"Tuan Heri memang pantas menjadi sosok muda terhebat di antara generasi muda di Jenggala! Dia benar-benar sangat berwibawa!" puji sekelompok orang sambil mengacungkan jempol."Baiklah, kamu yang bilang sendiri. Karena kamu ingin dipermalukan, jangan salahkan aku, ya," jawab Renata sambil tersenyum tipis.Sosok Renata memelesat dengan sangat cepat dan muncul di hadapan Heri. Kemudian, dia meluncurkan serangan telapak tangan yang berubah menjadi bayangan telapak tangan tidak terbatas dan bergerak ke bagian dada Heri dengan cepat.Heri awalnya sangat meremehkan Renata, apalagi dia juga sudah mengatakan akan membiarkan Renata menyerang sebanyak tiga kali tanpa membalas. Heri tentu tidak akan mengingkari janjinya. Namun, raut wajahnya seketika menjadi cemberut begitu dia merasakan gejolak energi sejati pada tubuh Renata."Ka … kamu tahap awal Alam Mugana!" seru Heri dengan kaget.Dia sama sekali tidak menyangka ternyata basis kultivasi Renata sudah mencapai Alam Mugana! Yang lebih sialnya l
"Nona Renata, kamu seorang wanita, tapi bisa berkultivasi sampai Alam Mugana. Aku benar-benar nggak punya bakat bela diri sepertimu. Aku bukan lawanmu, jadi aku mengaku kalah," ucap Heri sambil menghela napas. Dia menerima kekalahannya dengan sepenuh hati."Kamu mengaku kalah?" Renata mengernyitkan alisnya dan merasa sedikit kecewa dalam hatinya.Namun, barusan dia telah melukai Heri sebanyak dua kali berturut-turut. Ini bisa dianggap bahwa dia sudah membalaskan dendam untuk kakaknya, Ricardo. Sekarang, Heri mengaku kalah secara sukarela, Renata juga tidak bisa bersikap keterlaluan. Jadi, dia hanya bisa melihat Heri turun dengan tampilan menyedihkan.Kekalahan Heri membuat Indra dan seluruh anggota Keluarga Suwanto merasa terpukul sehingga raut wajah mereka tampak sangat suram. Namun, tidak ada yang bisa mereka lakukan. Bagaimanapun juga, Keluarga Suwanto sudah tidak punya anak muda yang lebih hebat dari Heri. Sekarang, bahkan Heri juga telah dikalahkan oleh Renata, anak muda yang lain
Tentu saja, yang lebih penting adalah Renata hanya seorang perempuan. Jika Renata adalah laki-laki, dia bisa menjadi pewaris keluarga di masa depan. Dengan begitu, Richard sama sekali tidak akan memandang kemampuan alkimia Owen! Jika dibandingkan dengan bakat bela diri yang sesungguhnya, kemampuan alkimia seperti ini hanya pendukung eksternal saja."Renata, kemarilah," panggil Richard sambil melambaikan tangannya dan mengisyaratkan Renata untuk turun."Kakek, tunggu sebentar. Ada hal yang ingin aku lakukan," jawab Renata dengan datar."Ada hal apa?" Richard sontak tertegun.Para anggota dari berbagai keluarga berpengaruh lainnya juga sangat kebingungan sehingga langsung menatap ke arah Renata. Mereka tidak bisa menebak apa yang ingin dilakukan oleh Renata."Aku mau menantang Owen." Renata menunjuk ke arah Owen dan wajah cantiknya tampak sangat dingin."Apa? Menantangku?" Owen sangat terkejut.Awalnya Owen mengira bahwa pertarungan ini sudah berakhir, tetapi dia sama sekali tidak menyan
"Cih, apa yang bisa dia lakukan kalau nggak menahan diri? Nona Renata adalah yang terbaik dari generasi muda di Jenggala. Basis kultivasinya sudah mencapai Alam Mugana dan nggak ada yang bisa menandinginya. Kalau Owen menerima tantangan itu, bukankah dia sedang mempermalukan diri sendiri?""Ya, ucapanmu ada benarnya. Lebih baik menjadi pengecut yang dicemooh daripada dipermalukan di hadapan banyak orang karena kalah bertarung."…Semua orang terus-menerus mengomentari dan suara sindiran mereka terdengar dengan jelas. Mereka semua telah melihat kemampuan Renata barusan sehingga tidak ada satu pun dari mereka yang merasa bahwa Owen bisa melawan Renata. Ini sama sekali tidak realistis!"Owen, kamu sudah dengar ucapan semua orang, 'kan? Apa kamu ketakutan? Baiklah, kalau kamu nggak mau menerima tantanganku, boleh saja. Selama kamu berlutut dan meminta maaf kepada Keluarga Warren, aku bisa mempertimbangkan untuk melepaskanmu," ucap Renata sambil menatap Owen dengan tatapan meremehkan.Selam
Sekarang, Keluarga Suwanto dan Owen sudah berada dalam situasi yang saling terikat. Jika Heri dan Owen berturut-turut dikalahkan oleh seorang gadis seperti Renata, pada saat itu harga diri Keluarga Suwanto dan Grup Ora akan benar-benar hancur!"Yura, kalian nggak perlu khawatir, aku akan baik-baik saja. Seorang Alam Mugana belaka, dia nggak bisa berbuat apa pun padaku!" ucap Owen sambil tersenyum tipis, lalu dia menepuk tangan Yura yang cantik untuk menenangkannya."Tapi …." Yura dan seluruh anggota Keluarga Suwanto masih ingin membujuk, tetapi Owen sudah lebih dulu berbalik dengan tegas dan berjalan ke arah Renata sebelum mereka sempat berbicara.Setelah tiba di seberang Renata, Owen berhenti."Nona Renata, aku terima tantanganmu. Aku akan membiarkanmu menyerang tiga kali, ayo mulai!" ucap Owen dengan datar.Owen memiliki pemikiran yang sama dengan Heri. Bagaimanapun juga, Renata adalah seorang gadis yang usianya tiga tahun lebih muda dari Owen. Dengan membiarkan Renata menyerang seba
Entah siapa yang berseru di antara kerumunan. Setelah itu, orang lainnya juga langsung tersadar. Biasanya, serangan seorang praktisi seni bela diri mengandung energi sejati. Owen sudah menghindar dua kali berturut-turut dari serangan Renata, tetapi tidak ada fluktuasi energi sejati yang terpancar dari tubuhnya. Hal ini sangat sulit dipercaya!Semua orang pun dikejutkan oleh keanehan Owen. Namun, mereka tiba-tiba teringat perkataan Calvin dan Glenn sebelumnya bahwa Owen memiliki teknik rahasia untuk menutupi atau mengubah auranya. Setelah itu, mereka semua baru merasa lega.Teknik rahasia menyembunyikan aura bukanlah teknik bela diri yang mendalam. Selain untuk menyembunyikan kekuatan seseorang, teknik ini tidak memiliki kegunaan lain lagi. Jadi, mereka semua tentu tidak menaruhnya dalam hati.Tentu saja, mereka tidak tahu bahwa Owen bukan menguasai teknik rahasia yang bisa menutupi auranya, melainkan berkultivasi energi spiritual. Ini adalah sesuatu yang lebih berharga daripada teknik
Mereka tidak menyangka Owen bukan hanya bisa berturut-turut menghindari tiga serangan Renata yang sudah mencapai Alam Mugana, tetapi juga sama sekali tidak terluka. Sekarang, mereka baru mengerti bahwa Owen bukan hanya membual ataupun bodoh saat mengatakan dia akan membiarkan Renata menyerangnya tiga kali, melainkan karena memang memiliki kemampuan sehebat itu.“Owen sudah berhasil menghindari serangan Nona Renata berkali-kali. Sebenarnya, sudah seberapa tinggi basis kultivasinya? Jangan-jangan, dia juga sudah mencapai Alam Mugana?”Setelah tersadar dari keterkejutan, semua orang terlihat bingung karena sudah sepenuhnya dikejutkan oleh kekuatan yang ditunjukkan Owen.“Nggak mungkin! Aku baru bertarung dengannya nggak lama ini. Kekuatannya masih berada di tahap puncak Alam Sigana. Nggak mungkin dia sudah mencapai Alam Mugana!” Calvin segera membantah tebakan semua orang.“Apa yang dikatakan Tuan Calvin benar. Aku juga pernah bertarung dengannya. Dia cuma sedikit lebih kuat daripada aku!
Mereka pada dasarnya sudah merasa yakin bahwa Owen hanya beruntung. Saat melihat Owen yang berinisiatif untuk mundur, mereka merasa makin yakin dengan tebakan mereka.“Cara Owen ini memang cerdas!”Yura dan anggota Keluarga Suwanto diam-diam menarik napas lega.Saat ini, Owen masih berada dalam posisi menguntungkan dan juga bisa mempertahankan harga dirinya. Mundur tepat waktu tentu saja adalah akhir yang terbaik. Meskipun akan diejek orang, Owen hanya perlu mengabaikannya.“Kenapa? Takut?” tanya Renata sambil mengangkat alisnya. Dia menatap Owen dengan tatapan meremehkan. Dia juga merasa Owen hanya memiliki teknik yang bagus dan beruntung sebelumnya. Jika mereka benar-benar bertarung, tidak peduli seberapa bagus teknik yang dikuasai Owen, Owen juga tidak mungkin bisa terus-menerus menghindari serangannya. Pada akhirnya, Owen pasti akan kalah.“Takut? Kamu berpikir kejauhan! Aku cuma merasa kalau kamu itu cewek, lagian juga masih muda. Biarpun bisa mengalahkanmu, itu juga bukan sesuatu