Sonia dan Felicia mulai bergosip di pojokan kantor setelah Ivan memasuki ruangan Selena.“Sonia, apa kau tahu siapa dia? Dia arogan sekali memaksa langsung masuk ke ruangan manajer. Dia bahkan membawa pengawal bersamanya!” Felicia melihat ke ruangan Selena sebelum akhirnya bertanya pada Sonia.Sonia tersenyum dingin. “Siapa dia? Dia adalah tuan muda dari keluarga Taylor, Ivan Taylor! Dia itu salah satu playboy terkenal di kota ini. Dia mengelola Grup Taylor sekarang dan dengar-dengar juga menggelapkan uang perusahaan!”“Benarkah?”Felicia mengerutkan keningnya. “Lalu kenapa dia disini? Aku dengar Ivan bertentangan dengan Selena karena telah mempersulit hidup Selena sejak dia dipaksa keluar dari keluarga Taylor!”“Aku rasa aku tahu! Ivan ada di sini hanya selang dua hari setelah Selena menjadi manajer pengadaan. Jelas terlihat bahwa dia ingin Selena menandatangani kontrak dan memberikan proyek besar kepada keluarga Taylor!”Mata Felicia berbinar-binar dan melanjutkan, “Jika benar sep
”Bicara denganmu?” Ivan mengerutkan dahi dan mengamati perempuan di depannya.Perempuan ini berusia sekitar dua puluh tahun, memakai jas dan rok yang terlihat profesional, dan memakai kacamata. Dia terlihat pintar dan cakap. Ivan melihat dengan seksama dan berpikir bahwa perempuan ini lumayan cantik.“Ya, aku supervisor di sini dan lumayan punya pengaruh!”Sonia tersenyum melanjutkan, “Banyak orang di sini. Bagaimana kalau kita ke ruanganku saja dan bicara empat mata!”“Ya, tentu saja!” Ivan diam-diam kegirangan saat mendengar kata-kata Sonia. Jelas Sonia punya hal penting untuk dibicarakan dengannya jika dia memaksa mereka berdiskusi secara pribadi.Mungkinkah perempuan cantik ini naksir dirinya? Akan menyenangkan kalau memang begitu! Dengan cepat mereka memasuki sebuah ruangan dan Sonia pun mengunci pintu.“Katakan padaku, apa yang kau butuhkan dariku?” Ivan tersenyum dan menghempaskan pantatnya ke sofa.“Tuan Muda Taylor, kalau perkiraanku benar, kau pasti di sini untuk proyek kami
Sonia berhenti sejenak sebelum dia melanjutkan, “Tuan Muda Ivan, aku beri tahu sesuatu ya. Dulu, orang-orang dari suplier bahan bangunan tidak akan membicarakan hal seperti ini langsung dengan manajer kami. Mereka akan menemuiku, supervisor, dan berdiskusi denganku lebih dulu!”“Denganmu? Sebagai supervisor kau bisa membuat keputusan dan kita bisa langsung menandatangi kontrak?”Seketika mata Ivan menjadi cerah dan dia bicara dengan bersemangat. “Nona Sonia, aku akan sangat berterima kasih padamu jika kau bisa menandatangi kontrak denganku! Aku bisa memberimu paling tidak dua puluh atau tiga puluh juta!”Iisshh!Sonia menahan napas saat mendengar tawaran Ivan. Pastilah dia mau menerima uang sebanyak itu tapi supervisor tidak punya kewenangan untuk membuat keputusan. Keputusan final selalu ada di tangan manajer. Makanya dia hanya bisa menerima hadiah-hadiah kecil seperti teh di sepanjang karirnya sebagai supervisor. Posisinya tidak memungkinkan dia menerima hadiah mahal.Inilah salah sa
Sonia mengerutkan kening lalu menjawab, “Bagaimana kalau begini saja, aku akan menjegal suplier-suplier yang harganya paling kompetitif dibanding perusahaanmu. Aku akan bohong pada mereka dengan bilang aku sudah mengajukan proposal-proposal mereka ke manajer. Terakhir, aku hanya akan mengajukan proposal dari keluarga Taylor dan pesaing-pesaing yang tidak berarti. Dengan begitu, dia tidak punya pilihan selain memilihmu, bukan?”Mata Ivan berbinar. Dia berdiri lalu berbicara dengan penuh semangat, “Tentu, idemu sangat bagus! Dengan cara ini, Selena tidak akan takut orang lain bergosip di belakangnya. Dengan bantuanmu, dia akan terbebas dari beban!”"Iya. Bagaimana? Sudah kubilang kalau aku akan membantumu, ‘kan" Sonia tersenyum tipis dan berkata.“Ini, 200 ribu!” Ivan tersenyum dan menawarkan 200 ribu yang tadi dia persiapkan untuk Selena. Dia meletakkan uang itu di atas meja. “Ini sebagai tanda apresiasiku padamu. Meskipun kamu bukan pembuat keputusan akhir dan tidak bisa menandatangani
”Bukankah pasti ada beberapa saingan kita yang juga menginginkan proyek ini?” Zeus Taylor benar-benar khawatir.Ivan menjawab, “Jangan khawatir, Kek. Suplier-suplier yang lain hanya mengikuti tender sebagai formalitas. Kita pasti mendapatkan kontrak itu!”***Di saat yang bersamaan, James dan keluarganya sedang mengobrol di ruang tamu kediaman keluarga Drake.Saat itulah kepala pelayan mereka memasuki ruangan. “Tuan, sesuatu yang sangat besar terjadi tadi malam!”“Sesuatu yang besar? Apa yang terjadi? Banyak orang kuat di Provinsi Tengah jadi kejadian besar itu bukan sesuatu yang luar biasa!” James tersenyum datar dan menganggap normal hal-hal seperti itu.“Semalam, 200 orang dari klan Dewa Naga tewas terbantai di sebuah bangunan kosong!” kata sang kepala pelayan sambil berjalan mendekat.“Apa? Banyak sekali yang mati?” Tanya, Nona Muda Kedua keluarga Drake, menghela napas saat dia terkejut mendengar berita itu. Sebenarnya normal-normal saja saat ada orang mati karena menyinggung kek
”Dia pasti sangat tangguh!” Timothy tersenyum saat memandang Fane dan berkata, "Aku ingin tahu siapa yang akan menang kalau pengawal kita yang bernilai dua puluh juta ini bertarung dengan pahlawan itu?"Jelas kalau Timothy tidak sepenuhnya menerima Fane dan mengira ayahnya terlalu melebih-lebihkan kemampuan Fane.Timothy sempat berharap kalau Fane adalah seseorang yang sangat istimewa tetapi dia pikir Fane hanya orang biasa setelah bertemu langsung dengannya.Dia selalu merasa bahwa, daripada Fane, kenapa tidak langsung saja menyenangkan Dewa Perang dengan kekayaan keluarganya. Ayahnya jelas-jelas memilih jalur yang salah.“Ya, apakah kau pikir kau bisa menang? Aku penasaran karena kau telah mengalahkan Harvey!" Tanya tiba-tiba tertarik. Dia menatap Fane dengan penuh harap.Fane merasa malu. Mereka akan mempersulitnya kalau mereka memintanya untuk bertarung dengan dirinya sendiri.“Aku harus bertemu dengannya dulu untuk memberimu jawaban. Kami jelas akan saling belajar satu sama lain k
“Betul sekali!” Saat melihat James berpihak padanya, Tanya memutar bola matanya ke arah kakaknya dan berkata, “Dia baru saja menjawab panggilan telepon. Mungkin ada keadaan darurat. Jika tidak, dia tidak akan langsung pergi begitu saja, ‘kan?”***Ketika Fane tiba di pintu depan, dia berdiri di sana sejenak sebelum sebuah mobil sport hitam melaju ke arahnya dan berhenti tepat di depannya. Seorang wanita cantik yang mengenakan topi dan kacamata hitam duduk di dalam mobil. Dia berpakaian cukup modis. “Guru…” Lana memanggil dengan penuh semangat saat melihat Fane. “Kau memanggilku apa?” Ekspresi Fane meredup karena sepertinya ingatan si berandalan di depannya ini buruk. Untungnya, tidak ada orang lain di sana. Jika tidak, identitasnya akan terungkap. “Maaf, aku terlalu senang. Jadi…” Lana tertawa canggung. Setelah itu, dia berkata, “Uhuk, uhuk, Tuan Fane, cepat masuk. Kita akan berbicara sambil berkendara!”“Baiklah!” Fane segera masuk ke dalam mobil dan mobil pun melaju dengan
“Ya ya ya. Sekarang negara kita sudah damai, jadi kalian harus istirahat dan sedikit bersantai!”Fane tertawa lembut dan berkata, “Saudaramu si Abner mengirimiku SMS yang mengatakan bahwa dia terlalu bosan dan akan pergi berlibur.”“Benarkah? Ketika Kakak Johnson kembali, dia langsung dikerumuni orang-orang di desanya. Aku dengar ada banyak orang yang menunggu tanda tangannya. Ya Tuhan, adegan itu….”Lana tertawa dan berkata, “Benar, Kakak Fane, bagaimana denganmu? Apakah istrimu dan orang-orang di sekitarmu sudah mengetahui identitasmu?”“Tidak!” Secarik senyum manis terlihat di wajah Fane. Tak seorangpun pernah melihat senyum seperti itu sebelumnya. Fane lalu berkata, “Untuk saat ini aku tidak ingin mereka mengetahuinya. Aku takut mereka tidak bisa menerima identitasku jika aku menjatuhkan bom ini kepada mereka. Belum lagi, aku ingin hidup damai tanpa gangguan.”“Huft!” Lana kembali meratap setelah mendengar pernyataan Fane. Dia berkata, “Oh, betapa irinya aku padamu. Jika aku ta