Cinta itu impulsif.Saat cinta tidak sesuai dengan tindakan mu, maka dirimu akan berubah menjadi sangat naif.Clara meninggalkan Darwin dan berjalan menuju rungan dapur.Sebelumnya ia diperintahkan oleh Maureen untuk menyediakan gelas anggur agar bisa dinikmati oleh dia dan suaminya.Tapi sayang, posisi gelas terlalu tinggi hingga membuat Clara kesulitan untuk menjangkaunya.Ia kemudian mengambil kursi untuk dijadikan pijakan agar dia bisa naik lebih tinggi.Belum sempat Clara menaiki kursi tersebut, tiba-tiba dari arah belakang Darwin tiba dan menahan tubuh Clara.Alhasil, perempuan itu mengurungkan niatnya seketika."Biar aku saja!" ucapnya memandang Clara penuh emosi batin yang tak bisa diuraikan.Clara tersenyum sambil mengangguk.Saat Darwin hendak mengambil gelas, lebih mengejutkan lagi dengan aksi Clara. Dia memeluk tubuh Darwin dari belakang hingga laki-laki itu terkesiap dibuatnya."Apa yang kamu lakukan? Mengajakmu tadi saja sudah kamu tegur, kenapa memelukku?" tanya Darwin
"Permisi Pak.. hari ini ada jadwal pertemuan dengan Nyonya Maureen dari Golden Ang di galery milik mereka, dan mobil sudah siap di depan Pak," kata Ibu Lisa yang kembali mengingatkan tentang kerja sama yang menegangkan itu.Ya, bagaimana tidak disebut menegangkan, kalau yang dihadapi adalah Serayu dengan rencana balas dendam nya."Baiklah, aku akan turun setelah ini."Jaksa Agam menuruti apa kata ibu Lisa dan segera mematikan layar komputer di meja.Ia juga tak lupa mengambil jas yang sebelumnya disematkan di atas patung gantungan."Tak sabar sekali aku bertemu dengan kamu!" oceh laki-laki itu dalam hatinya.Walaupun Agam yakin bahwa Clara adalah Serayu, tapi dia harus tutup mulut serapat mungkin dan bertingkah seolah tak kenal dengan Clara. Agar siapapun lawan dari Serayu tidak akan curiga sedikit pun.Begitu melihat mobilnya yang sudah siap di depan pintu lobi, Agam langsung memasukinya dan menancap gas untuk segera menuju ke alamat galeri milik Maureen.Di sana lah pertemuan itu ak
"Hah!" Clara terkejut melihat Agam yang sudah berdiri di belakangnya."Maaf Pak Jaksa, saya terkejut. Sedang apa di sini?" tanya Clara kemudian."Saya ingin bicara dengan kamu Nona. Langsung saja, apa kamu Serayu?" Deg!!Bagai mendengar petir di siang bolong. Pertanyaan Agam menusuk di tempat luka itu.Clara gemetar menahan setiap kata yang akan terucap."M-maksud anda Pak? Saya tidak paham Pak tolong dijelaskan lebih detail lagi. Apa Pak Agam sedang mencari seseorang bernama Serayu?"Clara berusaha menghindar."Iya, dan itu kamu kan?"Agam berkata seorang setengah berbisik."Bukan Pak, saya Clara. Anda mungkin salah orang." "Benarkah? Baiklah kalau begitu. Berkas sudah saya tanda tangani. Permisi!" Tanpa basa-basi lagi, Agam bergegas pergi dari hadapan Clara setelah berhasil melayangkan pertanyaan tadi.Wanita itu masih memaku di tempat dan belum sadar dengan kejadian barusan."Laki-laki pintar. Aku senang kakak tahu aku!" ucapnya dengan lirih sambil memperhatikan Agam yang berjala
Clara meraih bibir Darwin dan melumatnya dengan hangat.Awalnya Darwin terdiam, namun sekejap kemudian Darwin membalas ciuman itu dengan sepadan.Mereka beradu lidah dengan posisi kepala yang miring, agar adegan itu terealisasi dengan nyaman.Kedua tangan Clara tersimpan di leher Darwin, sedangkan kedua tangan Darwin melingkar di pinggang Clara.Dan pergerakan ciuman itu semakin lama, berubah semakin lihai. Darwin bahkan memutar kepalanya ke dua arah dan memposisikan tubuhnya senyaman mungkin.Sedangkan Clara mengikut keinginan laki-laki yang terlihat agresif itu.Dari kecupan, sekarang mereka beralih ke adegan yang lebih ekstrem.Darwin sigap membuka satu persatu kancing baju milik Clara dan sudah terbuka lebar area dada itu.Meski masih tertutup sebuah bra, tapi gundukan kenikmatan itu terlihat jelas.Begitu Darwin hendak melepas kaitannya, tangan Clara dengan cepat menahannya."Jangan!""Kenapa?" Darwin yang berada di atas puncak kenikmatan itu sepertinya sudah tidak sabar ingin me
Mobil Kepala Jaksa sudah berhenti sempurna tak jauh cari lokasi studio milik Clara.Jangan tanya Kenapa kepala Jaksa tahu keberadaan studio milik Clara, beberapa waktu lalu dia saja bisa melacak riwayat perjalanan Clara melalui elektronik kartu tanda penduduk milik wanita itu, berarti mencari kediaman serta ke mana saja Clara pergi merupakan hal mudah baginya.Tapi dari jauh kepala Jaksa melihat mobil Tuan Darwin terparkir di sana lengkap dengan para pengawal dan sekretaris pribadi yang berjaga di depannya sambil memantau Jaksa Agam juga sambil menyimpulkan sendiri apa yang dilakukan Clara."Berarti Serayu sedang berusaha memikat hati Presdir Darwin, agar bisa memusnahkan kehidupan Hary Hartawan. Jalan kamu terlalu berbahaya Rayu. Aku benar-benar khawatir!" papar Agam di dalam mobilnya.tidak lama dia melihat Presdir Darwin keluar dari dalam studio dengan wajah yang sangat marah dan emosi"Apa yang terjadi apa? Apa yang terjadi pada Clara sampai Pak Darwin marah seperti itu."Setelah
"Ayah, tebak aku bawa berita apa?" Maureen tidak sabar untuk membawa berita ekslusif ini di depan ayahnya. Karena selama ini, Presdir Hary tidak pernah sekalipun percayakan satu proyek besar pada putrinya. Tapi setelah berhasil menggaet Jaksa Agam untuk menjadi penasihat hukum di tempat kerjanya, maka sudah dipastikan proposal itu menarik.Padahal jelas-jelas Jaksa Agam menerimanya bukan karena melihat proposal bagus atau tidak, tapi karena untuk berkesempatan bertemu dengan Clara dan melindungi wanita itu.Maureen memasuki ruangan kerja ayahnya dengan sebuah map di tangan."Ada apa kamu teriak-teriak dari luar!"kata ayahnya."Ini dia! Aku membawakan sebuah proyek besar. Departemen store yang aku inginkan sebentar lagi pasti akan berdiri. Dengan kita berkata bahwa kepala kejaksaan bekerja pada kita, maka sudah dipastikan pihak pajak tidak berani menyelidiki dana taktis perusahaan!"Presdir Hary mengambil dokumen itu."Wah!! Tidak disangka sekali anak ayah ternyata hebat juga! Bag
"Beritahu aku tentang semua rencana kamu. Berhati-hatilah pada setiap langkah kamu. Jangan karena kamu tidak ketahuan berarti kamu aman. Ya tentu saja aku akan membuat kamu aman, tapi kan...""Aku tahu maksud kakak! Gak perlu dijelaskan lebih jauh. Kalau begitu semoga kita bisa bertemu di pesta itu.Kalau sudah tidak ada lagi yang mau dibicarakan, tolong tinggalkan tempat ini ya kak!" pinta perempuan itu, dengan memohon agar Agam segera meninggalkan tempatnya."Aku pamit kalau begitu."Tanpa berlama-lama lagi, Agam segera meninggalkan studio Clara dengan lega.Ya dia sekarang sudah mendapatkan jawabannya bahwa wanita itu adalah Serayu.Tak disangka, pertemuannya sungguh sangat berarti dan tidak bisa disia-siakan begitu saja.**Kembali lagi pada Darwin yang sedang diselimuti amarah karena merasa dipermainkan oleh Clara.Ditemani oleh sebotol wine tengola, Darwin duduk di sofa tepat di ruang kerja pribadinya.Dia sedang flay, alias terbang di atas langit sambil membayangkan kecupan han
Para tamu sudah hadir memenuhi ruangan VIP salah satu hotel mewah di Jakarta Pusat.Semua undangan menggunakan kode QR yang hanya disediakan khusus bagi mereka yang diundang saja.Jika di-scan tidak muncul nama, maka sudah dipastikan tamu tersebut tidak bisa masuk.Untungnya Clara memiliki Bian sebagai kepala manager yang bisa mengakses undangan dengan kode Qr yang dia miliki. Tapi sebetulnya, meski tanpa scan, Clara bisa msuk dengan mudah karena dia diundang langsung oleh Maureen sebagai hadiah karen sudah membawakannya Jaksa Agam."Uh sayang, baru kali ini loh aku diundang ke acara ulang tahun Golden Ang. Meski aku pegawai dn menjabat sebagai manager, tapi undangan ini benar-benar privat. Aku bangga karena kamu menjadi perempuan kepercayaan Nyonya Maureen.""Oh ya? Istrinya siapa dulu dong? Aku kan hebat begini karena kamu Sayang. Kalau aku tidak menikah dengan kamu, maka aku gak akan mengenal mereka!" sahut Clara yang berjalan sambil mengalungkan lengannya di lengan Bian."Oh tidak