Share

266

Penulis: Nainamira
last update Terakhir Diperbarui: 2024-08-06 19:09:24

"Hei, Bram! Mana Dhea, Mana my lovely beauty?!" teriak seseorang setelah melihat Bram di bangku tunggu.

"Apa matamu buta? ini rumah sakit kenapa berteriak seperti itu?!" balas Bram dengan jengkel.

Frans segera menutup mulutnya dengan sebelah tangannya setelah menyadari kecerobohannya, dengan perlahan lelaki itu mendekati Bram dan menatap ruangan bertuliskan ICU dengan huruf besar di depannya.

"Apa Dhea kesayanganku ada di dalam sana?" tanya lelaki itu dengan suara pelan sekarang.

"Berani benar kamu menyebut istri orang seperti itu. Apa kamu sama sekali tidak menghargai ada suaminya di sini?" Bram makin terlihat jengkel, sudah cukup dia makan hati mengundang musuh bebuyutan nya datang ke sini, sekarang lelaki itu harus menerima kelakuan absurb lelaki itu yang sengaja menyulut emosinya.

"Memang hargamu berapa? eh, aku lupa kamu pewaris grup Aditama, aku jelas tidak bisa membeli harga dirimu," kekeh Frans dengan tatapan tengil.

"Diam, sekarang kau temui perawat di sana. Seben
Bab Terkunci
Lanjutkan Membaca di GoodNovel
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi
Komen (1)
goodnovel comment avatar
Bundanya Ichaekaaksay
yeehh,, Alhamdulillah Doble up,,makasih ya KK,,gak sia2 AQ dri tadi bolak balik ke sini,hehe love,love KK ......
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

  • Pasangan Kencan Butaku Ternyata Bos di Tempat Kerja   267

    "Apa maksudmu?" Frans tambah bingung dengan perkataan gadis ini, seolah dia tengah diajak berbicara oleh makhluk luar angkasa tidak tahu apa maksudnya. "Begini, Bang ... Ternyata Dhea itu selama ini hilang ingatan karena kecelakaan yang terjadi delapan tahun yang lalu, karena hilang ingatan akhirnya dia dirawat oleh seorang ibu yang keluarganya juga jadi korban kecelakaan yang sama. Tetapi setelah dia datang ke kota Batam ini, ternyata wajahnya sangat mirip dengan Kamelia Zahrain kakak aku, sehingga ayahku langsung tes DNA dan ternyata Dhea itu terbukti adalah Kamelia Zahrain putrinya bapak Ibrahim Ahmad Zahrain ayahku, apa kau kenal siapa itu Ibrahim Zahrain?" Frans hanya menggeleng pelan, dia memang tidak kenal siapa orang-orang yang disebut oleh Novita, bagaimana dia bisa kenal? dia yang selalu berjibaku di kota Jakarta, bandung dan Palembang manalah kenal dengan tokoh dari daerah lain. "Pak Ibrahim Zahrain ayahku itu adalah pengusaha nomor satu di Batam, dia juga menjabat se

    Terakhir Diperbarui : 2024-08-06
  • Pasangan Kencan Butaku Ternyata Bos di Tempat Kerja   268

    "Apa kau tidak curiga jika seseorang mencoba mencelakai kesayanganku itu?" tanya Frans yang sudah mendonorkan darah. Sekarang lelaki itu sedang duduk dan memakan bekal yang dibawa oleh Novita, karena Bram yang memberikan, kalau lelaki ini kena pelet ya bagus, syukurin saja. Bram jelas sangat jengkel karena lelaki ini masih saja memanggil istrinya kesayanganku, benar-benar tidak menghargainya sebagai suami. "Bisa tidak kau memanggil istriku tidak pakai kata-kata kesayanganku? hargai sedikit diriku kenapa, sih?" ujar Bram jengkel. "Ya suka-suka akulah! kalau kamu cemburu itu urusanmu sendiri, bagiku ya memang Dhea adalah kesayanganku." "Brengsek! kau boleh menyukai istriku, tetapi buat dirimu sendiri jangan kau umbar begitu saja, aku juga tidak bisa mengendalikan perasaan orang." "Ya suka-suka aku lah mau mengekpresikan seperti apa. Kalau kamu tidak tahan, berikan saja Dhea padaku." "Pemikiran macam apa itu? ah, sudahlah ...." Bram menyesali kenapa dia masih saja tersulut

    Terakhir Diperbarui : 2024-08-06
  • Pasangan Kencan Butaku Ternyata Bos di Tempat Kerja   269

    Sudah satu bulan Dhea berbaring di ICU dalam keadaan koma, awalnya Bram yang optimis sekarang harapannya juga semakin menipis. Bagaimana tidak, semakin hari pikirannya semakin kacau dan pemilih kesedihan. Bram juga tidak fokus mengurus perusahaan, semuanya dilimpahkan pada Fikri, Adi dan Arjuna. Sementara para rivalnya di intern perusahaan semakin gencar menggoyahkan namanya agar lengser dari perusahaan, Bram sendiri sepertinya sudah tidak peduli, sudah tidak ada ambisi untuk melakukan apa-apa, buat apa harta yang banyak sementara istrinya, sumber kebahagiaannya dalam keadaan yang tidak tentu seperti ini. Hanya doa dan air mata yang masih dilangitkan lelaki itu, satu-satunya harapan agar istrinya bisa bangun kembali, karena dia menyakini, mukjizat dan keajaiban Tuhan masih ada. Hari itu Arjuna datang berkunjung ke Batam, sengaja meluangkan waktu. Sebagai wakil Dirut, sebulan ini terpaksa dia mengambil alih semua kerja kakaknya, kesibukan yang semakin bertambah dan tak pernah ada wa

    Terakhir Diperbarui : 2024-08-11
  • Pasangan Kencan Butaku Ternyata Bos di Tempat Kerja   270

    Setelah menjenguk baby Angga, kedua lelaki itu kembali ke ruang ICU, menunggu Dhea di ruang tunggu keluarga pasien yang disediakan rumah sakit dan disewa oleh Bram dalam kurun waktu yang tidak ditentukan. Mereka duduk di sofa panjang dengan secangkir kopi yang dipesan melalui gofood. "Jam berapa tiket pesawatmu?" tanya Bram. "Jam lima sore, ini baru jam dua belas, masih ada beberapa jam aku ada di sini." "Jam dua siang putraku akan pulang, apa kau akan mengantarnya?" "Tentu, jadi perawat yang tadi yang akan menjaga putramu?" "Iya, di sana juga ada pembantu dan supirnya yang akan menjaga putraku, juga ada beberapa pengawal yang ditempatkan di sana." Arjuna menatap pintu ruang ICU di mana Dhea dirawat, di sana ada dua orang pria berseragam safari yang tengah duduk dengan santai sembari memainkan ponsel. "Apa Dhea juga dijaga pengawal?" tanya Arjuna. "Aku hanya berjaga-jaga saja. Sayang sekali kediamannya belum dipasang cctv, jadi tidak tahu apa yang sebenarnya istriku a

    Terakhir Diperbarui : 2024-08-11
  • Pasangan Kencan Butaku Ternyata Bos di Tempat Kerja   271

    Pernyataan tegas Bram jelas melukai perasaan Ibrahim, sebagai ayah mertua yang menerima menantunya dengan baik dan seorang kakek yang sangat menyayangi cucunya jelas tersinggung dengan perkataan Bram, seolah-olah dia tidak bisa menjaga cucunya dengan baik. "Apa maksudmu dengan mempertaruhkan resiko? apa kamu menganggap ayah ini sebagai orang yang tidak becus menjaga cucu sendiri?" tanya Ibrahim dengan tatapan nyalang. Semua orang terdiam mendengar perseteruan yang baru dimulai tersebut, perhatian mereka sepenuhnya kepada kedua orang menantu dan mertua tersebut. "Ayah, putraku baru sembuh dari perawatan panjangnya, dengan susah payah untuk tumbuh dan berkembang. Bayi sekecil itu tidak butuh dirawat banyak orang, kehadiran orang banyak malah akan menggangu istirahatnya dan pasti akan membuatnya tidak nyaman, dia seorang bayi yang memiliki perasaan dan menginginkan kenyamanan, dia hanya butuh dirawat oleh satu orang selama dua puluh empat jam dan dibantu oleh seorang asisten, dia t

    Terakhir Diperbarui : 2024-08-11
  • Pasangan Kencan Butaku Ternyata Bos di Tempat Kerja   272

    Sementara itu, Sovia dan Novita yang senagaja membawa mobil sendiri dari rumah dan alasan akan mampir ke mall untuk belanja, mengendarai mobil di belakang mobil yang dikendarai oleh Fathan "Ini beneran kita ikut mengantar anak bayi itu ke rumah Amel, Ma?" keluh Novita. "Ya, iya. Kita kan bilangnya mau ikut tadi di rumah sama papa kamu." "Itu kan kalau bayi itu akan tinggal di rumah kita? kenapa sih, rencana kita selalu saja gagal, Ma. Aku benar-benar sebal, kenapa Amel bisa mendapat suami yang begitu. Kita bahkan tidak bisa bergerak sama sekali, semua akses dia batasi bahkan awasi, bodyguard nya ada di mana-mana, mereka bahkan dibayar dengan mahal, mana mungkin kita bisa menyogok mereka," keluh Novita. "Iya, sepertinya suaminya itu sudah curiga dengan apa yang terjadi pada Amel. kita harus hati-hati, Nov. Jangan sampai jadi bumerang buat kita sendiri," jawab Sovia. "Sepertinya kita harus mengubah manuver, Nov." "Manuver seperti apa, Ma?" "Kau lihat pemuda yang bersama Br

    Terakhir Diperbarui : 2024-08-11
  • Pasangan Kencan Butaku Ternyata Bos di Tempat Kerja   273

    "Apa ibumu memperlakukan kamu seperti itu?" tanya Arjuna akhirnya. "Aku memaklumi apa yang dilakukan ibuku, dia hanya kuatir jika kedudukannya akan tergeser di hati Papa. Apalagi ayah sangat menyayangi kak Amel, mama semakin tidak suka. Padahal Papa juga menyayangiku, tetapi bagi Mama itu belum cukup, Kak Amel adalah saingan berat untukku. Aku hanya bisa menuruti apa kata mama, aku tidak ingin mama sedih karena kehilangan dukungan dari putrinya sendiri," jawab Novita. "Yah, setidaknya kakakmu itu bersikap baik padamu, sangat berbeda denganku, dulu kak Bram dan kak Sania juga memusuhi aku, dia selalu berkata ketus padaku, Mama juga tidak mendukungku, bagi Mama, Kak Bram adalah saingan terberatnya juga, seperti halnya dirimu, aku juga memaklumi tindakan mama, dia berbuat begitu demi diriku, tetapi di hatiku tidak ada rasa benci pada saudara-saudaraku itu, hingga mama meninggal, jarak antara aku, kak Bram dan kak Sania tidak ada lagi." Sovia tersenyum penuh misteri melihat kedekatan

    Terakhir Diperbarui : 2024-08-11
  • Pasangan Kencan Butaku Ternyata Bos di Tempat Kerja   274

    Adi menatap Niko yang kini matanya sudah terpejam, perjalanan yang singkat ini tidak bisa membuatnya tidur, apalagi Niko sudah mengungkit-ungkit masa lalunya, membuatnya semakin teringat pada gadis itu, gadis dengan senyum manis seperti kelopak mawar merah. Dulu Adi adalah seorang tentara yang bertugas di satuan bukit barisan, saat itu terjadi bencana alam yang melanda daerah diujung sumatera. Dia dan berbagai relawan terjun langsung mengevakuasi para korban, hingga saat dia mencari korban yang terjepit sebuah perahu, tak disangka, perahu yang kaca jendelanya telah retak itu menimpanya sehingga membuat tangannya terluka cukup parah. Adi melihat tangan kanannya yang memiliki bekas luka jahitan, luka itu dulu cukup dalam, tetapi saat proses menjahit, dia tidak merasakan sakit, karena dia melihat dia untuk pertama kalinya. Dia perempuan muda yang sangat cantik, seragam putihnya membuatnya seperti bidadari tak bersayap, kulit putihnya bahkan menjadikan dia tidak pantas berada di daerah

    Terakhir Diperbarui : 2024-08-11

Bab terbaru

  • Pasangan Kencan Butaku Ternyata Bos di Tempat Kerja   352

    Menjelang waktu yang direncanakan, para anggota organisasi Gir sudah berdatangan ke Indonesia memakai paspor turis, dengan penerbangan berbeda. mereka sudah memesan hotel yang sama dengan rekomendasi Adi melalui online. Sampai pukul satu delapan malam, semua sudah berdatangan. Adi sendiri menyewa aula diskotik untuk party umum yang pesertanya hanya diundang tamu-tamu hotel yang memiliki tiket masuk, dan mereka yang masuk hanya anggota Gir. Sehingga party ini tidak dicurigai sebagai pertemuan rahasia yang berpotensi membahayakan keamanan, karena party diadakan secara natural untuk menyambut turis asing. Adi tersenyum lega melihat orang-orang yang dulu menjadi rekan kerjanya, mereka berpelukan seperti layaknya teman sudah lama tidak bertemu. "Kami datang semua untuk mendukungmu, Di," ujar Michael dengan bahasa Inggris. Michael kini menjadi ketua organisasi, mantan tentara Amerika itu masih aktif di organisasi tersebut. "Aku juga membawa semua anggota baru, perkenalkan ...." Mich

  • Pasangan Kencan Butaku Ternyata Bos di Tempat Kerja   351

    Bram menghela napas berat, dibelainya rambut istrinya yang kusut karena lama hanya melakukan aktifitas berbaring. "Sayang, Abang akan secepatnya datang menjemputmu. Sekarang masih belum bisa, Abang hanya menjengukmu, kuatir dengan keadaanmu. Apa kamu baik-baik saja?" tanya Bram dengan hati-hati. Dhea hanya diam menatap wajah suaminya dengan kecewa, matanya bahkan sudah berkaca-kaca. Apanya yang baik-baik saja? situasinya bahkan lebih kejam dari ketika dia dipenjara dulu. Rasa kangennya yang tidak tertahan pada putranya membuatnya sulit memejamkan matanya setiap malam. Perasaan ditinggalkan oleh suaminya mengikis rasa kepercayaannya sedikit demi sedikit, sudah seminggu lebih, tetapi apakah Bram tidak bisa mengatasi masalah di perusahan? apakah pria di depannya ini sengaja memilih kekuasaan dan hartanya daripada dia? Dhea menggeleng pelan untuk menghilangkan prasangkanya. "Percayalah pada Abang, doakan Abang agar cepat membawa Dhea dari tempat ini. Abang sangat merindukan Dhea, b

  • Pasangan Kencan Butaku Ternyata Bos di Tempat Kerja   350

    Dhea hanya bisa berbaring di tempat tidur yang cukup besar dan mewah, kasurnya empuk, kamarnya luas dengan kamar mandi yang juga cukup mewah. Tidak kalah dengan kondisi di rumah Bram dulu. Dia hanya bisa berbaring dan tidak banyak melakukan aktifitas sepanjang hari untuk menghemat tenaga. Dua butir telur rebus dan setengah liter air mineral yang dijatah kepadanya sekarang sungguh benar-benar tidak akan cukup untuk melakukan aktivitas yang lebih dari itu. Apalagi awal-awal dia hanya mengkonsumsi tiga butir telur, rasanya hampir tiga malam dia tidak bisa tidur karena kelaparan. Semakin ke sini, tubuhnya sudah terbiasa, tetapi dia juga harus menghemat energi. Sedang hari ini, dia hanya menerima jatah dua butir telur. Ini baru hari ke tujuh, tetapi rasanya sudah sangat menyiksa. Lebih tersiksa dari kondisinya di penjara dulu, padahal dulu dia sama sekali menempati kamar yang tidak layak sama sekali. Dulu dalam satu ruangan hanya ada satu buah kasur singel, yang dihuni oleh enam orang

  • Pasangan Kencan Butaku Ternyata Bos di Tempat Kerja   349

    Niko dengan serius memantau dua komputer sekaligus, rute pelacak yang ada pada Bram, serta navigasi robot kecilnya yang terus terbang di udara. Dalam dua puluh menit, robot itu sudah menyusul mobil yang membawa Bram ke arah barat daerah Banten."Cepat sekali dia menyusul," ujar Fikri i yang juga ikut memantau gerakan robot itu."Dia terbang, bukan jalan. dalam waktu satu menit sudah mencapai belasan kilometer," ujar Adi mengkomentari omongan Fikri, sementara Niko tetap serius menggerakkan kursor mouse untuk mengendalikan robot kecilnya."Kita keluarkan cengkeraman pada robot itu agar menempel di mobil itu, untuk menghemat baterai," ujar Niko."Emang cengkeramannya sekuat apa? tidak takut diterbangkan angin?" tanya Fikri yang antusias seperti mendapat mainan baru "Dia ditempatkan di belakang mobil agar bisa terlindungi angin. Cengkeramannya tidak kuat, hanya dilapisi lem seperti lem alteco.""Loh, kalau tidak bisa lepas bagaimana?" tanya Adi yang mengernyit heran, pasalnya lem itu ter

  • Pasangan Kencan Butaku Ternyata Bos di Tempat Kerja   348

    "Kau terlalu banyak mengeluh, harusnya kondisi istrimu bisa menjadi motivasi untukmu. Atau kuhadirkan juga anakmu yang masih bayi?" ancam Abimanyu. "Aku tidak akan tergerak kalau belum melihat secara langsung bagaimana kondisi istriku, juga tidak akan termotivasi kalau belum berbincang dengannya," ujar Bram dengan keras kepala. "aish! baiklah!" dengus Abimanyu akhirnya mengalah. "Sakti, Ijal ... Bawa dia bertemu istrinya, biar dia puas melihat keadaan istrinya. Ketika pergi ke sana pastikan tangan dan kakinya terikat biar tidak kabur, matanya juga ditutup biar tidak tahu kondisi jalan!" perintah Abimanyu yang tidak sabar mendengar rengekan Bram. Setelah mengatakan itu, Abimanyu kembali lagi ke ruang pribadinya, sementara Bram tersenyum. Ternyata hanya sebatas ini kemampuan Abimanyu dalam mendengarkan keluhannya, dia hanya mengikuti saja pengaturan lelaki itu ketika para pengawal itu langsung meraih tangannya untuk memasang borgol dan menutup matanya dengan kain hitam. Para pengawa

  • Pasangan Kencan Butaku Ternyata Bos di Tempat Kerja   347

    "Sakti?!" ujar Abimanyu yang melihat siapa yang mengetuk ruang pribadinya ini. "Selamat sore, Pak?" sapa Sakti yang melihat Abimanyu tengah bersantai duduk di sofa sambil bermain game di ponselnya. "Ada apa?" tanya lelaki itu masih fokus dengan ponselnya. "Pak Bram memaksa untuk bertemu dengan anda, Pak." Mendengar perkataan Sakti, Abimanyu berhenti menggerakkan jemarinya di atas layar ponsel, spontan lelaki itu menatap Sakti dengan tatapan garang. "Bukankah sudah kukatakan? kalau dia tidak boleh menemui ku kalau tugasnya dalam menstabilkan harga saham sudah berhasil, ini apa? belum ada kemajuan apa-apa," ujar Abimanyu dengan marah. "Justru itu yang akan dikatakan dan didiskusikan oleh pak Bram kepada anda, Pak." "Tidak ada negosiasi apalagi diskusi. Usir dia dari sini. Kenapa kau bawa dia ke sini tanpa bilang padaku dulu, Ha? kamu ini terlalu lancang, Sakti!" Abimanyu bertambah marah mendengarnya. "Situasi di perusahaan terlalu rumit, Pak. Bapak tidak bisa membuat hal

  • Pasangan Kencan Butaku Ternyata Bos di Tempat Kerja   346

    Pulang kerja, seperti hari kemarin Bram dikawal oleh beberapa orang dan disupiri oleh supir baru yang juga tidak Bram kenal. Apalagi selama beberapa hari ini mereka juga tidak berinteraksi, Bram juga malas untuk bertegur sapa dengan mereka. "Antarkan saya ke tempat Abimanyu!" perintah Bram. "Bukankah Pak Abimanyu mengatakan dengan jelas, Pak Bram boleh menemuinya jika pekerjaan pak Bram selesai. Ini belum ada apa-apanya jadi pak Bram tidak berhak bertemu pak Abimanyu," ujar supir itu dengan tegas. "Kamu itu hanya sekedar supir, jadi tidak perlu mendikte saya. Saya tidak akan menyelesaikan tugas dari Abimanyu. Terserah dia sekarang, saya juga sudah buntu! saya mana bisa bekerja sendiri, saya akan bilang sama dia untuk memberi saya tim." "Ingat, Pak. Bapak harus keluarkan semua potensi dan usaha. Karena taruhannya nyawa istri dan anak bapak." "Keluarkan potensi dan usaha apa? sementara saya tidak boleh menghubungi siapapun. Memangnya saya bisa menyulap dengan sendiri nilai sah

  • Pasangan Kencan Butaku Ternyata Bos di Tempat Kerja   345

    Mang Giman selalu membersihkan ruangan Bram pukul tujuh pagi sebelum semua karyawan datang ke kantor. Dia membersihkan ruangan Bram seperti biasa dan tidak mencurigakan, ketika dia sedang mengelap-elap meja dan merapikan dokumen diatas meja, dia segera meletakkan surat ber amplop putih itu di atas meja dekat kotak tissue. Lelaki itu menahan napas ketika melakukan itu semua, segera dia cepat-cepat keluar dan masuk toilet, di sana dia menghela napas sekuat-kuatnya, sangat ketakutan karena dia merasa gerak-geriknya dipantau dari jarak jauh oleh orang yang tidak diketahui siapa. Sungguh misterius dan menakutkan untuk orang awam seperti dia. Jam menunjukan pukul delapan pagi, semua karyawan sudah berdatangan dan sudah masuk ke ruangan kerja masing-masing. Bram sendiri datang sekitar jam setengah sembilan pagi. Ketika masuk ruangan, dia terus berkutat pada dokumen, sungguh tidak ada pegawai atau orang suruhan yang kompeten yang dia percaya sekarang. "Pak Bram, ini sudah seminggu, tetapi

  • Pasangan Kencan Butaku Ternyata Bos di Tempat Kerja   344

    Sudah tiga hari Bram bekerja mengurus perusahannya, tetapi tidak ada perubahan sama sekali pada peningkatan nilai saham. Abimanyu sendiri mengatakan jika semua pegawai dan kolega Bram sudah dimutasi bahkan sudah dipecat dari perusahaan. Bram sendiri yang terpaksa menandatangani surat pemecatan mereka, pasalnya Abimanyu mengancam tidak akan memberikan makanan apapun pada Dhea jika dia tidak mengikuti semua perintah lelaki itu. Bram memang masuk ke kantor tetapi tetap saja rasanya seperti dipenjara. Dia tidak bisa mengontak siapapun dan meminta bantuan siapapun. Semua pekerja yang ada di kantor ini diduduki oleh orang-orang baru atau orang lama memang sudah bersekongkol dengan Abimanyu. Bram duduk dengan frustasi dengan semua kondisi ini, bahkan Adi orang kanannya sekarang tidak tahu di mana. Abimanyu memberi batas sampai tiga Minggu untuk menstabilkan nilai saham dan melakukan peralihan pemilik perusahaan dalam waktu tiga bulan. Abimanyu juga tidak bisa terburu-buru agar apa yang t

Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status