Tidak ada pilihan lain bagi Victor selain menghubungi Stefano. Dia tidak bisa mengandalkan Douglas setelah Lucas menghajar pria itu hingga terpental jauh.‘Halo Stefano! Aku ingin minta tolong padamu. Sekarang, rumahku sedang diserang oleh Lucas. Dia datang seperti monster dan membunuh lebih dari 30 anak buahku,’ ucap Victor dengar suara yang bergetar karena saking ketakutannya. Mendengar kabar itu, tentu saja Stefano menjadi sangat terkejut.‘Apa? Lucas menyerang rumahmu? Memangnya apa yang sudah kamu perbuat?’ tanya Stefano.‘Ceritanya sangat panjang. Kalau aku ceritakan sekarang, aku keburu mati. Lebih baik kamu datang ke sini sekarang juga. Aku butuh perlindungan darimu,’ kata Victor.‘Ya, Baiklah, aku akan ke sana. Kamu suruh anak buahmu untuk mengulur-ngulur waktu saja sampai aku tiba,’ kata Stefano.‘Baik!’Victor kemudian mengakhiri panggilan suaranya.Pria itu pun langsung melihat kembali layar laptop untuk melihat apa yang sedang terjadi di depan rumahnya.Douglas berdiri.
Denyut nadi ada sangat rendah, membuat Lucas sangat khawatir. Jika tidak buru-buru diobati, ditakutkan malah semakin berbahaya bagi keselamatan Angeline.“Angeline, bertahanlah! Aku akan mengobatimu!” ucap Lucas.Tanpa disuruh, anak buah Victor membuka tali yang mengikat tangan dan kaki Angeline. Dia berusaha bisa membuka dengan cepat karena tahu kondisi Angeline yang perlu tindakan medis.Lucas pun membopong istrinya keluar dengan berjalan cepat. Dia pun tidak lagi berpikir mencari Victor dan keluarganya untuk memberikan hukuman.Namun ketika baru saja keluar bangunan yang menjadi “tempat kerja” Victor, tiba-tiba saja sebuah tombak melesat ke arahnya.Meskipun Lucas baru menyadari serangan itu setelah dekat, namun Lucas bisa menghindarinya dengan baik karena kecepatan yang dimilikinya.“Wah … aku tidak menyangka kamu bisa menghindarinya dengan baik!” ucap Stefano.Lucas melihat pria itu memiliki kekuatan yang jauh lebih besar dibandingkan dengan Douglas.‘Jadi ini adalah ketua penjag
Stefano menatap Lucas dengan tatapan yang mulai cemas. Sebab dari ketiga serangannya, tidak terlihat jika Lucas kesulitan apalagi mengalami kesakitan.Selain itu, ada satu hal yang membuatnya semakin cemas adalah sejak tadi, Lucas menangkis pukulannya hanya dengan satu tangan. Meskipun dia menyerang ke tangan di depan tetapi hanya satu tangan saja yang menangkisnya.Ini sangat gila! “Ayo lagi! Kenapa diam? Apa hanya itu saja kemampuanmu?”Stefano tidak berbicara apapun. Melainkan dia langsung menyerang Lucas.Kali ini dia tidak bergerak ke kanan dan kiri terlebih dahulu tetapi dia langsung kepada intinya, yaitu melepaskan pukulan ke arah wajah Lucas.Tapi lagi-lagi serangannya itu dapat dipatahkan oleh Lucas dengan satu tangan saja. Dan kali ini, Lucas hanya mundur dua langkah saja ke belakang.“Hanya segitu?” tanya Lucas.Stefano merasa sedang dihina oleh Lucas. Dia pun menjadi semakin mendidih amarahnya.“Rasakan ini!”Stefano melepaskan pukulan dengan kekuatan penuhnya lagi. Dia
Bahkan jika Lucas meminta lebih dari setengah hartanya, dia akan memberikannya. Dia sudah tidak lagi peduli dengan harta.Lucas masih diam dengan ekspresi wajah yang sedingin es.“Apa yang akan kamu katakan! Kamu pikir Lucas bisa disogok!” geram Albin sambil menarik jas Victor.Victor menggelengkan kepalanya dengan cepat sambil berkata, “Tidak, bukan seperti itu maksudku. Yang aku punya saat ini hanya harta dan aku pikir, hartaku yang mencapai 20 Triliun jika diberikan setengahnya, masih sangat besar. Anggap saja sebagai kompensasi.”Lucas menatap Victor dalam-dalam. Lalu dia berkata, “Tidak semua di dunia ini dapat kamu beli dengan uang. Apa yang sudah kamu lakukan kepada istriku, sama sekali tidak termaafkan.”Belum sempat berbicara, Lucas menendang lutut Victor dengan cukup keras.Krak!“Aaarrggghhh …!”Victor berteriak kesakitan karena lututnya hancur. Dia pun langsung tergeletak di lantai sambil berguling-guling menahan sakit.“Tadinya aku tidak akan menghancurkanmu dan seluruh k
Albin masih merasa khawatir jika adiknya terlibat dalam penculikan Angeline. Meskipun dia juga merasa ragu jika Angeline bisa mengenal Victor, namun masalah bilangan Angeline membuat kekhawatiran itu muncul. Dia hanya ingin memastikan.Mirko berpikir sejenak, mencoba untuk mengingat kembali wajah wanita itu.Dengan kening yang berkerut, Mirko berkata, “Sebenarnya ini yang menjadi masalah. Aku tidak bisa mengingatnya dengan baik karena wajahnya tidak begitu jelas. Sebab pada saat itu wajahnya tertutup oleh darah yang sepertinya mengalir dari keningnya.”“Jadi dia terluka? Apa kamu tahu, dia terluka karena apa?” tanya Albin.Mirko menggelengkan kepalanya sambil berkata, “Aku datang pada saat Angeline akan dibawa oleh pria itu. Di saat itu, si wanita sudah berdarah dan wajahnya tertutup oleh darah. Makanya aku tidak bisa mengenalinya dengan baik.”Albin berpikir semakin keras. Dan kemudian dia pun mengangguk-anggukan kepalanya.“Ya sudah kalau begitu, tidak masalah. Yang terpenting Ange
Yang diingat terakhir kali oleh Angeline adalah saat dia berada di hutan pinus yang berarti itu adalah tadi siang. Jadi, berat kemungkinan jika Angeline mengalami gegar otak dan hilang ingatan jangka pendek.“Kamu benar-benar tidak mengingat apapun?” tanya Lucas.Dengan wajah yang kesal, Angeline berkata, “Untuk apa aku berbohong? Tidak ada gunanya. Memang dengan berbohong kepadamu, akan membuatku menjadi semakin kaya?”Lucas langsung mengusap kepala Angeline dengan senyuman di wajahnya. Entah kenapa, sikap Angeline yang seperti ini membuatnya menjadi gemas kepada Angeline.“Sudahlah, kamu istirahat saja supaya besok sudah pulih. Jangan terlalu banyak bergerak yang mendadak,” kata Lucas.Kemudian Lucas membalikan badannya dan berjalan pergi ke kamarnya untuk mandi dan beristirahat.“Hey, kamu mau ke mana? Jelasin dulu, tadi aku kenapa? Aku pingsan karena apa?” tanya Angeline dengan suara yang dinaikkan. “Besok saja aku jelaskannya. Sekarang aku mau mandi dan tidur. Lelah sekali hari
Kebutuhan biologis Lucas telah mencapai puncaknya dan dia tidak bisa menahan lagi, butuh penyaluran. Dan di hadapannya sekarang, ada seorang wanita cantik yang sangat menggoda.“Jangan macam-macam! Waktu itu hanyalah keterpaksaan dan jangan berharap akan terulang lagi!” kata Angeline sambil melotot.“Kenapa tidak boleh? Kamu adalah istriku dan sudah jadi kewajibanmu untuk melayaniku, bukan?” kata Lucas sambil terus melangkah mendekati.Angeline mundur beberapa langkah. Bukan karena dia jijik untuk berhubungan badan dengan Lucas, dia pun secara diam-diam mengagumi bentuk tubuh Lucas, apalagi dengan aroma tubuhnya.Hanya saja, untuk saat ini, waktunya tidak tepat. Dia harus pergi ke kantor. Jadi, tidak ada waktu untuk melakukannya sekarang.Selain itu, tentu saja dia harus jual mahal meskipun statusnya di negara adalah istri Lucas.“Kita sebagai suami istri pun hanya sandiwara. Jangan menganggapnya seperti hubungan suami istri pada umumnya. Jangan memintaku untuk melayanimu karena aku j
Sabrina langsung bersujud di kaki Lucas sambil menangis. Dia tidak kuat dengan siksaan yang diberikan oleh Lucas kepadanya.Selama berada di markas Organisasi Veleno, dia merasa seperti sedang berada di neraka. Sangat menderita dan menimbulkan trauma yang sangat dalam.Sabrina kapok dan berjanji pada dirinya sendiri tidak akan melakukan sesuatu yang menyinggung Lucas maupun Sabrina lagi. Dia sudah tidak kuat.“Maafkan aku, Lucas. Aku minta ampun padamu. Tolong, bebaskan aku!” ucap Sabrina sambil menangis dalam sujudnya.Lucas tidak mau terdengar oleh Angeline. Oleh sebab itu, dia langsung berjongkok agar pembicaraan mereka tidak terlalu keras.“Bagaimana kamu bisa keluar dari sana? Kamu kabur?” tanya Lucas, setengah berbisik dan sembari mengangkat tubuh Sabrina agar tidak sujud lagi.Sabrina menganggukkan kepalanya sambil berkata, “Iya, aku kabur saat tidak ada siapa-siapa di sana. Aku takut sekali. Aku tidak mau lari dan bersembunyi. Aku ingin diampuni.”Lucas menoleh ke belakang unt
Si gondrong dengan berani melepaskan tamparan kepada Moretti. Dia berpikir kalau pihak sasana Brotherhood tidak akan menyerah balik karena dia adalah penonton yang telah membayar.Namun ternyata berbeda. Moretti menepis tamparan itu dan membalas menampar.Plaaak!Tamparan dari Moretti cukup keras hingga membuat si gondrong sempoyongan.Melihat temannya ditampar hingga sempoyongan, sepuluh orang yang ada di dekat si gondrong protes.“Apa yang kau lakukan?”“Apa yang aku lakukan? Kenapa tidak bertanya kepadanya apa yang telah dia lakukan?” Moretti menantang balik.Lucas mendekat. Dia tidak mau membuat acara pertamanya di sasana Brotherhood berantakan. Oleh sebab itu, dia ingin menyelesaikan masalah ini baik-baik.“Kalian semua ikut aku. Kita bicarakan masalah ini baik-baik. Aku akan mendengarkan apa yang kalian minta dan mencari solusi terbaiknya,” kata Lucas.Mereka semua yang merupakan anak buah si gondrong, menatap si gondrong untuk menentukan apakah akan ikut dengan Lucas atau tetap
Mendengar jika prosedur musiknya Stella adalah salah satu dari petinggi organisasi mafia Dominus Noctis, membuat Lucas tertarik. Lucas menilai jika dia bisa memanfaatkan Stella untuk mengorek informasi organisasi Dominus Noctis.“Iya, dia adalah salah satu dari mereka. Oleh karenanya, aku tidak bisa berbuat banyak,” kata Stella. Dengan wajah yang penuh penyesalan, dia berkata, “Jika awalnya aku tahu dia itu adalah seorang mafia, aku tidak akan mau bergabung dengannya. Ya, walaupun aku mendapatkan ketenaran ini, tapi aku membatin.”Lucas paham dengan penderitaan yang dialami oleh Stella. Bukan hanya fisik dan materi yang diperas, pasti juga dengan tubuhnya.Lucas merasa iba dengan Stella.“Itu semua sudah terjadi. Kedepannya yang harus dipikirkan. Apakah kamu masih di sana atau tidak, itu tergantung padamu,” kata Lucas.Stella tertawa kecil. Dia menarik napas sambil menebar pandangannya ke segala penjuru ruangan.“Jika semua tergantung padaku, aku sudah keluar dari awal,” ucap Stella
"Ketua, aku bawakan tamu spesial untukmu." Diego mendorong pintu ruang kerja Lucas tanpa permisi, langkahnya santai tapi tegas. Senyum tak lepas dari bibirnya.Lucas, yang sedang bermain ponsel, mengangkat kepala dengan alis sedikit terangkat. Di belakang Diego, seorang wanita melangkah masuk. Langkahnya anggun dan teratur.Lucas jarang kagum dengan wanita, tapi wanita yang bersama Diego beda cerita. Wanita itu punya aura yang sulit dijelaskan. Rambut hitamnya jatuh sempurna di bahu, mata cokelat gelapnya seperti bisa membaca pikiran, dan senyumnya ... tajam tapi manis, seperti jebakan yang sengaja dipasang. Mematikan!"Stella." Suara wanita itu mengalir pelan, tapi cukup membuat suasana ruangan berubah. Dia memperkenalkan diri."Hm," jawab Lucas singkat dan acuh tak acuh, padahal sudut matanya mencuri pandang.Lucas jelas tergoda dengan kecantikan Stella. Namun dia memilih untuk menjaga jarak karena jika terlalu dekat, akan membuat semuanya menjadi repot.Selain akan ada masalah deng
Ketika mereka menoleh kembali, terlihat Solanke sudah tergeletak di lantai dengan kening yang berdarah. Di dekatnya terdapat sebuah pin yang telah berlumur darah.Moretti langsung menoleh ke arah Lucas dan melihat pria itu duduk di atas meja dengan santai.‘Peluru itu tidak mengenainya?’“Mungkin dengan pin itu, kamu mengerti dengan siapa kamu berhadapan sekarang!” ucap Lucas.Solanke yang begitu penasaran dengan Lucas karena bisa dengan mudah menghindari tembakannya, ingin tahu sekali dengan siapa Lucas sebenarnya.Solanke mengambil pin yang tergeletak tidak jauh darinya. Dia mengusap wajah agar darahnya tidak masuk ke mata dan … Duaaar!Solanke sangat terkejut ketika melihat pin legendaris yang selama ini hanya pernah dia lihat dari foto saja.“I-ini … ini pin Raja Mafia? Apakah benar ini adalah milikmu?” tanya sang jenderal bintang 1 itu.“Bagaimana caranya ada di tanganku jika itu bukan milikku?” tanya Lucas sedingin es.Brigjen Solanke terdiam sesaat. Dia bingung harus melakukan
Lim menatap Lucas untuk memperhatikan reaksinya. Dia berharap Lucas takut dan meminta maaf. Dengan begitu, dia tidak perlu repot-repot memanggil brigadir jenderal untuk masalah ini. Sebab, dengan memanggil seorang petugas petinggi polisi, dia harus mengeluarkan sejumlah uang.Namun nampaknya Lucas sama sekali tidak menunjukkan wajah yang takut. Jadi, Lim pun mengangguk kepada asistennya, memberikan isyarat agar melanjutkan teleponnya.Moretti dan Diego menjadi cemas sekarang ini. Berurusan dengan seorang polisi dengan pangkat jenderal, selalu merepotkan.“Kamu saja yang bilang!” seru Moretti dengan bisik-bisik.“Kamu saja! Aku tidak berani,” bisik Diego.Lim melihat apa yang dilakukan oleh Diego dan Moretti. Dia senang dengan reaksi dari keduanya yang menunjukan jika mereka takut.‘Lucas. Kamu juga pasti takut, ‘kan? Kamu hanya berpura-pura tenang saja. Awas kamu! Kalau Brigjen Solanke datang, kamu akan terkencing-kencing!’ kata Lim dalam hati.“Sudah? Kapan dia akan datang? Suruh lan
Matteo menatap Laudrup dalam-dalam. Dia mengerti dengan apa yang sedang dipikirkan oleh Laudrup ada juga perasaannya. “Ya, baiklah, aku paham kalau kamu butuh waktu untuk memikirkannya,” kata Matteo. “selagi berpikir, carilah rencana lain yang lebih bagus yang bisa menghancurkan mereka dengan lebih cepat.”Laudrup mengangguk sambil berkata, “Terima kasih, Pak Matteo.”“Pak, sebenarnya masalah kita itu adalah Lucas. Dia yang harus disingkirkan. Jika sudah tersingkir, maka secara otomatis, sasana Brotherhood akan hancur. Kamu bisa dengan mudah untuk mengambil alihnya,” kata John, memberikan saran.“Bagaimana caranya menyingkirkan dia? Bukankah kamu sendiri yang mengatakan kalau Lucas memiliki kemampuan ilmu beladiri yang tinggi?” tanya Matteo.John menoleh ke arah Laudrup. Lalu dia berkata, “Mungkin saja Laudrup bisa mengatasinya.”Matteo mengalihkan pandangannya kepada Laudrup. Matteo sendiri tidak yakin dengan kemampuan Laudrup meskipun dia sudah meminta sendiri jika Laudrup memiliki
John tidak percaya dengan apa yang dikatakan oleh Lucas. Dia menilai jika Lucas hanya membual saja.Sebagai mantan pemilik sasana Brotherhood, dia sudah khatam seluk beluk dari bisnis ini. Dan royalti sebanyak 10 kali lipat dari nilai kontrak adalah sesuatu yang sangat besar dan keuntungan dari malam pertandingan, tidak pernah mencapai angka tersebut.“Jika tidak menguntungkan, aku tidak akan melanjutkan dan bahkan menambah hiburan yang akan disajikan nanti. Semua itu karena keuntungan kamu yang besar,” kata Lucas dengan senyum tipis yang merekah di pipinya.John melihat ke sekeliling dan dia melihat ada sebuah banner yang cukup besar dengan wajah seorang penyanyi wanita yang sedang naik daun, Stella.‘Bagaimana mungkin bisa? Apakah ada sponsor lain yang membayar besar? Tidak masuk akal!’ John menolak perkataan Lucas jika mereka bisa untung besar.“Tidak mungkin. Sponsor malam pertandingan di sasana Brotherhood datang karena aku. Sekarang aku tidak ada di sana, jadi para sponsor pasti
Lucas tiba di sasana Brotherhood. Seperti biasa, dia disambut oleh kedua petinggi sasana. Namun penyambutan saat ini tidak seperti biasa. Mereka terlihat murung.Kini mereka langsung menuju ke ruang manajemen untuk membicarakan tentang masalah kontrak dengan perusahaan Good Work.“Jadi bagaimana?” tanya Lucas.“Tadi pagi aku sudah bertemu dengan pimpinan perusahaan Good Work yang mana adalah sponsor utama dari pertandingan kita malam ini. Aku sedang membicarakan permasalahan yang sedang terjadi, tapi Mereka menolak untuk mengerti dan tetap memaksa untuk Laudrup turun tanding,” ungkap Diego.Lucas mengangguk. Dia mengerti dengan keputusan perusahaan Good Work itu. “Tetapi yang menjadi masalah adalah jika kita tidak mampu menghadirkan Laudrup dalam pertandingan, kita harus membayar penalti sebanyak 10 kali lipat dari nilai kontrak. Ini menjadi masalah besar karena kita tidak memiliki dana sebanyak itu, Ketua,” lanjut Diego.Lucas terdiam beberapa saat.“Aku paham dengan keputusan dari
Mereka sudah mengeluarkan dana besar untuk promosi dan juga biaya agar Laudrup turun tanding. Jika Laudrup tidak jadi bertanding, tentu saja mereka akan rugi banyak. Itulah yang menjadi alasan bagi Lim, memaksa. Laudrup untuk bertanding.“Aku juga inginnya Laudrup bertanding. Tapi sejak kemarin, dia tidak ada kabar. Dicari pun, belum menemui titik terang,” kata Diego, mencoba untuk menjelaskan tentang apa yang terjadi sebenarnya.“Bisa saja aku mengabarkan tentang masalah ini kepada kalian dan membiarkan kalian tahu saat malam pertandingan, tapi aku tidak mau. Aku memiliki tanggung jawab kepada kalian. Oleh karena itu, aku membicarakan masalah ini kepada kalian sekarang guna mencari titik terangnya,” lanjut Diego.Lim tidak mau mendengarkan apa yang dikatakan oleh Diego. Dia tidak mau tahu tentang alasan-alasan dari Diego.“Aku tidak peduli! Apapun yang terjadi, Laudrup harus bertanding. Jika dia tidak bertanding, kalian harus membayar penalti 10 kali lipat kepada kami!” ucap Lim deng