Beranda / Urban / Pembalasan Tuan Muda Terkuat / Bab 888 - Liontin Warisan Kakek

Share

Bab 888 - Liontin Warisan Kakek

Penulis: Rianoir
last update Terakhir Diperbarui: 2025-02-26 06:13:14
"Hmm? Apa batu ini ingin aku mengendarai mobil ini?" Ryan mengangkat alisnya heran.

Seolah memahami pertanyaannya, batu giok naga bergerak cepat ke bagian bawah mobil.

Menyadari ada sesuatu, Ryan mengalirkan energi qi ke telapak tangannya. Dengan satu gerakan mulus, dia mengangkat mobil itu sepenuhnya.

Matanya langsung berbinar–sebuah formasi kuno tersembunyi di bawah mobil!

Formasi ini begitu halus hingga tak terdeteksi.

Jika bukan karena mobil tua yang menutupinya, Tetua Zigfrid pasti sudah menemukannya lebih dulu.

Dengan gerakan lincah, jari-jari Ryan membentuk segel rumit.

Karakter emas berpendar di telapak tangannya–teknik Dao Jimat Spiritual yang dipelajarinya dari Peter Carter akan lebih dari cukup untuk menghancurkan formasi ini.

BOOM!

Formasi itu hancur seketika.

Lantai garasi retak, memunculkan lubang sedalam satu meter.

Di dalamnya, sebuah kotak brokat dengan ukiran "Untuk keluarga Pendragon" tergeletak diam.

"Warisan dari kakek," gumam Ryan yakin.

Tanpa
Rianoir

ini bab kedua pagi ini. selamat beraktivitas (⁠◠⁠‿⁠・⁠)⁠—⁠☆ Bab Bonus: 0/3 Bab Reguler: 2/2 Bab (Komplit)

| 53
Bab Terkunci
Lanjutkan Membaca di GoodNovel
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi
Komen (4)
goodnovel comment avatar
Anchou Mallawa
othor LG sibuk sampe lupa update bab baru
goodnovel comment avatar
Ajis Mustolih
nungguin update bab terbaru blm nongol juga nih...
goodnovel comment avatar
Muhammad Dhimyati
segera update lagi cerita nya othor
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

  • Pembalasan Tuan Muda Terkuat   Bab 889 - Kekejaman Ferdinand

    Para wanita itu belum pernah menyaksikan kekejaman seperti itu sebelumnya. Yang membuat situasi semakin menakutkan, kemampuan supernatural para pria ini benar-benar di luar nalar. Dengan gerakan jari santai, mereka membuat gelas-gelas anggur melayang di udara–seperti adegan film fantasi yang menjadi nyata. Ferdinand Kennedy meletakkan gelasnya dengan ekspresi bosan. Matanya yang sedikit berkabut oleh alkohol menatap wanita telanjang di pelukannya dengan tatapan merendahkan. "Tak ada energi spiritual pada wanita Nexopolis," dengusnya. "Terlalu biasa. Sungguh mengecewakan." Dia mencengkeram dagu wanita itu kasar. "Dan aku paling benci melihat wajah sedih. Kau benar-benar merusak mood minumku." Wajah wanita itu langsung berubah panik. Dengan tergesa dia berlutut di hadapan Ferdinand, "Tuan Ferdinand, maafkan saya. Saya akan tertawa sesuai keinginan Anda!" Senyum dipaksakan menghiasi wajahnya yang pucat. Di ambang hidup dan mati, dia tak punya pilihan lain. Orang-orang ini bisa

    Terakhir Diperbarui : 2025-02-26
  • Pembalasan Tuan Muda Terkuat   Bab 890 - Melawan Murid Zigfrid

    Para kultivator yang tersisa serentak menghunus senjata, melepaskan niat membunuh yang pekat. Hanya dalam tiga detik, mereka telah mengepung Ryan dari segala arah. Dengan gerakan terlatih, mereka membentuk Formasi Pembunuh Sekte Hell Blood yang terkenal, memblokir setiap jalur pelarian yang mungkin. "BUNUH DIA!" Puluhan pedang berkilau dingin menyerang serentak, masing-masing mengincar titik vital Ryan. Mereka yakin formasi legendaris ini akan mampu merobohkan bocah sombong di hadapan mereka. Ryan mengamati pedang-pedang yang menerjang ke arahnya dengan tatapan bosan. Dia menggelengkan kepala, seolah menyayangkan pemandangan di hadapannya. "Inikah kekuatan yang kalian banggakan untuk memburuku?" ucapnya tenang. "Aku sangat kecewa." Begitu kata terakhir meluncur dari bibirnya, Ryan melangkah maju dengan gerakan santai. Angin kencang mendadak berputar di sekelilingnya, membuat lantai marmer retak bagai sarang laba-laba. Para ahli Sekte Hell Blood terkesiap kaget–pedang mer

    Terakhir Diperbarui : 2025-02-26
  • Pembalasan Tuan Muda Terkuat   Bab 1 - Tragedi

    Suara pekikan kecil terdengar diikuti oleh suara dentingan piring yang jatuh, membuat suasana pesta menjadi hening.Ryan Pendragon menoleh ke arah sumber suara dan melihat seorang gadis kecil, mungkin berusia sekitar 10 tahun, berdiri kaku dengan wajah pucat. Di depannya, seorang pria tinggi besar dengan mata tajam berdiri menjulang, jasnya yang mahal kini bernoda makanan yang tumpah."Ma-maafkan saya, Tuan," gadis kecil itu terbata-bata, air mata mulai menggenang di pelupuk matanya.Pria itu menatap gadis kecil tersebut dengan tatapan dingin yang menusuk. Tangannya terkepal erat, dan Ryan bisa melihat urat-urat di lehernya menegang karena menahan amarah.Melihat situasi yang semakin tegang, Ayah Ryan–William Pendragon bergegas menghampiri mereka. Ia berlutut di samping gadis kecil itu, mengeluarkan sapu tangan dari saku jasnya."Tidak apa-apa, Nak. Itu hanya kecelakaan," ujar William lembut sambil mencoba membersihkan noda di sepatu gadis itu. Kemudian ia berdiri dan menghadap pria

    Terakhir Diperbarui : 2024-08-29
  • Pembalasan Tuan Muda Terkuat   Bab 2 - Kembalinya Ryan Pendragon

    “Terima kasih,” ucap Ryan setelah turun dari taksi dan memberikan bayaran ke sopir.Beralih menatap sebuah bangunan kantor yang menjulang tinggi di hadapan, Ryan membaca lagi secarik kertas yang diberikan oleh gurunya, memastikan ini adalah tempat yang harus dia tuju.“Snowfield Group,” ulang Ryan, lalu mengangkat pandangan untuk melihat plang besar yang terpatri nyata di depan gedung. “Benar ini,” ucapnya sebelum masuk ke dalam lobi.Awalnya, Ryan berniat untuk langsung pergi ke Ibu Kota–Riverdale dan mencari Master Lucas, pria yang muncul di kediamannya lima tahun lalu dan membunuh ayahnya. Bagaimanapun, dia adalah orang yang paling ingin Ryan bunuh selama lima tahun terakhir. Namun, gurunya bersikeras agar Ryan terlebih dahulu pergi ke Golden River dan menemui seorang wanita bernama Rindy Snowfield. Oleh karena itu, di sinilah Ryan sekarang, di lobi perusahaan Snowfield Group.Mengenakan kaos, topi, dan tas selempang kusam yang tersampir di bahunya, penampilan Ryan yang sederhana

    Terakhir Diperbarui : 2024-08-29
  • Pembalasan Tuan Muda Terkuat   Bab 3 - Keributan

    Keheningan mencekam menyelimuti lobi gedung Snowfield Group. Semua mata tertuju pada sosok pemuda yang berdiri tenang di tengah kekacauan. Dua penjaga keamanan tergeletak tak sadarkan diri di dekat pecahan kaca, sementara pemuda itu hanya berdiri diam, seolah tak terjadi apa-apa."Astaga, apa yang baru saja terjadi?" bisik salah seorang karyawan, matanya terbelalak ketakutan."Ssst! Jangan keras-keras. Kau mau jadi korban berikutnya?" balas temannya, menarik lengan si karyawan untuk menjauh.Para resepsionis muda bersembunyi di balik meja, ketakutan. Mereka bahkan tidak melihat pemuda itu menyerang. Semuanya terjadi begitu cepat, seolah-olah kedua penjaga itu tiba-tiba saja terpental dan tak sadarkan diri.Ryan melirik kedua penjaga yang tak sadarkan diri itu dan menggelengkan kepalanya dengan jengkel. Tanpa menghiraukan tatapan ketakutan dari orang-orang di sekitarnya, ia melangkah santai dan duduk di sofa. Dengan tenang, ia mengambil koran yang tergeletak di meja, mulai membacanya

    Terakhir Diperbarui : 2024-08-29
  • Pembalasan Tuan Muda Terkuat   Bab 4 - Pemaksaan

    Adel menghela napas lega saat melangkah keluar dari gedung Snowfield Group.Hari ini sungguh tidak terduga, tapi setidaknya situasi dengan pemuda misterius itu sudah mereda. Dia membuka pintu Mercedes-nya, bersiap untuk pergi ke pertemuan berikutnya.Tepat saat dia hendak masuk, pintu penumpang terbuka. Adel terkejut melihat Ryan meluncur masuk dengan santai."Hei! Apa yang kau lakukan?" seru Adel, matanya melebar.Ryan menatapnya dengan serius. Dia bisa melihat aura gelap menyelimuti Adel, tanda adanya bahaya yang mengintai. Teknik Matahari Surgawi-nya memperingatkan bahwa gadis ini akan menghadapi ancaman besar dalam waktu dekat."Kupikir kau mungkin butuh teman ngobrol dalam perjalanan," jawab Ryan ringan, menyembunyikan kekhawatirannya.Adel mengangkat alisnya. "Oh, benarkah? Dan sejak kapan kita jadi teman ngobrol?"Ryan tersenyum. "Sejak aku memutuskan untuk berterima kasih atas bantuanmu tadi."Adel memutar matanya, tapi ada senyum kecil di bibirnya. "Baiklah, tuan misterius.

    Terakhir Diperbarui : 2024-08-29
  • Pembalasan Tuan Muda Terkuat   Bab 5 - Hanya Sekedar Semut

    Keheningan mencekam menyelimuti ruangan. Semua mata tertuju pada sosok Ryan yang baru saja membela Adel dengan berani. Tak seorang pun menyangka akan ada yang berani menentang Effendy Shaw, apalagi di wilayah kekuasaannya sendiri."Hei, kau!" Yohan, salah satu penjilat Effendy, berdiri dengan wajah merah padam. Dia menunjuk ke arah Ryan dengan jari gemetar, suaranya bergetar menahan amarah. "Dasar orang bodoh! Apa kau tahu siapa yang kau hadapi? Lihat pakaianmu, bahkan itu tidak sampai bernilai ratusan ribu. Beraninya orang desa sepertimu menyinggung Tuan Muda Shaw!"Ryan hanya melirik Yohan sekilas, tatapannya dingin dan menusuk. Tanpa mengucapkan sepatah kata pun, aura intimidasi yang dipancarkannya membuat Yohan mundur selangkah.Merasa terhina oleh sikap acuh tak acuh Ryan, Yohan melanjutkan ancamannya dengan suara bergetar, "A-aku hanya perlu menelepon, dan kau bisa mengucapkan selamat tinggal pada kehidupanmu di Golden River!"Ryan mendengus pelan, seolah menganggap ancaman it

    Terakhir Diperbarui : 2024-08-29
  • Pembalasan Tuan Muda Terkuat   Bab 6 - Datangnya Magnus Shaw

    Beberapa waktu berlalu, dan suasana di ruangan itu semakin mencekam. Adel, dengan wajah pucat, mencondongkan tubuhnya ke arah Ryan."Dengar," bisiknya, suaranya bergetar, "kau tidak tahu apa yang kau hadapi. Keluarga Shaw mungkin baru naik daun dalam lima tahun terakhir, tapi pengaruh mereka di Golden River tidak bisa diremehkan."Ryan menoleh, senyum tipis tersungging di bibirnya. "Oh ya? Ceritakan padaku."Adel menarik napas dalam-dalam, matanya menyiratkan kekhawatiran yang mendalam. "Keluarga Shaw... mereka bukan sekadar keluarga kaya biasa. Lima tahun lalu, mereka hanya pemilik beberapa properti di Golden River. Tapi sekarang? Mereka menguasai hampir setengah pasar real estate kota ini."Ryan mendengarkan dengan seksama, matanya menyipit sedikit mendengar perkembangan pesat keluarga Shaw."Bukan hanya itu," Adel melanjutkan, suaranya semakin pelan. "Mereka punya koneksi politik yang kuat. Walikota, kepala kepolisian, bahkan beberapa anggota dewan kota—semuanya berada di bawah pe

    Terakhir Diperbarui : 2024-08-29

Bab terbaru

  • Pembalasan Tuan Muda Terkuat   Bab 890 - Melawan Murid Zigfrid

    Para kultivator yang tersisa serentak menghunus senjata, melepaskan niat membunuh yang pekat. Hanya dalam tiga detik, mereka telah mengepung Ryan dari segala arah. Dengan gerakan terlatih, mereka membentuk Formasi Pembunuh Sekte Hell Blood yang terkenal, memblokir setiap jalur pelarian yang mungkin. "BUNUH DIA!" Puluhan pedang berkilau dingin menyerang serentak, masing-masing mengincar titik vital Ryan. Mereka yakin formasi legendaris ini akan mampu merobohkan bocah sombong di hadapan mereka. Ryan mengamati pedang-pedang yang menerjang ke arahnya dengan tatapan bosan. Dia menggelengkan kepala, seolah menyayangkan pemandangan di hadapannya. "Inikah kekuatan yang kalian banggakan untuk memburuku?" ucapnya tenang. "Aku sangat kecewa." Begitu kata terakhir meluncur dari bibirnya, Ryan melangkah maju dengan gerakan santai. Angin kencang mendadak berputar di sekelilingnya, membuat lantai marmer retak bagai sarang laba-laba. Para ahli Sekte Hell Blood terkesiap kaget–pedang mer

  • Pembalasan Tuan Muda Terkuat   Bab 889 - Kekejaman Ferdinand

    Para wanita itu belum pernah menyaksikan kekejaman seperti itu sebelumnya. Yang membuat situasi semakin menakutkan, kemampuan supernatural para pria ini benar-benar di luar nalar. Dengan gerakan jari santai, mereka membuat gelas-gelas anggur melayang di udara–seperti adegan film fantasi yang menjadi nyata. Ferdinand Kennedy meletakkan gelasnya dengan ekspresi bosan. Matanya yang sedikit berkabut oleh alkohol menatap wanita telanjang di pelukannya dengan tatapan merendahkan. "Tak ada energi spiritual pada wanita Nexopolis," dengusnya. "Terlalu biasa. Sungguh mengecewakan." Dia mencengkeram dagu wanita itu kasar. "Dan aku paling benci melihat wajah sedih. Kau benar-benar merusak mood minumku." Wajah wanita itu langsung berubah panik. Dengan tergesa dia berlutut di hadapan Ferdinand, "Tuan Ferdinand, maafkan saya. Saya akan tertawa sesuai keinginan Anda!" Senyum dipaksakan menghiasi wajahnya yang pucat. Di ambang hidup dan mati, dia tak punya pilihan lain. Orang-orang ini bisa

  • Pembalasan Tuan Muda Terkuat   Bab 888 - Liontin Warisan Kakek

    "Hmm? Apa batu ini ingin aku mengendarai mobil ini?" Ryan mengangkat alisnya heran. Seolah memahami pertanyaannya, batu giok naga bergerak cepat ke bagian bawah mobil. Menyadari ada sesuatu, Ryan mengalirkan energi qi ke telapak tangannya. Dengan satu gerakan mulus, dia mengangkat mobil itu sepenuhnya. Matanya langsung berbinar–sebuah formasi kuno tersembunyi di bawah mobil! Formasi ini begitu halus hingga tak terdeteksi. Jika bukan karena mobil tua yang menutupinya, Tetua Zigfrid pasti sudah menemukannya lebih dulu. Dengan gerakan lincah, jari-jari Ryan membentuk segel rumit. Karakter emas berpendar di telapak tangannya–teknik Dao Jimat Spiritual yang dipelajarinya dari Peter Carter akan lebih dari cukup untuk menghancurkan formasi ini. BOOM! Formasi itu hancur seketika. Lantai garasi retak, memunculkan lubang sedalam satu meter. Di dalamnya, sebuah kotak brokat dengan ukiran "Untuk keluarga Pendragon" tergeletak diam. "Warisan dari kakek," gumam Ryan yakin. Tanpa

  • Pembalasan Tuan Muda Terkuat   Bab 887 - Giok Naga Bereaksi

    Setelah pencarian yang sia-sia, wajah Tetua Zigfrid memucat. Matanya yang tajam menangkap sebuah potret yang tergantung di dinding. Tanpa pikir panjang, dia mencabik lukisan itu dengan beringas. "Situasi di Gunung Langit Biru semakin kacau," desis Tetua Zigfrid dengan gigi gemeretak. "Arthur Pendragon muncul entah dari mana dan menghancurkan markas Sekte Hell Blood di depan semua orang! Bahkan Floridas Kennedy kemungkinan besar tewas di tangannya." Dia menggelengkan kepala frustasi. "Aku tak mengerti. Apa sebenarnya dendam Arthur ini terhadap Sekte Hell Blood?" Ryan nyaris tertawa mendengar kebingungan Tetua Zigfrid. Tentu saja pria tua itu tak akan pernah menduga bahwa Arthur Pendragon dan Ryan Pendragon adalah orang yang sama. "Sejak insiden di Penjara Catacomb, kedamaian seakan menjauh dari Sekte Hell Blood," lanjut Tetua Zigfrid dengan nada getir. Matanya berkilat berbahaya. "Apa pun yang terjadi, Ryan tidak boleh dibiarkan hidup! Ferdinand Kennedy!" Seorang pemuda tamp

  • Pembalasan Tuan Muda Terkuat   Bab 886 - Mencari Sesuatu

    Ryan tidak bisa tetap tenang mendengar kabar buruk ini. Jelas seseorang sedang mengambil tindakan terhadapnya, dan kemungkinan besar pelakunya adalah orang-orang Sekte Hell Blood, termasuk Tetua Zigfrid! Yang membuatnya bingung, mengapa mereka tidak langsung datang ke ibu kota untuk berurusan dengan Keluarga Pendragon, malah menyerang Ibu Kota Provinsi Riverpolis dan Kota Golden River? Bahkan rumah lama keluarganya di Golden River tidak luput dari sasaran. Apa yang mereka cari? Rahasia keluarganya? Atau mungkin mereka telah berhasil mendapatkan informasi dari ayahnya? Tiba-tiba Ryan teringat sesuatu yang membuatnya tersentak–Juliana Herbald dan Rindy Snowfield telah kembali ke Ibu Kota Provinsi Riverpolis! Meski Tetua Zigfrid mungkin tidak mengenal mereka, keduanya tetap dalam bahaya! Dia segera meminta Adel menghubungi keduanya. Untunglah mereka masih selamat. Ryan kemudian bangkit dan memberi perintah pada Sammy Lein, "Siapkan pesawat untukku. Aku akan kembali ke Riverpol

  • Pembalasan Tuan Muda Terkuat   Bab 885 - Berita Buruk

    Immortal God melepaskan jarinya dan berbalik menuju nisan pedang. "Jika tidak ada yang penting, jangan mencariku. Aku ulangi–aku belum sepenuhnya mengakuimu, dan aku tidak akan mengajarimu apa pun, apalagi membantumu." Setelah mengatakan itu, bayangannya menghilang dan nisan pedang kembali sunyi. Lex Denver menghampiri dan menepuk bahu Ryan. "Mari kita kesampingkan masalah Pil Ilusi Archaic untuk saat ini. Ini memang kepribadian Immortal God. Ketika dia lebih memahami dirimu, dia akan menerimamu secara alami." Ryan mengangguk. "Guru, Anda mengatakan orang ini seorang alkemis. Mengapa dia malah memberiku teknik pedang?" Lex Denver menatap nisan pedang dengan sorot dalam. "Aku tidak pernah mengatakan dia hanya seorang alkemis. Dia memang tahu cara membuat pil, tapi bukan hanya itu. Dia menguasai formasi, teknik pedang, dan jimat spiritual. Bisa dibilang dia orang yang unik. Jika kau mendapat bimbingannya, jalur bela dirimu akan sangat terbantu." "Baiklah, sekarang saatnya kau meni

  • Pembalasan Tuan Muda Terkuat   Bab 884 - Keraguan Immortal God

    Sosok di nisan pedang kedua mengerutkan dahi melihat pemandangan ini. Bukan karena Ryan berhasil memurnikan Pil Roh Air, tapi karena kualitas pil itu jauh melampaui ekspektasinya. Lex Denver melirik lelaki tua di sampingnya dan berkata dengan nada acuh, "Meski aku tahu kau memiliki temperamen aneh, aku khawatir kata-katamu tadi hanyalah sebuah provokasi." Orang tua itu tidak langsung menjawab. Matanya menyipit saat menatap Ryan dengan sorot penuh minat. "Aku hanya berkata jujur," ujarnya setelah beberapa saat. "Jika pemilik Kuburan Pedang bahkan tidak bisa membuat Pil Roh Air, apakah menurutmu dia memenuhi syarat untuk menjadi penyelamat kita? Jangan lupa bahwa anak ini membawa harapan bagi kita semua!" "Perang di era kuno telah menjebak kita, membuat kita mustahil untuk dilahirkan kembali atau bereinkarnasi, apalagi diselamatkan," lanjutnya dengan nada berat. "Dan kau tahu betapa kuatnya entitas itu. Meski tingkat kultivasi anak ini cukup mengesankan, dia masih terlalu jauh dar

  • Pembalasan Tuan Muda Terkuat   Bab 883 - Pil Roh Air

    "Paviliun Ivoryshroud dan Sekte Hell Blood adalah eksistensi yang sangat merepotkan di Gunung Langit Biru. Orang biasa tidak mungkin bisa menyinggung mereka," ujar Shirly skeptis. Lina Jirk yang berdiri di samping mengangguk setuju. Cerita ini memang terdengar terlalu fantastis untuk dipercaya. "Kak Shirly, aku berani bersumpah demi jiwaku!" Hestia berseru dengan sungguh-sungguh. "Aku menyaksikannya dengan mata kepalaku sendiri! Kakek Juan dan banyak kultivator dari Gunung Langit Biru juga menyaksikannya. Mungkin tidak lama lagi berita ini akan menyebar ke seluruh Gunung Langit Biru." Mendengar sumpah Hestia, kerutan di dahi Shirly semakin dalam. Dia mulai mempertimbangkan kemungkinan kebenaran cerita ini. "Berapa umurnya? Dari keluarga mana dia berasal? Dan siapa namanya?" Shirly mengajukan serangkaian pertanyaan, jelas tertarik pada sosok misterius yang mengerikan ini. Tatapan Hestia tegas dan penuh tekad saat menjawab, "Orang ini seusia dengan Kak Shirly! Bakatnya... bahkan tam

  • Pembalasan Tuan Muda Terkuat   Bab 882 - Shirly Jirk Tidak Percaya

    Jadi mengapa jika dia berasal dari zaman kuno! Bahkan jika dia seorang Dewa alkemis kuno sekalipun, Ryan tidak akan mundur sama sekali! Tekadnya semakin kuat saat mengingat perjalanannya selama ini. Lima tahun yang lalu, lelaki tua itu menyelamatkannya dari bagian hilir Sungai Emas dan membawanya ke Gunung Langit Biru karena melihat takdirnya yang unik. Sejak saat itu, Ryan telah melewati berbagai rintangan dan cobaan. Dia tidak akan membiarkan seorang kultivator kuno yang sombong menghentikan langkahnya sekarang! BOOM! Pusat Kuburan Pedang seolah dilanda badai dahsyat, dengan Ryan berada tepat di pusatnya. Energi spiritual berputar-putar liar, menciptakan pusaran angin yang mampu menghancurkan apa pun yang disentuhnya. Nisan pedang yang tadinya memancarkan cercaan dan hinaan mendadak terdiam. Sebuah suara lembut penuh keterkejutan terdengar, "Eh, orang ini sebenarnya..." Suaranya melemah saat sosok tua berjubah putih perlahan muncul dari nisan pedang. Aura samar yang di

Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status