Share

Bab 267

Penulis: Lalita
Saat Arieson tiba, Rhea sedang duduk di sofa sambil melamun.

Begitu mendengar suara langkah kaki, dia mendongak, mengalihkan pandangannya ke arah pintu. Kedua matanya memerah, sorot matanya diliputi dengan ketidakberdayaan dan ketakutan, seperti seekor kelinci kecil yang ketakutan.

"Paman, kamu sudah datang."

Arieson berjalan menghampirinya, lalu berkata dengan suara dalam, "Apa kamu terluka?"

Rhea menggelengkan kepalanya dan berkata, "Aku baik-baik saja ... saat itu, aku sedang minum-minum bersama Weni di bar, nggak di rumah ... begitu aku pulang, situasinya sudah seperti ini ...."

Arieson mengerutkan keningnya dan berkata, "Sudah lapor polisi?"

"Sudah, seharusnya sebentar lagi polisi akan tiba."

"Hmm, tempat ini nggak bisa ditinggali lagi, aku akan meminta Tio untuk mencarikan tempat tinggal baru untukmu."

"Kalau begitu, selama beberapa hari ini ... bisakah aku tinggal di tempatmu?"

Begitu dia selesai berbicara, suasana di ruang tamu langsung berubah menjadi hening. Saking heningnya,
Lanjutkan membaca buku ini secara gratis
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi
Bab Terkunci

Bab terkait

  • Suami Baruku Ternyata Paman Mantan Suamiku   Bab 268

    Selesai berbicara, tanpa memberikan Jerico kesempatan untuk berbicara, Rhea langsung memblokir nomor pria itu.Tak lama kemudian, Rhea kembali menerima panggilan telepon dari sebuah nomor asing. Dia hanya berpura-pura tidak mendengarnya. Setelah mencoba untuk meneleponnya beberapa kali, akhirnya si penelepon pun menyerah.Rhea menyajikan makanan yang telah disiapkannya di atas meja. Baru saja selesai membereskan dapur, belnya sudah berbunyi.Setelah memastikan orang yang berada di balik pintu adalah Arieson, Rhea baru membuka pintu.Menghirup aroma makanan, kilatan terkejut melintasi mata Arieson."Kamu masak?"Rhea mengangguk, lalu melangkah ke samping, agar Arieson bisa masuk. "Hmm, kita makan malam dulu baru ke sana."Begitu memasuki ruang tamu, dia melihat sayuran, lauk pauk, ditambah dengan sup telur tomat sudah dihidangkan di atas meja makan. Baik tatanan piring maupun aroma makanan itu, sangat menggugah selera. Bahkan piring dan alat makan juga sudah ditata dengan rapi.Setelah

  • Suami Baruku Ternyata Paman Mantan Suamiku   Bab 269

    Sekembalinya ke vila, Arieson meminta pelayan untuk membawa Rhea pergi beristirahat, sedangkan dia sendiri pergi ke ruang baca. Dia menghubungi Tio untuk menyelidiki pria yang menabrak Rhea malam ini."Pak Arieson, aku sudah menyelidikinya. Pria itu adalah Rafa Bonta, selebritas pria yang sedang naik daun. Malam ini, dia berkencan dengan pacarnya yang bukan berasal dari dunia hiburan di restoran itu. Lalu, karena mendapati ada wartawan, dia buru-buru pergi, itulah sebabnya dia menabrak Nona Rhea."Dengan ekspresi sedingin es, Arieson memberi instruksi dengan suara dingin. "Beri dia sedikit pelajaran."Tio terkejut bukan main, dia merasa dirinya sudah menganggap remeh betapa pentingnya Rhea bagi Arieson.Setelah terdiam sejenak, dia menyarankan, "Kalau begitu, aku suruh orang untuk menyebarkan tentang dia memang punya seorang pacar yang bukan berasal dari dunia hiburan?"Belakangan ini, ada sebuah drama TV romantis Rafa yang sedang tayang, jadi akhir-akhir ini dia sedang membangun citra

  • Suami Baruku Ternyata Paman Mantan Suamiku   Bab 270

    Rhea mengalihkan pandangannya ke bawah dan berkata, "Oke."Saat hampir tiba di perusahaan, Rhea tetap meminta Arieson untuk menurunkannya di pinggir jalan.Arieson mengerutkan keningnya, lalu berkata dengan ekspresi tidak senang, "Apa aku begitu memalukan bagimu?""Bukan begitu, tapi aku baru bercerai dengan Jerico. Kalau sekarang kita membiarkan orang-orang di perusahaan melihat kita bersama, akan berdampak negatif bagimu.""Aku nggak peduli.""Tapi aku peduli. Selain itu, aku juga butuh waktu untuk menyesuaikan diri dengan hubungan kita. Jadi, mengenai hubungan yang terjalin antara kita ini, kita rahasiakan untuk sementara waktu, ya?"Rhea menatap pria di hadapannya itu dengan sorot mata penuh penantian dan hati-hati.Arieson mengulurkan tangannya untuk menutupi kedua mata wanita itu, lalu berkata dengan suara yang rendah dan serak, "Boleh saja, tapi aku akan meminta sedikit bunga darimu."Rhea tertegun sejenak, matanya membelalak. "Bunga apa?"Bulu matanya menyapu telapak tangan Ari

  • Suami Baruku Ternyata Paman Mantan Suamiku   Bab 271

    "Pantas saja kamu begitu terburu-buru ingin bercerai denganku, ternyata kamu sudah menjalin hubungan dengan pamanku. Rhea, kamu nggak ada bedanya dengan wanita-wanita jalang di luar sana.""Plak!"Rhea langsung melayangkan satu tamparan ke wajah pria itu. Sontak saja hal ini menarik perhatian banyak orang di sekeliling mereka.Jerico tidak pernah merasa sebegitu malunya. Api amarah di matanya seakan-akan sudah hampir menyembur keluar. Dia langsung mengulurkan lengannya, ingin mencekik Rhea.Namun, sebelum dia bisa menyentuh wanita itu, dia sudah ditendang hingga terjatuh ke lantai.Sambil merangkul Rhea, Arieson mengalihkan pandangannya ke arah Jerico dan berkata, "Dia adalah calon bibimu. Kelak, jaga sopan santunmu saat berbicara dengannya. Kalau nggak, yang akan kamu terima bukan hanya sekadar satu tendangan saja."Mendengar dua kata "calon bibi" keluar dari mulut Arieson, ekspresi Jerico langsung berubah menjadi muram."Paman, Kakek dan Nenek nggak akan mengizinkanmu untuk menikahi

  • Suami Baruku Ternyata Paman Mantan Suamiku   Bab 272

    Setelah terdiam selama beberapa detik, Arieson berkata dengan ekspresi dingin, "Selesai rapat aku akan ke sana."Siang harinya, begitu Rhea sampai di lantai paling atas, Tio langsung menghentikannya."Nona Rhea, Pak Arieson sedang nggak berada di dalam ruangannya sekarang.""Dia masih sedang rapat?"Tio menggelengkan kepalanya, lalu menatap Rhea dan berkata, "Nggak. Pagi ini Tuan Besar Thamnin meneleponnya, memintanya untuk pulang. Hingga sekarang dia masih belum kembali."Hati Rhea langsung mencelus. Tanpa perlu ditebak, dia juga sudah tahu alasan Arieson dipanggil pulang pasti karena masalah pagi ini."Aku mengerti. Terima kasih sudah memberitahuku hal ini, Pak Tio."Melihat hampir tidak ada perubahan apa pun yang terlihat di wajah Rhea, Tio mengerutkan keningnya dan berkata, "Nona Rhea, apa kamu nggak berencana untuk ke sana?""Biarpun aku ke sana, juga nggak ada gunanya. Selain itu, kalau orang-orang Keluarga Thamnin melihatku sekarang, mereka hanya akan makin emosi."Tio menatap l

  • Suami Baruku Ternyata Paman Mantan Suamiku   Bab 273

    ...Setelah mendengar kata-kata mereka, Ivory kesal setengah mati. Dia langsung berjalan menghampiri beberapa orang wanita itu, lalu mencibir dan berkata, "Oh, pantas saja tempat ini baunya kecut sekali, ternyata ada yang cemburu di sini!"Salah seorang wanita di antaranya memelototi Ivory dengan marah dan berkata, "Kami hanya berbicara jujur. Lagi pula, orang yang bersangkutan saja masih belum buka suara, untuk apa kamu heboh? Jangan sampai diri sendiri dijadikan sebagai tameng, kamu malah nggak sadar. Bagaimanapun juga, orang yang bisa menjalin hubungan dengan Pak Arieson, pasti sudah ahli dalam memainkan trik!""Kalau kamu juga punya kemampuan itu, coba saja sendiri! Kalau nggak punya kemampuan, tutup mulutmu! Bisa-bisanya kalian bilang penampilan Kak Rhea biasa-biasa saja! Bagaimana kalau aku membelikan cermin untuk kalian agar kalian bisa melihat wajah kalian dengan jelas?""Kamu!"Ivory mengangkat dagunya, lalu berkata, "Apa, hah? Kalau kalian memang berkemampuan, coba katakan ap

  • Suami Baruku Ternyata Paman Mantan Suamiku   Bab 274

    Kilatan kasihan melintasi mata Tuan Besar Thamnin. "Apa kamu pikir kamu masih bisa menjadi menantu Keluarga Thamnin?"Sekarang Arieson bisa membangkang padanya demi wanita itu, hanya karena ketertarikan sesaat.Namun, tanpa butuh waktu lama, dia yakin putranya ini akan mengerti kesenjangan antara menikahi seorang istri yang tidak bisa memberinya bantuan apa pun dengan menikahi seorang istri yang bisa memberinya bantuan.Saat itu tiba, apa mungkin Arieson akan memilih Rhea?Kalau Rhea cukup cerdas, seharusnya dia berinisiatif untuk meninggalkan Arieson pada saat ini."Tuan Besar, mungkin ada banyak orang yang ingin menjadi menantu Keluarga Thamnin, tapi aku nggak berminat. Saat aku menikah dengan Jerico dulu, juga karena dia sendiri, bukan karena Keluarga Thamnin. Sekarang aku bersama Arieson, juga hanya karena dia adalah Arieson."Tuan Besar Thamnin mendengus dingin dan berkata, "Apa kamu berani bersumpah kamu bersamanya tanpa adanya niat lain sama sekali? Kamu bersamanya hanya karena

  • Suami Baruku Ternyata Paman Mantan Suamiku   Bab 275

    Jerico menggertakkan giginya, amarah menyelimuti hatinya.Bagaimana mungkin dia tidak sadar? Jelas-jelas Tuan Besar Thamnin sangat pilih kasih, masih saja memihak pada Arieson.Namun, berbeda dari Arieson yang memiliki perusahaan sendiri, dia juga tidak berani melawan Tuan Besar Thamnin.Dia buru-buru menundukkan kepalanya, lalu berkata dengan ekspresi bersalah, "Kakek benar ... saat itu aku hanya gegabah sesaat ... tapi, bagaimanapun juga, Stella sedang mengandung anakku ....""Sudahlah, aku nggak ingin repot-repot memikirkan tentang hubungan asmara kalian lagi. Kamu pergi sana."Melihat ekspresi tidak sabar di wajah Tuan Besar Thamnin, Jerico menarik napas dalam-dalam, lalu memaksakan seulas senyum dan berkata, "Baik."Setelah berjalan keluar dari Kediaman Keluarga Thamnin, Arieson baru melepaskan genggamannya pada tangan Rhea."Jelas-jelas kamu tahu kamu pasti akan dipersulit kalau datang ke sini, kenapa kamu tetap datang?"Mendengar nada bicara marah samar dalam ucapan pria itu, se

Bab terbaru

  • Suami Baruku Ternyata Paman Mantan Suamiku   Bab 278

    Mendengar amarah dan kekesalan yang mewarnai nada bicara Rhea, Arieson terkekeh pelan, lalu segera melepaskan wanita itu.Dia takut kalau dia terus bercanda pada Rhea seperti ini, mungkin Rhea akan benar-benar marah padanya.Rhea melangkah mundur dua langkah, mengulurkan lengannya untuk merapikan rambutnya yang tadinya sedikit berantakan akibat "aksi tarik-menarik" dengan sang presdir. Sambil merapikan rambutnya, dia menatap Arieson dengan tatapan kesal."Sudah, sudah, jangan marah lagi. Malam ini mungkin aku akan bekerja lembur, aku akan meminta sopir untuk mengantarmu pulang dulu."Rhea mengerutkan keningnya dan berkata, "Lukamu perlu ganti obat. Selain itu, kamu bekerja lembur sampai jam berapa?""Hmm, belum bisa dipastikan. Mengenai ganti obat, aku akan meminta Tio untuk melakukannya."Melihat ekspresi tidak peduli Arieson, Rhea merasa agak marah. Dia memasang ekspresi dingin tanpa mengucapkan sepatah kata pun.Arieson berkata dengan agak tidak berdaya, "Aku benar-baik saja, hanya

  • Suami Baruku Ternyata Paman Mantan Suamiku   Bab 277

    Detik berikutnya, dia merasakan sensasi yang lembut di keningnya.Bagaikan ada bulu yang menyapu keningnya, terasa gatal, serta membuat hatinya bergetar.Setelah mengecup keningnya dengan lembut, Arieson segera mundur. Pria itu menatapnya dengan sorot mata diliputi rasa bersalah."Rhea, maafkan aku. Tadi, memikirkanmu pernah melakukan hal sebanyak itu demi Jerico, aku merasa sedikit nggak nyaman. Tapi ini nggak adil untukmu."Saat memutuskan untuk bersama Rhea, seharusnya dia sudah menerima masa lalu wanita itu, bukannya malah marah padanya.Rhea tertegun sejenak. Kemudian, dia mengulurkan lengannya untuk memeluk pinggang pria itu, bersandar di dadanya dan berkata dengan suara rendah, "Hmm."Tubuh wanita dalam pelukannya ini sangat lembut. Aroma khas wanita ini membuat sorot mata Arieson berubah menjadi gelap."Rhea, kalau kamu terus memelukku seperti ini, aku nggak berani jamin nggak akan terjadi apa-apa."Merasakan hasrat yang tertahan dalam suara pria itu, hati Rhea juga ikut berget

  • Suami Baruku Ternyata Paman Mantan Suamiku   Bab 276

    "Nggak."Rhea mengangkat alisnya dan berkata dalam hati, 'Jelas-jelas nada bicaranya kaku begitu, tapi dia malah bilang dia nggak marah?'"Mengapa kamu marah? Karena aku bicara dengan Jerico?"Sorot mata Arieson berubah menjadi gelap. "Aku nggak kekanak-kanakan seperti itu.""Kalau begitu, mengapa kamu marah?"Tadi, selain mengucapkan beberapa patah kata dengan Jerico, Rhea merasa dia tidak melakukan sesuatu yang memicu amarah pria itu.Selain itu, sekarang dia sudah bercerai dengan Jerico, juga berbicara dengan pria menjijikkan itu tepat di hadapan Arieson, apa yang membuat Arieson marah?Setelah terdiam selama beberapa detik, Arieson berkata dengan suara rendah, "Hak paten obat penyakit jantung yang dikeluarkannya waktu itu adalah pemberianmu?"Rhea tertegun sejenak, lalu mengangguk."Hmm, saat itu dia baru mulai bekerja di Grup Thamnin, para pemegang saham nggak menyukainya. Selain itu, waktu itu kami sudah menikah, kalau kehidupannya baik, aku baru bisa menjalani kehidupan yang bai

  • Suami Baruku Ternyata Paman Mantan Suamiku   Bab 275

    Jerico menggertakkan giginya, amarah menyelimuti hatinya.Bagaimana mungkin dia tidak sadar? Jelas-jelas Tuan Besar Thamnin sangat pilih kasih, masih saja memihak pada Arieson.Namun, berbeda dari Arieson yang memiliki perusahaan sendiri, dia juga tidak berani melawan Tuan Besar Thamnin.Dia buru-buru menundukkan kepalanya, lalu berkata dengan ekspresi bersalah, "Kakek benar ... saat itu aku hanya gegabah sesaat ... tapi, bagaimanapun juga, Stella sedang mengandung anakku ....""Sudahlah, aku nggak ingin repot-repot memikirkan tentang hubungan asmara kalian lagi. Kamu pergi sana."Melihat ekspresi tidak sabar di wajah Tuan Besar Thamnin, Jerico menarik napas dalam-dalam, lalu memaksakan seulas senyum dan berkata, "Baik."Setelah berjalan keluar dari Kediaman Keluarga Thamnin, Arieson baru melepaskan genggamannya pada tangan Rhea."Jelas-jelas kamu tahu kamu pasti akan dipersulit kalau datang ke sini, kenapa kamu tetap datang?"Mendengar nada bicara marah samar dalam ucapan pria itu, se

  • Suami Baruku Ternyata Paman Mantan Suamiku   Bab 274

    Kilatan kasihan melintasi mata Tuan Besar Thamnin. "Apa kamu pikir kamu masih bisa menjadi menantu Keluarga Thamnin?"Sekarang Arieson bisa membangkang padanya demi wanita itu, hanya karena ketertarikan sesaat.Namun, tanpa butuh waktu lama, dia yakin putranya ini akan mengerti kesenjangan antara menikahi seorang istri yang tidak bisa memberinya bantuan apa pun dengan menikahi seorang istri yang bisa memberinya bantuan.Saat itu tiba, apa mungkin Arieson akan memilih Rhea?Kalau Rhea cukup cerdas, seharusnya dia berinisiatif untuk meninggalkan Arieson pada saat ini."Tuan Besar, mungkin ada banyak orang yang ingin menjadi menantu Keluarga Thamnin, tapi aku nggak berminat. Saat aku menikah dengan Jerico dulu, juga karena dia sendiri, bukan karena Keluarga Thamnin. Sekarang aku bersama Arieson, juga hanya karena dia adalah Arieson."Tuan Besar Thamnin mendengus dingin dan berkata, "Apa kamu berani bersumpah kamu bersamanya tanpa adanya niat lain sama sekali? Kamu bersamanya hanya karena

  • Suami Baruku Ternyata Paman Mantan Suamiku   Bab 273

    ...Setelah mendengar kata-kata mereka, Ivory kesal setengah mati. Dia langsung berjalan menghampiri beberapa orang wanita itu, lalu mencibir dan berkata, "Oh, pantas saja tempat ini baunya kecut sekali, ternyata ada yang cemburu di sini!"Salah seorang wanita di antaranya memelototi Ivory dengan marah dan berkata, "Kami hanya berbicara jujur. Lagi pula, orang yang bersangkutan saja masih belum buka suara, untuk apa kamu heboh? Jangan sampai diri sendiri dijadikan sebagai tameng, kamu malah nggak sadar. Bagaimanapun juga, orang yang bisa menjalin hubungan dengan Pak Arieson, pasti sudah ahli dalam memainkan trik!""Kalau kamu juga punya kemampuan itu, coba saja sendiri! Kalau nggak punya kemampuan, tutup mulutmu! Bisa-bisanya kalian bilang penampilan Kak Rhea biasa-biasa saja! Bagaimana kalau aku membelikan cermin untuk kalian agar kalian bisa melihat wajah kalian dengan jelas?""Kamu!"Ivory mengangkat dagunya, lalu berkata, "Apa, hah? Kalau kalian memang berkemampuan, coba katakan ap

  • Suami Baruku Ternyata Paman Mantan Suamiku   Bab 272

    Setelah terdiam selama beberapa detik, Arieson berkata dengan ekspresi dingin, "Selesai rapat aku akan ke sana."Siang harinya, begitu Rhea sampai di lantai paling atas, Tio langsung menghentikannya."Nona Rhea, Pak Arieson sedang nggak berada di dalam ruangannya sekarang.""Dia masih sedang rapat?"Tio menggelengkan kepalanya, lalu menatap Rhea dan berkata, "Nggak. Pagi ini Tuan Besar Thamnin meneleponnya, memintanya untuk pulang. Hingga sekarang dia masih belum kembali."Hati Rhea langsung mencelus. Tanpa perlu ditebak, dia juga sudah tahu alasan Arieson dipanggil pulang pasti karena masalah pagi ini."Aku mengerti. Terima kasih sudah memberitahuku hal ini, Pak Tio."Melihat hampir tidak ada perubahan apa pun yang terlihat di wajah Rhea, Tio mengerutkan keningnya dan berkata, "Nona Rhea, apa kamu nggak berencana untuk ke sana?""Biarpun aku ke sana, juga nggak ada gunanya. Selain itu, kalau orang-orang Keluarga Thamnin melihatku sekarang, mereka hanya akan makin emosi."Tio menatap l

  • Suami Baruku Ternyata Paman Mantan Suamiku   Bab 271

    "Pantas saja kamu begitu terburu-buru ingin bercerai denganku, ternyata kamu sudah menjalin hubungan dengan pamanku. Rhea, kamu nggak ada bedanya dengan wanita-wanita jalang di luar sana.""Plak!"Rhea langsung melayangkan satu tamparan ke wajah pria itu. Sontak saja hal ini menarik perhatian banyak orang di sekeliling mereka.Jerico tidak pernah merasa sebegitu malunya. Api amarah di matanya seakan-akan sudah hampir menyembur keluar. Dia langsung mengulurkan lengannya, ingin mencekik Rhea.Namun, sebelum dia bisa menyentuh wanita itu, dia sudah ditendang hingga terjatuh ke lantai.Sambil merangkul Rhea, Arieson mengalihkan pandangannya ke arah Jerico dan berkata, "Dia adalah calon bibimu. Kelak, jaga sopan santunmu saat berbicara dengannya. Kalau nggak, yang akan kamu terima bukan hanya sekadar satu tendangan saja."Mendengar dua kata "calon bibi" keluar dari mulut Arieson, ekspresi Jerico langsung berubah menjadi muram."Paman, Kakek dan Nenek nggak akan mengizinkanmu untuk menikahi

  • Suami Baruku Ternyata Paman Mantan Suamiku   Bab 270

    Rhea mengalihkan pandangannya ke bawah dan berkata, "Oke."Saat hampir tiba di perusahaan, Rhea tetap meminta Arieson untuk menurunkannya di pinggir jalan.Arieson mengerutkan keningnya, lalu berkata dengan ekspresi tidak senang, "Apa aku begitu memalukan bagimu?""Bukan begitu, tapi aku baru bercerai dengan Jerico. Kalau sekarang kita membiarkan orang-orang di perusahaan melihat kita bersama, akan berdampak negatif bagimu.""Aku nggak peduli.""Tapi aku peduli. Selain itu, aku juga butuh waktu untuk menyesuaikan diri dengan hubungan kita. Jadi, mengenai hubungan yang terjalin antara kita ini, kita rahasiakan untuk sementara waktu, ya?"Rhea menatap pria di hadapannya itu dengan sorot mata penuh penantian dan hati-hati.Arieson mengulurkan tangannya untuk menutupi kedua mata wanita itu, lalu berkata dengan suara yang rendah dan serak, "Boleh saja, tapi aku akan meminta sedikit bunga darimu."Rhea tertegun sejenak, matanya membelalak. "Bunga apa?"Bulu matanya menyapu telapak tangan Ari

Jelajahi dan baca novel bagus secara gratis
Akses gratis ke berbagai novel bagus di aplikasi GoodNovel. Unduh buku yang kamu suka dan baca di mana saja & kapan saja.
Baca buku gratis di Aplikasi
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status