Ini adalah bab bonus hadiah dan bab terakhir hari ini. Terima kasih kepada para pembaca yang telah mengingatkan othor kalau ada salah penamaan.(≧▽≦) othor nulisnya sering berhenti-berhenti jadi kadang lupa. Othor juga belum bia move on dari Caliburn, wkwkwkwk ( ╹▽╹ ) kalau othor ada kesalahan menulis, jangan sungkan-sungkan untuk mengingatkan othor. Othor juga manusia, tempat salah dan lupa (•‿•) Selamat beristirahat (◠‿・)—☆ Bab Bonus Hadiah: 1/1 (Komplit)
Dalam sekejap, situasi pertarungan berubah drastis. Ketua Sekte Sam yang tadinya begitu percaya diri kini terpojok dalam situasi putus asa. Para penonton menyaksikan dengan mata terbelalak tak percaya–bagaimana mungkin Ryan yang tadi nyaris mati justru membalikkan keadaan dengan begitu mudah? "AHHH!" Di tengah keheningan mencekam, jeritan menyayat hati Ketua Sekte Sam memecah udara. Jiwa primordialnya diserang dengan brutal oleh hantu bayangan, menciptakan luka yang bahkan lebih menyakitkan dari luka fisik. Darah segar menyembur dari mulutnya saat dia terhuyung mundur dengan wajah pucat pasi. "Tuanku, selamatkan aku!" teriaknya panik pada Shiki Seiho, mengabaikan harga dirinya yang tersisa. "Tidak ada seorang pun yang bisa menyelamatkanmu!" Ryan menyipitkan mata berbahaya. Pedang Claiomh Solais berkilat dingin di tangannya saat dia melesat maju untuk menghabisi lawannya yang terluka. "Ryan, jangan kurang ajar!" BOOM! Tepat saat semua orang mengira Ketua Sekte Sam akan
Ryan berguling-guling di udara, nyaris berhasil menyeimbangkan diri. Darah mengalir deras dari lukanya, namun dengan sekuat tenaga dia menahannya agar tidak memuntahkan darah. Jadi beginilah kekuatan sejati seorang kultivator Gunung Langit Biru? Ryan hampir yakin Shiki Seiho berada di tingkat menengah Ranah Transcendence. Dibandingkan dengan Ketua Sekte Sam, perbedaan kekuatan mereka bagaikan langit dan bumi! "Hmph! Beraninya seekor semut kecil sepertimu bersikap kurang ajar!" ejek Shiki Seiho. "Sekte Dawn Sword bukanlah sesuatu yang bisa kau sentuh!" Tatapannya dingin saat dia melanjutkan, "Ryan Pendragon, aku berjanji kepada Ketua Sekte Sam bahwa aku akan menyiksamu, jadi jangan salahkan aku karena bersikap kejam. Ini adalah aturan Gunung Langit Biru." "Sekarang, saatnya untuk mengantarmu pulang." Senjata di tangannya berkilat dengan cahaya merah yang mengerikan. Aura mematikan menyebar ke segala arah saat cahaya itu seolah hendak melahap Ryan bulat-bulat. Mata Ryan me
Tanpa diduga, raut wajah Shiki Seiho berubah total mendengar perkataan Ketua sekte Sam itu. Niat membunuh yang jauh lebih pekat meledak dari tubuhnya, membuat udara di sekitar mereka seolah membeku."Master, seekor semut berani berteriak seperti ini. Dia hanya mencari kematian!"Di mata Shiki Seiho, liontin giok itu melambangkan sang master leluhur, Ahli Dao Pedang Tak Terhitung! Dilihat dari sikap sang master leluhur dan teknik pedang yang ditunjukkan Ryan, kemungkinan besar pemuda ini adalah murid rahasia gurunya.Jika benar begitu, dalam hal senioritas, Ryan bahkan berada di level yang sama dengan pendiri Sekte Myriad Sword, atau mungkin lebih tinggi! Semua orang di Sekte Myriad Sword, termasuk ketua sekte, seharusnya memanggil Ryan dengan sebutan "Master"!Tanpa menunggu jawaban Ryan, Shiki Seiho bangkit dan melesat bagai angin puting beliung ke arah Ketua Sekte Sam. Niat membunuh yang dingin membuat wajah Ketua Sekte Sam memucat seketika. Dia sama sekali tidak menyangka Shik
Melihat praktisi senior itu benar-benar hendak melumpuhkan kultivasinya, Ryan bergegas mencegah."Berhenti!"Suaranya menggelegar memecah ketegangan. Hembusan angin dari telapak tangan Shiki Seiho menunjukkan dia memang telah menggunakan pukulan yang mematikan. Jika Ryan terlambat sepersekian detik saja, salah satu praktisi terkuat di Gunung Langit Biru ini akan kehilangan seluruh kultivasinya."Masalah ini bukan salahmu," ujar Ryan dengan nada tenang namun tegas. "Ada terlalu banyak orang di sini. Berdirilah dan mari kita masuk ke dalam untuk bicara."Senyum lega merekah di wajah Shiki Seiho. Sorot matanya dipenuhi rasa syukur dan kekaguman saat dia berkata, "Terima kasih atas pengampunan Anda, Master!"Begitu berdiri, Shiki Seiho teringat sesuatu krusial–identitas Ryan sebagai Master Sekte Myriad Sword belum boleh terungkap sekarang. Hanya ketika Ryan kembali ke sekte, masalah ini bisa diresmikan dengan prosesi yang layak. Dan karena beberapa orang telah menyaksikan kejadian in
Ryan bisa melihat telapak tangan Shiki Seiho berkeringat saking gugupnya. Jelas sekali pemuda ini menganggap kedatangannya ke Nexopolis sebagai keputusan yang tepat–dia berhasil menemukan Ryan sebelum orang lain. Dengan perlindungan dari Master seperti Ryan, statusnya di Sekte Myriad Sword pasti akan meningkat pesat. "Tidak usah terburu-buru pergi ke Sekte Myriad Sword," Ryan menggeleng. Matanya menyipit saat teringat sesuatu. "Aku masih punya urusan penting yang harus diselesaikan." "Ayahku dibawa pergi oleh Sekte Hell Blood, jadi aku ingin mengurus mereka terlebih dahulu. Apakah kau tahu lokasi pasti markas besar mereka dan bagaimana cara masuknya?" Ryan menyadari keterbatasannya saat ini. Meski memiliki Kuburan Pedang dan tiga ahli mahakuasa kuno, mereka memiliki batasan. Bahkan Lex Denver tidak mampu mengendalikan tubuhnya atau meninggalkan Kuburan Pedang. Semakin tinggi ranah kultivasinya, pembatasan Kuburan Pedang justru semakin ketat. Itulah mengapa Lex Denver hanya b
Ryan mengangguk serius. Sesuatu yang membuat Lex Denver seantusias ini pasti sangat istimewa. "Mata uang apa yang digunakan untuk lelang di sini?" tanyanya pada Shiki Seiho. "Tuan Ryan ingin ikut lelang? Hanya batu Spirit yang diterima, dan barang-barangnya sangat mahal." Shiki Seiho mengeluarkan satu-satunya batu Spirit yang dibawanya dengan raut menyesal. "Maaf, saya sedang terburu-buru tadi sehingga tidak membawa banyak." "Ikut denganku. Aku akan memikirkan cara mendapatkan uang lebih banyak." Ryan melirik ke lantai dua saat merasakan sesuatu yang menarik. Tanpa ragu dia melangkah menaiki tangga. Ryan berpikir sejenak sambil mengamati ruang lelang yang megah. Mereka sedang melelang harta karun, jadi mengapa dia tidak menggunakan hartanya sendiri untuk ditukar dengan batu Spirit? Kebetulan Kuburan Pedang masih menyimpan beberapa bagian Ular Piton Batu Hitam yang tersisa–Theodore Crypt pernah mengatakan barang itu sangat berharga. Meski begitu, Ryan tahu Pil Ilusi Archaic y
Ryan mengikuti arah pandangnya dengan ekspresi rumit. Keluarga Jirk adalah salah satu keluarga teratas di Gunung Langit Biru, dan mereka memiliki hubungan khusus dengannya melalui Shirly Jirk dan Lina Jirk. Lima tahun lalu saat pertama menginjakkan kaki di Gunung Langit Biru, Ryan hanyalah kultivator lemah yang bisa diinjak siapa saja. Dengan akar fananya, dia telah melewatkan masa terbaik untuk berkultivasi. Semua orang menertawakannya. Hanya tiga orang yang memberinya kehangatan–sang guru yang membawanya ke Pegunungan Langit Biru dan mengajarinya teknik kultivasi, Lina Jirk yang eksentrik, serta Shirly Jirk yang selalu membantunya tanpa pamrih. Shirly memberinya pil dan melindunginya saat dia dipukuli, bahkan berani melawan seluruh faksi demi dirinya. Kata-katanya masih terngiang jelas: "Ryan, kau tidak akan mati. Bahkan jika semua orang di dunia mati, kau tidak akan mati!" Ryan masih tidak mengerti mengapa Shirly, seorang jenius kesayangan surga, begitu memperhatikannya.
Begitu sang pembawa acara selesai bicara, suasana di aula lelang itu langsung mencapai puncaknya."Saya tawar 500 batu Spirit!" seru seseorang."Hmph! 500? Aku tawar 550 batu Spirit!" sahut yang lain.Suara-suara tawaran terus bersahutan. Begitu pelelangan dimulai, harga Pil Ilusi Archaic yang tidak sempurna itu melonjak drastis, membuat semua orang terkejut."Ini... Tuan Ryan," Shiki Seiho menggeleng tak percaya. "Orang-orang ini benar-benar... Mengapa mereka menaikkan harga begitu tinggi untuk pil yang tidak sempurna..."Ryan hanya menyipitkan mata mendengar keluhan Shiki Seiho. Dia tetap tenang tanpa segurat pun kegelisahan. "Kita lihat saja dan tunggu."Meski tidak sempurna, pil ini tetap menarik banyak perhatian terutama karena manfaatnya bagi jiwa primordial. Efek itu saja sudah cukup membuat orang menggilainya. Yang bisa Ryan lakukan sekarang hanyalah menunggu dan mengamati situasi."700 batu Spirit!""750 batu Spirit!"Harga terus melambung tinggi, hampir mencapai 800 batu S
Para murid Sekte Medical God itu tentu tahu bahwa Ryan mewakili Sekte mereka dalam kompetisi ini. Meskipun mereka tidak optimis tentang peluangnya, guru mereka, Xiao Yan, telah meminta mereka untuk hadir.Akan tetapi, pada saat ini, bukan saja Guru merka tidak ada di sana, tetapi Ryan juga tidak terlihat di mana pun!"Di mana Ryan?" Xiao Bi bertanya cemas. "Dia sudah berjanji akan tiba tepat waktu!"Xiao Bi mondar-mandir dengan cemas, matanya tertuju pada pintu masuk. Sebentar lagi, periode pendaftaran akan berakhir!"Ryan bilang dia akan keluar untuk melakukan sesuatu. Mungkinkah sesuatu terjadi padanya? Kalau tidak, berdasarkan kepribadiannya, dia tidak akan terlambat."Pak Tua Xue menepuk bahu Xiao Bi dan menghiburnya, "Xiao Bi, kuharap Ryan tidak akan datang. Jika dia datang, aku khawatir situasinya akan semakin berbahaya.""Aku akui bahwa kekuatannya telah meningkat pesat sejak saat itu, tetapi bagaimanapun juga, ini adalah pertarungan antara para jenius dari berbagai sekte."Wa
Di kota Quinto, Gunung Langit Biru, sebuah fenomena supernatural telah menarik perhatian semua orang. Pedang es raksasa menembus tanah dari langit, menciptakan pemandangan yang mengejutkan dan menakjubkan.Hari itu, saat Monica turun ke dunia, kata-kata kemarahan dan peringatannya mengguncang Gunung Langit Biru! Tidak ada yang berani meremehkan kultivator misterius yang mampu memanipulasi pedang es sebesar itu.Terlebih lagi, pedang es yang dia tanam di sini belum menunjukkan tanda-tanda mencair meski berminggu-minggu telah berlalu. Para kultivator yang mencoba mempelajarinya mendapati bahwa pedang itu terbuat dari energi spiritual murni yang terpadatkan, sesuatu yang seharusnya mustahil untuk dipertahankan tanpa kehadiran pembuatnya.Tempat ini awalnya tandus, dan sepuluh mil di sekitarnya adalah dataran kosong tanpa nilai. Tidak ada yang istimewa di sini. Namun, karena banyak sekte ingin menjilat kultivator kuno yang misterius itu, mereka semua berkumpul di sekitar pedang es te
Tanpa ragu, Ryan melepaskan semua kekuatan di dantiannya dan bahkan menggunakan rune kehidupannya untuk menahan serangan itu. Namun, usahanya sia-sia! Kekuatan benturannya benar-benar membuatnya terpental beberapa meter, dan dia bahkan memuntahkan seteguk darah! "Kuat! Sangat kuat!" Ryan berseru dengan mata terbelalak tak percaya. Ryan tidak pernah menyangka bahwa dirinya akan ditempatkan dalam kondisi menyedihkan seperti itu oleh makhluk seukuran kucing. Meskipun dia tidak punya waktu untuk menggunakan kekuatan penuhnya, ini tidak masuk akal! Kekuatan ledakan makhluk ini jauh melampaui Ranah Saint King, dan mungkin bahkan telah mencapai patokan Ranah Origin! Makhluk berbulu itu melompat ke tubuh Ryan yang masih terhuyung dan menjilati lehernya dengan lidahnya yang merah muda, seolah sedang pamer kekuatannya. "Apakah kamu benar-benar Blacky?" Ryan tersadar kembali, masih belum mempercayai kekuatan yang dimiliki makhluk kecil ini. "Meong~" Suara yang mematikan pikiran terdenga
Tentu saja, Blacky dulu cukup menakutkan dan ganas untuk mengintimidasi banyak kultivator di Slaughter Land, tetapi penampilannya sekarang berada pada level yang sama sekali berbeda! Sosok megah di hadapan Ryan memancarkan aura yang membuat udara terasa berat. Setiap gerakan kecilnya seakan menggetarkan ruang Kuburan Pedang. Cahaya keemasan berkilau di sekitar tubuhnya yang hitam pekat, membentuk pola-pola kuno yang berputar seperti pusaran energi yang hidup. Malah, hanya dengan melihatnya saja bisa membuat orang tunduk padanya! Ryan yang biasanya tenang pun merasakan dorongan naluriah untuk berlutut di hadapan makhluk agung ini. "Inilah kekuatan garis keturunan yang menantang surga," gumam Ryan takjub. "Siapa yang berani menghalanginya?" Yang paling penting, auranya terlalu mengerikan! Bahkan bagi Ryan yang telah melihat banyak keajaiban dan kengerian di dunia kultivasi, transformasi Blacky terasa hampir tidak masuk akal. Tanduk kembarnya yang melengkung mengandung jejak
"Sungguh luar biasa," gumam Ryan dengan kekaguman. Dia tahu bahwa petir ilahi itu sangat kuat, tetapi entah bagaimana, kekuatannya bahkan melampaui harapannya yang tinggi. Saat kilat ilahi menyentuh tanah, rasanya bagaikan gempa bumi berkekuatan 10 skala Richter! Tanah retak dan terbelah menjadi beberapa bagian yang membentang lebih dari seratus meter. Bahkan Ryan yang sudah menyiapkan diri terpaksa mundur beberapa langkah untuk menjaga keseimbangan. Sebuah kawah besar yang dalamnya lebih dari dua belas meter terbentuk di lokasi benturan, dan jejak busur petir menyambar di sekitarnya. Busur petir ini cukup kuat untuk melukai bahkan para kultivator Ranah Origin. Saat jantung Ryan berdebar kencang, dia merasakan kekuatan yang mengalir deras ke seluruh tubuhnya. Sensasi membakar luar biasa menjalari setiap sendi dan otot tubuhnya. Tanpa bisa menahannya, Ryan memuntahkan seteguk darah segar! Seluruh tubuhnya terasa sangat mati rasa, hampir seperti terbakar dari dalam. "Breng
Mata Monica membelalak. Dia mengikuti arah pandangan Lin Qingxun dan melihat sebuah nisan pedang yang memancarkan cahaya tujuh warna. Cahaya itu berpendar dengan ritme teratur, seperti detak jantung yang stabil dan kuat. "Mungkinkah orang itu? Tapi orang itu seharusnya tidak keluar sekarang!" Monica berseru dengan suara terkejut. Dia belum pernah melihat nisan pedang itu aktif sebelumnya. Ekspresi Lin Qingxun serius. Dia ragu-ragu untuk waktu yang lama sebelum berkata, "Cara bagaimana seseorang terbangun atau tidak hanya terkait dengan dua hal." "Yang pertama adalah kekuatan pemilik kuburan pedang atau apakah ada energi eksternal yang cukup kuat untuk mengaktifkannya." "Yang kedua adalah munculnya beberapa situasi yang melibatkan pemilik kuburan pedang beresonansi dengan kultivator di dalam batu nisan." Lin Qingxun mengelus jenggotnya perlahan, tatapannya tidak lepas dari nisan dan tubuh Blacky yang terbaring tak berdaya. "Kalau aku tidak salah, pengorbanan binatang itu pasti t
Ryan melirik Blacky yang terjerat dan tertelan oleh petir ilahi. Melihat pengorbanan harimau itu, Ryan menggertakkan giginya dan tidak ragu lagi. Dia membentuk segel dengan jari-jarinya dan menyalurkan Energi Qinya ke tangannya. Tangan kanannya meraih petir ilahi dan mulai memurnikannya dengan panik. Petir ilahi yang tak berujung mengalir ke dalam tubuhnya, dan mata serta dantiannya bersinar terang. "Aaarrrgghh!" Ryan berteriak kesakitan saat energi petir menjalar ke seluruh tubuhnya. Awan hitam bergulung di langit, dan kilat menyambar-nyambar liar. Sebuah lubang hitam besar langsung terbentuk di sekitar Ryan dan Blacky, saat tanah mulai retak dan hancur. Kekuatan petir di sekitar tubuh Ryan semakin kuat, dan tubuhnya mulai berderak seperti akan hancur setiap saat. "Naga Darah, berikan aku kekuatan!" panggil Ryan. Ketika Naga Darah mendengar suara Ryan, ia menukik turun dari langit dan membuka mulutnya untuk melahap petir itu. Pada saat yang sama, tubuhnya yang besar meli
Sambil menghela napas panjang, Ryan melepaskan topengnya dan mengusap keringat yang membasahi dahinya. Petir ilahi pemberian Lex Denver merupakan harta tak ternilai, namun tak ada gunanya jika ia tak bisa mengendalikannya."Mungkin aku harus bertanya pada seseorang yang lebih memahami petir ilahi," Ryan berpikir sejenak. "Monica mungkin tahu sesuatu tentang hal ini."Membentuk segel tangan khusus, Ryan mencoba memanggil Monica dari Kuburan Pedang. Energi spiritual berputar di sekitarnya, membentuk formasi rumit yang bersinar keemasan.Begitu dia selesai berbicara, sesosok sosok elok melayang di depannya. Itu Monica, dengan gaun putih yang berkibar lembut meski tak ada angin berhembus. Rambutnya yang hitam tergerai menutupi sebagian wajahnya yang cantik."Tuan Pemilik Kuburan Pedang, kekuatan petir ilahi itu istimewa sejak awal," Monica menjelaskan dengan suara merdu. "Petir itu mengandung kesadaran spiritualnya sendiri, yang sangat berbeda dari rune kehidupan di tubuhmu. Mustahil u
Ryan merasakan kecemasan menyelimuti hatinya. "Lalu bagaimana dengan kita, Guru?""Kamu mungkin aman untuk saat ini, tapi kamu harus membuat dirimu lebih kuat sesegera mungkin. Kalau tidak, konsekuensinya akan sangat serius. Kami tidak bisa melindungimu selamanya!" suara Lex Denver bergetar.Ryan mengangguk serius. "Guru, faksi apa yang kamu bicarakan ini? Dan, di mana mereka?"Lex Denver tidak langsung menjawab. Tubuhnya semakin meredup, efek Pil Ilusi Archaic telah menghilang, dan dia sudah terlalu lama berada di dunia luar."Muridku, ada sesuatu yang tidak bisa kusembunyikan darimu," Lex Denver berkata lemah. "Aku menggunakan teknik untuk menyelidiki beberapa hal tadi, dan menemukan bahwa murid yang disebutkan pemuda itu sebenarnya berasal dari Keluarga Pendragon di Gunung Langit Biru."Ryan terkesiap. "Keluarga Pendragon?!""Tuan Pemilik Kuburan Pedang berasal dari Keluarga Pendragon, dan murid salah satu kultivator perkasa kuno juga berasal dari keluarga yang sama..." lanjut Lex