Perjalanan melelahkan itu diakhiri dengan kepulangan pada rumah masing-masing. Bedanya, Clara tak kembali pada rumah Bian, melainkan ada di ruangan bawah tanah rahasianya, sendiri.Dia perlu waktu sendiri karena tidak siap bertemu siapa pun yang berkaitan dengan masa lalunya, termasuk Bian yang di mana dia adalah kaki tangan Hary Hartawan.Clara menaruh ponselnya di atas meja, dan dia melihat ponsel itu berdering beberapa kali, dari tiga nomor secara bergantian."Mereka kenapa sibuk sekali mencari aku? Bukan kehidupan aku yang sudah kalian hancurkan?" Clara membiarkan ponsel itu berdering sampai mati kembali.Tak lama, dia melihat ke arah CCTV dan di sana menunjukkan bahwa Tuan Darwin ada di studio dan sedang melihat-lihat barangkali Clara ada di sana."Saya tidak melihat Nona Clara ada di sini Tuan, saya sudah mengitari sekeliling studio dan tidak ada siapa-siapa di sini!" ucap sekertarisnya ketika dia melacak keberadaan Clara dan terdengar lewat rekaman suara."Ke mana dia? Aku sang
"Kamu jelas salah Maureen! Apa kamu sudah kehilangan pikiranmu?" Darwin menatap Maureen dengan penuh amarah, sedangkan Clara berakting seperti seorang yang benar-benar kesakitan agar mendapat perhatian Darwin dua kali lipat.Dan di situ, Maureen seperti tidak dipedulikan sama sekali oleh suaminya."Dian!! Bawa dia ke dalam!" perintah Darwin pada sekretaris istrinya tersebut. Segera Dian mendekat dan membantu Maureen menopang tubuhnya dan berjalan menuju kamarnya."Kami tidak apa-apa?" tanya Darwin penuh khawatir."Kenapa Tuan di sini, sudah aku suruh menunggu di kamar.""Aku mendengar suara pecahan kaca, dan aku khawatir sesuatu terjadi padamu. Benar saja, kamu telah disakiti olehnya. Menjauh lah dari dia, jangan menuruti semua keinginannya!" Dengan lembut, Darwin merapikan kembali rambut Clara yang sempat berantakan akibat perlakuan dari istrinya."Nyonya mencurigai kamu berselingkuh Tuan, bagaimana ini?""Jangan takut, aku akan mengatasi perempuan itu. Kamu ke mana? Beberapa hari t
Satu Jam Yang Lalu.Darwin sama halnya seperti Clara yang sedang sibuk mengemasi bajunya ke dalam koper, dan ia akan berdalih perjalanan bisnis bersama sekretarisnya. Demi menghilangkan segala kecurigaan terhadap Maureen."Mau ke mana kamu?" tanya Maureen dinnjwghehjgin."Aku ada pertemuan penting menyangkut proyek masa depan, dan akan pergi tanpa batas waktu." Darwin tak memperdulikan Maureen yang bertanya di sampingnya."Apa kamu, sedang berselingkuh?" Pertanyaan itu seperti tergelincir begitu saja di lidah Maureen berkat asumsi yang dilontarkan Clara hari itu.Darwin menatap Maureen dan mencoba sebisa mungkin agar tidak terlihat gugup."Tidak!" jawabnya dengan cepat. Namun Maureen menemukan jawaban lain dari sorot mata Darwin yang sedikit tegang."Hufft, kamu berkata tidak tapi sorot matamu berkata iya!""Aku bilang tidak, ya tidak! Jangan asal bicara kamu!" sahutnya cepat.Tapi rasanya, Mauren tidak puas dengan jawaban itu. Dia mengamati raut wajah Darwin yang memang sedang menye
Mereka telah berada di rumah itu selama tiga hari Tentu saja tidak mungkin mereka hanya berdua mereka itu ditemani oleh telepon yang terus berdering menanyakan Di mana keberadaan mereka selama 3 hari terakhir ini.seperti Mauren yang selalu menelepon Darwin hingga mungkin ada ratusan telepon yang masuk hanya dari nomor yang satu itu.Sementara Darwin, pasti enggan mengangkatnya, dia merasa telepon dari Maureen hanya beban baru dan harus disingkirkan. Isi telepon itu pasti makian, cacian dan pertanyaan di mana keberadaan Darwin sekarang, sudah bisa ditebak.Jadi untuk apa lagi dia mengangkatnya? Toh, yang membuat dia bahagia jelas-jelas sudah ada di sampingnya.Hal itu juga berlaku bagi Clara. Bian dan Ibu Laura bergantian menelepon perempuan itu untuk bertanya dan menghentikan aktifitas gilanya itu. Pergi selama berhari-hari jelas bukan ide yang baik pikir Ibu Laura. Namun, apalah daya saat telepon dari dua orang itu telah diabaikan. Hanya satu panggilan yang selalu direspon oleh Cl
"Permisi Tuan... gawat sekali!" Wakil Direktur Utama dan Pendiri Golden Ang, sangat tergesa-gesa masuk ke dalam ruangan pribadi atasannya karena ada sebuah kabar penting yang harus segera disampaikan kepadanya.Berita ini pasti akan membuat Hary Hartawan merasa murka karena ulah sebuah perusahaan misterius yang tiba-tiba menyerobot perusahaan Cosmos, untuk berinvestasi padanya.Siapa lagi kalau bukan ulah Darwin dan Clara dibawah nama Xeon Company yang masih dirahasiakan.Mereka telah berhasil menggagalkan perusahaan elite global itu dengan sebuah berkas penggelapan dana golden Ang sebelum masa kejayaan Darwin Charlos yang pernah diberikan Jaksa Agam pada Clara. Alhasil, dokumen itu lah yang membuat Perusahaan Cosmos membatalkan perjanjian investasi karena alasan permasalahan internal, sedangkan dalam perjanjian antar dua perusahaan itu dilarang melakukan pelanggaran selama 10 tahun terakhir. Perusahaan Cosmos adalah perusahaan bersih yang sangat pemilih dalam menentukan siapa calo
Praak!!!!"Brengsek! Apa kalian begitu bodoh hingga tak ada satupun yang mampu melacak keberadaan suamiku? Cepat Cari dia atau kalian akan aku bunuh! Arrrgghh!!" kecam seorang wanita yang tengah membanting barang apapun yang ada di hadapannya, hingga banyak serpihan yang berserakan di lantai. Dia amat murka karena di tengah situasinya yang sedang kacau, suaminya justru menghilang dan tidak bisa ditemukan. Maureen sangat marah dan memerintahkan kepada seluruh ajudan di rumahnya untuk berusaha melacak keberadaan Darwin, yang telah menghilang sejak tiga jam yang lalu."Nyonya, saya mohon jangan bergerak. Pecahan kaca itu dapat melukai telapak kaki Nyonya," ucap salah satu sekretaris pribadinya yang sejak tadi menjadi saksi betapa beringasnya Maureen melempar barang-barang."Aku menyuruh kamu mencari Darwin, bukan mencemaskan aku!" Plak!! Sebuah tamparan keras justru telah jatuh di pipi sekretaris tak bersalah itu, hingga sebuah bekas tanda merah terlihat di sana."Maafkan saya Nyonya,
"Sayang aku berterima kasih sekali padamu karena kamu sudah mau kembali pulang ke rumah ini.Satu minggu lebih setelah kepergian kamu, aku benar-benar merasa hampa dan aku baru menyadari satu hal, aku tidak bisa hidup tanpamu, aku juga tidak mengerti apa yang terjadi pada kita akhir-akhir ini karena membuat kamu begitu sangat marah padaku."Clara hanya duduk terdiam di depan suaminya, saat laki-laki brengsek itu berpidato panjang lebar untuk mengutarakan isi hatinya. Padahal semua itu tidak berguna bagi Clara, dia pulang hanya untuk merencanakan sesuatu yang lebih jahat lagi."Aku memang pulang, tapi aku mau memberikan perjanjian pernikahan untuk kita!""Apa itu, perjanjian apa yang kamu inginkan?"Clara membawa sebuah map coklat yang berisi selembar perjanjian di atas materai yang harus ditandatangani oleh mereka berdua."Pertama kamu tidak boleh menyentuhku, sebelum aku duluan yang menyentuhmu. Yang kedua, jangan pernah melarangku pergi kemanapun aku mau, danyang ketiga jangan per
"Apa kamu bilang? Jadi kamu lebih senang jika hidup tanpa aku dan ayah?Padahal kami sudah memberikan keinginan kamu, apa kamu sudah lupa?""Satu-satunya kesalahan aku adalah menikah dengan kamu dan hidup dalam ketersiksaan ini. Kalau bisa aku memutar waktu, aku tidak akan pernah menikah denganmu walaupun dengan imbalan sebuah perusahaan!"Dengan mata yang melotot dan rahang yang mengeras, darwin berkata demikian, setelah itu dia kembali meninggalkan Maureen karena ia muak dengan tingkah buruk wanita itu.Ia berjalan keluar dari kamarnya menuju ke ruang keluarga, namun di sana betapa dia terkejut ketika melihat Clara yang sedang berdiri seperti ingin bertemu dengan seseorang."Kamu, kenapa kamu bisa jadi sini?""Selamat pagi Tuan, saya sedang ada keperluan dengan Nyonya Maureen," kata wanita itu.Entah kenapa Clara seperti tidak merespon Darwin sebagai kekasihnya, dia tampak acuh dan tidak menatap Darwin sama sekali. Dia hanya menunggu kedatangan Mauren sebagai tujuan dia datang ke rum