"Empat mafia besar adalah penguasa mafia yang sudah terkenal selama bertahun-tahun. Nggak ada orang biasa yang bisa mengusik salah satu dari mereka.""Benar. Bocah ini nggak tahu diri, beraninya dia cari masalah dengan Rendy. Meskipun jago bela diri, dia nggak mungkin bisa melawan Rendy.""Begitu Rendy datang, tamatlah riwayatnya!"Semua orang terentak, lalu memandang Owen dengan tatapan simpati dan kasihan. Sementara itu, William memandang Owen sambil menyeringai senang dan tatapan matanya penuh dengan kebanggaan. Dia memperkirakan bahwa kekuatan Owen baru mencapai Alam Sigana, Owen tidak mungkin bisa menghadapi Rendy yang telah mencapai tahap menengah Alam Sigana."Tahap menengah Alam Sigana?" gumam Owen. Kini, ekspresinya langsung berubah.Kekuatan Owen memang telah melampaui tahap awal Alam Sigana, tetapi masih kurang dari tahap menengah Alam Sigana. Jika harus melawan ahli tahap awal Alam Sigana, kemungkinan menangnya sangat kecil. "Rachel, ayo pergi!" ajak Owen sambil buru-buru
Mereka awalnya mengira bahwa Owen akan sangat ketakutan sehingga dia akan berlutut dan mohon ampun kepada Rendy. Namun, yang terjadi saat ini benar-benar di luar dugaan. Orang yang berlutut bukanlah Owen, melainkan Rendy yang merupakan seorang mafia besar.Apa … apa yang sedang terjadi? Apakah Rendy sudah gila?Dalam sekejap, semua orang yang berada di sana terdiam dan saling menatap dengan kebingungan. Di mata semua orang, terpancar sorot mata yang penuh dengan keterkejutan.“Bos Rendy, ada apa denganmu? Bocah ini ….” tanya William dengan ekspresi tidak percaya.Namun, sebelum dia sempat menyelesaikan perkataannya, Rendy menghardik, “Lancang sekali kamu!”Segera setelah itu, dia bangkit berdiri dan menampar William dengan keras, lalu berkata dengan marah, “Apa kamu tahu dia siapa? Dia itu Tuan Owen! Berani-beraninya kamu bersikap kurang ajar padanya. Cepat berlutut dan mohon ampun pada Tuan Owen!”William yang merasakan kemarahan Rendy pun bergidik. Dia segera berlutut dan bersujud, l
Owen menyadari bahwa ini adalah dendam antar mafia dan dia sebenarnya tidak ingin ikut campur. Namun, Rendy adalah bawahannya sekarang, Owen tentu tidak bisa duduk diam. Apalagi, jika dia yang basis kultivasinya hampir mancapai tahap menengah Alam Sigana bekerja sama dengan Rendy, menghadapi Fendy pasti bukan hal yang sulit.“Syukurlah!” sahut Rendy gembira. Dia mengira bahwa Owen adalah petarung Alam Mugana. Jika Owen turun tangan, Fendy pasti akan dikalahkan dengan mudah!“Wah, bakal ada pertunjukan menarik nih. Marian, Tiara, ayo pergi lihat!” ajak Rachel dengan antusias.Dia awalnya memang tukang buat onar, mana mungkin melewatkan pertunjukan kali ini? Jadi, dia menarik tangan Maria dan Tiara, lalu mengikuti Owen dan Rendy dari belakang.Pelanggan bar yang menonton menyadari bahwa sitasinya makin buruk. Alhasil, beberapa orang yang penakut langsung meninggalkan bar, sedangkan beberapa yang pemberani malah ikut keluar untuk menyaksikan keributan.Begitu juga dengan Brian. Dia memang
Beberapa tahun yang lalu, sering terjadi pertikaian antara Rendy dan Fendy karena wilayah keduanya saling berbatasan. Mereka saling memperebutkan wilayah satu sama lain.Awalnya, Rendy menguasai delapan wilayah. Akan tetapi, sejak dia dilukai oleh Fendy enam tahun yang lalu, basis kultivasinya terus berada dalam kondisi stagnan.Fendy menggunakan kesempatan itu untuk menguasai wilayah Rendy secara perlahan-lahan selama beberapa tahun ini. Hingga sekarang, wilayah yang berada di bawah kekuasaan Rendy hanya tersisa tiga wilayah lagi.Satu-satunya hal yang patut disyukuri adalah Rendy beruntung karena mendapat perlindungan dari Raja Naldo. Jadi, Fendy hanya bisa merebut secara perlahan dan tidak berani melenyapkannya dengan mudah.Namun, karena wilayahnya menyusut secara signifikan, upeti yang dia berikan kepada Raja Naldo juga ikut berkurang. Apalagi, basis kultivasinya selama beberapa tahun ini juga tidak memiliki kemajuan. Jadi, posisinya dalam hati Raja Naldo sudah perlahan tergeser.
Sekarang, dia baru mengerti alasan Rendy bersikap begitu hormat kepada Owen barusan. Ternyata, Owen yang masih muda itu sudah merupakan ahli bela diri Alam Mugana.Selain William, sekelompok orang yang menonton dan juga beberapa anak buah yang biasa tampak kebingungan.Mereka bukan praktisi seni bela diri sehingga tentu tidak mengerti maksud petarung Alam Mugana itu.Mereka hanya merasa bahwa hal itu terdengar sangat hebat. Namun, mereka tidak tahu sebenarnya seberapa hebat petarung seperti itu.Salah satu orang yang tampak berbeda dari yang lain adalah Rachel. Dia menatap Owen dengan mata yang berbinar dan tampak membara."Rendy, kamu bilang bocah ini adalah petarung Alam Mugana?" Rendy menunjuk Owen dengan ekspresi aneh.Dia berhenti sejenak, lalu tertawa terpingkal-pingkal sambil menyentuh perutnya.Dari informasi yang dia dapat dari Keluarga Leonard sebelumnya, dia mengetahui bahwa Owen adalah anak yatim piatu yang tidak memiliki kemampuan apa pun. Diperkirakan, dia bahkan juga buk
Akan tetapi, dia sama sekali tidak menyangka entah sejak kapan Rendy sudah menerobos ke tahap menengah Alam Sigana. Hal ini membuatnya menjadi sangat terkejut!"Rendy, nggak kusangka kamu menyembunyikannya dengan sangat dalam selama beberapa tahun ini. Kelihatannya, aku memang harus bertindak hari ini!" Raut wajah Fendy seketika menjadi suram dan aura membunuh di tubuhnya menjadi pekat.Sekarang, basis kultivasi Rendy sudah mendekati dirinya. Apa pun yang terjadi, dia harus membunuh Rendy kali ini. Jika sampai dia memberikan Rendy kesempatan untuk membalikkan situasi, dia pasti akan menderita kerugian nantinya."Tuan Owen, aku serahkan Fendy kepadamu!" Rendy memukul mundur kedua pria berpakaian sian itu dengan satu jurus, lalu mencari waktu untuk berbicara kepada Owen.Dengan basis kultivasinya yang berada di tahap menengah Alam Sigana sekarang ini, itu sudah lebih dari cukup untuk melawan kedua pria berpakaian sian dengan basis kultivasi tahap awal Alam Sigana yang ada di hadapannya.
“Tapi ini masalah dunia mafia, nggak ada hubungannya sama Keluarga Suwanto. Sebaiknya jangan ikut campur dalam masalah ini!” ujar Fendy dengan ekspresi yang sangat suram.Empat keluarga besar selalu berpegang pada hukum dan menjaga jarak dengan dunia mafia. Di sisi lain, empat mafia besar sangat kejam dan sulit diatur. Fendy adalah seorang bos besar di dunia mafia, juga mendapat dukungan dan perlindungan dari Raja Utaram. Meskipun sangat takut terhadap kekuasaan Keluarga Suwanto, dia masih belum perlu takut pada Heri.“Gimana kalau aku bersikeras ikut campur? Kamu bisa apa?” tanya Heri dengan dingin dan sombong.“Kamu .... Oke, bagus! Rendy, Owen, anggap saja kalian beruntung. Hari ini, aku bakal lepaskan kalian demi menghormati Tuan Heri! Ayo kita pergi!” ujar Fendy. Dia tahu dirinya tidak akan bisa menang dari Keluarga Suwanto. Jadi, dia hanya bisa menahan kekesalannya. Kemudian, dia pun mengisyaratkan kedua anak buahnya untuk mundur dan hendak pergi.“Mau pergi? Apa aku sudah membia
“Oh iya, siapa sebenarnya orang bernama Owen itu? Kayaknya dia lumayan dekat sama kakak beradik Keluarga Suwanto. Apa dia juga orang dari Keluarga Suwanto?”Setelah mengagumi kecantikan Yura, semua orang menjadi lebih penasaran lagi tentang identitas Owen. Mereka diam-diam menebak meskipun Owen bukanlah orang Keluarga Suwanto, dia pasti juga adalah seorang tokoh terkemuka yang sangat hebat.Rendy juga punya pemikiran yang sama. Awalnya, dia bersedia menjadi anak buah Owen karena merasa berterima kasih atas bimbingan Owen. Dia tidak menyangka bahwa Owen bukan hanya seorang petarung Alam Mugana, tetapi juga berhubungan dekat dengan Keluarga Suwanto yang merupakan salah satu dari empat keluarga besar. Rendy benar-benar merasa dirinya sangat beruntung! Kelak, Rendy pasti bisa merebut daerah kekuasaan Fendy dengan mudah apabila memiliki dukungan orang sehebat Owen. Begitu memikirkan hal ini, Rendy sudah langsung bersemangat dan tidak berhenti tersenyum.Berbeda dengan Rendy, raut wajah Bri
“Nona Yunita, terima kasih sudah menolongku ....”Theresa berjalan ke sisi tempat tidur, lalu mengucapkan terima kasih dengan tulus kepada Yunita yang sudah menolongnya dari tangan Rusli. Ini juga merupakan alasan utama kenapa dia tidak meninggalkan kamar Yunita.“Nona Theresa, kalau kamu benar-benar ingin berterima kasih padaku, apa kamu boleh setujui sebuah permintaanku ...,” ujar Yunita sambil menggigit bibirnya. Dia terlihat seperti sudah membuat sebuah keputusan.“Permintaan apa?” tanya Theresa. Setelah berpikir sejenak, da samar-samar bisa menebak apa permintaan Yunita.“Aku ingin bergabung dengan kalian. Kelak, aku mau hidup bersama kalian ...,” jawab Yunita dengan tatapan penuh harap.Sebelumnya, Yunita tidak berhenti berpikir untuk merebut Owen dari Theresa dan Yura karena menyukai Owen. Sekarang, setelah mengalami musibah sebesar ini, pikirannya sudah terbuka. Berhubung tidak mungkin bisa merebut Owen dari mereka, dia pun berencana untuk bergabung dengan mereka. Ini juga meru
“Nggak ada yang mustahil! Pak tua, semuanya sudah berakhir. Mati sana! Terima seranganku, Tinju Phoenix!” dengus Owen.Kemudian, Owen langsung mengerahkan jurus andalan terkuatnya tanpa ragu. Gelombang energi yang luar biasa kuat segera terpancar dari tinjunya, lalu memelesat ke arah Danu. Owen berencana untuk langsung membunuh Danu supaya bisa mengakhiri pertarungan ini secepat mungkin.“Jangan ....”Saat merasakan kekuatan mengerikan dari Tinju Phoenix, Danu pun ketakutan. Dia langsung melompat tanpa ragu dan berniat untuk melarikan diri. Sayangnya, kekuatan Owen jauh lebih tinggi dari kekuatannya. Selain itu, Tinju Phoenix merupakan jurus spiritual tingkat puncak yang kekuatannya sangat mengerikan.Selanjutnya, baru saja Danu melompat ke udara, tubuhnya sudah terhantam serangan Tinju Phoenix dan meledak menjadi kabut darah. Hidupnya yang dipenuhi dengan kejahatan akhirnya berakhir juga.“Ini ....”Begitu melihat Owen berhasil membunuh Danu hanya dengan satu serangan, semua orang pun
“Akhirnya basis kultivasiku menerobos juga! Pak tua, sekarang, kamu sudah boleh mati dengan tenang!”Owen membuka kedua matanya, lalu menatap ke arah Danu dengan tatapan yang sangat tajam dan menakutkan.“Nak, arogan sekali kamu! Memangnya kenapa kalau kamu beruntung bisa menerobos mencapai Alam Legana? Basis kultivasimu baru menerobos dan kamu bahkan belum sempat mengokohkannya. Kamu bukan tandinganku! Mati sana!” dengus Danu. Dia sama sekali tidak takut pada Owen.Seusai berbicara, Danu tidak ingin lanjut bicara omong kosong dengan Owen lagi. Dia langsung menyerang ke arah Owen dengan kekuatan yang sangat besar. Dia berencana untuk lanjut membunuh Owen sebelum Owen sempat mengokohkan basis kultivasinya.“Benar! Memangnya kenapa kalau basis kultivasinya sudah menerobos ....”Setelah mendengar ucapan Danu, semua anggota Keluarga Chandika juga langsung merasa jauh lebih lega.Di sisi lain, Graham, Juskitar, Surya, dan orang lainnya baru saja merasa agak senang dan mulai menaruh sedikit
“Haha .... Akhirnya berakhir juga!”Melihat Graham yang terluka parah dan tidak mampu melawan lagi, Danu langsung tertawa terbahak-bahak. Saat ini, kelompok Graham yang memiliki kemampuan terkuat sudah dijatuhkannya. Selanjutnya, yang tersisa hanyalah Owen, Juskitar, Surya, dan orang lain yang bisa dihadapinya dengan mudah.Dengan begitu, pihak Keluarga Chandika sudah termasuk meraih kemenangan. Jadi, dapat dibayangkan betapa gembiranya Danu.“Sesepuh paling hebat!”“Sesepuh paling hebat!”“Sesepuh paling hebat!”Selain Danu, Setiawan dan para ahli Keluarga Chandika lainnya juga bersorak gembira.“Gawat .... Kali ini, tamatlah riwayat kita ....”Di sisi lain, Juskitar, Surya, dan orang lainnya merasa bagaikan sudah disambar petir. Mereka langsung merasa putus asa. Meskipun memiliki keuntungan dalam jumlah, Danu merupakan seorang petarung Alam Legana yang tidak mungkin bisa mereka lawan. Jika tebakan mereka tidak meleset, yang menanti mereka selanjutnya adalah kematian. Selain itu, tida
Gluk! Owen memanfaatkan kesempatan ini untuk mengeluarkan pil spiritual suci dan mengonsumsinya.Awalnya, Owen berencana untuk menyerahkan pil penawar ratusan racun kepada kelompok Graham supaya bisa menawarkan racun mereka. Namun, Graham sudah terluka akibat serangan Danu, sedangkan kelompok Tristan juga terluka parah dan telah kehilangan semangat tempur. Jadi, sudah tidak ada gunanya Owen menawarkan racun mereka.Satu-satunya hal yang bisa dilakukan Owen saat ini hanyalah bertaruh apakah dirinya bisa memanfaatkan kesempatan saat hambatan kultivasinya menunjukkan kelonggaran untuk menerobos hambatan kultivasi mencapai Tingkat Pemahaman Agung dengan mengandalkan pil spiritual suci. Dengan begitu, pihak mereka mungkin masih memiliki harapan untuk menang.“Owen, aku akan menahan Danu sebisa mungkin. Kamu harus manfaatkan kesempatan ini untuk kabur! Setelah berhasil kabur, carilah cara untuk balaskan dendam Organisasi Dragmar Tonham Sentral ....”Saat ini, Graham berusaha untuk berdiri sa
“Cari mati kamu!”Saat merasakan serangan kuat Owen dari punggungnya dan melihat Owen telah membunuh Jordan, Danu merasa sangat marah. Dia mau tak mau menghentikan serangan lanjutannya terhadap kelompok Graham, lalu mengerahkan kekuatan yang luar biasa untuk menangkis serangan Owen.Duk! Seiring dengan suara benturan yang nyaring, Tinju Phoenix dan serangan Danu saling berhantaman dengan kuat. Selanjutnya, serangan Danu segera merobek pertahanan Tinju Phoenix dan sisa kekuatannya menghantam tubuh Owen dengan kuat.“Gawat!”Ekspresi Owen langsung berubah drastis. Dia buru-buru melangkah mundur dengan cepat supaya bisa menghindari sisa kekuatan dari serangan Danu. Apa daya, basis kultivasi Danu telah mencapai Alam Legana yang jauh lebih tinggi dari kekuatan Owen. Tidak peduli secepat apa pun dia melangkah mundur, dia tetap tidak dapat melepaskan diri dari ruang lingkup serangan Danu. Tubuhnya pun tersapu sisa energi sejati itu dan terpental ke lantai.Pfft! Pfft! Setelah mendarat di lan
Dibandingkan dengan Juskitar dan Surya yang dipenuhi dengan rasa putus asa, Owen terlihat jauh lebih tenang. Dulu, dia yang menjatuhkan Tangan Beracun. Demi menghadapi Tangan Beracun sebelumnya, dia pernah meracik pil penawar ratusan racun untuk menawarkan Lima Racun Pelemas Otot.Saat ini, Owen kebetulan masih memiliki puluhan butir pil penawar ratusan racun. Meskipun kelompok Graham sudah keracunan, begitu dia memberikan pil penawar ratusan racun kepada mereka, pihak mereka masih memiliki kesempatan untuk meraih kemenangan.Begitu memikirkan hal ini, Owen segera menghentikan pertarungannya dengan Jordan, lalu melompat dan hendak menghampiri kelompok Graham untuk menawarkan racun mereka.“Owen, kamu mau kabur? Mana segampang itu!”Jordan salah paham bahwa Owen ingin melarikan diri setelah melihat situasinya sudah terbalik. Dengan dendam mendalam di antara dirinya dengan Owen, dia tentu saja tidak akan membiarkan Owen melarikan diri. Oleh karena itu, dia langsung bergerak dan menghalan
“Pak Graham, kalian yang memaksaku! Berhubung begitu, jangan salahkan aku lagi! Mati sana!”Melihat para ahli Keluarga Chandika yang jatuh dalam bahaya, ekspresi Danu terlihat sangat suram. Dia tahu dirinya harus segera mengakhiri pertarungan ini secepatnya untuk mencegah timbulnya korban jiwa dari pihak Keluarga Chandika. Oleh karena itu, Danu segera melambaikan kedua lengan bajunya yang menyebarkan kabut putih ke arah kelompok Graham. Kabut putih itu segera berubah menjadi serbuk yang memenuhi udara dan menyelimuti kelompok Graham. “A ... apa ini? Gawat! Ini racun!”Saat merasakan keanehan serbuk berwarna putih itu, kelompok Graham pun tercengang. Mereka berempat buru-buru menahan napas dan melangkah mundur dengan cepat untuk keluar dari jangkauan serbuk putih tersebut.Sayangnya, semuanya sudah terlambat. Serbuk putih itu dapat memasuki tubuh mereka melalui pori-pori. Ditambah dengan jarak mereka berempat yang terlalu dekat dengan Danu, tubuh mereka sudah menyerap serbuk putih itu
“Cuma seseorang yang pernah kukalahkan saja berani bersikap searogan ini? Dasar nggak tahu diri!” cibir Owen.Owen sudah pernah bertarung 2 kali dengan Jordan. Setiap kali, Jordan selalu terluka dan melarikan diri. Jadi, Owen tentu saja tidak takut pada Jordan. Tanpa berpikir panjang, dia segera mengerahkan Jari Bencana Bumi yang berkekuatan luar biasa kuat untuk menangkis serangan Jordan.Duk! Seiring dengan suara benturan yang nyaring, Jari Bencana Bumi dan Cakar Pemakan Jiwa saling berhantaman dengan kuat.Namun, berbeda dengan sebelumnya, Jari Bencana Bumi yang dikerahkan Owen kali ini tidak dapat menembus pertahanan serangan Jordan, malah berhasil dikalahkan oleh serangan Jordan.Selain itu, berhubung Owen baru mengonsumsi pil pemicu potensi dan efek obatnya masih belum sepenuhnya bekerja, serangan Jordan bukan hanya mengalahkan serangan Owen, tetapi sisa kekuatannya juga membuat Owen terdesak mundur beberapa langkah.“Jordan, nggak disangka ternyata basis kultivasimu sudah menero