Share

Bab 37 Tamparan

Penulis: Nurleni
last update Terakhir Diperbarui: 2024-02-18 17:05:02

Tokk

Tokk

"Emly, kalian dengar aku kan" tanya Leya sambil mengetuk ngetuk pintu kamar Emly yang tadi di kunci oleh Aldrich.

"Kak" teriak Emly yang saat ini bersama dengan Van di dalam kamarnya.

"Aku akan susul tuan, aku akan minta kuncinya" Leya langsung pergi dari sana menuju ke arah Aldrich yang saat ini ada di paviliun mansion itu.

Sedangkan Emly saat ini menatap pada Van yang hanya diam saja.

Laki laki mes um itu sangat mudah merasa tegang jika bersama dengan seorang wanita.

"Kak coba kamu dobrak pintunya" pinta Emly.

Van bangkit dari duduknya. Namun, saat ini tatapan matanya tidak bisa lepas dari Emly.

"Kak sadarlah" geram Emly pada Van.

Sudah beberapa tahun Emly bersama dengan Van, dan Emly sangat tau bagaimana dengan Van yang selalu resah jika bersama dengan seorang wanita.

"Ya Em" ucap Van yang mencoba membuka pintu kamar Emly, tapi sayang saat knop pintu di tarik oleh Van.

Knop pintu itu malah terlepas dari pintu,

"Maafkan aku Em" ucap Van.

"Arghh, kakak ini yang benar saja"
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

  • Pelayan Kesayangan Tuan Mafia   Bab 38 Kebenaran tentang Aldrich

    Suara Adzan berkumandang terdengar sampai ke telinga wanita berusia 20 tahunan itu, wanita berkerudung itu melupakan sesuatu karena terlalu nyaman dengan selimut dan bantal dia yang empuk.Janda beranak satu itu terbangun dia menyelimuti kembali putranya yang tertidur di sampingnya.Pipinya masih berdenyut. Namun, Leya berpura pura untuk melawan rasa sakit itu.Dalam hatinya ada rasa marah pada orang itu, Leya tidak sesabar itu dalam menghadapi kenyataan hidupnya, hanya saja mungkin Leya tetap diam karena takut untuk melawan.Leya langsung menuju ke kamar mandi, dia mengambil air wudhu agar dia bisa melaksanakan sholat subuh.Tetapi, dia langsung teringat dengan Adik iparnya yang semalaman bersama dengan laki laki di kamar."Astaghfirullah aku lupa pada Emly" gumam Leya yang langsung menyudahi aktivitas dia yang tengah berwudhu.Leya menuju ke ranjang, dia mencari sesuatu yang semalam dia ambil dari saku Aldrich.Sayang seribu sayang, Leya tidak menemukan barang yang dia cari itu."Ak

    Terakhir Diperbarui : 2024-02-19
  • Pelayan Kesayangan Tuan Mafia   Bab 39 Cemburu

    Gerimis turun dari langit yang terlihat mulai mendung, Leya langsung terpogoh pogoh untuk mengambil jemuran dia yang sudah mulai kering.Namun, tatapan mata istri Aldrich itu fokus pada seseorang yang berbaring di tanah membiarkan kulit mulusnya terkena air hujan."Nona biar saya yang angkat jemuran" sahut anak buah Aldrich.Baru kali ini anak buah Aldrich mau mengangkat jemuran milik majikannya.Sedangkan Leya mendekat pada wanita dengan rambut panjang itu."Astaghfirullah" gumam Leya yang melihat ternyata wanita itu pingsan di tanah.Leya mencoba menggoyangkan tangan wanita itu, tapi sayang tidak ada respon dari wanita itu."Nona anda kenapa hujan hujanan" sahut anak buah Aldrich yang langsung membukakan payung untuk Leya.Leya menatap pada anak buah Aldrich yang bertanya tanya itu."Apa kamu kenal" tatapan mata Leya berharap anak buah Aldrich tau siapa wanita itu."Dia Nona Shasya"."Siapa Nona Shasya? Kamu kenal?" Cecar Leya."Kekasih tuan Aldrich"."Hah, Kekasih?" Kejut Leya.Bra

    Terakhir Diperbarui : 2024-02-20
  • Pelayan Kesayangan Tuan Mafia   Bab 40 Bukannya tuan yang menghamilinya

    Hening...Hanya hening yang terasa oleh dua insan yang berada dalam satu ruangan itu.Leya bahkan tidak mengucapkan sepatah kata pun pada suaminya itu.Bahkan Aldrich juga hanya terdiam sambil mencari topik pembicaraan untuk menjelaskan pada Leya kalau dia dan Shasya itu tidak ada apa apa."Nona ini pakaian anda" ujar anak buah Aldrich yang baru kembali dari Mansion untuk mengambil pakaian milik Leya dan Aldrich."Terimakasih pak" ucap Leya.Leya langsung pergi dari sana menuju ke arah toilet yang ada di rumah sakit.Leya langsung mengganti pakaian dia yang basah.Leya menatap pada cermin yang besar yang ada di kamar mandi itu."Apa bayi yang wanita itu kandung adalah anak dari Tuan Al" gumam Leya.Pemikiran itu yang selalu muncul di benak Leya, bukan tanpa alasan tapi Leya tau betul siapa Aldrich.Suaminya itu sangat suka gunta ganti pasangan tidur, dan Leya berpikir kalau Shasya adalah wanita yang hamil anak Aldrich.AaaaaTeriak seorang wanita yang membuat Leya tersadar, dia langsu

    Terakhir Diperbarui : 2024-02-21
  • Pelayan Kesayangan Tuan Mafia   Bab 41 Kedatangan Danan

    TukAldrich mengetok kepala Leya yang saat ini terlihat sangat menggemaskan di mata Aldrich."Kau pikir aku akan selingkuh dari mu" ujar Aldrich."Ya kau selingkuh, buktinya kau tidur dengan dia" ucap Leya."Aku tidak mungkin melakukan sesuatu pada Shasya, aku malas sekali mencicipi wanita bekas sahabat aku sendiri"."Oh".Aldrich menatap pada Leya, rasanya dia gemas sekali pada wanita itu, sayangnya Aldrich masih marah apa lagi barusan Leya berbicara dengan orang lain."Siapa pria tadi" tanya Aldrich."Danan, teman aku" jawab Leya.Aldrich mencekal tangan Leya dia membawa wanita itu menuju kearah toilet yang ada di sana.Aldrich mengunci pintu kamar mandi di rumah sakit itu."Ada apa tuan" tanya Leya.Aldrich mendorong Leya ke dinding kamar mandi itu, dia memegang kedua tangan Leya dan mengarahkan ke atas kepala Leya.Dengan buas Aldrich mengecupi bibir mungil Leya, tidak ada berontak dari Leya, dia hanya menerima perlakuan Aldrich padanya dengan pasrah.Namun, Leya mengingat tentang

    Terakhir Diperbarui : 2024-02-22
  • Pelayan Kesayangan Tuan Mafia   Bab 42 Apa kau mengkhianati aku?

    "Danan" bentak Shasya."Jangan marah, aku baik kok" tawa renyah terdengar dari mulut busuk itu.Perbedaan usia mereka sangat jauh. Namun, kenyataannya Shasya masih terlihat sangat muda walaupun usianya sudah menginjak kepala tiga."Sabar Tante"."Keluar Danan, aku muak melihat wajah munafik seperti mu".Shasya terlanjur marah dia tidak mau Danan semakin memanfaatkan dia.Shasya sudah terlanjur suka pada Rayandra, sayangnya Danan memfitnah Shasya sehingga membuat Shasya menjadi buruk di mata Rayandra.Danan menarik pakaian Shasya, hingga membuat pakaian rumah sakit itu sobek di bagian bahunya."Luka ini, hahahaha, kau tau karena luka mu ini! Aku punya masalah besar" geram Danan."Lepaskan aku Danan".Shasya berusaha melepaskan cekalan tangan Danan yang sangat kuat di bahunya."Aku kesakitan" Shasya meringis, tapi sayang manusia iblis seperti Danan tidak akan mungkin melepaskan Shasya begitu mudah."Kau kesakitan Tante" tanya Danan tertawa terbahak-bahak."Dasar bocah ingusan" geram Sha

    Terakhir Diperbarui : 2024-02-23
  • Pelayan Kesayangan Tuan Mafia   Bab 43 Informasi

    Leya menatap pada kemesraan suaminya dan selingkuh suaminya, pura pura baik baik saja itulah yang saat ini Leya lakukan.Leya bukan wanita yang kuat dia juga punya titik lemah yang mungkin tengah dia tutupi.Matanya fokus pada layar ponsel yang hanya menunjukkan layar wallpaper saja.Leya bingung harus melakukan apa lagi, dia tidak berani kalau harus meninggalkan tempat itu."Apa kamu tau" tanya Aldrich yang mampu mengalihkan pandangan Leya.Shasya menatap pada kekasihnya itu, dia menuntut kelanjutan ucapan Aldrich."Apa"."Kalau Rayandra tau kamu ada di sini".Ucapan Aldrich mampu membuat Shasya terkejut, bukan itu rencana dia sebelumnya.Shasya hanya menggelengkan kepalanya saja, menolak ucapan Aldrich barusan."Kamu yang beri tau dia" tanya Shasya."Hmm, dan kamu harus tau kalau Rayandra menyerang markas aku" ujar Aldrich secara perlahan dia tidak mau Leya mendengar ucapannya itu.HahShasya menatap sendu."Maaf karena aku, kamu jadi seperti ini" lirih Shasya."Kamu sayang pada Ray

    Terakhir Diperbarui : 2024-02-24
  • Pelayan Kesayangan Tuan Mafia   Bab 44 Belum ada jawaban

    BrakkTatapan mata tertuju pada Emly yang baru saja datang ke ruangan Shasya.Aldrich memutar bola matanya malas, dia yakin kalau adiknya itu sudah pasti akan membuat keributan di sana.Mata Aldrich mengkode pada Leya agar bicara dengan Emly.Leya menarik tangan Emly agar keluar dari sana."Kak kenapa gak pulang saja? Lihat kakak hanya menonton pasangan gila itu" Emly marah marah pada Leya.Hanya senyuman yang wanita cantik itu tunjukkan."Kamu ini ngomong apa Em? Gak bisa seperti itu karena tuan Al kan suami aku, dan gak mungkin kalau aku biarkan mereka berduaan, lagi pula tuan Al tidak mengijinkan aku pulang"."Ck kakak ini" geram Emly."Tolong jangan lakukan apa pun, bilang saja kalau aku adalah pelayan" pinta Leya."Ya baiklah" ucap Emly mengalah.Mereka masuk ke dalam ruangan Shasya, dengan penuh sandiwara Emly mendekat pada Shasya dan memeluk Shasya layaknya seseorang yang rindu pada kehadiran seorang Shasya."Kak Sya, baik kan" tanya Emly tersenyum."Aku baik, oh ya aku suka ka

    Terakhir Diperbarui : 2024-02-25
  • Pelayan Kesayangan Tuan Mafia   Bab 45 Leya hilang?

    "Kak mau nipu ya" ucap penjaga kasir.Hah..Leya hanya terdiam dia tidak bisa membayar uang untuk makanan itu."Tolong ijinkan saya keluar dulu mbak, saya akan ambil uang dulu" sahut Leya."Silahkan Nona" ucap Manager di cafe itu.Kebetulan sekali kalau manager itu datang jadi Leya bisa minta tolong pada supirnya untuk menelpon Nomor Emly.Sayang seribu sayang, saat ini pak Supirnya tidak ada di sana."Kemana pak supir" gumam Leya.Panik?Leya semakin panik sekarang, baru kali ini gadis itu ke kota. bahkan Leya tidak tau jalanan menuju ke rumah sakit tadi."Mana aku gak punya uang lagi, bagaimana aku membayarnya" gumam Leya yang di rundung ketakutan.Leya masuk lagi ke dalam, dia akan bicara hal yang sebenarnya pada Manager cafe itu, Leya juga sanggup jika harus mendapatkan hukuman."Pak maafkan saya" lirih Leya sambil menunduk.Dia sangat malu sekarang apa lagi banyak yang melihat ke arahnya.Mungkin Leya sudah menjadi tatapan semua mata yang ada di sana."Kenapa Nona" tanya manager

    Terakhir Diperbarui : 2024-02-26

Bab terbaru

  • Pelayan Kesayangan Tuan Mafia   Bab 81 pernikahan Granida dan Clara

    Hari ini adalah hari pernikahan Granida dan Clara, mungkin sudah lima hari sejak Aldrich pingsan, Granida berharap kalau Aldrich bisa datang tapi sayangnya Aldrich masih pingsan dan sepertinya kondisinya kurang baik sekarang.Kata Dokter, kesehatan Aldrich semakin menurun apa lagi tidak ada makanan yang masuk kedalam tubuh Aldrich, bahkan Aldrich tidak bergerak sama sekali di atas tidur.Granida juga meminta Leya untuk datang tapi sayangnya Leya tidak akan datang karena dia cemas pada kondisi Aldrich, sekarang saja Aldrich tengah dirawat di rumah sakit ternama, kabarnya Leya dan Emly sering kali terlibat sebuah pertengkaran yang membuat keduanya salah paham.Van sudah kehabisan akal untuk memisahkan Leya dan Emly apa lagi ada Sinta juga yang menjadi pendukung Emly, keadaan keluarga itu sekarang sangat kacau. Tapi Granida juga tidak bisa melakukan apa pun, dia tadinya ingin menunda pernikahannya, tapi tidak mungkin karena persiapannya sudah selesai.Granida sudah mengucapkan janji suci

  • Pelayan Kesayangan Tuan Mafia   Bab 80

    Emly sejak tadi menangis dan mengadu pada Sinta tentang masalah yang baru saja dikatakan oleh Van padanya, Emly merasa kalau dia tidak salah bahkan dia juga merasa kalau Sinta juga tidak akan mungkin melakukan hal seperti itu pada Aldrich."Kamu percayakan sama Tante?" tanya Sinta memastikan kalau Emly masih berada di pihaknya.Emly menganggukan kepalanya karena memang dia sangat percaya pada Sinta."Tante, aku gak suka Leya berkata seperti itu pada Tante, jahat sekali mulutnya." Emly mengusap air matanya yang sejak tadi berjatuhan membasahi pipinya."Sudahlah lagian Tante juga tau kalau Leya memang sangat membenci Tante sejak pertama Tante datang kesini," ucap Sinta."Aku akan buat perhitungan padanya!" geram Emly. Tangannya terkepal kuat karena emosinya yang dia tahan.Emly langsung keluar dari kamar Sinta, dia akan menuju ke kamar Leya. Sekarang Emly sudah sangat marah pada Leya apa lagi dalam pikiran Emly, yang salah itu adalah Leya karena Leya sudah mengijinkan Aldrich pergi pada

  • Pelayan Kesayangan Tuan Mafia   Bab 79

    Van akhirnya bisa menemui Leya, dia akan memberi tahukan semuanya pada Leya, tapi sayangnya saat Van akan masuk ke kamar Aldrich terlihat kalau diluar ada Sinta yang tengah menelpon seseorang.Van merasa semakin curiga apa lagi Sinta berbicara dengan berbisik-bisik di telponnya."Apa jangan-jangan dugaan aku ini benar? Tante Sinta yang melakukannya? Jahat sekali dia!" geram Van.Van masih memantau Sinta hingga Sinta pergi dari sana dan sekarang adalah saatnya Van untuk masuk kedalam dan membicarakan semuanya pada Leya.Setelah semuanya terbongkar Van tak akan melakukan apa pun pada Sinta hanya saja Van mau Sinta merasakan apa yang Aldrich rasakan."Aku mencurigai Tante Sinta." ujar Van sambil menganggukkan kepalanya karena dia yakin dengan ucapannya itu."Kenapa kakak begitu yakin?" tanya Leya yang sebenarnya senang sekali karena Van akhirnya menyadari hal itu."Aku merasa kalau dia terlibat sangat aneh," papar Van.**Aldrich menatap pada tantenya yang baru saja pulang entah dari man

  • Pelayan Kesayangan Tuan Mafia   Bab 78 Van mencurigai Sinta

    "Aku kurang tau. Tapi aku mencurigai seseorang!" "Siapa?" sela Leya. "Aku curiga pada Tasya." ujar Van. Leya menganggukan kepalanya. Tapi dia tidak percaya kalau Tasya yang akan melakukan hal itu, apa lagi dia tau sekali kalau Sinta yang melakukannya, hanya saja Leya tak bisa bicara sekarang karena Van pasti akan mengklaim kalau Leya memfitnah Sinta. "Apa jangan-jangan, Nyonya Sinta." ucap Saga yang langsung menatap Van dan Leya. "Hah, jangan memfitnah Saga. Kau tak punya bukti!" Van berucap dengan nada ketus. "Aku memang tak punya bukti, tapi dari racun itu menunjukan kalau obat itu tidak ada di apotek mana pun. Dan Nyonya Sinta dulunya pernah bekerja di rumah sakit, bisa saja dia meracik obat itu sendiri." ungkap Saga mengungkapkan semua kejanggalan yang dia rasakan. "Bisa jadi, tapi kita gak punya bukti." bantah Van. "Kak Van, kita bisa punya bukti kalau kita bisa bekerja sama." Leya berucap dengan penuh harap, Leya tak bisa menemukan bukti sendirian makannya dia

  • Pelayan Kesayangan Tuan Mafia   Bab 77 curiga

    "Kata anak buah ku, Tasya diusir dari villa Aldrich." ujar Rayandra pada istrinya Risa. Risa menatap pada suaminya yang saat ini terlihat sangat kacau, Rayandra baru saja pulang dari pekerjaannya dan sepertinya Rayandra mempunyai masalah yang berat, tapi dia tidak bicara pada Risa. Risa mendekat pada suaminya, Risa memegang tangan Rayandra. "Ada apa?" tanya Risa. Rayandra menggelengkan kepalanya. "Tidak, bagaimana keadaan anak kita?" tanya Rayandra mengusap perut Risa yang masih sangat rata. "Sepertinya baik-baik saja." jawab Risa. Risa mendengar Rezha yang saat ini menangis, dia langsung menggendong Rezha dan memberikan susu pada bayi itu. Walaupun Risa bukanlah ibu kandungnya tapi Risa sangat sayang pada Rezha. "Bisa aku minta sesuatu?" tanya Rayandra menatap pada Risa yang saat ini menunggu lanjutan dari ucapan Rayandra. "Bisakah kamu jauhi Danan, aku tidak suka padanya." paparnya. "Kenapa? Apa dia salah?" tanya Risa. "Tidak, hanya saja aku baru tau kalau dahulu Danan lah

  • Pelayan Kesayangan Tuan Mafia   Bab 76 Kebaikan Granida

    Flashback on Di markas preman. Aldrich dan semua anak buahnya datang ke sana, mereka masuk kedalam markas yang sangat besar yang beranggotakan lima belas orang itu. Jika saling menyerang, tentu saja Aldrich lah yang akan menang. tapi sekarang yang paling penting adalah bernegosiasi agar mereka tidak lagi menganggu Aldrich dan anak buahnya untuk mengantar barang melewati jalan kawasan mereka. "Dimana ketua kalian?" tanya Aldrich dengan tatapan tajam yang membuat orang-orang yang melihatnya takut melihat Aldrich yang berwajah garang. Seorang pria paruh baya berjalan mendekat kearah Aldrich. "Ada apa?" tanyanya menatap Aldrich dari atas sampai bawah. "Kamu?" tanya Aldrich yang mendapatkan anggukan kepala dari pria paruh baya itu. "Bagus kalau begitu, aku datang untuk bernegosiasi bersama dengan kalian!" tegas Aldrich berusaha untuk tetap tenang dan tidak emosional. "Nego? Untuk apa?" tanya pria itu. "Perkenalkan nama aku, Aldrich. Kau tau Blooder?" tanya Aldrich menatap pada se

  • Pelayan Kesayangan Tuan Mafia   Bab 75 Pingsan lagi

    Leya terlihat sangat panik, pagi ini dia dikejutkan dengan pesan kalau Aldrich pingsan dari semalam, Leya yakin kalau suaminya itu tidak meminum obat yang dia berikan. Leya merasa kalau racun dalam tubuh Aldrich belum hilang karena sekarang saja Aldrich pingsan karena telat meminum obat itu. Leya menatap ke arah gerbang yang terlihat kosong, dia menanti Aldrich untuk dibawa pulang, katanya mereka masih dalam perjalanan menuju ke sana. Leya menyiapkan sebuah obat yang sudah dia larutkan kedalam air, Leya juga berjaga-jaga takutnya Sinta akan melakukan hal yang macam-macam padanya. "Kak," panggil Emly dari ambang pintu kamar Leya. "Kak, benar katanya kak Aldrich pingsan?" tanya Emly yang langsung mendekat pada Leya dengan tatapan khawatir. Leya menganggukan kepalanya. "Katanya 'Ya' tapi kita lihat saja nanti, semoga saja dia baik-baik saja." jawab Leya. "Kenapa kakak berangkat malam hari?" tanya Emly. "Katanya ada pekerjaan penting, aku gak tau dia pergi kemana." papar Leya. "A

  • Pelayan Kesayangan Tuan Mafia   Bab 74 masalah

    Aldrich sengaja mengumpulkan semua pelayan yang ada di Villanya itu, hanya ada Tasya dan Bu Ani sedangkan semua anak buahnya berada diluar Villa untuk memastikan tidak terjadi macam-macam didalam Villa tuannya itu. Mereka sudah tau kalau Aldrich mengumpulkan semua orang, maka ada masalah yang terjadi disana. "Apa yang kamu lakukan?" tanya Aldrich menatap tajam pada Tasya. Semua orang hanya diam saja tanpa ada yang bertanya alasan Aldrich mengumpulkan mereka, mereka seolah-olah takut pada Aldrich padahal dibelakang Aldrich banyak sekali yang mau mencelakai Aldrich. Hal seperti itu memang sudah biasa bagi Aldrich, tapi jika Aldrich tau siapa orangnya maka tak akan ada ampun bagi mereka yang sudah mengkhianatinya. "Jawab aku!" bentak Aldrich kembali bertanya pada Tasya yang hanya diam saja. "Kak, percuma bicara padanya." ujar Emly yang saat ini duduk di sofa bersama dengan anak-anak. "Tasya, apa harus aku cambuk dahulu lalu kau akan bicara?" tanya Aldrich menatap tajam pada

  • Pelayan Kesayangan Tuan Mafia   Bab 73 rencana mengusir Tasya

    Tasya yang saat ini sedang berjalan kearah paviliun langsung terkejut saat ada seseorang yang langsung menarik tangannya, Tasya juga meringis kesakitan saat orang itu mendorong Tasya sampai tubuhnya mentok di tembok."Argh!" ringis Tasya kesakitan."Diam! Tasya, sebaiknya kau cepat pergi dari sini!" usul kekasih Tasya dengan tegas."Paul, aku datang kesini karena kamu 'kan? Jadi, kenapa aku harus pergi? Kamu juga jarang ada disini? Aku merasa aman disini!" protes Tasya membantah setiap kata yang Paul minta."Lalu, siapa yang meminta kamu membuat masalah dengan wanitanya Rayandra, kamu harus tau kalau Rayandra itu musuh tuan Aldrich. Kalau saja Rayandra marah dia pasti akan marah pada tuan Aldrich bukan padamu." terang Paul, dia berusaha agar Tasya sadar dan mau pergi dari sana.Hal ini memang kesalahan Paul yang sudah membawa Tasya masuk kedalam sana, tapi saat itu situasinya berbeda karena Paul tak terima kalau Tasya dinikahkan dengan laki-laki pilihan Ayahnya Tasya.Paul merasa kala

DMCA.com Protection Status