"Pecat dia sekarang!" bentaknya lagi, sampai menjadi pusat perhatian pengunjung lain."Maafkan karyawan kami Nyonya. Kami akan mengganti makanan anda, dengan yang baru," ucap sang manajer berusaha menenangkan Monica yang tampak murka.Sedangkan Laura, ia terlihat sangat ketakutan karenaapapun yang diucapkan wanita paruh baya ini pasti akan terjadi.Lalu, bagaimana nasibnya bila dirinya benar-benar dipecat? Bagaimana caranya bertahan hidup di negeri orang?Ataukah ini jalan agar dia kembali ke kampung halamannya? Tapi ... dia pun tak punya rumah lagi di sana akibat bencana alam dahsyat itu.Tak ada satu pun pertanyaan yang mampu Laura jawab. Ia merasa nasibnya sungguh tak mujur! Bahkan saat Laura sudah pergi dari kediaman Aditama, ia masih belum bisa lepas dengan para penguasa ini."Aku tak butuh makanan baru! Pecat dia sekarang, atau aku akan membawa masalah ini ke jalur hukum karena kalian sudah melakukan perbuatan tidak menyenangkan pada pelanggan!" serunya lagi."Tapi Nyonya, ini
"Jadi, ini alasan seorang David Aditama, pemilik perusahaan nomor satu di kota New Capitol mendadak menjadi galau?" Kalimat itu diucapkan oleh Joe dengan nada mengejek. Seketika mata David melotot ke arah sang sahabat.Joe tergelak. "Ternyata, cinta tak pandang usia dan asal usul! Yang katanya, hanya keponakan angkat berhasil mengacaukan hidup seorang CEO hebat sepertimu," ucapnya lagi."Bisa diam tidak?!" seru David kesal."Tidak! Karena ini sangat lucu. Kamu memiliki tunangan seorang Super Model Internasional dengan bayaran fantastis. Tinggi, cantik, berkelas dan cocok denganmu. Sorry, bila dibandingkan dengan Laura, mereka begitu jauh. Sekarang aku baru percaya cinta tak punya logika David," sambung Joe lagi.Pria itu masih saja terkekeh sendiri melihat kekacauan David karena Laura. David memeloti tajam Joe. "Sekali lagi kamu bicara, gajimu bulan ini dipotong lima puluh persen dan kamu tidak akan mendapatkan bonus apapun!" Bersamaan dengan ancaman maut David, Joe pun menutup rap
"Mama sangat cantik sekali, Dika sayang banget sama Mama."Anak lelaki berusia dua setengah tahun kini berdiri di samping Laura, dia menatap penuh cinta ke arah sang mama yang baru saja mengenakan pakaian untuk wisuda.Tak terasa 3 tahun telah berlalu dan Laura sudah melahirkan anak kembar yang sangat lucu. Dia adalah si tampan nan posesif bernama Andika dan si cantik yang super bawel bernama Andita.Laura berjuang seorang diri tanpa lelah untuk memberikan kehidupan yang layak bagi kedua buah hatinya. Laura terpaksa berhenti bekerja di restoran setelah tiga tahun lalu mendapat ancaman pembunuhan dari Monica.Demi keselamatan kedua anak kembarnya, Laura terpaksa mengalah dan memilih tinggal di sudut kota New Capitol. Atas bantuan Alex, Laura berhasil merubah kuliahnya yang awalnya dijalani offline menjadi kuliah online.Hari ini adalah hari wisudanya. Berkat biaya kuliah yang sudah dibayar lunas di awal oleh David, Laura berhasil meraih gelar sarjana dengan nilai terbaik di kampusny
"Jangan pernah tangan sucimu itu menyentuh kulit anak yang terlahir dari darah wanita murahan!"Kalimat tajam itu diucapkan penuh keyakinan oleh Laura. Belum pernah David mendengar Laura berbicara penuh tantangan dan ancaman, tapi tidak dengan sekarang.Lauranya sudah berubah dan tak peduli dengan siapapun dia berhadapan, termasuk David pria yang dulu sangat Laura cintai dan sekarang menjadi pria yang paling dibenci olehnya."Laura, maafkan aku," ucap david lirih."Tak ada yang perlu dimaafkan Tuan muda. Yang perlu kita lakukan memantapkan hati dan menganggap kalau pertemuan itu tidak pernah ada. Anda hanya masa lalu buruk untuk saya dan sudah saya buang dari ingatan saya. Jadi tolong jangan sampai saya melakukan hal yang tidak pernah saya lakukan sebelumnya!" ancam Laura lagi.Alex yang tadinya sempat pergi, kini kembali dengan tas kecil di tangannya."Laura, pakaikan ini untuk Dita dan Dika. Jangan sampai orang-orang mengenalinya, sepertinya David menjadi salah satu tamu undangan da
"Aku merasa jadi manusia paling hina di dunia ini. Bahkan aku yang merenggut kesucian gadis polos itu, aku juga yang membuangnya seperti sampah. Aku tak pantas hidup."Penyesalan David kian mendalam. Dia yang awalnya menyalahkan Laura atas kekacauan dalam hidup David, kini justru dia merasa menjadi manusia tak berguna."Kakak, aku telah menodai persaudaraan kita. Maafkan aku kakak, aku akan melakukan apapun demi bisa mendapatkan kembali hati Laura dan kedua anak kami," janji David di dalam hati. "Selamat pagi Tuan, apa yang terjadi dengan anda?" rektor universitas tempat Laura menuntut ilmu menghampiri David, karena David menjadi salah satu tamu penting dalam acara wisuda kali ini."Tidak apa-apa Pak. Saya hanya pusing dan merasa kurang sehat," jawab David bohong."Kalau anda mau ke dokter dulu, kami masih bisa menunggu anda Tuan," ujarnya sungguh-sungguh.David menggeleng, "saya baik-baik saja Pak. Mari kita masuk," ajak David.Mereka pun bergegas masuk ke dalam gedung tempat berlan
"Jangan pernah berpikir anda bisa mengancam saya! Ingat Tuan, sudah terlalu banyak sakit yang anda berikan untuk Laura. Jadi berhenti untuk membuat Laura terluka, karena kali ini saya tidak akan membiarkan siapapun menyakitinya!" ucap Alex tegas.Setelah berkata demikian Alex pergi dari hadapan David. David pun memilih kembali masuk ke dalam ruangan.Benar kata semua orang yang pernah membandingkan Linda dengan Laura. Tentu Linda unggul dari semua yang ada pada diri Laura secara fisik, tapi sayangnya David sudah terjebak dalam kisah cintanya dengan Laura."Kenapa aku bisa tak curiga sedikitpun kalau Laura hamil anakku. Aku justru menuduhnya sudah berselingkuh," David membatin dengan penyesalannya. Empat jam berikutnya acara wisuda pun berakhir, saat David sedang berpamitan dengan rektor kampus itu, ternyata Laura dan si kembar sudah tidak ada di sana. David panik, dia berlari ke luar ruangan sambil berteriak memanggil nama Laura."Lauraaaaaaaaa, di mana kamu sayang? Jangan seperti i
[Laura, David mencarimu dengan menyebarkan fotomu di sosial media dan media massa.]Alex menghubungi sang sahabat melalui panggilan telepon pintar. Dia baru saja melihat berita itu saat dirinya hendak pulang kantor.[Apaaaa? Tidak ada puasnya dia menyakitiku dan membuatku semakin membencinya.]Laura tak habis pikir akan serumit ini, pertemuan pertamanya setelah tiga tahun berpisah justru membuatnya semakin gila.Laura yang tadinya berdiri tiba-tiba saja merasa pusing dan memilih untuk duduk.[Saranku, sebaiknya kamu hubungi David sebelum berita ini menyebar.aku hanya takut Monica kembali menemukanmu dan membuat hidupmu tidak tenang. David tidak pernah tahu apa yang sudah kamu lalui Laura, dia juga tidak pernah tahu kamu pernah hampir menjadi korban pembunuhan.]Laura tak bisa berucap lagi, dia memilih untuk diam dan menangis. Bagaimana kalau nanti David mengambil si kembar? Laura lebih baik mati daripada berpisah dengan Dika dan Dita.Sepertinya keputusan untuk bicara dengan David ada
“Apa kamu tidak ikut masuk sayang?” tanya Linda pada sang tunangan.Setelah selesai makan siang bersama, akhirnya David mengantarkan Linda ke butik sang Mama.David menggeleng, “aku masih ada meeting, sekarang turunlah waktuku sudah banyak terbuang,” ucapnya tanpa peduli sudah menyakiti hati Linda atau tidak.“Kenapa sih kamu selalu menganggapku seperti makhluk tak kasat mata, lihat tuh Joe, dia memperlakukan kekasihnya dengan sangat baik. Wanita itu butuh perhatian David, dan itu sudah lama tak pernah aku dapatkan dari kamu!”Wanita cantik itu sudah tak kuasa menahan amarahnya, dia dianggap seperti batu oleh sang tunangan. Bahkan cincin pertunangan mereka tak pernah digunakan lagi olehnya."Stop membandingkan aku dengan orang lain!" bentak David. "Kamu pernah merasakannya dulu bahkan lebih dari itu. hanya saja bila orang lain bersyukur mendapatkanya tapi tidak dengan kamu. Kamu tak pernah puas dengan yang kamu miliki dan memilih berselingkuh di belakangku!” tegas David penuh penekana
“Alex,” sapa Laura.Laura dan si kembar terkejut melihat Alex di rumahnya tanpa memberitahu kalau pria itu akan datang.“Papa Alex.”Si kembar berlari dan memeluk Alex yang sudah berjongkok sambil merentangkan tangannya. “Kangen Papa tauuuk,” Dita mulai memanyunkan bibirnya.Sudah lama rasanya Alex tak pernah mengunjungi keduanya membuat Dita dan Dika sangat merindukan pria tersebut.Mereka bercengkrama sebentar sembari menunggu Laura berganti pakaian. Setelah sang mama kembali dengan pakaian rumahan Laura meminta Dita dan Dika untuk tidur siang.“Janji ya Papa Alex jangan pulang dulu,” pinta Dika.“Iya janji. Papa Alex mau nginep kok di sini,” sahut Alex.“Benarkah Papa?”Dita sangat bahagia, mereka benar-benar merindukan pria tersebut.“Benar dong sayang.”Laura pun meminta kedua anaknya naik ke lantai atas, karena jam tidur siang sudah lewat.Laura mengajak Alex menuju ruang keluarga setelah meminta pelayan untuk menyiapkan minuman untuk mereka.“Kamu kenapa Lex?” tanya Laura.Ale
“Bi, saya titip mereka berdua ya.”Laura berujar pada sang kepala pelayan, dia memutuskan untuk menjemput kedua anaknya dan membawa mereka makan di restoran bersama sang papa seperti yang barusan David bilang melalui pesan singkat.David sudah membatalkan semua kegiatannya hari ini karena biar bagaimanapun dia kepikiran atas masalah Joe, pria yang selama ini selalu pasang badan untuk David.David merasa sangat bersalah karena secara tidak langsung kembali melukai perasaan Joe dengan mengingat pria itu tentang anak tak berdosa yang ada di rahim Riana.“Baik Nyonya. Anda membawa mobil sendiri?” tanya sang pelayan.“Tidak Bi, nanti dijemput sopirnya anak-anak. Oh iya kami makan siang di luar ya Bi.”Laura tidak ingin pelayan di rumahnya sibuk menyiapkan makanan sedang dirinya akan memilih untuk makan di restoran langganan Dita dan Dika.“Baik Nyonya,” jawabnya Lagi.Laura pun berpamitan untuk segera bersiap-siap. hatinya lelah dengan masalah yang ada belum lagi dia harus bicara banyak de
Laura mendekati Riana dan duduk di sampingnya. Dia memeluk Riana sambil ikut menangis mengabaikan Joe yang darahnya masih bercucuran.Mental Riana lebih penting dari pada luka di dahi Joe terlebih Riana dalam keadaan hamil yang moodnya sudah pasti naik turun.Laura tahu Riana sangat terkejut mengetahui rahasia besar ini tapi sekali lagi Laura sangat mendukung pola pikir Joe yang tak peduli anak siapa dalam rahim Riana karena dia tulus mencintai wanita ini sejak mereka masih kuliah dulu.“Maafkan Papanya anak-anak sudah melukaimu,” ucap Laura tulus setelah mengurai pelukannya.Riana masih menangis karena tak tahu aibnya ternyata sudah diketahui oleh Joe dan David, tapi tetap saja dia tak rela berbagi suami dengan wanita lain.Lalu pelayan masuk ke dalam kamar itu untuk meminta Joe ke ruang tamu karena dokter sudah datang. Sebagian pelayan datang membersihkan pecahan kaca, laura memberikan susu ibu hamil untuk Riana yang barusan kembali dibawakan sang kepala pelayan.Setelah ruangan it
“Sayang, di mana Natali dan Riana?” tanya David.Saat ini waktu sudah menunjukan pukul 07.00 waktu setempat David bersama kedua anak kembarnya sedang bersiap untuk sarapan.“Natali sudah pulang sayang, dia ada interview di kampusnya kalau Riana masih di kamar nanti biar aku bawakan sarapan ke kamarnya sambil mau ngobrol sebentar dengan dia.”Laura sangat mengerti situasi saat ini, siapapun di posisi Riana pasti sangat terpukul terlebih dia dalam keadaan hamil. Berbeda halnya dengan Margareth yang sudah melewati rasa sakit itu dan mulai berdamai dengan keadaan.“Jadi si kembar diantar siapa ke sekolah?” tanya Dita.Kemarin sebelum sang mama pergi sempat berjanji kalau hari ini mengantarkan kedua anak menggemaskan versi Dita dan Dika itu ke sekolah.Laura yang menyadarinya pun tersenyum, “kalian berangkat sama sopir dulu ya. Nanti Mama usahain jemput sepulang sekolah,” jawab Laura.“Hmmmmmm.” Dita hanya berdehem sambil mencebik. Sudah diduga pasti akan begini jadinya.“Nanti Papa yang
“Kamu tanggung jawab sayang aku takut lihat Joe marah.”David berbisik sembari memilih berdiri di belakang tubuh istrinya. Bernia untuk sembunyi tapi tingginya menjulang akan tampak jelas saat berdiri di belakang tubuh Laura yang mungil.“Ih, kamu apaan sih sayang aku juga takutlah kalau begini. Mereka mode galak. Ya ampun mimpi apa aku semalam harus terbongkar cepat seperti ini?”David enggan menimpali ucapan istrinya, ketika Laura yang memilih berdiri di belakangnya, David pun mengulang hal yang sama sampai membuat Joe makin kesal.“Berhentiiiiiii!” teriak Joe.Wajahnya memerah ditambah pengaruh minuman keras membuatnya kehilangan setengah kesadarannya.“Dan kamu!” Riana membentak suaminya dan berjalan mendekati suaminya.Plak PlakDua kali tamparan mendarat di wajah tampan Joe. Cukup keras hingga David yang mendengar tamparan itu sampai meringis.“Sejak kapan kamu mulai menyimpan rahasia dariku huh? Apa kamu bisa bayangkan hancurnya perasaanku hu, aaaarrrrggggggh!”Riana menjambak
“Jangan pernah menyebar berita yang tidak benar!” seru Natali kesal.Menyesal rasanya mengajak Riana pergi ke salon yang berujung bertemu dengan wanita sialan ini. Sejak dulu Ryan sempat meminta atali untuk akrab dengan Angel demi menghormati Laura, tapi kata hatinya tak pernah salah jika wanita ini tak layak disebut teman.Angel tertawa kecil, “coba saja minta klarifikasi dari Pak Joe. Saya sih dapat infonya begitu, pasalnya dulu sebelum Nona datang si kembar gencar menjodohkan Margareth dengan Pa Joe dan keduanya sangat dekat.”Tangan Riana mengepal di kedua sisi tubuhnya dia tak terima mendengar cerita yang bahkan Joe tak pernah menceritakan padanya soal hubungannya dulu dengan Margareth. Akan tetapi tak baik bila dia membuat kegaduhan dan meluapkan emosinya di tempat umum seperti ini. Natali yang menyadari itu pun berusaha untuk membuat Angel terlihat membual.“Kamu ada masalah apa ya dengan kami? Kami tak sekalipun pernah mengusik hidupmu apalagi sebenarnya kami tahu niatmu bek
“Permisiiiiiiiiiii.” teriak Joe.Setelah mendapat informasi dari sang kepala pelayan kalau Laura dan David pergi Joe berniat bertemu dengan si kembar yang katanya sedang belajar di perpustakaan mini yang baru dibuatkan sang papa.Dita berlari kecil untuk membukakan pintu perpustakaan agar rasa penasarannya hilang terhadap suara di depan ruang perpustakaannya.Ceklek“Papa di mana?” tanya Joe saat menyadari si cantik yang super aktif membukakan pintu.“Masa tidak tahu?”Bukannya menjawab pertanyaan Joe, Dita justru memberikan pertanyaan lain pada sang paman.“Tahu sih katanya lagi keluar,” jawab Joe datar.Dika mendekati ambang pintu setelah mendapatkan izin dari guru lesnya.“Papa sama Mama katanya nganterin suster Margareth ke rumah kami yang lama. Katanya Mama Angel ganggu suster.”PlakDita memukul kencang bibir sang adik kembar yang ternyata sangat ember. Bisa kacau kalau sampai Mama dan Papanya tahu kalau keduanya sempat menguping pembicaraan sang mama dengan sang kepala pelayan
Satu minggu berikut Dita dan Dika sudah mulai mengikuti les privat di rumahnya sendiri.Mereka lebih banyak menghabiskan waktu di perpustakaan kecil yang berada di lantai 2 dekat dengan ruang bermain keduanya.Tetapi meskipun mereka kembar nyatanya Dita jauh lebih malas untuk belajar ketimbang adik kembarnya sendiri.Bahkan setiap kali mengikuti pelajaran maka rasa kantuk menyerang hebat padanya.Gadis kecil itu berbanding terbalik dengan sang adik kembar yang setiap kali belajar maka dia memiliki semangat berkali-kali lipat lebih banyak dari sebelumnya.Seperti saat ini tepat pukul 16.00 waktu setempat guru privat khusus untuk matematika akan datang ke rumah mereka. Ini pertama kali si kembar melakukan privat dengan guru muda yang sengaja dicarikan oleh Laura agar mampu membuat gadis kecilnya memiliki semangat yang sama seperti jagoannya.Dika sudah mandi dan rapi sejak 1 jam yang lalu, bahkan dia sangat siap untuk menerima pelajaran hari ini.Namun berbeda dengan Dita yang masih be
“Anda bicara apa Nona? Memangnya saya pernah ada hubungan apa dengan Pak Joe?” tanya Margareth tanpa menoleh ke arah Angel.Angel tertawa kecil, “semua orang juga sudah tahu kalian dekat tanpa hubungan jelas. Makanya nanti dia berencana akan mencari tahu fakta sebenarnya. Yang penting aku sudah kasih info ke kamu ya kalau Joe akan mengejarmu sampai ke ujung dunia untuk melakukan tes DNA.”Angel tak peduli apakah wanita di depannya ini terluka dengan ucapannya atau tidak. Yang jelas dia harus menemukan cara agar bisa mengambil keuntungan dari masalah yang ada.Tanpa meladeni ucapan Angel mantan pengasuh si kembar itu memilih pergi dari Mall itu dan membatalkan niatnya untuk berbelanja. Tanpa dia sadari di dalam saku Cardigan yang digunakan sudah ada alat penyadap. Angel pun bergegas pergi dan membuntuti Margareth, sebab alat itu akan bekerja di jarak tertentu saja.Wanita itu akan menghalalkan segala cara demi bisa mencari celah untuk dekat dengan David. Terlebih kehadiran Bonita meng