Share

Bab 640 Apa Kamu Melemah?

Penulis: Sakura
Bella buru-buru menarik Darius dan mengejarnya ke depan. "Cepat dan ikuti mereka."

Yang pria itu lihat hanyalah kerumunan yang membludak dan dia tidak melihat satu pun wajah yang dikenalnya di antara mereka. "Siapa yang kamu lihat?"

"Ayah penjudi Giselle si wanita perusak rumah tangga."

Panggilan ini sangat mengejutkan hingga membuat Darius tertegun sejenak sebelum menyadari siapa yang Bella bicarakan, kemudian berkata dengan tercengang, "Giselle si wanita perusak rumah tangga apanya? Theo nggak punya hubungan seperti itu dengannya."

Bella berkata, "Itu karena Theo nggak menanggapinya. Dia ingin menipu tapi nggak melakukannya. Aku yakin kalau wanita itu nggak memiliki ketertarikan seperti itu pada Theo, aku akan memintamu untuk memainkan ruang pelarian seratus kali."

Tidak peduli seberapa baik kamu menyamar, mata tidak bisa menipu.

Darius, "..."

"Kamu nggak tahu ayah Giselle si wanita perusak rumah tangga ...." Melihat pria itu mengerutkan kening dan ekspresi ketidaksetujuan muncul di
Bab Terkunci
Lanjutkan Membaca di GoodNovel
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi

Bab terkait

  • Pak Theo, Nyonya Pergi Berkencan Lagi   Bab 641 Serahkan Pak Theo Padaku Sore Ini

    Theo melihat Kayla berdiri di sana. "Ada apa?"Kayla menceritakan bagaimana Bella bertemu ayah Giselle di mal dan mengajak gadis kecil itu berbelanja. "Aku akan membeli teh susu. Pergilah dan lihatlah."Giselle telah memperhatikan mereka dan berjalan tertatih-tatih ke arah mereka.Theo menarik Kayla dan mengatupkan tangannya. "Aku akan pergi berbelanja denganmu nanti.""Nona Giselle memintamu untuk datang ke sini, mungkin dia ingin memberitahumu sesuatu.""Nggak ada yang perlu didengar."Theo datang hanya untuk menenangkan Giselle. Orang lain telah berkhianat padanya dan Theo tidak bisa mengabaikannya sampai dia yakin itu palsu.Giselle berjalan mendekat. Dia belum pulih dari bayang-bayang hampir ditabrak tadi. Seluruh tubuhnya gemetar tak terkendali dan tatapannya penuh dengan ketakutan. "Pak Theo, barusan ...."Tadi Theo telah mendengarnya berbicara tentang situasi keseluruhan di telepon dan bertanya, "Kamu lihat nomor pelatnya?"Giselle menggelengkan kepalanya. "Mobil itu terlalu ce

  • Pak Theo, Nyonya Pergi Berkencan Lagi   Bab 642 Pahlawan Penyelamat Wanita Cantik

    Kayla langsung pergi tanpa ada niat berhenti untuk menunggu Theo atau melihat bagaimana dia akan menghadapinya. Sebelum pergi, Kayla bahkan mengambil teh susu dari tangannya.Suara sepatu hak tinggi menjauh, tetapi tangan kosong Theo masih tergantung di udara.Di belakangnya, Giselle sudah meletakkan tangannya di tanah dan berdiri dengan terhuyung. Luka di persendiannya terbuka lagi karena gerakannya dan darah merah cerah mengalir di betis putihnya.Seseorang di sebelah berkata, "Oh, gadis kecil ini berdarah. Ini benar-benar sebuah kejahatan. Kok nggak cepat bawa dia ke rumah sakit dan dibalut? Pacar macam apa kamu ini?"Theo mengerutkan kening dengan kesal. Ada terlalu banyak orang yang tidak memahami kebenaran dan berbicara omong kosong. Akan tetapi sebelum dia sempat menegurnya, Giselle menjelaskan, "Bibi, dia bukan pacarku."Sekarang setelah Giselle menjelaskannya, Theo itu tidak berkata apa-apa lagi dan menoleh ke Giselle. "Mau kupanggil ambulans untukmu?""Nggak perlu, Pak Theo.

  • Pak Theo, Nyonya Pergi Berkencan Lagi   Bab 643 Kamu Punya Catatan Kriminal

    Theo, "..."Setelah selesai berbicara, Kayla mengabaikannya dan perlahan menundukkan kepalanya untuk makan. Dia baru saja memotong sepotong daging, tetapi sebelum bisa memasukkannya ke dalam mulutnya, Theo memegang tangannya. "Kamu melakukannya dengan sengaja?""Bukankah kamu yang bilang semuanya nggak masalah?" Kayla menunjuk ke peralatan makan logam di depannya dengan dagunya. "Makanlah, jangan sungkan."Setiap kali ditanya, Theo selalu bilang semuanya tidak masalah dan itu sangat menyebalkan. Nafsu makannya pun sudah hilang setengah.Theo mencondongkan tubuh ke depan, meraih tangan Kayla dan memakan steik yang baru saja dia potong dalam satu gigitan.Kayla, "..."Setelah makan malam, langit menjadi gelap gulita. Tempat pemandian air panas di malam hari memiliki keindahan yang lebih samar dibandingkan siang hari. Lampu senar warna-warni digantung di pepohonan dan halaman rumput dipenuhi lampu warna warni. Semuanya terlihat indah dan romantis.Theo sudah memesan kamar pasangan terlebi

  • Pak Theo, Nyonya Pergi Berkencan Lagi   Bab 644 Bodoh Sekali

    Meskipun lebih dari 20 orang dipanggil, saat itu Kayla tidak melakukan sesuatu yang luar biasa. Dia bahkan tidak menyentuh tangan mereka dan hanya duduk di sana sambil bernyanyi dengan sopan sepanjang waktu.Akan tetapi setelah ditatap oleh Theo, Kayla masih merasa bersalah dan tanpa sadar dia menjilat bibirnya yang kering. "Itu cuma salah paham. Aku cuma membantu mereka memenuhi target saja.""Baiklah." Theo menarik Kayla ke arahnya. "Aku agak pusing. Ayo kembali ke kamar dan bicarakan masalah ini baik-baik."Bella di samping sedang memelintir lengan Darius. Otot pria itu terlalu keras dan tangannya sakit karena dipelintir, tetapi Darius bahkan tidak mengerutkan kening. "Mau bergosip tentangku ya gosip saja, untuk apa melibatkan Kayla? Apa kamu tahu kalau kamu ini menabur perselisihan?"Darius berkata, "Maaf, ini penyakit akibat kerja dan aku mengatakan yang sebenarnya karena kebiasaan."Bella, "..."Mungkin lebih baik jangan menjelaskannya dan membuatnya semakin parah.Melihat Theo m

  • Pak Theo, Nyonya Pergi Berkencan Lagi   Bab 645 Cuma Bisa Berlagak

    Kayla menunduk dan melirik tangan yang dipegangnya. Saat menengadahkan kepalanya, dia menatap Theo dengan marah. "Kalau aku nggak percaya, sekarang kamu akan tidur di koridor dengan selimut di lengan."Fotografer dan penata rias yang dicari Theo sudah ada di depan pintu. Dia membuka pintu dan mempersilakan orang masuk.Kayla memiliki kulit yang bagus dan Theo mengharuskan perbedaan antara foto dan orang aslinya tidak terlalu besar. Riasan, penataan dan pemilihan pakaian membutuhkan waktu kurang dari setengah jam.Pemotretan berjalan lancar. Meski keduanya bukan model profesional, mereka memiliki keindahan dan figur yang bagus. Selama tidak diambil dari sudut buta, mereka akan tetap terlihat bagus apa pun yang terjadi.Fotografer sudah lama tidak melakukan pekerjaan mudah seperti itu. "Bagus sekali, mari kita ambil beberapa foto lagi pertarungan di kasur dan proses pengambilan foto akan selesai."Begitu Kayla duduk di kasur, dia membeku.Kasur ini ... bergetar.Ini kasur air yang menamb

  • Pak Theo, Nyonya Pergi Berkencan Lagi   Bab 646 Mau Makan Permen

    Melihat gerakan Kayla berhenti, Frank bertanya dengan bingung, "Ada apa?"Kayla tidak menjawab, melainkan mendekat dan mengendus pelan. Akan tetapi, dia hanya bisa mencium aroma parfum klasik tertentu.Kayla menggosok hidungnya. Mungkin Kayla sudah salah menciumnya dan tidak ingat persis di mana dia pernah mencium aroma itu dan tidak memusingkannya lagi.Kayla mengambil cangkir itu dan membuat alasan, "Nggak apa-apa. Mungkin aku nggak sarapan pagi ini dan darahku rendah. Aku agak pusing barusan."Saat berbicara, Kayla mengeluarkan permen dari laci, kemudian melepas bungkus permen dan hendak memasukkannya ke dalam mulutnya, tetapi dia melihat Frank menatapnya dengan penuh semangat. Sebenarnya, menatap permen di tangannya.Kayla, "..."Awalnya Kayla tidak ingin memperhatikannya pada, tetapi pemuda itu terlihat mengeluarkan air liur hingga tidak bisa mengabaikannya. "Mau makan permen?"Kayla merasa telah salah paham. Umumnya pria tidak suka permen. Sekalipun suka, mereka pasti tidak akan

  • Pak Theo, Nyonya Pergi Berkencan Lagi   Bab 647 Pak Theo Sangat Kasihan

    Tubuh gadis kecil itu menyusut setelah menyebut masalah tongkat dan tatapannya penuh dengan ketakutan.Theo mengerutkan kening. Kalau ayahnya bisa melakukan apa pun terhadap anak kecil seperti itu, pria itu lebih buruk daripada binatang buas.Giselle bergegas datang. "Hannah."Mendengar suara adiknya, gadis kecil itu turun dari kursi dengan tangan di lutut. Theo takut dia akan jatuh, jadi tanpa sadar mengulurkan tangannya untuk melindungi punggungnya.Gadis kecil itu melemparkan dirinya ke pelukan Giselle. "Kakak, Hannah tersesat dan takut. Hannah minta kakak ini pinjam ponsel untuk meneleponmu."Giselle menghiburnya beberapa patah kata sebelum memeluk Hannah yang menangis dengan sedih dan berkata, "Pak Theo, terima kasih. Kamu membantu aku lagi."Theo berkata dengan cuek, "Itu nggak ada hubungannya denganku, gadis kecil itulah yang pintar."Giselle berkata, "Nggak peduli bagaimanapun juga, terima kasih."Pria itu tahu Giselle keras kepala dan suka membuat masalah, seperti yang terjadi

  • Pak Theo, Nyonya Pergi Berkencan Lagi   Bab 648 Theo Berpindah Hati

    "Nona Giselle." Theo menyela dan tatapan dinginnya tertuju padanya. "Kalau nggak ada urusan lainnya, aku dan istriku akan makan malam."Giselle tentu saja mengerti pengusiran yang begitu jelas, matanya merah dan suaranya bergetar. "Maaf, seharusnya aku nggak banyak bicara ...."Tidak ada lagi kata-kata yang bisa diucapkan.Giselle berjalan begitu cepat hingga lupa kalau Hannah sedang duduk di sebelahnya dan lututnya tanpa sengaja menabrak tubuh kecilnya."Kak." Hannah sudah lama berhenti makan kue itu dan menatapnya dengan takut-takut tanpa berani mengatakan sepatah kata pun meskipun dia terluka oleh benturannya.Giselle meraih tangan gadis kecil itu dan langsung pergi.Hannah menoleh kembali ke sepotong kue stroberi yang setengah dimakan di atas meja dan menjilat bibirnya dengan enggan, tetapi tetap mengikuti Giselle dengan patuh.Setelah berjalan ke tempat di mana Theo dan Kayla tidak bisa melihatnya, Giselle berhenti dan berbalik untuk melihat ke arah itu dengan serius ....Giselle

Bab terbaru

  • Pak Theo, Nyonya Pergi Berkencan Lagi   Bab 815 Aku Tidak akan Menuruti Keinginanmu

    Sembari berbicara, Lilya terus melirik Celine dengan sudut mata. Sekarang, dia sangat merasa bersalah dan ingin melakukan sesuatu untuk menebus kesalahannya. Karena emosi ini, Lukas yang selalu diutamakan sejak kecil pun turun pangkat.Namun, Lukas tidak tahu apa-apa. Dia membelalakkan matanya dengan kaget sambil bertanya dengan kesal, "Bu, racun apa yang dia berikan pada Ibu sampai membuat Ibu membelanya seperti ini? Lihatlah luka di wajahku ini, ini yang namanya menguji?"Sembari berbicara, dia membungkuk untuk memperlihatkan memarnya pada Lilya. "Dia ingin membunuhku, Ibu masih membelanya."Hasan yang berada di dalam ruangan mendengar ucapan ini, dia mengerutkan kening sambil berkata, "Diam kamu, kamu itu pria, luka sekecil ini membuatmu menjerit seperti ini?"Dia menatap wajah Lukas yang dipenuhi dengan memar sambil berkata dengan nada menghina, "Dipukuli oleh wanita masih berani mengadu.""Lalu apa yang bisa lakukan? Ayah nggak mengizinkanku memukul wanita, apa lagi yang bisa kula

  • Pak Theo, Nyonya Pergi Berkencan Lagi   Bab 814 Tidak Bisa Memuat Dua Kursi Roda

    Percakapan macam apa ini? Carlos tidak sanggup? Masih perlu membuktikan?Revin diam-diam mengangkat sekat, dia takut Carlos akan membungkamnya. Dengar-dengar, kebanyakan pria yang kekurangan dalam hal tersebut memiliki gangguan mental, pantas saja sifat Carlos sangat aneh.Di kursi belakang, Carlos menatap Celine dengan tajam, seolah-olah ingin menggali dua lubang di tubuh Celine. "Kamu nggak puas dengan keterampilanku?"Celine berpikir sejenak sebelum menjawab dengan serius, "Delapan dari sepuluh kali kamu hanya berbaring, apa kamu pantas menanyakan hal seperti ini?""Aku hanya berbaring diam? Siapa yang meminta berhenti di tengah proses? Siapa yang pergi setelah dirinya terpuaskan?" Dia menatap Celine sambil tersenyum dingin. "Celine, semoga kelak kamu nggak nangis."Jarak hotel itu tidak jauh. Ketika mereka masih berbicara, mobil sudah berhenti.Carlos berkata, "Turun.""Untuk apa?" Celine tidak menyangka Carlos akan menggunakan alasan bertemu dengan Hasan untuk membawanya ke hotel.

  • Pak Theo, Nyonya Pergi Berkencan Lagi   Bab 813 Kamu Ingin Menyenangkanku

    Di bawah penerangan cahaya, Celine membantu Lyon merapikan celana dan Lyon pun menunduk untuk menatapnya. Jalanan yang terlihat melalui jendela di belakangnya. Terkadang, ada pejalan kaki yang lewat dengan kepala tertunduk sehingga membuat suasana di toko menjadi lebih hangat.Lyon menatap cermin berulang kali, lalu berkata dengan serius, "Bagus."Celine mengangguk. "Bayar pakai kartu atau QRIS?"Ekspresinya sangat datar, dia sama sekali tidak terlihat gembira saat ada yang memuji karyanya. Singkatnya, dia tidak tampak seperti desainer, melainkan seperti robot penghasil uang yang tidak berperasaan.Lyon tertegun sejenak, lalu berkata sambil tersenyum pasrah, "Kamu ....""Celine." Terdengar suara Carlos dari pintu.Celine menoleh ke arah datangnya suara. Carlos berdiri di bawah lampu, sosoknya yang tinggi, ekspresinya yang muram dan suaranya yang berat memancarkan suatu aura mendominasi. Celine mengerutkan kening sambil bertanya dengan acuh tak acuh, "Ada urusan apa datang ke sini?"Set

  • Pak Theo, Nyonya Pergi Berkencan Lagi   Bab 812 Diusir dari Keluarga Tomson

    Mendengar ucapannya, Merlin membelalakkan matanya dengan kaget. Masalah ini tidak boleh dibicarakan di depan orang tuanya, sekarang, tindakan sekecil apa pun dapat menghancurkan harapan terakhirnya.Dia sudah berusaha keras selama bertahun-tahun untuk membangun citra gadis baik, tidak boleh dirusak begitu saja."Kamu masih tahu malu, nggak? Di satu sisi, kamu nggak berharap merasakan kasih sayang dari mereka, tapi di sisi lain, kamu malah mengadu. Tindakanmu ini disebut munafik."Celine mendengus dingin. Dia sama sekali tidak menyembunyikan niatnya, dia ingin memanfaatkan Keluarga Tomson untuk mencapai tujuannya. "Kalau aku nggak meminta orang lain menaklukkanmu, apa aku harus mengambil pisau dapur dan bertarung nyawa denganmu? Merlin, sadarlah, sekarang masyarakat dikendalikan oleh hukum."Merlin tercengang.Kata-kata yang dilontarkan Celine bagaikan sindiran untuk diri sendiri. Masyarakat hukum? Dia mencelakai begitu banyak orang, beraninya mengatakan masyarakat dikendalikan oleh huk

  • Pak Theo, Nyonya Pergi Berkencan Lagi   Bab 811 Merlin Ingin Membunuhku

    Tentu saja, Carlos tidak akan melakukan apa pun pada Celine. Baik dari segi didikan maupun karakter yang tertanam dalam dirinya, dia tidak akan melakukan hal tidak senonoh seperti memerkosa wanita.Selain itu, dia menemukan Celine bukan sengaja memprovokasinya, melainkan benar-benar tidak bereaksi terhadap sentuhannya.Kening Carlos diselimuti dengan hawa dingin, tatapannya yang tajam tertuju pada badan Celine. Pakaian Celine berantakan, leher dan lengan Celine dipenuhi dengan bekas merah. Celine pun menatapnya dengan linglung, seolah-olah baru dilecehkan secara brutal.Jelas-jelas dia tidak mengerahkan banyak tenaga, bahkan sudah mengontrol tenaganya, tetapi bekas sekecil apa pun tampak sangat mencolok di kulit putih Celine.Carlos mengatupkan bibirnya untuk menahan suatu emosi yang tak dapat diluapkan, lalu mengulurkan tangannya untuk membuka laci di samping tempat tidur. Memang benar, terdapat beberapa botol obat. Setelah beberapa saat, dia baru mengucapkan satu kalimat, "Celine, ka

  • Pak Theo, Nyonya Pergi Berkencan Lagi   Bab 810 Aku Selalu Makan Obat

    Melihatnya marah, Ratna yang berada di samping pun berkata dengan getir, "Pak, Nyonya sudah tidur."Carlos hanya melirik Ratna dan langsung naik ke atas dengan galak. Saat melewati ruang tamu, dia melihat dua lembar kertas A4 di atas meja. Meskipun dia tidak melihat tulisan di atas kertas dengan jelas, dia tahu kata-kata apa yang tertera di atas kertas.Pembuluh darah di wajahnya berkedut. Dia bertanya dengan nada dingin, "Apa juga ada di meja makan? Dia meletakkan kertas itu di setiap tempat yang aku lalui?"Ratna tidak bersuara, artinya dia membenarkan dugaan Carlos.Setelah terdiam selama beberapa menit, Carlos tertawa dengan marah. Celine bertekad untuk menceraikannya?Dia bergegas ke atas dengan ekspresi dingin. Seketika, percikan api di hatinya langsung menyala saat mengetahui Celine mengunci pintu. Dia menahan amarahnya, lalu mengangkat tangannya untuk mengetuk pintu.Setelah beberapa saat, pintu terbuka. Celine menahan pintu agar Carlos tidak bisa masuk. "Ada urusan apa?"Carlo

  • Pak Theo, Nyonya Pergi Berkencan Lagi   Bab 809 Permainan Asmara

    Shanny baru sadar kamera ponselnya mengarah ke belakang orang-orang itu. Dia mengangkat ponselnya dan berjalan ke hadapan orang-orang itu dengan santai. "Astaga, kok bisa dipukuli sampai memar seperti ini, mungkin ibu kandungmu pun nggak mengenalimu lagi."Celine pun tidak bisa mengenali orang itu sebelum mendengar suara memohon yang familier. "Nona Celine, Nona Celine, kami sudah tahu salah, kami nggak seharusnya menindasmu. Tolong ampuni kami, tolong minta Paman Hasan jangan pergi mencari orang tua kami lagi."Dia membela diri dengan terisak-isak. Kalau dia masih memiliki cara lain, seorang pria dewasa sepertinya tidak akan memohon ampun di pinggir jalan. Meskipun reputasinya buruk dan dia tidak terlalu mementingkan harga diri, siapa yang akan menginjak harga diri sendiri?"Aku memang pernah memukulmu dulu, tapi kamu juga memukulku. Bisa dibilang kita hanya berselisih, bukan menindas secara sepihak. Beberapa waktu lalu kamu mematahkan satu kakiku dan aku pun nggak pergi mencarimu."S

  • Pak Theo, Nyonya Pergi Berkencan Lagi   Bab 808 Cindy akan Segera Pulang

    Sepertinya suasana hati Celine sangat baik, dia meluapkan semua emosinya yang terpendam selama ini. Dia menopang dagunya sambil melebarkan senyuman di sudut bibirnya. Dari sisi mana pun, senyuman ini tampak sangat provokatif dan bibir merahnya sedikit terbuka.Melihatnya hendak mengatakan sesuatu, Carlos mengerutkan kening dan langsung menyelanya, "Diam."Dia hanya bisa berpikir bahwa Celine sengaja membuatnya kesal karena sudah dicueki selama dua tahun ini. "Dulu siapa yang bersikeras ingin menikah denganku?"Celine mengangkat kepalanya untuk meneguk habis arak di dalam gelas. Cairan dingin mengalir ke tenggorokannya dan masuk ke perutnya. Detik berikutnya, sensasi terbakar pun menyebar dari perutnya ke sepanjang pembuluh darah di tubuhnya.Perlahan-lahan muncul rona merah di kulit putihnya. Matanya berkilau, seolah-olah sedang dimasuk cinta.Melihat gelas kosong di tangan Celine, kerutan di alis Carlos menjadi makin dalam. "Apa kamu sapi? Siapa yang mengajarimu cara meminum arak?"Aw

  • Pak Theo, Nyonya Pergi Berkencan Lagi   Bab 807 Apa Kamu Tahu Malu?

    Carlos hendak membungkuk untuk memeriksa kondisi Merlin. Mendengar ucapan ini, dia tidak tahu apakah dirinya harus melanjutkan tindakannya.Lilya yang berada di luar mendengar kebisingan dari kamar Celine. Dia mengira Celine terjatuh karena tidak leluasa bergerak, dia bergegas memasuki kamar. "Celine, ada apa?"Begitu selesai berbicara, dia langsung melihat Merlin yang terbaring diam di atas lantai. "Merlin ... kok bisa pingsan? Carlos, cepat telepon ambulans. Hasan, Hasan ...."Celine menyela teriakannya. "Dia pura-pura."Lilya berhenti berteriak, dia menatap Celine dengan kaget. "Kalau nggak percaya, tusukkan saja beberapa jarum ke tubuhnya. Kujamin dia akan melompat tinggi."Setelah dia selesai berbicara, Merlin yang berbaring di lantai mengerang pelan dan tampak sangat kesakitan. Dia memegang kepalanya sambil membuka mata. Begitu membuka mata, dia melihat sekeliling dan pada akhirnya pandangannya tertuju pada Carlos. "Kak Carlos, ada apa denganku?"Carlos tertegun.Begitu pula deng

Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status