Orang yang bertugas untuk menutup pintu menekan pintu mobil dengan kuat agar Theo tidak bisa masuk. Darah merah merembes dari area tangan yang terjepit dan menodai pakaiannya.Dalam situasi seperti ini, sekalipun dia bisa menaklukkan sepuluh orang sendirian, dia tidak memiliki kesempatan untuk bertindak. Oleh karena itu, dia hanya bisa membujuk mereka.Kayla melirik pintu mobil dengan tidak tega. Sayang sekali, dia hampir meraih pegangan pintu. "Theo, lepaskan."Darah terus menetes ke kusen pintu. Kalau terus dibiarkan seperti ini, tangan Theo benar-benar akan patah.Dia tidak tahu apakah Theo mendengar ucapannya. Setelah dia selesai berbicara, dia jatuh pingsan.Orang yang sedang mengemudikan mobil meluangkan waktu untuk melirik ke belakang. Dia berteriak dengan kesal dan marah, "Sial, buat dia pingsan dan tarik ke dalam mobil."Mereka adalah sekelompok orang yang terpuruk. Mereka tidak pernah mendengar soal Theo, tetapi saat menerima tugas ini, mereka langsung mencari informasi yang
Kayla malas menenteng tas dan tidak terdapat kantong penyimpanan di gaun yang dikenakannya hari ini, jadi dia pun meletakkan ponselnya di tas Bella. Kalau tahu akan seperti ini, dia pasti akan membawa ponselnya.Namun, kemungkinan besar orang yang menculik mereka tidak akan meninggalkan ponsel untuk mereka. Dia tidak berharap banyak."Nggak ada." Theo memakai setelan pas badan. Sekilas, dia dapat merasakan apakah ada ponsel di tubuhnya.Begitu mereka berhenti berbicara, sekeliling menjadi sangat sunyi. Meskipun Kayla tidak takut dikurung di ruangan yang sesak dan gelap, dia takut dengan hantu. Di serial drama, hantu paling menyukai tempat gelap, seram dan kumuh seperti ini.Dia berusaha keras untuk memindahkan bangku ke samping Theo. Setelah berdempetan dengan Theo, rasa takutnya pun mereda."Em ...." Theo berdesah.Kayla agak kebingungan. Ternyata dia menimpa lengan Theo yang terluka, dia buru-buru menjauh sambil berkata, "Maaf, aku lupa tanganmu terluka."Sebenarnya dia ingat, tetapi
Entah sudah berapa lama tempat ini ditelantarkan. Debu yang beterbangan menerpa wajahnya. Saat terjatuh, sikunya mendarat terlebih dahulu. Suatu rasa sakit yang luar biasa menyebar ke sekujur tubuhnya ....Melihat Kayla jatuh, Theo langsung kehilangan kendali. Dia memelototi orang yang datang itu. "Sialan, jangan sentuh dia."Pembuluh darah di lehernya menonjol dan sekujur tubuhnya dipenuhi dengan amarah. Namun, dia masih terikat dan tidak bisa berbuat apa-apa, Kayla tidak berada dalam rencananya. Apalagi Kayla bukan hanya muncul di acara pertunangan, tetapi juga diculik.Dia tidak menyangka bahwa mereka akan mengincar Kayla yang seharusnya tidak terlibat dalam masalah ini.Theo berusaha meraih pergelangan tangannya, tetapi dia malah menyentuh bekas luka yang sudah mengering.Mendengar seruan Theo yang diselimuti dengan amarah, Kayla menahan semua rasa sakitnya. Rambutnya menutupi wajahnya, dia memandang kedua orang itu melalui celah rambut.Orang itu mengarahkan ponsel ke arahnya, sep
Dalam video, Theo tengkurap di tempat tidur, punggungnya yang tak memakai baju tertangkap kamera. Dari tulang belikat sampai punggung semua penuh dengan luka, bahkan memar. Seprai putih tempat tidur juga sudah ternodai cipratan darah, bahkan di kejauhan sana juga ada cipratan darah.Kayla akhirnya tahu dari mana asal luka tubuhnya.Theo yang di tempat tidur sangat tenang. Kalau bukan melihat dia ada di sini, Kayla pasti mengira dia sudah mati.Pria itu melemparkan cambuk berdarah itu ke tanah dengan marah, lalu mengayunkan tangannya. Kayla pun menahan napasnya, lalu menghela napas ketika melihat dia pergi. Meskipun merasa sakit hati, setelah tidak ada adegan mengerikan itu, dia baru bisa bernapas dengan normal.Namun, Kayla masih tegang. Lalu melihat ada orang yang masuk, Theo yang di tempat tidur tidak melihatnya, entah karena pingsan atau bukan.Kali ini, pria paruh baya itu terlihat lembut jika dibandingkan dengan preman galak sebelumnya, seperti sedang mengatakan pada orang lain ka
Evi mengalami mimpi buruk, kondisi mental Evi semakin memburuk sejak melihat adegan yang entah merupakan kenyataan atau mimpi di dalam rumah sakit yang membuatnya ketakutan, Evi sering mengalami insomnia, suka melamun, mudah tersinggung dan kondisi fisik Evi juga semakin menurun.Meski Galih merawat Evi dengan hati-hati, tidak pernah meninggalkan sisi Evi, bahkan sampai mencari psikiater, hal ini sama sekali tidak bisa menghilangkan rasa sakit di jantung Evi akibat mimpi buruk, jadi Galih hanya bisa mengirim Evi ke rumah sakit swasta.Alasan kenapa Galih tidak memanggil dokter ke rumah karena diperlukan alat kesehatan yang sangat canggih jika penyakit jantung Evi kambuh, sedangkan peralatan kesehatan di rumah masih belum lengkap.Evi terbangun karena dikejutkan oleh mimpi buruk, kemudian menghela napas lega setelah melihat perawat yang sedang duduk di sisi tempat tidur sambil mengenakan masker dan topi. "Tolong tuangkan segelas air untukku."Evi samar-samar merasa ada yang salah, tapi
Carlos turun dari mobil, lalu memanggil Adam di tempat, "Paman Adam."Adam dulunya adalah seorang wakil direktur di Perusahaan Oliver dan memiliki hubungan yang dekat dengan Galih. Carlos sering pergi ke rumah Keluarga Oliver untuk bermain saat masih kecil dan sering bertemu dengan Adam, yang bisa dianggap sebagai seniornya.Carlos tidak mendekat karena orang yang berada di dalam mobil tidak turun, mendekat secara membabi buta malah akan berbahaya di bawah situasi yang tidak jelas.Jendela mobil diturunkan dan Adam menjulurkan kepalanya, Adam menatap beberapa mobil polisi yang berada di paling belakang, sama sekali tidak ada ekspresi panik atau takut setelah dipaksa ke dalam situasi putus asa, dia bahkan menyapa Carlos dengan sangat lembut, "Carlos.""Aku datang untuk membawa Bibi kembali ke rumah sakit.""Vivi berkata bahwa dia mau pergi ke luar negeri bersamaku, kebetulan kita bertemu di sini, tolong sampaikan pada Galih bahwa aku sangat berterima kasih padanya karena sudah menjaga d
Nathan datang sambil membawa jaket tipis setelah beberapa menit kemudian, membuka jaket itu lebar-lebar dan meletakkannya di bahu Kayla, ini adalah jaket Nathan yang lebar dan besar, ujung jaket Nathan bahkan langsung menutupi pinggul Kayla.Kayla menarik ujung jaket. "Bagaimana kamu dan Davin bisa tahu kami berada di mana?"Kayla menebak gudang itu sudah tua dan sudah lama ditinggalkan saat masih berada di dalam gudang, tapi dia menyadari bahwa tempat itu benar-benar sepi dan terpencil setelah keluar, tidak akan ada orang yang masuk jika tidak sengaja melihat tempat ini.Nathan mengangkat dagunya dan menunjuk Theo yang sedang terbaring di dalam unit gawat darurat pada saat ini. "Tanyakan padanya setelah sadar, Theo mungkin harus dirawat selama dua hari berdasarkan situasinya, coba tanyakan pada dokter apakah ada kamar VIP atau nggak.""..." Kayla menatap Nathan dengan bingung, sejak kapan dia memiliki hubungan yang begitu baik dengan Theo? Bahkan sampai memusingkan dia menginap di kam
Parlin segera berbicara saat merasakan tatapan tajam Theo. "Pak Theo, kamu nggak perlu menganggapku sebagai orang atau anggap saja aku nggak berada di sini."Selama mendapatkan banyak uang, mengeong dua kali pun tidak masalah.Kayla melepaskan tangan Theo. "Aku akan membicarakan hal ini denganmu lagi nanti."Nathan berdiri dan menatap Theo sekilas. "Kayla, dia sudah sadar, bagaimana kalau kamu mengambil sarapan untuknya? Jangan sampai pria ini mati kelaparan setelah diselamatkan dengan susah payah, itu akan terlihat sangat menyedihkan."Kayla tahu bahwa ada yang ingin dia ucapkan pada Theo, jadi dia mengangguk. "Baik."Nathan bertanya pada Theo dengan ekspresi serius setelah Kayla pergi. "Apakah sakit kepalamu ada hubungannya dengan sesuatu yang kamu konsumsi dengan sembarangan?"Bibir Theo bergerak dan berkata dengan datar.Theo berkata, "Nggak.""Yakin? Jangan-jangan kamu nggak sengaja memakannya tanpa disadari? Kamu baru saja mengatakan hipnotis, apakah mungkin kamu pernah memakanny