“Kak Owen, jangan menghiburku lagi. Sebagai salah satu anggota Keluarga Lisano, aku nggak mungkin bisa tinggal di Tonham Barat dengan tenang saat keluargaku dalam kesulitan. Aku mohon, biarkanlah aku pulang bersamamu. Aku benar-benar mengkhawatirkan keselamatan orang tuaku,” ujar Maggie sambil menggenggam lengan Owen.Maggie tahu bahwa dendam di antara Keluarga Lisano dengan Rusli sangatlah mendalam. Bagaimanapun juga, Aaron sudah membunuh Archie dan Keluarga Lisano juga membantu Owen menjatuhkan Keluarga Yukari.Sekarang, Rusli yang berani memimpin sekelompok orang untuk pergi menyelamatkan Aaron pasti sudah melakukan persiapan penuh. Keluarga Lisano tidak mungkin mampu menghadapi kelompok Rusli, setidaknya peluangnya tidak besar. Jika Maggie lanjut tinggal di Tonham Barat, sedangkan benar-benar terjadi sesuatu pada orang tuanya, dia pasti akan menyesal seumur hidup. “Ini ....”Owen tidak bisa membantah. Meskipun tidak ingin membawa Maggie pulang ke Tonham Selatan, dia bisa memahami
“Owen, begini saja. Biarkan Yura, Renata, dan Kak Rosa yang tangani acara penjualan ini. Aku ikut kamu pulang ke Tonham Selatan. Kalau nggak, aku benar-benar nggak akan bisa tenang,” ujar Theresa.“Hmm ... boleh juga. Owen, biarkanlah Theresa pergi bersamamu. Biar aku saja yang tangani acara penjualan ini,” jawab Yura. Dia sangat menyetujui usul Theresa.Meskipun Yura juga sangat mengkhawatirkan keselamatan Owen, dia adalah presdir Grup Ora. Dia harus bertanggung jawab atas acara penjualan Grup Ora. Berhubung tidak bisa ikut pergi ke Tonham Selatan, dia ingin Theresa ikut bersama Owen.Theresa adalah pacar Owen dan memiliki posisi yang sangat penting dalam hati Owen. Jika Theresa ikut Owen pergi ke Tonham Selatan, dia bisa mencegah Owen bertindak gegabah atau melakukan hal yang terlalu berisiko. Dengan begitu, Yura juga bisa merasa lebih tenang.“Nggak bisa! Theresa, aku tahu kamu mengkhawatirkan keselamatanku. Tapi, kamu nggak usah khawatir. Tirta dan Rusli nggak akan bisa melukaiku,”
“Hmm ... ya sudah. Theresa, kamu juga ikut saja.”Setelah mendengar ucapan Renata, Owen segera tersadar. Hal yang terpenting saat ini adalah menyusul kelompok Rusli, bukan menghabiskan waktu dengan berdebat dengan kelompok Theresa. Lagi pula, dia juga sudah setuju untuk membawa Maggie. Jadi, sekalian membawa Theresa juga tidak masalah.Apalagi, yang dikatakan Theresa juga benar. Basis kultivasi Rusli dan Tirta sudah mencapai tahap akhir Alam Tigana. Untuk menghadapi mereka, Owen harus mengonsumsi pil pemicu potensi. Dengan Theresa ikut pergi ke Tonham Selatan, setidaknya Theresa bisa menjaganya saat dia memasuki masa lemah.“Eh! Si ... siapa wanita-wanita ini?”Pada saat yang sama, Max juga telah melihat para wanita cantik yang mengelilingi Owen. Dia pun merasa sangat terkejut. Dia tidak pernah bertemu dengan mereka, juga tidak mengetahui identitas mereka. Namun, Rusli pernah memberitahunya bahwa ada beberapa wanita cantik yang berhubungan dekat dengan Owen dan mereka merupakan kelemah
“Pak Malik, aku ada urusan mendadak dan harus pergi ke Tonham Selatan. Keamanan acara penjualan selanjutnya kuserahkan pada Keluarga Meriya, ya. Pak Yosua, aku juga mau repotin kamu untuk mengawasi acara penjualan ini supaya nggak ada yang berani mengacau lagi,” pesam Owen dengan ekspresi serius.Setelah menjatuhkan para ahli Keluarga Pangadi dan membuat Keluarga Kusnadi serta Keluarga Linjaya pergi dengan ketakutan, Owen yakin bahwa tidak ada lagi keluarga seni bela diri kuno yang berani mencari masalah dengan Grup Ora.Namun, demi keamanan bersama, Owen sengaja berpesan pada Malik dan Yosua untuk bantu mengawasi kelangsungan acara penjualan ini, juga melindungi Yura, Renata, dan Rosa. Dengan begitu, dia baru bisa meninggalkan Tonham Barat dengan tenang.“Oke, nggak masalah!” jawab Malik dan Yosua sambil mengangguk. Kemudian, mereka tiba-tiba teringat sesuatu dan terlihat terkejut.“Pak Owen, kamu benar-benar berencana menyusul Tirta dan Rusli ke Tonham Selatan? Basis kultivasi mereka
Setelah menyampaikan semuanya, Owen pun membawa Theresa, Maggie, dan Vince yang menangkap Max untuk meninggalkan acara penjualan.Di sisi lain, Boris tinggal di acara ini untuk melindungi Yura, Rosa, dan Renata. Ditambah dengan adanya perlindungan Keluarga Meriya dan Keluarga Songadi, keamanan ketiga wanita itu sudah terjamin dan acara penjualan ini juga seharusnya akan berjalan lancar....“Owen benar-benar bernyali! Dia mau pergi ke Tonham Selatan untuk menjatuhkan Rusli dan Tirta? Apa itu nggak berlebihan?”“Benar! Menurut kalian, apa mungkin dia bisa menang?”“Nggak tahu. Tapi, kalau dinilai dari kekuatan kedua belah pihak, peluangnya untuk menang seharusnya nggak besar.”Melihat sosok Owen yang menjauh, semua orang di sekitar mulai berdiskusi. Setelah melihat pertarungan Owen dengan Keluarga Pangadi, Keluarga Kusnadi, dan Keluarga Linjaya, mereka tahu seberapa mendalam kekuatan Owen dan basis kultivasinya mungkin telah mencapai tahap akhir Alam Tigana.Selain itu, Vince yang merup
“Pokoknya, ini dendam pribadi Owen dengan Tirta. Sebaiknya Keluarga Meriya jangan terlibat di antaranya! Menurutku, sebaiknya kita lepaskan saja mereka. Dengan begitu, kita juga bisa buat Tirta berutang budi pada kita. Kalau Owen tewas di tangan Tirta dan Rusli, setidaknya Keluarga Meriya bisa melindungi diri sendiri!” tambah Sonny lagi.Sonny terlihat bangga karena merasa usulnya ini sangat bijaksana.“Sembarangan! Keluarga kita dan Keluarga Pangadi nggak pernah akur. Sekarang, Pak Owen sudah jatuhkan Lima Pengawas Besar dan para ahli Keluarga Pangadi. Ini secara nggak langsung sudah bantu kita lemahkan kekuatan Tirta! Mana boleh kita lepaskan orang-orang ini! Lagian, biarpun kita lepaskan mereka, Tirta juga pasti tetap berusaha untuk jatuhkan keluarga kita,” dengus Malik.Pemikiran Malik berbeda dengan Sonny. Meskipun tidak merasa Owen mampu menjatuhkan Tirta dan Rusli, setidaknya dia merasa Tirta dan Rusli juga belum tentu mampu menghabisi Owen. Hasil akhir pertarungan mereka seharu
Setelahnya, Malik tidak lagi peduli pada Sonny. Dia pun memberi perintah pada Simon dan beberapa keturunan Keluarga Meriya untuk membawa Lima Pengawas Besar serta para ahli Keluarga Meriya ke Organisasi Dragmar Tonham Barat.Setelah Simon memimpin sekelompok orang itu pergi, Malik menatap ke arah Hugo dan hendak mengatakan sesuatu. Namun, dia tiba-tiba menemukan ada yang aneh.“Eh? Hugo, di mana Yunita? Bukannya tadi dia masih ada di sini? Kenapa dia tiba-tiba hilang?” tanya Malik sambil memandang ke sekeliling untuk mencari sosok Yunita.“Nggak tahu. Mungkin dia pergi ke kamar mandi,” jawab Hugo sambil menggeleng.“Ya sudahlah. Jangan pedulikan dia lagi.” Malik tidak peduli pada masalah sepele ini lagi, lalu memberi perintah pada Hugo, “Hugo, waktu bertarung dengan para ahli Keluarga Pangadi, Pak Owen juga nggak sengaja menghancurkan panggungnya. Kamu suruh saja karyawan perusahaan untuk memperbaikinya dulu supaya acara penjualannya bisa diadakan secepat mungkin!”“Oke!” jawab Hugo. S
“Nona Yunita, apa maksudmu ini? Owen itu pacarku. Kamu nggak perlu khawatirkan keselamatannya,” ujar Theresa dengan tidak senang.Theresa tahu bahwa Yunita menyukai Owen. Dia pun tidak memiliki kesan baik terhadap Yunita. Selain itu, Yunita pernah merebut Owen darinya dan Yura secara terang-terangan, tetapi pada akhirnya gagal. Tak disangka, Yunita masih belum menyerah dan ingin lanjut mengganggu Owen. Dia tentu saja merasa tidak senang.“Nona Theresa, aku tahu Owen itu pacarmu. Tapi, memangnya kenapa? Aku punya kebebasan untuk perhatian padanya. Kayaknya, kamu nggak punya hak untuk batasi kebebasanku deh!” jawab Yunita dengan pantang menyerah.Yunita tahu Owen sudah memiliki pacar dan dirinya tidak seharusnya lanjut mengganggu Owen. Namun, masalah kali ini menyangkut hidup dan mati Owen. Dengan perasaannya terhadap Owen, dia benar-benar tidak dapat mengesampingkan rasa khawatirnya pada Owen.“Kamu ....” Theresa merasa sangat kesal, tetapi juga tidak bisa membantah.“Nggak bisa! Yunita
“Nona Yunita, terima kasih sudah menolongku ....”Theresa berjalan ke sisi tempat tidur, lalu mengucapkan terima kasih dengan tulus kepada Yunita yang sudah menolongnya dari tangan Rusli. Ini juga merupakan alasan utama kenapa dia tidak meninggalkan kamar Yunita.“Nona Theresa, kalau kamu benar-benar ingin berterima kasih padaku, apa kamu boleh setujui sebuah permintaanku ...,” ujar Yunita sambil menggigit bibirnya. Dia terlihat seperti sudah membuat sebuah keputusan.“Permintaan apa?” tanya Theresa. Setelah berpikir sejenak, da samar-samar bisa menebak apa permintaan Yunita.“Aku ingin bergabung dengan kalian. Kelak, aku mau hidup bersama kalian ...,” jawab Yunita dengan tatapan penuh harap.Sebelumnya, Yunita tidak berhenti berpikir untuk merebut Owen dari Theresa dan Yura karena menyukai Owen. Sekarang, setelah mengalami musibah sebesar ini, pikirannya sudah terbuka. Berhubung tidak mungkin bisa merebut Owen dari mereka, dia pun berencana untuk bergabung dengan mereka. Ini juga meru
“Nggak ada yang mustahil! Pak tua, semuanya sudah berakhir. Mati sana! Terima seranganku, Tinju Phoenix!” dengus Owen.Kemudian, Owen langsung mengerahkan jurus andalan terkuatnya tanpa ragu. Gelombang energi yang luar biasa kuat segera terpancar dari tinjunya, lalu memelesat ke arah Danu. Owen berencana untuk langsung membunuh Danu supaya bisa mengakhiri pertarungan ini secepat mungkin.“Jangan ....”Saat merasakan kekuatan mengerikan dari Tinju Phoenix, Danu pun ketakutan. Dia langsung melompat tanpa ragu dan berniat untuk melarikan diri. Sayangnya, kekuatan Owen jauh lebih tinggi dari kekuatannya. Selain itu, Tinju Phoenix merupakan jurus spiritual tingkat puncak yang kekuatannya sangat mengerikan.Selanjutnya, baru saja Danu melompat ke udara, tubuhnya sudah terhantam serangan Tinju Phoenix dan meledak menjadi kabut darah. Hidupnya yang dipenuhi dengan kejahatan akhirnya berakhir juga.“Ini ....”Begitu melihat Owen berhasil membunuh Danu hanya dengan satu serangan, semua orang pun
“Akhirnya basis kultivasiku menerobos juga! Pak tua, sekarang, kamu sudah boleh mati dengan tenang!”Owen membuka kedua matanya, lalu menatap ke arah Danu dengan tatapan yang sangat tajam dan menakutkan.“Nak, arogan sekali kamu! Memangnya kenapa kalau kamu beruntung bisa menerobos mencapai Alam Legana? Basis kultivasimu baru menerobos dan kamu bahkan belum sempat mengokohkannya. Kamu bukan tandinganku! Mati sana!” dengus Danu. Dia sama sekali tidak takut pada Owen.Seusai berbicara, Danu tidak ingin lanjut bicara omong kosong dengan Owen lagi. Dia langsung menyerang ke arah Owen dengan kekuatan yang sangat besar. Dia berencana untuk lanjut membunuh Owen sebelum Owen sempat mengokohkan basis kultivasinya.“Benar! Memangnya kenapa kalau basis kultivasinya sudah menerobos ....”Setelah mendengar ucapan Danu, semua anggota Keluarga Chandika juga langsung merasa jauh lebih lega.Di sisi lain, Graham, Juskitar, Surya, dan orang lainnya baru saja merasa agak senang dan mulai menaruh sedikit
“Haha .... Akhirnya berakhir juga!”Melihat Graham yang terluka parah dan tidak mampu melawan lagi, Danu langsung tertawa terbahak-bahak. Saat ini, kelompok Graham yang memiliki kemampuan terkuat sudah dijatuhkannya. Selanjutnya, yang tersisa hanyalah Owen, Juskitar, Surya, dan orang lain yang bisa dihadapinya dengan mudah.Dengan begitu, pihak Keluarga Chandika sudah termasuk meraih kemenangan. Jadi, dapat dibayangkan betapa gembiranya Danu.“Sesepuh paling hebat!”“Sesepuh paling hebat!”“Sesepuh paling hebat!”Selain Danu, Setiawan dan para ahli Keluarga Chandika lainnya juga bersorak gembira.“Gawat .... Kali ini, tamatlah riwayat kita ....”Di sisi lain, Juskitar, Surya, dan orang lainnya merasa bagaikan sudah disambar petir. Mereka langsung merasa putus asa. Meskipun memiliki keuntungan dalam jumlah, Danu merupakan seorang petarung Alam Legana yang tidak mungkin bisa mereka lawan. Jika tebakan mereka tidak meleset, yang menanti mereka selanjutnya adalah kematian. Selain itu, tida
Gluk! Owen memanfaatkan kesempatan ini untuk mengeluarkan pil spiritual suci dan mengonsumsinya.Awalnya, Owen berencana untuk menyerahkan pil penawar ratusan racun kepada kelompok Graham supaya bisa menawarkan racun mereka. Namun, Graham sudah terluka akibat serangan Danu, sedangkan kelompok Tristan juga terluka parah dan telah kehilangan semangat tempur. Jadi, sudah tidak ada gunanya Owen menawarkan racun mereka.Satu-satunya hal yang bisa dilakukan Owen saat ini hanyalah bertaruh apakah dirinya bisa memanfaatkan kesempatan saat hambatan kultivasinya menunjukkan kelonggaran untuk menerobos hambatan kultivasi mencapai Tingkat Pemahaman Agung dengan mengandalkan pil spiritual suci. Dengan begitu, pihak mereka mungkin masih memiliki harapan untuk menang.“Owen, aku akan menahan Danu sebisa mungkin. Kamu harus manfaatkan kesempatan ini untuk kabur! Setelah berhasil kabur, carilah cara untuk balaskan dendam Organisasi Dragmar Tonham Sentral ....”Saat ini, Graham berusaha untuk berdiri sa
“Cari mati kamu!”Saat merasakan serangan kuat Owen dari punggungnya dan melihat Owen telah membunuh Jordan, Danu merasa sangat marah. Dia mau tak mau menghentikan serangan lanjutannya terhadap kelompok Graham, lalu mengerahkan kekuatan yang luar biasa untuk menangkis serangan Owen.Duk! Seiring dengan suara benturan yang nyaring, Tinju Phoenix dan serangan Danu saling berhantaman dengan kuat. Selanjutnya, serangan Danu segera merobek pertahanan Tinju Phoenix dan sisa kekuatannya menghantam tubuh Owen dengan kuat.“Gawat!”Ekspresi Owen langsung berubah drastis. Dia buru-buru melangkah mundur dengan cepat supaya bisa menghindari sisa kekuatan dari serangan Danu. Apa daya, basis kultivasi Danu telah mencapai Alam Legana yang jauh lebih tinggi dari kekuatan Owen. Tidak peduli secepat apa pun dia melangkah mundur, dia tetap tidak dapat melepaskan diri dari ruang lingkup serangan Danu. Tubuhnya pun tersapu sisa energi sejati itu dan terpental ke lantai.Pfft! Pfft! Setelah mendarat di lan
Dibandingkan dengan Juskitar dan Surya yang dipenuhi dengan rasa putus asa, Owen terlihat jauh lebih tenang. Dulu, dia yang menjatuhkan Tangan Beracun. Demi menghadapi Tangan Beracun sebelumnya, dia pernah meracik pil penawar ratusan racun untuk menawarkan Lima Racun Pelemas Otot.Saat ini, Owen kebetulan masih memiliki puluhan butir pil penawar ratusan racun. Meskipun kelompok Graham sudah keracunan, begitu dia memberikan pil penawar ratusan racun kepada mereka, pihak mereka masih memiliki kesempatan untuk meraih kemenangan.Begitu memikirkan hal ini, Owen segera menghentikan pertarungannya dengan Jordan, lalu melompat dan hendak menghampiri kelompok Graham untuk menawarkan racun mereka.“Owen, kamu mau kabur? Mana segampang itu!”Jordan salah paham bahwa Owen ingin melarikan diri setelah melihat situasinya sudah terbalik. Dengan dendam mendalam di antara dirinya dengan Owen, dia tentu saja tidak akan membiarkan Owen melarikan diri. Oleh karena itu, dia langsung bergerak dan menghalan
“Pak Graham, kalian yang memaksaku! Berhubung begitu, jangan salahkan aku lagi! Mati sana!”Melihat para ahli Keluarga Chandika yang jatuh dalam bahaya, ekspresi Danu terlihat sangat suram. Dia tahu dirinya harus segera mengakhiri pertarungan ini secepatnya untuk mencegah timbulnya korban jiwa dari pihak Keluarga Chandika. Oleh karena itu, Danu segera melambaikan kedua lengan bajunya yang menyebarkan kabut putih ke arah kelompok Graham. Kabut putih itu segera berubah menjadi serbuk yang memenuhi udara dan menyelimuti kelompok Graham. “A ... apa ini? Gawat! Ini racun!”Saat merasakan keanehan serbuk berwarna putih itu, kelompok Graham pun tercengang. Mereka berempat buru-buru menahan napas dan melangkah mundur dengan cepat untuk keluar dari jangkauan serbuk putih tersebut.Sayangnya, semuanya sudah terlambat. Serbuk putih itu dapat memasuki tubuh mereka melalui pori-pori. Ditambah dengan jarak mereka berempat yang terlalu dekat dengan Danu, tubuh mereka sudah menyerap serbuk putih itu
“Cuma seseorang yang pernah kukalahkan saja berani bersikap searogan ini? Dasar nggak tahu diri!” cibir Owen.Owen sudah pernah bertarung 2 kali dengan Jordan. Setiap kali, Jordan selalu terluka dan melarikan diri. Jadi, Owen tentu saja tidak takut pada Jordan. Tanpa berpikir panjang, dia segera mengerahkan Jari Bencana Bumi yang berkekuatan luar biasa kuat untuk menangkis serangan Jordan.Duk! Seiring dengan suara benturan yang nyaring, Jari Bencana Bumi dan Cakar Pemakan Jiwa saling berhantaman dengan kuat.Namun, berbeda dengan sebelumnya, Jari Bencana Bumi yang dikerahkan Owen kali ini tidak dapat menembus pertahanan serangan Jordan, malah berhasil dikalahkan oleh serangan Jordan.Selain itu, berhubung Owen baru mengonsumsi pil pemicu potensi dan efek obatnya masih belum sepenuhnya bekerja, serangan Jordan bukan hanya mengalahkan serangan Owen, tetapi sisa kekuatannya juga membuat Owen terdesak mundur beberapa langkah.“Jordan, nggak disangka ternyata basis kultivasimu sudah menero