Di tengah jalan, sebuah mobil mewah berwarna hitam sudah diam-diam mengikuti Owen dan Rosa entah sejak kapan. Sebagai putri Raja Naldo, Rosa lebih berpengalaman daripada Owen. Dia segera menyadari ada yang tidak beres.“Owen, kayaknya kita diikuti orang!” kata Rosa untuk memperingati Owen.“Apa? Serius?” tanya Owen dengan terkejut. Dia melirik kaca spion sepeda motor sportnya dan melihat memang ada sebuah mobil mewah hitam di belakang mereka. Namun, dia tidak tahu apakah mobil itu memang kebetulan searah dengan mereka atau sengaja mengikuti mereka.“Uji saja dulu untuk tahu pastinya!” ujar Rosa.Owen langsung mengerti maksud Rosa. Dia sengaja memperlambat kecepatan sepeda motornya, lalu tiba-tiba mempercepatnya lagi dari waktu ke waktu. Alhasil, setiap kali dia memperlambat laju mereka, mobil itu juga memperlambat lajunya. Saat dia menambah kecepatan, mobil itu juga menambah kecepatannya. Mobil itu jelas sedang mengikuti mereka.“Siapa yang mengikuti kita?” tanya Owen dengan bingung. D
"Keberuntungan memang berpihak kepadaku!" seru Gusti.Setelah melihat dengan cermat, dia pun tertawa bahagia dengan keras. Jika mereka bertindak di jalan terpencil seperti ini, Owen sama sekali tidak punya jalan untuk kabur. Hal ini tidak ada bedanya dengan mencari mati sendiri! Ini benar-benar sesuai dengan harapan Gusti!Selanjutnya, masing-masing dari mereka memiliki rencana sendiri. Yang satu sengaja memancing lawan, sedangkan yang satunya lagi ingin memblokir jalan lawan. Akhirnya, keduanya saling bergerak maju ke jalan kecil yang terpencil dengan kedua sisi jalan yang dipenuhi pohon hijau.Ketika Owen dan Rosa turun dari motor, mobil sedan hitam yang mengikuti di belakang juga ikut berhenti. Begitu pintu mobil dibuka, Gusti dan dua orang lain yang mengenakan topeng perak berbentuk setengah wajah juga turun dari mobil."Siapa kalian?" Saat melihat lawannya mengenakan topeng, Owen sangat terkejut.Beberapa hari yang lalu, Aryan diserang dan tiga pil energi sejati miliknya direbut o
Sekalipun ingin melarikan diri, Owen dan Rosa juga tidak punya jalan keluar! Apa yang harus Owen lakukan? Apa mungkin dia harus berdiam diri dan menunggu kematiannya? Owen tampak sangat panik, lalu sebuah ide tiba-tiba muncul dalam pikirannya."Oh, ya, aku punya kartu pemungkas penyelamatku, pil pemicu potensi!" seru Owen.Owen lalu menepuk keningnya dan tiba-tiba teringat dengan pil pemicu potensi yang sudah dia murnikan. Owen pun tidak berani menunda lagi, lalu bergegas mengeluarkan satu butir pil pemicu potensi dan menelannya.Bersamaan dengan itu, Gusti, George, dan Gilang sudah mengejar ke dalam hutan serta muncul di hadapan Owen. Tatapan Owen seketika menjadi dingin dan menatap ke arah Gusti serta dua orang lainnya. Dia tetap berwaspada sambil menunggu efek pil pemicu potensi bereaksi. Di bawah pengaruh pil pemicu potensi, potensi dalam tubuh Owen langsung terpicu. Basis kultivasi Owen menjadi meningkat satu tingkatan kecil dari Tingkat Pembangunan Fondasi dasar menjadi Tingkat
Bagaimanapun juga, kemampuan Owen juga tidak lemah dan sudah mencapai tahap akhir Alam Mugana. Dengan menghentikan serangan, mereka baru bisa mencegah Owen untuk melarikan diri."Kabur? Aku nggak akan kabur. Kak Rosa, kamu tenang saja. Mereka sudah melukaimu, aku pasti akan membuat mereka mengeluarkan bayaran setimpal hari ini!" ucap Owen dengan ekspresi dingin dan sorot mata yang dipenuhi dengan aura membunuh.Bersikap berlebihan dengan menyentuh kelemahan seseorang hanya akan mati!Owen sudah menganggap Rosa sebagai teman dalam hatinya. Sementara itu, teman dan keluarga merupakan titik kelemahan Owen! Sekarang, Rosa terluka demi melindunginya. Bisa dibayangkan bagaimana kemarahan dalam hati Owen saat ini!Sejak mendapatkan warisan dari leluhur, ini pertama kalinya Owen benar-benar murka!"Owen, tolong jangan bersikap bodoh. Ketiga orang ini seharusnya adalah ahli yang diutus oleh Raja Utaram. Selama kamu bisa kabur dan memberi tahu ayahku, mereka pasti nggak akan berani melukaiku," k
Bugh!Seiring terdengarnya suara benturan yang keras, hal yang mengejutkan Gusti dan George pun terjadi! Orang yang dipukul hingga mundur bukanlah Owen, melainkan Gilang!Krak!Suara retakan tulang yang nyaring terdengar dan satu lengan Gilang telah dihancurkan oleh pukulan Owen. Gilang menjerit dengan histeris, lalu tubuhnya terpental dengan ke belakang."Matilah!" Owen memancarkan aura membunuh dari sorot matanya, lalu dia melompat ke udara untuk melancarkan serangan kedua dan mengarahkan tinjunya ke dada Gilang.Barusan, Owen pernah mengatakan bahwa dia akan membalaskan cedera yang diterima Rosa dengan berkali lipat! Sekarang, dia akan memenuhi janjinya!Gilang tampak sangat terkejut. Beruntungnya, basis kultivasinya sudah mendekati tahap puncak Alam Mugana dan bukan seseorang yang lemah. Di situasi genting, dia menggeser tubuhnya beberapa sentimeter ke samping secara paksa sehingga berhasil menghindari serangan mematikan dari Owen. Meskipun begitu, sisa dari serangan telapak tangan
Meskipun Owen tidak merasa basis kultivasi lawannya sudah mencapai Semi Alam Rigana, Owen tetap tidak berani meremehkannya. Sebab, lawannya adalah seorang petarung tahap puncak Alam Mugana dan ada seorang ahli tahap akhir Alam Mugana yang mendukungnya. Jika mereka berdua bekerja sama, itu pasti akan menciptakan bahaya yang sangat besar untuk Owen.Di sisi lain, Owen masih harus melindungi Rosa yang terluka di belakangnya. Dia hanya bisa maju dan tidak bisa mundur sehingga pergerakannya terus dibatasi.Kedua belah pihak memiliki kondisi yang berbanding terbalik. Begitu lawan mengambil keuntungan lebih dulu, Owen pasti akan kalah tanpa perlu diragukan lagi. Intinya, situasi sekarang sangat tidak menguntungkan Owen sehingga dia harus segera menyelesaikan pertarungan ini. Selagi lawannya masih meremehkan kekuatannya, Owen harus bergegas membuat lawannya menderita cedera parah!Dengan begitu, Owen baru bisa membalikkan situasi!"Matilah!" seru Gusti dengan tatapan yang tajam.Gusti merasa b
“Mati sana!” cibir Owen. Kemudian, dia langsung meluncurkan serangan lanjutan dengan melayangkan tinjunya ke arah Gusti.Di udara, Gusti tidak memiliki tempat bertumpu. Dia hanya bisa melayangkan serangan ke dada Owen dengan menggunakan setengah kekuatannya agar Owen menghindar dan membatalkan serangannya.Tujuan Owen adalah untuk melukai Gusti, mana mungkin dia menyerah? Oleh karena itu, dia memantapkan hati dan menjauhkan dadanya beberapa sentimeter dari serangan Gusti, tetapi tetap melayangkan tinjunya ke area fatal di dada Gusti.“Gawat ....” Ekspresi Gusti langsung berubah, hatinya juga tenggelam. Namun, dia adalah petarung tahap puncak Alam Mugana. Pada saat-saat genting, tubuhnya bergeser sekitar belasan sentimeter ke samping agar serangan Owen tidak mengenai area fatal di dadanya.Kretek! Seiring dengan suara tulang patah yang nyaring, tinju Owen menghantam bahu Gusti dan langsung menghancurkan tulang belikat Gusti sehingga Gusti melayang keluar. Pada saat yang sama, Owen juga
George tidak peduli pada tugasnya untuk memblokir jalan keluar Owen dan Rosa lagi. Dia buru-buru menyerang ke arah Owen dan berencana bekerja sama dengan Gusti untuk menghadapi Owen. Namun, setelah mempertimbangkannya lagi, dia merasa mereka belum tentu bisa mengalahkan Owen meskipun sudah menggabungkan kekuatan mereka. Sebab, kekuatan Owen sudah terlalu mengerikan.Begitu memikirkan hal ini, George pun berubah pikiran dan langsung menyerang ke arah Rosa agar bisa mengalihkan perhatian Owen.“Dasar licik!” teriak Owen dengan marah. Dia mau tak mau harus menghentikan serangannya terhadap Gusti dan berbalik untuk menyerang George.Setelah menyaksikan kehebatan Owen, George tidak berani melawan Owen secara langsung dan menghindar ke samping.“Mau menghindar? Mana segampang itu!” cibir Owen. Dia langsung mengerahkan teknik gelombang kedua, teknik yang sudah sering digunakannya itu. Energi sejati tahap puncak Alam Hogana mengalir keluar dari telapak tangan Owen dan menyerang ke dada George.
“Nona Yunita, terima kasih sudah menolongku ....”Theresa berjalan ke sisi tempat tidur, lalu mengucapkan terima kasih dengan tulus kepada Yunita yang sudah menolongnya dari tangan Rusli. Ini juga merupakan alasan utama kenapa dia tidak meninggalkan kamar Yunita.“Nona Theresa, kalau kamu benar-benar ingin berterima kasih padaku, apa kamu boleh setujui sebuah permintaanku ...,” ujar Yunita sambil menggigit bibirnya. Dia terlihat seperti sudah membuat sebuah keputusan.“Permintaan apa?” tanya Theresa. Setelah berpikir sejenak, da samar-samar bisa menebak apa permintaan Yunita.“Aku ingin bergabung dengan kalian. Kelak, aku mau hidup bersama kalian ...,” jawab Yunita dengan tatapan penuh harap.Sebelumnya, Yunita tidak berhenti berpikir untuk merebut Owen dari Theresa dan Yura karena menyukai Owen. Sekarang, setelah mengalami musibah sebesar ini, pikirannya sudah terbuka. Berhubung tidak mungkin bisa merebut Owen dari mereka, dia pun berencana untuk bergabung dengan mereka. Ini juga meru
“Nggak ada yang mustahil! Pak tua, semuanya sudah berakhir. Mati sana! Terima seranganku, Tinju Phoenix!” dengus Owen.Kemudian, Owen langsung mengerahkan jurus andalan terkuatnya tanpa ragu. Gelombang energi yang luar biasa kuat segera terpancar dari tinjunya, lalu memelesat ke arah Danu. Owen berencana untuk langsung membunuh Danu supaya bisa mengakhiri pertarungan ini secepat mungkin.“Jangan ....”Saat merasakan kekuatan mengerikan dari Tinju Phoenix, Danu pun ketakutan. Dia langsung melompat tanpa ragu dan berniat untuk melarikan diri. Sayangnya, kekuatan Owen jauh lebih tinggi dari kekuatannya. Selain itu, Tinju Phoenix merupakan jurus spiritual tingkat puncak yang kekuatannya sangat mengerikan.Selanjutnya, baru saja Danu melompat ke udara, tubuhnya sudah terhantam serangan Tinju Phoenix dan meledak menjadi kabut darah. Hidupnya yang dipenuhi dengan kejahatan akhirnya berakhir juga.“Ini ....”Begitu melihat Owen berhasil membunuh Danu hanya dengan satu serangan, semua orang pun
“Akhirnya basis kultivasiku menerobos juga! Pak tua, sekarang, kamu sudah boleh mati dengan tenang!”Owen membuka kedua matanya, lalu menatap ke arah Danu dengan tatapan yang sangat tajam dan menakutkan.“Nak, arogan sekali kamu! Memangnya kenapa kalau kamu beruntung bisa menerobos mencapai Alam Legana? Basis kultivasimu baru menerobos dan kamu bahkan belum sempat mengokohkannya. Kamu bukan tandinganku! Mati sana!” dengus Danu. Dia sama sekali tidak takut pada Owen.Seusai berbicara, Danu tidak ingin lanjut bicara omong kosong dengan Owen lagi. Dia langsung menyerang ke arah Owen dengan kekuatan yang sangat besar. Dia berencana untuk lanjut membunuh Owen sebelum Owen sempat mengokohkan basis kultivasinya.“Benar! Memangnya kenapa kalau basis kultivasinya sudah menerobos ....”Setelah mendengar ucapan Danu, semua anggota Keluarga Chandika juga langsung merasa jauh lebih lega.Di sisi lain, Graham, Juskitar, Surya, dan orang lainnya baru saja merasa agak senang dan mulai menaruh sedikit
“Haha .... Akhirnya berakhir juga!”Melihat Graham yang terluka parah dan tidak mampu melawan lagi, Danu langsung tertawa terbahak-bahak. Saat ini, kelompok Graham yang memiliki kemampuan terkuat sudah dijatuhkannya. Selanjutnya, yang tersisa hanyalah Owen, Juskitar, Surya, dan orang lain yang bisa dihadapinya dengan mudah.Dengan begitu, pihak Keluarga Chandika sudah termasuk meraih kemenangan. Jadi, dapat dibayangkan betapa gembiranya Danu.“Sesepuh paling hebat!”“Sesepuh paling hebat!”“Sesepuh paling hebat!”Selain Danu, Setiawan dan para ahli Keluarga Chandika lainnya juga bersorak gembira.“Gawat .... Kali ini, tamatlah riwayat kita ....”Di sisi lain, Juskitar, Surya, dan orang lainnya merasa bagaikan sudah disambar petir. Mereka langsung merasa putus asa. Meskipun memiliki keuntungan dalam jumlah, Danu merupakan seorang petarung Alam Legana yang tidak mungkin bisa mereka lawan. Jika tebakan mereka tidak meleset, yang menanti mereka selanjutnya adalah kematian. Selain itu, tida
Gluk! Owen memanfaatkan kesempatan ini untuk mengeluarkan pil spiritual suci dan mengonsumsinya.Awalnya, Owen berencana untuk menyerahkan pil penawar ratusan racun kepada kelompok Graham supaya bisa menawarkan racun mereka. Namun, Graham sudah terluka akibat serangan Danu, sedangkan kelompok Tristan juga terluka parah dan telah kehilangan semangat tempur. Jadi, sudah tidak ada gunanya Owen menawarkan racun mereka.Satu-satunya hal yang bisa dilakukan Owen saat ini hanyalah bertaruh apakah dirinya bisa memanfaatkan kesempatan saat hambatan kultivasinya menunjukkan kelonggaran untuk menerobos hambatan kultivasi mencapai Tingkat Pemahaman Agung dengan mengandalkan pil spiritual suci. Dengan begitu, pihak mereka mungkin masih memiliki harapan untuk menang.“Owen, aku akan menahan Danu sebisa mungkin. Kamu harus manfaatkan kesempatan ini untuk kabur! Setelah berhasil kabur, carilah cara untuk balaskan dendam Organisasi Dragmar Tonham Sentral ....”Saat ini, Graham berusaha untuk berdiri sa
“Cari mati kamu!”Saat merasakan serangan kuat Owen dari punggungnya dan melihat Owen telah membunuh Jordan, Danu merasa sangat marah. Dia mau tak mau menghentikan serangan lanjutannya terhadap kelompok Graham, lalu mengerahkan kekuatan yang luar biasa untuk menangkis serangan Owen.Duk! Seiring dengan suara benturan yang nyaring, Tinju Phoenix dan serangan Danu saling berhantaman dengan kuat. Selanjutnya, serangan Danu segera merobek pertahanan Tinju Phoenix dan sisa kekuatannya menghantam tubuh Owen dengan kuat.“Gawat!”Ekspresi Owen langsung berubah drastis. Dia buru-buru melangkah mundur dengan cepat supaya bisa menghindari sisa kekuatan dari serangan Danu. Apa daya, basis kultivasi Danu telah mencapai Alam Legana yang jauh lebih tinggi dari kekuatan Owen. Tidak peduli secepat apa pun dia melangkah mundur, dia tetap tidak dapat melepaskan diri dari ruang lingkup serangan Danu. Tubuhnya pun tersapu sisa energi sejati itu dan terpental ke lantai.Pfft! Pfft! Setelah mendarat di lan
Dibandingkan dengan Juskitar dan Surya yang dipenuhi dengan rasa putus asa, Owen terlihat jauh lebih tenang. Dulu, dia yang menjatuhkan Tangan Beracun. Demi menghadapi Tangan Beracun sebelumnya, dia pernah meracik pil penawar ratusan racun untuk menawarkan Lima Racun Pelemas Otot.Saat ini, Owen kebetulan masih memiliki puluhan butir pil penawar ratusan racun. Meskipun kelompok Graham sudah keracunan, begitu dia memberikan pil penawar ratusan racun kepada mereka, pihak mereka masih memiliki kesempatan untuk meraih kemenangan.Begitu memikirkan hal ini, Owen segera menghentikan pertarungannya dengan Jordan, lalu melompat dan hendak menghampiri kelompok Graham untuk menawarkan racun mereka.“Owen, kamu mau kabur? Mana segampang itu!”Jordan salah paham bahwa Owen ingin melarikan diri setelah melihat situasinya sudah terbalik. Dengan dendam mendalam di antara dirinya dengan Owen, dia tentu saja tidak akan membiarkan Owen melarikan diri. Oleh karena itu, dia langsung bergerak dan menghalan
“Pak Graham, kalian yang memaksaku! Berhubung begitu, jangan salahkan aku lagi! Mati sana!”Melihat para ahli Keluarga Chandika yang jatuh dalam bahaya, ekspresi Danu terlihat sangat suram. Dia tahu dirinya harus segera mengakhiri pertarungan ini secepatnya untuk mencegah timbulnya korban jiwa dari pihak Keluarga Chandika. Oleh karena itu, Danu segera melambaikan kedua lengan bajunya yang menyebarkan kabut putih ke arah kelompok Graham. Kabut putih itu segera berubah menjadi serbuk yang memenuhi udara dan menyelimuti kelompok Graham. “A ... apa ini? Gawat! Ini racun!”Saat merasakan keanehan serbuk berwarna putih itu, kelompok Graham pun tercengang. Mereka berempat buru-buru menahan napas dan melangkah mundur dengan cepat untuk keluar dari jangkauan serbuk putih tersebut.Sayangnya, semuanya sudah terlambat. Serbuk putih itu dapat memasuki tubuh mereka melalui pori-pori. Ditambah dengan jarak mereka berempat yang terlalu dekat dengan Danu, tubuh mereka sudah menyerap serbuk putih itu
“Cuma seseorang yang pernah kukalahkan saja berani bersikap searogan ini? Dasar nggak tahu diri!” cibir Owen.Owen sudah pernah bertarung 2 kali dengan Jordan. Setiap kali, Jordan selalu terluka dan melarikan diri. Jadi, Owen tentu saja tidak takut pada Jordan. Tanpa berpikir panjang, dia segera mengerahkan Jari Bencana Bumi yang berkekuatan luar biasa kuat untuk menangkis serangan Jordan.Duk! Seiring dengan suara benturan yang nyaring, Jari Bencana Bumi dan Cakar Pemakan Jiwa saling berhantaman dengan kuat.Namun, berbeda dengan sebelumnya, Jari Bencana Bumi yang dikerahkan Owen kali ini tidak dapat menembus pertahanan serangan Jordan, malah berhasil dikalahkan oleh serangan Jordan.Selain itu, berhubung Owen baru mengonsumsi pil pemicu potensi dan efek obatnya masih belum sepenuhnya bekerja, serangan Jordan bukan hanya mengalahkan serangan Owen, tetapi sisa kekuatannya juga membuat Owen terdesak mundur beberapa langkah.“Jordan, nggak disangka ternyata basis kultivasimu sudah menero