Home / Urban / Pembalasan Tuan Muda Terkuat / Bab 91 - Makam Keluarga Pendragon (II)

Share

Bab 91 - Makam Keluarga Pendragon (II)

Author: Rianoir
last update Last Updated: 2024-10-29 19:42:56
Ryan menyeka air matanya dan melemparkan James York ke tanah!

"Berlutut!" perintahnya, suaranya dingin dan penuh ancaman.

James York, seorang grandmaster bela diri, merasakan harga dirinya tercabik-cabik.

Bagaimana mungkin ia harus menanggung penghinaan seperti ini? Dengan susah payah, ia bangkit dan berdiri tegak, menantang Ryan dengan tatapannya.

Tanpa ragu, Ryan memadatkan pusaran energi Qi dan mengarahkannya langsung ke ruang di antara kedua kaki James York.

Buk!

Kekuatan tak terlihat itu memaksa James York berlutut di depan batu nisan.

"Berlutut," suara Ryan terdengar lagi, kali ini lebih dingin dari sebelumnya.

James York, meski menderita, masih berusaha mempertahankan harga dirinya. "Kenapa kau tidak langsung saja membunuhku?" tantangnya. "Aku, James York, tidak akan tunduk begitu saja pada siapa pun!"

Tanpa peringatan, Ryan mencengkeram leher James York dengan kekuatan yang mengerikan.

Jari-jarinya yang kuat menancap ke dalam daging, nyaris menghancurkan trakea pr
Rianoir

Terima Kasih kak Sofyan dan Kak Jaz atas dukungan Gem-nya (⁠.⁠ ⁠❛⁠ ⁠ᴗ⁠ ⁠❛⁠.⁠) Dengan ini, genap ada 5 Gem, yang artinya nanti ada bab bonus (⁠ ⁠╹⁠▽⁠╹⁠ ⁠) Selamat membaca (⁠◠⁠‿⁠・⁠)⁠—⁠☆ Akumulasi Gem Bab Bonus: 14-10-2024 (pagi) : 0 Gem (reset)

| 4
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

  • Pembalasan Tuan Muda Terkuat   Bab 92 - Rahasia Terkuak

    Tidak seorang pun yang tahu bagaimana perasaan Adel saat itu. Dunianya seolah berhenti berputar, jantungnya berdegup kencang hingga terasa menyakitkan. Matanya terpaku pada sosok pria yang duduk di depan makam Keluarga Pendragon, seakan tidak percaya dengan apa yang dilihatnya.Berbagai emosi berkecamuk dalam dirinya–keterkejutan, kebingungan, kebahagiaan, dan rasa bersalah yang mendalam. Bagaimana mungkin ia tidak mengenalinya selama ini? Selama beberapa hari terakhir, ia telah tinggal bersama Ryan tanpa menyadari identitasnya yang sebenarnya."Ryan... Ryan... seharusnya aku tahu..." bisik Adel, air mata mengalir deras di pipinya.Pria itu–Ryan Pendragon yang dikira telah meninggal lima tahun lalu–kini ada di hadapannya, hidup dan bernapas. Adel merasa hatinya seperti disapu gelombang badai. Kenangan-kenangan masa lalu membanjiri pikirannya, membuatnya teringat akan Ryan yang dulu ia kenal–pemuda baik hati yang selalu menjadi bulan-bulanan teman-teman sekelasnya.Dengan langkah g

  • Pembalasan Tuan Muda Terkuat   Bab 93 - Keterkejutan Selly

    Ketika tas itu terbuka, Selly melihat potongan kepala penuh darah.Seketika, dunia di sekitar Selly seolah berhenti berputar. Napasnya tercekat, jantungnya berdegup kencang hingga terasa menyakitkan. Dengan refleks, ia melangkah mundur, tubuhnya gemetar hebat sementara tangannya menutup mulut yang terbuka lebar karena ngeri.Matanya terbelalak, dipenuhi keterkejutan yang tak terbendung. Namun, di balik rasa takut yang menyelimuti, ada sesuatu yang lebih mengerikan yang mulai merayapi benaknya. Bukan karena pemandangan mengerikan di hadapannya, melainkan karena ia mengenali wajah di balik darah dan luka-luka itu."James York..." bisiknya, suaranya bergetar.Ya, itu James York. Dia bukan sembarang orang, melainkan seorang grandmaster bela diri dari Riverdale. Seorang praktisi Cakar Elang yang namanya begitu disegani di dunia bela diri Provinsi Riveria.Ingatan Selly melayang ke satu tahun yang lalu, saat ia mengunjungi Bukit Bambu bersama ayahnya. Ia masih ingat jelas bagaimana ayahny

  • Pembalasan Tuan Muda Terkuat   Bab 94 - Semakin Dekat

    Apartemen Grand City menyambut Ryan dan Adel dengan keheningan yang menenangkan. Perjalanan pulang dari pemakaman terasa begitu panjang, seolah mereka baru saja melintasi dimensi waktu yang berbeda. Udara di dalam apartemen terasa stagnan, menyimpan sisa-sisa ketegangan dari malam sebelumnya. Adel, dengan tekad yang terpancar dari matanya, langsung menyeret Ryan ke kamar mandi. Tangannya yang lembut namun kuat mencengkeram lengan Ryan, seolah takut jika ia melepaskannya, Ryan akan menghilang lagi. "Mandi. Sekarang," perintahnya tegas, nadanya tidak menyisakan ruang untuk bantahan. Ada campuran kekhawatiran dan kelegaan dalam suaranya, seolah ia masih belum percaya Ryan benar-benar ada di hadapannya. Ryan mengangkat alisnya, sedikit terkejut dengan sikap Adel yang mendadak protektif. Matanya menelusuri wajah Adel, menangkap lingkaran hitam samar di bawah mata gadis itu. "Wow, sejak kapan kau jadi ibu-ibu cerewet begini?" godanya, senyum jahil tersungging di bibirnya. Namu

  • Pembalasan Tuan Muda Terkuat   Bab 95 - Cemburu

    Tidak lama kemudian, Ryan hendak berbicara ketika dia mendengar napas berat di telinganya. Adel ternyata sudah tertidur pulas, tubuhnya rileks dalam pelukan Ryan. Ryan tersenyum lembut, menyadari bahwa kehadirannya memberi Adel rasa aman yang mungkin belum pernah ia rasakan sebelumnya. Meski Adel membelakanginya, Ryan bisa merasakan napas teratur gadis itu, menandakan tidur yang lelap. Aroma shampoo Adel yang lembut menggelitik hidungnya, membuat Ryan tersenyum tanpa sadar. Perlahan, Ryan sedikit menggeser posisinya, berusaha untuk tidak membangunkan Adel. Ia ingin melihat wajah gadis itu, memastikan bahwa ia benar-benar tidur nyenyak. Dengan hati-hati, Ryan mengangkat kepalanya sedikit, mengintip dari balik bahu Adel. Wajah tidur Adel terlihat begitu damai. Bulu mata panjangnya bergetar lembut setiap kali ia bernapas, bibirnya sedikit terbuka dalam tidur lelapnya. Beberapa helai rambut jatuh menutupi pipinya, dan Ryan harus menahan keinginan untuk menyingkirkannya, takut gerak

  • Pembalasan Tuan Muda Terkuat   Bab 96 - Pergi Makan Malam

    Ketika Melanie mendengar perkataan ayahnya, pikirannya kosong. Namun, setelah dipikir-pikir, itu memang normal. Sejak zaman dahulu, lelaki berkuasa mana yang tidak memiliki harem yang penuh dengan selir? Wanita hanyalah pengikut bagi yang kuat. Bahkan ibunya sendiri, meski tidak pernah mengungkapkannya secara terbuka, pasti mengetahui bahwa Jeremy memiliki beberapa wanita simpanan.Melanie menghela napas panjang, berusaha menenangkan gejolak emosi dalam dirinya. "Tapi Ayah," ujarnya ragu, "apakah Ryan benar-benar sepadan dengan usaha kita? Maksudku, kita bahkan belum tahu seberapa besar pengaruhnya."Jeremy tersenyum penuh arti. "Sayang, kau masih muda. Ada hal-hal yang tidak bisa dijelaskan hanya dengan logika. Percayalah pada intuisi ayahmu."Melanie hendak membantah, namun urung. Sebagai putri seorang taipan bisnis, ia telah diajarkan untuk selalu memperhitungkan untung rugi dalam setiap tindakan. Namun kali ini, entah mengapa, hatinya memberontak. Bayangan Ryan yang baru saja k

  • Pembalasan Tuan Muda Terkuat   Bab 97 - Pergi Makan Malam (II)

    Ryan dan Adel melihat Sophia, berjalan bersama seorang wanita yang mengenakan pakaian merek terkenal keluar dari Butik Armani tidak jauh dari sana. Adel segera berbalik, menundukkan kepalanya dan berbisik, "Sungguh menyebalkan, bertemu orang ini lagi."Ryan melirik sekilas ke arah Sophia, ekspresinya tetap tenang. "Tenanglah," bisiknya pada Adel. "Kita tidak perlu berurusan dengan mereka."Namun, takdir sepertinya punya rencana lain. Sophia, yang juga menyadari kehadiran mereka, langsung menyikut temannya. Matanya berkilat penuh dendam, teringat kejadian memalukan di rumah sakit tempo hari."Lenny, lihat itu," Sophia mendesis. "Itu Adel yang kuceritakan padamu. Dan pria di sampingnya itu pacarnya." Ia berhenti sejenak, suaranya dipenuhi kebencian. "Kau tidak tahu betapa sombongnya mereka di rumah sakit waktu itu. Mereka bahkan bilang kalau kau datang pun tidak akan berarti apa-apa."Lenny Trez, putri bungsu pemilik Trez Science Group, mengerutkan keningnya mendengar kata-kata Sophia.

  • Pembalasan Tuan Muda Terkuat   Bab 98 - Keterkejutan Pemilik Warung

    Bibi Sandra mendengar pikiran suaminya dan menepuk dahinya sebelum berkata dengan penuh kesadaran, "Benar sekali, Ryan mungkin datang agak terlambat. Jangan berpikir untuk membuka pintu bagi pelanggan hari ini. Kurasa kita harus mengadakan pesta makan pribadi untuk Ryan!" Paman Wong mengangguk, senyum lebar tersungging di wajahnya yang berkeriput. "Kau benar, sayang. Ayo kita masuk dan bersiap-siap. Kita tidak boleh membiarkan teman-teman Ryan melihat kita berdiri di sini dengan malu." Mereka baru saja hendak melangkah masuk ketika suara deru mesin yang halus menarik perhatian mereka. Sebuah limosin hitam mengkilap melaju perlahan di jalan sempit itu, kontras tajam dengan bangunan-bangunan sederhana di sekitarnya. Bibi Sandra dan Paman Wong terpaku di tempat, mata mereka melebar takjub. Selama puluhan tahun mereka hidup, baru kali ini mereka melihat kendaraan semewah itu dari dekat. "Astaga," bisik Bibi Sandra, suaranya dipenuhi kekaguman dan sedikit iri. "Lihat mobil itu. Sangat

  • Pembalasan Tuan Muda Terkuat   Bab 99 - Keterkejutan Pemilik Warung (II)

    Jeremy tampaknya menyadari kebingungan mereka berdua dan tersenyum lalu melanjutkan, "Kalian berdua tidak perlu bingung. Tuan Ryan yang meminta kami untuk datang. Dia berkata bahwa kalian adalah teman-temannya. Tempat ini cukup dapat dipercaya untuk kami makan..." Kata-kata Jeremy bagaikan petir di siang bolong bagi Paman Wong dan Bibi Sandra. Mereka saling pandang, kebingungan terpancar jelas di wajah mereka. Tuan Ryan? Teman? Bagaimana mungkin mereka, pemilik warung kecil di gang kumuh, bisa berteman dengan seseorang yang mampu mengundang orang-orang sekaliber ini? Paman Wong, seolah teringat sesuatu, bertanya dengan ragu, "Mungkinkah Tuan Ryan ini adalah Nak Ryan yang kemarin?" Bibi Sandra menatap suaminya dengan tatapan tak percaya. "Nak Ryan, bocah itu, bagaimana mungkin dia adalah Tuan Ryan? Apa yang kamu pikirkan..." Mendengar nama Ryan disebut, Jeremy semakin yakin. "Kalian berdua, Tuan Ryan yang kumaksud memang seorang pemuda bernama Ryan..." Pernyataan itu bagaikan bom

Latest chapter

  • Pembalasan Tuan Muda Terkuat   Bab 336 - Mengungsikan Adel

    Di Kota Riverpolis, tepatnya di Villa Pendragon, Ryan sedang berkultivasi dalam kamarnya. Tiba-tiba, ponselnya berdering, memecah konsentrasi Ryan."Halo?""Tuan Ryan, sesuatu yang gawat telah terjadi!" suara panik Agravain terdengar dari seberang. "Tang San telah mengetahui bahwa Anda adalah Hunter!""Dia mengerahkan semua orang untuk mencari Anda. Jika dia menemukan Anda, Tuan Ryan, nyawa Anda dalam bahaya!""Tuan Ryan, segeralah pergi sebelum mereka menemukan Anda!"Nada Agravain dipenuhi kecemasan yang nyata. Dia benar-benar mengkhawatirkan keselamatan Ryan."Oke, aku mengerti," jawab Ryan tenang.Di seberang telepon, Agravain tertegun sebelum berseru, "Tuan, ini bukan permainan anak-anak! Sebentar lagi, seluruh praktisi Asosiasi Seni Bela Diri Provinsi Riveria akan menyerbu vila Anda!"Ryan mengabaikan kepanikan itu dan justru bertanya santai, "Aku penasaran bagaimana Tang San bisa menemukanku.""Baru saja seorang wanita bernama Selly Hilton datang. Entah bagaimana dia punya bany

  • Pembalasan Tuan Muda Terkuat   Bab 335 - Selly Bermain Api

    Tang San masih dipenuhi amarah. Ia menekan kedua tangannya ke meja konferensi."Aku sangat menyadari hal itu! Tapi jika kalian tak bisa menemukan Hunter, setidaknya cari tahu identitas kekuatan sialan yang menghalangi kita!"Sang tetua hanya bisa terdiam canggung.Tepat saat itu, seorang staf mengetuk pintu aula dengan tergesa."Masuk!" perintah Tang San dengan suara berat.Ia menatap tajam staf yang tampak panik itu. "Ada apa? Kau tidak tahu kami sedang rapat?!"Wajah staf itu memucat. Terakhir kali seseorang melaporkan berita buruk pada Tang San, orang itu berakhir mati. Ia tak ingin mengalami nasib serupa."Presiden Tang, ada seorang gadis di luar yang mengaku tahu identitas orang di foto itu."Mata Tang San menyipit. Ia mencengkeram kerah staf itu penuh semangat. "Benarkah? Cepat bawa dia masuk!""Ba-baik, Tuan!"Tak lama kemudian, seorang wanita muda melangkah masuk. Tang San sed

  • Pembalasan Tuan Muda Terkuat   Bab 334 - Musnahnya Keluarga Loot

    "Itu tidak mungkin benar, kan..." Zurich bergumam tidak percaya.Dengan tangan gemetar ia mengambil ponsel dari lantai dan menekan tombol jawab. "Ayah..."Suaranya nyaris tak terdengar."Zurich Loot!" suara menggelegar terdengar dari seberang. "Siapa yang kau sakiti?! Keluarga Loot sekarang dipenuhi mayat! Dasar binatang buas! Kau–"Panggilan terputus mendadak.Zurich merasa seolah terjun ke jurang tak berdasar. Sebuah panggilan singkat telah menentukan nasib seluruh keluarganya!Dia bahkan tak berani menatap pemuda di hadapannya. Iblis macam apa orang ini?Dengan panik ia bersujud di hadapan Ryan. "Tuan... saya, saya... saya salah! Tolong lepaskan saya. Saya bersedia..."Satu-satunya yang ia inginkan sekarang adalah tetap hidup! Selama masih bernapas, masih ada harapan!"Kau seharusnya tidak memprovokasku," ujar Ryan dingin. "Dan kau seharusnya tidak mencoba menyentuh paca

  • Pembalasan Tuan Muda Terkuat   Bab 333 - Ryan Datang!

    "Bajingan, kau memaksaku menggunakan kekerasan!" geram Zurich Loot murka. "Jalang, jangan sok jual mahal. Kau pikir kau siapa? Ini bukan Kota Golden River!""Tapi aku suka semangatmu. Hari ini, kau akan menjadi salah satu koleksiku!"Zurich melepas jasnya dan mendekati Adel dengan langkah mengancam. Dia melirik ke arah dua pengawalnya. "Kalian keluar dan jaga pintu. Jangan masuk apapun yang kalian dengar. Aku tidak ingin diganggu saat bersenang-senang!""Baik, Tuan Muda!"Kedua pengawal itu saling pandang sebelum melangkah keluar ruangan.Zurich menjilat bibirnya, menatap Adel penuh nafsu. Hasrat primitif mengalir deras di sekujur tubuhnya saat ia bersiap menerkam mangsanya.BOOM!Pintu kantor mendadak terbuka dengan keras!"Brengsek!"Zurich meraung murka. "Bukankah sudah kubilang jangan ganggu aku?!"Namun Zurich langsung terdiam saat menoleh dan mendapati kedua pengawalnya tergelet

  • Pembalasan Tuan Muda Terkuat   Bab 332 - Adel Dalam Bahaya

    "Ada apa, Adel Sayang?"Helaan napas lega terdengar dari seberang. "Ryan, kau di mana sekarang? Bisakah datang ke Gedung Trading Tower? Golden Dragon Group menghadapi masalah kecil...""Rindy tidak bersamamu?" Ryan mengerutkan kening. Dengan kemampuan Rindy, seharusnya ia bisa menangani banyak hal."Rindy kembali ke kediaman Keluarga Snowfield untuk menyelesaikan beberapa urusan," jawab Adel. "Ponselnya tidak aktif.""CEO Jeremy baru saja berangkat dan masih di pesawat, jadi tidak bisa dihubungi untuk sementara. Sudahlah, jangan banyak tanya. Cepat datang ya? Aku di lantai 15 Gedung Trading Tower.""Baiklah, tunggu aku di sana."Ryan menutup telepon dan meminta Derick mengarahkan mobil ke sana. Ia ingat Adel memang telah menyewa seluruh lantai Gedung Trading Tower beberapa hari lalu sebagai kantor cabang Golden Dragon Group di Kota Riverpolis. Nantinya, mereka akan membangun gedung sendiri di kota ini.Selama masa transisi ini, Adel bertanggung jawab penuh atas operasional perusaha

  • Pembalasan Tuan Muda Terkuat   Bab 331 - Utang Budi

    Di saat kritis itu, aliran udara mendadak berputar kencang hingga membalikkan meja. Angin tajam itu bahkan menggores pipi Juliana.Namun yang lebih mengejutkan, sebuah tangan telah muncul di depan dahinya!Tangan Ryan!Segalanya terjadi begitu cepat hingga pikiran Juliana seolah membeku.TING!Ryan membuka telapak tangannya, memperlihatkan peluru yang kini tergeletak di atas meja terbalik.Juliana akhirnya tersadar dari keterkejutannya. Seseorang benar-benar mencoba membunuhnya! Jika bukan karena Ryan, ia pasti sudah mati!Ryan bahkan mampu menangkap peluru senapan runduk dengan tangan kosong!Bagaimana mungkin?Seorang praktisi bela diri hebat memang bisa menangkap peluru, tapi tak semudah yang Ryan lakukan. Terlebih jarak mereka hanya beberapa meter!Rasa takut merayap di hatinya–bukan karena percobaan pembunuhan itu, tapi karena sosok angkuh dan misterius di hadapannya!Tanpa membuang waktu, Juliana mengeluarkan ponselnya dan menghubungi seseorang. Matanya berkilat dingin saat

  • Pembalasan Tuan Muda Terkuat   Bab 330 - Excalibur

    Mata Ryan menyipit penuh minat. "Kau cukup terus terang. Bagaimana kalau ternyata tidak seperti itu?""Saat ini sedang ada rapat keluarga, hanya anggota keluarga yang diizinkan masuk. Jadi kedatanganmu ke sana jelas menunjukkan kau butuh bantuan Keluarga Herbald."Juliana menyesap kopinya sebelum melanjutkan, "Aku selalu bersikap lugas dalam segala hal. Katakan saja apa yang kau mau. Jika aku bisa membantu, tentu akan kubantu. Demi Lindsay, aku akan melakukan yang terbaik untukmu."Melihat lawan bicaranya begitu terbuka, Ryan memutuskan tak perlu bertele-tele. "Aku tahu Keluarga Herbald pernah menjadi keluarga penempa pedang. Aku membutuhkan bahan baku untuk pedang milikku."Tak ada keterkejutan di mata Juliana. Ia meletakkan cangkirnya dengan gerakan elegan. "Memang benar keluargaku dulunya pandai besi, bahkan kami telah menempa ribuan pedang. Bahan pedang seperti apa yang kau butuhkan?"Ryan tak menjawab dengan kata-kata. Dalam sekejap, Pedang Suci Caliburn telah muncul di tangannya

  • Pembalasan Tuan Muda Terkuat   Bab 329 - Juliana Herbald

    Usia wanita itu sekitar dua puluh tahun, tinggi semampai dengan pembawaan yang begitu berwibawa. Setiap gerakannya mencerminkan keanggunan yang natural, bukan hasil latihan."Tuan Ryan," Angelica berbisik pelan, "Anda pasti pernah mendengar tentang tiga wanita tercantik Kota Riverpolis, bukan?"Ryan mengangguk. Rindy memang salah satu dari mereka. Entah siapa yang menciptakan gelar itu, tapi Ryan tak bisa membantah Rindy memang layak menyandangnya."Selain Nona Rindy yang Anda kenal, ada dua wanita lainnya. Dan yang baru keluar itu adalah salah satunya," Angelica melanjutkan. U"Namanya Juliana Herbald. Dalam silsilah keluarga, saya harus memanggilnya Bibi Juliana. Meski begitu, usianya mungkin hanya terpaut setahun atau dua dari Tuan Ryan.""Juliana Herbald sangat pandai menangani berbagai urusan, baik internal maupun eksternal. Namanya begitu terkenal di kalangan keluarga berpengaruh Kota Riverpolis. Terlebih, posisinya di keluarga utama sangat tinggi.""Oh." Ryan menanggapi datar,

  • Pembalasan Tuan Muda Terkuat   Bab 328 - Mengunjungi Keluarga Herbald

    Frederich berpikir sejenak dan berkata, "Tuan Ryan, salah satu leluhur Keluarga Herbald memang pandai besi." "Saya pernah mendengar tentang bahan pembuat pedang yang Anda sebutkan. Namun, itu dianggap sebagai harta Keluarga Herbald. Tidak mungkin itu akan diberikan kepada orang luar."Ryan mengangguk mendengarkan dengan seksama. Di tangannya, Pedang Suci Caliburn yang patah berpendar samar, seolah merespons pembicaraan tentang bahan pembuatnya."Lagipula," Frederich melanjutkan dengan nada hati-hati, "bahan itu ada di tangan kepala keluarga saat ini. Mengingat sifatnya yang pemarah, mustahil mengambil sesuatu darinya!"Frederich menatap Caliburn dengan sorot mata penuh minat sebelum melanjutkan, "Namun, karena Tuan Ryan sangat membutuhkannya, saya akan berusaha sebaik mungkin untuk menyelidiki masalah ini. Meski begitu, jika saya gagal, saya harap Tuan Ryan memaklumi."Frederich sungguh tak menyangka Ryan berani mengincar harta pusaka Keluarga Herbald. Bahan untuk menempa Pedang Suc

DMCA.com Protection Status