Share

13. Penolakan

Author: Sachie
last update Last Updated: 2021-10-12 19:11:39

Kini, wajah kami berjarak kurang dari tiga senti meter. Detak jantungnya terdengar semakin tak menentu. Aku pun terus memperkecil jarak di antara kami.

DARR DAAARRRR DAAARRRRRRRRR

Petir tiba-tiba menyambar dengan keras. Hikari yang terkejut, secara kontan menjatuhkan kepalanya ke dalam pelukanku. Aku memperkencang dekapanku, berusaha agar suara sambaran petir itu tidak terlalu terdengar olehnya.

Situasi tersebut tidak bertahan lama. Kurang dari dua menit kemudian, ia mendorong tubuhku menjauh darinya. Atmosfer di antara kami pun berubah menjadi kikuk.

“Kau tidak apa-apa?” tanyaku memecah keheningan.

“Aku baik-baik saja,” jawabnya cepat. “Kamu tidak perlu repot-repot mengantarku sampai ke rumah. C

Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

  • Pangeran Langit Mencari Cinta   14. Kirara

    Tidak seperti hari-hari sebelumnya, aku hari ini tidak terlalu bersemangat datang ke sekolah. Setelah mengetahui bahwa Hikari sudah memiliki pasangan, apalagi sering tinggal bersama kekasihnya itu, aku mulai kehilangan semangat.Aku menengadahkan kepala ke atas. Memandang ke arah langit. Di sana, jauh di atas sana, ada Kerajaan Langit, tempat tinggalku. Kenapa aku harus terjatuh jauh sampai ke bumi? Apakah ada maksud tertentu dari semua ini? Aku masih tidak mengerti. Satu hal yang pasti, mau tidak mau aku masih harus bertahan di bumi sampai menemukan jalan untuk bisa kembali ke Kerajaan Langit.Bruk!Sakit. Ku elus keningku. Gara-gara galau meratapi nasib, aku menjadi tidak fokus melihat ke depan hingga akhirnya menabrak seseorang.“Maaf, aku tidak sengaja,”

    Last Updated : 2021-10-12
  • Pangeran Langit Mencari Cinta   15. Pekerjaan Baru

    Malam harinya, kami berempat duduk mengelilingi meja bundar. Aku, Masaki, Kenji, dan Nari. Layaknya polisi, Nari menginterogasi kami bertiga.“Jadi, Kenji dan Masaki sudah selesai bekerja di SMA Himawari karena guru olahraga yang sebenarnya sudah kembali bekerja?”“Iya. Dan ini adalah gaji yang kami dapatkan setelah bekerja di sana selama sekitar dua minggu.”Masaki dan Kenji menyodorkan amplop ke Nari. Nari pun mengecek isi dari kedua amplop di tangannya. Setelah menghitung isinya, Nari tersenyum puas.“Jumlahnya lumayan. Memang SMA Himawari tidak perlu diragukan lagi. Mereka memberikan bayaran yang memuaskan,” ucap Nari.Kini, Nari menjulurkan tangannya ke arahku. Aku berpura-pura tidak m

    Last Updated : 2021-10-12
  • Pangeran Langit Mencari Cinta   16. Mizuki

    Aku baru saja hendak melaporkan tentang adanya handphone yang tertinggal ini pada manajer. Di saat yang sama, seseorang masuk ke restoran dengan langkah terburu-buru dan langsung menuju ke meja 46. Ia tampak mengacak-acak rambutnya saat mengetahui benda yang ia cari tidak ada di sana. Terlihat jelas bahwa wanita itu sangat frustasi karenanya.Perlahan, kulangkahkan kaki mendekati wanita yang kini berjongkok di samping meja 46 itu.“Apakah ini yang sedang kau cari?” tanyaku sambil menyodorkan handphone yang tadi kudapatkan.Wanita itu mendongakkan kepalanya. Matanya tampak berbinar-binar saat melihat handphone di tanganku. Secepat kilat diambilnya handphone itu dan memastikan bahwa benda itu benar-benar miliknya.“Terima kasih. Aku kira aku sudah menghil

    Last Updated : 2021-10-12
  • Pangeran Langit Mencari Cinta   17. Model Dadakan

    Tidak usah tanya bagaimana reaksi Nari setelah tahu aku dipecat. Sepulang kerja, Nari sudah siaga di rumah. Ia duduk di depan meja bundar sambil melipat kedua tangannya di dada. Begitu mendengar derap langkahku, Nari langsung menyambutku dengan tatapan mata tajam. Rupanya, ia sudah mendengar dari temannya bahwa aku dipecat.“Aku menyesal karena telah merekomendasikanmu ke temanku. Gara-gara ulahmu, temanku juga dapat teguran dari manajer restoran itu. Bla bla bla…”Nari tampaknya sudah tidak mau lagi membantuku mencari pekerjaan. Pengalaman kali ini membuatnya jera. Apa boleh buat, aku harus mencari kerja sendiri.Dan, di sinilah aku sekarang. Berdiri di depan kantor Mizuki. MM atau Moon Magazine. Tidak jauh berbeda seperti kemarin, para karyawan di sini tidak sempat memperhatikan kehadiranku. Mer

    Last Updated : 2021-10-12
  • Pangeran Langit Mencari Cinta   18. Kencan?

    Mizuki sangat berterima kasih lantaran aku bersedia membantunya untuk menjadi model pengganti. Sebagai balasannya, ia mengajakku untuk makan siang (?) bersama. Bila dikatakan makan siang, sepertinya kurang tepat, ya. Pasalnya, saat ini waktu sudah menunjukkan pukul tujuh malam. Perut kami sudah sangat keroncongan lantaran belum ada asupan makanan sejak tadi. Saking sibuknya shooting, kami berdua bahka belum makan siang sampai jam segini.Mizuki awalnya mengajakku untuk makan di Oishii Resto, namun dengan cepat aku menolak ajakannya itu. Aku masih merasa kesal karena diomeli panjang lebar oleh si manajer restoran. Aku lebih baik tidak ditraktir makan ketimbang harus makan di restoran itu. Nafsu makanku bisa lenyap begitu melihat wajah si manajer restoran.Setelah sempat bingung mau makan di mana, kami berdua kini berdiri di depan sebuah restoran yakiniku yang le

    Last Updated : 2021-10-12
  • Pangeran Langit Mencari Cinta   19. Meniti Karier sebagai Model

    Hari demi hari berlalu. Akhirnya, MM edisi terbaru sudah terbit. Mizuki telah mengirimkan majalah tersebut ke rumah. Kini, aku sudah siap untuk menyombongkan diri di hadapan Nari. Pasalnya, beberapa hari terakhir ia terus saja menyindirku yang tak kunjung mendapat pekerjaan. Ia bahkan menuduhku telah berbohong tentang pemotretan untuk MM.“Majalahnya sudah terbit. Kalau kamu tidak percaya, cek saja foto-fotoku di majalah itu.”Nari membalik lembar demi lembar majalah tersebut. Ia tampak sangat serius membaca majalah tersebut.“Kenapa lama sekali? Kau sudah melihat foto-fotoku?”Bukannya melihat fotoku, orang yang ditanya rupanya malah asyik membaca artikel di majalah tersebut.“Kenapa kau jadi ba

    Last Updated : 2021-10-12
  • Pangeran Langit Mencari Cinta   20. Kencan? (2)

    Aku kini sudah resmi ditetapkan sebagai model utama MM edisi 125. Wajahku akan ada di delapan halaman dari total 80 halaman majalah tersebut. Hari-hariku diisi dengan pemotretan untuk majalah tersebut. Alhasil, aku semakin sering ke kantor MM dan bertemu dengan Mizuki.Meski demikian, hubungan kami tidaklah lebih dari sebatas rekan kerja saja. Aku harus pemotretan sedangkan Mizuki sibuk menghubungi klien serta membuat artikel. Berada di gedung yang sama tidak serta merta membuat aku dapat menghabiskan banyak waktu bersama Mizuki. Aku hanya bisa sebatas menyapa saat kami berpapasan.Hari ini, aku selesai pemotretan lebih awal. Aku pun sengaja naik ke lantai lima untuk mencari Mizuki. Aku ingin mengajaknya makan malam bersama. Kali ini, aku tidak akan mengajaknya makan yakiniku lagi. Karena sudah mendapat bayaran, aku ingin mengajaknya makan malam di restoran mew

    Last Updated : 2021-10-12
  • Pangeran Langit Mencari Cinta   21. Hoshie

    Setelah menjadi model utama MM edisi 125, bukan berarti karierku di dunia modeling berakhir begitu saja. Justru, ini merupakan batu loncatan bagiku. Ketua editor sangat menyukai pekerjaanku. Ia bahkan merekomendasikanku pada sebuah agensi yang menaungi para model dan artis.Saat ini, aku sudah berada di kantor agency StarHit. Kemarin, aku diminta untuk datang oleh Minami Kei, staf yang bertanggung jawab dalam hal perekrutan calon model dan artis baru.Aku masuk ke sebuah ruangan dan diwawancarai oleh Minami Kei. Pria tersebut menanyaiku tentang pengalamanku di dunia modeling.“Berapa lama kamu sudah terjun di dunia modeling?”“Sekitar dua bulan,” jawabku jujur.Pria tersebut langsung

    Last Updated : 2021-10-12

Latest chapter

  • Pangeran Langit Mencari Cinta   45. Pura-Pura

    Aku tidak bisa menolak permintaan ayah. Akhirnya, aku pun kini berdiri di hadapan para wartawan yang sudah sejak tadi bergerombol di depan gedung kantor. Di sampingku, ada Hoshie. Tak jauh dari kami, ada manajer Hoshie, Kenji, dan Masaki. Kini sudah waktunya untuk berpura-pura.Hoshie sejak tadi sudah menggandeng tanganku. Wajahnya sangat ceria hari ini. Aku pun berusaha untuk mengimbanginya dengan memasang raut wajah bahagia. Namun, yang terlukis di wajahku justru senyum kecut yang dipaksakan. “Apakah kalian sudah resmi berpacaran?” tanya salah satu wartawan. Tampaknya para wartawan tersebut menyoroti tangan Hoshie yang menggandengku.Aku lagi-lagi hanya bisa memasang senyum yang dipaksakan. Tidak sanggup berkata-kata untuk menjawab pertanyaan tersebut. Di lain pihak, Hoshie justru sangat bersemangat menghadapi para wartawan.“Apakah menurut kalian kami sudah tampak serasi?” tanya Hoshie sembari semakin menempelkan badannya

  • Pangeran Langit Mencari Cinta   44. Permintaan Ayah

    Aku terkesiap saat menyaksikan Niji menceburkan dirinya ke laut. Aku lebih terkejut lagi saat Niji kemudian muncul seraya membawa tubuh Nari. Wajahnya terlihat sangat pucat.Niji berulang kali mendekatkan mulutnya ke mulut Nari. Ia juga menekan bagian dada Nari, mencoba mengeluarkan air laut yang ditelan oleh Nari. Menit demi menit berlalu, namun Nari tak kunjung memberikan reaksi. Para undangan yang melihat kejadian ini pun mulai berisik, beranggapan bahwa Nari sudah tak dapat diselamatkan.Aku hendak melihatnya dari jarak yang lebih dekat, namun Hoshie menghentikan langkahku dengan menarik lenganku.“Percuma saja kamu mendekat, tidak ada yang akan berubah,” ucap Hoshie.Ucapan Hoshie tersebut memang ada benarnya. Kakiku langsung lemas. Aku lunglai di tempat.Niji tampak hampir putus asa lantaran Nari tak kunjung sadar. Ia mengguncang-guncangkan tubuh Nari yang tampak kaku itu.“Nari, bukalah matamu!” ujar Niji.

  • Pangeran Langit Mencari Cinta   43. Insiden di Pesta

    Nari mematung di tempat saat melihat Hoshie memberikan potongan kue ulang tahunnya ke Sora. Para undangan yang lainnya tentu juga sama terkejutnya dengan Nari.“Wow, potongan kue ketiga rupanya diberikan kepada seorang pria tampan yang sedang berdiri di sana. Agar para undangan yang hadir bisa melihat wajah pria yang beruntung ini, aku mohon padamu untuk maju ke depan,” ujar sang pembawa acara.Orang-orang langsung bersorak, ikut menyerukan agar Sora maju ke depan. Mata Nari tak bisa lepas dari lengan Hoshie yang menggaet lengan Sora. Tidak bisa dipungkiri, Sora dan Hoshie tampak serasi.Sang pembawa acara terus mengorek hubungan antara Sora dan Hoshie. Para undangan nampak sangat antusias, ingin mengetahui hubugan di antara mereka.“Hubungan kami memang berawal dari mitra kerja, tapi siapa yang tahu jika nantinya kami menjalin hubungan yang lebih serius.” Jawaban Hoshie itu semakin membuat hawa memanas. Tampak beberapa undangan me

  • Pangeran Langit Mencari Cinta   42. Pesta Ulang Tahun Hoshie

    Hari ini adalah hari ulang tahun Hoshie. Aku datang bersama dengan Kenji dan Masaki. Sebelumnya, aku sudah mendapat persetujuan dari Hoshie untuk mengajak Kenji dan Masaki ke pestanya. Aku tentu tidak ingin bengong sendirian jika saat di pesta Niji dan Nari asyik ngobrol berdua tanpa mempedulikan keberadaanku.Sesampainya di lokasi berkumpul, aku melihat Niji dan Nari sudah lebih dulu datang. Nari tampak sedikit berbeda dari biasanya. Ia yang dalam kesehariannya tidak terlalu memaki riasan, kini terlihat memakai lipstik berwarna merah menyala. Pipinya juga sedikit kemerahan.“Kenapa kamu bengong begitu melihat penampilanku? Apa aku terlihat aneh?” tanya Nari.“Bukannya begitu. Hanya saja hari ini kamu tidak terlihat seperti biasanya,” jawabku.“Aku menghormati Hoshie yang mengundangku untuk datang ke pesta ini. Jadi, aku pun harus berpenampilan selayaknya orang yang datang ke pesta.”Setelah selesai berbasa-basi,

  • Pangeran Langit Mencari Cinta   41. Ulah Hoshie

    Pagi ini, kepalaku terasa pening. Ucapan Niji kemarin terus terngiang-ngiang di telingaku. Aku masih merasa tidak percaya lantaran ucapannya itu sama dengan ucapan Pangeran Pelangi saat mengakui perasaannya terhadap Putri Petir. Apakah mereka selalu mengatakan hal itu jika ada orang yang disukai? Atau jangan-jangan… Entahlah. Aku tidak ingin terlalu memikirkan hal tersebut. Tapi, tetap saja hal itu belum bisa lepas dari benakku.“Selamat pagi. Bagaimana keadaanmu hari ini? Apakah sudah lebih baik daripada kemarin?” tanya Niji yang baru tiba.“Ya. Seperti yang kau lihat. Keadaanku sudah lebih baik.”“Maaf karena perkataanku kemarin sepertinya membuatmu sangat terkejut.”“Justru aku yang harus minta maaf karena kemarin aku sudah merepotkanmu.”Kemarin, Niji yang membantu membersihkan muntahanku. Ia juga memanggilkan taksi untukku.“Hal itu sama sekali tidak merepotkanku. Kemarin, set

  • Pangeran Langit Mencari Cinta   40. Antara Niji dan Nari

    Setelah selesai makan malam dengan Hoshie, aku menyempatkan diri untuk mampir ke kantor. Karena sudah hampir jam sembilan malam, tidak banyak orang yang masih ada di kantor. Aku sengaja kembali untuk mengambil tas yang aku letakkan di ruang departemen sales dan marketing.Aku merasa beruntung karena meletakkan tasku di ruang departemen sales dan marketing yang terletak di lantai delapan. Jika saja tadi aku meletakkan tas di ruanganku, tentu kini aku harus naik sampai ke lantai sepuluh. Malas rasanya naik sampai ke lantai sepuluh. Pasalnya, sejumlah lampu di kantor sudah dimatikan. Tentu akan merepotkan jadinya jika harus menyusuri ruangan yang gelap.Sesampainya di lantai delapan, aku melihat lampu masih menyala. Apakah masih ada orang di ruangan tersebut? Aku pun melangkah memasuki ruangan.“Hentikan itu, jangan mengatakannya lagi. Kamu membuatku sakit perut.”“Kalau begitu, bagaimana jika aku ganti topik saja. Mau mendengar kisah horor

  • Pangeran Langit Mencari Cinta   39. Pertemuan Kembali dengan Hoshie dan Mizuki

    Kami langsung bergegas menuju lantai 10. Aku sudah meminta Kenji dan Masaki untuk membelikan pakaian yang sekiranya pantas dikenakan oleh Nari. Aku dan Nari pun segera berganti pakaian.Hari ini adalah hari pertama Nari bekerja di perusahaan kami. Niji aku mintai bantuan untuk mengarahkan Nari selama bekerja. Sementara itu, hari ini aku mendapat tugas untuk berkomunikasi dengan editor MM dan Hoshie terkait dengan rencana pemasaran kami. Kebetulan, editor MM yang bertanggung jawab kali ini adalah Mizuki. Jadilah aku, Mizuki, dan Hoshie duduk bertiga di ruang rapat.“Aku tidak menyangka bahwa kamu adalah anak dari pemilik perusahaan besar sekelas SkyLight,” ucap Mizuki saat kami kembali bertemu setelah sekian lama.“Aku juga tidak menyangka bahwa aku akan dipekerjakan oleh orang sepertimu,” kata Hoshie.Bila menilik ke belakang, saat aku bekerja bersama Mizuki dan Hoshie, penampilanku sangat sederhana. Aku saat itu tidak memiliki uan

  • Pangeran Langit Mencari Cinta   38. Mencari Jalan Pulang

    Kriiaat krrrieeeetBunyi berderit itu kerap timbul setiap aku melangkahkan kaki di dalam bangunan tua, tempat kami akan bermalam hari ini.“Apa kau yakin akan tidur di tempat ini?”Melangkahkan kaki saja aku sudah ragu-ragu, bagaimana mungkin aku bisa tidur di dalam ruangan tua dan berdebu seperti ini?“Kamu lihat sendiri, kan. Hanya di tempat ini kita bisa berteduh. Kalau kamu tidak mau tidur di sini, silakan tidur di atas pohon,” jawab Nari jutek.“Setidaknya kan kita bisa berjalan lebih jauh lagi untuk mencari tempat yang lebih layak untuk tidur.”“Sudahlah. Aku sudah sangat lelah dan mengantuk. Kalau kamu tidak mau tidur, itu terserahmu.”Nari sudah mengambil tempat dan bersiap untuk memejamkan matanya.Sepuluh menit berlalu, aku masih belum siap untuk membiarkan pakaianku menyentuh lantai. Tidak rela rasanya membiarkan pakaian ini menyapu debu-debu yang menempel di lantai.

  • Pangeran Langit Mencari Cinta   37. Kembali ke Bumi

    “Pulangkan aku ke bumi!”Nari terus saja meminta padaku untuk membawanya kembali ke bumi. Aku pun mengantarnya ke salah satu tempat di Kerajaan Langit yang terdapat lubang cukup besar.Nari menutup mulut dengan sebelah tangannya ketika melihat ke bawah. “Sulit untuk dipercaya. Itu adalah bumi tempatku tinggal?” katanya sembari menunjuk ke arah bumi.“Ya. Seperti yang bisa kita lihat.”Dari tempat kami saat ini, kami dapat melihat aktivitas orang-orang di bumi. Karena hari sudah gelap, lampu-lampu jalanan terlihat menyilaukan.“Bagaimana caraku bisa sampai ke bawah?” tanyanya.“Mudah saja. Kau tinggal turun melalui lubang ini.”“Apa kau bercanda?”“Aku serius. Apa aku terlihat seperti orang yang sedang bercanda?”“Tapi, ini sangat tinggi. Aku tidak yakin masih bisa selamat jika terjun dari ketinggian seperti ini.” Nari menatap

DMCA.com Protection Status