Beranda / Urban / Pembalasan Tuan Muda Terkuat / Bab 628 - Partisipasi Keluarga Jorge (III)

Share

Bab 628 - Partisipasi Keluarga Jorge (III)

Penulis: Rianoir
last update Terakhir Diperbarui: 2025-01-13 13:21:05
Jackson Jorge jelas tidak menyangka akan ada begitu banyak penjaga di sini. Dia dapat melihat bahwa orang-orang ini dan senjata mereka berbahaya.

Jelas ada yang salah dengan informasi yang diberikan lelaki tua itu kepadanya.

Kemungkinan besar pertempuran telah berakhir, dan dia sudah terlambat.

Sambil melirik pintu masuk gua, dia menduga bahwa pasukan utama telah memasuki area tempat Dragon Vein berada.

"Tuan Muda, kita akan menghalangi orang-orang ini. Anda harus memikirkan cara untuk memasuki gua. Tuan Besar telah memberi kita perintah," kata Herry Jorge dengan serius.

Dia siap menghunus pedang di pinggangnya, dan para ahli Keluarga Jorge lainnya mulai mempersiapkan diri untuk bertempur.

Pada saat ini, seorang pria berjalan menuju Jackson Jorge dari tidak jauh.

"Hei, bukankah kau tuan muda Keluarga Jorge? Apa yang membawamu ke sini?" tanya seorang pria berseragam tempur.

Ketika Jackson Jorge melihat pria ini, dia mendengus dingin. "Stuart Wall, bolehkah aku datang ke Pegun
Rianoir

ini bab kedua siang ini. satu bab terakhir nanti malam baru rilis. selamat beraktivitas (⁠◠⁠‿⁠・⁠)⁠—⁠☆

| 21
Bab Terkunci
Lanjutkan Membaca di GoodNovel
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi
Komen (3)
goodnovel comment avatar
Rianoir
di atas jam 7 kak
goodnovel comment avatar
Jino Loinyanyi
soalnya udah makin penasaran ...
goodnovel comment avatar
Jino Loinyanyi
bisa jam berapa di rilis?...
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

  • Pembalasan Tuan Muda Terkuat   Bab 1 - Tragedi

    Suara pekikan kecil terdengar diikuti oleh suara dentingan piring yang jatuh, membuat suasana pesta menjadi hening.Ryan Pendragon menoleh ke arah sumber suara dan melihat seorang gadis kecil, mungkin berusia sekitar 10 tahun, berdiri kaku dengan wajah pucat. Di depannya, seorang pria tinggi besar dengan mata tajam berdiri menjulang, jasnya yang mahal kini bernoda makanan yang tumpah."Ma-maafkan saya, Tuan," gadis kecil itu terbata-bata, air mata mulai menggenang di pelupuk matanya.Pria itu menatap gadis kecil tersebut dengan tatapan dingin yang menusuk. Tangannya terkepal erat, dan Ryan bisa melihat urat-urat di lehernya menegang karena menahan amarah.Melihat situasi yang semakin tegang, Ayah Ryan–William Pendragon bergegas menghampiri mereka. Ia berlutut di samping gadis kecil itu, mengeluarkan sapu tangan dari saku jasnya."Tidak apa-apa, Nak. Itu hanya kecelakaan," ujar William lembut sambil mencoba membersihkan noda di sepatu gadis itu. Kemudian ia berdiri dan menghadap pria

    Terakhir Diperbarui : 2024-08-29
  • Pembalasan Tuan Muda Terkuat   Bab 2 - Kembalinya Ryan Pendragon

    “Terima kasih,” ucap Ryan setelah turun dari taksi dan memberikan bayaran ke sopir.Beralih menatap sebuah bangunan kantor yang menjulang tinggi di hadapan, Ryan membaca lagi secarik kertas yang diberikan oleh gurunya, memastikan ini adalah tempat yang harus dia tuju.“Snowfield Group,” ulang Ryan, lalu mengangkat pandangan untuk melihat plang besar yang terpatri nyata di depan gedung. “Benar ini,” ucapnya sebelum masuk ke dalam lobi.Awalnya, Ryan berniat untuk langsung pergi ke Ibu Kota–Riverdale dan mencari Master Lucas, pria yang muncul di kediamannya lima tahun lalu dan membunuh ayahnya. Bagaimanapun, dia adalah orang yang paling ingin Ryan bunuh selama lima tahun terakhir. Namun, gurunya bersikeras agar Ryan terlebih dahulu pergi ke Golden River dan menemui seorang wanita bernama Rindy Snowfield. Oleh karena itu, di sinilah Ryan sekarang, di lobi perusahaan Snowfield Group.Mengenakan kaos, topi, dan tas selempang kusam yang tersampir di bahunya, penampilan Ryan yang sederhana

    Terakhir Diperbarui : 2024-08-29
  • Pembalasan Tuan Muda Terkuat   Bab 3 - Keributan

    Keheningan mencekam menyelimuti lobi gedung Snowfield Group. Semua mata tertuju pada sosok pemuda yang berdiri tenang di tengah kekacauan. Dua penjaga keamanan tergeletak tak sadarkan diri di dekat pecahan kaca, sementara pemuda itu hanya berdiri diam, seolah tak terjadi apa-apa."Astaga, apa yang baru saja terjadi?" bisik salah seorang karyawan, matanya terbelalak ketakutan."Ssst! Jangan keras-keras. Kau mau jadi korban berikutnya?" balas temannya, menarik lengan si karyawan untuk menjauh.Para resepsionis muda bersembunyi di balik meja, ketakutan. Mereka bahkan tidak melihat pemuda itu menyerang. Semuanya terjadi begitu cepat, seolah-olah kedua penjaga itu tiba-tiba saja terpental dan tak sadarkan diri.Ryan melirik kedua penjaga yang tak sadarkan diri itu dan menggelengkan kepalanya dengan jengkel. Tanpa menghiraukan tatapan ketakutan dari orang-orang di sekitarnya, ia melangkah santai dan duduk di sofa. Dengan tenang, ia mengambil koran yang tergeletak di meja, mulai membacanya

    Terakhir Diperbarui : 2024-08-29
  • Pembalasan Tuan Muda Terkuat   Bab 4 - Pemaksaan

    Adel menghela napas lega saat melangkah keluar dari gedung Snowfield Group.Hari ini sungguh tidak terduga, tapi setidaknya situasi dengan pemuda misterius itu sudah mereda. Dia membuka pintu Mercedes-nya, bersiap untuk pergi ke pertemuan berikutnya.Tepat saat dia hendak masuk, pintu penumpang terbuka. Adel terkejut melihat Ryan meluncur masuk dengan santai."Hei! Apa yang kau lakukan?" seru Adel, matanya melebar.Ryan menatapnya dengan serius. Dia bisa melihat aura gelap menyelimuti Adel, tanda adanya bahaya yang mengintai. Teknik Matahari Surgawi-nya memperingatkan bahwa gadis ini akan menghadapi ancaman besar dalam waktu dekat."Kupikir kau mungkin butuh teman ngobrol dalam perjalanan," jawab Ryan ringan, menyembunyikan kekhawatirannya.Adel mengangkat alisnya. "Oh, benarkah? Dan sejak kapan kita jadi teman ngobrol?"Ryan tersenyum. "Sejak aku memutuskan untuk berterima kasih atas bantuanmu tadi."Adel memutar matanya, tapi ada senyum kecil di bibirnya. "Baiklah, tuan misterius.

    Terakhir Diperbarui : 2024-08-29
  • Pembalasan Tuan Muda Terkuat   Bab 5 - Hanya Sekedar Semut

    Keheningan mencekam menyelimuti ruangan. Semua mata tertuju pada sosok Ryan yang baru saja membela Adel dengan berani. Tak seorang pun menyangka akan ada yang berani menentang Effendy Shaw, apalagi di wilayah kekuasaannya sendiri."Hei, kau!" Yohan, salah satu penjilat Effendy, berdiri dengan wajah merah padam. Dia menunjuk ke arah Ryan dengan jari gemetar, suaranya bergetar menahan amarah. "Dasar orang bodoh! Apa kau tahu siapa yang kau hadapi? Lihat pakaianmu, bahkan itu tidak sampai bernilai ratusan ribu. Beraninya orang desa sepertimu menyinggung Tuan Muda Shaw!"Ryan hanya melirik Yohan sekilas, tatapannya dingin dan menusuk. Tanpa mengucapkan sepatah kata pun, aura intimidasi yang dipancarkannya membuat Yohan mundur selangkah.Merasa terhina oleh sikap acuh tak acuh Ryan, Yohan melanjutkan ancamannya dengan suara bergetar, "A-aku hanya perlu menelepon, dan kau bisa mengucapkan selamat tinggal pada kehidupanmu di Golden River!"Ryan mendengus pelan, seolah menganggap ancaman it

    Terakhir Diperbarui : 2024-08-29
  • Pembalasan Tuan Muda Terkuat   Bab 6 - Datangnya Magnus Shaw

    Beberapa waktu berlalu, dan suasana di ruangan itu semakin mencekam. Adel, dengan wajah pucat, mencondongkan tubuhnya ke arah Ryan."Dengar," bisiknya, suaranya bergetar, "kau tidak tahu apa yang kau hadapi. Keluarga Shaw mungkin baru naik daun dalam lima tahun terakhir, tapi pengaruh mereka di Golden River tidak bisa diremehkan."Ryan menoleh, senyum tipis tersungging di bibirnya. "Oh ya? Ceritakan padaku."Adel menarik napas dalam-dalam, matanya menyiratkan kekhawatiran yang mendalam. "Keluarga Shaw... mereka bukan sekadar keluarga kaya biasa. Lima tahun lalu, mereka hanya pemilik beberapa properti di Golden River. Tapi sekarang? Mereka menguasai hampir setengah pasar real estate kota ini."Ryan mendengarkan dengan seksama, matanya menyipit sedikit mendengar perkembangan pesat keluarga Shaw."Bukan hanya itu," Adel melanjutkan, suaranya semakin pelan. "Mereka punya koneksi politik yang kuat. Walikota, kepala kepolisian, bahkan beberapa anggota dewan kota—semuanya berada di bawah pe

    Terakhir Diperbarui : 2024-08-29
  • Pembalasan Tuan Muda Terkuat   Bab 7 - Unjuk Kekuatan

    "Seekor semut, katamu?" Ryan tersenyum dingin. "Mungkin kau perlu memeriksa matamu, Pak Tua."Tetua Zimmer mendengus mendengar balasan Ryan. Dia mengambil posisi bertarung, kedua tangannya terangkat di depan dada. "Anak muda, aku akan memberimu kesempatan terakhir untuk berlutut dan memohon ampun. Jika tidak, jangan salahkan aku jika kau tidak bisa meninggalkan tempat ini dengan utuh."Ryan hanya mengangkat alisnya, ekspresinya masih tenang. "Oh? Lalu apa yang akan kau lakukan? Membunuhku dengan omong kosongmu?"Kemarahan melintas di wajah Tetua Zimmer. Tanpa peringatan lebih lanjut, dia melesat maju, telapak tangannya mengarah langsung ke dada Ryan."Teknik Telapak Angin Topan!"Serangan Tetua Zimmer begitu cepat hingga mata biasa nyaris tidak bisa mengikutinya. Angin kencang berputar di sekitar telapak tangannya, menciptakan pusaran udara yang mampu meremukkan tulang.Namun, Ryan tetap berdiri di tempatnya, tidak bergerak sedikitpun."Ryan, awas!" teriak Adel panik, tangannya menu

    Terakhir Diperbarui : 2024-09-06
  • Pembalasan Tuan Muda Terkuat   Bab 8 - Bebas

    "Berlututlah dan letakkan tanganmu di belakang kepala! Ini peringatan kedua!" suara wanita itu terdengar lagi, kali ini dengan nada yang lebih tegas.Ryan tetap tidak bergerak. Ia hanya menatap polisi wanita itu, mengamati sosoknya yang mencolok. Wanita itu berdiri tegak dengan postur yang menunjukkan kewibawaan, tingginya sekitar 170 cm dengan tubuh ramping namun berotot. Rambut hitamnya yang panjang diikat rapi dalam sanggul tinggi, memberikan kesan profesional sekaligus feminin. Wajahnya oval dengan tulang pipi tinggi dan mata coklat gelap yang tajam. Seragam polisinya yang rapi membalut tubuhnya dengan pas, menegaskan lekuk tubuhnya yang proporsional.Saat petugas wanita itu hendak memberinya peringatan ketiga, Adel bergegas maju dan meraih tangan Ryan tanpa ragu-ragu.Dia mengangkat keduanya ke atas kepala Ryan dan memaksa Ryan untuk berlutut.Setelah melakukan semua itu, Adel berlutut di samping Ryan. Dia berbisik, "Sekarang bukan saatnya melamun. Mereka akan benar-benar memb

    Terakhir Diperbarui : 2024-09-07

Bab terbaru

  • Pembalasan Tuan Muda Terkuat   Bab 628 - Partisipasi Keluarga Jorge (III)

    Jackson Jorge jelas tidak menyangka akan ada begitu banyak penjaga di sini. Dia dapat melihat bahwa orang-orang ini dan senjata mereka berbahaya. Jelas ada yang salah dengan informasi yang diberikan lelaki tua itu kepadanya. Kemungkinan besar pertempuran telah berakhir, dan dia sudah terlambat. Sambil melirik pintu masuk gua, dia menduga bahwa pasukan utama telah memasuki area tempat Dragon Vein berada. "Tuan Muda, kita akan menghalangi orang-orang ini. Anda harus memikirkan cara untuk memasuki gua. Tuan Besar telah memberi kita perintah," kata Herry Jorge dengan serius. Dia siap menghunus pedang di pinggangnya, dan para ahli Keluarga Jorge lainnya mulai mempersiapkan diri untuk bertempur. Pada saat ini, seorang pria berjalan menuju Jackson Jorge dari tidak jauh. "Hei, bukankah kau tuan muda Keluarga Jorge? Apa yang membawamu ke sini?" tanya seorang pria berseragam tempur. Ketika Jackson Jorge melihat pria ini, dia mendengus dingin. "Stuart Wall, bolehkah aku datang ke Pegun

  • Pembalasan Tuan Muda Terkuat   Bab 627 - Partisipasi Keluarga Jorge (II)

    "Dragon Vein adalah eksistensi terpenting di Nexopolis. Mereka yang memperoleh sebagian Dragon Vein akan dapat mengamankan kedudukan keluarga selama ribuan tahun," jelas Kepala Keluarga Jorge. Jackson Jorge mengerutkan kening. "Ayah, apa maksudmu? Apakah Ayah ingin aku melindungi Dragon Vein, atau..." "Melindungi Dragon Vein? Hmph!" Kepala Keluarga Jorge memotong. "Aku telah memberi Herry Jorge sebuah harta karun yang bisa menyimpan sebagian Dragon Vein. Apa pun hasilnya, bawa sebanyak mungkin yang bisa kau dapat! Dengan cara apa pun! Jika kau berhasil, posisi kepala Keluarga Jorge akan segera menjadi milikmu!" Jackson Jorge tertegun. Ia tak menyangka ayahnya benar-benar mengincar Dragon Vein Qiroud. Apakah orang tua itu sudah gila? Begitu Dragon Vein hancur, seluruh kota di sekitarnya akan runtuh! Ini akan menjadi bencana besar bagi Nexopolis! "Ayah, Dragon Vein itu..." "Tidak ada alasan. Kau tidak punya hak memutuskan di sini! Cepat pergi. Larry Brave mungkin tak akan bert

  • Pembalasan Tuan Muda Terkuat   Bab 626 - Partisipasi Keluarga Jorge

    Seringai Rendy Zola semakin lebar. "Kudengar kau punya putri kecil yang cantik. Nanti, aku akan mengusulkan aliansi pernikahan antara keluarga kita. Putraku yang lumpuh kebetulan butuh istri cantik. Hahahaha! Dia tidak akan pernah tahu bahwa ayah mertuanya adalah pembunuh ayahnya!" Rendy Zola mengamati reaksi Larry Brave dengan puas. Mata Larry Brave memerah menahan amarah, namun dia sadar betul situasinya. Dia harus bertahan hidup! Beberapa detik kemudian, sebuah rune emas muncul di tangannya. Ia meneteskan darahnya ke rune tersebut lalu melemparkannya. Dalam sekejap, asap dan debu tebal menghalangi pandangan! "Ayo pergi!" Larry Brave dan keempat prajurit terakhirnya melarikan diri lebih dalam ke Pegunungan Qiroud. "KEJAR!" Rendy Zola memimpin pengejaran bersama pasukan yang tak terhitung jumlahnya. Proyeksi gambar pun menghilang. Ryan mengepalkan tinjunya hingga buku-buku jarinya memutih. Kemarahan dan kebencian membakar dadanya. Awalnya ia hanya dendam pada Rendy Zol

  • Pembalasan Tuan Muda Terkuat   Bab 625 - Keberanian Larry Brave (II)

    Pada saat ini, Ryan menyaksikan kekuatan Larry Brave melalui proyeksi gambar dengan mata terpana. Kekuatan dan pengalaman bertarung pria itu jauh melampaui dirinya sendiri. Setiap ayunan pedang Larry Brave merenggut tiga hingga empat nyawa sekaligus! Hujan peluru terus menghujani mereka tanpa henti, namun Larry Brave dengan mudah menangkis setiap proyektil menggunakan Energi Qi-nya. Peluru-peluru itu bahkan tidak mampu memperlambat serangannya. Kekuatannya benar-benar berada di level yang berbeda! Larry Brave berubah menjadi mesin pembunuh tanpa ampun. Tidak ada belas kasihan di matanya saat menghabisi para pengkhianat satu per satu. "Rendy Zola! Kalau kau punya nyali, lawan aku satu lawan satu!" raungan Larry Brave menggetarkan udara. Pedang di tangannya berkilat merah oleh darah saat ia menyerang Rendy Zola tanpa ragu. Tebasan mengerikan dilepaskan, pedangnya diselimuti cahaya hitam kemerahan yang menciptakan badai lokal–menumbangkan dan mencabut pohon-pohon di sekitarn

  • Pembalasan Tuan Muda Terkuat   Bab 624 - Keberanian Larry Brave

    Di sepanjang jalan mereka menemukan mayat-mayat dan bekas pertempuran di mana-mana. Senjata berserakan–mulai dari pedang dan tombak tradisional hingga senjata api modern. "Tuan Ryan," Lindsay memecah keheningan, "tahukah Anda mengapa Departemen Penanggulangan Bencana Supranatural bersikap seperti ini? Mereka seharusnya datang untuk menyelamatkan Wolf Squad dan ayahku, bukan?" Ryan membungkuk mengambil sebilah pedang dari tanah, mengamatinya sejenak sebelum menjawab, "Terkadang, kepentingan pribadi dan keserakahan bisa membuat orang mengkhianati siapa saja, bahkan negara mereka sendiri. Itulah sifat dasar manusia." Ia menatap Lindsay dengan serius. "Tidak hanya Rendy Zola. Mulai sekarang, jangan percaya siapa pun kecuali ayahmu." Lindsay mengangguk tanpa berkata-kata. Di sampingnya, Juliana juga mengambil beberapa pecahan senjata, memeriksanya dengan teliti. Saat jarinya menyentuh permukaan logam, sedikit darah merembes keluar. Matanya membulat, ia segera meraih tangan Ryan.

  • Pembalasan Tuan Muda Terkuat   Bab 623 - Melawan Murid Spirit Hall

    Para praktisi bela diri Departemen Penanggulangan Bencana Supranatural memilih menyerang Juliana dan Lindsay. Mereka tahu tidak bisa mengalahkan Ryan secara langsung, tapi setidaknya bisa mengalihkan perhatiannya dengan menyerang kedua gadis itu! Ryan menatap dingin ke arah gerombolan penyerang. "Bersembunyi di belakangku dan beri aku tiga detik," perintahnya pada kedua gadis tanpa menoleh. Ia tidak ingin membuang waktu. Entah bahaya macam apa yang sedang dihadapi Larry Brave saat ini. Meski tidak punya hubungan pribadi dengan pria itu, keselamatannya terkait dengan imbalan yang Ryan incar. Dalam sekejap, aura dingin merembes keluar dari tubuh Ryan. Raungan naga menggelegar di udara saat naga darah melesat keluar dan terbang ke ketinggian seratus meter, menatap tajam ke bawah. Gush dan Thiery terkesiap melihat pemandangan itu. Namun sebelum mereka sempat bereaksi, Ryan sudah bergerak! "Naga Darah, datanglah padaku!" Naga darah menukik turun dan menyatu dengan Pedang Suci C

  • Pembalasan Tuan Muda Terkuat   Bab 622 - Murid Spirit Hall

    Beberapa praktisi lainnya awalnya ingin menyerang Ryan secara bersamaan, namun pemandangan mengerikan di hadapan mereka membuat tubuh mereka membeku. Kabut darah yang tersisa dari tubuh Yoko Yamigashi perlahan menghilang tertiup angin, meninggalkan bau amis yang menusuk hidung. Mereka sangat mengenal kekuatan Yoko Yamigashi. Bahkan yang terkuat di antara mereka masih jauh di bawah level sang ahli. Namun pemuda ini telah membunuhnya hanya dengan satu tebasan pedang, seolah sedang memotong sayuran! Adegan kematian Yoko Yamigashi terukir dalam di ingatan mereka. Tak seorang pun berani menatap langsung ke arah pedang di tangan Ryan–Pedang Suci Caliburn yang masih memancarkan aura membunuh yang mencekam. Ryan menyimpan pedangnya dengan santai, seolah baru saja melakukan hal yang sangat biasa. Ia berpaling menatap Juliana dan Lindsay yang masih terpana. "Mengapa kalian di sini?" Lindsay berdiri dari batu tempatnya duduk, matanya sesekali melirik waspada ke arah para ahli yang masih

  • Pembalasan Tuan Muda Terkuat   Bab 621 - Menyelamatkan Lindsay Dan Juliana

    Para ahli yang tersisa langsung menyadari ada yang tidak beres. Mereka bergegas menuju kedua gadis itu, berniat menjadikan mereka sandera. Namun baru beberapa langkah... SWISH! Bilah angin tajam menyambar ke arah mereka! Pupil mata mereka mengerut saat mereka buru-buru melompat mundur. Bilah angin itu meninggalkan bekas goresan dalam di tanah tempat mereka berdiri asedetik lalu. "Siapa di sana?" teriak salah satu dari mereka. "Berhentilah menyembunyikan dirimu seperti seorang pengecut dan keluarlah menghadapi kami!" Di tengah kekacauan itu, seorang lelaki tua dengan jubah abu-abu tua bergerak cepat dan tiba-tiba muncul di hadapan Lindsay. "Orang-orang dari Departemen Penanggulangan Bencana Supranatural ini tidak berguna," dengusnya meremehkan. "Aku harus mengambil tindakan sendiri. Gadis kecil, maafkan aku, tapi kau tidak boleh pergi!" Tangannya bergerak cepat, melayangkan pukulan telapak tangan ke arah punggung Lindsay. Namun sebelum serangannya mendarat, sebuah siulan tajam

  • Pembalasan Tuan Muda Terkuat   Bab 620 - Lindsay dan Juliana

    Sepuluh menit berlalu dengan cepat. Ryan kini sudah semakin dekat dengan koordinat yang dimaksud. Semakin dalam ia masuk ke Pegunungan Qiroud, semakin pekat aroma darah yang tercium. Mayat-mayat berserakan di mana-mana, beberapa di antaranya bahkan terpotong-potong dengan cara yang brutal. Pertarungan besar jelas telah terjadi di sini belum lama ini. Seratus meter di depan, Ryan melihat sekelompok orang membentuk perimeter keamanan. Mereka terdiri dari anggota Departemen Penanggulangan Bencana Supranatural Nexopolis dan beberapa kultivator yang memiliki aura luar biasa kuat. 'Kultivator ranah Golden Core?' Ryan menganalisis. 'Mungkin mereka dari Gunung Langit Biru. Masuk akal, mengingat Dragon Vein adalah harta yang sangat berharga bagi praktisi bela diri dan kultivator.' Saat Ryan masih mengamati situasi, sebuah keributan menarik perhatiannya. Di kejauhan, dua sosok gadis muda berusaha menerobos masuk namun dihalangi dengan kasar oleh para penjaga. Para ahli dari Depart

Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status