“Frendy, kamu nggak usah menyembunyikan identitasmu lagi. Aku sudah tahu kalau itu adalah kamu!” bentak Rosa dengan ekspresi yang sangat suram.Sebelumnya, Owen pernah bertarung dengan Frendy di Grup Husin. Pada saat itu, Rosa sudah menyadari bahwa basis kultivasi Frendy berada di tahap menengah Alam Rigana. Di sisi lain, bentuk tubuh, gerak-gerik, maupun basis kultivasi pria bertopeng di hadapan Rosa sama persis dengan Frendy. Selain itu, Rosa dan Owen pernah curiga bahwa Frendy yang menyabotase produk Grup Ratu Kosmetik sebelumnya. Jadi, Rosa bisa langsung menebak identitas pria bertopeng ini dengan menghubungkan semua petunjuknya.Hanya saja, Rosa tidak menyangka Frendy akan menggunakan cara selicik ini untuk menghadapinya. Bagaimanapun juga, Frendy adalah mantan pacarnya. Jadi, hal ini lumayan mengejutkannya.“Ke ... kenapa kamu bisa tahu itu aku?” tanya Frendy dengan terkejut. Dia jelas tidak menyangka Rosa bisa menebak identitasnya dengan semudah ini.“Huh! Kalau nggak mau ketah
Di Grup Ora.Ini adalah waktu pulang kerja. Jadi, Owen, Yura, dan Renata juga sudah bersiap-siap untuk pulang ke rumah. Begitu menerima telepon dari Theresa dan mendengar suara teriakan yang samar dari ujung telepon, ekspresinya langsung menjadi sangat suram.“Owen, kamu kenapa?” tanya Yura dan Renata dengan kebingungan begitu melihat ekspresi Owen yang tiba-tiba menjadi suram.“Yura, Theresa dan Kak Rosa sepertinya sedang berada dalam bahaya. Aku akan segera pergi mencari mereka. Kamu dan Renata pulang saja dulu. Oh iya, kalian juga lebih hati-hati ya!” pesan Owen. Kemudian, dia buru-buru berlari ke arah tempat parkir. Hanya dalam sekejap, sosok Owen sudah hilang dari pandangan Yura dan Renata.“Ini ....” Begitu melihat tampang Owen yang pergi dengan cemas, Yura dan Renata segera menyadari keseriusan masalah ini.“Yura, menurutmu apa sudah terjadi sesuatu pada Theresa dan Kak Rosa?” tanya Renata dengan gelisah.“Nggak tahu .... Tapi, Owen sangat hebat dan selalu berhasil menangani set
“Oh iya, pil pelacak jiwa!” seru Owen. Dia menarik napas dalam-dalam untuk menenangkan diri, lalu mengeluarkan sebuah obat khusus dan mengoleskannya ke hidung. Selanjutnya, dia pun segera mencium aroma pil pelacak jiwa. Namun, sebelum sempat bergembira, hal yang mengejutkannya pun terjadi. Owen mencium dua aroma pil pelacak jiwa, tetapi keduanya mengarah ke arah yang berbeda. Dia pun bergumam, “A ... apa-apaan ini? Kenapa aroma pil pelacak jiwa ini menunjukkan arah yang berlawanan? Apa Theresa dan Kak Rosa diculik dua kelompok orang yang berbeda?”Owen langsung mematung bagaikan sudah disambar petir. Dia memang bisa menebak pelakunya adalah dua kelompok orang yang berbeda. Masalahnya, dia hanya sendiri dan tidak mungkin bisa menolong Theresa dan Rosa dalam waktu yang bersamaan. Lagi pula, dia juga tidak tahu aroma mana yang merupakan milik Theresa ataupun Rosa dan seharusnya menolong siapa terlebih dahulu.“Sial!” umpat Owen sambil mengepalkan kedua tangannya dengan erat. Ekspresinya
“Bu Theresa, terus terang saja, aku ‘mengundangmu’ kemari karena dua hal. Pertama, aku mau tahu apa resep air jernih Grup Ratu Kosmetik. Kedua, aku juga mau resep pil Grup Ora. Asal kamu bersedia kerja sama dan menyerahkan kedua resep itu, aku akan melepaskanmu pergi dengan selamat,” ujar Loewe. Dia duduk di sebuah kursi yang terletak tidak jauh dari hadapan Theresa.“Kamu mau mendapatkan rahasia dagang Grup Ratu Kosmetik dan Grup Ora? Jangan mimpi!” cibir Theresa. Dia akhirnya memahami tujuan Loewe.“Bu Theresa, sebaiknya kamu serahkan kedua resep itu dengan patuh. Kalau nggak, jangan salahkan aku bersikap kasar terhadapmu!” ancam Loewe dengan ekspresi dingin.“Jangan harap! Asal kamu tahu, aku nggak tahu apa-apa mengenai kedua resep itu. Lagian, biarpun tahu, aku juga nggak akan memberitahumu! Sebaiknya kamu urungkan saja niatmu itu!” dengus Theresa dengan dingin. Ekspresinya dipenuhi dengan peremehan.Apa yang dikatakan Theresa memang benar. Baik embun sukma Grup Ratu Kosmetik maupu
“Co ... coba saja kalau berani!” Ekspresi Theresa langsung berubah begitu mendengar ucapan Loewe. Kemudian, dia mengancam, “Loewe, kalau kamu berani melakukan hal yang nggak senonoh terhadapku, Owen pasti akan membuatmu mati mengenaskan!”“Owen? Buat apa kamu ungkit bajingan itu? Sebelumnya, dia pernah melukaiku di pasar gelap dan juga mematahkan sebelah kakiku di Grup Ratu Kosmetik. Dendam di antara kami sangat mendalam. Begitu punya kesempatan, aku pasti akan menghabisinya!” ujar Loewe dengan ekspresi bengis.Setelah berpikir sejenak, Loewe tiba-tiba teringat sesuatu dan lanjut berkata dengan semangat, “Theresa, kalau tebakanku benar, Owen itu pacarmu, ‘kan?”“Memangnya kenapa kalau iya? Apa hubungannya itu denganmu!” jawab Theresa dengan penuh waspada. Owen memang adalah pacarnya, jadi dia tidak membantah.“Baguslah! Berhubung bajingan itu punya dukungan Keluarga Lisano, aku masih belum bisa melakukan apa-apa terhadapnya untuk sementara. Tapi, aku bisa bermain dengan wanitanya. Begi
Duk! Seiring dengan suara hantaman yang nyaring, tubuh Loewe melayang sejauh 2-3 meter sebelum jatuh ke lantai dengan kuat.Pfft! Pfft! Pfft! Setelah mendarat di lantai, Loewe langsung merasakan rasa sakit yang luar biasa dari dadanya dan memuntahkan sangat banyak darah. Kemudian, dia meringkuk dengan tidak berdaya di lantai dan sudah kehilangan seluruh semangat tempurnya. Sangat jelas, luka yang dialaminya sangat serius.Untungnya, Loewe berhasil menghindari sebagian besar serangan ranah pedang di saat-saat terakhir, juga menggunakan energinya untuk melindungi bagian vital dadanya. Jika tidak, dia pasti sudah mati atau sekarat.Klang! Pada saat yang sama, terdengar suara logam menghantam permukaan lantai yang nyaring. Saat Loewe melayang di udara, segepok kunci juga ikut jatuh dari kantongnya dan mendarat tidak jauh di depan Theresa.“Syukurlah!” Saat melihat situasi ini, Theresa pun berseru gembira. Kunci yang jatuh itu adalah kunci mobil Loewe. Dengan adanya kunci mobil itu, mungki
“Mau kabur? Mana segampang itu!” dengus kedua ahli Keluarga Midani itu. Mereka adalah petarung Alam Augana, jadi kecepatan mereka jauh lebih cepat daripada kecepatan Theresa. Sebelum Theresa sempat membuka pintu mobil, salah seorang ahli itu telah tiba di hadapannya, lalu menahan pundaknya sehingga dia tidak bisa bergerak.“Gawat ....” Ekspresi Theresa langsung menjadi sangat suram begitu rencananya untuk melarikan diri gagal. Dia sama sekali tidak memiliki tenaga untuk melawan dan hanya bisa menjadi tahanan ahli Keluarga Midani itu.Pada saat ini, Loewe sudah mulai bisa bergerak. Dia pun menahan rasa sakit lukanya dan segera mengejar dari belakang. Begitu melihat Theresa telah ditangkap dua ahli Keluarga Midani, dia baru merasa lega.“Dasar wanita jalang! Beraninya kamu menyerangku dan melukaiku! Sudah bosan hidup ya!” maki Loewe dengan marah. Dia berjalan mendekati Theresa dengan ekspresi membunuh.“A ... apa maumu?” tanya Theresa dengan ketakutan saat merasakan aura membunuh yang te
“Lepaskan dia!” Pada saat ini, terdengar teriakan marah seseorang yang sangat dingin. Kemudian, Owen bersalto di udara beberapa kali dan dengan cepat mendarat tidak jauh di hadapan kelompok Loewe. Seluruh tubuhnya memancarkan aura membunuh yang sangat mengerikan.“Owen? Kenapa kamu bisa ada di sini?” tanya Loewe dengan terkejut setelah melihat kemunculan Owen. Kali ini, dia menangkap Theresa dengan sangat hati-hati dan tidak meninggalkan jejak maupun petunjuk apa pun. Tak disangka, belum lama dia pulang ke rumah, Owen juga sudah menemukan tempat ini. Dia benar-benar tidak mengerti bagaimana Owen melakukannya.“Owen, akhirnya kamu datang juga! Syukurlah!” seru Theresa dengan gembira. Namun, setelah teringat ini adalah markas Keluarga Midani yang memiliki sangat banyak petarung Alam Augana dan Owen tidak mungkin mampu menghadapi mereka semua seorang diri, dia mulai mengkhawatirkan keselamatan Owen.“Minggir!” Owen tidak memedulikan keterkejutan Loewe dan langsung menyerang ke arah ahli K