Share

Tekanan Dalam Diri

Penulis: Lovely Bintang
last update Terakhir Diperbarui: 2023-06-02 22:14:53

“Mm!”

Suara erangan kecil yang keluar dari mulut bibir Visha membuat Javier tersenyum simpul.

Ruang kamar hotel itu ia biarkan tak diterangi lampu, hanya mengandalkan cahaya dari luar jendela yang sedikit-sedikit menerobos celah yang ada di antara tirai panjang.

Pendingin ruangan pun terasa nyaman di kulit polos Visha yang tak tertutup oleh selimut.

Ini pertama kalinya mereka menikmati waktu romantic berdua secara sah.

“Kau mau sesuatu?” tanya Javier yang akhirnya mengecek ke tempat tidur, untuk memastikan kalau wanita yang baru saja menjadi istrinya itu sudah benar-benar bangun dan tidak hanya mengigau.

Netra Visha memang masih tertutup, tapi dengkusan kecil terdengar dibarengi dengan dua tangannya yang terangkat, seolah sibuk meraih tubuh Javier untuk kembali ke pelukannya.

Javier pun menyambut gerakan Visha dengan berbaring di sebelahnya, sehingga wanita itu mudah untuk memeluknya.

Visha pun melancarkan protesnya, “Kenapa kau sudah bangun sepagi ini?” Alih-alih menjawab pertanyaan
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

  • Pembalasan Pelayan Kaya Raya   Tugas Pertama Visha

    “Ayo, berenang!” ajak Visha yang muncul di belakang Dante, sudah dengan pakaian renang yang menampilkan lekukan tubuhnya.Melihat apa yang dikenakan Visha, dengan tergesa Javier bangkit dari sofa dan langsung mendorong sang istri untuk masuk sedikit ke dalam, supaya tidak terlihat oleh Madoka.Tanpa mengatakan apapun, Javier mengambil jubah mandi dan memakaikannya pada Visha, membuat wanita itu sadar kalau Javier sepertinya tidak suka berbagi pemandangan, walau dengan Madoka yang notabene adalah seorang gay.“Kau cemburu, hm?” tanya Visha yang sama sekali gagal menyembunyikan cengiran bahagianya.Jarang sekali Javier bersikap seperti ini. Walau sedikit masuk kategori overprotektif, tapi Visha menyukainya.Javier mengalihkan pandangannya sambil berkata cuek, “Ini cemburu kah? Aku hanya tidak suka melihatmu dilihat oleh orang lain selain aku.”Visha tergelak sambil melingkarkan dua tangan di leher Javier. “Baiklah, baiklah. Aku akan beli pakaian renang yang menutup semua tubuhku. Bagaim

    Terakhir Diperbarui : 2023-06-04
  • Pembalasan Pelayan Kaya Raya   Berikan Javier Padaku

    “Nana! Jang—”Buk!Sebuah pukulan mendarat di tengkuk Javier. Hanya butuh satu kali hantaman, Javier langsung tak sadarkan diri di tangan mereka.“Oi! Nata! Jangan berlebihan!” tukas pria berjas hitam lainnya yang terlihat tak setuju. “Bagaimanapun, dia bukan musuh kita.”Nata melirik dengan tatapan tajam yang juga menyiratkan ketidaksetujuan atas nada tinggi pria tersebut.“Aku diberi wewenang yang cukup, untuk melakukan itu, Dimitri. Jangan menggurui!” sentaknya seraya masuk ke dalam salah satu mobil yang tidak ada siapapun di dalamnya, selain si pengemudi.Seolah menjadi kode, masuknya pria bernama Dimitri ke dalam mobil sebagai orang terakhir yang menutup pintu itu, membuat semua mobil berjenis sedan hitam tersebut bergerak dari posisi mereka masing-masing.Dimitri yang ikut dalam mobil Javier pun masih mengepalkan tangannya. Tidak suka dengan cara Nata menenangkan Javier. Tapi ini juga salahnya yang tidak buru-buru menenangkan Javier.Dibanding dengan Nata, Javier lebih dekat den

    Terakhir Diperbarui : 2023-06-05
  • Pembalasan Pelayan Kaya Raya   Javier Milikku! Selama Bulan Madu

    'Kurasa aku tak bisa sembarangan dengan orang ini . Aku akan bicara lebih detail dulu saja,' Visha membatin sementara netranya menyalak galak pada Vasili. "Kudengarkan dulu alasanmu memisahkanku dengan Javier dan anakku tadi, dan juga kenapa harus Javier." Nada suara Visha benar-benar terdengan dingin dan tak kenal takut. Hal itulah yang membuat Vasili menaruh hormat padanya. Pria paruh baya itu pun segera melepas cengkramannya seraya berkata, "Ayo bicara di dalam."Segera mereka turun dari mobil. Visha pun didampingi oleh seorang butler tua yang kemungkinan besar punya tugas persis seperti Celez, yang bekerja di kediaman Cavallo.Sementara Vasili sudah lebih dulu masuk meninggalkan Visha."Silakan menunggu di sini, Nona," ujar butler tua itu sambil mempersilakan Visha untuk duduk di salah satu sofa yang ada di ruang dalam kediaman Ivanovisc."Mm." Butler tua yang memperkenalkan diri dengan nama Herv itu pun kembali bertanya dengan penuh hormat, "Apakah Anda tidak masalah dengan

    Terakhir Diperbarui : 2023-06-06
  • Pembalasan Pelayan Kaya Raya   Garis Batas

    "Aku tak suka ini!" tukas Visha menyalurkan emosinya.Setelah pertemuan Visha dengan Vasili, sang pemimpin klan Nosctra itu pun menemui Javier dan mengutarakan tujuannya.Saat ditanya oleh Javier kenapa ia harus menggunakan cara-cara tidak biasa—seperti memisah Javier dan Visha saat di bandara, pria dingin itu menjawab kalau dirinya hanya iseng karena mereka pengantin baru.Tipikal Vasili yang selalu bertindak sesuai suasana hatinya.2 minggu pun berlalu. Rasanya cukup singkat bagi Visha. Visha dan Javier berbincang, mengabaikan kentang goreng yang baru saja datang. Sementara itu, Dante sedang sibuk berenang bersama dengan Madoka.Dan saat ini Visha tengah merajuk, karena akan ditinggal Javier selama 6 bulan. Javier harus berada di sisi Dynee—calon istri Vasili, 24 jam. Tanpa libur."Aku akan menolaknya, kalau begitu, Nana," ujar Javier yang langsung beranjak dari kursinya.Mendengar itu, Visha pun menarik pergelangan tangan Javier sampai pria itu kembali duduk di kursinya.Seingin-

    Terakhir Diperbarui : 2023-06-07
  • Pembalasan Pelayan Kaya Raya   Keputusan Berat

    “Aku—”Drrt! Drrt! Drrt!Salah satu ponsel yang tergeletak di atas meja bergetar panjang sementara layarnya berpendar menampilkan sebuah nama.Don Luca.“Ayah?” tanya Visha sambil meyakinkan diri bahwa itu bukanlah ponselnya tapi milik Javier.Javier mengulurkan tangannya untuk meraih ponsel tersebut seraya menjelaskan, “Ah … ya. Kurasa Bos akan memberikan keputusannya saat ini. Soal usulanku.”Visha melemparkan punggungnya melawan sandaran sofa sambil menyentak napasnya. Ia berkata, “Kurasa Ayah tidak akan menyetujuinya.”Javier mendengus. Ia sendiri tahu hal itu, tapi tetap ingin mencoba peruntungannya saja.“Ya, Bos?”“Luca, apa kau sudah gila?! Kalau Dynee ada di kediaman Cavallo, semua fokus musuh Vasili akan berpindah pada kita.” Luca berang.“Sabar dulu, Bos. Tentu saja, kalau diperbolehkan, membawa Dynee ke kediaman Cavallo tanpa sepengetahuan siapapu—””Tidak! Tidak tetap tidak!”Klik!Tut! Tut! Tut!Sambungan itu pun terputus sepihak. Javier hanya bisa meringis ketika menole

    Terakhir Diperbarui : 2023-06-09
  • Pembalasan Pelayan Kaya Raya   Diserang Mendadak

    “Kau terlihat tak fokus dalam rapat tadi, Kak? Ada yang mengganggu pikiranmu?” Ernesto bertanya padahal ia sudah tahu apa yang membuat Visha tidak fokus.2 bulan sudah berlalu, setelah Visha terakhir bertemu dengan Javier, sebelum suaminya itu bertugas sebagai bodyguard calon istri Vasili.Dan saat Visha tengah mengikuti rapat, wanita itu mendapat kabar dari salah satu anak buah Madoka yang dikirimnya untuk memata-matai kondisi Javier, bahwa terjadi penyerangan saat Dynee pergi untuk mencoba gaun pengantin di sebuah butik.Sampai detik ini, ia belum menerima berita lanjutan dari serangan itu.“Diamlah, Ernesto. Apa kau sudah mendapat kabar siapa dalang penyerangan itu?” tanya Visha tanpa mengalihkan pandangannya dari ponsel di genggaman tangan.Ia sedang sibuk menanyai Madoka kalau-kalau ia sudah mendapat kabar dari Javier. Tapi sepertinya belum ada kabar lebih lanjut.“Well, Vasili punya banyak sekali musuh. Mungkin seluruh klan mafia adalah musuhnya, kecuali Cavallo. Tentu saja itu

    Terakhir Diperbarui : 2023-06-10
  • Pembalasan Pelayan Kaya Raya   Pura-Pura Mati

    “Brengsek! Ini semua karena kau, Vasili!” raung Luca yang akhirnya tak lagi menahan diri dan langsung membenamkan sebuah kepalan tinju di pipi sepupu jauhnya itu.Bahkan calon istrinya terlihat tak peduli. Ia sudah berulang kali menyaksikan perkelahian Luca dan Vasili saat muda dulu.Tentu saja, Visha tidak tinggal diam. Ia langsung menyuruh Javier untuk menarik sang ayah, karena mereka harus mengejar waktu.“Ayah! Tidak ada waktu untuk ini. Ayo! Aku sudah mendapatkan lokasi Dante!” Visha berseru nyaring sambil membuka pintu, keluar dari ruangannya sendiri tanpa peduli kalau Vasili dan Dynee masih ada di dalam.Javier bahkan sudah lupa tugasnya sebagai bodyguard Dynee. Ia tidak bisa tinggal diam mendengar putranya—Dante, sedang dalam bahaya.Sementara itu, Dynee yang ditinggal di ruang kantor Visha hanya bisa menghela napas panjang. Matanya mengamati Vasili yang masih memegangi pipinya, kesakitan.Wanita paruh baya itu meletakkan cangkir tehnya dan berujar dengan nada sarkas, “Kau jel

    Terakhir Diperbarui : 2023-06-11
  • Pembalasan Pelayan Kaya Raya   Trauma

    "Kau diminta mengingat tugasmu, Jav." Madoka berkata dengan nada mengambang. Antara memberitahu dengan bertanya.Karena, pria cantik itu sebenarnya sedikit ragu untuk menyampaikan pesan Vasili tadi, tapi ia tahu, mafia tak pernah berutang.Apalagi utang budi terhadap klan lain. Itu akan membuat posisi si penerima 'utang' lemah. Vasili sudah menyelamatkan Dante. Balasan setimpal adalah Javier kembali pada posisi sebagai bodyguard calon istri Vasili.Padahal saat ini, mungkin Dante sangat membutuhkan kehadiran Javier di sisinya. "Yeah. Aku akan kembali menjemput Nyonya Dynee di kantor Nana. Aku tidak akan lupa dengan tugasku." Javier berkata demikian, padahal di saat bersamaan ia juga mengepalkan tangannya, kesal.Madoka hanya bisa menepuk pundak Javier sebelum pria itu masuk ke kamar perawatan Dante. Luca bersikeras supaya Dante beristirahat di rumah sakit. Ia takut kalau cucunya mengalami trauma atau serangan panik setelah kejadian mengerikan tadi."Dante masih tidur?" tanya Javier

    Terakhir Diperbarui : 2023-06-13

Bab terbaru

  • Pembalasan Pelayan Kaya Raya   Epilogue

    10 tahun berlalu.Pemandangan gedung sekolah dasar yang ramai dengan hamburan murid pulang sekolah sudah menjadi kesenangan Dante sejak sang ibu—Navisha, menambah cabang Viensha Co. di negara lain.Tahun ini, putra pertama Visha tersebut sudah menginjak usia 18 tahun. Dan minggu ini, seorang gadis muda Italia yang berbeda dari minggu lalu, menempel lagi padanya.“Dante ... kapan kita pulang? Di sini panas sekali,” rengek gadis yang sudah mengekornya sejak dari gedung SMA.Dante menghela napas singkat. Netranya tak kuasa untuk tidak berputar lelah. “Aku sudah bilang akan menjemput adikku. Kau yang bersikeras untuk ikut Danny, jangan rewel.”“Kau pasti bohong! Kau—““Dante!” suara lantang yang memanggil Dante itu adalah milik seorang gadis kecil.Wajahnya mirip seperti Visha. Netranya yang biru pun persis seperti Dante dan ibu mereka.“Ammy!” seru Dante yang langsung meninggalkan teman perempuannya untuk menyambut kepulangan sang adik.Buk!Pukulan kecil dari sang adik pun mendarat di b

  • Pembalasan Pelayan Kaya Raya   Penantian Javier

    “Cantik sekali ....”Javier ternganga di depan kaca besar yang menampilkan puluhan tempat tidur bayi. Netranya terfokus pada satu kreatur mungil yang diletakkan paling dekat dengan kaca tersebut.Putrinya. Buah hatinya dengan Navisha.“Kau belum lihat matanya, Jav. Biru langit sepertiku!” seru Ernesto dengan nada bangga.Javier mendengkus geli. Tentu saja. Matanya pasti seperti sang ibu. Keturunan dari Luca yang matanya juga berwarna biru.Tiba-tiba wajah Javier mengkerut kesal. Ia berpaling pada Ernesto dan bertanya, “Kau sudah menggendongnya?!”Nada cemburu terselip di setiap kalimat tanya yang dilontarkan Javier barusan. Ernesto pun tergelak.“Cemburu?! Aku bahkan sudah melihatnya mandi!” ledek Ernesto dengan wajah tenang, sementara Javier terlihat kesal, merasa kalah.“Bohong lah!” seru Ernesto tiba-tiba. “Aku tadi diseret Papa ke sana ke mari. Mencari baju untuk cucu perempuannya. Belum lagi sepatu bulu-bulu dan banyak lagi.”Mendengar pengakuan Ernesto, Javier pun terkekeh. “Ter

  • Pembalasan Pelayan Kaya Raya   Was-was

    “Jav ... duduklah dulu. Kau membuatku ikut panik.” Luca menggeleng singkat sambil menghela napas pendek.“Ah! Sorry, Yah.”Javier kemudian duduk di samping Luca, tetapi tubuhnya tak berhenti bergerak. Kadang ia akan membungkuk, kadang bersandar. Bahkan pria muda itu tak berhenti menggerakkan kakiknya, seperti orang sedang menjahit pakaian dengan mesin manual.Ekor mata Luca menangkap gerakan berulang tersebut dan kembali menegur mantunya itu, “Jav.”“Ugh! Aku tak bisa tenang. Aku ingin masuk ke dalam sana, Yah. Aku khawatir apa kami terlambat. Air ketubannya keluar sangat banyak tadi. Kuharap tidak akan ada yang terjadi pada Visha.”Mereka tengah was-was menunggu proses c-section yang harus dilewati Visha. Kondisi bayinya tidak berada di jalur lahir, sementara air ketuban sudah pecah. Kalau dibiarkan terlalu lama, kemungkinan terburuk bisa menyapa sang jabang bayi.Akhirnya, Visha pun harus masuk ruang operasi. Walau ini adalah operasi Visha yang kedua, entah kenapa Javier merasa lebi

  • Pembalasan Pelayan Kaya Raya   Pecah

    183“Javier, kau ada waktu siang ini?” Luca, tak diduga Javier, menghubunginya tiba-tiba. Tentu saja, Javier menyanggupinya. Tugas menjemput Dante ia serahkan sementara pada Madoka. Biasanya Javier akan ikut ke sekolah untuk menjemput. Javier pun merespon, “Tentu, Ayah. Kau mau aku membawa Visha atau?”“Nah ... kau saja. Kuharap Visha tak perlu tahu aku mengajakmu bertemu, Jav.”Suami sah Visha tersebut tertegun sesaat sebelum menyetujui ucapan Luca. ‘Mungkin ini soal Ernesto.’Setelah sambungan telepon itu terputus, Javier segera pamit pada Visha dengan alasan akan menjemput Dante bersama Madoka.Dominic berjaga di apartemennya bersama dengan beberapa anak buah. Tentu saja, Javier sudah sedikit lega, karena berita Ernesto menghabisi Gale semalam sudah sampai di telinganya. Semua orang kini membicarakan pria muda itu.“Aku titip kue tart tiramisu,” pesan Visha saat mengantar Javier sampai di ambang pintu. Hamil keduanya ini membuat Visha menginginkan makanan manis. ia bisa menghabis

  • Pembalasan Pelayan Kaya Raya   Di Balik Dinginnya Hati

    Dhuar!Bang!Bang!Bang!“Ha! Ha! Ha! Mati kalian semua antek Cavallo!” raung Gale yang berdiri di atas kendaraan jeep terbuka.Mereka baru saja mengebom gerbang utama kediaman Luca dan melumpuhkan semua penjaga.Luca yang terbangun karena alarm dari gerbang utama pun langsung menyuruh semua staf rumah tangga membawa Bianca, bersembunyi di ruang bawah tanah.Ernesto dan Luca bersiap menghadapi mereka dengan anak buah yang ada. Tidak banyak mereka yang tinggal di dalam area Cavallo. Paling banyak mereka bisa mengumpulkan 50 orang untuk kejadian tak terduga ini.“Kau sudah memanggil anak-anak di luar sana?” seru Luca pada Ernesto, yang berjalan bersama menuju ke luar teras untuk melihat keadaan seperti apa yang menunggunya.“Beres, Pa. Mereka sudah dekat.”‘Andai ada Javier ... aku merasa lebih tenang. Kalau hanya Ernesto ... haaah ... aku harusnya bisa percaya pada anakku,’ batin Luca berkonflik.Luca tak punya muka untuk memanggil Javier, karena Ernesto dengan bodohnya sudah membuat C

  • Pembalasan Pelayan Kaya Raya   Tenang Sebelum Badai

    "Uncle Madoka!" seru Dante yang baru saja keluar dari kelasnya.Tuan muda kecil Cavallo tersebut baru saja menyudahi proses belajarnya hari itu. Dari wajah Dante, Madoka bisa menebak kalau permintaan maaf dari Simon tadi sudah menghilangkan air muka sedihnya."Tuan Muda! Apa mau makan dulu di kantin? Dengan Simon?" tanya Madoka tanpa basa basi.Dante yang memang sudah terbiasa mengamati orang-orang dewasa itu di sekitarnya pun paham, bahwa ada hal yang ingin dibicarakan Madoka dengam Simon."Tentu! Akan kupanggilkan Simon." Dante tersenyum riang sambil berbalik kembali ke kelas untuk menghampiri anak tersebut."Simon, mau makan siang denganku? Kau sering lama menunggu di kelas, kan?" ajak Dante dengan senyum ramahnya.Simon sedikit tertegun mendapat perlakuan baik dari Dante. Walau ia sudah minta maaf, baginya tidak serta merta mereka menjadi teman. "Tidak ada alasan aku makan siang denganmu! Jangan urusi aku!" sentak Simon.Suara Simon yang keras sudah tentu membuat Madoka memunculk

  • Pembalasan Pelayan Kaya Raya   Konsekuensi

    "Saya sudah katakan pada Anda, bahwa Dante adalah keluarga Cavallo. Tapi Anda tidak menggubrisnya." Moses mengingatkan pria yang meneleponnya sambil mengamuk.Setelah kedatangan Javier yang sia-sia kemarin, hari ini ayah Simon—Richard Countesc, menghubungi sang kepala sekolah dan mengamuk.Richard menebak kalau orang yang sudah mengganggu bisnisnya pastilah orangtua Dante. Karena dalam pesan yang diterimanya, mereka menginginkan permintaan maaf dari Simon."Brengsek! Padahal Javier itu tidak ada urusannya dengan anak itu! Dari berita yang kudengar, anak itu hasil pemerkosaan! Tch! Keluarga berantakan!" raung Richard yang masih tidak paham dengan posisinya.Lagi, Moses menghela napas panjang. Ia tahu bahwa Richard adalah donatur terbesar di sekolah tersebut, tapi kalau selalu keras kepala seperti ini, tidak mungkin sang kepala sekolah mau pasang badan.Moses pun akhirnya berkata, "Tuan Richard, sebaiknya Anda selesaikan dengan baik-baik. Mau bagaimanapun masa lalu Dante, tidak akan per

  • Pembalasan Pelayan Kaya Raya   Amarah Sang Kakek

    “Well ... apa kau sudah siap untuk minta maaf pada temanmu? Dante?”Dante menelan ludah. Tidak siap untuk melakukan apa yang ditanyakan sang ayah. Javier sedikit was-was menantikan jawaban dari Dante. Ia cukup takut kalau-kalau putranya itu menolak dan memilih untuk mengabaikan saja masalah ini.“Ehem! Si—siap!” seru Dante dengan terbata.Kini mereka sudah berada di depan ruang kepala sekolah untuk membicarakan mengenai perkelahian Dante dengan temannya kemarin.Javier terkekeh pelan sementara buku jarinya mulai menghantam lembut pintu ruang kepala sekolah yang masih tertutup rapat.“Masuk!” Seruan dari dalam terdengar samar, sebagai izin untuk Javier menggeser terbuka pintu itu.“Selamat pagi, Mr. Moses,” sapa Javier dan Dante hampir berbarengan.Mendengar sapaan itu, pria tua bernama Moses itu pun segera berdiri dan membalasnya, “Ah ... selamat pagi, Tuan Javier, Dante. Ayo duduk dulu.”Masing-masing mereka pun mengambil posisi duduk berhadapan. Dante duduk di samping Javier dengan

  • Pembalasan Pelayan Kaya Raya   Bukan Papaku

    “Ada apa?”Belum juga Javier membuka pintu ruang kerja Visha, sang istri ternyata sudah lebih dulu mempertanyakan percakapan telepon barusan.Padahal Javier masih butuh waktu untuk mengatur kata-katanya agar Visha tidak langsung marah karena Dante berkelahi.“Nana ... kau sudah selesai bekerja?” tanya Dante sambil mendorong Navisha kembali ke dalam dan mendudukkan sang istri di sofa.Yang didorong pun menurut saja. Ia duduk sementara manik matanya mengikuti tubuh Javier yang bergerak menyusulnya duduk di sisi kanan.Alih-alih menjawab pertanyaan Javier, Visha malah balik bertanya, “Kudengar kau seperti panik. Siapa tadi, Jav?”Javier masih butuh waktu lebih untuk memutuskan dari sisi mana ia akan mulai menjelaskan apa yang terjadi pada Dante.Kalau ia mulai dengan kalimat bahwa Dante dirundung di sekolah, jelas Visha akan mengamuk dan segera menuju ke sekolah.Namun, kalau dijelaskan bahwa Dante berkelahi, ia pasti akan marah pada Dante.‘Ugh! Sejak kapan membuat kalimat saja sulit bu

DMCA.com Protection Status