Beranda / Romansa / Pak Theo, Nyonya Pergi Berkencan Lagi / Bab 201 Bajingan Mana yang Menyebarkan Rumor Ini?

Share

Bab 201 Bajingan Mana yang Menyebarkan Rumor Ini?

Penulis: Sakura
last update Terakhir Diperbarui: 2024-01-15 18:00:00
"Rujuk? Dengan siapa?" Carlos meninggikan suaranya. "Kayla?"

"Rujuk sudah pasti dengan mantan istri, kalau ganti orang namanya menikah lagi," jawab Theo dengan nada merendahkan.

Carlos tersenyum sinis. Melihat pintu ruang kerja yang kerja yang terbuka, amarah di hatinya pun menyala. "Pokoknya aku nggak akan memberikan amplop lagi."

"Aku juga nggak mengharapkan uang kecilmu itu."

"Lalu, untuk apa kamu meneleponku? Kamu cukup pergi mendaftarkan kembali pernikahan kalian. Apa kamu mau mengadakan resepsi lagi dan mengundangku menjadi pendampingmu?"

"Hubungan percintaanmu dipenuhi dengan lika-liku, nggak cocok diundang menjadi pendamping pengantin pria. Aku hanya mengabarimu saja."

"Haha." Kali ini Carlos benar-benar tertawa, tetapi tawanya terdengar sangat dingin. "Aku nggak akan menyisir rambutmu, untuk apa kamu memedulikan apakah hubunganku dipenuhi dengan lika-liku? Kelak jangan meneleponku karena urusan pribadi."

Setelah berkata demikian, dia langsung mengakhiri telepon.

Menghadapi sik
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

  • Pak Theo, Nyonya Pergi Berkencan Lagi   Bab 202 Theo, Apa Kamu Mencintaiku?

    Kayla menelusuri berita soal pemulihan status pernikahannya dengan Theo untuk mencari tahu dari mana rumor ini berasal, tetapi dia tidak menemukan apa pun.Lupakan saja, mungkin berita ini disebarkan oleh seseorang yang kurang waras. Lagi pula, tidak menimbulkan kerugian fatal. Jadi, dia pun mengabaikan hal ini dan melempar ponselnya ke samping.Sesampai di rumah, Bella meneleponnya. Jeritan kaget Bella hampir memecahkan gendang telinganya. "Kamu akan rujuk dengan Theo?""Nggak ....""Buat aku kaget saja. Kupikir kamu berubah pikiran karena 600 miliar itu dan ingin kembali menjadi nyonya besar dari keluarga kaya."Kayla agak lapar. Dia menyalakan pengeras suara di ponselnya, lalu memasak mi sambil mengobrol dengan Bella. "Apa aku nggak memenuhi standar untuk menjadi nyonya besar?"Selain tidak tersedia dapur, apartemen ini juga tidak memperbolehkan penghuni untuk menyalakan api. Jadi, dia membeli kompor listrik. Sesekali kalau dia lapar dan malas pergi membeli makanan, dia pun memasak

    Terakhir Diperbarui : 2024-01-15
  • Pak Theo, Nyonya Pergi Berkencan Lagi   Bab 203 Kamu Pernah Berciuman dengan Mereka?

    Sebelum Theo merenungkan jawaban dari pertanyaan Kayla, Kayla sudah berhasil memancing amarahnya. "Kayla, apa begini caramu bertanya pada orang? Kamu bahkan nggak memberiku waktu dua detik untuk mempertimbangkannya, tapi sudah langsung membuat keputusan sendiri."Kayla berdiri dan mengambil mangkuk mi itu. Dia menuangkan mi yang tersisa ke tempat sampah. "Kalau masih perlu dipertimbangkan, berarti bukan cinta sejati, melainkan hasil setelah dipertimbangkan secara maksimal."Ini adalah pertama kalinya Theo yang begitu bermartabat begitu emosi. "Intinya kamu nggak mau rujuk, nggak ada hubungannya dengan perasaan. Semua itu hanyalah alasan, kamu nggak peduli dengan jawabannya!""Sepertinya kamu cukup memahamiku." Sembari berbicara, Kayla sudah membukakan pintu, seolah-olah ingin mengusirnya.Theo memampangkan ekspresi dingin dan tidak mengucapkan sepatah kata pun. Matanya masih tertuju pada semangkuk yang baru dimakan beberapa suap, tetapi sudah dibuang ke tempat sampah. "Ya sudah kalau n

    Terakhir Diperbarui : 2024-01-16
  • Pak Theo, Nyonya Pergi Berkencan Lagi   Bab 204 Seseorang Muncul di Ingatannya

    Keesokan harinya adalah hari Minggu.Kayla dan Evi sepakat untuk pergi berjalan-jalan. Mereka membuat janji ini beberapa hari yang lalu. Awalnya, Kayla masih agak ragu-ragu, bagaimanapun dia sudah bercerai dengan Theo. Kalau dia masih begitu dekat dengan ibu mertuanya, orang-orang akan salah paham.Namun, Evi berkata, "Karena kamu bercerai dengan Theo, kamu nggak menginginkan ibu angkatmu lagi?" Mendengar kalimat ini, Kayla pun mengurungkan kata-kata penolakan yang hendak dia ucapkan.Keduanya sepakat untuk bertemu di pintu masuk mal terbesar di Kota Bapura. Evi memegang tangan Kayla, lalu melirik tubuhnya dari atas sampai bawah. Tidak ada sepotong pakaian bermerek pun di tubuhnya. "Berapa banyak uang yang berengsek itu berikan padamu saat bercerai?"Sebelumnya, dia mengetahui perceraian mereka melalui berita di internet. Theo bahkan tidak mendiskusikan hal ini dengannya, apalagi soal perjanjian perceraian.Kayla menjawab, "Sebelum kami menikah, Pak Theo membantuku melunasi utang ...."

    Terakhir Diperbarui : 2024-01-16
  • Pak Theo, Nyonya Pergi Berkencan Lagi   Bab 205 Pak Theo Datang Menumpang Makan?

    Setelah berbelanja seharian, keduanya sudah kelelahan dan memutuskan untuk masuk ke sebuah kafe.Evi bertanya, "Mau makan apa?"Kayla mengklik aplikasi untuk menemukan makanan lezat di dekat sini. Begitu aplikasi terbuka, dia mendengar seseorang memanggilnya dari belakang. "Kayla."Dia berbalik dan melihat orang yang datang adalah Nathan, mereka sudah tidak bertemu selama beberapa hari.Nathan mengenakan setelan olahraga yang rapi, sepatu bot dan celana panjang. Sekalipun dia sedang memegang secangkir kopi, pakaiannya tidak cocok dengan suasana elite di sekitarnya. Dia melihat Kayla dan Evi yang sedang duduk bersama.Dia tahu bahwa Evi adalah ibu Theo, mereka pernah bertemu di depan apartemen Kayla. Namun, dia tetap mengangguk dengan sopan. "Bibi."Sekilas, Evi tahu bahwa Nathan adalah saingan putranya. Dia memandang Nathan dengan saksama. Nathan adalah pria yang tampan, berasal dari keluarga terhormat, menyukai Kayla, pandai berbicara dan memiliki senyuman yang memikat ....Makin dili

    Terakhir Diperbarui : 2024-01-16
  • Pak Theo, Nyonya Pergi Berkencan Lagi   Bab 206 Bilang Saja Kamu Cemburu

    Sebelum Kayla berbicara, Evi sudah memukul punggung Theo. Kalau bukan karena mereka berada di tempat umum, Evi sudah menepuk kepalanya. "Bilang saja kamu cemburu, nggak usah bertele-tele seperti ini. Apa begini bisa membuatmu tampak lebih mulia?"Theo mengerutkan bibirnya, tetapi dia tidak membantah.Mendengar ucapan Theo, api di hati Nathan pun membara. Namun, di hadapan orang tua, dia tetap harus mengontrol diri.Meskipun ekspresinya tenang, kakinya sama sekali tidak tenang. Dia mengangkat kakinya untuk menendang Theo.Dia mengenakan sepatu bot militer yang memiliki sol keras. Kalau tendangan ini mengenai Theo, sekalipun kaki Theo tidak patah, Theo tetap akan kesakitan.Theo perlahan-lahan membalikan badannya. Alhasil, kaki Nathan berhenti di tengah udara dan hampir tak bisa dikendalikan.Nathan memelototinya. 'Sialan, kamu melakukan hal kotor lagi?'Theo membalas dalam hati, 'Hmph!'Keduanya saling bertatapan dengan tajam.Kayla bangkit sambil mengambil tasnya. "Bibi, aku pergi dulu

    Terakhir Diperbarui : 2024-01-16
  • Pak Theo, Nyonya Pergi Berkencan Lagi   Bab 207 Kita Tidak Saling Berutang Lagi

    Karena Martin tidak berada di rumah, dia pun tidak berencana untuk masuk. Dia sudah pernah membongkar seisi vila ini dan vila ini pun sempat dijual kepada orang lain, benda ibunya pasti sudah tidak ada.Dia bisa menanyakan hal ini melalui WhatsApp, tetapi Martin pasti tidak akan berkata jujur. Dia datang mencari Martin untuk menemukan petunjuk melalui ekspresi Martin.Kayla menelepon Martin dan menemukan bahwa dia pergi ke luar negeri. Mengenai kapan dia akan pulang, waktu belum tentukan.Dalam beberapa hari berikutnya, Kayla terus menghubunginya, tetapi jawaban yang didapatkan tetap sama.Kayla tidak tahu apakah ini kebetulan atau terdapat alasan lain.Setelah dipikir-pikir, Kayla pun mengirimkan foto lukisan yang dia gambar itu. "Apa kamu pernah melihat lukisan ini?""Nggak."Karena dia tidak mendapatkan petunjuk dari Martin, dia pun berpikir dengan cermat dan memutuskan untuk menghubungi orang misterius itu.Ketika menerima panggilannya, orang itu sama sekali tidak heran dan langsun

    Terakhir Diperbarui : 2024-01-17
  • Pak Theo, Nyonya Pergi Berkencan Lagi   Bab 208 Mau Membalas Ciumanku?

    "Ya, siapa tahu suatu hari nanti kamu akan memanfaatkan uang ini untuk menggangguku lagi seperti plester atau ...." Kayla berkata demikian untuk membuat Theo marah. Mereka sudah bercerai dan tidak memiliki hubungan dalam hal keuangan lagi, jadi dia tidak perlu membayar uang ini.Kalau dia menjelaskan dengan baik-baik, mereka pasti akan berdebat lagi.Sedangkan kalau dia mengejek Theo seperti ini, dengan sifat arogan Theo, Theo pasti akan langsung mengambil kembali kartu itu.Dugaan Kayla benar. Theo marah hingga pembuluh darah berwarna hijau di keningnya menegang dan amarahnya yang berlimpah pun menyelimuti matanya. Dia menatap Kayla dan tiba-tiba menundukkan kepala untuk mencium bibir merah Kayla.Kayla tidak menyangka Theo akan menciumnya. Dia membelalakkan matanya dengan kaget. Ketika dia tersadar dan ingin melawan, Theo sudah menerobos celah di antara bibir dan giginya hingga menguasai seluruh mulutnya.Ciuman ini sangat mendominasi. Hanya dalam beberapa detik, napas Theo sudah mem

    Terakhir Diperbarui : 2024-01-17
  • Pak Theo, Nyonya Pergi Berkencan Lagi   Bab 209 Theo Benar-Benar Tidak Sanggup

    Setelah terdengar suara hantaman yang keras, seisi koridor menjadi sunyi. Selain rintihan kesakitan yang muncul tadi, Martin tidak mengeluarkan suara apa pun. Ketika bertatapan dengan mata dingin pria itu, kepalanya seolah-olah akan terserap masuk ke dalam."Sepertinya ingatan Paman kurang bagus, jadi nggak bisa mengingat perkataanku."Orang yang datang adalah Theo.Wajahnya yang tampan dipenuhi dengan cahaya muram dan tubuhnya memancarkan aura dingin yang ganas. Dia perlahan-lahan berjalan menghampiri Martin yang tergeletak di lantai. Setelah mencoba berulang kali, Martin tetap gagal bangkit dari lantai.Martin mundur dan menggerakkan sudut bibirnya dengan kaku. "Theo, bagaimanapun aku adalah ayahnya Kayla. Meskipun kalian sudah bercerai dan kamu nggak perlu mengikutinya memanggilku ayah, aku lebih tua darimu ....""Saat kamu pergi membuat keributan di Perusahaan Oliver, aku sudah memperingatkanmu untuk jangan mengganggunya. Apa yang kamu janjikan padaku hari itu?" Theo berjongkok di

    Terakhir Diperbarui : 2024-01-17

Bab terbaru

  • Pak Theo, Nyonya Pergi Berkencan Lagi   Bab 815 Aku Tidak akan Menuruti Keinginanmu

    Sembari berbicara, Lilya terus melirik Celine dengan sudut mata. Sekarang, dia sangat merasa bersalah dan ingin melakukan sesuatu untuk menebus kesalahannya. Karena emosi ini, Lukas yang selalu diutamakan sejak kecil pun turun pangkat.Namun, Lukas tidak tahu apa-apa. Dia membelalakkan matanya dengan kaget sambil bertanya dengan kesal, "Bu, racun apa yang dia berikan pada Ibu sampai membuat Ibu membelanya seperti ini? Lihatlah luka di wajahku ini, ini yang namanya menguji?"Sembari berbicara, dia membungkuk untuk memperlihatkan memarnya pada Lilya. "Dia ingin membunuhku, Ibu masih membelanya."Hasan yang berada di dalam ruangan mendengar ucapan ini, dia mengerutkan kening sambil berkata, "Diam kamu, kamu itu pria, luka sekecil ini membuatmu menjerit seperti ini?"Dia menatap wajah Lukas yang dipenuhi dengan memar sambil berkata dengan nada menghina, "Dipukuli oleh wanita masih berani mengadu.""Lalu apa yang bisa lakukan? Ayah nggak mengizinkanku memukul wanita, apa lagi yang bisa kula

  • Pak Theo, Nyonya Pergi Berkencan Lagi   Bab 814 Tidak Bisa Memuat Dua Kursi Roda

    Percakapan macam apa ini? Carlos tidak sanggup? Masih perlu membuktikan?Revin diam-diam mengangkat sekat, dia takut Carlos akan membungkamnya. Dengar-dengar, kebanyakan pria yang kekurangan dalam hal tersebut memiliki gangguan mental, pantas saja sifat Carlos sangat aneh.Di kursi belakang, Carlos menatap Celine dengan tajam, seolah-olah ingin menggali dua lubang di tubuh Celine. "Kamu nggak puas dengan keterampilanku?"Celine berpikir sejenak sebelum menjawab dengan serius, "Delapan dari sepuluh kali kamu hanya berbaring, apa kamu pantas menanyakan hal seperti ini?""Aku hanya berbaring diam? Siapa yang meminta berhenti di tengah proses? Siapa yang pergi setelah dirinya terpuaskan?" Dia menatap Celine sambil tersenyum dingin. "Celine, semoga kelak kamu nggak nangis."Jarak hotel itu tidak jauh. Ketika mereka masih berbicara, mobil sudah berhenti.Carlos berkata, "Turun.""Untuk apa?" Celine tidak menyangka Carlos akan menggunakan alasan bertemu dengan Hasan untuk membawanya ke hotel.

  • Pak Theo, Nyonya Pergi Berkencan Lagi   Bab 813 Kamu Ingin Menyenangkanku

    Di bawah penerangan cahaya, Celine membantu Lyon merapikan celana dan Lyon pun menunduk untuk menatapnya. Jalanan yang terlihat melalui jendela di belakangnya. Terkadang, ada pejalan kaki yang lewat dengan kepala tertunduk sehingga membuat suasana di toko menjadi lebih hangat.Lyon menatap cermin berulang kali, lalu berkata dengan serius, "Bagus."Celine mengangguk. "Bayar pakai kartu atau QRIS?"Ekspresinya sangat datar, dia sama sekali tidak terlihat gembira saat ada yang memuji karyanya. Singkatnya, dia tidak tampak seperti desainer, melainkan seperti robot penghasil uang yang tidak berperasaan.Lyon tertegun sejenak, lalu berkata sambil tersenyum pasrah, "Kamu ....""Celine." Terdengar suara Carlos dari pintu.Celine menoleh ke arah datangnya suara. Carlos berdiri di bawah lampu, sosoknya yang tinggi, ekspresinya yang muram dan suaranya yang berat memancarkan suatu aura mendominasi. Celine mengerutkan kening sambil bertanya dengan acuh tak acuh, "Ada urusan apa datang ke sini?"Set

  • Pak Theo, Nyonya Pergi Berkencan Lagi   Bab 812 Diusir dari Keluarga Tomson

    Mendengar ucapannya, Merlin membelalakkan matanya dengan kaget. Masalah ini tidak boleh dibicarakan di depan orang tuanya, sekarang, tindakan sekecil apa pun dapat menghancurkan harapan terakhirnya.Dia sudah berusaha keras selama bertahun-tahun untuk membangun citra gadis baik, tidak boleh dirusak begitu saja."Kamu masih tahu malu, nggak? Di satu sisi, kamu nggak berharap merasakan kasih sayang dari mereka, tapi di sisi lain, kamu malah mengadu. Tindakanmu ini disebut munafik."Celine mendengus dingin. Dia sama sekali tidak menyembunyikan niatnya, dia ingin memanfaatkan Keluarga Tomson untuk mencapai tujuannya. "Kalau aku nggak meminta orang lain menaklukkanmu, apa aku harus mengambil pisau dapur dan bertarung nyawa denganmu? Merlin, sadarlah, sekarang masyarakat dikendalikan oleh hukum."Merlin tercengang.Kata-kata yang dilontarkan Celine bagaikan sindiran untuk diri sendiri. Masyarakat hukum? Dia mencelakai begitu banyak orang, beraninya mengatakan masyarakat dikendalikan oleh huk

  • Pak Theo, Nyonya Pergi Berkencan Lagi   Bab 811 Merlin Ingin Membunuhku

    Tentu saja, Carlos tidak akan melakukan apa pun pada Celine. Baik dari segi didikan maupun karakter yang tertanam dalam dirinya, dia tidak akan melakukan hal tidak senonoh seperti memerkosa wanita.Selain itu, dia menemukan Celine bukan sengaja memprovokasinya, melainkan benar-benar tidak bereaksi terhadap sentuhannya.Kening Carlos diselimuti dengan hawa dingin, tatapannya yang tajam tertuju pada badan Celine. Pakaian Celine berantakan, leher dan lengan Celine dipenuhi dengan bekas merah. Celine pun menatapnya dengan linglung, seolah-olah baru dilecehkan secara brutal.Jelas-jelas dia tidak mengerahkan banyak tenaga, bahkan sudah mengontrol tenaganya, tetapi bekas sekecil apa pun tampak sangat mencolok di kulit putih Celine.Carlos mengatupkan bibirnya untuk menahan suatu emosi yang tak dapat diluapkan, lalu mengulurkan tangannya untuk membuka laci di samping tempat tidur. Memang benar, terdapat beberapa botol obat. Setelah beberapa saat, dia baru mengucapkan satu kalimat, "Celine, ka

  • Pak Theo, Nyonya Pergi Berkencan Lagi   Bab 810 Aku Selalu Makan Obat

    Melihatnya marah, Ratna yang berada di samping pun berkata dengan getir, "Pak, Nyonya sudah tidur."Carlos hanya melirik Ratna dan langsung naik ke atas dengan galak. Saat melewati ruang tamu, dia melihat dua lembar kertas A4 di atas meja. Meskipun dia tidak melihat tulisan di atas kertas dengan jelas, dia tahu kata-kata apa yang tertera di atas kertas.Pembuluh darah di wajahnya berkedut. Dia bertanya dengan nada dingin, "Apa juga ada di meja makan? Dia meletakkan kertas itu di setiap tempat yang aku lalui?"Ratna tidak bersuara, artinya dia membenarkan dugaan Carlos.Setelah terdiam selama beberapa menit, Carlos tertawa dengan marah. Celine bertekad untuk menceraikannya?Dia bergegas ke atas dengan ekspresi dingin. Seketika, percikan api di hatinya langsung menyala saat mengetahui Celine mengunci pintu. Dia menahan amarahnya, lalu mengangkat tangannya untuk mengetuk pintu.Setelah beberapa saat, pintu terbuka. Celine menahan pintu agar Carlos tidak bisa masuk. "Ada urusan apa?"Carlo

  • Pak Theo, Nyonya Pergi Berkencan Lagi   Bab 809 Permainan Asmara

    Shanny baru sadar kamera ponselnya mengarah ke belakang orang-orang itu. Dia mengangkat ponselnya dan berjalan ke hadapan orang-orang itu dengan santai. "Astaga, kok bisa dipukuli sampai memar seperti ini, mungkin ibu kandungmu pun nggak mengenalimu lagi."Celine pun tidak bisa mengenali orang itu sebelum mendengar suara memohon yang familier. "Nona Celine, Nona Celine, kami sudah tahu salah, kami nggak seharusnya menindasmu. Tolong ampuni kami, tolong minta Paman Hasan jangan pergi mencari orang tua kami lagi."Dia membela diri dengan terisak-isak. Kalau dia masih memiliki cara lain, seorang pria dewasa sepertinya tidak akan memohon ampun di pinggir jalan. Meskipun reputasinya buruk dan dia tidak terlalu mementingkan harga diri, siapa yang akan menginjak harga diri sendiri?"Aku memang pernah memukulmu dulu, tapi kamu juga memukulku. Bisa dibilang kita hanya berselisih, bukan menindas secara sepihak. Beberapa waktu lalu kamu mematahkan satu kakiku dan aku pun nggak pergi mencarimu."S

  • Pak Theo, Nyonya Pergi Berkencan Lagi   Bab 808 Cindy akan Segera Pulang

    Sepertinya suasana hati Celine sangat baik, dia meluapkan semua emosinya yang terpendam selama ini. Dia menopang dagunya sambil melebarkan senyuman di sudut bibirnya. Dari sisi mana pun, senyuman ini tampak sangat provokatif dan bibir merahnya sedikit terbuka.Melihatnya hendak mengatakan sesuatu, Carlos mengerutkan kening dan langsung menyelanya, "Diam."Dia hanya bisa berpikir bahwa Celine sengaja membuatnya kesal karena sudah dicueki selama dua tahun ini. "Dulu siapa yang bersikeras ingin menikah denganku?"Celine mengangkat kepalanya untuk meneguk habis arak di dalam gelas. Cairan dingin mengalir ke tenggorokannya dan masuk ke perutnya. Detik berikutnya, sensasi terbakar pun menyebar dari perutnya ke sepanjang pembuluh darah di tubuhnya.Perlahan-lahan muncul rona merah di kulit putihnya. Matanya berkilau, seolah-olah sedang dimasuk cinta.Melihat gelas kosong di tangan Celine, kerutan di alis Carlos menjadi makin dalam. "Apa kamu sapi? Siapa yang mengajarimu cara meminum arak?"Aw

  • Pak Theo, Nyonya Pergi Berkencan Lagi   Bab 807 Apa Kamu Tahu Malu?

    Carlos hendak membungkuk untuk memeriksa kondisi Merlin. Mendengar ucapan ini, dia tidak tahu apakah dirinya harus melanjutkan tindakannya.Lilya yang berada di luar mendengar kebisingan dari kamar Celine. Dia mengira Celine terjatuh karena tidak leluasa bergerak, dia bergegas memasuki kamar. "Celine, ada apa?"Begitu selesai berbicara, dia langsung melihat Merlin yang terbaring diam di atas lantai. "Merlin ... kok bisa pingsan? Carlos, cepat telepon ambulans. Hasan, Hasan ...."Celine menyela teriakannya. "Dia pura-pura."Lilya berhenti berteriak, dia menatap Celine dengan kaget. "Kalau nggak percaya, tusukkan saja beberapa jarum ke tubuhnya. Kujamin dia akan melompat tinggi."Setelah dia selesai berbicara, Merlin yang berbaring di lantai mengerang pelan dan tampak sangat kesakitan. Dia memegang kepalanya sambil membuka mata. Begitu membuka mata, dia melihat sekeliling dan pada akhirnya pandangannya tertuju pada Carlos. "Kak Carlos, ada apa denganku?"Carlos tertegun.Begitu pula deng

DMCA.com Protection Status