Share

Bab 611

Penulis: Gunung Api
Kelven melihat waktu, waktu sudah tidak pagi.

Dia menggenggam tangan Delis lagi, lalu berkata dengan suara berat,

“Kalau begitu, aku pergi dulu. Kalau Luna bangun, bilang saja aku pergi memetik semangka untuknya, akan balik siang nanti.”

“Iya.”

Melihat wanita kecil itu masih sedikit tidak senang, Kelven menunduk dan mencium bibirnya.

“Pikirin apa sih? Aku hanya pergi sebentar.”

“Aku nggak pikirin apa-apa. Kamu pergi saja, bukannya aku melarang.”

Melihat dia masih kelihatan berat hati, Kelven mengusap kepala wanita itu. Meskipun dirinya juga tidak rela pergi, dia tetap harus pergi.

Saat pergi, dia menyapa Albert.

“Albert, akua da urusan harus pergi dulu, kamu jagain mereka ya.”

Dari pinggir sungai, Albert menjawab,

“Pergilah, serahkan saja padaku.”

Melihat sahabatnya pergi, Albert bertanya pada Angel yang sedang berkumur.

“Kalian nggak bawa Kelven saat datang, sejak kapan dia datang?”

Angel tidak menjawab, selesai berkumur dan pergi.

Albert mengejarnya, sambil berkata, “Angel, jangan b
Bab Terkunci
Lanjutkan Membaca di GoodNovel
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi

Bab terkait

  • Paman, Silakan Tanda Tangani Surat Cerainya   Bab 612

    Peter ingin segera kembali, sangat takut Angal akan direbut oleh Albert.…Di atas gunung, di dalam rumah kayu.Lia bangun dan mengenakan gaun baru. Dengan penuh kegembiraan dia keluar ingin menunjukkan pada Peter.Namun, setelah mencarinya di sekitar, dia tidak menemukannya.Yang terlihat hanya Owen di dapur yang sedang memasak.Lia mendekat dan bertanya, “Kenapa kamu yang memasak? Di mana kak Peter?”“Oh, dia menuruni gunung karena ada urusan. Tenang saja, masakanku nggak kalah enak dibanding masakannya.”Melihat Lia mengenakan gaun baru, Owen berhenti sejenak, tersenyum dan memerhatikannya.Gaun putih yang dipakai Lia memang jauh lebih menarik dibanding dengan pakaian yang sebelumnya.Jika dia memiliki rambut panjang dan memakai sedikit riasan wajah, pasti akan lebih cantik lagi.Secara keseluruhan, Owen cukup puas.Dengan tersenyum, Owen memujinya, “Hari ini kamu terlihat sangat cantik.”Mendengar itu, Lia merasa malu dan berputar, lalu bertanya, “Benarkah?”“Iya, nanti aku akan

  • Paman, Silakan Tanda Tangani Surat Cerainya   Bab 613

    Dari kejauhan, Peter sudah melihat Angel bersama pria di sampingnya.Seketika, hatinya terasa sangat pahit.Namun, kenyataan membuatnya menghentikan langkahnya, mengurungkan niatnya untuk mendekati wanita itu.Peter mengalihkan pandangannya, lalu berhenti di depan dua anak kecil. Berpura-pura tidak memedulikan dua orang di sana.“Luna, Joel, kalian sedang bermain apa?”“Paman Peter, kami sedang melihat semut-semut pindah rumah.”Luna tersenyum, menunjukkan deretan semut di tanah dengan jarinya yang kecil dan putih, “Lihat, mereka berbaris dengan rapi.”Namun, Joel tampak tidak senang. Setelah melihat sekilas ayah dan ibunya yang tidak jauh, dia kembali memandang Peter.“Paman Peter, bukankah kamu suka dengan ibuku? Kalau kamu suka, kejarlah ibuku.”Mendengar itu, Peter tidak bisa menahan diri untuk melirik ke arah Angel lagi.Melihatnya akrab dengan mantan suaminya, hatinya terasa sangat pahit.Namun, mengingat masalahnya sendiri belum selesai, Peter merasa tidak berhak mendekati Ange

  • Paman, Silakan Tanda Tangani Surat Cerainya   Bab 614

    Peter masih bersikeras mengatakan, “Delis, aku tahu apa yang aku lakukan, jangan terlalu dipikirkan.”“Mereka memang sudah punya anak, sama seperti kamu dan Kelven. Dengan begitu, juga bisa memberi kebahagiaan pada anak.”Maksud dari kata-kata itu, Peter sudah menyerah.Namun, setelah mengucapkan kata-kata itu, matanya tak bisa menahan diri untuk melihat ke arah di mana Angel berada.Melihat pria itu selalu berada di sekitar Angel, Peter merasa tersiksa seolah-olah ada sesuatu yang sedang mencekiknya.Delis juga tahu betapa sulitnya bagi Peter.Namun, Delis juga tidak bisa membujuknya.Dia tidak mengatakan apa pun lagi, mengambil pakaian anak-anak untuk dicuci.Peter mengikutinya dan berkata, “Bia raku saja yang mencucinya.”Delis tidak menolak, keduanya pergi mencuci bersama.Angel yang sedang menemani anak-anak juga sesekali melirik ke arah Peter.Namun, pandangan mereka selalu meleset.Jadi, tidak ada yang tahu bahwa mereka masih peduli satu sama lain.Namun, apa gunanya peduli jik

  • Paman, Silakan Tanda Tangani Surat Cerainya   Bab 615

    “Aku nggak membencimu. Saat kamu dan kak Angel masih bersama, aku bahkan memanggilmu kakak ipar. Itu menunjukkan kamu masih sangat baik.”“Tapi kemudian, kamu memang menyakiti kak Angel. Kak Albert, terimalah kenyatannya. Apa yang menjadi milikmu, akan kembali ke sisimu dengan sendirinya.”“Tapi, yang bukan milikmu, nggak peduli seberapa keras kamu mengajarnya, dia juga nggak akan kembali.”Bukan karena memihak pada kak Angel, tapi beberapa hal jelas memang kesalahan yang Albert lakukan sendiri, tapi dia selalu mencoba menyalahkan orang lain.Dia tidak pernah mengevaluasi apa yang telah dia lakukan, selalu merasa bahwa orang di sekitarnya menjauhinya.Orang seperti ini selalu egois.Bahkan jika dia berhasil mendapatkan kak Angel kembali, pasti aka nada konflik ke depannya.Alber tidak ingin mendengarkannya lagi.Dia merasa bahwa dirinya sekarang seperti kotoran, semua orang membencinya.Semua orang tidak menyukainya, jadi dia akan pergi saja.Mungkin dirinya tidak seharusnya mengikuti

  • Paman, Silakan Tanda Tangani Surat Cerainya   Bab 616

    Karena benar-benar ketakutan, Angel sama sekali tidak sadar bahwa dirinya telah kehilangan kendali. Dia menggantungkan dirinya di leher pria itu dan bersandar di dalam pelukannya.Kesempatan bagi Peter untuk memeluknya seperti ini sangat jarang.Saat keduanya memiliki kontak fisik yang intim, itu sudah lama. Terakhir kali di hotel.Sekarang, merangkulnya seperti ini, Peter merasa bahwa kepedihan dalam dadanya sudah lenyap, digantikan oleh kelembutan, kehangatan dan kepuasan hati.Betapa dia berharap bisa terus memeluknya seperti ini.Jika waktu bisa berhenti saat ini, itu akan lebih baik.Namun impian selalu begitu indah dan kenyataan begitu kejam.Angel yang mulai menenangkan diri, perlahan-lahan membuka matanya.Saat melihat orang yang menggendongnya adalah Peter, matanya berkilau sebentar. Lalu Angel merasa cemas dan melompat turun dari pelukannya.Peter tidak melepaskannya.Angel berkata, “Turunkan aku.”Barulah Peter melepaskannya.Angel yang berdiri di atas tanah masih sangat tak

  • Paman, Silakan Tanda Tangani Surat Cerainya   Bab 617

    Maksud Lia, Peter bahkan tidak punya kesempatan untuk ragu.Peter menjawab, “Aku bisa menemui gurumu kapan saja.”Mendengar ini, Lia langsung tersenyum gembira, “Benarkah? Bagaimana kalau malam ini?”“Boleh.”“Sudah kuduga, kak Peter nggak akan menolakku.”Lia pun mengulurkan tangan untuk menggandeng tangannya.Peter tidak menghindar, tetapi dia khawatir jika Angel melihatnya, hatinya akan tidak nyaman. Peter melihat Lia dan berkata, “Ayo kita naik ke gunung?”“Eh? Sekarang? Kamu nggak mau menghabiskan waktu lebih banyak dengan adikmu?”Lia menunjuk ke arah Delis yang berdiri di samping.Peter melirik adiknya dan kemudian mengalihkan pandangannya. “Mereka nggak butuh aku, ayo kita pergi.Tidak ingin membuat Angel merasa tidak nyaman, Peter segera membawa Lia pergi.Lia seperti orang yang tidak mengenal dunia, terus berbicara tanpa henti di samping Peter dan tersenyum lebar.Owen tidak ikut, tatapannya penuh dengan kekhawatiran.Delis bertanya, “Apakah nggak ada harapan lagi?”“Sebet

  • Paman, Silakan Tanda Tangani Surat Cerainya   Bab 618

    Mendengar teriakan Kelven, Delis mengambil kamera dan memanggil Angel untuk ikut.Melihat Kelven membawa sapi tua untuk dinaiki anak-anak, Delis teringat dengan penampilannya saat bertemu dengannya kemarin.Sungguh lucu, Kelven benar-benar seperti orang desa.Mendekati mereka bertiga, Delis tidak bisa menahan tawa saat mengambil foto.Angel bersenda gurau di samping, “Kelven, jadi tugasmu tinggal di sini adalah merawat sapi ini?”Kelven meliriknya sebentar, lalu memberikan tali sapi kepadanya, “Kamu mau menariknya?”Angel takut sapi itu akan menabraknya, dia segera memundurkan langkahnya dan berkata, “Nggak mau, itu sapi yang kamu pelihara, kamu saja yang menariknya.” “Haha~”Delis tidak bisa menahan diri untuk tertawa.“Kelven, mungkin kamu nggak perlu kembali, tinggal di sini saja. Ternak sapi juga menguntungkan, kamu juga sudah berpengalaman.”Tahu bahwa itu hanya lelucon, kelven terlihat pasrah.“Kalian pikir aku mau?”Jika bukan karena meminta tolong pada orang tersebut, Kelven t

  • Paman, Silakan Tanda Tangani Surat Cerainya   Bab 619

    “Cih~”Pria itu mengangkat tangannya dan mencubit hidungnya, mengancam, “Kalau kamu masih mengejekku, aku akan langsung membawamu menaiki babi.”“Iya iya iya, aku nggak akan mengejekmu lagi. Aku minta maaf, ya?”Delis benar-benar ketakutan dan langsung meminta maaf.Barulah setelah itu Kelven menggendongnya turun.Luna masih ingin naik, dia segera berlari mendekat untuk meminya digendong, “Papi, papi, gendong aku, aku masih mau naik.”“Iya.”Kelven menggendong putrinya sambil menyindir Delis, “Ada orang yang bahkan nggak seberani anak usia tiga tahun, memalukan sekali.”Delis berdiri di samping, membungkukkan tubuhnya, sepasang kaki dan tangannya masih gemetar, memandang Kelven dengan penuh kemarahan.Kelven pura-pura tidak melihat, membawa anaknya untuk bermain.Joel mengikuti di samping untuk melindungi Luna, takut dia terjatuh.Angel mendekati Delis dan mengejeknya, “Kakiku lemas?”“Tentu saja, Kelven benar-benar menyebalkan.”Delis berdiri tegak, mengambil kamera dari tangan Ange

Bab terbaru

  • Paman, Silakan Tanda Tangani Surat Cerainya   Bab 906

    Menerima ucapan selamat dari adiknya, Peter dan Angel juga mengangkat gelas mereka.“Adikku, selamat menempuh hidup baru.”Angel juga mengucapkan, “Delis, selamat menempuh hidup baru.”“Eh, aku juga.”Kelven yang merasa diabaikan juga mengangkat gelasnya dan berkata, “Kalau begitu, mari kita semua bersulang untuk kehidupan baru kita. Semoga cinta kita selalu abadi.”Keempat orang itu saling tersenyum dan bersiap untuk minum bersama.Namun tiba-tiba, gelas Delis diambil oleh Kelven dan diletakkan di samping.Delis memandangnya dengan bingung.Kelven menggantinya dengan segelas jus dan menyodorkannya ke hadapan Delis, sambil mengelus kepalanya dan berkata, “Kamu nggak cocok minum alkohol, minum jus saja.”Mereka punya rencana besar malam ini.Delis memang tidak kuat minum alkohol. Setiap kali meminum sedikit saja, dia bisa mabuk hingga lupa diri.Di malam yang indah seperti ini, Kelven tidak ingin Delis mabuk.“Iya, Delis nggak boleh minum alkohol, minum jus saja.”Ujar Peter, lalu menol

  • Paman, Silakan Tanda Tangani Surat Cerainya   Bab 905

    Sepasang mata hitam menatap wanita kecil di sampingnya dengan kesal.“Kamu nggak bisa berbicara dengan sopan?”Delis tertawa kecil sambil berjalan ke depan, tidak mau berdebat dengan pria tua itu.Bagaimanapun, hari ini adalah hari yang special, dirinya harus tampil maksimal.Meski tidak begitu mempersiapkan diri.Namun, karena kakaknya sudah memesan ruang makan di hotel bintang enam, dirinya tidak mungkin datang dengan pakaian santai.Mungkin saja kak Angel berpakaian lebih cantik daripada dirinya.Kelven mengikuti langkah Dleis, lalu mereka masuk ke dalam lift.Di dalam lift yang sempit, pria tua itu terus memandangi wanita kecil di sampingnya.Melihat betapa muda dan cantiknya dia, lagi-lagi Kelven tidak bisa menahan diri untuk mendekat, merangkul pinggang kecilnya yang ramping dan mencium rambutnya yang harum dengan penuh hasrat.“Delis, kamu jujur padamu, kamu nggak merasa aku sudah tua, ‘kan?”Ehem, konon pria berusia empat puluhan sangat liar, dirinya masih belum berusia empat p

  • Paman, Silakan Tanda Tangani Surat Cerainya   Bab 904

    Saat sedang menyetir, pria itu tetap menggenggam tangan wanita di sebelahnya dengan erat. Seolah-olah jika dirinya melepaskan genggamannya, istrinya akan terbang keluar dari jendela mobil.Angel mencoba menarik tangannya, tetapi tidak berhasil karena pria itu menggenggamnya terlalu erat.Angel mengingatkan, “Kamu melanggar aturan lalu lintas, lepaskan tanganku.”“Nggak mau, paling juga hanya kena tilang saja. Aku begitu susah payah, baru berhasil menikahimu. Kalau aku nggak menggenggam tanganmu, bagaimana kalau kamu melarikan diri?”Peter menatap lurus ke depan dan menyetir dengan serius, tetapi sudut bibirnya menyiratkan senyuman bahagia yang tak bisa disembunyikan.Angel memandangnya. Dari sudut pandangnya, Peter terlihat dengan hidung yang mancung, bibir yang tipis dan paras wajah yang tegas.Terlihat seperti seseorang yang begitu sempurna.Bagaimana bisa dirinya dipertemukan dengan orang seperti ini.Apa yang membuat dirinya layak menjadi istri pria ini?Hingga saat ini, Angel masi

  • Paman, Silakan Tanda Tangani Surat Cerainya   Bab 903

    Namun mereka malah bermesraan di depan umum.Sungguh keterlaluan.Benar-benar memalukan.Angel setuju denga napa yang Delis katakan.Dua pria ini memang benar-benar tidak tahu malu.Tidak peduli dengan mereka, Angel dan Delis dengan menggendong Lesi, keluar lebih dulu dari kantor urusan sipil.Sementara itu, Kelven dan Peter yang masing-masing memegang dua surat nikah di tangan mereka, berjalan mendekat dan berjabat tangan, saling mengucapkan selamat.“Selamat, akhirnya kamu berhasil menikahi wanita yang kamu cintai.”Albert sungguh malang.Saat ini, dia mungkin sedang meringkuk di pojokan sambil menangis.Peter tertawa kecil dan menjawab, “Selamat juga untukmu, akhirnya berhasil menjebak adikku lagi.”Kelven tidak senang mendengar itu dan membalas, “Menjebak apa? Delis sukarela menikah denganku. Kamu bisa melihatnya sendiri, apakah aku memaksanya?”“Iya, dia sukarela,” jawab Peter.Eter tidak ingin berdebat dengannya dan berjalan keluar dari kantor urusan sipil.Kelven mengikutinya, l

  • Paman, Silakan Tanda Tangani Surat Cerainya   Bab 902

    Saat menerima surat nikah, Peter begitu bersemangat hingga langsung memegang wajah kecil Angel dan menciumnya di depan para petugas.Angel merasa sangat canggung dan segera mendorongnya.“Hei, bisa nggak kamu sedikit lebih tenang.”Namun, bagaimana mungkin Peter bisa tenang. Dia malah berdiri dan menggendong Angel, lalu berputar di tempat dua kali, sambil berseru gembira,“Akhirnya kamu jadi istriku, aku akhirnya berhasil menikahimu … “Peter sepenuhnya larut dalam kebahagiaannya.Tidak peduli sama sekali dengan pandangan para petugas di sekitarnya.Saat ini, dia benar-benar tidak bisa menyembunyikan kebahagiaannya.Sementara itu, Angel yang diputar hingga kepalanya pusing, sekilas melihat dua wajah yang familiar.Angel segera menepuk Peter, memberi isyarat agar Peter menurunkannya.Peter terpaksa menurunkan Angel. Saat dia hendak mencium wajahnya lagi, Angel berkata, “Lihat ke belakang, siapa itu?”Peter menoleh.Ketika melihat Delis dan Kelven yang sedang menertawakannya, dia merasa

  • Paman, Silakan Tanda Tangani Surat Cerainya   Bab 901

    “Iya, aku sudah memikirkannya dengan matang. Bagaimana kalau hari ini?”Kelven tidak bisa menahan kegembiraannya, dia memeluk Delis dan menciumnya dengan keras. Kemudian berdiri dan menggendong anaknya.“Ayo, kita pergi ke kantor urusan sipil sekarang.”Lagipula, dokumen diri mereka selalu dibawa ke mana-mana.Delis tersenyum dan bertanya padanya, “Kamu nggak menyelesaikan pekerjaanmu dulu?”“Pekerjaanku nggak sepenting Delis.”“Baiklah.”Delis mengambil dokumen diri dari tasnya di atas meja dan bertanya pada Kelven, “Di mana punyamu?”“Di dalam mobil.”Jadi, mereka hanya berada di kantor kurang lebih satu jam dan buru-buru mengendarai mobil menuju kantor urusan sipil.Tak disangka.Saat mobil mereka berhenti di depan kantor urusan sipil, mereka melihat dua sosok yang familiar sedang menaiki tangga menuju gedung itu.Delis langsung berkata, “Kebetulan sekali! Kak Peter dan kak Angel juga datang mengurus surat pernikahan hari ini?”Kelven tersenyum dan menjawab, “Sepertinya hari ini mem

  • Paman, Silakan Tanda Tangani Surat Cerainya   Bab 900

    Melihat anak yang begitu manis diganggu di luar, membuatnya sangat iba.Saat itu, Kelven sebenarnya ingin membawa Delis pulang ke rumah.Namun, mengingat rumahnya ramai dan khawatir ada yang akan mengganggunya.Jadi, Kelven memutuskan untuk mengantarkannya ke panti asuhan. Dia bahkan memberikan uang tabungannya pada kepala panti untuk memastikan Delis dirawat dengan baik.Saat itu, kepala panti menanyakan nama gadis ini.Dengan mata besar yang tampak bersinar, Delis menatapnya seolah tidak ingin berpisah.Kelven baru tersadar bahwa dirinya belum tahu siapa nama gadis kecil itu.Dia pun berjonkok, menggenggam tangan Delis dan bertanya, “Adik kecil, siapa namamu?”Namun, Delis yang saat itu masih dalam keadaan ketakutan, tidak bisa mengingat namanya.Melihat Delis tidak menjawab, Kelven mengelus pipi bulanya dengan lembut dan berkata, “Kalau begitu, biar kakak yang memberimu nama, ya? Kami ikut margaku dan namamu Delis. Kamu tahu kenapa kakak memilih nama itu?”Delis yang baru berusia l

  • Paman, Silakan Tanda Tangani Surat Cerainya   Bab 899

    “Kalau ada masalah, panggil saja aku,” ujar Kelven.“Nggak masalah, kamu sibuk bekerja saja.”Jawab Delis tanpa mengangkat kepalanya.Karena anaknya masih tenang, Delis mengambil ponselnya dan mengirim pesan pada Alfred.Delis: [Kak Alfred, aku mau tanya sesuatu.]Setelah menunggu sekitar dua menit, akhirnya Delis mendapat balasan.Alfred: [Apa itu?]Delis: [Kamu yang menghipnotisku dulu supaya aku lupa dengan masa laluku, ‘kan?]Sebelumnya, saat dirinya tahu tentang putrinya, mereka bilang bahwa hipnotis dilakukan supaya dirinya tidak terlalu bersedih.Seseorang bisa dihipnotis untuk melupakan, seharusnya juga bisa dihipnotis untuk mengingat kembali.Delis benar-benar ingin mengingat semua kenangan bersama Kelven.Alfred: [ …, iya.]Delis: [Aku janji aku mengendaliakn emosiku dengan baik. Bisakah kamu membantuku mengingat kembali?]Alfred terdiam melihat pesan dari Delis, tangannya yang sedang memegang ponsel menjadi kaku.Sebenarnya, jika dirinya mencoba, mungkin saja bisa membuat De

  • Paman, Silakan Tanda Tangani Surat Cerainya   Bab 898

    Delis sangat terkejut.Sambil mengemudi, dia menoleh ke arah Kelven dan memastikan, “Aku tumbuh besar di sisimu? Bukan tumbuh besar di sisi orang tuaku? Kenapa bisa begitu?”“Karena saat berusia tiga tahun, kamu tersesat. Aku yang menemukanmu, lalu mengantarmu ke panti asuhan dan membiayai pendidikanmu. Setelah itu, hampir sepanjang hidupmu, kamu dibesarkan di panti asuhan.”“Kemudian kak Peter menemukanmu dan karena itu mereka menetap di sini.”Delis terdiam.Dia tiba-tiba menghentikan mobil di pinggir jalan, menatap pria di sampingnya dengan ekspresi terkejut, sulit memercayai apa yang baru saja didengarnya.Karena pengereman mendadak, Kelven reflek melindungi putranya yang ada di pangkuannya, lalu menatap Delis.“Kenapa?”Wajah Delis tampak pucat.“Jadi orang yang membesarkanku adalah kamu dan orang tuamu?”Kelven terdiam sejenak, lalu akhirnya menjawab, “Bukan benar-benar membesarkanmu, tapi karena kamu tumbuh besar di panti asuhan.”“Tapi kamu yang membiayai pendidikanku. Kalau b

Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status