Diego terlihat sangat takut dan juga putus asa.Beberapa pengawal ini mempunyai aura yang kuat. Dia juga samar-samar merasakan fluktuasi energi sejati dari tubuh mereka. Ternyata mereka semua adalah praktisi seni bela diri.Selain itu, basis kultivasi mereka tidaklah rendah. Di antara mereka, basis kultivasi Andreas yang paling tinggi dan tidak bisa diperkirakan.Beberapa ahli ini bisa membunuh Diego dengan mudah. Oleh karena itu, dia merasa sangat putus asa dan bahkan tidak memiliki keberanian untuk melawan.“Nona Theresa, aku nggak tahu soal identitasmu. Aku bukan sengaja mau menyinggungmu. Aku mohon kamu bisa berbesar hati untuk ampuni kami semua sekali ini ....”Diego terlihat sangat pucat. Dia buru-buru berlutut di hadapan Theresa dan tidak berhenti bersujud. Dia sudah berkecimpung dalam dunia mafia begitu lama sehingga mempunyai banyak musuh. Jika kaki dan tangannya lumpuh, dia tidak mungkin bisa hidup lagi. Bahkan keluarganya juga mungkin akan menderita bersamanya. Dia benar-ben
"Mengenai empat orang di gunung, mereka benar-benar sampah masyarakat. Nggak boleh dibiarkan begitu saja!" kata Owen dengan tegas.Dia memiliki batas kebencian yang jelas. Meskipun Diego telah menebasnya, setidaknya Diego adalah orang yang lebih masuk akal. Kedua belah pihak hanya berada di posisi yang berbeda dan Owen tidak perlu membunuh Diego.Sebaliknya, keempat pria bertindik itu benar-benar tidak punya prinsip atau batasan. Orang semacam ini pasti akan menjadi momok di masyarakat kelak dan mereka harus dihukum berat!Theresa yang dibujuk oleh Owen pun mengangguk dan berkata, "Oke, aku akan mendengarkanmu.""Tuan Owen, terima kasih. Aku pasti akan mengingat kebaikanmu hari ini. Di masa depan, aku, Diego, pasti akan menuruti apa pun perintahmu meskipun itu berbahaya," kata Diego sambil menangis dengan penuh kegembiraan. Dia pun menundukkan kepalanya untuk memberi hormat kepada Owen.Diego telah menebas Owen, tetapi Owen tidak menyimpan dendam terhadap dirinya, bahkan berinisiatif m
Namun, hal yang paling ajaib adalah Owen baru saja di sabet dan lukanya ini masih terbilang baru, tetapi sekarang lukanya sudah mengering dan lebih membaik."Owen, luka di punggungmu sudah mengering. Proses pemulihannya cepat sekali!" seru Theresa dengan kaget.Dia ingat dengan jelas bahwa Owen pernah mengalami cedera di dada saat pertama kali menolong dirinya. Waktu itu, lukanya sembuh dan hilang hanya dalam satu hari saja. Bahkan, hampir tidak meninggalkan bekas luka. Tidak disangka, sekarang pun sama, ini benar-benar luar biasa!"Mungkin kesehatan fisikku lebih bagus, jadinya bisa pulih lebih cepat daripada orang lain," jawab Owen dengan santai.Begitu memikirkan hal ini, dia segera menyadari bahwa ini mungkin ada kaitannya dengan dirinya yang berkultivasi energi spiritual."Oh, mungkin saja," kata Theresa sambil mengangguk dan dia juga tidak terlalu memikirkannya.Kemudian, Theresa mengulurkan tangannya yang indah dan mengoleskan obat ke punggung Owen dengan perlahan. Setelah mengo
Gaun yang dikenakan Emily sangat modis. Pakaiannya memang bukan pakaian merek kelas atas dan mahal, tetapi sangat sesuai dengan karakteristik Emily yang menawan sehingga membuatnya terlihat lebih cerah dan energik. Ini adalah pertama kalinya Owen melihat kecantikan Emily yang sesungguhnya.Mengenai bentuk tubuh, Emily mungkin tidak lebih baik dari Theresa atau Angelina, tetapi dalam hal penampilan dan kecantikan, dia hampir sebanding dengan Angelina dan jelas merupakan kecantikan kelas satu!"Owen, kamu ... ada apa denganmu?" tanya Emily yang merasakan tatapan berapi-api Owen dengan wajah yang merona malu. Alhasil, jantungnya berdebar kencang dan dia pun menundukkan kepala, tidak berani menatap Owen.Owen telah banyak membantu Emily sehingga dia tanpa sadar mengembangkan rasa sukanya terhadap Owen yang tinggi dan tampan ini. Sekarang, Owen akhirnya bersedia bertamu ke rumahnya dan Emily sengaja berdandan agar meninggalkan kesan yang baik kepada Owen. Melihat reaksi Owen yang seperti in
Melihat punggung Emily dan Owen yang perlahan menjauh, tangan Billy mengepal dengan sangat erat dan sorot matanya penuh dengan kebencian."Nak, bukannya menjalani hidupmu dengan baik, malah cari masalah denganku! Karena kamu sendiri yang cari mati, aku akan memenuhi keinginanmu!" guman Billy dengan raut wajah yang tampak sangat mengerikan. Setelah itu, dia mengeluarkan ponselnya dan menelepon seseorang.Di koridor, Emily yang berjalan berdampingan dengan Owen berkata dengan raut wajah khawatir, "Owen, Billy adalah orang yang berpikiran sempit dan picik, dia juga orang yang pendendam. Dengar-dengar, kakak sepupunya adalah tokoh masyarakat yang sangat hebat. Dia sudah menyimpan dendam terhadapmu. Lain kali, kamu harus berhati-hati waktu bertemu dengannya."Keluarga Emily dan keluarga Billy adalah tetangga lama dan hubungan kedua keluarga lumayan baik. Jadi, Emily tahu sedikit tentang situasi keluarganya Billy. Beberapa tahun ini, kondisi keluarga Billy makin baik dan mereka sudah membeli
Melihat pemandangan ini, sorot mata Elisa berkedip beberapa kali. Dia yang sepertinya mengerti sesuatu pun menyunggingkan senyumannya."Owen, ada beberapa hal yang ingin aku tanyakan padamu, tapi aku nggak tahu kamu nyaman menjawabnya atau tidak," tanya Elisa dengan ambigu."Masalah apa? Bibi Elisa, tanyakan saja," kata Owen sambil tersenyum."Usiamu sepertinya nggak muda lagi. Apa kamu sudah punya pacar?" tanya Elisa dengan sorot mata yang dalam.Hati ibu dan putrinya saling terhubung. Begitu mendengar pertanyaan ini, Emily bisa langsung menebak maksud ibunya. Hal ini langsung membuat wajah Emily menjadi merah dan dia menundukkan kepalanya, tidak berani menatap mata ibunya, apalagi menatap Owen."Nggak ada," jawab Owen sambil menggeleng. Setelah itu, dia tidak berbicara lagi.Meskipun tidak punya pacar, dia baru bercerai. Namun, perceraian bukan hal yang baik dan Elisa tidak menanyakannya. Jadi, Owen tidak banyak bicara."Kamu sangat berbakat, kepribadianmu bagus, juga anak yang baik.
Di luar pintu, seorang wanita muda dengan paras yang cantik berusia sekitar 26 tahun berjalan mendekat dengan membawa dua pemuda di belakangnya."Kak Catherine, Kak Frans, kenapa kalian kemari?"Emily sangat terkejut.Wanita muda yang ada di hadapannya ini adalah putri dari pamannya. Dia adalah kakak sepupu Emily, Catherine Limandi.Sementara itu, seorang pemuda yang ikut di belakang Catherine adalah kakak ipar Emily, Frans Gial.Ayah Emily telah meninggalkan rumah sejak lama, jadi ibunya yang membesarkan dia dan adiknya dengan susah payah seorang diri.Selama periode ini, paman dan beberapa kerabat lain telah banyak membantu mereka sekeluarga, di antaranya termasuk kakak sepupunya, Catherine.Ditambah lagi, Emily dan Catherine sejak kecil tumbuh besar bersama-sama sehingga hubungan mereka sangat baik.Kali ini, ketika ibunya sakit dan masuk rumah sakit, Emily bahkan meminjam uang sebanyak 20 juta dari Catherine.Entah itu pamannya ataupun kakak sepupunya, Catherine, keduanya selalu me
Paras Emily sangat menawan, ditambah lagi dia sengaja berdandan saat ini sehingga terlihat segar dan menarik. Emily jauh lebih cantik dari yang Ben bayangkan, bahkan Ben belum pernah bertemu wanita secantik dan polos seperti ini sebelumnya.Saat pertama kali melihat Emily, Ben seketika terpesona dan merasa sangat puas kepada Emily."Tuan Ben, kamu sudah berlebihan." Emily tersenyum dengan sopan dan ekspresinya tampak sedikit malu.Sekarang, dia baru saja lulus dari universitas. Dia merasa bahwa dirinya masih sangat muda sehingga tidak perlu melakukan kencan buta untuk sementara waktu.Akan tetapi, bagaimanapun juga, ini adalah niat baik Catherine. Biasanya, dia hanya perlu sekadar menyapa dan bersikap baik untuk menghargai kakak sepupunya.Akan tetapi, situasi hari ini sedikit spesial. Keluarga mereka sedang mengundang Owen untuk makan bersama sebagai bentuk rasa terima kasih atas kebaikan Owen.Sekarang, Catherine mendadak mengatur kencan buta untuknya. Emily tentu tidak mungkin tidak