Share

Bab 613

Author: Danira Widia
"Dia adalah wanitaku," kata Jason.

"Apa yang kamu katakan?" tanya Anwar sambil menatap Jason dengan tidak percaya dan suaranya juga bergetar.

"Dia adalah wanitaku," kata Jason lagi dengan tegas.

"Tutup mulutmu! Kamu sudah gila! Kenapa kamu melakukan ini?" kata Anwar lagi.

Mendengar perkataan itu, Jason langsung memberi isyarat pada Norman untuk meletakkan tablet di meja dan memutar rekaman Anwar yang memukul Janice dengan alasan yang dibuat-buat.

Wajah Anwar langsung menjadi pucat. "Kamu membuat keributan yang begitu besar hanya karena satu tamparan ini?"

"Ya," jawab Jason.

"Dulu kamu meninggalkannya demi keuntungan sendiri, apa kamu nggak merasa tindakanmu sekarang ini sangat konyol?" tanya Anwar sambil mendengus.

Jason menatap pola emas yang rapi di cangkir porselen putih, lalu langsung berkata, "Dulu? Kenapa kamu bisa berpikir aku meninggalkannya demi keuntungan sendiri dan bukan demi dia? Aku ingin dia tetap hidup, tapi tetap memilikinya sepenuhnya juga. Aku nggak peduli seberapa k
Continue to read this book for free
Scan code to download App
Locked Chapter
Comments (14)
goodnovel comment avatar
Endah Wati
lama lama kasihan sama Jason
goodnovel comment avatar
Endah Wati
Thor mbok Yo jangan dibikin goblok oon terus si Janice, jangan dibikin salah paham terus sama Jason, sama2 kasihan sama Jason, nanggung beban besar sendiri, kekuatan Jason dan kelemahan Jason adalah Janice, bikin mereka bersatu
goodnovel comment avatar
butterfly
siiip....setuju
VIEW ALL COMMENTS

Related chapters

  • Pembalasan sang Istri Tertindas   Bab 614

    Rachel kembali ke tempat tinggalnya dalam keadaan linglung.Begitu Rachel duduk, Elaine segera menyerahkan segelas air hangat ke tangan Rachel. "Rachel, kamu masih ingin terus bersabar? Pak Jason bahkan mengorbankan hubungan dengan ayahnya demi dia, bagaimana dengan kelak?"Mendengar perkataan itu, tangan Rachel yang memegang gelas pun mulai bergetar. Dia menundukkan kepala dan berkata, "Kalau Janice sudah pergi ke luar negeri, semuanya akan baik-baik saja."Elaine langsung merasa kesal. "Kamu pikir semuanya akan berakhir kalau Janice sudah pergi ke luar negeri? Apa kamu lupa bisnis Keluarga Karim tersebar di berbagai negara? Perjalanan dinas bisa berlangsung dari sepuluh hari sampai setengah bulan. Kalau kamu nggak ada, siapa yang bisa menjamin apa yang akan terjadi?""Sudah cukup! Bibi, jangan bicara lagi," kata Rachel sambil meletakkan gelasnya dengan keras dan ekspresinya terlihat makin muram.Melihat situasi itu, Elaine mengernyitkan alis. Dia merasa agak kesal, tetapi dia tetap b

  • Pembalasan sang Istri Tertindas   Bab 615

    Anwar berdiri dengan tegap dan ekspresinya terlihat serius. "Bu Elaine, kalau kamu sudah berbicara seperti ini, kamu pasti punya rencana, 'kan?""Ya," jawab Elaine sambil tersenyum sinis.....Tiga hari kemudian.Saat pergi ke rumah sakit untuk pemeriksaan ulang, Janice melihat lima ikan emas di kantor Arya yang berenang dengan lincah.Melihat ikan-ikan itu, Arya menghela napas dan berkata, "Mau bawa satu buat masak dengan sambal?"Janice mencibir, "Kalau mau makan, kenapa nggak kamu dulu yang makan?""Aku nggak mau ribut dengan dia," jawab Arya dengan santai sambil menundukkan kepala dan memeriksa laporan medis.Janice tahu Arya adalah orang yang lembut hati. Saat menunggu Arya selesai memeriksa pasien, dia sempat mengobrol sebentar dengan perawat di luar dan baru tahu Arya pernah dikejar pasien yang terlalu percaya takhayul. Saat itu, Zion yang membantu Arya dan bahkan hampir ditikam.Landon juga pernah mengungkit Zion bukan hanya murid yang disponsori ayahnya, tetapi seorang yatim p

  • Pembalasan sang Istri Tertindas   Bab 616

    Setelah meninggalkan rumah sakit, Janice langsung naik taksi menuju cabang perusahaan Grup Luthan. Dia melihat jam tangannya karena Landon ada rapat yang berlangsung sekitar dua jam pada sore harinya. Dia datang tepat waktu, tetapi dia sengaja menunggu lima menit baru mengirim pesan pada Landon.[ Rapatnya sudah selesai? ]Hanya dalam beberapa saat, Landon langsung membalas.[ Hampir selesai. Ada apa? ]Janice membalas sambil tersenyum.[ Datang menjemput pacar pulang kerja. ]Setelah mengirim pesan itu, Janice mengirim fotonya dengan latar gedung perusahaan pada Landon.Melihat foto itu, Landon langsung membalas.[ Aku segera ke sana. ]Janice tersenyum saat melihat balasan pesan itu, lalu mengangkat kepalanya dan menikmati langit senja yang indah.Beberapa saat kemudian, Landon sudah keluar dari gedung. Dia langsung meraih tangan Janice untuk mengecek suhunya dan berkata, "Kenapa nggak tunggu di dalam?"Janice baru saja ingin menjawab, tetapi dia secara refleks menarik kembali tangan

  • Pembalasan sang Istri Tertindas   Bab 617

    Setelah itu, Janice melihat jam tangannya. "Sudah hampir waktunya, ayo kita naik ke lantai atas.""Ya," jawab Landon.Setelah itu, keduanya berbalik dan menuju eskalator. Namun, baru berjalan beberapa langkah, mereka sudah mendengar suara yang familier dari arah belakang."Kak Landon.""Pak Landon."Saat itu, Janice tidak menyangka bisa bertemu dengan Rachel dan Fiona di tempat ini.Rachel terlihat jauh lebih sehat daripada sebelumnya dan tetap ramah terhadap Janice.Namun, Janice yang merasa agak canggung hanya bisa tersenyum, lalu mengalihkan pandangannya ke tempat lain. Tepat pada saat itu, dia malah melihat tatapan Fiona yang meremehkan. Dia malas meladeni Fiona, sehingga dia pun menatap Landon yang berdiri di sampingnya.Landon mengernyitkan alis dan berkata, "Kamu baru agak sembuh, kenapa sudah keluar lagi?""Ini demi urusan acara pernikahan. Pengelola acaranya bilang dekorasi bunganya harus ditentukan sekarang, tapi Pak Jason mana mungkin mengerti hal seperti ini. Jadi, aku send

  • Pembalasan sang Istri Tertindas   Bab 618

    Saat Janice masih sedang menatap tiket film, pemeran utama wanitanya tiba-tiba berteriak. Tangannya langsung bergetar karena terkejut, ponselnya akhirnya terjatuh ke lantai dan layarnya langsung mati. Sialnya, ponselnya malah terjatuh tepat di samping kaki orang di sebelahnya.Janice meminta maaf dengan pelan. "Maaf, bisakah kamu geser kakimu sedikit? Ponselku jatuh, sebentar saja."Orang itu tidak menjawab, tetapi kakinya yang panjang bergeser sebentar.Janice segera jongkok karena tidak berani berlama-lama dan meraba lantai untuk mencari ponselnya. Namun, keadaan di dalam bioskop sangat gelap, tangannya akhirnya tidak sengaja menyentuh kaki orang itu. Dia tidak berani mengangkat kepala karena merasa canggung.Namun, orang itu tiba-tiba menggerakkan kakinya dan mencondongkan tubuh ke arah Janice, lalu bertanya, "Perlu aku bantu mencarinya?"Begitu mendengar suara itu, Janice langsung mengangkat kepalanya. Wajah orang terlihat samar karena keadaan di dalam bioskop gelap, tetapi sepasan

  • Pembalasan sang Istri Tertindas   Bab 619

    "Siapa yang ingin minum bekas kamu?" kata Janice, lalu sengaja mengeluarkan teh susu lainnya yang masih belum dibuka dan menggoyangkannya di depan Jason dengan maksud menantang.Tepat pada saat itu, layar menjadi terang sejenak, sehingga Janice melihat Jason sedang tersenyum. Dia langsung bertanya-tanya mengapa Jason tersenyum.Saat Janice meminum teh susu miliknya, pasangan di sampingnya berbisik."Film dan teh susu untuk pasangan, hari ini kamu senang, 'kan?""Senang, tapi film ini sangat menjijikkan. Bajingan mana yang sudah merekomendasi film ini untuk pasangan?"Saat mendengar teh susu pasangan, Janice secara refleks melihat gelas di tangannya dan tangan Jason. Pantas saja Jason tersenyum, ternyata ini adalah minuman untuk pasangan. Saat membeli kupon minuman di daring, dia hanya tahu minuman ini adalah menu terbaru dan tidak memperhatikan desain gelasnya. Dia segera meletakkan teh susunya.Jason tidak menonton film, melainkan menatap gelas dari teh susu itu. Dia mendekati Janice

  • Pembalasan sang Istri Tertindas   Bab 620

    Saat Jason menggenggam pergelangan tangan pria itu dengan makin erat, pria itu langsung kesakitan sampai keringatnya mengalir dengan deras.Wanita itu tidak tega melihatnya segera berkata, "Maaf, tadi aku yang nggak sengaja menyenggol Nona ini."Jason menatap wanita itu dengan dingin. "Ternyata kamu bisa minta maaf?"Ekspresi wanita itu terlihat merasa bersalah karena dia tahu siapa yang sebenarnya bersalah. Namun, melihat Janice hanya seorang diri, dia pun membiarkan pacarnya menyalahkan Janice."Bukan minta maaf padaku, tapi ke ...."Jason berhenti sejenak saat melihat Janice mengernyitkan alis, lalu melanjutkan, "Minta maaf padanya."Wanita itu langsung menoleh ke Janice, lalu berkata dengan tulus, "Maafkan aku. Bisa tolong suruh pacarmu melepaskan pacarku?"Melihat banyak orang yang memperhatikan mereka dan khawatir akan menimbulkan masalah, Janice memperingatkan, "Bermain-main di tangga sangat berbahaya, kelak lebih berhati-hati saja."Begitu mendengar perkataan itu, ekspresi Jaso

  • Pembalasan sang Istri Tertindas   Bab 621

    "Pak Jason, jangan pakai trik seperti ini lagi. Yang palsu tetap palsu, nggak akan pernah jadi asli. Aku sudah bukan anak kecil lagi," lanjut Janice, lalu langsung melempar bunga itu ke tempat sampah.Mendengar perkataan itu, Jason langsung tertegun.Sementara itu, Janice langsung berlari ke taksi. Setelah masuk ke dalam mobil dan melihat sosok Jason yang makin menjauh di luar jendela, dia mengalihkan pandangannya dengan tenang."Nona? Nona? Ada apa?"Saat mendengar suara sopir, pikiran Janice yang melayang baru fokus kembali.Sopir kembali bertanya, "Mau ke mana? Aku sudah tanya berkali-kali.""Maaf," kata Janice, lalu segera memberi tahu alamat tujuannya. Setelah itu, dia kembali melihat ke luar jendela dan melamun.Beberapa saat kemudian, sopir itu kembali berkata, "Nona, kenapa kamu linglung seperti ini? Ponselmu sudah berdering sejak tadi."Janice langsung melihat ponselnya dan ternyata telepon itu dari Landon."Janice, kamu sudah pulang?" tanya Landon."Masih di taksi."Setelah m

Latest chapter

  • Pembalasan sang Istri Tertindas   Bab 717

    Janice terus memanggil nama Yuri berulang kali.Yuri menutup telinganya dengan frustrasi, nyaris meledak, "Berhenti! Jangan panggil lagi! Aku paling benci namaku!"Setelah masuk sekolah, dia baru menyadari bahwa sejak lahir dia sudah punya seorang adik laki-laki yang tidak terlihat.Janice menatap gadis kecil yang menangis tersedu-sedu itu dan menyerahkan selembar tisu. "Nggak ada yang salah dengan namamu. Kamu adalah kamu. Aku tahu kamu punya banyak impian, jadi jangan biarkan siapamu mengekangmu."Yuri menutupi matanya dengan tisu dan akhirnya menangis keras. Setelah lelah, dia menatap Janice dengan mata yang bengkak dan merah. "Kak, maaf."Janice tersenyum lembut, mengelus kepalanya. Ternyata Yuri masih mengingatnya.Segalanya seperti kembali ke masa lalu. Mereka duduk di bangku taman sambil makan es krim. Saat itu Yuri masih kecil, duduk di samping Janice sambil memanggilnya "kakak".Di kehidupan sebelumnya, setelah Ivy meninggal, Janice benar-benar putus kontak dengan para bibi it

  • Pembalasan sang Istri Tertindas   Bab 716

    Wajah Jason hanya sejengkal dari wajahnya. Janice menahan napas, tanpa sadar menarik erat syalnya.Agar Jason tidak menyadarinya, Janice mengalihkan pandangan, lalu melilitkan syal itu ke leher Jason dan menunjuk ke kerah bajunya."Masukkan, biar nutupin bagian bajumu yang basah."Jason menunduk, matanya tampak sedikit kecewa. Namun, dia tidak memaksa, hanya memperbaiki penampilannya sendiri.Sesaat kemudian, mereka berdua masuk ke Gedung 2 dan menemukan kelas SMA 3-3. Saat berdiri di dekat jendela, mereka bisa melihat isi kelas dengan jelas.Ada lima enam siswi yang duduk, mengobrol santai dalam kelompok kecil. Hanya satu siswi yang sedang serius mengerjakan lembar soal. Saat menyadari ada orang di luar jendela, dia mendongak melirik sekilas.Tatapan siswi itu bertemu dengan Janice selama dua detik, lalu dia cepat-cepat menunduk lagi, bahkan tangan yang memegang pena tampak bergetar.Saat Janice mengalihkan pandangan ke murid lain, gadis itu menarik dua lembar tisu dan pura-pura pergi

  • Pembalasan sang Istri Tertindas   Bab 715

    Setelah mengatakan itu, wanita itu mengeluarkan saputangan dari tasnya dan hendak menyeka dada Jason.Namun, Jason langsung menangkis tangan wanita itu, lalu berkata dengan dingin, "Nggak perlu."Setelah tertegun sejenak, wanita itu menggigit bibir dan merapikan rambutnya. "Pak Jason, aku pasti akan ganti rugi. Tapi, bajumu pasti sangat mahal, aku mungkin nggak bisa langsung membayarmu sekarang. Bagaimana kalau kamu berikan aku kontakmu ....""158 ribu." Jason langsung menyela perkataan wanita itu."Hah?" seru wanita itu yang langsung terkejut."Ada obral cuci gudang di ujung jalan, tunai atau transfer?" kata Jason dengan dingin.Saat itu, wanita itu baru mengerti maksud dari perkataan Jason. Ternyata, Jason sudah menyadari niatnya dan sedang menolaknya. Namun, pria di depannya ini adalah Jason. Meskipun hanya pakaian yang dijual di kaki lima, pakaian itu tetap akan terlihat seperti setelah bermerek di tubuh Jason. Dia segera mencari cara lain sambil tetap tersenyum. "Transfer saja, bo

  • Pembalasan sang Istri Tertindas   Bab 714

    Mendengar suara itu, Janice langsung tersadar kembali dan mendorong pria di depannya. Namun, sebelum dia bisa berdiri dengan tegak, sekelompok siswa kembali mendorongnya sampai dia jatuh ke pelukan Jason.Jason langsung menopang Janice dan berkata dengan pelan, "Kamu yang mulai dulu."Janice menggigit bibirnya dan mencoba melepaskan genggaman Jason, tetapi Jason malah memeluk pinggangnya dengan erat. "Jangan bergerak. Orangnya terlalu banyak di sini, kita keluar dari sini dulu baru bicara lagi."Setelah mengatakan itu, Jason merangkul Janice dan berjalan ke depan.Janice berusaha melepaskan tangan Jason. "Lepaskan aku. Nanti kita akan ketahuan."Namun, Jason tetap tidak melepaskan genggamannya, melainkan menurunkan topi Janice dan menekan kepala Janice ke dadanya. "Ayo pergi."Setelah berusaha melawan sejenak, Janice yang benar-benar tidak bisa melepaskan diri pun akhirnya hanya bisa ikut pergi bersama Jason.Penampilan Jason terlihat sangat tidak ramah, sehingga tidak ada yang berani

  • Pembalasan sang Istri Tertindas   Bab 713

    Janice berpikir Fenny yang sudah sekarat karena menderita kanker pasti akan berusaha memastikan kehidupan anaknya terjamin.Setelah terdiam cukup lama, Arya yang berada di seberang telepon perlahan-lahan berkata, "Apa yang ingin kamu lakukan?"Janice menjawab dengan jujur, "Ibuku dalam masalah. Anak laki-laki yang terkena leukemia itu adalah putra dari teman ibuku, dia pasti mengetahui sesuatu.""Baiklah, aku akan membantumu mencarinya," balas Arya."Terima kasih," kata Janice, lalu menutup teleponnya.Saat keluar dari apartemen, sebuah taksi kebetulan berhenti tepat di hadapan Janice. Setelah masuk ke dalam taksi, dia berkata pada sopir, "Ke SMA Chendana."Setelah taksi melaju, Janice memandang pemandangan di luar dari jendela. Dia sengaja menelepon Arya untuk mencari putra Fenny karena semua masalah ini terjadi untuk menjebaknya dan Ivy. Sebelum dia terperangkap, semuanya masih belum berakhir.Fenny adalah saksi dalam kasus ini, semua orang pasti akan mencari kelemahannya. Putranya y

  • Pembalasan sang Istri Tertindas   Bab 712

    Landon bisa melihat perubahan suasana hati Janice. Kebetulan saat itu dia melihat Naura keluar dari dapur sambil membawa segelas air, dia pun berkata, "Kalau begitu, kamu tinggal di rumah Kak Naura dulu untuk sementara ini. Para pengawal akan tetap melindungi kalian di sini.""Ya," jawab Janice sambil menghela napas lega.Setelah menyerahkan air itu ke tangan Janice, Naura berkata sebagai jaminan, "Pak Landon, tenang saja, aku pasti akan menjaga Janice dengan baik.""Maaf merepotkanmu," kata Landon dengan sopan.Setelah mengatakan itu, Landon menerima pesan dari Zion. Setelah membaca pesan itu, dia berkata dengan tenang, "Janice, kamu istirahat dulu. Aku ada urusan lain yang harus segera ditangani."Janice langsung merespons perkataan Landon.Setelah mengantar Landon pergi, Naura langsung membawa Janice ke rumahnya.Beberapa menit kemudian, pengawal yang dikirim Landon mengetuk pintu. "Nona Janice, kalau ada apa-apa, langsung panggil kami saja. Nanti petugas kebersihan juga akan datang

  • Pembalasan sang Istri Tertindas   Bab 711

    Janice yang dalam keadaan putus asa ditemani Landon untuk kembali ke apartemen. Saat pintu lift terbuka, bau yang menyengat membuatnya yang sensitif terhadap bau karena hamil langsung terbatuk-batuk.Landon segera berdiri di depan Janice untuk melindunginya dari bau, lalu keluar dari lift terlebih dahulu.Namun, pada detik berikutnya, terdengar suara dari Naura. "Pak Landon? Mana Janice?"Janice segera menutupi hidung dan mulutnya dengan lengan bajunya, lalu keluar dari lift. Namun, sebelum sempat berbicara dengan Naura, dia tertegun karena melihat pemandangan di depan matanya. Pintu rumahnya disiram cat merah dan tertulis kata untuk membayar utang di dindingnya. Cat di tulisannya menetes seperti darah karena masih belum kering, terlihat sangat mengerikan.Naura yang apartemennya juga terkena imbasnya pun menggulung lengan bajunya dan memakai masker, lalu membersihkan cat dari dinding dengan alkohol seperti yang dipelajarinya dari internet. Bau cat bercampur dengan alkohol membuat loro

  • Pembalasan sang Istri Tertindas   Bab 710

    Janice menyadari orang di dalam ruangan itu adalah Fenny yang duduk dengan tenang dan riasannya tetap terlihat muda serta anggun seperti saat meninggalkan Kota Pakisa. Namun, entah mengapa dia merasa orang ini terkesan berbeda dengan Fenny di ingatannya yang sangat pandai berbicara.Mungkin karena menyadari ada yang sedang memperhatikannya, Janice melihat Fenny mengangkat kepala dan menatapnya yang berada di luar pintu. Tatapan Fenny terlihat sangat kelelahan dan tidak bersemangat untuk mencari banyak uang seperti yang pernah diceritakan Ivy. Padahal Ivy pernah bergaul dengan banyak ibu-ibu kaya, tidak mungkin mudah ditipu ekspresi Fenny yang seperti ini.Saat Janice hendak memperhatikan Fenny dengan lebih jelas, polisi itu langsung menutup pintu. Dia pun hanya bisa segera menyusul Zachary. "Paman, tunggu sebentar.""Kenapa?" tanya Zachary yang agak tergesa-gesa."Paman, bisakah kamu menyelidiki Bibi Fenny ini? Maksudku, kehidupannya sebelum dia kembali ke Kota Pakisa," kata Janice. Di

  • Pembalasan sang Istri Tertindas   Bab 709

    Ivy merasa agak emosional, sedangkan ekspresi Janice dan Zachary menjadi jauh lebih muram.Saat itu, Janice akhirnya mengerti mengapa Kristin berani menuduh Ivy menipu uang mereka di hadapan polisi karena tidak ada bukti yang jelas apakah yang itu diminta atau diberi. Selain itu, Fenny sudah menyerahkan diri dan mengakui kesalahan, sehingga Ivy terkesan seperti dalangnya. Sementara itu, bukan hanya tidak menyadari hal itu, Ivy juga tidak mampu membantah.Namun, Janice bertanya-tanya mengapa Kristin dan Fenny harus melakukan ini? Dia pun melirik Zachary dan terlihat jelas Zachary juga memiliki pemikiran yang sama dengannya.Setelah menenangkan Ivy terlebih dahulu, Zachary baru bertanya dengan nada lembut, "Kenapa Fenny bisa menghubungimu?"Ivy perlahan-lahan merasa tenang setelah mendengar nada bicara Zachary, lalu mencoba mengingat kembali saat pertama kalinya dia bertemu dengan Fenny. "Saat itu aku ikut acara minum teh sore yang diadakan Nyonya Linda, kebetulan dia ada janji dengan pe

Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status