Delis langsung memotong perkataannya dan menggandeng putrinya pergi ke kamar mandi, lalu menjawab, “Aku nggak akan kembali.” Bagaimana pun, Peter sudah tahu bahwa Alfred ada di rumah sakit, mereka pasti akan melindungi Alfred.Tanpa Alfred, untuk apa Delis takut dengan pria itu.…Di Negara E.Peter bergegas pulang dan langsung pergi ke vila tempat Delis tinggal sebelumnya. Lalu mengambil barang-barangnya dan membawanya ke rumah sakit untuk tes DNA.Karena dia memerintahkan untuk melakukan tes segera, jadi hasilnya keluar hanya dalam beberapa jam.Melihat hasilnya, Peter kembali tidak bisa menahan air matanya.Kemudian dia mengambil hasil tes DNA itu dan segera kembali ke rumah.Hanya tiga orang tahu tentang kehilangan putri Keluarga Joven di keluarga itu.Salah satunya adalah ayah mereka, Chris. Kemudian Peter dan Benyamin, putra kedua Keluarga Joven.Saat adik mereka hilang, seluruh keluarga sangat sedih. Bahkan ibu mereka sangat merindukannya, sampai-sampai jatuh sakit.Demi membua
Nyonya membeku di tempat.Kata-kata anaknya membuatnya seperti tersambar petir, pikirannya kosong.Hingga lama sekali … Nyonya Joven akhirnya menoleh ke arah mereka dan menolak untuk menerima kenyataan, dia membantah,“Omong kosong, putriku ada di sini bersamaku setiap hari, dia nggak mungkin bukan putri kandungku.”“Apa yang sebenarnya sudah dilakukan Delis pada kalian? Mengapa kalian semua membelanya?”“Peter, bukankah aku menyuruhmu membunuhnya? Mengapa kamu nggak melakukannya?”Peter meraih tangan ibunya dan berusaha menjelaskan, “Ibu, Delis benar-benar adalah putri kandungmu. Laporan tes DNA adalah buktinya, lihatlah.”Peter mengambil laporan tes DNA dari tangan ayahnya dan menyerahkannya pada ibunya.Nyonya Joven menarik laporan itu. Saat melihat nama yang tertera di laporan tersebut adalah Delis dan Chris, kemudian hasil menunjukkan hubungan darah.Dia terkejut dan melempar laporan itu, tubuhnya gemetaran dan memundurkan beberapa langkahnya.Pada akhirnya dia terjatuh dan terb
“Iya, kita sudah menyakitinya, kita harus meminta maaf langsung padanya. Peter, kamu atur semuanya, kita harus segera pergi menjemputnya kembali.”“Iya,” jawab Peter.Peter berdiri dan berkata lagi, “Ayah, kamu jaga ibu dengan baik, aku akan pergi mengatur semuanya.”…Di Kota A.Selama beberapa hari berturut-turut, Kelven tidak mengganggu Delis.Setelah menyerahkan Alfred pada Peter, Delis menganggap bahwa Keluarga Joven pasti akan membawanya pergi. Oleh karena itu, dia juga tidak pernah kembali ke rumah sakit lagi.Selama beberapa hari ini, dia sibuk mengurus restoran hotpot, mengurus izin usaha dan mulai mengatur renovasi restoran.Delis sibuk setiap hari.Tahu bahwa Delis akan menetap di Kota A, Angel pulang ke Negara C. Selama empat tahun terakhir, tidak ada anggota Keluarga Gunawan yang mencarinya lagi.Lagipula, anaknya sudah berusia delapan sembilan tahun, punya hak untuk memilih sendiri.Oleh karena itu, Angel memutuskan untuk kembali tinggal di Kota A. Itu juga memudahkan dir
Mendengar perkataan pria di sampingnya, Delis menatapnya dengan dingin.“Kamu masih mau apa lagi? Selain menyakitiku dan mengancamku dengan putriku, apa lagi yang kamu mau? Kelven, kamu … ““Aku mau apa, apa kamu nggak tahu?”Kelven memotongnya dan wajahnya terlihat tidak senang saat melihatnya.“Patuhlah padaku dan ikuti aku, bagaimana mungkin aku menyakitimu?”“Apakah aku hewan peliharaanmu? Kenapa aku harus mendengarkanmu? Kamu lupa bagaimana kamu menyakitiku sebelumnya?”Entah mengapa, Delis selalu sangat marah saat menghadapi pria ini.Marah hingga tidak ingin berbicara dengannya, lebih tidak ingin berada di dekatnya.“Apa yang pernah aku lakukan padamu? Apakah Angel nggak menjelaskannya padamu kejadian empat tahun lalu? Aku nggak berselingkuh, aku nggak mengkhianatimu, aku juga nggak bersama dengan Herli.”“Kenapa kamu masih begitu keras kepala? Benarkah kamu sudah melupakan kebaikanku padamu sebelumnya?”“Hentikan, aku nggak mau bertengkar denganmu.”Delis melambaikan tangan unt
Dari awal hingga akhir, Delis tidak sekalipun melihat pria di hadapannya.Sebaliknya, Kelven tidak menyentuh makanannya dan terus memandangi mereka berdua.Semakin dilihat, meskipun anak ini bukan miliknya, tapi dia tidak benar-benar membencinya.Lalu melihat wanita itu lagi.Dia bisa dengan tinggal duduk di sana dan makan bersamanya, menunjukkan bahwa dia tidak membenci dirinya sampai ke titik yang tidak bisa dimaafkan.Kelven mengangkat tangannya dan mengisyaratkan pelayan untuk menuangkan anggur untuk Delis.Kelven tahu, Delis tidak kuat minum.Hanya saat mabuk, Delis bisa mengungkapkan perasaannya.Namun, Delis tidak terjebak, dia tidak mau minum. Setelah makan, dia menatap putrinya dan bertanya, “Luna, sudah selesai makan?”“Mami, aku belum kenyang. Aku mau makan kue di depan paman itu.”Ujar Luna sambil melompat turun dari kursinya dan berlari ke arah Kelven, lalu memeluk kakinya dan bertanya dengan manis, “Paman, bisakah aku makan kue itu?”Kelven meraih kuenya dan menyuap ana
Orang Keluarga Joven melihat Delis kembali dengan menggendong Luna yang tersesat.Mereka sangat terkejut, tidak mengira bahwa anak itu bisa menemukan ibunya sendiri.Mereka sangat gembira dan ingin menyambutnya, tetapi juga merasa malu dan tidak tahu harus berkata apa.Jadi, mereka hanya berdiri di sana dan melihat Delis mendekat dengan anaknya.Delis mengalihkan pandangan dan mengabaikan mereka.Delis membiarkan anaknya bersandar di lehernya dan mengingatkan, “Luna, nggak peduli apa pun yang terjadi, jangan mengangkat kepalamu.”Delis tidak ingin anaknya melihat wanita kejam itu.Tanpa memerhatikan keberadaan keluarga itu, Delis mendekati pintu dan membukanya.Saat membuka pintu, dia langsung masuk dan menutup pintu, tidak memberikan kesempatan pada mereka untuk bicara.Beberapa orang itu baru menyadarinya dan melihat Delis mengunci mereka di luar, Peter segera mendekat dan mengetuk pintu.“Delis, aku membawa ayah dan ibu datang meminta maaf padamu, bisakah kamu membuka pintunya?”De
“Namaku Delis Rosli, aku nggak punya hubungan apa pun dengan keluarga kalian, jadi tolong pergi dari sini, kalau nggak aku akan melapor polisi.”Baru berlalu berapa lama, mereka sudah datang untuk meminta maaf?Mungkinkah ini pembalasan?Mungkin saja.Sungguh tak bisa dibayangkan, wanita yang dulunya menyebutnya rendahan dan tak pantas dengan anaknya adalah ibu kandungnya sendiri.Memang roda kehidupan berputar, Tuhan memang sangat adil.“Delis, jangan seperti ini, ibu sudah tahu salah.”Peter buru-buru berkata, “Kami datang dengan tulus untuk meminta maaf, kalau kami tahu kamu adalah Wenny, kami nggak akan memperlakukanmu seperti itu.”“Meskipun aku bukan bagian dari keluargamu, apakah kalian bisa melanggar hukum dan menculik anak orang lain. Bahkan menyiksa orang di dalam penjara bawah tanah?”Delis melangkah keluar dan langkah demi langkah mendekati Nyonya Joven, tatapannya penuh dengan kebencian.“Apakah kamu familiar dengan luka di wajahku? Wajahku sudah cacat sekarang, aku sudah
Delis tidak peduli dengan beberapa orang yang di depan pintu, dia hanya fokus dengan kegiatan bersama putrinya.Saat malam hari, waktunya tidur, Luna bertanya dengan penasaran,“Mami, apakah orang-orang tadi adalah nenek penyihir kejam itu? Apakah mereka datang menculik Luna lagi dan nggak membiarkan Luna bersama dengan mami?”Karena pada saat itu kepalanya bersembunyi di leher maminya, Luna tidak melihat jelas wajah orang-orang tadi.Namun dari suaranya, sedikit mirip dengan penyihir tua yang menyebalkan itu.Delis memeluk erat putrinya dan menjawab, “Nggak akan, kali ini nggak ada yang berani merampas Luna dari mami.”“Oh!”Luna menjawab dengan patuh, kemudian mengangkat kepalanya dengan penasaran. Dengan suara lembut, dia bertanya, “Mami, Luna benar-benar nggak punya papi? Luna mau sama seperti teman-teman yang lainnya, ada papi yang bisa bermain bersama.”Delis terdiam.Dia menundukkan kepalanya untuk melihat putrinya, tiba-tiba merasa berslaah dan memeluknya lebih erat.“Luna, ng
Menerima ucapan selamat dari adiknya, Peter dan Angel juga mengangkat gelas mereka.“Adikku, selamat menempuh hidup baru.”Angel juga mengucapkan, “Delis, selamat menempuh hidup baru.”“Eh, aku juga.”Kelven yang merasa diabaikan juga mengangkat gelasnya dan berkata, “Kalau begitu, mari kita semua bersulang untuk kehidupan baru kita. Semoga cinta kita selalu abadi.”Keempat orang itu saling tersenyum dan bersiap untuk minum bersama.Namun tiba-tiba, gelas Delis diambil oleh Kelven dan diletakkan di samping.Delis memandangnya dengan bingung.Kelven menggantinya dengan segelas jus dan menyodorkannya ke hadapan Delis, sambil mengelus kepalanya dan berkata, “Kamu nggak cocok minum alkohol, minum jus saja.”Mereka punya rencana besar malam ini.Delis memang tidak kuat minum alkohol. Setiap kali meminum sedikit saja, dia bisa mabuk hingga lupa diri.Di malam yang indah seperti ini, Kelven tidak ingin Delis mabuk.“Iya, Delis nggak boleh minum alkohol, minum jus saja.”Ujar Peter, lalu menol
Sepasang mata hitam menatap wanita kecil di sampingnya dengan kesal.“Kamu nggak bisa berbicara dengan sopan?”Delis tertawa kecil sambil berjalan ke depan, tidak mau berdebat dengan pria tua itu.Bagaimanapun, hari ini adalah hari yang special, dirinya harus tampil maksimal.Meski tidak begitu mempersiapkan diri.Namun, karena kakaknya sudah memesan ruang makan di hotel bintang enam, dirinya tidak mungkin datang dengan pakaian santai.Mungkin saja kak Angel berpakaian lebih cantik daripada dirinya.Kelven mengikuti langkah Dleis, lalu mereka masuk ke dalam lift.Di dalam lift yang sempit, pria tua itu terus memandangi wanita kecil di sampingnya.Melihat betapa muda dan cantiknya dia, lagi-lagi Kelven tidak bisa menahan diri untuk mendekat, merangkul pinggang kecilnya yang ramping dan mencium rambutnya yang harum dengan penuh hasrat.“Delis, kamu jujur padamu, kamu nggak merasa aku sudah tua, ‘kan?”Ehem, konon pria berusia empat puluhan sangat liar, dirinya masih belum berusia empat p
Saat sedang menyetir, pria itu tetap menggenggam tangan wanita di sebelahnya dengan erat. Seolah-olah jika dirinya melepaskan genggamannya, istrinya akan terbang keluar dari jendela mobil.Angel mencoba menarik tangannya, tetapi tidak berhasil karena pria itu menggenggamnya terlalu erat.Angel mengingatkan, “Kamu melanggar aturan lalu lintas, lepaskan tanganku.”“Nggak mau, paling juga hanya kena tilang saja. Aku begitu susah payah, baru berhasil menikahimu. Kalau aku nggak menggenggam tanganmu, bagaimana kalau kamu melarikan diri?”Peter menatap lurus ke depan dan menyetir dengan serius, tetapi sudut bibirnya menyiratkan senyuman bahagia yang tak bisa disembunyikan.Angel memandangnya. Dari sudut pandangnya, Peter terlihat dengan hidung yang mancung, bibir yang tipis dan paras wajah yang tegas.Terlihat seperti seseorang yang begitu sempurna.Bagaimana bisa dirinya dipertemukan dengan orang seperti ini.Apa yang membuat dirinya layak menjadi istri pria ini?Hingga saat ini, Angel masi
Namun mereka malah bermesraan di depan umum.Sungguh keterlaluan.Benar-benar memalukan.Angel setuju denga napa yang Delis katakan.Dua pria ini memang benar-benar tidak tahu malu.Tidak peduli dengan mereka, Angel dan Delis dengan menggendong Lesi, keluar lebih dulu dari kantor urusan sipil.Sementara itu, Kelven dan Peter yang masing-masing memegang dua surat nikah di tangan mereka, berjalan mendekat dan berjabat tangan, saling mengucapkan selamat.“Selamat, akhirnya kamu berhasil menikahi wanita yang kamu cintai.”Albert sungguh malang.Saat ini, dia mungkin sedang meringkuk di pojokan sambil menangis.Peter tertawa kecil dan menjawab, “Selamat juga untukmu, akhirnya berhasil menjebak adikku lagi.”Kelven tidak senang mendengar itu dan membalas, “Menjebak apa? Delis sukarela menikah denganku. Kamu bisa melihatnya sendiri, apakah aku memaksanya?”“Iya, dia sukarela,” jawab Peter.Eter tidak ingin berdebat dengannya dan berjalan keluar dari kantor urusan sipil.Kelven mengikutinya, l
Saat menerima surat nikah, Peter begitu bersemangat hingga langsung memegang wajah kecil Angel dan menciumnya di depan para petugas.Angel merasa sangat canggung dan segera mendorongnya.“Hei, bisa nggak kamu sedikit lebih tenang.”Namun, bagaimana mungkin Peter bisa tenang. Dia malah berdiri dan menggendong Angel, lalu berputar di tempat dua kali, sambil berseru gembira,“Akhirnya kamu jadi istriku, aku akhirnya berhasil menikahimu … “Peter sepenuhnya larut dalam kebahagiaannya.Tidak peduli sama sekali dengan pandangan para petugas di sekitarnya.Saat ini, dia benar-benar tidak bisa menyembunyikan kebahagiaannya.Sementara itu, Angel yang diputar hingga kepalanya pusing, sekilas melihat dua wajah yang familiar.Angel segera menepuk Peter, memberi isyarat agar Peter menurunkannya.Peter terpaksa menurunkan Angel. Saat dia hendak mencium wajahnya lagi, Angel berkata, “Lihat ke belakang, siapa itu?”Peter menoleh.Ketika melihat Delis dan Kelven yang sedang menertawakannya, dia merasa
“Iya, aku sudah memikirkannya dengan matang. Bagaimana kalau hari ini?”Kelven tidak bisa menahan kegembiraannya, dia memeluk Delis dan menciumnya dengan keras. Kemudian berdiri dan menggendong anaknya.“Ayo, kita pergi ke kantor urusan sipil sekarang.”Lagipula, dokumen diri mereka selalu dibawa ke mana-mana.Delis tersenyum dan bertanya padanya, “Kamu nggak menyelesaikan pekerjaanmu dulu?”“Pekerjaanku nggak sepenting Delis.”“Baiklah.”Delis mengambil dokumen diri dari tasnya di atas meja dan bertanya pada Kelven, “Di mana punyamu?”“Di dalam mobil.”Jadi, mereka hanya berada di kantor kurang lebih satu jam dan buru-buru mengendarai mobil menuju kantor urusan sipil.Tak disangka.Saat mobil mereka berhenti di depan kantor urusan sipil, mereka melihat dua sosok yang familiar sedang menaiki tangga menuju gedung itu.Delis langsung berkata, “Kebetulan sekali! Kak Peter dan kak Angel juga datang mengurus surat pernikahan hari ini?”Kelven tersenyum dan menjawab, “Sepertinya hari ini mem
Melihat anak yang begitu manis diganggu di luar, membuatnya sangat iba.Saat itu, Kelven sebenarnya ingin membawa Delis pulang ke rumah.Namun, mengingat rumahnya ramai dan khawatir ada yang akan mengganggunya.Jadi, Kelven memutuskan untuk mengantarkannya ke panti asuhan. Dia bahkan memberikan uang tabungannya pada kepala panti untuk memastikan Delis dirawat dengan baik.Saat itu, kepala panti menanyakan nama gadis ini.Dengan mata besar yang tampak bersinar, Delis menatapnya seolah tidak ingin berpisah.Kelven baru tersadar bahwa dirinya belum tahu siapa nama gadis kecil itu.Dia pun berjonkok, menggenggam tangan Delis dan bertanya, “Adik kecil, siapa namamu?”Namun, Delis yang saat itu masih dalam keadaan ketakutan, tidak bisa mengingat namanya.Melihat Delis tidak menjawab, Kelven mengelus pipi bulanya dengan lembut dan berkata, “Kalau begitu, biar kakak yang memberimu nama, ya? Kami ikut margaku dan namamu Delis. Kamu tahu kenapa kakak memilih nama itu?”Delis yang baru berusia l
“Kalau ada masalah, panggil saja aku,” ujar Kelven.“Nggak masalah, kamu sibuk bekerja saja.”Jawab Delis tanpa mengangkat kepalanya.Karena anaknya masih tenang, Delis mengambil ponselnya dan mengirim pesan pada Alfred.Delis: [Kak Alfred, aku mau tanya sesuatu.]Setelah menunggu sekitar dua menit, akhirnya Delis mendapat balasan.Alfred: [Apa itu?]Delis: [Kamu yang menghipnotisku dulu supaya aku lupa dengan masa laluku, ‘kan?]Sebelumnya, saat dirinya tahu tentang putrinya, mereka bilang bahwa hipnotis dilakukan supaya dirinya tidak terlalu bersedih.Seseorang bisa dihipnotis untuk melupakan, seharusnya juga bisa dihipnotis untuk mengingat kembali.Delis benar-benar ingin mengingat semua kenangan bersama Kelven.Alfred: [ …, iya.]Delis: [Aku janji aku mengendaliakn emosiku dengan baik. Bisakah kamu membantuku mengingat kembali?]Alfred terdiam melihat pesan dari Delis, tangannya yang sedang memegang ponsel menjadi kaku.Sebenarnya, jika dirinya mencoba, mungkin saja bisa membuat De
Delis sangat terkejut.Sambil mengemudi, dia menoleh ke arah Kelven dan memastikan, “Aku tumbuh besar di sisimu? Bukan tumbuh besar di sisi orang tuaku? Kenapa bisa begitu?”“Karena saat berusia tiga tahun, kamu tersesat. Aku yang menemukanmu, lalu mengantarmu ke panti asuhan dan membiayai pendidikanmu. Setelah itu, hampir sepanjang hidupmu, kamu dibesarkan di panti asuhan.”“Kemudian kak Peter menemukanmu dan karena itu mereka menetap di sini.”Delis terdiam.Dia tiba-tiba menghentikan mobil di pinggir jalan, menatap pria di sampingnya dengan ekspresi terkejut, sulit memercayai apa yang baru saja didengarnya.Karena pengereman mendadak, Kelven reflek melindungi putranya yang ada di pangkuannya, lalu menatap Delis.“Kenapa?”Wajah Delis tampak pucat.“Jadi orang yang membesarkanku adalah kamu dan orang tuamu?”Kelven terdiam sejenak, lalu akhirnya menjawab, “Bukan benar-benar membesarkanmu, tapi karena kamu tumbuh besar di panti asuhan.”“Tapi kamu yang membiayai pendidikanku. Kalau b