Share

Bab 177

"Kenapa bisa begini?" tanya Indra yang seakan-akan telah disambar petir. Dia pun terhuyung-huyung dan hatinya menjadi dingin.

"Bajingan! Kamu dokter abal-abal. Kamu sudah membunuh nenekku, aku akan membunuhmu!" Yura yang keluar dari kesedihan bergegas menyerang ke arah Owen dengan liar.

"Yura, berhenti! Jangan bersikap lancang!" seru Indra dengan suara yang serak. Dia menghentikan Yura tepat waktu.

"Kek, dia ... dia yang membunuh Nenek. Aku nggak akan mengampuninya!" teriak Yura sambil menangis sedih.

"Ini bukan salahnya. Nenekmu tadi sudah mengatakannya, hidup dan mati adalah takdir. Semuanya adalah takdir," kata Indra sambil menangis.

Sorot matanya tampak putus asa sehingga membuat orang yang melihatnya juga bersedih. Semua orang dapat melihat bahwa dia lebih sedih daripada Yura.

"Kalian … apa yang sedang kalian lakukan? Nenek Fidalia, dia ... dia nggak apa-apa. Dia sudah hampir membaik ...," kata Owen yang tidak berdaya dengan suara yang sangat lemah.

Saking lemahnya, dia hampir tid
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status