Beranda / Urban / Pembalasan Dua Halilintar / 30. Solam dan Peter

Share

30. Solam dan Peter

Penulis: Ideabadar
last update Terakhir Diperbarui: 2024-03-10 06:35:40

Solam bergerak, dia melangkah penuh senyuman. Tak masalah untuk mengorbankan Katherine, dalam misi semua hal bisa terjadi. Seorang pembunuh memang memiliki resiko kematian, dan itu sudah biasa.

Srak!

Solam mendekat dan melihat punggung Katherine yang menimpa tubuh pemuda itu. Dia mempersiapkan trisulanya, memastikan bahwa pemuda itu sudah dibereskan. Malam dingin dan kondisi ruangan yang temaram.

Bagas membuka matanya, dia sudah melihat bagaimana Solam mengorbankan Katherine. Dunia Assassin memang kejam. Tak peduli apapun, tugas membunuh dan menyelesaikan misi adalah segalanya. Mereka tak peduli dengan nasib orang lain, atau keluarga yang menjadi target mereka. Bagas akan mengakhiri Dark Head dan para pembunuh. Dia memiliki kesempatan hidup untuk kedua kalinya. Dia sudah memutuskan, dia akan menghabisi semua organisasi pembunuh dengan tangannya sendiri.

[Ultimate magic assassin. Healing diaktifkan. Tekad yang kuat untuk berbuat kebaikan dan menghapus kejahatan para pembunuh. Tekad and
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

  • Pembalasan Dua Halilintar   31. Misi dan Unit Khusus

    Sepasukan orang dari halaman kediaman tuan Mahmud datang. Di dalam, Bagas mengambil topeng dan memakainya, Bagas juga bersiap dengan dua pistol di kedua tangannya. Jika mereka yang datang adalah musuh, maka Bagas akan menghabisi mereka.”Sepertinya misi sudah berhasil!” suara seorang lelaki, dia memakai jas. Dia melangkahi jasad penjaga di depan kediaman tuan Mahmud.”Misi ini tidak mungkin gagal Ayah, mereka adalah para pembunuh terbaik!” suara dari samping Romi. Lelaki yang berbicara adalah Natan, tangannya sedang dibalut dengan gift karena terluka saat dihajar oleh Bagas. Dia tahu bahwa ayahnya menyewa para pembunuh untuk menghabisi kakeknya dan juga Bagas.Semua sudah terjadi, mereka kini hampir saja menjadi gelandangan karena keuangan mereka diblokir. Untuk mendapatkan uang, mereka harus menghabisi tuan Mahmud dan juga membalas dendam pada Bagas.Romi datang bersama anaknya, Natan. Dan juga, ada sepuluh orang pengawal yang datang, mereka datang untuk melihat keberhasilan para pem

    Terakhir Diperbarui : 2024-03-11
  • Pembalasan Dua Halilintar   32. Perasaan yang Terpendam Jauh

    Tuan Mahmud keluar dari kamarnya, dia hendak makan malam bersama dengan keluarga. Kecuali, kedua anaknya yang sudah meninggal. Romi meninggal saat dia ingin membuat makar dengan berencana membunuh Mahmud demi harta warisan. Sedangkan, anak pertamanya meninggal karena dibunuh oleh rencana jahat Romi. Semua sudah terbongkar karena cerita Dayang dan Rianti.Dayang dan Rianti memohon ampunan pada Mahmud dan menceritakan semuanya. Mereka menyadari kesalahan Romi, tapi mereka tak bisa menasehati Romi agar berubah. Romi memarahi isteri dan anaknya, dan dia tetap akan berencana membunuh tuan Mahmud.Akhirnya, tuan Mahmud memaafkan menantu dan cucunya tersebut. Keduanya diberikan tempat tinggal dan harta untuk hidup mereka. Sementara, masalah Romi sudah berlalu dan Mahmud tidak mempersoalkan hal itu lagi.”Apakah kamu setuju dengan keputusan Kakek, Bagas?” tanya Mahmud yang sedang duduk dan berbincang bersama Bagas.Bagas tersenyum, ”Kakek adalah orang yang bijak. Kakek tentu memiliki pertimba

    Terakhir Diperbarui : 2024-03-11
  • Pembalasan Dua Halilintar   33. Menemani Nadia, Dia Harus Bahagia!

    BRUSH!Brak!Lelaki yang mencoba memukul kepala Bagas, matanya melotot tak percaya. Dia menggerakkan kepalanya yang sakit, dia hendak memukul tapi kenapa dia terdorong dan menimpa meja? Dia mencoba bergerak, tapi tak kuasa. Dia pun pingsan.Sebelum tangannya mencapai kepala Bagas, pukulan kuat sudah menghantam perutnya dengan kuat. Dalam sekejap, lelaki itu terjatuh dan menghancurkan meja di samping kanan.”Benar-benar mencari mati!” teriak lelaki yang duduk, dua orang mengikutinya dan ikut berdiri. Tiga orang itu langsung kesumat dan menerjang ke arah Bagas.”Hati-hati, Bagas!” teriak Nadia.”Tenang saja!” Bagas menggerakkan tangan kirinya, membuat Nadia mundur ke belakang.Woosh!Satu pukulan, Bagas menghindari dengan memundurkan langkahnya. Kaki kirinya berputar, dan membentur kepala penyerang pertama.Brush! Brak! Meja dan kursi hancur.Dua orang tersisa maju, ada bau alkohol pada mulut mereka. Bagas maju ke depan dan menggunakan kedua tangannya yang sudah mengepal. Dua pukulan la

    Terakhir Diperbarui : 2024-03-11
  • Pembalasan Dua Halilintar   34. Rencana Bison, Operasi Siaga Satu

    Televisi di rumah tuan Mahmud menyala.Mahmud sedang melihat televisi, pertarungan politik dan keadaan negara sedang memanas. Banyak sekali kasus kriminal, terutama itu dilakukan oleh separatis. Mereka ingin merdeka dengan kota tertentu. Keadaan yang kacau ini membuat perekonomian mengalami masalah, dan tentu saja bisnis semua pengusaha menjadi terganggu.”Kakek sedang melihat berita apa?” tanya Bagas, dia baru saja pulang dari sekolah. Dia ikut duduk di sebelah kakeknya.”Negara ini sedang dalam kondisi kekacauan, dimana-mana pekerja berdemonstrasi dan buruh menagih janji para pemimpin.”Bagas melihat tayangan berita di televisi, dia juga memahami cerita kakeknya. Bagas sudah mengetahui hal itu, tapi pada dasarnya semua itu adalah cara agar mempermudah misi mengambil alih negara. Semua itu karena Bison, jenderal yang merencanakan mengkudeta para pemimpin negara. Dia ingin menguasai negara ini, maka dia membuat rencana kegagalan pemerintahan dalam mengurus semua rakyatnya.Ini adalah

    Terakhir Diperbarui : 2024-03-12
  • Pembalasan Dua Halilintar   35. Memulai Pemusnahan Organisasi Pembunuh

    Presiden dan para Menterinya berkumpul, mereka sedang melakukan rapat penting untuk mengatasi semua masalah yang terjadi di negara ini. Kekacauan yang sudah menjalar ke semua tempat. Buruh dan hingga para pengusaha, mereka semua sudah menyuarakan untuk pemerintah secara tegas mengambil kebijakan.Kriminalitas meningkat drastis, ekonomi masyarakat sangat buruk. Presiden Losara memanggil semua menteri di kabinetnya untuk hadir dalam rapat penting.Para menteri sudah berkumpul, dan saat itu seorang datang dengan memakai jas. Dia memberikan kode bahwa Presiden sudah datang.Losara memakai jas, berjalan cukup cepat dan memasuki ruangan rapat. Pertemuan itu tertutup, meskipun di luar banyak wartawan yang hadir. Namun, di dalam rapat, Presiden ingin meminta pendapat dari semua Menteri, tentang apa yang harus mereka putuskan untuk mengakhiri krisis negara.Rakyat, sebagian besar menginginkan siaga satu. Itu adalah operasi khusus yang memberikan wewenang kepada kepolisian dan pasukan pertahana

    Terakhir Diperbarui : 2024-03-12
  • Pembalasan Dua Halilintar   36. Siapa yang Membunuh James?

    Dua orang lelaki di ujung jalan, mereka menunggu sesuatu. Mereka memakai baju buruh.”Siapkan semuanya! Kita harus membuat suasana semakin kacau!” kata salah satu di antaranya.”Tenang saja, aku sudah mempersiapkan sebaik-baiknya. Teman-teman kita di barisan para demonstrasi. Mereka juga akan menjadikan suasana semakin kacau.””Baiklah, jangan buat kesalahan.””Tentu saja!” keduanya menunggu, salah satu dari mereka memakai tas.Dan, dari arah jalan yang lain. Barisan dari para pendemo datang, mereka begitu banyak dan membawa spanduk besar. Mereka menginginkan tuntutan begitu banyak. Salah satu yang mereka usung adalah, selamatkan para buruh. Mereka semua kebanyakan adalah para buruh yang menjadi korban dengan pemecatan dari banyak perusahaan.Perusahaan tak bisa membayar mereka lagi, mereka sedang dalam kondisi pailit. Maka, perusahaan-perusahaan besar terpaksa melakukan pemecatan di saat kondisi perusahaan mereka mengalami defisit yang besar.Dua orang yang sebelumnya bersiap, mereka

    Terakhir Diperbarui : 2024-03-12
  • Pembalasan Dua Halilintar   37. Surat Perintah Operasi Siaga Satu

    ”Bagas! Kamu mau langsung pulang?” tanya Dandi melihat Bagas sudah berjalan cepat menuju gerbang sekolah.”Iya, aku akan langsung pulang. Aku masih banyak pekerjaan.””Kenapa tidak main game dulu, ayo main satu ronde denganku,” pinta Dandi.”Aku tidak bisa, bermainlah sendiri. Mungkin kapan-kapan aku bisa menemanimu. Sekarang, aku harus pulang.””Baiklah!”Dandi tidak bisa menahan Bagas, dan Bagas pun pergi ke arah motornya. Namun, saat sedang mengendarai motor, Bagas melihat di sebuah gang. Seorang wanita sedang diganggu, itu adalah Nadia!Bagas memutar motornya, berbalik arah dengan cepat dan menuju tempat di mana Nadia diganggu oleh beberapa lelaki memakai jaket jeans. Bagas mengerem dengan kuat dan dia sudah berada di depan para preman tersebut. Lima lelaki itu berbalik ke arah Bagas dan melihat pemuda yang memakai seragam sekolah tersebut.”Mau apa, Bocah! Jangan ganggu kesenangan kami!” kata seorang lelaki berambut botak dan memegang sebuah tongkat di tangan kanannya.”Lepaskan

    Terakhir Diperbarui : 2024-03-13
  • Pembalasan Dua Halilintar   38. Kekacauan, dan Misi Bison Dimulai

    Hanya dalam waktu satu hari, kebijakan cepat Jenderal Bison dengan melaksanakan Operasi Siaga Satu sudah berjalan. Beberapa orang ditangkap secara khusus, mereka semua adalah orang-orang yang memang terafiliasi dengan pemberontakan.Negara menjadi sangat kacau, di beberapa tempat terdengar suara adu tembakan. Hal itu satu hari setelah kemarin pemerintah memberikan kekuasaan penuh pada Bison. Dia melaksanakan pembersihan dari para separatis yang menginginkan kemerdekaan.Bagi Jenderal Bison, hal itu sangat mudah. Dia sudah mendapatkan semua data dari intelejen yang disimpannya dengan baik. Selama ini, para pemberontak itu dibiarkan membuat kerusakan dan berbuat kriminal. Bison membiarkan hal itu, dan saat dekrit presiden dibuat untuk Operasi Siaga Satu. Maka, itu menjadi alasan kuat Bison membersihkan semua orang yang berafiliasi pada pemberontakan.Hal itu, tentu saja memiliki satu tujuan. Bison menjadi penyelamat dan menyelesaikan semua kasus kriminal dan kekacauan. Bison harus tampi

    Terakhir Diperbarui : 2024-03-13

Bab terbaru

  • Pembalasan Dua Halilintar   55. Akhir adalah Awal, James dan Bagas

    James membuka matanya, cahaya silau membuat matanya sulit untuk melihat. Ada sosok bercahaya yang muncul dan menyilaukan matanya.”Apa yang kamu inginkan sebagai permintaan terakhirmu, James?”Suara dari sosok bercahaya itu sangat menyejukkan.Benar! James masih memiliki satu permintaan.”Apakah permintaanku akan dikabulkan, apapun itu?””Tentu saja, kamu telah menjalankan misi dengan baik.””Aku ingin bertukar kembali, biarkan pemuda yang bernama Bagas kembali dan biarkan aku yang pergi dari dunia.””Permintaanmu dikonfirmasi, apakah kamu tidak punya keinginan lain?”James tersenyum, ”Tidak ada, itu sudah cukup! Aku sudah membalaskan dendamku. Itu sudah cukup!””Baiklah, sekarang pergilah!”Wosh!Angin berhembus kencang, menghempskan tubuh James. Dia terjatuh dalam kekosongan, dia terus terjatuh. Dan, seseorang melayang ke atas mendekatinya.”Tuan James!”Mata James tak percaya, itu adalah jiwa dari Bagas. James tersenyum dan meraih tangan Bagas.”Bagas ..., hiduplah dengan baik. Sel

  • Pembalasan Dua Halilintar   54. Misi Terakhir untuk James

    Beberapa bulan yang lalu.Thomas dan Peter sedang berbincang di ruang tertutup.”James bisa menjadi ancaman untuk Dark Head, dia terlalu berbahaya!” Thomas mengatakan hal itu sambil meminum soda di atas meja. Dia paling suka minuman soda tawar.Tuk! Tuk! Tuk!Peter menggerakkan jari tangan kanannya di meja, dia melakukan hal itu refleks ketika sedang memikirkan sesuatu. Dia menangkap apa yang dibicarakan oleh Thomas, sang pemimpin Dark Head. Bisa dikatakan, James saat ini memiliki segalanya. Kekuatan sebagai Assassin tidak diragukan lagi, bahkan mungkin kemampuannya setingkat dengan Thomas.Jika James ingin mengambil tahta kepemimpinan Dark Head, maka dukungan untuknya mungkin saja ada karena kekuatan James bisa diandalkan. Saat menentukan pemimpin Dark Head, maka pertarungan memperebutkan kursi pemimpin adalah dengan pertarungan. Siapa yang menang, maka dia akan menjadi pemimpin Dark Head. Dan, Thomas merasa terancam jika James berambisi untuk mengambil kursi pemimpin Dark Head.Saat

  • Pembalasan Dua Halilintar   53. Melawan Tujuh Pemimpin Terkuat (3)

    [Tubuh anda bisa terluka dan merasakan sakit, tapi anda tidak akan mati hingga waktu yang ditetapkan berakhir][Waktu tersisa 00.19 menit]Peter melompat, dia menebas Bagas dari atas. Serangan yang kuat dari pedang tajam, jika itu mengenai tubuh manusia pasti akan terbelah dengan ketajaman pedang yang kuat tersebut.Wosh!”Gerakanmu masih saja lambat seperti dulu, Peter!”Klang!Bagas memegang dagger terbalik, arah ketajamannya ke belakang dan menahan pedang Peter yang menyerang dari atas.Slash!Bagas membalas dengan mengincar leher Peter dengan dagger di tangan kiri, Peter segera memutar tubuhnya ke belakang menghindari serangan cepat dari Shadow Eagle. Beberapa helai rambut Peter terpotong, serangan James memang cepat. Peter mampu menghindari di saat yang sangat tepat.Bagas hendak menerjang Peter yang menghindarinya, tapi dua orang dari sisi berbeda mengincari bagian perut kanan dan kirinya. Itu adalah serangan dari Noris dan Ruby. Kedua senjata itu menghimpit tubuh Bagas karena d

  • Pembalasan Dua Halilintar   52. Melawan Tujuh Pemimpin Terkuat (2)

    Dor!Tembakan Rendy menembus tubuh orang yang diincarnya, dia tidak ingin mati sendirian. Dia harus membawa Shadow Eagle ke neraka bersamanya. Mata Rendy mulai buyar, dia merasa napasnya tercekik karena pedang yang menancap di tubuhnya sudah menghancurkan organ dalamnya. Dia tak mampu lagi bertahan, kematian sudah di depan matanya.Saat dia terjatuh ke tanah, pandangan terakhirnya adalah seseorang yang sudah ditembaknya bukanlah Shadow Eagle. Melainkan, Tora. Sekali lagi, dia hanya bisa menghembuskan napas terakhirnya.Shadow Eagle, adalah pencabut nyawa yang datang dari neraka.Bruk![Magic Exchange, Aktifkan]Sekali lagi, Bagas menggunakan kemampuan perpindahan tubuhnya. Kali ini, dia memindahkan tubuhnya dengan Tora yang berada di depannya, berjarak dengan Peter dan Rendy. Tembakan itu tepat mengenai bagian perut Tora.Srak!Tora terpental ke belakang dan terjatuh, tersisa Bagas dan Peter. Keduanya saling berpandangan, Peter masih belum percaya dengan dua hal yang baru saja terjadi

  • Pembalasan Dua Halilintar   51. Melawan Tujuh Pemimpin Terkuat (1)

    [Bunuh target Assassin, kalahkan mereka semua. Waktu anda 00.29 menit]Bagas tersenyum, semua target sudah berada di sekelilingnya. Tidak perlu untuk menghabisi mereka satu-persatu. Kesempatan datang, dan dia memburu waktunya yang tidak lama lagi berakhir. Mungkin, sistem yang muncul tersebut hanya memberikan waktu yang terbatas. Namun, Bagas sudah berterimakasih tentang hal itu. Kesempatan untuk membalas dendam dan kesempatan itu akan digunakannya dengan sebaik mungkin.”Serang!” teriak Gery, pemimpin Lucifer.[Stealth aktif, speed step aktif][Seluruh stat Assassin dimaksimalkan]Aura membunuh yang kuat, Bagas mampu merasakan dengan baik bahwa tujuh pemimpin organisasi pembunuh itu hanya memiliki satu tujuan. Memburu dan membunuhnya, mereka semua bersatu dan mengeroyok satu orang.Wosh!Klang!Kecepatan serangan, mereka semua adalah para ahli karena menjadi pemimpin organisasi pembunuh. Tujuh ketua dari organisasi pembunuh menyerang, mencari celah kelemahan Shadow Eagle. Satu serang

  • Pembalasan Dua Halilintar   50. Janji Suci Dua Pembunuh

    Beberapa Bulan yang lalu.Dua orang sedang berada di ruangan Dark Head, salah satu di antara mereka berdiri dan menahan tubuhnya dengan tangan kanannya.”Jadi ..., kamu akan menjalankan tugas rahasia dari Ketua, James?” tanya lelaki yang berdiri, dia melihat wajah James yang masih duduk, dari arah samping. James sedang melihat televisi, film kesukaannya sedang tayang. Film tentang alam dan kehidupan alam bebas. Pandangan mata James tertuju dan begitu tertarik pada film tersebut.”Tentu saja, Peter. Dan, seperti yang aku katakan sebelumnya. Setelah ini berakhir, aku akan pensiun.”Peter diam sejenak, dia masih mengukur, apakah James benar-benar mengatakan yang sesungguhnya atau itu hanya trik. Siapa yang tidak tergoda untuk mendapatkan posisi tinggi di Dark Head? Berlimpah uang dan kekuatan, mereka menjadi kontrol atas negara ini dari balik layar. Dan, kenapa James yakin untuk berhenti.Mereka yang telah menjadi pembunuh, adalah mereka yang sudah berlumuran darah. Mereka haus akan dara

  • Pembalasan Dua Halilintar   49. Bertemu Tujuh Pemimpin Organisasi Pembunuh

    Drap!Drap!Drap!Suara langkah kaki, puluhan orang segera memasuki gerbang memasuki istana negara. Mereka baru saja turun dari mobil besar, mereka adalah rombongan Jenderal Bison dan pasukannya. Puluhan orang mengikuti Jenderal Bison. Mereka turun dari mobil-mobil mereka karena kondisi terlihat sangat kacau.Banyak sisa-sisa pertempuran! Pasukan militer dan juga para pembunuh yang tergeletak. Pertarungan besar sudah terjadi hingga di luar istana negara.Bison berhenti, seluruh pasukan di belakangnya pun ikut berhenti. Bison mengeluarkan kotak rokok dari balik bajunya. Mengambil satu batang rokok dan menyalakannya dengan korek, suara kretek terdengar dan Jenderal Bison mulai menghisap rokok. Dia ingin menghabiskan rokoknya meskipun satu batang.Dia merasa bahwa itu akan cukup memberi kesempatan bagi para pembunuh untuk menghabisi presiden dan para menterinya. Dan, saat itu juga ..., Bison akan datang seolah semua pembunuh adalah pemberontak. Rencana terbaik sudah disiapkan Bison. Dia

  • Pembalasan Dua Halilintar   48. Aku Sudah Kehabisan Waktu untuk Kalian (2)

    Srak!Tubuh Bagas terhempas ke belakang, dia terduduk. Jenni yakin, tembakannya tidak meleset dan mengenai perut Shadow Eagle. Jenni merasakan sakit luar biasa di pundaknya, dagger milik James masih menancap di bahunya.Srak!Jenni mencabut dagger tersebut, darahnya menetes membasahi bajunya. Argus segera mendekati Jenni.”Kamu tidak apa-apa, Jenni?” tanya Argus.”Lebih dari itu, apakah ini sudah berakhir?” mata Jenni masih belum percaya dan dia masih melihat ke arah Shadow Eagle yang masih diam.[Health aktif, penyembuhan terhadap luka dilakukan otomatis][Tugas anda belum berakhir, anda adalah mesin pembunuh para Assassin][Waktu tersisa 60 menit]Benar!Mata Bagas terbuka, dia merasakan energi menjalar ke seluruh tubuhnya. Tubuhnya mulai bergerak.Argus dan Jenni benar-benar kaget, ada gerakan dari Shadow Eagle. Dari kejauhan, Khalid dan inspektur Jodi masih melihat dari kejauhan dan bersiap.”Tidak mungkin!” teriak Jenni dan berdiri kepayahan, lukanya masih terbuka.”Sudah kubilan

  • Pembalasan Dua Halilintar   47. Aku Sudah Kehabisan Waktu untuk Kalian (1)

    Serangan datang dari semua arah menuju Bagas. Pemulihannya sudah berjalan, meskipun luka Bagas dapat sembuh tapi tetap saja rasa sakitnya dirasakan oleh Bagas. Inspektur Jodi dan Khalid juga menghadapi beberapa pembunuh lainnya. mereka mampu bertarung dengan baik sehingga Bagas tidak perlu khawatir pada mereka.”Awas, James!”Woosh!Khalid melihat dari jarak cukup jauh, dia membereskan dua pembunuh dengan senjatanya. Kedua pembunuh jatuh dan Khalid melihat pusat serangan adalah James yang masih terluka. Dengan kecepatan tinggi Khalid berlari dan bersiap menerjang para pembunuh yang menyerbu James.Namun, Khalid berhenti karena Shadow Eagle menggunakan tangan kirinya untuk memberi isyarat jangan ikut campur. Khalid tak percaya, dia pun segera menghentikan langkahnya. Bagaimana mungkin James yang sudah terluka akan menang melawan para pembunuh inti dari tujuh rumah pembunuh?[Magic Assassin Stealth]Tidak mungkin!Kini, Khalid melihat dengan matanya sendiri. Tubuh James yang tertutup to

DMCA.com Protection Status