Beranda / Romansa / Pelabuhan Akhir Sang Pewaris / 20 : A - Menolak Dengan Halus

Share

20 : A - Menolak Dengan Halus

Penulis: Eunmon
last update Terakhir Diperbarui: 2022-10-01 20:47:00
Manhattan, USA. | 16.13 PM

Manhattan pada sore hari tidak berubah dari hari ke harinya bedanya kali ini ditemani hujan. Jalanannya hampir setiap hari macet, karena terlalu padat dengan penduduk. Kota metropolitan yang digemari banyak orang. Sehingga membuatnya sebagai pendatang pun begitu nyaman di tempat ini.

Angin berhembus dengan pelan, tapi terasa begitu dingin sehingga Kate tidak membuka mantelnya meski berada dalam sebuah Kafe pinggir jalan. Nuansa Kafe yang terlihat seperti zaman kuno, klasik dan juga unik, kalau kata Liam Kafe ini tidak menghilangkan kesan dahulu kala sebelum bangunan berubah modern.

Pengunjung Kafe tampak sibuk dengan kegiatan masing-masing. Banyak anak remaja yang sengaja datang untuk mengerjakan tugas kuliah, mereka berkumpul bersama-sama terlihat begitu menyenangkan.

Mengingat kalau berada di Madrid Kate tidak jauh dari rumah. Dia selalu enggan keluar rumah, berbeda ketika berada di kota orang. Kate jadi orang yang suka jalan-jalan sendirian untuk mengusir
Bab Terkunci
Lanjutkan Membaca di GoodNovel
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi

Bab terkait

  • Pelabuhan Akhir Sang Pewaris   20 : B - Pada Akhirnya

    Manhattan, USA. | 19.25 PMTangan Kate melambai begitu mobil yang dikendarai oleh Liam mulai meninggalkan gedung panthousenya. Membuat Kate terdiam beberapa menit sebelum masuk ke dalam. Bersandar pada dinding kokoh di belakangnya bersama tatapan yang lurus ke depan.Karena setelah ini pada akhirnya dia akan kembali ke Madrid untuk memenuhi janjinya kepada Gustavo. Meninggalkan Liam di sini, Kate bisa saja menyelesaikan hubungan mereka ketika berada di Kafe. Namun Kate takut jika dia yang menyesal, jadi biarlah ini berjalan seperti air yang mengalir. Kakinya melangkah masuk ke dalam, berjalan menuju lift yang akan membawanya ke unitnya. Sedari tadi ponselnya bergetar, dan Kate sudah bisa menebak kalau itu adalah dari Sean. Dia merasa sedang bermain kucing-kucingan dengan Sean. Mengabaikan ratusan pesan yang dikirimkan laki-laki itu padanya, dalam satu hari Sean pasti beberapa kali mengiriminya pesan. Tetapi jika dipikir ulang, Sean bisa saja datang ke tempatnya. Namun laki-laki itu

    Terakhir Diperbarui : 2022-10-03
  • Pelabuhan Akhir Sang Pewaris   21 : A B - Semakin Jauh

    Mansion William’s, Manhattan, USA. | 20.31 PMKali ini suasana mansion William cukup ramai karena kepulangan Shanice. Adik Sean yang aktif itu tidak bisa diam ketika tiba di mansion, terus merecoki Sean dengan berbagai pertanyaan tidak penting. Tapi sekarang Shanice justru menikmati waktunya dengan Ken, kejar-kejaran seperti anak kecil.Bahkan Angeline sampai kewalahan melarang keduanya. Untung saja Mark belum kembali dari Chicago, karena Ayahnya tidak menyukai keributan. Jika saja Mark sudah di rumah maka mereka berdua akan dipisahkan secara paksa. “Ken! Kau mau lari ke mana hah?!” Shanice berlari memutari mobil Sean yang belum dia masukkan ke garasi. Mobilnya masih terparkir di aula rumah, penjaga pun tidak ada yang berani menyentuh jika Sean belum melemparkan kuncinya. Di sebelahnya ada mobil milik Ken, karena Pamannya lah yang menjemput Shanice dari bandara.“Sudahlah Shan, aku lelah meladenimu. Jika kau merindukan ketampananku bukan seperti ini caranya!” teriak Ken sambil

    Terakhir Diperbarui : 2022-10-04
  • Pelabuhan Akhir Sang Pewaris   22 : A - Bersama Yang Lain

    Manhattan, USA. | 06.31 AM Tiga puluh menit sudah berlalu, dan orang-orang sudah mulai keluar dari kediaman mereka satu persatu dengan pakaian yang sudah rapi. Kali ini suasana gedung tempat tinggal Zara begitu ramai dengan orang hilir mudik keluar masuk. Bahkan sudah tidak aneh lagi jika bertemu atau melihat model yang berada di kawasan ini. Karena penthouse mewah ini bisa dibilang tempat singgah para model berasal dari berbagai negara yang berkarir di New York.Liam tidak berhenti mengetuk ujung ponselnya ke atas meja. Merasa bosan menunggu Zara keluar, perempuan yang tiga tahun ini sudah bersamanya di belakang Kate. Zara Mellano, seorang model papan atas yang berasal dari Chicago itu belum menunjukan batang hidungnya. Tapi Liam tahu, meski sudah melihat Zara dia tidak bisa mengajaknya begitu saja. Melihat situasi ramai seperti sekarang, bisa-bisa namanya terseret isu baru dengan model itu. Meski di balik itu ada yang lebih parah dari sekedar bertemu. Setengah jam menunggu membu

    Terakhir Diperbarui : 2022-10-06
  • Pelabuhan Akhir Sang Pewaris   22 : B - Lari Dari Kenyataan

    Xaviendra’s Group, Manhattan, USA. | 08.09 AMRasa panik yang dirasakan oleh James semakin menjadi-jadi ketika Kate tidak kunjung menjawab teleponnya. Saat ini dia juga sudah menduga kalau Kate pingsan di sana. Dengan tergesa dia mendorong pintu masuk perusahaan Liam dengan tidak sabar. James memanggil resepsionis dan petugas keamanan yang berjaga di sekitarnya. Laki-laki itu makin panik ketika mendapati wajah orang-orang itu yang terlihat bingung, menatap James yang menggedor pintu lift dari luar.“Ada apa Pak? Mengapa anda terlihat begitu panik?” tanya Bertha, resepsionis yang menyusul James. “Saudaraku terjebak di dalam lift sialan ini, dan dia pingsan. Karena tidak biasa dengan tempat sempit,” jawab James dengan suara yang sedikit kasar. Pakaiannya sudah tidak serapi saat berangkat, bahkan dia melupakan di mana keberadaan jas dokternya. “Sialan! Mengapa masih berdiri di sini? Cepat ke ruangan kontrol lift untuk menyalakan liftnya.” James berteriak dengan keras sehingga menimbul

    Terakhir Diperbarui : 2022-10-06
  • Pelabuhan Akhir Sang Pewaris   23 : A - Sebuah Penolakan

    William’s Group, Manhattan, USA. | 16.37 PMWilliam Group pada sore hari ini tidak seramai siang hari, para karyawan sudah pulang satu persatu terkecuali untuk karyawan yang lembur. Dalam waktu dua puluh empat jam, kantornya tidak pernah tidak ada manusia di dalamnya. Keamanan perusahaan semakin diperketat. Kemarin juga Sean menambah pengawal baru sebanyak tiga puluh orang yang diseleksi oleh Luke dan Joshua kepala pengawal yang sudah berkerja dengan William Group semenjak dia kecil. “Luke, sepertinya aku tidak pulang cepat hari ini. Katakan pada Mom ketika kau menjemputnya nanti,” ucap Sean sekembalinya dari kantin perusahaan. Luke yang berjalan di belakangnya membalas ucapan Sean. “Baik Pak, akan saya sampaikan. Kalau begitu saya pamit lebih dulu untuk menjemput, mrs, William.” Laki-laki kaku itu membungkuk lalu berjalan menuju pintu keluar perusahaan. Sedangkan Sean berjalan kembali ke ruangannya. Mengabaikan sapaan para karyawan yang melewatinya. Kata sombong dengan malas meny

    Terakhir Diperbarui : 2022-10-07
  • Pelabuhan Akhir Sang Pewaris   23 : B - Tentangnya

    Cambridge, Boston, Amerika Serikat. | 18.10 PM“Bagaimana bisa kau menyimpulkan begitu Kate? Dari yang aku lihat Liam begitu mencintaimu, tidak memungkinkan untuk dia selingkuh.” Samuel mengidikan bahunya. Dia lebih memilih untuk mendengarkan cerita Kate lebih dulu, bahkan dia sudah merapikan tugasnya.Mereka pindah duduk di sebuah sofa panjang yang berada di dalam ruangan tengah penthouse Samuel. Ruangan yang tampak elegan, dengan desain ala laki-laki. “Di dunia ini tidak ada yang tidak mungkin, Muel. Lagi pula bukan hanya aku yang mencurigainya. Kak Bry, James, dan Maria, mereka juga sempat mengatakan hal yang serupa. Meski tidak dengan gamblang mengatakan Liam selingkuh seperti yang dikatakan oleh Kak Bry,” jelas Kate panjang lebar. Dia sedang butuh didengarkan, bukan dihakimi. Samuel bergeser, merangkul Kakak perempuannya yang terlihat rapuh. Samuel tahu, jika Kate tidak pernah berani bercerita perkara Liam kepada Ibu mereka. Selain Lauren yang hobi ngegas, Lauren juga anti seka

    Terakhir Diperbarui : 2022-10-08
  • Pelabuhan Akhir Sang Pewaris   24 : A - Perubahan

    Manhattan, USA. | 16.26 PMSuasana taman kota ramai karena akan ada acara. Taman kota yang dekat dengan penthouse Kate menjadi kunjungan mereka berdua sore ini. Sedari tadi tangan Liam tidak melepaskan genggamanya pada tangan Kate. Mereka berjalan berdampingan sembari menunjuk beberapa hal yang mereka lihat. “Sudah lama kita tdak berjalan kaki seperti ini. Tidak terasa, kau sudah jadi perempuan mandiri yang menakjubkan.” Liam tersenyum tipis saat Kate meliriknya.Liam masih mengenakan kemeja yang biasa dikenakan laki-laki itu ketika bekerja meski dengan warna yang berbeda-beda. Jasnya dia simpan di dalam mobil yang terparkir di gedung penthouse Kate. Dia berusaha untuk membagi waktunya bersama Kate dengan adil. Termasuk mengutamakan Kate di sela-sela kesibukannya, meski demikian hal itu selalu Liam ingkari. Karena lebih memilih bersama Zara ketimbang Kate. Setiap sore selalu ada acara musik orkestra, dan saat ini Liam mengajaknya untuk menonton. Meskipun dekat dengan tempat tinggaln

    Terakhir Diperbarui : 2022-10-09
  • Pelabuhan Akhir Sang Pewaris   24 : B - The Party

    Manhattan Hotel International, USA. | 20.12 PMMusik klasik mulai terdengar saat tamu undangan mulai memasuki aula yang hotel luas. Kursi-kursi mulai diisi oleh tamu undangan, mata hijauhnya melirik ke sana ke mari guna melihat arsitektur bangunan yang begitu megah.Saat kecil dia sering datang ke acara amal seperti ini, bersama Ayahnya. Waktu Lauren tengah mengandung Samuel, sehingga Kate kecil menemani Ayahnya ke acara amal. Tangan Liam merangkul pinggangnya dengan erat, tatapannya berubah tajam saat para mata laki-laki di sekitarnya menatapnya dengan berbagai tatapan.Liam dengan kemeja merah maroon yang dipadukan dengan jas hitam gelap. Rambutnya ditata dengan rapi, laki-laki itu tidak memakai dasi malam ini. Sepatu pentofel hitamnya begitu mengkilat saat tersorot oleh lampu.Sedangkan penampilan Kate melebihi ekspetasi Liam, gaun yang dia belikan untuk Kate terlihat begitu pas di tubuh rampingnya. Rambutnya yang disanggul atas sehingga memamerkan leher jenjangnya yang putih. Sebu

    Terakhir Diperbarui : 2022-10-11

Bab terbaru

  • Pelabuhan Akhir Sang Pewaris   44 : A - Amberlane's Family

    Madrid, Spain | 09.16 AMDi hari weekend Sean masih berada di Madrid, tujuannya hari ini adalah mengunjungi orang tua Kate yang sudah dia janjikan kepada Kate. Sebelum pulang ke Manhattan Sean berencana untuk menemui orang tua Kate, bukan untuk melamar karena itu belum waktunya. Mungkin untuk sekadar mengopi sambil berbincang mengenai masa depan. Selama lima hari ini Sean menginap di hotel yang dekat dengan perusahaan Amberlane, saat jam kantor berakhir dia mengunjungi Kate untuk pergi ke berbagai tempat yang belum dia kunjungi di sini. “Aku baru tahu jika Sean menyukai hal berbau kebohongan semata, atau sebut saja settingan.” Kata-kata itu keluar dari mulut Ken saat ketiganya melakukan panggilan video untuk membahas pekerjaan yang diselangi dengan mengobrol singkat yang berujung panjang lebar. “Mungkin ini adalah cara Sean untuk berusaha mendapatkan pujaan hatinya yaitu dengan mempermainkan hati yang lain. Setelah berhasil, Zara didepak begitu saja seolah tidak pernah ada yang ter

  • Pelabuhan Akhir Sang Pewaris   43 : AB - Refuse

    Manhattan, USA | 08.46 AM“Mari kita akhiri semua kebohongan ini.” Suara bariton itu terdengar jelas di telinga Zara, membuat perempuan itu memandang laki-laki di depannya dengan tatapan penuh protes. “Apa maksudmu Sean?” tanya Zara bingung. Sean menyandarkan tubuhnya menatap Zara dengan tatapan datarnya. “Aku akan membersihkan namamu atas scandal itu. Aku tahu kau yang paling dirugikan atas scandal itu, sedangkan Liam tampak acuh terkesan tidak peduli karena dia hanya menganggapmu sebagai yang kedua, tidak lebih.” Zara diam, menunduk dengan jari-jari tangan saling bertautan. Ini adalah bumerang yang dia dapatkan karena di masa lalu yang terlalu keras menahan Liam agar tidak pergi darinya, dan sejak hubungan Liam berakhir dengan Katherine. Ke esokan harinya Zara yang ditinggalkan oleh Liam. Miris memang.Dua tahun setelahnya Zara mendapat laporan tentang hubungan gelapnya bersama Liam yang tentunya akan mengguncang kariernya sebagai model. Dari situ Zara meminta bantuan kepada Sean

  • Pelabuhan Akhir Sang Pewaris   42 : AB - Deep Talk

    Katherine’s Penthouse, Manhattan, USA | 21.14 PM2 Minggu yang lalu...Suasana hening, dingin serta tidak ada yang memulai sebuah percakapan sampai roda kendaraan sampai tempat tujuan. Sean berdiri kaku di depan pintu masuk Penthouse Kate, menatap punggung perempuan itu dalam diam. Terlalu banyak kesalahpahaman yang terjadi antara mereka berdua, jika tidak segera diluruskan mereka tidak akan menemukan kata damai untuk hubungan keduanya. Laki-laki bernama Andreas memilih untuk pergi ke hotel, karena jelas Sean menolak tawaran Kate agar Andreas bermalam di tempat perempuan itu. Bagaimana mungkin ini akan terjadi disaat mereka hendak baikan dan meluruskan semuanya. Tentunya Sean butuh waktu untuk membahas ini. “Masuklah Sean,” ucap Kate sembari membuka pintu lebar-lebar. Sean mengangguk dan melangkahkan kakinya masuk ke dalam, ruangan ini masih sama seperti dulu. Dia masih mengingat beberapa hal yang ada pada ruangan ini, di atas meja ada sebuah figura foto beris

  • Pelabuhan Akhir Sang Pewaris   for you information

    Hi para pembaca Pelabuhan Akhir Sang Pewaris. Bagaimana nih kabarnya? Oh iya, ada informasi nih untuk season pertama sudah tamat pada bab 41 B ya. Season II akan dimulai dari bab 42-tamat, perkiraan diusahakan untuk tamat bulan ini. Namun masih perkiraan, tapi akan diusahakan. Jangan lupa untuk teman-teman bantu share jika menyukai cerita ini. Karena dukungan dari kalian sangat berarti bagi saya selaku penulis cerita, jangan sungkan untuk meninggalkan komentar. Ayo keluarkan apa yang kalian rasakan selama membaca cerita ini, apakah ada sukanya atau pun sedihnya juga. Sampai bertemu lagi di season II dengan suasana yang berbeda. Stay safe and stay healthy.

  • Pelabuhan Akhir Sang Pewaris   41 : B - Test the Struggle

    Katherine’s Penthouse, Manhattan, USA | 17.43 PMTempat pertama yang didatangi oleh Sean adalah tempat tinggal Kate yang lama, karena dia bersangsi Kate tidak mungkin menyewa tempat baru. Apalagi tidak mungkin Kate menetap di Manhattan dan meninggalkan pekerjaan perempuan itu. Namun nihil, sudah hampir lima belas menit dia berdiri di depan pintu sembari membunyikan bel. Pintu sama sekali tidak terbuka, membuat Sean memutar otak dengan cepat. Kakinya tidak berhenti mondar-mandir sembari mengacak rambutnya. “Mencari Nona Katherine?” tanya seorang laki-laki paruh baya yang tidak Sean ketahui siapa dia. “Benar, apa anda melihatnya, sir?” tanya Sean berbalik menatap laki-laki di hadapannya. “Nona Katherine tadi menghubungi saya, beliau kembali ke Madrid. Oh iya saya petugas kebersihan yang disewa Nona Katherine,” jawab laki-laki itu sembari tersenyum kecil. “Thank you for information sir,” kata Sean tersenyum lalu berpamitan langsung berlari keluar menuju mob

  • Pelabuhan Akhir Sang Pewaris   41 : A - We're Over

    Manhattan, USA | 15.41 PMKate melirik sekeliling di mana para pelayan mengantarkan pesanan karena menjelang sore cofee shop ini cukup ramai. Cofee shop yang tidak jauh dari lokasi kantor William Group, sejak tiba di sini Kate dan Julian belum memulai percakapan.Usahanya untuk mendapatkan kesempatan kedua dari Sean tidak semudah perkiraannya. Sikap Sean yang semakin hari semakin dingin dan semakin sulit untuk dia raih. Pekerjaannya di Madrid masih berjalan lancar meski kerap kali dia tidak hadir, dan selalu melakukan meeting bersama karyawan secara daring. Dia akan tetap di Manhattan sampai tahu jika usahanya benar-benar tidak dihargai. Julian mengetikkan pesan kepada Sean bersama satu foto Katherine yang sedang melirik sekeliling. Kate terlihat menemukan hal yang menarik di sekitar mereka. Julian Antonio : Sean, apakah kau bisa menebak aku sedang apa bersama Katherine saat ini?“Kau tunggu saja beberapa menit, dan selagi menunggu pesanlah lebih dulu.” Ju

  • Pelabuhan Akhir Sang Pewaris   40 : AB - Timbal Balik

    Mansion William, Manhattan, USA | 21.27 PMDi mansion William baru saja ada tamu Angeline, berbagai macam makanan keluar semua membuat ruangan tamu sedikit berantakan. Para pelayan membersihkan ruangan sehingga banyak yang berjalan hilir mudik. Kadang Sean merasa sedikit heran, acara apakah yang Ibunya adakan di sini? Biasanya juga selalu di luar, jarang sekali membawa teman-teman sosialitanya ke rumah. Mungkin karena Mark sedang ada pekerjaan di luar, jadi Angeline mendapat izin untuk mengadakan acara di mansion.Saat Sean berjalan menuju ruangan keluarga dia melihat Ibunya sedang bersantai sembari memerhatikan tayangan televisi. Lalu mendongak menatapnya.“Oh c’mon, lihatlah William yang satu ini.” Angeline berdecak dengan tawanya saat melihat ekspresi senang yang ditampilkan oleh Sean. “Kau mengalami hal senang macam apa son?” tanya Angeline ingin tahu. Sean membuka jasnya dan ikut bergabung bersama Ibunya. Menahan kepala dengan sebelah tangannya dan menatap Angeline dari samping.

  • Pelabuhan Akhir Sang Pewaris   39 : AB - Don't want to back dawn

    Mandiley’s Restaurant, Manhattan, USA | 19.13 PMMalam ini Kate sudah duduk di restoran, tempat dulu dia sering menghabiskan waktu bersama Liam. Tapi kali ini dia meminta tolong kepada Ken agar menyuruh Sean datang ke tempat ini, dan Kate sudah lima belas menit menunggu namun Sean belum juga datang. “Kau datanglah lebih dulu, aku pastikan Sean pun akan menyusul.” Itu adalah perkataan Ken tadi siang. Kate menghembuskan napasnya pelan, tangannya mengaduk matcha tea pesanannya, dia mulai menimbang-nimbang tentang keberaniannya saat ini. Kabar berita mengenai hubungan Sean dan Zara cukup memukulnya untuk mundur dan menjauh dari radar Sean. Tapi Kate harus memastikan satu hal lebih dulu, akankah perasaan Sean masih sama kepadanya seperti tiga tahun yang lalu? Seketika logikanya berpikir dengan logis. Sean tidak akan memilih untuk bersama Zara kalau laki-laki itu masih mencintainya. Sudahlah, berperang dengan isi kepala tidak akan ada habisnya. Semakin diperdebatka

  • Pelabuhan Akhir Sang Pewaris   38 : B - Sean And Zara?

    SJK Pictures, Manhattan, USA | 13.09 PMSiang ini salah satu wartawan mewawancarai Sean dan Zara secara eksklusif mengenai berita yang beredar tiga hari yang lalu. Berita yang sempat menghebohkan dunia infotaiment adalah berita kebersamaan Sean dan Zara sebagai pasangan di acara pesta pernikahan Kenneth Alfonso. Bukankah sudah pernah Ken tebak sebelumnya? Namanya akan terseret dalam berita itu, dan sekarang Sean bersama Zara sedang mengonfirmasi berita tersebut. Nanti sore pasti akan masuk berita di televisi karena diterbitkan secara langsung oleh SJK Pictures. Yang otomatis akan mengalahkan berita pernikahannya. Sudahlah, Ken tidak begitu tertarik dengan popularitas. “Kau bukan aktor tapi popularitasmu luar biasa Sean,” cibir Ken. Sean mengibaskan telapak tangannya ke belakang dengan gerakan santai. “Pesona seorang William tidak pernah main-main Ken,” balas Sean beserta smirknya. Ken berdecih pelan. “Namun sayang tidak membuat perempuan yang itu tertarik pad

Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status