Share

315

Author: Nainamira
last update Last Updated: 2024-11-15 05:50:48

Akhirnya di sinilah Dhea, memakai gaun hitam panjang dengan hiasan sulam benang emas, jilbab berwarna emas dan sepatu high heel hitam, pakaian yang dipesan khusus oleh Bram pada disainer busana muslimah terkenal tanah air. Gaun berharga puluhan juta itu rasanya sangat sayang uangnya, tapi demi menghormati suaminya, dia terpaksa memakainya.

Memang ada harga, ada rupa, memakai gaun itu, Dhea benar-benar terlihat seperti seorang ratu dengan penampilan elegan, berwibawa dan benar-benar menjadi bintang yang bersinar malam ini.

Pesta yang diadakan di sebuah hotel mewah di jakarta ini, tentunya juga menghabiskan budget yang tidak sedikit, untungnya hotel ini salah satu usaha milik Aditama grup.

"Halo, Bu Dhea? selamat atas diangkatnya menjadi komisaris utama HG Aditama grup, Semoga perusahaan ini semakin maju dan semakin banyak menyumbang pajak untuk kontribusi terhadap pembangunan bangsa," sapa seorang gubernur DKI dengan senyum yang cerah menyambut kedatangan Dhea.

"Wah, terima k
Locked Chapter
Continue Reading on GoodNovel
Scan code to download App
Comments (6)
goodnovel comment avatar
Mulyanti Adistya
penasaran .. lanjut thor
goodnovel comment avatar
Rara Adeliaa
ada apa ini ada apa kok aneh... jadi gak sabar ni nunggu kelanjutannya
goodnovel comment avatar
Mini Adae Jangkang
wah ada apa lagi ini? semoga terkuak dalang yg selama ini sembunyi
VIEW ALL COMMENTS

Related chapters

  • Pasangan Kencan Butaku Ternyata Bos di Tempat Kerja   316

    Dhea datang membawa segelas jus mangga yang masih penuh, belum diminum sama sekali, rencananya setelah dia duduk baru dia akan menikmati jus tersebut. "Minuman ini belum kamu minum kan, Sayang?" tanya Bram. "Belum." "Ayo, kita pulang!" "Ha? kok cepat nian, aku belum makan, belum minum." Dhea terkejut mendengar ajakan suaminya yang tampak terburu-buru, melihat jus mangga yang baru saja dia bawa membuatnya sangat sayang jika tidak diminum. "Jangan meminum jus itu, kita beli di luar saja!" Tanpa menghiraukan tatapan protes istrinya, Bram langsung mengamit tangan istrinya dan beranjak untuk pergi dari lokasi pesta. Dia tidak lupa berpamitan pada semua orang, terutama direksi yang menjadi panitia penyelenggara. "Saya pamit dulu, putra saya sedang kurang sehat dan terpaksa kami tinggal. Istri saya juga harus menyusuinya." Semua orang mengangguk dengan maklum keputusan Bram yang pergi terlebih dahulu meninggalkan lokasi pesta, semntara mendengar alasan suaminya Dhea juga m

    Last Updated : 2024-11-17
  • Pasangan Kencan Butaku Ternyata Bos di Tempat Kerja   317

    Di vidio terlihat Angga yang sedang tertidur dipangkuan Naima, sementara Azka tidur di bangku belakang. "Dia sudah tidur?" ujar Dhea sambil tersenyum mengamati putranya yang tertidur dengan lelap. "Iya, Bu. Baby Angga pinter banget, diperjalanan dia langsung tertidur. Ibu jangan kuatir, baby Angga akan saya rawat dengan baik. Ibu fokus dengan pekerjaan ibu, kalau di perusahaan sudah stabil, baru saya bawa kembali baby Angga ke jakarta, Bu. Kalau ibu kangen ibu bisa video call, ibu juga bisa berkunjung ke Palembang." Suster Naima tidak tega melihat Dhea yang sudah meleleh air matanya, bagaimana bisa tahan dipisahkan dengan anaknya yang masih bayi, apalagi Angga juga masih menyusui. "Baiklah, jaga baik-baik anak saya ya, Suster. Saya akan memerah ASI saya di sini, dan saya akan membayar orang untuk mengantar ke Palembang. Saya tidak ingin anak saya tidak diberi ASI saya, walaupun kini saya jauh, saya tidak bisa membiarkan dia tidak mendapatkan kasih sayang ibunya." Dhea mengak

    Last Updated : 2024-11-17
  • Pasangan Kencan Butaku Ternyata Bos di Tempat Kerja   318

    Pekerjaan Dhea sangat terbantu dengan keberadaan Anita di sampingnya. Adi yang baru datang dari Palembang juga hanya sesekali menemui Dhea untuk melihat dan membimbing pekerjaannya. Setiap ada kesempatan Dhea langsung melakukan video call dengan Naima. Sepertinya Bram juga meminta Ibrahim untuk mengirim Bik Siti dan Mang Khaidir membantu Naima mengasuh Angga membuat Dhea sedikit lega. Ini sudah hari ketiga suaminya ke luar kota, Bram hanya menghubunginya ketika malam tiba, alasannya karena kesibukan jadi tidak sempat untuk menghubungi. Dhea sebenarnya juga melakukan video call, tetapi Bram selalu menolak, dia bilang sedang bersama rekan kerja dari luar kota sehingga tidak enak jika melakukan panggilan video. Awalnya Dhea percaya saja, hingga di hari ketiga dia tidak sengaja melihat Fikri yang buru-buru keluar dari kantor dan memasuki mobil kijang Innova pada jam kantor, mobil yang tidak pernah dikendarainya sehingga tidak membuat siapapun akan menduga kalau itu adalah Fikri, tanga

    Last Updated : 2024-11-18
  • Pasangan Kencan Butaku Ternyata Bos di Tempat Kerja   319

    Anita langsung menjalankan perintah Dhea. Dia sudah bersiap menuju ruang staf dan disambut oleh seseorang yang memperhatikannya. Dia adalah seorang lelaki yang selama dua hari ini selalu mengajaknya bicara dan selalu mencari kesempatan untuk bertemu. "Dek Anita? Kenapa ke sini?" "Eh, Mas Heru. Apa ini lantai ruangan pak Malik, ya? maklum saya baru di sini jadi belum hapal semua ruangan." "Oh, bukan. Ini lantai ruangan direktur utama, lantai ruangan pak Malik ada di lantai tiga. Pak Malik direktur pemasaran, kan?" "Iya. Maaf kalau begitu, saya akan mencari ke lantai tiga." "Ini sudah masuk jam makan siang, kenapa tidak makan siang dulu? bagimana kalau kita ke kantin dulu, makanan di kantin juga enak-enak, kok." "Oh, baik kalau begitu." Memang itu yang dimau Anita. Dia tidak mungkin mengawasi Adi sendirian, dia harus memanfaatkan sumberdaya, apalagi dilihat dari gelagatnya Heru purwanto, staf ahli direktur utama ini tertarik padanya dari pandangan pertama. "Dek Anita ken

    Last Updated : 2024-11-18
  • Pasangan Kencan Butaku Ternyata Bos di Tempat Kerja   320

    Jangan takut, Bu Dhea ada lembur malam ini, mungkin akan pulang sedikit malam, karena ada pekerjaan penting yang tidak bisa ditunda. Jadi, mari kita makan dulu, ini juga ada kopi gingseng yang dipesan dari cafe, sangat cocok untuk bapak-bapak yang berkerja sebagai pengawal biar tidak ngantuk," bujuk Anita. Secara diam-diam Anita mengirim pesan kalau para pengawal sudah berada di meja kopi dekat pantai, Dhea bisa bebas menyelinap. Dengan sedikit berlari, Dhea menuju lift, untuk lift belum penuh karena baru setengah jam lagi waktunya pulang kerja.. Sampai parkiran, Dhea menekan kunci mobil untuk menemukan di mana mobil Anita. Dengan cepat Dhea memasuki mobil Anita, dia mengamati pintu keluar dari tempat parkir. Setelah jam empat sore, bnyak orang yang sudah keluar dari kantor sehingga mencari keberadaan Adi sedikit banyaknya ada gangguan. "Ah, itu dia? kenapa dia berjalan dengan terburu-buru?!" seru Dhea bicara sendiri. Dhea segera menghidupkan mesin, melihat Adi memasuki mobil

    Last Updated : 2024-11-18
  • Pasangan Kencan Butaku Ternyata Bos di Tempat Kerja   321

    "Adi__" Suara Bram tercekat, lelaki itu menyadari jika seseorang yang datang bukanlah Adi. Adi baru saja datang menyapanya sekitar lima menit yang lalu, karena dia banyak melamun tidak terlalu menanggapi. Lagipula setelah tiga hari ini dia kehilangan penglihatan, pendengaran dan penciumannya jauh lebih sensitif, setiap gerakan dan aroma seseorang akan dikenali dengan mudah. Orang yang berjalan ke arahnya dengan perlahan ini bukan Adi. Dhea yang melihat lelaki itu tampak bingung hanya bisa menahan napas dan perasaannya, tetapi tetap saja air mata lolos ke pipinya, pertahannya juga jebol, Isak tangisnya tidak bisa dia tahan lagi. Mendnegar isakan itu membuat Bram terkejut, mata lelaki itu melebar terbelalak. Otaknya memutar, memindai suara isakan kecil itu, tanpa berpikir lama dia sudah bisa mengenali suara itu. "Dhea ...," panggil lelaki itu lirih. Mendnegar panggilan itu, jebol sudah pertahan Dhea, wanita itu menangis histeris melihat keadaan suaminya seperti ini. Bram y

    Last Updated : 2024-11-22
  • Pasangan Kencan Butaku Ternyata Bos di Tempat Kerja   322

    Dhea dan Bram makan malam di villa itu, Dhea tidak menyangka masakan hari ini dibuat oleh pemuda dua puluhan bernama Soleh ini. Dengan sayang Dhea menyuapi suaminya, hal ini mengingatkan mereka saat Bram pertama datang di kediaman Lia di rumah tepi pantai. Saat itu lelaki ini hanya bisa melamun dan tidak memiliki gairah hidup, akhirnya Kamelia lah yang terus membujuknya makan dan menyuapinya. "Sudah, Abang sudah kenyang," ujar Bram menolak suapan yang sudah berapa kalinya dari tangan Dhea. "Kalau Abang ke Jerman, Dhea tetap di jakarta, ya? menghandle semua bisnis di sini." "Bagimana bisa suami sedang berobat aku malah sibuk mengurusi bisnis." "Ini demi kebaikan kita, Sayang. Kita baru saja memimpin perusahaan, rasanya tidak bertanggung jawab kalau kita tinggalkan." "Bang, bagiku Abang lebih penting dari perusahaan ini. Bagaimana kalau aku resign saja, biar saja perusahaan ini dikelola oleh orang lain. Kita juga tidak kekurangan uang." "Nenek sudah berpesan agar kita yang m

    Last Updated : 2024-11-22
  • Pasangan Kencan Butaku Ternyata Bos di Tempat Kerja   323

    "Akh!" Bram memekik tertahan mana kala kakinya kesandung akar pohon membuatnya terjatuh, Dhea yang memegang tangannya otomatis juga ikut terjatuh. "Bang, Abang nggak apa-apa? ada yang terluka? sakit?" tanya wanita itu dengan kuatir. Ponsel yang dipegang Dhea dipakai sebagai senter terjatuh. wanita itu segera bangkit dan mengambil ponselnya dan mengarahkan senter pada suaminya yang tengah berusaha bangkit. "Nggak apa-apa. Hanya tersandung saja," lelaki itu berjalan meraba-raba. Dhea segera meraih tangan suaminya, lelaki itu hanya bisa mempercayai Dhea pada saat seperti ini. "Pegang tangan Dhea erat-erat, Bang. Dhea akan menjadi mata Abang. Jalan yang Dhea tempuh ini sedikit sulit karena masih semak belukar. Kalau kita melewati jalan setapak, para penjahat itu pasti bisa dengan mudah menyusul kita." "Iya, Dhea tidak perlu mengkuatirkan Abang. Sekarang ayo cepat kita jalan." Walaupun langkah mereka terseok-seok, tetapi mereka berusaha berjalan dengan cepat, untuk berlari tentu s

    Last Updated : 2024-11-22

Latest chapter

  • Pasangan Kencan Butaku Ternyata Bos di Tempat Kerja   362

    Jam sebelas malam, Bram langsung mengajak Frans keluar, lagi pula dia juga tidak bisa tidur pada saat-saat seperti ini. Hari yang ditunggunya akhirnya datang, ketegangan jelas menyelimuti suasana hatinya. "Di mana mereka menyekap Dhea?" tanya Frans "Di daerah tanjung Priok. Kita akan langsung ke sana." "Kita langsung serang aja." "Kau datang ke sini mau mengacau? kita akan mengikuti rencana mereka." "Ngomong-ngomong siapa mereka?" "Orang-orang yang diatur oleh Adi." "Apa kau yakin mereka bisa mengalahkan Antonio? Aku baru saja mendapat kabar dari teman geng mafiaku di sini, mereka sekarang tengah beroperasi disewa oleh seseorang yang cukup berkuasa, kalau tidak aku bisa menyewanya untukmu." "Geng siapa lagi yang kau bicarakan?" "Geng Zeus, dia geng paling berkuasa di jakarta." "Tidak bisakah kau tidak lagi berhubungan dengan para geng seperti itu? ingat, kau bilang akan insyaf." "Ya, aku hanya memanfaatkan jasa mereka. Tapi sayang mereka sudah disewa." "Kau bi

  • Pasangan Kencan Butaku Ternyata Bos di Tempat Kerja   361

    "Jadi memang ada orang yang menargetkan Dhea?" tanya Frans dengan kuatir. "Tepatnya perusahaan Aditama yang menjadi target. Dhea hanya dijadikan sandera." "Itu sama saja! yang jelas mereka akan mencekai Dhea. Aku harus menolongnya!" "Bagaimana kau akan menolongnya? sudahlah. aku akan pulang ke jakarta." "Aku ikut! Dengar? aku ikut!" Lingga hanya pasrah menatap orang di depannya. Tentu saja tiket yang dipesan mendadak akan sulit di dapatkan. Sekarang bahkan sudah jam delapan malam. "Kamu bisa menyusul besok pagi, sekarang adalah penerbangan terakhir hari ini. Aku pulang duluan," ujar Lingga yang tidak sabaran. "Kalau begitu kau pulang besok juga," ujar Frans dengan keras kepala. "Hei, Sania tengah menungguku di bandara. Ngapain juga aku menunggumu? kau bisa pergi sendiri ke jakarta. Lagian kamu juga sudah sembuh tidak ada yang perlu dikuatirkan." Malam itu Lingga lngsung pergi ke jakarta, keesokan harinya Frans juga tidak bisa mendapatkan tiket pada penerbangan awal k

  • Pasangan Kencan Butaku Ternyata Bos di Tempat Kerja   360

    "Apa Abimanyu juga menyuruhmu melayaniku di atas ranjang?" tanya Antonio dengan tatapan kelam. "Benar, Tuan." Antonio tersenyum senang, setiap kali ke Indonesia Abimanyu selalu menghadiahkan dirinya seorang gadis muda. Tetapi kali ini dia memberikan sekretarisnya yang cantik ini, Antonio sudah tertarik dengan Inggit saat pertama kali bertemu, Abimanyu berjanji memberikan gadis itu jika Antonio benar-benar sudah membantunya merebut perusahaan milik Bram. "Tapi, pak Abimanyu belum resmi dilantik jadi CEO Aditama grup. Jadi saya belum bisa melayani anda," jawab Inggit. "Ah, sial! besok semua akan terwujud, apa bedanya besok atau sekarang?" "Masalahnya saya masih perawan, Tuan. Saya akan memberikan malam pertama saya pada momen yang tepat." Mata Antonio berbinar mendengar kata perawan. seumur hidupnya dia baru dua kali berhubungan dengan gadis perawan dan sensasinya sulit untuk dilupakan. Apalagi gadis asia yang memiliki tubuh mungil tentu akan tambah menggairahkan. Jadi dia d

  • Pasangan Kencan Butaku Ternyata Bos di Tempat Kerja   359

    "Pak, Yudith melapor, katanya kita harus waspada, anak buah Antonio sudah menyebar untuk melindungi Abimanyu. Mereka besok akan mengadakan rapat internasional dengan mitra mereka dari Vietnam, Kamboja dan Myanmar," lapor Regan pada Adi. Adi mendadak menatap Michael yang berada di hadapannya, saat ini mereka tengah berada di ballroom hotel karena mengadakan pesta sekaligus rapat rahasia mereka. "Bagaimana, Coach?" "Rapat internasional apa? rencana mereka tidak akan terwujud! Adi, persiapkan semua penyerangan. Kalian awasi rumah dan juga orang-orang yang berseliweran di sekitar rumah Abimanyu. Lihat perawakan mereka, jika tubuh mereka tampak atletis dan terlatih, kemungkinan itu anak buah Antonio yang melindunginya." Adi dan anak buahnya segera menyebar. Entah kenapa di sekitar rumah Abimanyu yang pertama dikunjungi Bram dan yang keduanya juga waktu itu mendadak banyak pedagang asongan dan pegangan keliling yang berseliweran, padahal dulunya tidak pernah melihat orang tersebut.

  • Pasangan Kencan Butaku Ternyata Bos di Tempat Kerja   358

    Kedatangan Antonio sudah diprediksi oleh Michael, lelaki itu hanya tersenyum simpul mendapatkan laporan tersebut. Sudah terlalu lama dendam itu dia simpan dan sekarang waktunya membalas semuanya. Kebetulan sekali rekan lamanya Adyaksa juga meminta bantuannya untuk menghabisi mitra Antonio. Michael teringat kejadian sepuluh tahun lalu di Colombia. Saat itu dia menjadi interpol bidang pemberantasan narkoba, asal Negera Michael sendiri berasal dari inggris. Lawannya adalah memberantas mafia Colombia, siapa sangka kalau para mafia lokal di sana disokong oleh Antonio. Beberapa bisnis Antonio di sana dihancurkan oleh Michael dan anak buahnya, maka Antonia begitu dendam, sehingga Antonio membalas Michael dengan menghabisi anak dan istrinya yang berdomisili di kota London. Dendam itu akhirnya berlanjut, Michael sendiri keluar dari instansinya dan bergabung dengan GIR, di sana Michael sendiri ingin membalaskan dendam pribadinya pada Antonio. "Dia menginap di Swiss-Belhotel. Apa anda ak

  • Pasangan Kencan Butaku Ternyata Bos di Tempat Kerja   357

    "Kamu saja yang menghubungi mereka, terutama peretas nomor baru itu, aku banyak kerjaan," ujar Bram dengan malas dan meletakkan lagi map di atas meja "Apa? hei, Pak. aku bukan pelayanmu, tidak usah menyuruh-nyuruh. sudah untung Pak Abi membantu anda untuk mencari sumber masalah yang menimpa perusahaan, daripada mengandalkan anda yang tidak punya kemampuan sama sekali sudah hampir dua Minggu," gerutu Anggit. "Aku tidak kenal dunia peretas. Kamu hanya memberikan datanya saja tanpa kontak yang bisa dihubungi, bagaimana aku bisa melakukan itu?" Bram tak kalah nyokot dengan wanita ini. "Lah itu tugas anda mencari tahu. Anda kan bos besar, tentu anda bisa mencari tahu hal sepele seperti itu." "Bagaimana aku mencari tahu? sedangkan aku tidak diberi akses untuk menghubungi orang-orang yang bisa membantuku? sebaiknya kamu cari tahu sendiri. Apalagi itu si peretasan nomor satu, Agen 47. Dia bukan orang sembarangan yang bisa ditemui siapa saja kalau gak punya koneksi untuk akses kepadany

  • Pasangan Kencan Butaku Ternyata Bos di Tempat Kerja   356

    "Menghubungi siapa Bram?" tanya Abimanyu setelah memonitor cctv sekarang Bram tengah mengotak-atik ponselnya. "Dia tidak senang chating dengan siapapun, Pak," ujar anak buahnya yang bertugas menyadap ponsel Bram. "Terus sedang apa dia sibuk mengetik di ponsel?" Abimanyu tidak percaya setelah melihat rekaman itu, seperti seseorang yang tengah berjalan chat. "Dia mungkin sedang memakai aplikasi lain, atau sedang searching di laman berita atau sedang menghitung dengan kalkulator." "Kok bisa, ya? coba perhatikan ponselnya! "Ponselnya masih merek dan seri yang sama, Pak." "Coba kau hubungi dia!" Lelaki itu langsung menekan nomor Bram, untung saja Bram sudah meletakkan ponselnya di laci meja, ketika mendengar ponselnya berdering, dia segera mengambil ponsel yang berada di sebelah ponsel barunya, melihat siapa yang menelpon, dia langsung menjawabnya. "Halo? ada apa?" ujar Bram dengan malas. "Bram, kau bekerja yang benar, malah sibuk main ponsel. bagaimna mau menyelesaikan t

  • Pasangan Kencan Butaku Ternyata Bos di Tempat Kerja   355

    "Pak Bram, silahkan ...," ujar pengawal yang membukakan pintu untuk Bram. "Mulai saat ini, kami berlima adalah pengawal anda sementara. Sampai misi selesai," ujar seseorang yang terlihat seperti pemimpin tadi. "Baiklah, terima kasih. Bagaimana saya akan memanggil kalian?" tanya Bram yang merasa tidak nyaman tidak mengenal mereka sama sekali. "Panggil saya sulung, dia tengah satu, tengah dua, tengah tiga, dan panggil yang ini bungsu." "Ha? apa tidak ada nama dan julukan yang lebih mudah diingat?" ujar Bram merasa tidak nyaman "Kalau begitu terserah pak Bram mau memanggil kami apa." "Bagaimana kalau saya memanggil anda kapten, dia letnan, dia kolonel, dia sersan dan dia kopral?" "Itu terserah anda," ujar mereka dengan senyuman dengan julukan itu. Bukan tanpa sebab, Bram tahu betul kalau mereka sebenarnya adalah mantan tentara yang kini sebagai tentara bayaran yang biasa disewa untuk berbagai keperluan. Tetapi mereka biasanya bekerja karena pihak berwajib tidak mampu men

  • Pasangan Kencan Butaku Ternyata Bos di Tempat Kerja   354

    Serangan ini membuat Sakti tidak siap, tetapi lelaki pemberani itu langsung turun dari mobil dan melakukan serangan jarak dekat, karena peluru di pistolnya sudah habis dia tembakkan. Dua lawan satu, Bram benar-benar kagum melihat pertempuran sengit itu. Memang tidak salah jika lelaki itu dijuluki Sakti, karena kepiawaiannya dalam bertarung, sungguh tangguh! dia dengan mudah bisa menumbangkan dua orang itu dengan jurus-jurus kungfu dengan kecepatan yang luar biasa. Tetapi dua orang itu juga petarung yang handal dan terlatih juga tidak gampang menyerah. Mereka juga memakai pakaian pelindung dan helm yang masih bertengger di kepala. Mereka bangkit lagi dan menyerang lagi, walaupun lagi-lagi mereka tumbang mendapat bogem mentah dari Sakti.DorTiba-tiba suara tembakan terdengar dan tubuh Sakti langsung limbung ke tanah."Kenapa buang-buang energi bertempur cara kuno seperti itu. Cepat kalian bereskan mereka, jangan ada yang terlihat sisa pertempuran di sini!" Seorang lelaki dengan mata

Scan code to read on App
DMCA.com Protection Status