Beranda / Romansa / Pembalasan Istri Kumal / Mimpi yang terselip

Share

Mimpi yang terselip

Penulis: Pramesti GC
last update Terakhir Diperbarui: 2023-06-07 22:40:59

"Bagaimana jika kita menikah?" Suara lelaki tampan di ujung tebing membuat debar jantung wanita yang menatapnya serasa akan melompat dari raga.

"Jangan bercanda Arka." Dia menjawab dengan santai, berusaha mengendalikan degup jantungnya sendiri.

"Aku bercanda? Aku sedang bicara serius padamu Lusia." Matanya tajam meyakinkan lawan bicaranya.

"Kamu yakin akan menikah denganku?" Tanya gadis itu ragu.

"Apa kamu meragukan aku?" Sorot mata tulus itu memancarkan kehangatan.

"Bukan begitu, aku hanya tak ingin kali ini kamu merasakan penyesalan, hidupku tak seperti ga dia lain." Ucapnya lirih, banyak hal sudah terjadi padanya selama ini.

Wanita itu menatap dengan sayu. "Aku hanyalah gadis miskin Arka, kamu tau bagaimana ibuku membesarkan aku sendiri." Mata berwarna Kelabu itu menatap dengan sendu, kelopak matanya panjang kecoklatan, Arka merasa sedang menatap manekin di sebuah pusat perbelanjaan.

"Apakah aku perduli dengan masa lalu keluargamu?" Arka mengatakan itu bukan tanpa alasan, dirinya s
Bab Terkunci
Lanjutkan Membaca di GoodNovel
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi

Bab terkait

  • Pembalasan Istri Kumal   Pertemuan pertama

    Jani menyentuh kopernya dengan erat, kebetulan demi kebetulan ini terlalu tak mungkin di anggap biasa. Bagaimana bisa bahkan nama yang sama muncul dalam mimpinya dia dengar juga di dunia nyata, sementara dirinya bahkan belum menyadari arti dari segala mimpinya selama ini."Leon!" Jani meminta Leon membantuny sekarang.Leon mendekat, membawa wanita Jani masuk ke dalam mobil lebih dulu dan kini dia berjalan kembali ke arah wanita di depan mobilnya."Apakah kami menggenal anda?" Leon berusaha mencari tau siapa wanita di depannya itu.Sri menatap dengan wajah datar. dia sudah mencari tau siapa lelaki yang ada di depannya ini."Harusnya tidak, tapi saya yakin anda akan tau nama Arka."WajahnLeon berubah, dia melihat ke arah mobil sebentar, memastikan Jani tak mendengarkan percakapan mereka."Sepertinya apa yang akan anda bicarakan sangat penting, bagaimana jika kita bertemu lain waktu." Leon menawarkan.Sri menaikkan alisnya heran, dia menyadari seperti nya ada yang di sembunyikan Leon, ta

    Terakhir Diperbarui : 2023-06-09
  • Pembalasan Istri Kumal   Karma dua manusia jahat

    Sri hanya bisa melihat mobil mewah Leon pergi meninggalkan bandara internasional, dirinya itu masih bertanya-tanya apa yang sebenarnya terjadi."Katakan Man, apakah Leon benar-benar kekasih Lusia?""Saya belum dapat informasi itu nyonya, apakah saya harua mencari tau juga nyonya?""Tentu saja, Jika begitu tolong segera cari tau apa yang sebenarnya terjadi man, aku tak sabar ingin segera bertemu tuan Leon lagi." Ucap Sri lalu berjalan menuju mobilnya sendiri.Sepanjang jalan Sri bahkan tak bisa tenang, dirinya masih memikirkan bagaimana Lusia nampak bingung dengan apa yang dirinya harus lakukan sekarang."Antarkan aku ke pabrik man, ada yang harus aku selesaikan." Ucap Sri di perjalanan dari Jogja, dia berharap tuan muda bernama Leon itu segera memberinya kabar.Di jalan saat Sri berhenti di lampu merah, dia tak sengaja melihat Fandi dan Fani berada di dekat sebuah tempat makan, mereka nampak duduk di sisi sebuah mobil dengan kap terbuka."Ada apa dengan dua orang itu man?" Sri melihat

    Terakhir Diperbarui : 2023-06-12
  • Pembalasan Istri Kumal   Maaf dari Fani

    "Kamu tau, aku senang melihatmu sengsara, setidaknya kamu tau bagaimana rasanya di hinakan, ajarkan juga pada saudaramu bagaimana mengucapkan terimakasih, katakan aku masih mengingat caranya memperlakukan aku dan Lala! " Sri berjalan membuka pintu mobil"Aku kemari hanya ingin menikmati penderitaanmu. menyenangkan sekali melihatmu tak ada harga diri"perlahan Sri masuk kembali ke dalam mobil dan sebentar kemudian menurunkan kaca jendela. "Kau harus ingat aku masih mencari sisa uangku dan juga menagih uang sekolahku untuk Fani, katakan pada nya aku tak ikhlas dan menganggapnya hutang!"Fandi hanya bisa diam melihat mobil Sri menjauh, bahkan kalimat yang sudah terangkai indah hilang begitu saja dari kepala, dia diam saja saat mobil Sri meninggalkan dirinya sendiri di depan sebuah minimarket, sama seperti dirinya yang meninggalkan Aini di depan sebuah minimarket."Apa yang wanita itu katakan mas?" Fani mendekat setelah memastikan Sri pergiFandi menatap kesal ke arah Fani, merasa keberad

    Terakhir Diperbarui : 2023-06-14
  • Pembalasan Istri Kumal   Aku siap Leon

    Sri mencoba berpikir sejenak, benarkah apa yang Fandi katakan padanya tadi, seolah seperti dia sedang mendengar kisah yang mengerikan, bagaimana bisa dia meninggalkan wanita gila di tengah hutan."Aku tak mengerti man, kenapa Fandi meninggalkan Aini di Tengah hutan, bagaimana mereka bisa saling terhubung setelah pelarian Aini yang bahkan kita sendiri tak tau di mana dia berada." Sri bahkan masih berpikir betapa konyol nya kisah yang dia dengar."Menurutmu apakah kita perlu mencari Aini man?" Sri bertanya pada asistennya, sungguh saat ini dirinya sedang bimbangArman terdiam sebentar, mencari Aini bukanlah perkara mudah, dirinya bahkan tak tau persis hutan mana yang Fandi maksud."Apakah nyonya ingin mencari Aini?""Sejujurnya iya, kita sudah mencarinya kemana-mana man, dengan banyak orang dan tak ada hasil, tapi Fandi, dia justeru menemukan wanita itu begitu saja, bukankah itu takdir yang konyol." Sri tak bisa menyembunyikan senyum herannya.Arman masih diam, dia juga merasa apa yang

    Terakhir Diperbarui : 2023-06-19
  • Pembalasan Istri Kumal   Kebetulan

    Sri masih menunggu kabar dari Arman, hingga malam menjelang, dirinya tak juga mendapatkan berita di mana Aini berada."Apakah kamu yakin Fandi berkata jujur, sayang?" Satria yang sudah mendengar semua cerita istrinya bahkan jauh-jauh menyusul ke tempat di mana Sri sedang menunggu informasi."Aku yakin, aku masih mengenal mata nya yang selalu ketakutan bila gelisah."Satria menatap istrinya dengan kesal, bagaimana dia masih mengingat mata mantan suaminya."Matanya? apa bagusnya mata lelaki hidung belang itu!" Suara satria terdengar jengkel."Jangan cemburu, kamu tetap yang terhebat sayang." Ucap Sri dengan senyum menggoda, dia bisa membaca wajah tak suka sang suami."Ya harusnya begitu, jangan membuatku merasa kesal sekarang, mantanmu itu bahkan tak akan bisa menyamai cintaku!" Ucapnya meyakinkan, namun nafa bicaranya masih terdengar tak suka.Sri tersenyum sembari memeluk suaminya dari belakang."Aku tau, tak akan ada yang bisa menyisihkanmu sedikitpun, kamu adalah pemenangnya." Ucap

    Terakhir Diperbarui : 2023-07-03
  • Pembalasan Istri Kumal    Kenangan yang tersibak

    "Kau tau tempat ini?" Leon bertanya dengan alis terangkat.Jani menggelengkan kepalanya, meski merasa tak asing namun dirinya tak dapat mengenali lingkungan tempatnya barada sekarang."Aku tak tau, ada sesuatu di sini?" Jani berusaha mengingat, namun tak dapat menemukan serpihan cerita dari tempatnya berada sekarang."Ayo kita masuk, mungkin kamu akan menemukan jawabannya. " Ucap Leon membuka pintu mobil nya dan segera berjalan ke sisi yang lain."Ayo keluar." Ucap Leon lagi, menarik jemari kecil Jani keluar dari dalam mobil mereka."Aku tak mengerti." Jani masih mematung di tempat, takut bila Leon berbuat sesuatu yang mungkin membuat dirinya merasa kecewa."Kau hanya perlu mengikuti kata hatimu, tak ada yang perlu di mengerti Jani, aku tak akan pernah membuatmu merasa terluka, percayalah!" Ucap Leon meyakinkan wanita di hadapannya itu.Mata Jani keluar menelisik ke sekitar tempatnya berdiri, sebuah pelataran kecil dengan pohon mangga besar di dekat pagar rumah itu, membuat hati kecil

    Terakhir Diperbarui : 2023-07-06
  • Pembalasan Istri Kumal   pelarian dari wanita masalalu

    Sementara Fandi dengan perasaan tak menentu memutuskan pulang ke Solo, dia tak ingin mendapat masalah dengan bertemu lelaki seperti tuan Cien. Bergegas dia berjalan ke kamar dan melihat Kila tertidur dengan baju terbuka."Ada apa Sayang?" Kila bertanya dengan cemas, melihat Fandi membuka lemari baju dan mengemasi barangnya."Ayo pulang sekarang." Ucapnya kesal terus di tanya namun Kila masih tak memahami situasi yang ada."Kenapa mendadak pulang?""Ya karena kita memang harus pulang Kila!" Ucap Fandi kesal. "Bantu aku berbenah dan jangan banyak tanya!" Ucapnya lagi lalu melanjutkan lagi menata pakaiannya.Dengan kesal Kila medekat, menarik kopernya juga ke depan lemari dan ikut memasukkan barang-barangnya."Padahal kita baru berapa hari di sini!" Ucapnya ketus."Kalau kau mau di sini terus, silahlan! aku mau pulang!" Ucap Fandi lagi dengan nada tinggi, dia benci sekali saat Kila merajuk tanpa alasan.Fandi menatap Kila dengan wajah tak suka."Harus nya kau malu bilang begitu, aku suda

    Terakhir Diperbarui : 2023-07-10
  • Pembalasan Istri Kumal   Aini

    Aini menjerit di depan toko, dia takut sebab Fandi sudah meninggalkan dirinya sendiri di tempat asing, pegawai toko juga ketakutan sekarang, Aini bisa saja melukai orang karena tertekan. "Wanita murahan!" Tiba-tibsa saja kalimat itu keluar dari bibir Aini, dia teringat pernah menyebut nama itu begitu sering dulu.Aini terduduk di trotoar jalan, uang yang di genggamnya ia lepas begitu saja, ia menatap nanar ke jalan yang sepi, seakan dirinya bisa saja tenggelam dalam gelap.Aini mengingat betul dia pernah hidup mewah, namun entah kenapa sekarang semua hanya bergantung pada saat orang memberinya perhatian dan cinta. "Kenapa kamu pergi mas!" Aini menangis lagi, kali ini bayang wajah Arka suaminya tergambar jelas, lelaki itu bahkan telah damai sekarang.Aini begitu mengingat bagaimana Arka yang tak pernah berbuat jahat padanya dulu, masih menjadi lelaki yang menempati hatinya selain Satria. Dia bahkan rela menyingkirkan semua rintangan yang ada hanya untuk menempati ruang yang tak lagi

    Terakhir Diperbarui : 2023-07-25

Bab terbaru

  • Pembalasan Istri Kumal   Kejujuran

    Jani mengambil foto di tangan Leon dan memperhatikan lebih jelas, gadis bermata abu itu memang nampak sanggat bahagia bersanding dengan seorang anak lelaki kecil dengan rambut menutup poninya."Ini_" Jani menghentikan kalimat nya dan menatap ke arah Leon."Ya, itu aku. Meski tak kamu ingat kita adalah sahabat kecil Jani..Kata Jani berkaca menatap ke arah Leon, memperhatikan setiap lekuk wajah lelaki nan tampan itu dengan seksama."Benarkah itu dirimu? sahabat yang kadang hadir dalam mimpiku, aku selalu bertanya itu kisah siapa, sebab ta ada yang aku ingat dari masa lalu ku selain karena sepenggal kisah yang ku denggar dari bapak yang membesarkan ku."Jani berkata dalam hati, air mata nya turun tanpa sadar, membuat wajahnya yang putih merona kemerahan sekarang."Ada apa sayang?" "Sekarang aku tau kenapa kamu begitu baik padaku." Ucap nya lirih.Ya, selama ini Jani selalu merasa bersyukur sebab masih di beri hidup lebih lama, mengucap terimakasih pada Leon dalam hatinya sebab memberin

  • Pembalasan Istri Kumal   Cerita rahasia

    "Karena kamu tau segalanya Jani, kamu kehilangan ingatanmu saat mengalami kecelakaan setelah bertemu dengan Lenzia, itu pertemuan terakhirmu, sebab Lenzia menghilang setelahnya." Leon menjelaskan dengan gamblang"Jadi aku pernah bertemu dengan Lenzia?""Ya, dan Aini mencoba juga untuk membunuhmmu."Sri dan Jani sama-sama terkejut, menghadapi kenyataan yang teramat berat sekarang. ""Dan wanita tadi adalah Aini? ." Ucap Jani membuat Sri menatap nya serius."Kalian sudah bertemu Aini?""Iya, kami tak sengaja bertemu dengannya saat aku turun membeli minum, dia hampir membunuh Jani.""Dia terus menyebut ku Lusia.""Ya karena itu yang dia tau, dia hanya mengenal nama Lenzia Jani." Leon kembali menjelaskan dan membuat Jani semakin diam."Dimana kalian bertemu Aini?" Sri penasaran."Di minimarket tengah hutan.""Begitu? aku harus segera mencarinya." Sri berdiri, dia ingin bicara lebih banyak namun Sepertinya Aini jauh lebih Penting sekarang."Sepertinya aku harus permisi dulu, kami sudah lam

  • Pembalasan Istri Kumal   Kenyataan pahit

    Sri tersenyum menyetujui, dirinya memang harus mengatakan banyak hal pada Jani sekarang."Saya janji tidak akan memaksa, bila nona Lusia berkenan saya pergi, saya akan pergi." Ucap Sri jujur, dia tak ingin mengusik Lusia yang sedang sakit namun jika wanita itu meminta penjelasan, Sri tentu saja lebih senang mendengarnya."Baiklah, hanya sebentar saja, tanyakan saja apa yang ingin kamu dengar dan setelah itu istirahatlah."Jani tersenyum dan mengganggukkan kepala. "Terimakasih sayang, terimakasih." Ucap Jani dengan wajah merona, mereka lalu masuk ke dalam kamar Leon.Leon meletakkan Jani ke atas tempat tidur, Jani bersandar pada tempat tidur nya dan Leon menyelimuti wanita itu hingga menutupi sebagian tubuhnya yang putih. Sri duduk di sisi ranjang, melihat betapa Leon memperlakukan Jani dengan istimewa, dia yakin lelaki ini memang tulus mencintai Jani."Katakan segera yang ingin anda katakan." Leon bicara dengan tegas, tak ingin Janin terusik lebih lama lagi.Jani menyentuh lengan keka

  • Pembalasan Istri Kumal   Amarah

    "Wanita ini menyebutku Lusia, Leon." Ucap Jani pada Leon membuat Leon juga merasa tak tenang."Dia menyebut Lusia, Leon! Dia tau Lusia!!" Jani terdengar panik, memeluk Leon dalam ketakutan.Leon mendekap mendekap erat Jani, menatap menatap marah pada apa yanh baru saja Aini lakukan, dia tak mengenal Aini, namunn beraninya wanita otu bahkan menyakiti orang yang sangat dia lindungi."Bawa dia pergi!" Ucap Leon kesal, dia ingin membuat. perhitungan pada Aini, namun menenangkan Jani jauh lebih penting sekarang.Leon melihat Aini di bawa paksa pergi, sementara Jani yang ketakutan merosot terduduk di lantai pelataran, dia terus menatap Aini yang menjauh, tak dapat lagi berpikir biaik, Jani berharap semua yang di lalukan bisa membuat nya mengingat sesuatu."Kamu baik-baik saja sayangku?" Leon tertunduk, mendekap Jani penuh penyesalan."Harusnya aku tak meninggalkan mu sendirian. sayang." Ucapnya merutuki kebodohan nya sendiri.Jani menangis kencang, tangisan yang entah kenapa tiba-tiba saja

  • Pembalasan Istri Kumal   Ingatan itu kembali.

    "Jauhkan tanganmu, siapa kamu!" Jani berteriak histeris, tatapannya melihat ke arah dalam minimarket"Kenapa kamu cantik? Aku benci saat kamu cantik!'" Ucap Aini kesal, tangannya terus mencoba menyentuh wajah Jani."Kemari kami sialan!" Aini meremas kuat kerah baju Jani, membuat ia gemetar karena histeris."Tidak!.... tidak!" Ucapnya kencang dan sebuah ingatan masa lalu kembali muncul....Jani melihat wanita berparas mirip dirinya berlari letakutan dengan perut membesar, entah apa yang sudah di lalui hingga gaun putih yang di kenakan berlumur darah dan tanah, dinginya malam bukanlah musuh terbesarnya, dia lebih takut jika bayi dalam dekapan itu lepas dari pelukan. "Jangan mencoba lari Lusia!" Teriakan itu begitu nyaringo dan lantang terdengar.Lusia gemetar dalam tangis, berjongkok pada rimbunya dedaunan kecil dan ilalang, berharap diri nya tak di temukan."Lusia!" Teriakan itu kembali terdengar, tubuh kecil Lusia semakin gemetar."Sabarlah sayang, mama akan membawamu pulang, kita ak

  • Pembalasan Istri Kumal   pertemuan tak terduga

    "Aku ingin tau apa yang terjadi Leon, aku mohon katakan sesuatu." Ucapnya meminta, segala hal yang menimpanya begitu menyiksa dan membuat dirinya bertanya."Perlahan saja sayang, kita akan bicara nanti." Ucap Leon lalu membawa Jani masuk ke dalam mobil mereka.Meninggalkan rumah kosong yang serasa tak asing bagi jani, rumah yang sepertinya sangat dia kenal namun tak bisa di ingat lebih baik.Mobil Leon membelah malam sunyi, melewati hutan yang lebat dengan hanya satu, ldua penerangan minim, mereka hanya berdua saat datang dan pergi, menyisakan kesunyian nyata setiap kali tak ada suara di antara mereka."Kenapa diam?" Tanya Leon, ia masih Melihat Jani terdiam Menatap ke luar jendela."Rasanya aku pernah ada di sini." Ucapnya sembari melihat ke arah rumah kosong di sisi jalan.Leon berhenti mendadak, menatap ke arah rumah kosong di sisinkanan mereka, rumah tangga memang sejak lama tak di tempati, namun kenapa Jani merasa pernah ada di sana?"Kamu yakin pernah ada di sana?"Jani mengangg

  • Pembalasan Istri Kumal   Aini

    Aini menjerit di depan toko, dia takut sebab Fandi sudah meninggalkan dirinya sendiri di tempat asing, pegawai toko juga ketakutan sekarang, Aini bisa saja melukai orang karena tertekan. "Wanita murahan!" Tiba-tibsa saja kalimat itu keluar dari bibir Aini, dia teringat pernah menyebut nama itu begitu sering dulu.Aini terduduk di trotoar jalan, uang yang di genggamnya ia lepas begitu saja, ia menatap nanar ke jalan yang sepi, seakan dirinya bisa saja tenggelam dalam gelap.Aini mengingat betul dia pernah hidup mewah, namun entah kenapa sekarang semua hanya bergantung pada saat orang memberinya perhatian dan cinta. "Kenapa kamu pergi mas!" Aini menangis lagi, kali ini bayang wajah Arka suaminya tergambar jelas, lelaki itu bahkan telah damai sekarang.Aini begitu mengingat bagaimana Arka yang tak pernah berbuat jahat padanya dulu, masih menjadi lelaki yang menempati hatinya selain Satria. Dia bahkan rela menyingkirkan semua rintangan yang ada hanya untuk menempati ruang yang tak lagi

  • Pembalasan Istri Kumal   pelarian dari wanita masalalu

    Sementara Fandi dengan perasaan tak menentu memutuskan pulang ke Solo, dia tak ingin mendapat masalah dengan bertemu lelaki seperti tuan Cien. Bergegas dia berjalan ke kamar dan melihat Kila tertidur dengan baju terbuka."Ada apa Sayang?" Kila bertanya dengan cemas, melihat Fandi membuka lemari baju dan mengemasi barangnya."Ayo pulang sekarang." Ucapnya kesal terus di tanya namun Kila masih tak memahami situasi yang ada."Kenapa mendadak pulang?""Ya karena kita memang harus pulang Kila!" Ucap Fandi kesal. "Bantu aku berbenah dan jangan banyak tanya!" Ucapnya lagi lalu melanjutkan lagi menata pakaiannya.Dengan kesal Kila medekat, menarik kopernya juga ke depan lemari dan ikut memasukkan barang-barangnya."Padahal kita baru berapa hari di sini!" Ucapnya ketus."Kalau kau mau di sini terus, silahlan! aku mau pulang!" Ucap Fandi lagi dengan nada tinggi, dia benci sekali saat Kila merajuk tanpa alasan.Fandi menatap Kila dengan wajah tak suka."Harus nya kau malu bilang begitu, aku suda

  • Pembalasan Istri Kumal    Kenangan yang tersibak

    "Kau tau tempat ini?" Leon bertanya dengan alis terangkat.Jani menggelengkan kepalanya, meski merasa tak asing namun dirinya tak dapat mengenali lingkungan tempatnya barada sekarang."Aku tak tau, ada sesuatu di sini?" Jani berusaha mengingat, namun tak dapat menemukan serpihan cerita dari tempatnya berada sekarang."Ayo kita masuk, mungkin kamu akan menemukan jawabannya. " Ucap Leon membuka pintu mobil nya dan segera berjalan ke sisi yang lain."Ayo keluar." Ucap Leon lagi, menarik jemari kecil Jani keluar dari dalam mobil mereka."Aku tak mengerti." Jani masih mematung di tempat, takut bila Leon berbuat sesuatu yang mungkin membuat dirinya merasa kecewa."Kau hanya perlu mengikuti kata hatimu, tak ada yang perlu di mengerti Jani, aku tak akan pernah membuatmu merasa terluka, percayalah!" Ucap Leon meyakinkan wanita di hadapannya itu.Mata Jani keluar menelisik ke sekitar tempatnya berdiri, sebuah pelataran kecil dengan pohon mangga besar di dekat pagar rumah itu, membuat hati kecil

Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status