Beranda / Urban / Pembalasan Menantu Sampah / Bab 33 - Syarat Ryan

Share

Bab 33 - Syarat Ryan

Penulis: Rianoir
last update Terakhir Diperbarui: 2023-08-11 05:34:26
Suasana di ruangan semakin tegang saat Ryan berkata, "Persyaratan saya cukup sederhana. Saya hanya meminta Anda untuk memberi saya mobil Ferrari 250 GTO 1962, rumah di daerah elit Surabaya, dan uang tunai sebesar sepuluh miliar rupiah."

Dengan nada yang tetap tenang, namun penuh dengan kepastian, Ryan menambahkan, "Ingat kata-kata saya, jika Anda tidak mampu memenuhi semua ini, maka jangan pernah berharap untuk mendapatkan bantuan lebih lanjut dari saya."

Bagi Edi, permintaan Ryan terdengar seperti petir di siang bolong. Matanya melebar tak percaya saat ia mencerna semua kata-kata yang baru saja didengarnya. Mobil Ferrari 250 GTO 1962, kendaraan langka yang memiliki hanya 32 unit di seluruh dunia. Harganya mencapai angka yang begitu fantastis, sekitar 542 miliar rupiah. Ini adalah permintaan yang luar biasa sulit untuk dipenuhi.

Sedangkan permintaan mengenai rumah mewah di daerah elit dan uang sepuluh miliar rupiah, mungkin terdengar lebih masuk akal dibandingkan dengan mobil Ferrari y
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

  • Pembalasan Menantu Sampah   Bab 34 - TK LionKing

    Ryan, Edi, dan Bastian pun tertawa riang melihat kepolosan Alena. Ryan kemudian memberikan penjelasan singkat tentang apa itu sekolah dengan penuh kesabaran.Setelah beberapa menit mendengarkan penjelasan Ryan, mata Alena mulai berbinar-binar. "Ayah, Alena mau pergi ke sekolah!""Besok ya Nak," Ryan mengusap-usap rambut Alena dan berkata, "Jadi, Alena besok harus bangun pagi ya."Alena dengan antusias menjawab, "Baik Ayah!"Dengan rencana sudah dibuat, diputuskan bahwa esok harinya Ryan dan Edi akan pergi ke TK LionKing bersama anak-anak mereka untuk mengikuti uji coba kelas.Setelah itu, Edi pamit pulang sambil memeluk Adit yang sudah tertidur pulas. Ia memiliki perasaan campur aduk, antara harapan akan masa depan yang lebih baik dan kekhawatiran tentang apa yang akan terjadi selanjutnya.Keesokan harinya, Ryan dan Alena berangkat menuju TK LionKing menggunakan layanan taksi online. Ketika mereka tiba di depan gerbang sekolah, mata Alena terbuka lebar melihat keindahan dan kemegahan

    Terakhir Diperbarui : 2023-08-12
  • Pembalasan Menantu Sampah   Bab 35 - Berkeliling

    Ryan, Edi, Alena, dan Adit berjalan bersama, dipimpin oleh guru cantik yang memperkenalkan dirinya sebagai Lisa. Dengan senyuman hangat, Lisa memulai perjalanan mereka untuk menjelajahi fasilitas mewah yang ada di TK LionKing.Pertama-tama, mereka mengunjungi perpustakaan yang begitu luas dan indah. Rak-raknya dipenuhi dengan berbagai jenis buku, mulai dari cerita anak-anak hingga ensiklopedia. Di sela-sela rak, terdapat ukiran kayu halus bergaya Perancis yang menghadirkan kesan elegan. Lisa, dengan penuh semangat, menjelaskan, "Ini adalah perpustakaan kami, tempat yang menawarkan dunia pengetahuan kepada siswa-siswi kami. Mereka dapat menemukan jawaban atas rasa ingin tahu mereka di sini," ujarnya sambil mengangkat buku berjudul "Angka dan Hewan".Setelah itu, mereka bergerak ke area lapangan olahraga yang mengesankan. Terdapat lapangan rumput yang luas dengan fasilitas seperti lapangan sepak bola, lapangan basket, dan lapangan tenis. "Lapangan ini adalah tempat siswa kami mengembang

    Terakhir Diperbarui : 2023-08-14
  • Pembalasan Menantu Sampah   Bab 36 - Grand Master Tersembunyi

    Atas pengaturan Edi, Ryan akhirnya dapat bertemu dengan orang yang bertanggung jawab atas semua makanan yang dihidangkan di kantin. ‘Ini!’ Mata Ryan sedikit terbelalak begitu melihat sosok di balik semua makanan yang ada di kantin. Di depan Ryan, berdiri seorang pria tua dengan rambut dan jenggot putih. Walau tubuhnya terlihat tua renta, namun dengan mata batinnya, Ryan dapat melihat energi Qi yang sangat kaya dalam Dantian-nya.'Tidak salah lagi, dia seorang Grand Master!' Ryan bergumam dalam hati, 'Bahkan jumlah Qi di dalam tubuhnya jauh di atasku! Kemungkinan besar dia hanya setengah langkah dari Great Grand Master, eksistensi terkuat di dunia ini!'"Anak muda, ada urusan apa kamu ingin bertemu pria tua ini?" tanya pria tua itu dengan wajah cemberut. Jelas ia merasa terganggu ketika ada seseorang yang menemuinya di saat sedang bekerja."Maaf telah mengganggu Kakek. Saya hanya ingin bertemu dengan orang yang membuat makanan selezat ini. Saya benar-benar kagum dengan masakan Kakek.

    Terakhir Diperbarui : 2023-08-15
  • Pembalasan Menantu Sampah   Bab 37 - Latih Tanding

    Ryan dan Kakek Liong telah bersiap untuk bertarung, di mana udara penuh dengan tegangan yang tak terucapkan. Mata mereka saling memandang, mengeluarkan aura yang kuat dan tajam. Pertarungan ini bukan hanya fisik, tetapi juga perang kekuatan antara seorang Kultivator Qi Gathering Puncak dengan Grand Master Bela Diri yang tangguh.Sebelumnya, Kakek Liong telah memasang pelindung, agar kekacauan yang mereka buat tidak mengganggu orang lain. Pelindung ini memiliki efek untuk mencegah kekuatan yang mereka lepaskan keluar dari area yang ditentukan, dan juga untuk menghalangi orang lain melihat pertarungan mereka, terkecuali Edi.Saat ini, suasana di antara keduanya menjadi sunyi, hanya ditemani desiran angin yang berbisik sebagai pelipit perang. Tak lama kemudian, Ryan memulai dengan perlahan, melambaikan tangannya ke udara. Dan tiba-tiba, Api Lotus Hijau pun muncul dengan cemerlang dari telapak tangannya. Api hijau itu tumbuh membesar dengan cepat, membentuk pelindung seperti perisai yang

    Terakhir Diperbarui : 2023-08-16
  • Pembalasan Menantu Sampah   Bab 38 - Dua Akar

    Kakek Liong menatap tanah di bawahnya dengan penuh konsentrasi. Ia mengambil napas dalam-dalam, mengumpulkan energi Qi-nya ke kedua tangannya. Energi itu terasa seperti arus yang kuat dan mengalir melalui tubuhnya, siap untuk ia gunakan dalam tindakan yang hebat.Dengan gerakan yang perlahan namun pasti, Kakek Liong meletakkan kedua telapak tangannya di tanah yang rusak. Seolah-olah dia berkomunikasi dengan alam, energi Qi miliknya meresap ke dalam tanah dengan lembut namun mantap. Energi itu mengalir melalui jaringan akar dan ke dalam inti bumi, menyentuh kekuatan alam yang tersembunyi di dalamnya.Dalam beberapa detik, tanah mulai bergetar lembut. Kakek Liong merasakan denyut energi alam yang bekerja sama dengannya. Ia membayangkan taman yang indah, rerumputan yang rapi, bunga-bunga yang mekar, dan pohon beringin yang megah. Visi ini menguatkan konsentrasinya dan mengalihkannya dari kekuatan yang merusak menjadi kekuatan penciptaan.Energi Qi Kakek Liong mengalir ke dalam tanah deng

    Terakhir Diperbarui : 2023-08-17
  • Pembalasan Menantu Sampah   Bab 39 - Kosal dan Darany

    Mendengar ucapan lemah Bastian, udara di sekitarnya tiba-tiba berubah menjadi berat. Hawa membunuh dari seorang Grand Master dan juga seorang Qi Gathering Puncak yang berkobar-kobar membuat Edi tidak bisa bernafas. Bahkan Bastian yang terkapar di tanah, wajahnya semakin memucat."Tuan-Tuan, saya mohon tenangkan diri kalian. Jika tidak, Bastian bisa mati," pinta Edi dengan susah payah.Menyadari hal ini, keduanya pun menarik kembali aura yang mereka keluarkan."Tunggu sebentar, aku akan segera menyembuhkannya."Setelah mengatakannya, Ryan mengambil sebuah botol berisi 5 butir pil berwarna hijau kebiruan. Ketika ia membuka penutup botol tersebut, tercium aroma harum yang kuat.Merasakan bau harum ini, Kakek Liong mengerutkan dahinya. "Apakah itu Obat Ajaib?""Benar, aku menyebutnya Pil Pemulih Qi," jawab Ryan dengan anda acuh. Tanpa ragu, Ryan mengambil satu pil dan menelannya. Seketika itu, energi Qi dalam tubuh Ryan 85% pulih. Walau tidak pulih sepenuhnya, namun ini lebih dari cukup u

    Terakhir Diperbarui : 2023-08-17
  • Pembalasan Menantu Sampah   Bab 40 - Kekejaman Darany

    Bastian mengambil napas dalam-dalam setelah menceritakan peristiwa yang mengerikan itu. Wajahnya penuh dengan keteguhan dan tekad, namun matanya juga tak terbendung oleh air mata yang jatuh tanpa terkendali. Bastian merasa lemah dalam menghadapi kenyataan bahwa ia sama sekali tidak sanggup melindungi Alena, Adit, dan juga Lisa. Ia benar-benar tidak dapat melakukan apa-apa di depan kekuatan absolut seperti Kosal dan Darany.Ryan menatap ke kejauhan dengan wajah yang dipenuhi kemarahan mendalam. Kepalanya terangkat, dan matanya memancarkan cahaya yang hampir menyerupai bara yang menyala. Ia merasa api keputusasaan dan amarah berkecamuk dalam dadanya. Tangan-tangannya terkepal erat, hampir membuat darah dari kukunya keluar."Edi, tolong urus pendaftaran Alena di sekolah ini. Ada urusan mendadak yang harus aku selesaikan secepatnya," ucapnya dengan nada yang sangat tenang. Walau begitu, ketenangan tersebut tidak bisa menyembunyikan emosi kuat di balik kata-katanya itu."Baik Tuan," anggu

    Terakhir Diperbarui : 2023-08-18
  • Pembalasan Menantu Sampah   Bab 41 - Bertemu Kosal dan Darany

    Pintu depan gudang yang kokoh terbuat dari besi seketika berubah menjadi serpihan yang terlempar oleh ledakan dahsyat dari api hijau yang mengamuk. Dalam kobaran cahaya dan asap, dua sosok muncul dari balik kekacauan itu dengan langkah mantap yang memancarkan kepercayaan diri dan kemarahan yang menggelegak. Kehadiran mereka memenuhi ruangan dengan aura tekad yang tak tergoyahkan."Black River!" Ryan berseru dengan nada tajam yang dipenuhi kemarahan, tatapannya menembus mata Kosal dan Darany yang terkejut. "Berani-beraninya kalian menculik Putriku!"Kosal tertawa sinis, melemparkan pandangan merendahkan ke arah Ryan. "Akhirnya datang juga, Ryan. Rupanya putrimu sangat berarti bagimu. Tapi kami ada urusan yang perlu diselesaikan, dan kau sudah tahu apa yang kami inginkan."Darany mengangguk setuju, wajahnya yang tenang tak mampu menyembunyikan ketegangan dalam hatinya. "Kami ingin barang yang kau ambil dari Geng Black Mamba. Kami tahu kau memiliki barang itu, dan kami ingin itu dikembal

    Terakhir Diperbarui : 2023-08-19

Bab terbaru

  • Pembalasan Menantu Sampah   Bab 155 - Epilog

    Dari balik dinding rumah mewah di kawasan elit Surabaya, terdengar isak tangis yang merobek kesunyian. Sebuah wanita bertubuh mungil dengan dada yang menonjol, tampak berusaha meredakan tangisan anak laki-lakinya yang masih berusia belia, kurang dari 8 tahun. Wanita itu, Winnie, dengan lembut mengelus punggung anaknya sambil mengayun-ayunkan tubuhnya."Sayang, shhh... sudah ya, jangan menangis lagi..." Suaranya lembut, berusaha menenangkan hati kecil yang sedang sedih itu."Reno, jangan terlalu lemah, kamu kan laki-laki!" ujar seorang gadis berusia 16 tahun, rambutnya yang panjang terurai hingga pinggang."Alena, cukup … jangan mengganggu adikmu," tegur Ryan, meski sudah berusia 46 tahun, penampilannya masih seperti mahasiswa. Banyak yang salah mengira usianya.Alena memutar matanya, rasa kesal tergambar jelas di wajahnya. "Tapi Ayah, Reno itu menggemaskan. Alena tidak tahan melihat pipi tembemnya begitu saja..." katanya sambil berusaha mencubit lagi pipi adiknya yang masih dalam dekap

  • Pembalasan Menantu Sampah   Bab 154 - Reuni

    Setelah berpisah dengan Zeus, kini hati Ryan penuh dengan kekhawatiran yang mendalam. Ia sangat khawatir dengan Istri dan anaknya, serta teman-teman lainnya. Dengan cepat, ia menggunakan Mode Dewa, mengepakkan keempat pasang sayap api dan es, lalu meluncur ke Jakarta, meninggalkan jejak cahaya aurora yang membelah langit, seperti bintang jatuh yang menembus kegelapan.Dalam sekejap, Ryan sudah berada di area parkir Jakarta Expo. Saat mendarat, debu dan angin berhamburan ke segala arah, menciptakan pemandangan dramatis di tengah malam. Di sekeliling Ryan, tumpukan mayat manusia dan juga makhluk modifikasi tergeletak tak bernyawa, mirip dengan tumpukan sampah yang telah dibuang. Cairan merah, yang kini mulai mengering, meresap ke dalam retakan tanah dan paving, menciptakan gambaran yang mengerikan.Melihat semua itu, Ryan memperlihatkan kegelisahan yang mendalam. Kekhawatirannya terhadap keluarga dan teman-temannya membuat wajahnya menjadi suram. Namun, sebelum Rya sempat merasakan apa

  • Pembalasan Menantu Sampah   Bab 153 - Pilihan

    Dalam pandangan Ryan, tubuh pria tua itu hampir tidak memiliki garis kematian. Hanya dua garis saja yang bisa dilihat, sebuah bukti bahwa pria tua itu hampir mencapai batas keabadian. Seolah-olah, semakin sedikit garis kematian yang dimiliki, semakin jauh mereka dari ambang kematian.Dalam satu hembusan nafas, Ryan telah berada tepat di depan pria tua itu. Dengan keberanian dan kepastian, pedang Aurora di tangannya bergerak, berusaha memotong garis kematian yang berjalan secara diagonal dari punggung kanan pria tua itu hingga pinggang kirinya.Saat ujung pedang Ryan hampir menyentuh garis kematian, sesuatu berkilauan tiba-tiba muncul. Seolah-olah muncul dari ketiadaan, rantai keemasan meluncur keluar, bergerak cepat dan ganas. Mereka melilit pergelangan tangan, betis, dan leher Ryan dengan kekuatan yang membelenggu, menahan gerakannya yang hampir berhasil. Ryan sangat terkejut dengan apa yang dialaminya. Ia berjuang, mencoba untuk bergerak, namun rantai emas yang melilit dirinya sema

  • Pembalasan Menantu Sampah   Bab 152 - Bidak Catur

    Ryan merasakan beratnya hawa kehadiran pria tua itu, membebani udara di sekitarnya. Namun, hal itu tidak menghalangi Ryan untuk mengekspresikan rasa kekecewaanya. "Kenapa … kenapa kau membunuh Albert?!" suaranya bergema, penuh dengan rasa kemarahan."Aku hanya membantumu untuk membunuhnya." Pria tua itu tersenyum, tidak ingin memberitahu Ryan alasan sesungguhnya. "Lagipula, dia sudah kalah darimu. Jadi aku hanya ingin mempercepat kematiannya, demi kegembiraanku dan para penonton lainnya.""Para penonton?" Ryan. mengerutkan dahinya. Ia mengangkat kepalanya dan menatap tajam pria tua itu. "Apa maksudmu?"Pria tua itu menunjuk ke atas langit. Ryan secara tidak sadar ikut mendongak ke atas. Detik berikutnya, mata Ryan melebar. Di atas langit, terdapat sebuah bola mata raksasa samar, mengintip semua yang terjadi di lokasi tersebut."Jadi, semua pertarungan hidup dan mati ini hanya tontonan bagi kalian?!" ucap Ryan dengan nada penuh amarah."Benar, kalian tidak lain hanya hiburan semata di

  • Pembalasan Menantu Sampah   Bab 151 - Akhir Pertarungan

    Ketika serangan keduanya bertabrakan, langit malam itu seketika terang benderang. Kilatan cahaya aurora dan petir menyinari pulau tak berpenghuni di bawah mereka. Gelombang kejut dan angin kencang membelah udara, merusak pepohonan di pulau itu. Gelombang laut naik tinggi, terpengaruh oleh kekuatan serangan mereka.Tabrakan antara kedua serangan ini menghasilkan ledakan yang luar biasa. Suara dentuman yang menggelegar mencapai ke segala penjuru. Energi dari serangan itu menyebar luas, menciptakan riak di laut dan menyapu pohon-pohon di daratan.Kedua serangan tersebut saling melawan, menciptakan tekanan besar di antara keduanya. Mereka sama-sama merasakan kekuatan besar satu sama lain, dan keduanya terus menerus berusaha untuk mendominasi serangan ini. Hingga akhirnya, sebuah ledakan besar tercipta. BOOM!Asap berbentuk kepala jamur membumbung tinggi di langit yang memerah. Suara dentuman keras terdengar hingga jarak ratusan kilometer. Gelombang tsunami setinggi sepuluh meter menengge

  • Pembalasan Menantu Sampah   Bab 150 - Puncak Pertarungan

    Di tengah reruntuhan gedung Jakarta Expo, Ryan dan Albert berdiri saling berpandangan dengan nafas terengah-engah. Dalam jangka waktu satu jam, mereka berdua telah bertarung dengan intens. Namun, sampai sekarang, masih belum ditentukan juga siapa pemenangnya.Ryan sadar, bahwa Albert memiliki pengetahuan mendalam tentang semua kekuatan yang dimilikinya dari pertarungan sebelumnya. Jadi, untuk mengalahkan Albert, ia butuh elemen kejutan yang tidak terduga. Dan sepertinya, Api Surgawi ketiga miliknya–Api Lotus Pengubah Kehidupan, merupakan hal yang cocok dalam mengejutkan lawannya. Tapi, untuk melakukannya, Ryan harus membawa Albert menjauhi kota Jakarta. Jika tidak, serangan pamungkas miliknya bisa saja mengenai Alena dan teman-temannya. Ia tidak mau hal tersebut sampai terjadi.Ryan kemudian berkonsentrasi mengendalikan ketiga Api Surgawi miliknya. Keempat pasang sayap api-es yang sebelumnya telah compang-camping dan agak meredup, kembali pulih seperti semula. Tapi, di belakang keemp

  • Pembalasan Menantu Sampah   Bab 149 - Kadukeus

    “Rooaar—!”Suara auman dari manusia yang telah dimodifikasi itu terus terdengar secara bergantian. Alena yang berada di dalam mobil bersama Winnie, Ratna, Latisha, Rahmad, Arin, dan juga Arnold, tampak sangat ketakutan. Sebagai tangan kanan Ryan, Arnold bertekad melindungi semua teman dan juga anaknya dari marabahaya. Arnold kemudian memberi aba-aba pada rekan-rekan gangster dan Praktisi Bela Diri untuk melawan monster tersebut. Di bantu oleh 500 anggota mafia Cosa Nostra, lahan parkir kawasan Jakarta Expo tersebut pun menjadi medan perang.Dududududu—!Suara derap senapan mesin meraung memecah kegelapan malam. Peluru demi peluru dimuntahkan senapan milik anggota Cosa Nostra, meluncur dengan liar ke arah beberapa monster yang berada di dekat mereka. Akan tetapi, begitu peluru tersebut menyentuh kulitnya, bagaikan peluru karet, peluru-peluru itu malah dimentahkan. Hal tersebut membuat mata orang-orang terbelalak."Ini benar-benar gawat!" gumam Arnold. Ia lalu mengeluarkan pisau dari k

  • Pembalasan Menantu Sampah   Bab 148 - Pertarungan Dimulai

    Satu per satu, para tamu bergelagat aneh mulai berubah menjadi makhluk menyerupai monster. Mereka semua adalah manusia yang telah dimodifikasi menggunakan NTZ-461. Berbeda dengan seri sebelumnya, seri NTZ-461 tidak hanya meningkatkan kemampuan otak hingga 100%, tetapi juga meningkatkan kekuatan fisik. Akan tetapi, karena masih belum sempurnanya NTZ-461. Mata merah menyala menunjukkan kekacauan pikiran mereka, yang telah hancur akibat penggunaan obat eksperimental itu. Kekuatan fisik mereka melampaui manusia biasa, tetapi mereka hanya bisa mengikuti perintah Albert seperti mesin tanpa jiwa.Yudha, yang masih terkejut dengan munculnya makhluk modifikasi ini, segera sadar akan prioritasnya. "Percepat evakuasi! Jangan hiraukan makhluk-makhluk ini! Utamakan keselamatan para tamu!""Siap Letnan!" Para personel Pasukan Khusus segera mengevakuasi para tamu undangan, tanpa menghiraukan para monster bertubuh besar itu. Beruntungnya, para manusia hasil modifikasi itu sama sekali tidak menghirau

  • Pembalasan Menantu Sampah   Bab 147 - Monster

    Melihat kedatangan Ryan, air mata mulai menitik dari sudut mata Dian. Ia merasa terharu dan lega melihat sosok pria yang selama ini menjadi cinta sejatinya. "Ryan…" gumamnya pelan, tapi penuh emosi.Hal itu tidak luput dari pandangan para tamu, membuat mereka saling berbisik, membicarakan Dian dan Ryan."Bukankah itu Ryan Santoso, CEO baru LionKing Indonesia?""Sepertinya Ryan dan calon mempelai wanita memiliki hubungan spesial.'"Pantas saja sang calon mempelai wanita terlihat sedih, tampaknya dia dijodohkan dengan paksa.""Wah kasihan sekali Tuan Albert, calon mempelainya akan direbut oleh Ryan malam ini.""Kalau aku jadi Tuan Albert, aku pasti akan malu tujuh turunan."Pembicaraan yang senada seperti itu, menyebar di antara para tamu, membuat Albert sedikit jengkel. Faktanya, Albert tidak merasa malu dengan semua ini. Karena kejadian ini sudah masuk dalam salah satu prediksinya."Ryan, apa yang kau lakukan di sini? Jika kamu ingin memberiku selamat, silahkan minggir dulu. Biarkan k

DMCA.com Protection Status