Ponselnya berdering beberapa kali sejak satu jam yang lalu. Karena sibuk dengan Darwin, Clara sampai lupa pada ponselnya sendiri..Ia turun ke ruangan bawah tanah, menuju ke ruangan rahasianya dan memantau segala aktivitas orang-orang yang terpantau dalam Cctv. "Aku hanya tinggal memasang alat perekam di rumah Maureen dan Ayahnya. Ayoklah, aku rasa akan ada jalan!" kata Clara yang tengah semangat.Ketika ia mengambil ponsel, ia melihat 3 panggilan tak terjawab dari Jaksa Agam. Sontak ia pun terkejut dan segera menelepon balik kenalannya itu.Ia berharap akan segera mendengar kabar baik.Tak lama, panggilan itu tersambung."Halo Pak Jaksa, maaf sekali saya sedang mengurus keperluan Vania di sekolah. Ada apa ya?" tanya Clara yang sedikit panik.Sedangkan di seberang sana, Agam mencoba menstabilkan napasnya dan mengingat-ingat lagi apakah suara Clara dan Serayu itu sama atau tidak."Ngg, begini... Saya... saya menerima tawaran kerja sama itu nona Clara. Email pernyataan nya akan saya ki
"Selamat datang di istanaku Clara," ujar Maureen yang menyambut kehadiran Clara tanpa sadar bahwa perempuan itu membawa jebakan untuknya. "Terima kasih Nyonya, terima kasih banyak telah mengizinkan saya untuk datang ke sini. Saya merasa sangat istimewa sekali!" "Masuklah!" Maureen segera mengajak Clara untuk masuk ke dalam rumahnya. Sayang sekali, Clara tak bisa merekam wajah Maureen yang bahagia menyambut jebakan di depannya. "Duduk! Aku tidak sabar melihat dokumen apa yang kamu bawa,' katanya seraya menatap Clara dengan kedua mata menyipit. "Selamat Nyonya, departemen store yang dinginkan Nyonya sudah ada di depan mata. Ini berkas pernyataan bahwa Jaksa Agam bersedia menjadi penasihat hukum di kantor yang akan di kelola Nyonya. Dengan begitu, investor besar tak akan ragu lagi," terang Clara memberikan dokumen itu. "Ya Tuhan! Kejayaan kita semakin ada di depan mata! Thanks Clara, saya amat menyukai kamu. Katakan, apa yang kamu inginkan? Promosi untuk suami kamu, misalnya saja k
Cinta itu impulsif.Saat cinta tidak sesuai dengan tindakan mu, maka dirimu akan berubah menjadi sangat naif.Clara meninggalkan Darwin dan berjalan menuju rungan dapur.Sebelumnya ia diperintahkan oleh Maureen untuk menyediakan gelas anggur agar bisa dinikmati oleh dia dan suaminya.Tapi sayang, posisi gelas terlalu tinggi hingga membuat Clara kesulitan untuk menjangkaunya.Ia kemudian mengambil kursi untuk dijadikan pijakan agar dia bisa naik lebih tinggi.Belum sempat Clara menaiki kursi tersebut, tiba-tiba dari arah belakang Darwin tiba dan menahan tubuh Clara.Alhasil, perempuan itu mengurungkan niatnya seketika."Biar aku saja!" ucapnya memandang Clara penuh emosi batin yang tak bisa diuraikan.Clara tersenyum sambil mengangguk.Saat Darwin hendak mengambil gelas, lebih mengejutkan lagi dengan aksi Clara. Dia memeluk tubuh Darwin dari belakang hingga laki-laki itu terkesiap dibuatnya."Apa yang kamu lakukan? Mengajakmu tadi saja sudah kamu tegur, kenapa memelukku?" tanya Darwin
"Permisi Pak.. hari ini ada jadwal pertemuan dengan Nyonya Maureen dari Golden Ang di galery milik mereka, dan mobil sudah siap di depan Pak," kata Ibu Lisa yang kembali mengingatkan tentang kerja sama yang menegangkan itu.Ya, bagaimana tidak disebut menegangkan, kalau yang dihadapi adalah Serayu dengan rencana balas dendam nya."Baiklah, aku akan turun setelah ini."Jaksa Agam menuruti apa kata ibu Lisa dan segera mematikan layar komputer di meja.Ia juga tak lupa mengambil jas yang sebelumnya disematkan di atas patung gantungan."Tak sabar sekali aku bertemu dengan kamu!" oceh laki-laki itu dalam hatinya.Walaupun Agam yakin bahwa Clara adalah Serayu, tapi dia harus tutup mulut serapat mungkin dan bertingkah seolah tak kenal dengan Clara. Agar siapapun lawan dari Serayu tidak akan curiga sedikit pun.Begitu melihat mobilnya yang sudah siap di depan pintu lobi, Agam langsung memasukinya dan menancap gas untuk segera menuju ke alamat galeri milik Maureen.Di sana lah pertemuan itu ak
"Hah!" Clara terkejut melihat Agam yang sudah berdiri di belakangnya."Maaf Pak Jaksa, saya terkejut. Sedang apa di sini?" tanya Clara kemudian."Saya ingin bicara dengan kamu Nona. Langsung saja, apa kamu Serayu?" Deg!!Bagai mendengar petir di siang bolong. Pertanyaan Agam menusuk di tempat luka itu.Clara gemetar menahan setiap kata yang akan terucap."M-maksud anda Pak? Saya tidak paham Pak tolong dijelaskan lebih detail lagi. Apa Pak Agam sedang mencari seseorang bernama Serayu?"Clara berusaha menghindar."Iya, dan itu kamu kan?"Agam berkata seorang setengah berbisik."Bukan Pak, saya Clara. Anda mungkin salah orang." "Benarkah? Baiklah kalau begitu. Berkas sudah saya tanda tangani. Permisi!" Tanpa basa-basi lagi, Agam bergegas pergi dari hadapan Clara setelah berhasil melayangkan pertanyaan tadi.Wanita itu masih memaku di tempat dan belum sadar dengan kejadian barusan."Laki-laki pintar. Aku senang kakak tahu aku!" ucapnya dengan lirih sambil memperhatikan Agam yang berjala
Clara meraih bibir Darwin dan melumatnya dengan hangat.Awalnya Darwin terdiam, namun sekejap kemudian Darwin membalas ciuman itu dengan sepadan.Mereka beradu lidah dengan posisi kepala yang miring, agar adegan itu terealisasi dengan nyaman.Kedua tangan Clara tersimpan di leher Darwin, sedangkan kedua tangan Darwin melingkar di pinggang Clara.Dan pergerakan ciuman itu semakin lama, berubah semakin lihai. Darwin bahkan memutar kepalanya ke dua arah dan memposisikan tubuhnya senyaman mungkin.Sedangkan Clara mengikut keinginan laki-laki yang terlihat agresif itu.Dari kecupan, sekarang mereka beralih ke adegan yang lebih ekstrem.Darwin sigap membuka satu persatu kancing baju milik Clara dan sudah terbuka lebar area dada itu.Meski masih tertutup sebuah bra, tapi gundukan kenikmatan itu terlihat jelas.Begitu Darwin hendak melepas kaitannya, tangan Clara dengan cepat menahannya."Jangan!""Kenapa?" Darwin yang berada di atas puncak kenikmatan itu sepertinya sudah tidak sabar ingin me
Mobil Kepala Jaksa sudah berhenti sempurna tak jauh cari lokasi studio milik Clara.Jangan tanya Kenapa kepala Jaksa tahu keberadaan studio milik Clara, beberapa waktu lalu dia saja bisa melacak riwayat perjalanan Clara melalui elektronik kartu tanda penduduk milik wanita itu, berarti mencari kediaman serta ke mana saja Clara pergi merupakan hal mudah baginya.Tapi dari jauh kepala Jaksa melihat mobil Tuan Darwin terparkir di sana lengkap dengan para pengawal dan sekretaris pribadi yang berjaga di depannya sambil memantau Jaksa Agam juga sambil menyimpulkan sendiri apa yang dilakukan Clara."Berarti Serayu sedang berusaha memikat hati Presdir Darwin, agar bisa memusnahkan kehidupan Hary Hartawan. Jalan kamu terlalu berbahaya Rayu. Aku benar-benar khawatir!" papar Agam di dalam mobilnya.tidak lama dia melihat Presdir Darwin keluar dari dalam studio dengan wajah yang sangat marah dan emosi"Apa yang terjadi apa? Apa yang terjadi pada Clara sampai Pak Darwin marah seperti itu."Setelah
"Ayah, tebak aku bawa berita apa?" Maureen tidak sabar untuk membawa berita ekslusif ini di depan ayahnya. Karena selama ini, Presdir Hary tidak pernah sekalipun percayakan satu proyek besar pada putrinya. Tapi setelah berhasil menggaet Jaksa Agam untuk menjadi penasihat hukum di tempat kerjanya, maka sudah dipastikan proposal itu menarik.Padahal jelas-jelas Jaksa Agam menerimanya bukan karena melihat proposal bagus atau tidak, tapi karena untuk berkesempatan bertemu dengan Clara dan melindungi wanita itu.Maureen memasuki ruangan kerja ayahnya dengan sebuah map di tangan."Ada apa kamu teriak-teriak dari luar!"kata ayahnya."Ini dia! Aku membawakan sebuah proyek besar. Departemen store yang aku inginkan sebentar lagi pasti akan berdiri. Dengan kita berkata bahwa kepala kejaksaan bekerja pada kita, maka sudah dipastikan pihak pajak tidak berani menyelidiki dana taktis perusahaan!"Presdir Hary mengambil dokumen itu."Wah!! Tidak disangka sekali anak ayah ternyata hebat juga! Bag
Maureen sudah mengirimkan pesan singkat yang berisi lokasi di mana mereka berdua berada bukan tanpa rencana Darwin pun memikirkan baik dan buruknya dia harus seperti apa dia pun pergi ke lokasi itu sendirian. sesampainya di sebuah gudang kosong itu, Darwin melihat Serayu yang sedang duduk sendirian dan dipasang sebuah bom dalam bentuk rompi dan menangis ketakutan sendirian."Tenang Serayu, aku ada di sini kamu jangan khawatir aku akan melepaskan kamu!""Tidak lebih baik kamu pergi sekarang juga, bom ini akan meledak dalam hitungan beberapa detik, lebih baik aku saja yang mati aku tidak mau mengorbankan kamu yang tidak bersalah. Aku yang sudah memulai rencana balas dendam ini maka akulah yang harus mati."Di saat mereka berdua saling bernegosiasi untuk siapa yang harus pergi dan siapa yang bertahan, Maureen tiba-tiba muncul dan bertepuk tangan seperti terharu melihat aksi 2 orang yang saling berkorban itu."So sweet banget kalian. Aku tidak tahan melihatnya," ujar Maureen menyindir du
Darwin segera keluar dari kamar hari Hartawan tanpa berpikir apa-apa lagi dia langsung menemui pengacaranya yang bernama Agam yang kali ini akan membantu Darwin menyelesaikan semuanya Darwin sudah memiliki dokumen itu apalagi yang dia perlukan dia tetap ada di pihak Serayu untuk membantunya."Ini aku berikan untukmu dokumen yang sangat mahal sekali aku perlu beberapa taktik untuk mengambilnya," ucap Darwin ketika mereka bertemu di sebuah bar malam lagi.Agam tidak menyangka bahwa Darwin benar-benar melakukan hal itu dia pikir Darwin hanya omong kosong saja tetapi kenyataannya dia sudah membawa dokumen yang sangat diperlukan untuk persidangan Ibu Laura."Ibu Laura adalah satu dari 13 orang keluarga yang bersedih kehilangan orang tercintanya dalam sekaligus tanpa adanya kompensasi apapun jadi aku bersama Serayu maju untuk mendapatkan keadilan itu makanya kita berdua membutuhkan kamu juga Maurin untuk bisa sampai di tempat Hary Hartawan.""Iya kau sudah menceritakannya kemarin aku sudah
Maureen tiba-tiba saja mengumpulkan para karyawannya untuk berada dalam satu aula besar karena dia ada sebuah misi rahasia. Termasuk Vincent dan ayahnya juga.Pokoknya dia mau rumahnya kosong tanpa ada siapapun. Awalnya Hary Hartawan tidak mau meninggalkan rumahnya, tapi Vincent menyuruhnya untuk ikuti permintaan Maureen.Akhirnya Hary pergi ke aula itu dan berkumpul dengan semua karyawannya."Sudah cukup kamu membuat keributannya, ada apa ini?""Aku mau membuat pergerakan untuk menculik seorang wanita yang membuat aku kesal"Seorang wanita siapa itu?""Jalang yang aku kenal kemarin, siapa lagi kalau bukan Clara, ternyata dia wanita yang sangat busuk Dia diam-diam merayu Darwin dan membuat laki-laki itu menceraikan aku Aku tidak boleh tinggal diam," kecam Maureen di depan ayah dan juga para karyawannya itu.Hary juga tidak tahu bahwa ternyata tidak hanya Golden Ang lah yang dibuat kesal melainkan anaknya juga."Memang benar-benar ya laki-laki brengsek itu, bila perlu kita harus member
"Mau pergi ke mana?" Serayu menghentikan langkah Agam saat dirinya tiba-tiba berdiri di belakang tubuh Agam, hingga laki-laki itu sedikit terhuyung ke belakang."Ada klien yang ingin bertemu denganku sekarang juga, tunggu di sini ya, atau kamu mau istirahat di apartemen aku?""Hmm gak usah, aku di sini saja. Aku juga mau memantau Maureen."Agam tahu kalau pertemuan dia dan Darwin bakal kena retas oleh Serayu, jadi sebelum mereka berdua bertemu, Agam memerintahkan Darwin agar jangan membawa ponselnya saat mereka bertemu. Awalnya Darwin menolak karena tak mengerti, tapi Agam berjanji akan menjelaskannya nanti, jadi tunggulah di tempat yang sudah dijanjikan.Sebelum pergi, Agam mencium bibir kekasihnya dulu dan mereka berdua berpisah di depan studio..Agam mengemudikan motor miliknya, karena mobil Serayu sudah hancur karena tabrakan tempo hari.**Sesampainya di sebuah bar, dia menempuh seorang laki-laki yang tengah bersedih sambil menikmati segelas wine yang dia tuangkan dari botol, hing
Darwin tampak sangat besar mendengar pernyataan dari Serayu, dia pergi ke sebuah jembatan tinggi yang di bawahnya mengalir air yang sangat deras dia tidak tahu harus berpikir dan memberikan reaksi seperti apa.yang jelas hidupnya benar-benar kalut dan terombang-ambing bak kapal kecil di tengah ombak yang sangat besar mau mundur sudah terlalu jauh tapi mau melangkah dia terhalang oleh kenyataan besar yang sangat pahit itu.Mau tidak mau Serayu harus jujur pada Darwin bahwa dia adalah wanita yang sedang menjalankan misi balas dendam hal itu dilakukan Serayu sebagai penghormatan atas perasaan Darwin terhadap dirinya dia tidak bisa membalas perasaan pria itu dengan hal yang sama nah begitulah cara Serayu supaya tidak terlalu menyakiti perasaan laki-laki.Darwin tidak tahu harus berkata apa lagi dia hanya ingin waktu sendirian tetapi akhirnya dia mulai menemukan jalan keluar apakah aku harus membantu perempuan itu atau aku menyelamatkan Golden engDua hal itu yang saat ini menari-nari di d
Setelah membuat heboh dunia maya dengan berita kegagalan investasi, Darwin justru menghilang tanpa kabar dan tidak ada yang bisa menyarinya.Para pegawai, sekretaris, pihak keamanan juga mencari keberadaan Darwin tapi tidak ada. yg menemukannya.Sampai suatu malam, saat orang lain terlelap justru ada seorang laki-laki yang memakai pakaian serba hitam, rupanya dia bersembunyi di tempat rahasianya. Tapi malam ini, laki-laki itu nekad pergi ke rumah sakit tempat wanita yang dia cintai dirawat.Ia membuka pintu kamar, lalu berjalan mendekati perempuan yang sedang tertidur lelap sendiri.Begitu Serayu membuka mata, ia terbelalak dan hampir saja berteriak karena terkejut, tapi Darwin buru-buru menutup mulut perempuan itu dan membuka masker yang dia kenakan."Sssttt, ini aku," kata Darwin menutup mulut Serayu agar tidak bersuara lagi."Astaga, aku pikir siapa! Kenapa berpakaian seperti maling?""Aku sedang bersembunyi.""Setelah membuat rusuh tentang kegagalan investasi itu?"Darwin tersenyu
Tabrakan mobil itu sangat kencang sekali hingga membuat semua orang berpusat pada tragedi itu bagi yang dikendarai Serayu terlempar jauh namun mempunyai perempuan itu masih menggunakan sabuk pengaman dan hanya terluka di bagian dahinya saja, Serayu juga tidak kehilangan kesadaran saat darah mengalir hangat di pelipisnya.Dia mencoba terus membuka matanya dan tangannya meraih ponsel yang berada di dalam tas.Langsung saja dengan sisa kekuatannya serayu Memanggil nomor yang tertera paling atas, yaitu kekasihnya."Halo?" "Kak... aku...aku..." Rayu tidak bisa melanjutkan kata-katanya, dia lemas dan tiba-tiba penglihatannya gelap. Seketika dia Agam pun panik."Rayu! kamu kenapa? Katakan sesuatu!" Namun panggilan itu sepi, tidak ada sahutan siapa-siapa.Agam baru ingat bahwa tadi Serayu izin padanya untuk pergi menyanyi Darwin, lekas laki-laki itu melacak nomor ponsel kekasihnya dan dia mendapatkan lokasi di tengah kota tanpa berpikir apa-apa lagi agam langsung mengambil kunci motor dan me
Mauren yang selalu menelepon Darwin hingga mungkin ada ratusan telepon yang masuk hanya dari nomor yang satu itu.Sementara Darwin, pasti enggan mengangkatnya, dia merasa telepon dari Maureen hanya beban baru dan harus disingkirkan. Isi telepon itu pasti makian, cacian dan pertanyaan di mana keberadaan Darwin sekarang, sudah bisa ditebak.Jadi untuk apa lagi dia mengangkatnya? Toh, yang membuat dia bahagia jelas-jelas sudah ada di sampingnya."Ini Tuan! Aku akan merancang sensor lockdoor dengan sensor fingerprint. Jadi tidak perlu memakai sandi, harus dia yang membukanya dan bisa dipasang dua atau tiga sidik jari."Aku menjumpai Darwin yang tengah membaca berkas perusahaan yang baru saja ia dirikan yang katanya untukku. Dengan menunjuk orang kepercayaannya sebagai Presdir sebelum dirinya yang menjabat dan aku akan ditempatkan di bagian tim perencanaan."Aku sudah mencari tahu tentang itu, Maksudnya aku sudah pernah mendengar dan itu hanya dilakukan oleh negara-negara Eropa sana. Baga
Masih dalam keadaan yang hampir celaka, Darwin kembali lagi ke ruang belakang rumahnya dan melihat aku yang masih syok atas apa yang aku alami tadi. Aku pikir, aku bakalan mati di tangan Maureen tadi, gak kira-kira banget cekiknya."Kamu tidak apa-apa?"Begitu melihat sosoknya, aku langsung berdiri mendekat."Tidak. Bagaimana nyonya? Sudah lebih baikan?""Kenapa kamu lebih memilih mengkhawatirkan orang yang hampir membunuh kamu? Menjauh lah dari perempuan itu, aku juga sudah tidak tahan.""Makanya Pak Darwin baru datang setelah perjalanan tadi kan?""Iya itu benar, saya saja sampai kesal melihat kelakuan perempuan itu. Besok temui sama di tempat biasa, kita bahas perusahaan apa yang akan berdiri."Aku mengangguk mengiyakannya. "Kalau begitu saya pulang dulu."Aku tidak mau mengetahui lebih jauh soal rumah tangga mereka, yang penting tugasku untuk memporak-porandakannya sudah selesai. Aku tinggal pulang, dan mendengarkan tape recorder saja.**Sampai di studio, aku melihat Kak Agam sen