Share

Bab 402

Author: Danira Widia
Dalam perjalanan menuju ruang tamu, Janice dan Ivy melihat kepala pelayan tergesa-gesa membawa para tetua Keluarga Karim menuju aula leluhur.

"Bu, kenapa semua pergi ke aula leluhur?" tanya Janice dengan heran.

Ivy melirik sekeliling dengan ekspresi tegang. "Gawat, pasti ada masalah besar."

Merasa khawatir terhadap Zachary, dia segera menarik Janice menuju aula leluhur. Begitu masuk, mereka melihat kerumunan orang memenuhi ruangan. Semua berdiri dengan tertib di kedua sisi dan Janice buru-buru menarik Ivy ke sudut yang tidak mencolok.

Saat mengangkat pandangannya ke depan, dia melihat para tetua yang sudah lama hengkang dari urusan keluarga kini dipanggil kembali.

Di kursi utama, Jason dan Anwar duduk dengan tenang, ditemani asap dupa yang mengepul, menambah suasana serius dan penuh wibawa.

Di tengah aula, Yoshua berlutut dengan gigi terkatup rapat, wajahnya dipenuhi amarah. Di sampingnya, Tracy tampak pucat pasi. Dia menangis dan berteriak tanpa menjaga martabatnya sebagai istri utama
Continue to read this book for free
Scan code to download App
Locked Chapter

Related chapters

  • Pembalasan sang Istri Tertindas   Bab 403

    Di dalam hatinya, Anwar adalah pria yang kolot dan sangat patriarkis. Kini, dia dipermalukan di depan banyak orang oleh putra yang selama ini paling patuh kepadanya. Dengan wajah merah padam karena marah, dia meraih cangkir teh dan membantingnya ke lantai.Prang!Pecahan cangkir berhamburan, membuat semua orang menahan napas, tak seorang pun berani bersuara."Kamu sudah berani melawan sekarang, ya?! Beraninya kamu bicara seperti itu padaku!"Namun, Zachary tidak menunjukkan sikap rendah hati seperti biasanya. Dia menatap ayahnya dengan tenang dan bertanya, "Ayah, Yoshua menjadi seperti ini, bukankah Ayah juga punya andil dalam kesalahan ini?"Napas Anwar memburu, giginya bergemeletuk menahan amarah.Yoshua yang sejak tadi menunduk, tampak terkejut saat mendengar perkataan itu. Dia langsung mengangkat kepalanya dan menatap Zachary. "Paman, apa maksudmu?"Zachary tersenyum getir. "Lebih baik biarkan orang lain yang jelaskan padamu."Setelah berkata demikian, fia mengalihkan pandangannya

  • Pembalasan sang Istri Tertindas   Bab 404

    Tracy terhempas ke lantai dingin setelah didorong oleh Jason.Selama ini, dia sangat tahu diri. Meskipun dia tidak memiliki banyak kekuasaan di Keluarga Karim, statusnya sebagai istri utama tetap memberinya banyak pendukung. Namun kini, dia terduduk di lantai dengan tatapan dingin dari semua orang di sekelilingnya.Bahkan suaminya sendiri berbalik dan melindungi wanita serta anak di sampingnya. Satu-satunya yang masih membelanya hanyalah Yoshua yang menatap Ferdy dengan kemarahan membara."Ayah! Apa yang dikatakan Ibu salah?! Kalau bukan karena dia menggoda Ayah, mana mungkin Ayah meninggalkan Ibu dan aku? Ayah adalah putra sulung Keluarga Karim, pewaris utama dengan masa depan yang gemilang!"Setelah memastikan istri dan anaknya baik-baik saja, Ferdy menatap Yoshua dengan ekspresi sedih dan penuh penyesalan. "Yoshua, sampai sekarang kamu masih percaya semua yang dikatakan ibumu itu benar?"Wajah Yoshua langsung menegang, seolah pikirannya goyah sejenak.Tracy buru-buru menarik lengan

  • Pembalasan sang Istri Tertindas   Bab 405

    Tracy menatap Yoshua sambil mengatupkan bibirnya dan menggenggam tangan Yoshua dengan erat."Yoshua! Mereka cuma ingin memisahkan kita! Jangan percaya kata mereka! Aku ini ibumu, mana mungkin aku akan mencelakakanmu?" Kata-katanya memang sedikit mengurangi keraguan di hati Yoshua.Namun, kalimat berikutnya dari Ferdy menghancurkan pertahanannya sepenuhnya, mengungkap kebenaran yang selama ini ditutupi Tracy."Aku juga pernah berpikir bahwa seorang ibu nggak akan menyakiti anaknya sendiri. Tapi ternyata, demi kakakmu yang nggak berguna itu, kamu bahkan rela mencelakakan putramu sendiri!""Omong kosong! Aku nggak melakukannya! Aku yang merawat Yoshua selama ini! Kamu nggak berhak menghakimiku!" Dia kemudian menarik tangan Yoshua, hendak membawanya pergi."Yoshua, kita nggak perlu tinggal di sini lagi. Ayo pergi!"Namun, saat mereka berbalik, Jason mengangkat tangannya untuk menghalangi jalan mereka."Yoshua, kamu telah membenciku selama bertahun-tahun. Apa kamu nggak mau tahu kebenaran d

  • Pembalasan sang Istri Tertindas   Bab 406

    "Ibumu melakukan semua ini demi Keluarga Hariwan. Dia sendiri yang mengakui bahwa kalau berhasil menjebakku dan Paman Jason, Keluarga Karim akan jatuh ke tangan Keluarga Hariwan. Yang ada dalam pikirannya hanyalah keluarganya sendiri."Begitu kata-kata itu keluar, suasana di ruangan segera dipenuhi dengan bisikan dan diskusi."Jadi selama ini, semua masalah antara Jason dan Janice adalah ulahnya?""Pantas saja! Dulu pesta kepiting itu dia yang urus. Mudah sekali baginya untuk buat jebakan. Hanya saja, memang nggak disangka.""Keluarga Hariwan masih mengira mereka punya pengaruh seperti 20 tahun lalu?"Perkataan orang-orang itu seolah menjadi pukulan telak bagi Tracy. Tubuhnya yang lemah terjatuh ke lantai dengan gemetar. Tangannya mengepal dengan lemah."Apa salahku kalau aku ingin melindungi keluargaku? Waktu Pak Anwar menyetujui pernikahan ini, bukankah karena dia melihat kemampuan keluargaku? Tapi waktu keluarga kami mulai melemah, dia bukan cuma nggak mau membantu, tapi dia malah m

  • Pembalasan sang Istri Tertindas   Bab 407

    "Kamu seharusnya bersyukur. Satu-satunya hal yang nggak diajarkan ibuku kepada kami adalah kebencian! Aku rela menjadi bonekamu, hanya supaya Jason bisa tumbuh dengan baik.""Aku mengikuti semua perintahmu. Menikah demi menjaga kehormatan keluarga, menjaga citra Keluarga Karim. Tapi waktu ibuku meninggal, kamu bahkan masih sibuk berselingkuh sama sekretarismu yang cukup muda untuk menjadi putrimu sendiri.""Itulah hari di mana aku dan Zachary memutuskan untuk mengembalikan semuanya kepada Jason!"Suara marah Ferdy menggema di aula leluhur, bahkan terasa bergetar di langit-langit yang terbuka. Langit di luar perlahan menjadi gelap, semua orang di sekitar mereka juga terdiam.Janice akhirnya menyadari sesuatu. Ini bukan rahasia. Semua orang di keluarga ini tahu, tetapi demi menjaga kehormatan keluarga, mereka memilih untuk tetap diam.Janice mengalihkan pandangannya kembali kepada Jason. Pria itu menundukkan kepala. Sorot matanya tersembunyi di bawah bayangan yang dipantulkan oleh nyala

  • Pembalasan sang Istri Tertindas   Bab 408

    Gadis kecil itu tampak bingung, tetapi ibunya menariknya ke samping dengan lembut. "Jangan buat orang lain terdengar tua.""Tapi Paman Jason juga nggak tua, istrinya pasti juga nggak tua," kata gadis kecil itu dengan polos.Janice merasa wajahnya memanas. Dia buru-buru menarik tangannya dari genggaman Jason dan tersenyum canggung.Ibu gadis kecil itu melirik mereka berdua. Dia jelas memahami situasinya, tetapi tidak berkata apa-apa. Dia hanya tersenyum dan berkata, "Kami buka kedai kecil di kawasan universitas. Kalau ada waktu, mampirlah.""Baik," jawab Jason singkat.Janice semakin yakin bahwa keluarga ini memang orang-orang yang baik. Saat mereka melihat keluarga kecil itu pergi, Janice menggigit bibirnya. Ada perasaan lega, tetapi juga ketidakpastian.Jika dalam kehidupan sebelumnya begitu banyak hal terjadi tanpa sepengetahuannya, maka pada akhirnya, siapa yang seharusnya dia salahkan atas nasib dirinya dan Vega?Pikiran itu membuatnya beralih menatap Jason."Paman, bagaimana denga

  • Pembalasan sang Istri Tertindas   Bab 409

    Jason segera memberikan perintah, "Panggil sopir, siapkan mobil." Setelah itu, dia menoleh ke Janice dan berkata singkat, "Berikan padaku dalam satu minggu."Lalu, tanpa memberi kesempatan bagi Janice untuk menanggapi, dia bergegas menuju halaman belakang. Janice tertegun. Siapa yang setuju? Dia ingin mengejarnya, tetapi Zachary menghalanginya."Janice, jangan ikut campur. Kondisi mental Tracy lagi nggak stabil. Jangan sampai kamu jadi sasaran kemarahannya. Sebaiknya kamu cari ibumu.""Baik."Janice merasa Zachary ada benarnya. Setelah semua yang terjadi, tidak pantas baginya untuk terlalu terlibat dalam urusan keluarga utama. Setelah memastikan Zachary dan Jason pergi, dia bergegas kembali ke halaman belakang untuk mencari Ivy.Saat membuka pintu, tidak ada suara gaduh yang biasanya keluar dari mulut ibunya. Keanehan itu membuatnya naik ke lantai atas, dan di sanalah dia melihat Ivy duduk termenung di dekat jendela."Ibu, ada apa?"Ivy terkejut. Dia berkedip beberapa kali sebelum terg

  • Pembalasan sang Istri Tertindas   Bab 410

    Pemakaman Tracy begitu sederhana, bahkan lebih seadanya dibandingkan orang biasa. Orang biasa setidaknya akan menjalani prosesi berkabung selama tiga hari. Namun, Tracy hanya dikremasi secara buru-buru dan dikuburkan di sebidang tanah kosong.Yoshua sebenarnya ingin mengadakan acara peringatan untuknya. Namun, setiap kali dia menghubungi seseorang, panggilannya ditolak atau diabaikan dengan alasan sibuk.Tidak ada yang datang, kecuali orang-orang yang selama ini paling ingin dihancurkan oleh Tracy. Bahkan pamannya, Howard, memilih untuk membawa seluruh keluarganya kabur ke luar negeri.Yang paling ironis, alasan kepergian Howard di saat genting ini adalah karena Tracy. Sebelum mengembuskan napas terakhir, Tracy masih sempat memberi peringatan padanya. Benar-benar sulit untuk dikomentari.Awalnya, Janice tidak ingin datang. Namun, Ivy bersikeras untuk hadir.Di bawah terpaan angin dingin, Yoshua berdiri di depan makam ibunya dengan mengenakan setelan hitam yang tampak longgar di tubuhny

Latest chapter

  • Pembalasan sang Istri Tertindas   Bab 741

    Setelah Janice mengenakan gaunnya, Naura dan penata riasnya langsung terpukau."Gaun ini terlihat biasa saja, tapi kenapa terlihat begitu bagus saat kamu pakai?" kata Naura.Jika Naura tidak membantu Janice mengenakan gaun itu, dia juga tidak akan percaya itu adalah gaun yang tadi dibawanya. Gaun berwarna ungu pucat dan tanpa lengan ini terlihat agak kusam saat dipegangnya, tetapi gaun itu terlihat sempurna saat dipakai Janice seolah-olah gaun itu memang khusus dibuat untuk Janice. Setiap kali Janice melangkah, gaun itu juga akan memancarkan cahaya.Penata rias yang terkejut pun berkata, "Benar-benar berubah."Pipi Janice langsung memerah karena merasa malu.Naura segera memapah Janice dan berkata, "Ayo cepat, jangan buat semua orang menunggu lama."Setelah mengiakan, Janice pun perlahan-lahan berjalan keluar dari ruang rias itu. Restoran ini hanya memiliki satu ruang rias di lantai ini, sehingga dia harus berjalan melewati koridor untuk sampai ke ruangan pribadi yang sudah dipesannya.

  • Pembalasan sang Istri Tertindas   Bab 740

    Mendengar pertanyaan itu, Ivy yang sedang membantu Janice untuk menutup kopernya pun tangannya terjepit. "Ah! Sakit sekali."Jari-jari Ivy memerah dan ekspresinya juga terlihat sangat muram.Janice segera mengambil kantong es dari kulkas untuk mengompres tangan Ivy. "Ibu, kenapa kamu begitu nggak fokus?""Nggak apa-apa. Mungkin maksudnya adalah rekan kerja kita lainnya yang sudah lama nggak bekerja lagi. Kamu juga tahu pekerjaan kita ini bergantung pada penampilan, jadi kantor pusat mengirim gadis muda yang cantik. Kita juga nggak bisa apa-apa," jawab Ivy sambil menekan kantong es dan menundukkan kepala, sehingga ekspresinya tidak jelas.Janice juga tidak begitu memperhatikan, hanya membungkuk dan hendak mengangkat kopernya.Ivy langsung terkejut. "Jangan bergerak. Kandunganmu masih belum tiga bulan, mengangkat barang berat seperti ini bisa berbahaya.""Ini nggak berat," jelas Janice."Nggak boleh, biar aku saja yang angkat," balas Ivy, lalu merebut koper dari tangan Janice dan membawa

  • Pembalasan sang Istri Tertindas   Bab 739

    "Benar juga," kata Ivy yang tidak bersikeras lagi, lalu meletakkan kartu bank dan sertifikat rumah itu kembali ke dalam brankasnya.Janice lanjut mengemas barangnya, tetapi Ivy malah merebut pakaian yang ada di tangan Janice. "Kamu duduk di samping saja. Lihat saja pakaian yang kamu lipat ini, berantakan sekali. Biar aku saja yang rapikan.""Baiklah," jawab Janice yang tahu Ivy sebenarnya tidak ingin berpisah dengannya. Mengingat mereka tidak akan bisa bertemu lagi dalam waktu yang cukup lama, dia pun tidak menolaknya. Dia duduk di sofa dan menyerahkan pakaiannya pada Ivy.Tepat pada saat itu, ponsel Janice berdering. Melihat telepon itu ternyata dari Yuri, dia segera mengangkatnya. "Yuri, kamu baik-baik saja?""Kak, aku baik-baik saja, Pak Jason yang menyelamatkanku. Dia bahkan mengatur sekolah baru untukku," jawab Yuri dengan semangat."Menyelamatkanmu?" tanya Janice dengan bingung. Bukankah Jason sengaja membawa pergi Yuri?Yuri menjelaskan, "Setelah aku turun dari atap saat itu, ak

  • Pembalasan sang Istri Tertindas   Bab 738

    Janice dan Landon pun memutuskan untuk tetap bertunangan sesuai dengan rencana mereka sebelumnya. Begitu kabarnya tersebar, Ivy langsung datang menemui Janice sambil membawa sebuah brankas.Saat ini, perusahaan layanan rumah baru saja selesai merapikan rumah Janice. Sekarang dia sedang menyortir barang-barang yang tidak diperlukan untuk dibuang dan sisanya langsung dimasukkan ke koper.Untuk menghindari masalah yang tidak diinginkan, Janice dan Landon memutuskan untuk pergi ke Kota Heco dan menjalani prosedurnya setelah bertunangan. Dia ingin seluruh anggota Keluarga Karim tahu dia sudah menjadi bagian dari Keluarga Luthan, lalu mereka pergi ke luar negeri. Kepergian mereka ini mungkin akan memakan waktu bertahun-tahun.Saat masuk dan melihat koper yang ada di lantai, Ivy terdiam cukup lama. Setelah berkedip beberapa kali, dia akhirnya berhasil menahan air matanya. "Jadi, kamu benar-benar akan meninggalkanku?""Ibu, kita bukan berpisah selamanya. Bukannya dulu kamu malah berharap aku b

  • Pembalasan sang Istri Tertindas   Bab 737

    "Kamu tahu kamu sudah tidur berapa lama? Aku hampir saja mengira kamu sudah tiada, aku sampai berkali-kali pergi memeriksa napasmu," kata Naura."Hanya sedikit lelah," jawab Janice dengan lemah.Melihat wajah Janice yang agak pucat, Naura segera membantu Janice untuk duduk dan menyajikan semangkuk sup. "Aku terus menghangatkan sup ini di atas kompor agar kamu bisa meminumnya saat kamu bangun. Ayo coba."Setelah meminum seteguk supnya, seluruh tubuh Janice langsung terasa hangat. Tak lama kemudian, semangkuk penuh supnya sudah habis diminum. Setelah makan sepiring nasi dan beberapa potong iga yang kembali disajikan Naura, dia baru merasa lebih baik.Saat bangkit dan hendak membantu Naura membereskan piring, tas yang digantung Janice di belakang kursi tiba-tiba jatuh dan sebuah kotak berguling keluar. Itu adalah kotak yang diberikan Jason saat mengantarnya pulang dan menyuruhnya hari ini baru membukanya. Dia memungut kotak itu dengan curiga, lalu perlahan-lahan membukanya dan terlihat se

  • Pembalasan sang Istri Tertindas   Bab 736

    Jason berkata dengan tenang, "Sehari sebelum Elaine menjebak Ivy, Landon berhasil melamar Janice. Landon masih belum memberi tahu orang lain tentang hal ini, hanya keluarga saja."Rachel pun cemberut. "Bibi Elaine juga keluargaku."Jason berkata dengan dingin, "Alasannya cukup masuk akal, tapi kamu nggak cocok melakukan hal seperti ini."Setelah terdiam sejenak, Rachel menundukkan kepala dan berkata, "Mana Bibi Elaine?"Jason berdiri dan menjawab, "Tenang saja, kalian akan segera bertemu."Mendengar perkataan itu, Rachel menatap Jason dengan bingung.....Beberapa jam sebelumnya.Melihat popularitas siaran langsung putra Fenny, Elaine merasa sangat senang. Dia yakin Ivy pasti dalam masalah dan Jason juga pasti akan menyesal. Namun, saat dia membuka pintu, asap yang memenuhi udara membuatnya langsung waspada. "Siapa itu? Berani-beraninya merokok di kantorku."Kursi di depan meja Elaine pun perlahan-lahan berputar dan terlihat wajah Jason dengan ekspresi yang tajam dan berbahaya. Dia ber

  • Pembalasan sang Istri Tertindas   Bab 735

    Oleh karena itu, seluruh pihak kepolisian langsung memverifikasi semua bukti itu secepat mungkin. Saat petang, pernyataan resmi sudah dirilis di internet. Dalam sekejap, para netizen yang merasa ditipu pun langsung marah.[ Bocah yang baru berusia 15 tahun ternyata sudah punya target kecil di luar negeri, kita malah disuruh donasi untuk pengobatannya. Bagaimana kalau kasurnya itu kasih aku dulu. ][ Hari ini ada influencer yang bilang pencahayaan di siaran langsungnya sangat profesional, jelas ada tim di baliknya. Mana seperti anak yatim. ][ Rasa iri memang bisa buat orang berubah, sungguh mengerikan. Karena iri dengan kehidupan Pak Zachary dan Nyonya Ivy, jadi mati pun mau menghancurkan orang lain. ]Janice hanya membaca beberapa komentar saja. Saat melihat kata target kecil, dia langsung menyadari semuanya sesuai dengan perkataan Zachary. Karena takut dilacak, Elaine mengirim semua uangnya ke rekening Fenny untuk memutuskan hubungan mereka.Pada saat itu, tiba-tiba terdengar suara t

  • Pembalasan sang Istri Tertindas   Bab 734

    Melihat situasinya tidak beres, Naura segera menarik Janice untuk duduk. Dia berkata pada polisi sambil tersenyum dengan canggung, "Maaf. Dia terlalu khawatir dengan kondisi ibunya, jadi agak emosional."Setelah polisi itu memberi isyarat bisa memaklumi reaksi Naura, Zachary kembali berkata, "Orang yang mengumpulkan uang ilegal itu sebenarnya Fenny. Nggak ada aset atas namanya, tapi semuanya sudah dialihkan ke nama putranya. Dia bahkan sudah menyiapkan operasi transplantasi sumsum tulang untuk putranya, putranya juga tahu semuanya. Pengacaraku sudah menyerahkan semua buktinya.""Selain itu, putranya memanfaatkan usianya yang masih muda pun berbicara sembarangan di internet dan mencari simpati orang lain. Dia bahkan melakukan penipuan donasi dan sekarang jumlahnya sudah mencapai dua miliaran. Aku ingin putranya Fenny untuk minta maaf kepada publik di siaran langsungnya."Setelah mengatakan itu, Zachary membuka dokumen buktinya. Terlihat seorang pemuda bisa memiliki rekening bank luar ne

  • Pembalasan sang Istri Tertindas   Bab 733

    Di antara orang-orang yang bersimpati pada pemuda itu, sebagian besar berasal dari Kota Pakisa. Kabar menyebar dengan cepat dari mulut ke mulut, sehingga kini kerumunan orang mulai berdatangan ke kantor polisi untuk menuntut penjelasan. Melihat tatapan mereka sangat mengerikan, Naura melindungi Janice saat masuk ke kantor polisi.Saat melihat Zachary yang sudah menunggu bersama asistennya, Janice segera maju dan bertanya, "Paman, bagaimana keadaan ibuku?""Ibumu baik-baik saja, tapi Fenny tiba-tiba mulai menyakiti dirinya sendiri. Kabar itu sudah tersebar keluar, jadi publik sangat marah," jelas Zachary."Paman, tolong selidiki putranya Fenny. Aku curiga ada yang sengaja membantunya membangun citra ini," kata Janice."Ini ...." Mendengar perkataan Janice, Zachary menggigit bibirnya dan tidak langsung menjawab.Pada akhirnya, asistennya Zachary berkata dengan tidak berdaya, "Nona Janice, Pak Zachary sudah diskors perusahaan dan semua dananya juga sudah dibekukan Keluarga Karim.""Ini ..

Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status