Share

BAB 26 Trauma

Author: Pena Ertha
last update Last Updated: 2024-10-29 19:42:56

“Dilihat dari catatan medisnya suami Anda memiliki trauma karena kematian Ibunya 9 tahun lalu dan itu yang membuatnya terguncang saat menemukan seseorang dengan kondisi seperti itu.”

Olivia mengangguk lemah, “Saya tidak pernah melihatnya seperti itu,” gumam Olivia.

“Itu akan muncul saat ada pemicu yang jelas.”

Setelah berbicara dengan dokter Olivia kembali ke ruang kamar tempat William masih terbaring. Ia terlihat murung tidak seperti biasanya yang selalu hangat. Tetapi Olivia sontak termenung ia baru menyadari sesuatu.

‘Bukankah William tidak mengingat apa pun? Lalu bagaimana traumanya bisa kumat?’ batin Olivia dan sialnya ia lupa bertanya pada dokter tentang hal itu.

“Will apa kamu teringat sesuatu saat melihat kondisi Elia tadi?” tanya Olivia dengan hati-hati.

William menggeleng, “Aku tidak teringat apa pun hanya saja hatiku rasanya sesak sekali. Apa aku mengidap sesuatu hal yang aneh? Apa yang dokter katakan?” tanya William penasaran.

Olivia terdiam untuk sesaat ia masih merasa cu
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

  • Pembalasan Dendam Istri Baik Hati   BAB 27 Kau Pelakunya!

    Olivia berjalan menuju kamar rawat Alea ditemanin perawat. Ada banyak pertanyaan yang terbersut dalam benaknya. Tetapi begitu Olivia tiba di sana seseorang sudah menyambutnya. Tubuh Olivia membeku untuk seketika begitu matanya beradu pandang dengan seseorang yang kini tengah berdiri di depan ruang rawat Alea. Di saat yang bersamaan perawat pergi meninggalkan Olivia karena harus kembali bekerja.‘Kenapa Daniel ada di sini?’ batin Olivia. Daniel melirik ke arah Olivia lalu berjalan mendekat ke arahnya. “Wah apa yang kau lakukan di sini Olie? Apa kau dan Elia jadi saling mengenal setelah malam pesta itu?” tanya Daniel dengan penuh selidik.Jujur saja setelah Olivia melihat apa yang Daniel lakukan di malam pesta pada Elia lalu setelah tragedi yang baru saja terjadi pagi tadi kepada Elia, Olivua jadi merasa takut pada Daniel. “Kau sendiri apa yang kau lakukan di sini?” tanya Olivia balik seraya berusaha menyembunyikan rasa takutnya.“Tentu saja mengunjungi seseorang yang tengah berkabun

  • Pembalasan Dendam Istri Baik Hati   BAB 28 Kakak Beradik Berdarah Dingin

    Sidik jari? Benarkah? Bukankah itu sebuah kabar yang baik. Dengan begitu Olivia akan tahu siapa yang melakukan pembunuhan ini pada Elia. Walaupun sebenarnya Olivia cukup yakin bahwa pelakunya adalah Daniel.“Lalu bagaimana hasilnya? Apa sudah ketahuan siapa pelakunya?”William menggeleng, “Belum mereka masih memeriksanya, lebih baik kita pulang dulu sekarang.”“Tapi bagaimana dengan Alea? Aku pikir kita harus bicara dengannya.”“Kondisi Alea tidak begitu baik, aku pikir Elia ingin kamu datang bukan karena Alea memiliki informasi penting tapi untuk meminta bantuanmu supaya menjaganya. Karena menurut data dari kepolisian mereka sudah tidak memiliki orang tua.”Tubuh Olivia sontak melemas, dadanya kembali terasa sesak. Dilihat dari segi mana pun nasib Elia dan Alea serupa dengan Olivia dan Selena dulu dan dengan hati dingin seseorang membunuh salah satunya dan membuat yang lainnya hidup dalam kesulitan dan penderitaan.“Bagaimana mungkin orang-orang selalu tega membunuh orang lain? Apa m

  • Pembalasan Dendam Istri Baik Hati   BAB 29 Kemiripan

    Suasana hening, Olivia berusaha keras memacu otaknya memikirkan teori yang dimiliki Raka. Penjelasan Raka terdengar masuk akal, tetapi semua itu masih berupa dugaan dan bagaimana jika memang dua kasus ini tidak ada kaitannya? “Lalu bagaimana dengan sidik jari yang kalian temukan? Apa hasilnya sudah keluar?” Raka mengehela napas panjang, raut wajahnya tidak menunjukkan reaksi yang positif, “Kami kesulitan mengidentifikasinya selain karena hanya separuh sepertinya sidik jari itu tidak terdaftar.” Lagi-lagi bukan kabar baik, padahal Olivia sangat berharap bisa mengetahuinya secepat mungkin supaya dia bisa merencanakan pembalasannya secepat mungkin. “Untuk kasus ibunya William siapa yang kamu curigai? Selain itu aku tidak menemukan sesuatu yang menghubungkan dua kasus ini.” “Daniel dan William bukankah mereka adalah pihak sama yang berada di sekeliling korban?” jawab Raka dengan percaya diri lalu ia menatap Olivia dengan perasaan tidak enak, “Tapi untuk William aku tidak begitu yakin

  • Pembalasan Dendam Istri Baik Hati   BAB 30 Menguji atau Apa?

    “Pak, Olivia datang....”Baru saja Galang, asisten pribadi Daniel, selesai berbicara Olivia sudah menerobos masuk ke dalam ruang kerja Daniel.Daniel mendongakkan wajahnya dari kumpulan berkas di atas meja, kemudian menyunggingkan senyum miringnya. Meskipun Daniel tidak tahu apa alasan Olivia menenuinya, tetapi pria itu tampak senang Olivia datang menemuinya,Daniel pun menginstruksikan Galang untuk meninggalkan ruangan agar ia dan Olivia bisa berbincang-bincang dengan leluasa.“Terakhir kali kau datang menemuiku sambil membawa hadiah sekarang kau tidak membawa apa pun kan?” sindir Daniel mengacu pada hari di mana Olivia datang dan menampar wajahnya karena merasa ditipu oleh pria itu.“Aku membawa sesuatu yang baik untukmu,” balas Olivia dingin dengan wajah datarnya.“Wah aku jadi tidak sabar.”“Polisi mencurigaimu atas kematian Elia dan ditemukan sidik jari yang masih belum bisa diidentifikasi. Selain itu mereka juga mulai membandingkan kasus kematian Elia dengan kematian Ibumu sembi

  • Pembalasan Dendam Istri Baik Hati   BAB 31 Bagaimana Will Mengingatnya?

    Olivia tiba di rumah saat malam hari, terlihat mobil William sudah terparkir rapi di halaman rumah, menandakan bahwa pria itu sudah pulang.Begitu Olivia masuk ke dalam rumah semerbak harum masakan langsung menyerang indra penciumannya hingga membuat perut Olivia yang belum terisi asupan makanan sejak kemarin berbunyi.“Siapa yang masak?” gumam Olivia.Olivia berjalan menuju dapur dan di atas meja makan sudah tersaji sup kacang merah kesukaannya lengkap dengan kerupuk udang yang harum dan gurih. Tiba-tiba kenangan masa lalu terbersit dalam benak Olivia.Kenangan bersamanya dengan William ketika pria itu susah payah belajar membuat sup kacang merah sesuai dengan yang Olivia sukai. Tidak mudah William sering kali gagal bahkan walaupun pernah berhasil saat memasak kembali untuj yang berikutnya rasanya kembali berbeda.Namun bukan William kalau mudah menyerah, pria itu terus mencobanya sampai berhasil sepemuhnya dan rasanya tetap sama.Olivia pun mengambil sendok dan mencoba menyeruput ku

  • Pembalasan Dendam Istri Baik Hati   BAB 32 Dominasi

    “Ah... Will...” Tangan William terus menjalar ke bagian lain tubuh Olivia dan membuat wanita itu menggeliat. Olivia merasa udara disekitarnya memanas, dengan cepat pikirannya kini hanya terpusat pada setiap sentuhan yang William berikan di area tubuhnya. Dan yang Olivia sadari entah mengapa sentuhan William terasa berbeda dari sebelumnya. Sentuhannya terasa lebih sensual dari yang biasa William lakukan padanya. Apa mungkin karena efek amnesianya hingga membuat William melepas beberapa kebiasaannya? Entahlah Olivia tidak tahu lagi, yang pasti untuk saat ini Olivia tidak mau berada di posisi ini. Ia harus menjadi pihak yang mendominasi dalam kegiatan ini. Olivia pun bangkit lalu ia tanggalkan pakaian William seraya melumat bibir pria itu. Embusan napas William semakin memburu dan menghangat. “Kau sangat bersemangat hari ini,” ujar William. “Anggap saja sebagai permintaan maafku karena bersikap dingin padamu.” Olivia sentuh dada bidang William dengan lembut, tangannya bermain di a

  • Pembalasan Dendam Istri Baik Hati   BAB 33 Tidak Stabil

    “Apa yang kamu maksud itu Daniel atau ayahku?”Olivia mendengus puas dalam hatinya, seperti biasa William memang cepat tanggap. Olivia pun mengangguk untuk memberikan jawaban, “Aku tidak ingin menuduh mereka tapi dengar dari ceritamu tentang bagaimana ayahmu memperlakukan ibumu dan bagaimana Daniel semua itu mungkin saja terjadi.”“Ayahku sudah meninggal, jadi semoga saja tuhan menghakiminya dengan lebih keji. Tapi kalau itu Daniel aku akan menghajarnya terlebih dahulu sebelum menjebloskannya ke penjara,” jelas William dengan tenang walaupun jelas sekali kesedihan dan kemarahan terpancar dark bola matanya.Untuk hal kesabaran Olivia sering menemukan bahwa batas kesabaran William sangatlah tinggi. Ia juga selalu berusaha tenang dalam memghadapi sesuatu. Dilihat dari segi apa pun William adalah sosok yang sempurna. Ia tampan, kaya raya, cerdas, penyayang dan bahkan penyabar. Terlihat seperti pria yang baik dan tidak mungkin bisa melenyapkan nyawa seseorang.Hal ini yang membuat Olivia k

  • Pembalasan Dendam Istri Baik Hati   BAB 34 Kejadian Sebenarnya

    Daniel bangkit dari kursinya lalu mendekati Aldo. Tanpa belas kasih Daniel mencekik leher pria itu dan memojokkannya hingga ke dinding ruangan.“Kau lupa apa yang Olivia lakukan pada misi penculikan dan penyerangan terhadap William satu bulan lalu? Jika bukan karena kebodohan kalian misi itu sudah berhasil, dendam kalian tuntas dan aku sudah memegang perusahaan sepenuhnya!” pekik Daniel.Aldo meronta-ronta berusaha melepaskan cekikkan pria gila itu. Alhirnya Daniel pun melepaskannya tetapi berujung dengan menendang perutnya.“Tidak bisakah kalian hanya fokus pada misi kalian? Supaya rencana ini berjalan cepat dan lancar?! Dengar ya kalau kau melakukan kesalahan yang sama atau mempertanyakan perintahku, aku tidak akan segan-segan untuk melaporkanmu atas penyerangan pada William di gedung biru itu.”“Jadi kau berencana untuk menjebak Olivia?” tanya Aldo terbata-bata karena rasa sakit diperutnya.“Semua itu tergantung pada Olivia, kalau dia berencana mengkhianatiku, aku akan menjebaknya

Latest chapter

  • Pembalasan Dendam Istri Baik Hati   BAB 70 Sekutu

    “Lalu bagaimana dengan Olivia?” pertanyaan lain yang Jimmy tidak siap untuk mendengar jawabannya. “Dia sedang merencanakan sesuatu untukku.” William tahu apa yang Olivia sedang rencanakan untuknya. Saat mengetahui hal itu William sempat berkali-kali menolak percaya pada kenyataan yang menimpanya. Namun akhirnya William bisa menerimanya. William mengalihkan pandangannya pada Jimmy, pria itu tampak tertekan dengan semua kenyataan yang baru saja ia terima saat ini. Terutama kenyataan tentang Olivia yang itu paasti paling mengusiknya. “Maaf aku memecatmu waktu itu, tapi rasanya itu keputusan yang tepat yang bisa aku lakukan,” ucap William, “Sepertinya kamu jadi sasaran empuk untuk menjebakku atau bisa jadi mereka tidak mau kamu berada di dekatku.” Jimmy memandangin William, “Dengan sendiri Anda bisa menjadi lemah,” imbuh Jimmy yang langsung di balas anggukan oleh William.“Jim, aku butuh bantuamu, karena itu aku menceritakan semua ini. Aku tidak tahu a

  • Pembalasan Dendam Istri Baik Hati   BAB 69 Ingatan 2

    Jimmy terdiam dengan kening berkerut. Kalau dipikir-pikir surat elektronik yang Jimmy terima sebelumnya juga dari perusahaan teman dekat William. “Bagaimana kalau kamu tukar pertanyaannya?” celetuk William masih denagn ekspresinya yang datar. “Maksud Anda?” “Seperti.... Apa William benar-benar kehilangan ingatannya?” Jimmy sontak tertegun ia tidak bisa berkata-kata. William tidak perlu menyatakan lebih banyak fakta lebih lanjut tentang ingatannya karena rasanya Jimmy sudah dengan jelas mengetahui jawabannya saat ini. “Aku hanya pura-pura Jimmy,” imbuh William seraya melangkah lebih jauh ke dalam ruko kosong itu. Hening, Jimmy tidak menjawab apa-apa, wajahnya tampak bingung. Namun tentu saja William pasti memiliki alasan mengapa dia melakukan hal itu. “Mengapa Anda melakukannya?” akhirnya Jimmy bisa meluapkan rasa penasarannya. Namun di satu sisi entah mengapa Jimmy merasa takut untuk mendengar jawaban dari William. Seolah William sedan

  • Pembalasan Dendam Istri Baik Hati   BAB 68 Ingatan

    “Kamera recorder itu bisakah kau menemukannya?” tanya Daniel pada Aldo. “Aku tidak tahu apapun tentang kamera recorder itu, memangnya apa yang penting dengan benda itu mengapa Anda mendadak sangat terusik dengan hal itu?” Daniel tidak menggubris rasa penasaran Aldo, hening untuk sesaat dan jelas sekali ia tengah gusar saat ini. “Cari saja sampai dapat, kau orang yang dekat dengan Selena pikirkanlah di mana wanita itu menyembunyikannya.” Tanpa menunggu jawaban dari Aldo, Daniel langsung memutus panggilannya. Tidak, sebenarnya Daniel tidak butuh jawaban apapun karena seperti sebuah kewajiban Aldo memang di paksa untuk menuruti semua perintahnya. Aldo terdiam di banding dengan penasaran pada kemungkinan lokasi Selena menyembunyikan kamera itu, Aldo lebih ingin tahu mengapa Daniel menginginkannya dan mengapa pria itu harus bertanya padanya? Mengapa Daniel tidak bertanya pada Olivia? Atau entahlah. Yang jelas sepertinya rekaman yang ada dalam video itu bisa mengancam pria kurang ajar it

  • Pembalasan Dendam Istri Baik Hati   BAB 67 Nyawa Dibayar Nyawa

    “Pertanggung jawaban apa di sini yang kamu maksud?” tanya William dengan gugup.Olivia mendengus, “Kenapa kamu pura-pura tidak mengerti? Bukankah sebelumnya kamu menjawab dengan penuh percaya diri?” cibir Olivia, “Mata di bayar mata, nyawa dibayar nyawa, William,” tegas Olivia kemudian. William terdiam, tatapan matanya sulit di artikan setidaknya itu yang dipikirkan Olivia. Namun di satu sisi Olivia merasa bahwa ia juga sangat bodoh karena mengulangi pertanyaan yang bahkan sudah ia tahu jawabannya. Bukankah karena William mengingkari tanggung jawabnya sebagai pelaku yang membuat Olivia jadi harus merencanakan hal gila semacam ini? Di tengah lamunan Olivia tiba-tiba saja William mendekat dan menempatkan sebuah pisau ke dalam genggaman Olivia. Bola mata Olivia membulat menatap wajah William yang kini tampak pilu bahkan senyum getir tersemat di bibir William.“Apa yang—.”“Kalau menghukumku dengan cara seperti itu akan membuatmu hidup lebih damai maka l

  • Pembalasan Dendam Istri Baik Hati   BAB 66 Hasrat Balas Dendam

    Bagai petir di siang bolong begitulah celetukan Olivia menyerang William. Langkah William terhenti, ia berbalik menatap Olivia yang terbaring di atas tempat tidur dengan mata berkaca-kaca.“Kenapa kau melakukannya?!” pekik Olivia tiba-tiba.William tersentak hingga air mata yang tertahan di pelupuknya mengalir jatuh.“Apa yang Selena lakukan? Apa benar kau melakukannya?!!!” Olivia kembali menjerit. Lalu ia tarik kembali lengan William hingga mengikis jarak antara mereka.Olivia yang sudah bangkit dengan kasar mulai memukuli William tanpa terkendali diiringi jerit hatinya mengutarakan pertanyaan-pertanyaan yang menyesakkan hati dan pikirannya.Namun William hanya tergugu membiarkan Olivia memukulinya sampai puas untuk melepas bebas di hatinya. Alih-alih mencegahnya William malah terus berusaha memeluk Olivia dengan raut penyesalan yang tergambar di jelas di wajahnya. Hati William teriris pilu melih

  • Pembalasan Dendam Istri Baik Hati   BAB 65 Pertanyaan Diluar Kendali

    Di tepi danau yang sepi dan hanya bercahayakan lampu temaram pinggir jalan Olivia berdiri sendirian di sana. Menatap kosong ke arah Danau dengan riak air yang tenang. Sudah 15 menit Olivia berada di sana menunggu seseorang yang belum kunjung datang.Olivia melempar sebuah batu ke dalam danau nerusaha mengusir rasa bosannya. Tak lama berselang seorang dengan hodie hitam serta topi dan masker berwarna senada mendekati Olivia.“Kau lama sekali,” celetuk Olivia seolah yakin seseorang yang menghampirinya adalah seseorang yang sedang ia tunggu.“Tidak mudah untuk lepas dari pengawasan Daniel, dia mengasai dari mana pun....”“Kau yang melakukannya, Aldo bukan pria keparat itu.”Aldo terdiam, “Aku tidak bisa mematikan atau melepas senua peretas itu walaupun aku pergi. Daniel akan curiga.”Olivia tidak menggubris ia tidak tertarik, kepalanya sudah penuh sesak dengan semua kejadian yang terjadi sejak kem

  • Pembalasan Dendam Istri Baik Hati   BAB 64 Nasib Olivia

    “Laba-laba!” jerit Olivia tiba-tiba seraya mengibas angin dengan heboh di sisi wajah William hingga menyenggol tangan William dan menjatuhkan sendok berisi es krim strawberry dari tangannya.Tidak berhenti sampai di situ Olivia juga menyenggol manguk es krim di meja hingga mangkuk itu jatuh ke lantai dan menumpahkan seluruh isinya.Kegaduhan pun tercipta hingga menarik perhatian semua pengunjung restoran juga para pegawai di sana.Tidak bisa, Olivia tidak bisa melakukannya. Perasaan tidak tega masih menjadi pemenang atas perdebatan dengan rasa dendamnya yang ada dalam hatinya.“Maaf aku mengacaukan semuanya.” Olivia menahan air matanya agar tidak tumpah buntut dari ketakutan yang menyelimuti hatinya.Para pelayan pun datang dan membersihkan semua kekacauan, baik William maupun Olivia meminta maaf atas keributan yang terjadi dan William mengganti rugi atas barang-barang yang pecah.Namun set

  • Pembalasan Dendam Istri Baik Hati   BAB 63 Lezat tetapi Mematikan

    ‘Kau yang mempersulit dirimu sendiri karena tidak mau mengakui perasaanmu....’ begitulah seingat Olivia ucapan William di beranda rumah sakit ini dua tahun lalu. Serupa dengan apa yang dikatakannya hari ini.“Apa yang kamu bicarakan?” tanya Olivia penuh selidik.“Maaf sepertinya aku berlebihan, aku tidak seharusnya berkata begitu padamu,” balas William, raut wajahnya kembali berubah senyumnya pun terukir semula, “Ayo kita makan siang, kamu belum makan dari semalam.”Apa mungkin ia menanggapinya terlalu berlebihan? Ya bisa jadi William hanya asal ucap saja karena kesal dan lelah, tapi tetap saja ucapannya terdengar janggal. Olivia buru-buru membuang pikirannya dan berjalan mengikuti William menuju restoran dekat rumah sakit.Baru saja Olivia tiba di sana tiba-tiba ada panggilan masuk dari Daniel di ponselnya.“Misi pertama. Kau tau kan kalau William alergi strawberry. Aku ingin kau memesan makana

  • Pembalasan Dendam Istri Baik Hati   BAB 62 Penyesalan

    “Sudahlah aku tidak mau membahasnya malah membuatku sakit kepala.”Olivia hendak beranjak namun Adela langsung mencekalnya, wanita itu terlihat kesal karena bagaimana mungkin Olivia bisa begitu bodoh dan menolak William.“Ok mungkin ini terlihat mustahil buatmu bisa bersatu dengan Pak Will, tapi hey!!” Adela menjentik-jentikkan jarinya tepat di depan wajah Olivia agar wanita itu segera sadar dari kebodohannya. “Kamu lupa kalo Pak Will tidak pernah memandang sesroang dari status sosial mereka? Tidak perlu jauh-jauh deh, lihat saja mantan pacarmu si Jimmy itu. Kalau Pak Will mempedulikan soal status sosial dalam pergaulannya, dia tidak akan mau berteman dekat dengan Jimmy sampai akhirnya membantu Jimmy yang hanya sekedar pelayan kafe kecil menjadi asisten pribadinya, bahkan kamu yang menceritakan itu semua Olivia!!!”“Kamu lupa juga saat Pak Will membantu membayar biaya perawatan ayahnya Jimmy saat mereka baru saling menge

DMCA.com Protection Status