Namun, saat melihat wajah putrinya yang polos dan lucu di batu nisan sebelah, akhirnya Kelven tidak bisa menahan diri, berlutut dan memeluk batu nisan sambil menangis tersedu-sedu.Putrinya baru berusia tiga tahun.Mengingat kejadian tragis saat itu, hatinya terasa sangat sakit seolah-olah ribuan semut sedang menggigitnya.Bahkan orang dewasa seperti dirinya saja hampir kehilangan nyawa saat melompat ke laut.Apalagi putrinya yang tertabrak mobil. Kemudian terjun ke laut bersama mobil dan mobil itu meledak.Dalam kondisi seperti itu, bisakah putrinya bertahan hidup?Kelven tahu betul bahwa dirinya selamat adalah suatu keajaiban.Tapi putrinya, dia sama sekali tidak bisa bertahan.Tubuh kecilnya yang lemah dan tak berdaya, tidak mungkin bisa selamat dari luka parah, terjun ke laut, dan ledakan mobil.Mungkin, putrinya sudah pergi sejak setahun lalu.Kelven tidak bisa menerima kenyataan bahwa putrinya telah meninggal.Dia sangat menyesal, menangis dengan hati yang hancur.Ini semua salah
Angel memeluk erat putranya dan tidak bisa menahan air mata yang jatuh.“Kalau Luna tahu kamu sangat merindukannya, dia mungkin juga akan merindukanmu.”“Tapi orang yang sudah meninggal nggak akan bisa kembali lagi. Joel, dengarkan ibu, nanti tante Delis akan datang. Jangan ungkit soal Luna di depannya, ya?”Owen juga mendekat dan menggendong Joel, lalu menghapus air matanya.“Joel, tenangkan emosimu. Jangan pikirkan tentang Luna dulu, masih ada beberapa adegan yang perlu diselesaikan.”Joel melihat ke arah pamannya, tetapi tidak bisa menahan isak tangisnya.“Paman, apakah paman Kelven akan menjaga Luna dengan baik di sana?”Owen mengusap kepala keponakannya dan menghiburnya, “Tentu saja, mereka pergi bersama dan Kelven juga begitu mencintai Luna. Dia pasti akan menjaganya dengan baik.”“Aku sangat ingin pergi ke sana lagi untuk melihat Luna.”Joel mengangkat tangannya menunjuk ke arah makam Luna.Owen berkata, “Jangan sekarang, kita selesaikan dulu dua adegan ini, ya?”“Lagipula, nan
“Nggak apa-apa kamu punya anak laki-laki, dia bisa bersahabatan dengan Joel nanti.”“Benar juga, nanti Joel harus sering-sering menjaga Lesi.”Delis tersenyum, matanya menatap Angel dengan penuh kegembiraan.Mata Angel berkabut dan buru-buru menghindari pandangannya.Teringat sesuatu, Delis juga mengalihkan pandangannya dan berkata, “Kak Angel, kamu benar-benar nggak mau mempertimbangkan kakakku lagi? Dia benar-benar sangat menyukaimu.”Mengungkit Peter, hati Angel sedikit tersentak.Angel menggigit bibirnya, lalu berkata jujur, “Aku dan dia nggak cocok.”“Kamu bahkan belum mencobanya, bagaimana kamu tahu nggak cocok?”“Beberapa hal, begitu dimulai, nggak akan bisa dihentikan. Tapi saat berakhir, seringkali akan melukai kedua belah pihak.”“Kalau sudah tahu nggak akan berakhir dengan baik, kenapa harus memulai?”“Kamu berpikir terlalu banyak. Cinta itu seharusnya dijalani dengan penuh keberanian, nggak perlu mengawatirkan hasilnya.”Angel menoleh ke arah Delis.Melihat betapa polosny
Begitu perempuan di belakangnya mengikutinya sebentar, Kelven juga tidak menyadarinya.Sampai dirinya hampir terjatuh dan ditopang oleh seseorang, Kelven baru sedikit sadar dan menoleh …Saat melihat wajah Delis lagi, mata merah lembabnya tampak semakin sedih.Bagaimana mungkin Delis ada di sini?Apakah Delis juga datang untuk melihat putri mereka?Tidak mungkin. Keadaannya terlihat baik, seharusnya bukan untuk melihat putri mereka. Apakah Delis mengikutinya?Kelven merasa tenggorokannya sakit, ingin mengatakan sesuatu, tetapi suara perempuan itu memotong lebih dulu.“Kamu baik-baik saja? Kamu terlihat sangat buruk. Bagaimana kalau aku mengantarmu?Hampir tidak tahan untuk memeluk Delis, saat mendengar kata-kata Delis, Kelven langsung kembali ke realita.Delis sudah tidak mengingatnya.Kelven tidak boleh membuat Delis mengingat dirinya dan putri mereka, sehingga merasakan sakit yang sama.Dia tidak seharusnya muncul lagi dan mengganggu kehidupan baru Delis.Memikirkan itu, Kelven denga
Delis tidak menyangka bahwa dirinya ditolak lagi.Apakah pria ini salah paham?Melihat pria itu berbalik dan pergi, Delis buru-buru turun dari mobil dan menghalangi jalannya, lalu menjelaskan, “Aku juga punya anak, aku juga seorang ibu. Aku nggak berniat sengaja mendekatimu.”“Aku hanya merasa kita berdua sangat berjodoh, aku seperti pernah melihatmu di sebuah tempat, makanya aku ingin mengenalmu.”“Coba lihat aku lagi, kamu benar-benar nggak mengenalku?”Delis benar-benar merasa pria ini sangat familiar.Rasanya seperti seharusnya mereka saling mengenal sebelumnya.Mengapa pria itu tidak mengenalnya?Atau mungkin perasaannya saja?Kelven menatap perempuan di depannya, melihat harapannya yang terpancar dari matanya, hati Kelven berdetak keras, sangat ingin meraih dan memeluknya.Namun, Kelven juga merasa sangat bersalah dan menyesal.Kelven tidak bisa menerima kenyataan bahwa putri mereka sudah tiada.Tidak ingin membuat Delis merasa sakit karena mengingat dirinya dan putri mereka, Ke
Tahu istrinya tidak rela dengan cucu mereka, Joni segera merangkul pundak istrinya dan berbisik pelan untuk menghiburnya, “Nggak apa-apa, nanti beberapa hari lagi Delis akan membawanya datang lagi.”Suminah teringat dengan janji yang dia buat dengan Keluarga Joven, dia akhirnya mengalah dan membiarkan Delis membawa pergi anak itu.Sebenarnya, dirinya juga tidak berhak memaksa anak itu tetap tinggal.Mengingat kejadian sebelumnya, jika bukan karena dirinya membawa Luna ke rumah tua dan dirinya tidak menjaganya dengan baik, Keluarga Rosli juga tidak akan mengalami masalah sebesar itu.Kematian ayahnya, anaknya dan cucunya, semua itu ada hubungannya dengan dirinya.Akhirnya Delis melahirkan seorang cucu lagi untuk mereka, kali ini Suminah tidak akan memaksakan diri untuk mempertahankan anak itu di sisinya.Selama cucu satu-satunya dari Keluarga Rosli ini bisa tumbuh sehat, meskipun tidak kembali ke Keluarga Rosli dan selalu berada di sisi ibunya, mereka tidak akan berkomentar.…Melihat
Selama bisa berpisah dengan damai, Delis akan berpura-pura tidak pernah melihat apa-apa.Wiliam merasa hatinya seperti disayat dengan pisau tajam.Rasa sakit itu hampir membuatnya sesak napas.Dia berusaha menahan emosinya dan mengangguk, lalu menjawab, “Iya, aku akan memutuskan pertunangan kita, hak asuh anak diberikan padamu.”Dirinya sudah tidur dengan Wenny, jika dirinya tidak menuruti Wenny, Wenny pasti akan membocorkan masalah mereka.Saat itu, Keluarga Joven pasti tidak akan membiarkannya begitu saja.Daripada dibenci oleh Delis dan diusir oleh Keluarga Joven, lebih baik dirinya pergi dengan mempertahankan harga diri.Namun, begitu banyak pengorbanan dan cintanya selama ini, hanya untuk mendapatkan hasil seperti ini, Wiliam benar-benar tidak puas.“Terima kasih.”Ujar Delis dengan tulus. Dia tidak ingin merugikan Wiliam dan berkata lagi, “Aku akan memberikan kompensasi berupa uang dan properti untukmu.”“Nggak perlu.”Wiliam menolak tawaran baiknya dan melihat ke arah sopir. “
“Apa?”Albert melongo, menatap hantu hidup-hidup di depannya dan gemetar saat berbicara, “Hantu juga masih makan makanan manusia? Atau aku juga harus membelikan kertas uang untukmu?”Kelven sungguh kehabisan kata-kata.Dia melewati Albert dan langsung duduk di sofa, lalu berkata, “Cepat, pesan saja satu makanan untukku.”Albert terdiam.Albert mengikuti arah Kelven berjalan. Melihat Kelven duduk di sofa, bahkan sofanya sedikit tenggelam, membuatnya semakin tidak percaya.Seharusnya hantu tidak meninggalkan jejak apapun.Kenapa dia masih memiliki berat badan?Dengan rasa tidak percaya, Albert perlahan mendekati hantu di depannya.Berdiri di depan hantu itu, Albert mencoba menyentuhnya.Kelven menepis tangannya dan wajahnya terlihat tak berdaya.“Seorang pria dewasa yang terduduk yang telah melalui begitu banyak hal, masih percaya ada hantu di dunia ini?”Albert merasakan sakit di tangannya yang dipukul.Lalu dia menatap pria di depannya, matanya terbelalak, mulutnya terbuka lebar seper
Menerima ucapan selamat dari adiknya, Peter dan Angel juga mengangkat gelas mereka.“Adikku, selamat menempuh hidup baru.”Angel juga mengucapkan, “Delis, selamat menempuh hidup baru.”“Eh, aku juga.”Kelven yang merasa diabaikan juga mengangkat gelasnya dan berkata, “Kalau begitu, mari kita semua bersulang untuk kehidupan baru kita. Semoga cinta kita selalu abadi.”Keempat orang itu saling tersenyum dan bersiap untuk minum bersama.Namun tiba-tiba, gelas Delis diambil oleh Kelven dan diletakkan di samping.Delis memandangnya dengan bingung.Kelven menggantinya dengan segelas jus dan menyodorkannya ke hadapan Delis, sambil mengelus kepalanya dan berkata, “Kamu nggak cocok minum alkohol, minum jus saja.”Mereka punya rencana besar malam ini.Delis memang tidak kuat minum alkohol. Setiap kali meminum sedikit saja, dia bisa mabuk hingga lupa diri.Di malam yang indah seperti ini, Kelven tidak ingin Delis mabuk.“Iya, Delis nggak boleh minum alkohol, minum jus saja.”Ujar Peter, lalu menol
Sepasang mata hitam menatap wanita kecil di sampingnya dengan kesal.“Kamu nggak bisa berbicara dengan sopan?”Delis tertawa kecil sambil berjalan ke depan, tidak mau berdebat dengan pria tua itu.Bagaimanapun, hari ini adalah hari yang special, dirinya harus tampil maksimal.Meski tidak begitu mempersiapkan diri.Namun, karena kakaknya sudah memesan ruang makan di hotel bintang enam, dirinya tidak mungkin datang dengan pakaian santai.Mungkin saja kak Angel berpakaian lebih cantik daripada dirinya.Kelven mengikuti langkah Dleis, lalu mereka masuk ke dalam lift.Di dalam lift yang sempit, pria tua itu terus memandangi wanita kecil di sampingnya.Melihat betapa muda dan cantiknya dia, lagi-lagi Kelven tidak bisa menahan diri untuk mendekat, merangkul pinggang kecilnya yang ramping dan mencium rambutnya yang harum dengan penuh hasrat.“Delis, kamu jujur padamu, kamu nggak merasa aku sudah tua, ‘kan?”Ehem, konon pria berusia empat puluhan sangat liar, dirinya masih belum berusia empat p
Saat sedang menyetir, pria itu tetap menggenggam tangan wanita di sebelahnya dengan erat. Seolah-olah jika dirinya melepaskan genggamannya, istrinya akan terbang keluar dari jendela mobil.Angel mencoba menarik tangannya, tetapi tidak berhasil karena pria itu menggenggamnya terlalu erat.Angel mengingatkan, “Kamu melanggar aturan lalu lintas, lepaskan tanganku.”“Nggak mau, paling juga hanya kena tilang saja. Aku begitu susah payah, baru berhasil menikahimu. Kalau aku nggak menggenggam tanganmu, bagaimana kalau kamu melarikan diri?”Peter menatap lurus ke depan dan menyetir dengan serius, tetapi sudut bibirnya menyiratkan senyuman bahagia yang tak bisa disembunyikan.Angel memandangnya. Dari sudut pandangnya, Peter terlihat dengan hidung yang mancung, bibir yang tipis dan paras wajah yang tegas.Terlihat seperti seseorang yang begitu sempurna.Bagaimana bisa dirinya dipertemukan dengan orang seperti ini.Apa yang membuat dirinya layak menjadi istri pria ini?Hingga saat ini, Angel masi
Namun mereka malah bermesraan di depan umum.Sungguh keterlaluan.Benar-benar memalukan.Angel setuju denga napa yang Delis katakan.Dua pria ini memang benar-benar tidak tahu malu.Tidak peduli dengan mereka, Angel dan Delis dengan menggendong Lesi, keluar lebih dulu dari kantor urusan sipil.Sementara itu, Kelven dan Peter yang masing-masing memegang dua surat nikah di tangan mereka, berjalan mendekat dan berjabat tangan, saling mengucapkan selamat.“Selamat, akhirnya kamu berhasil menikahi wanita yang kamu cintai.”Albert sungguh malang.Saat ini, dia mungkin sedang meringkuk di pojokan sambil menangis.Peter tertawa kecil dan menjawab, “Selamat juga untukmu, akhirnya berhasil menjebak adikku lagi.”Kelven tidak senang mendengar itu dan membalas, “Menjebak apa? Delis sukarela menikah denganku. Kamu bisa melihatnya sendiri, apakah aku memaksanya?”“Iya, dia sukarela,” jawab Peter.Eter tidak ingin berdebat dengannya dan berjalan keluar dari kantor urusan sipil.Kelven mengikutinya, l
Saat menerima surat nikah, Peter begitu bersemangat hingga langsung memegang wajah kecil Angel dan menciumnya di depan para petugas.Angel merasa sangat canggung dan segera mendorongnya.“Hei, bisa nggak kamu sedikit lebih tenang.”Namun, bagaimana mungkin Peter bisa tenang. Dia malah berdiri dan menggendong Angel, lalu berputar di tempat dua kali, sambil berseru gembira,“Akhirnya kamu jadi istriku, aku akhirnya berhasil menikahimu … “Peter sepenuhnya larut dalam kebahagiaannya.Tidak peduli sama sekali dengan pandangan para petugas di sekitarnya.Saat ini, dia benar-benar tidak bisa menyembunyikan kebahagiaannya.Sementara itu, Angel yang diputar hingga kepalanya pusing, sekilas melihat dua wajah yang familiar.Angel segera menepuk Peter, memberi isyarat agar Peter menurunkannya.Peter terpaksa menurunkan Angel. Saat dia hendak mencium wajahnya lagi, Angel berkata, “Lihat ke belakang, siapa itu?”Peter menoleh.Ketika melihat Delis dan Kelven yang sedang menertawakannya, dia merasa
“Iya, aku sudah memikirkannya dengan matang. Bagaimana kalau hari ini?”Kelven tidak bisa menahan kegembiraannya, dia memeluk Delis dan menciumnya dengan keras. Kemudian berdiri dan menggendong anaknya.“Ayo, kita pergi ke kantor urusan sipil sekarang.”Lagipula, dokumen diri mereka selalu dibawa ke mana-mana.Delis tersenyum dan bertanya padanya, “Kamu nggak menyelesaikan pekerjaanmu dulu?”“Pekerjaanku nggak sepenting Delis.”“Baiklah.”Delis mengambil dokumen diri dari tasnya di atas meja dan bertanya pada Kelven, “Di mana punyamu?”“Di dalam mobil.”Jadi, mereka hanya berada di kantor kurang lebih satu jam dan buru-buru mengendarai mobil menuju kantor urusan sipil.Tak disangka.Saat mobil mereka berhenti di depan kantor urusan sipil, mereka melihat dua sosok yang familiar sedang menaiki tangga menuju gedung itu.Delis langsung berkata, “Kebetulan sekali! Kak Peter dan kak Angel juga datang mengurus surat pernikahan hari ini?”Kelven tersenyum dan menjawab, “Sepertinya hari ini mem
Melihat anak yang begitu manis diganggu di luar, membuatnya sangat iba.Saat itu, Kelven sebenarnya ingin membawa Delis pulang ke rumah.Namun, mengingat rumahnya ramai dan khawatir ada yang akan mengganggunya.Jadi, Kelven memutuskan untuk mengantarkannya ke panti asuhan. Dia bahkan memberikan uang tabungannya pada kepala panti untuk memastikan Delis dirawat dengan baik.Saat itu, kepala panti menanyakan nama gadis ini.Dengan mata besar yang tampak bersinar, Delis menatapnya seolah tidak ingin berpisah.Kelven baru tersadar bahwa dirinya belum tahu siapa nama gadis kecil itu.Dia pun berjonkok, menggenggam tangan Delis dan bertanya, “Adik kecil, siapa namamu?”Namun, Delis yang saat itu masih dalam keadaan ketakutan, tidak bisa mengingat namanya.Melihat Delis tidak menjawab, Kelven mengelus pipi bulanya dengan lembut dan berkata, “Kalau begitu, biar kakak yang memberimu nama, ya? Kami ikut margaku dan namamu Delis. Kamu tahu kenapa kakak memilih nama itu?”Delis yang baru berusia l
“Kalau ada masalah, panggil saja aku,” ujar Kelven.“Nggak masalah, kamu sibuk bekerja saja.”Jawab Delis tanpa mengangkat kepalanya.Karena anaknya masih tenang, Delis mengambil ponselnya dan mengirim pesan pada Alfred.Delis: [Kak Alfred, aku mau tanya sesuatu.]Setelah menunggu sekitar dua menit, akhirnya Delis mendapat balasan.Alfred: [Apa itu?]Delis: [Kamu yang menghipnotisku dulu supaya aku lupa dengan masa laluku, ‘kan?]Sebelumnya, saat dirinya tahu tentang putrinya, mereka bilang bahwa hipnotis dilakukan supaya dirinya tidak terlalu bersedih.Seseorang bisa dihipnotis untuk melupakan, seharusnya juga bisa dihipnotis untuk mengingat kembali.Delis benar-benar ingin mengingat semua kenangan bersama Kelven.Alfred: [ …, iya.]Delis: [Aku janji aku mengendaliakn emosiku dengan baik. Bisakah kamu membantuku mengingat kembali?]Alfred terdiam melihat pesan dari Delis, tangannya yang sedang memegang ponsel menjadi kaku.Sebenarnya, jika dirinya mencoba, mungkin saja bisa membuat De
Delis sangat terkejut.Sambil mengemudi, dia menoleh ke arah Kelven dan memastikan, “Aku tumbuh besar di sisimu? Bukan tumbuh besar di sisi orang tuaku? Kenapa bisa begitu?”“Karena saat berusia tiga tahun, kamu tersesat. Aku yang menemukanmu, lalu mengantarmu ke panti asuhan dan membiayai pendidikanmu. Setelah itu, hampir sepanjang hidupmu, kamu dibesarkan di panti asuhan.”“Kemudian kak Peter menemukanmu dan karena itu mereka menetap di sini.”Delis terdiam.Dia tiba-tiba menghentikan mobil di pinggir jalan, menatap pria di sampingnya dengan ekspresi terkejut, sulit memercayai apa yang baru saja didengarnya.Karena pengereman mendadak, Kelven reflek melindungi putranya yang ada di pangkuannya, lalu menatap Delis.“Kenapa?”Wajah Delis tampak pucat.“Jadi orang yang membesarkanku adalah kamu dan orang tuamu?”Kelven terdiam sejenak, lalu akhirnya menjawab, “Bukan benar-benar membesarkanmu, tapi karena kamu tumbuh besar di panti asuhan.”“Tapi kamu yang membiayai pendidikanku. Kalau b