Share

Bab 52

Suasana nampak tegang. Kedua kubu tampak saling tidak percaya.

“Bagaimana bisa kami percaya, kalau kalian tidak punya maksud lain?” tanya Ziyo yang masih terdiam di tempatnya.

“Loh boleh call salah satu penghianat Raygem,” tegas Aras tenang.

Ziyo menghubungi kontak Dexlicas, ponsel yang baru saja Jaya letakan tadi pun berbunyi.

“Percayakan sama kita?” ujar Aras.

“Its ok. Cuma itu?” balas Ziyo.

“Iya,” lanjut Aras.

“Apa sudah ada kemajuan?” tanya Ziyo lagi.

“Gak. Dia sudah delete semua riwayat kegiatan operasi ponselnya,” jawab Aras.

“Apa yang perlu kami bantu?” potong Ziyo.

“Sebelumnya gue ucapkan terima kasih kalian sudah membiarkan kami berada di sini sekarang, tetapi tenang saja biar ini jadi urusan kita saja. Gue saranin tolong loh beri pelajaran bangsat satu itu,” kali ini Rindi yang angkat bicara.

Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status