Home / Romansa / Pak Theo, Nyonya Pergi Berkencan Lagi / Bab 143 Apakah Kamu Pernah Menyukaiku Selama Tiga Tahun Menikah?

Share

Bab 143 Apakah Kamu Pernah Menyukaiku Selama Tiga Tahun Menikah?

Author: Sakura
last update Last Updated: 2023-12-26 18:00:00
Kayla tertegun.

Dia menoleh ke arah Theo yang sedang duduk di kursi dengan ekspresi datar. Saat ini, dia tidak dapat menebak apa yang Theo inginkan. "Dokter bilang pendarahanmu sudah berhenti. Kamu hanya perlu pulang beristirahat dan akan segera sembuh."

Tempat ini bukan rumah sakit swasta yang sepi dan dilengkapi dengan fasilitas yang setara dengan kamar hotel bintang lima. Jika dibandingkan, Keluarga Oliver mempunyai dokter pribadi dan pembantu yang tentunya lebih pandai merawat pasien daripada rumah sakit umum yang ramai ini.

Theo menatapnya sambil tersenyum santai. "Takutnya nanti berdarah lagi. Tempat tinggalku terpencil dan nggak ada seorang pun di sekitarku pada malam hari. Kalau aku pingsan karena kehabisan darah, bukankah aku akan meninggal?"

Kayla menggertakkan giginya sambil mendelik Theo. "Apa yang kamu inginkan?"

"Tinggal di rumahmu ...."

Sebelum Theo selesai berbicara, Kayla sudah menoleh ke arah dokter dan berkata, "Dokter, tolong biarkan dia dirawat inap."

Theo terdiam.
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

  • Pak Theo, Nyonya Pergi Berkencan Lagi   Bab 144 Davin, Perhatikan Sikapmu

    Bella setuju dengan perkataan Kayla. Awalnya, dia hendak mengumpat Theo juga, tetapi melihat Davin masih berada di sini, dia sungkan untuk menghina Theo di depan Davin. Oleh karena itu, dia pun menahan diri dan menyerahkan barang di tangannya kepada Kayla. "Ibuku membawakan oleh-oleh untukmu. Ini makanan, aku takut rusak jadi segera membawakannya padamu.""Bantu aku ucapkan terima kasih pada Bibi.""Oh ya, bagaimana kondisi vas yang sedang kamu perbaiki itu? Pemiliknya sudah mendesakku. Katanya mereka sekeluarga akan pergi ke luar negeri, jadi ingin mengambilnya lebih awal."Kayla menjawab, "Sudah selesai, aku akan pulang mengambilnya sekarang juga."Bella yang menerima pekerjaan itu, jadi Kayla bisa menyerahkan vas itu pada Bella.Awalnya, Bella ingin mengatakan bahwa dia memiliki kunci rumah Kayla dan akan pergi mengambil vas itu sendiri. Namun, melihat Kayla begitu ingin pergi, dia pun mengurungkan kata-katanya.Kayla tidak seperti ingin pulang mengambil barang, terlihat jelas dia h

    Last Updated : 2023-12-26
  • Pak Theo, Nyonya Pergi Berkencan Lagi   Bab 145 Fakta Malam Itu

    Davin mengerutkan keningnya sambil menggelengkan kepala. "Maaf, malam itu aku benar-benar nggak tahu Kayla datang mencariku. Mungkin pelayan itu menerima uang yang dia berikan, tetapi nggak menyampaikan pesannya."Bagaimanapun, saat itu Kayla lemah dan mudah ditindas.Namun, apa pun yang dikatakan Davin, Bella merasa dia sedang berbohong. "Kalau bukan karena jam tanganmu yang dibuat secara khusus dan hanya ada satu di dunia ini, Kayla nggak akan salah mengenali orang dan ...."Tidur dengan Theo, bahkan terpaksa menikah dengannya.Saat itu, Kayla sangat gugup. Setelah minum beberapa gelas bir, dia mulai mabuk dan terlelap di atas meja. Seseorang datang untuk memapahnya, dia tidak sempat melihat wajah pria itu, tetapi dia melihat jam tangan yang dipakai pria itu.Selain Davin pernah mengatakan bahwa jam tangannya dibuat secara khusus dan hanya ada satu di dunia ini, Kayla juga memberikan tip kepada pelayan untuk membantunya menyampaikan pesan kepada Davin. Oleh karena itu, Kayla langsung

    Last Updated : 2023-12-26
  • Pak Theo, Nyonya Pergi Berkencan Lagi   Bab 146 Theo, Kamu Sungguh Menyebalkan

    Davin bukanlah orang yang mudah merasa bersalah. Dia terlihat ramah, tetapi hatinya sangat dingin. Hanya sedikit orang yang benar-benar bisa masuk ke dalam hatinya dan berteman baik dengannya. Namun, sekarang hatinya dipenuhi dengan amarah, tekanan dan penyesalan. "Jadi, malam itu kamu sadar?"Theo menjawab, "Ya."Dia sadar. Dia tahu Kayla pergi dengannya karena menganggapnya sebagai Davin. Kemudian, dia juga meniduri Kayla secara paksa.Tanpa basa-basi, Davin melayangkan tinju ke wajah Theo. Meskipun dia jarang berkelahi, dia sudah dilatih sejak kecil.Bagaimanapun, orang-orang yang memiliki latar belakang seperti mereka sering ditargetkan oleh musuh yang berniat busuk.Pukulan ini sangat kuat.Theo mundur selangkah, lalu mengangkat tangannya untuk mengadang pukulan. Pada saat yang sama, dia pun mengangkat kakinya untuk menendang lutut Davin.Ruangan ini tidak luas dan tidak kedap suara sehingga orang-orang di luar dapat mendengar suara perkelahian mereka.Kayla tidak turun ke bawah.

    Last Updated : 2023-12-26
  • Pak Theo, Nyonya Pergi Berkencan Lagi   Bab 147 Dia Mengungkapkan Perasaannya

    Pertarungan terus berlanjut dan tidak ada yang mementingkan keterampilan bertarung lagi. Mereka hanya melayangkan pukulan-pukulan dasar dengan ganas dan brutal.Suara Kayla pun berubah karena panik. "Theo ...."Suara ini bukan hanya tidak dapat menghentikan Theo yang sedang emosi dan kehilangan kendali, sebaliknya malah membuat serangannya menjadi lebih kuat.Pada dasarnya, Davin jarang berkelahi dan terlihat jelas dia tidak dapat menandingi Theo. Kayla mencoba untuk menahan Theo, tetapi Theo yang sedang marah sama sekali tidak mempunyai akal sehat dan hampir menghempaskan Kayla.Namun, Kayla sudah mempersiapkan diri. Ketika Theo melayangkan pukulan, dia langsung memeluk lengan Theo dan mengerahkan seluruh tenaganya untuk menghentikan Theo.Sekuat apa pun Theo, Theo tidak bisa melepaskan diri dari pelukannya.Ketika Kayla menghentikannya, akal sehatnya pun perlahan-lahan kembali. Namun, amarah dan keinginannya untuk menghabisi Davin melonjak. Sepasang matanya menjadi sangat gelap, dia

    Last Updated : 2023-12-27
  • Pak Theo, Nyonya Pergi Berkencan Lagi   Bab 148 Jangan Menyesal kalau Kehilangan

    Sejak Theo mengusir perawat itu di siang hari, tidak ada seorang pun yang berani memasuki bangsal nomor 507 lagi. Theo masih duduk di samping ranjang dengan pakaian yang sama dan luka di punggung tangannya sudah berhenti meneteskan darah. Langit di luar jendela juga perlahan-lahan menjadi gelap.Posisi Theo sama sekali tidak berubah. Kalau bukan karena dia masih mengedipkan matanya, dia seperti patung yang tidak bernyawa.Ruangan tidak kedap suara sehingga suara orang berbicara dan suara langkah kaki dari luar dapat terdengar jelas. Mendengar kritikan-kritikan dari orang di luar, Theo terlihat makin menyedihkan, seperti hantu.Malam hari, suara di luar ruangan tidak lagi terdengar dan suasana menjadi sangat hening."Klik."Suara kenop pintu yang ditekan terdengar jelas di ruangan yang sunyi. Jangankan menoleh, Theo bahkan tidak membuka matanya dan hanya berseru dengan nada dingin, "Pergi."Orang yang datang bukan hanya tidak pergi, tetapi juga masuk.Terdengar suara "buk", bangku yang

    Last Updated : 2023-12-27
  • Pak Theo, Nyonya Pergi Berkencan Lagi   Bab 149 Melihat dengan Mata Kepala Sendiri

    Melihat sikap cueknya, Raline pun berkata dengan nada dingin, "Aku dan Theo hanya berteman. Jangan menyamakan semua orang denganmu. Kamu dan Davin-lah yang keterlaluan, dengan status apa kamu merawatnya?"Ketika melewati stasiun perawat, dia sudah menanyakan keseluruhan kejadian.Dia melirik kantong yang dipegang Kayla, lalu berkata, "Toko ini lumayan jauh dari rumah sakit, kamu sungguh perhatian. Apakah kamu membawakan untuk Theo juga?"Saat Kayla hendak menjawab, dia melihat Theo berjalan keluar dari bangsal. Luka di tubuhnya sudah diobati dan dibalut dengan kain kasa putih.Seketika, kata-kata yang Theo ucapkan tadi muncul di benaknya dan suasana hatinya pun menjadi buruk. "Daripada terus mengawasiku seperti seekor lalat, sebaiknya kamu pikirkan bagaimana cara untuk menaklukkannnya setelah kami bercerai. Dengan begitu, kamu bisa menjadi Nyonya Oliver."Theo berjalan mendekat. Matanya tertuju pada Raline dan dia pun berkata pada Raline, "Ayo pergi, aku akan mengantarmu pulang.""Oke.

    Last Updated : 2023-12-27
  • Pak Theo, Nyonya Pergi Berkencan Lagi   Bab 150 Terluka Parah

    Pengawal itu langsung bereaksi. Dia segera berbalik untuk mengalihkan pandangannya ke arah taman. Raline tidak mengenakan pakaian!"Nyonya Kayla, pasti ada salah paham. Saat aku pergi, Pak Theo sudah mabuk berat dan nggak sadarkan diri."Mata Kayla berubah muram. Dia menundukkan kepalanya untuk mengambil ponsel di tasnya. Tangannya agak gemetaran dan bahkan beberapa kali menjatuhkan ponselnya.Pengawal itu sangat panik. Dia melirik apa yang dilakukan Kayla dari sudut matanya.Tak disangka, Kayla bukan hanya tidak pergi, tetapi malah masuk dengan membawa ponsel.Pengawal itu tertegun. Hasil ini tidak sesuai dengan dugaannya. "Nyonya Kayla, Anda ...."Kayla menyalakan lampu di ruang tamu dan cahaya yang silau pun menerangi dua orang yang berpakaian tidak lengkap di sofa. Dia mengangkat ponselnya untuk memotret mereka berdua.Saat ini, Raline sedang memegang kancing kemeja Theo. Hari ini, dia mengenakan sweter sabrina berwarna hitam dan tubuhnya terhalang oleh sofa. Itu sebabnya Kayla men

    Last Updated : 2023-12-27
  • Pak Theo, Nyonya Pergi Berkencan Lagi   Bab 151 Mari Bercerai

    Theo memandang Kayla dengan tenang. Dia malah melihat seorang gadis yang tersenyum cerah. Cahaya di mata gadis itu lebih menyilaukan daripada matahari di langit. Tidak seperti sekarang ini, mata Kayla sangat muram dan tidak memancarkan sedikit pun harapan hidup.Bahkan ketika bersembunyi dari para penagih utang pun, dia tidak pernah menunjukkan tatapan seperti ini.Meskipun dia sangat sengsara pada saat itu, dia hidup dengan penuh harapan. Kebencian, kegembiraan, kepanikan dan ketakutan semuanya terlihat jelas.Setelah tiga tahun berlalu ...."Sudah bosan atau karena mengetahui Davin juga menyukaimu?" Theo memandangnya dengan tenang sambil berkata dengan pelan, "Jadi kamu sudah nggak sabar ingin hidup bersamanya?"Kayla tertegun sejenak.Setelah sekian lama, Kayla pun berbicara. Terdengar suatu senyum ambigu di dalam suaranya yang serak "Theo, bagaimanapun kita pernah menjadi suami istri. Apa kita harus saling menyakiti sebelum melepaskan satu sama lain?"Mata Theo tiba-tiba menyusut.

    Last Updated : 2024-01-03

Latest chapter

  • Pak Theo, Nyonya Pergi Berkencan Lagi   Bab 815 Aku Tidak akan Menuruti Keinginanmu

    Sembari berbicara, Lilya terus melirik Celine dengan sudut mata. Sekarang, dia sangat merasa bersalah dan ingin melakukan sesuatu untuk menebus kesalahannya. Karena emosi ini, Lukas yang selalu diutamakan sejak kecil pun turun pangkat.Namun, Lukas tidak tahu apa-apa. Dia membelalakkan matanya dengan kaget sambil bertanya dengan kesal, "Bu, racun apa yang dia berikan pada Ibu sampai membuat Ibu membelanya seperti ini? Lihatlah luka di wajahku ini, ini yang namanya menguji?"Sembari berbicara, dia membungkuk untuk memperlihatkan memarnya pada Lilya. "Dia ingin membunuhku, Ibu masih membelanya."Hasan yang berada di dalam ruangan mendengar ucapan ini, dia mengerutkan kening sambil berkata, "Diam kamu, kamu itu pria, luka sekecil ini membuatmu menjerit seperti ini?"Dia menatap wajah Lukas yang dipenuhi dengan memar sambil berkata dengan nada menghina, "Dipukuli oleh wanita masih berani mengadu.""Lalu apa yang bisa lakukan? Ayah nggak mengizinkanku memukul wanita, apa lagi yang bisa kula

  • Pak Theo, Nyonya Pergi Berkencan Lagi   Bab 814 Tidak Bisa Memuat Dua Kursi Roda

    Percakapan macam apa ini? Carlos tidak sanggup? Masih perlu membuktikan?Revin diam-diam mengangkat sekat, dia takut Carlos akan membungkamnya. Dengar-dengar, kebanyakan pria yang kekurangan dalam hal tersebut memiliki gangguan mental, pantas saja sifat Carlos sangat aneh.Di kursi belakang, Carlos menatap Celine dengan tajam, seolah-olah ingin menggali dua lubang di tubuh Celine. "Kamu nggak puas dengan keterampilanku?"Celine berpikir sejenak sebelum menjawab dengan serius, "Delapan dari sepuluh kali kamu hanya berbaring, apa kamu pantas menanyakan hal seperti ini?""Aku hanya berbaring diam? Siapa yang meminta berhenti di tengah proses? Siapa yang pergi setelah dirinya terpuaskan?" Dia menatap Celine sambil tersenyum dingin. "Celine, semoga kelak kamu nggak nangis."Jarak hotel itu tidak jauh. Ketika mereka masih berbicara, mobil sudah berhenti.Carlos berkata, "Turun.""Untuk apa?" Celine tidak menyangka Carlos akan menggunakan alasan bertemu dengan Hasan untuk membawanya ke hotel.

  • Pak Theo, Nyonya Pergi Berkencan Lagi   Bab 813 Kamu Ingin Menyenangkanku

    Di bawah penerangan cahaya, Celine membantu Lyon merapikan celana dan Lyon pun menunduk untuk menatapnya. Jalanan yang terlihat melalui jendela di belakangnya. Terkadang, ada pejalan kaki yang lewat dengan kepala tertunduk sehingga membuat suasana di toko menjadi lebih hangat.Lyon menatap cermin berulang kali, lalu berkata dengan serius, "Bagus."Celine mengangguk. "Bayar pakai kartu atau QRIS?"Ekspresinya sangat datar, dia sama sekali tidak terlihat gembira saat ada yang memuji karyanya. Singkatnya, dia tidak tampak seperti desainer, melainkan seperti robot penghasil uang yang tidak berperasaan.Lyon tertegun sejenak, lalu berkata sambil tersenyum pasrah, "Kamu ....""Celine." Terdengar suara Carlos dari pintu.Celine menoleh ke arah datangnya suara. Carlos berdiri di bawah lampu, sosoknya yang tinggi, ekspresinya yang muram dan suaranya yang berat memancarkan suatu aura mendominasi. Celine mengerutkan kening sambil bertanya dengan acuh tak acuh, "Ada urusan apa datang ke sini?"Set

  • Pak Theo, Nyonya Pergi Berkencan Lagi   Bab 812 Diusir dari Keluarga Tomson

    Mendengar ucapannya, Merlin membelalakkan matanya dengan kaget. Masalah ini tidak boleh dibicarakan di depan orang tuanya, sekarang, tindakan sekecil apa pun dapat menghancurkan harapan terakhirnya.Dia sudah berusaha keras selama bertahun-tahun untuk membangun citra gadis baik, tidak boleh dirusak begitu saja."Kamu masih tahu malu, nggak? Di satu sisi, kamu nggak berharap merasakan kasih sayang dari mereka, tapi di sisi lain, kamu malah mengadu. Tindakanmu ini disebut munafik."Celine mendengus dingin. Dia sama sekali tidak menyembunyikan niatnya, dia ingin memanfaatkan Keluarga Tomson untuk mencapai tujuannya. "Kalau aku nggak meminta orang lain menaklukkanmu, apa aku harus mengambil pisau dapur dan bertarung nyawa denganmu? Merlin, sadarlah, sekarang masyarakat dikendalikan oleh hukum."Merlin tercengang.Kata-kata yang dilontarkan Celine bagaikan sindiran untuk diri sendiri. Masyarakat hukum? Dia mencelakai begitu banyak orang, beraninya mengatakan masyarakat dikendalikan oleh huk

  • Pak Theo, Nyonya Pergi Berkencan Lagi   Bab 811 Merlin Ingin Membunuhku

    Tentu saja, Carlos tidak akan melakukan apa pun pada Celine. Baik dari segi didikan maupun karakter yang tertanam dalam dirinya, dia tidak akan melakukan hal tidak senonoh seperti memerkosa wanita.Selain itu, dia menemukan Celine bukan sengaja memprovokasinya, melainkan benar-benar tidak bereaksi terhadap sentuhannya.Kening Carlos diselimuti dengan hawa dingin, tatapannya yang tajam tertuju pada badan Celine. Pakaian Celine berantakan, leher dan lengan Celine dipenuhi dengan bekas merah. Celine pun menatapnya dengan linglung, seolah-olah baru dilecehkan secara brutal.Jelas-jelas dia tidak mengerahkan banyak tenaga, bahkan sudah mengontrol tenaganya, tetapi bekas sekecil apa pun tampak sangat mencolok di kulit putih Celine.Carlos mengatupkan bibirnya untuk menahan suatu emosi yang tak dapat diluapkan, lalu mengulurkan tangannya untuk membuka laci di samping tempat tidur. Memang benar, terdapat beberapa botol obat. Setelah beberapa saat, dia baru mengucapkan satu kalimat, "Celine, ka

  • Pak Theo, Nyonya Pergi Berkencan Lagi   Bab 810 Aku Selalu Makan Obat

    Melihatnya marah, Ratna yang berada di samping pun berkata dengan getir, "Pak, Nyonya sudah tidur."Carlos hanya melirik Ratna dan langsung naik ke atas dengan galak. Saat melewati ruang tamu, dia melihat dua lembar kertas A4 di atas meja. Meskipun dia tidak melihat tulisan di atas kertas dengan jelas, dia tahu kata-kata apa yang tertera di atas kertas.Pembuluh darah di wajahnya berkedut. Dia bertanya dengan nada dingin, "Apa juga ada di meja makan? Dia meletakkan kertas itu di setiap tempat yang aku lalui?"Ratna tidak bersuara, artinya dia membenarkan dugaan Carlos.Setelah terdiam selama beberapa menit, Carlos tertawa dengan marah. Celine bertekad untuk menceraikannya?Dia bergegas ke atas dengan ekspresi dingin. Seketika, percikan api di hatinya langsung menyala saat mengetahui Celine mengunci pintu. Dia menahan amarahnya, lalu mengangkat tangannya untuk mengetuk pintu.Setelah beberapa saat, pintu terbuka. Celine menahan pintu agar Carlos tidak bisa masuk. "Ada urusan apa?"Carlo

  • Pak Theo, Nyonya Pergi Berkencan Lagi   Bab 809 Permainan Asmara

    Shanny baru sadar kamera ponselnya mengarah ke belakang orang-orang itu. Dia mengangkat ponselnya dan berjalan ke hadapan orang-orang itu dengan santai. "Astaga, kok bisa dipukuli sampai memar seperti ini, mungkin ibu kandungmu pun nggak mengenalimu lagi."Celine pun tidak bisa mengenali orang itu sebelum mendengar suara memohon yang familier. "Nona Celine, Nona Celine, kami sudah tahu salah, kami nggak seharusnya menindasmu. Tolong ampuni kami, tolong minta Paman Hasan jangan pergi mencari orang tua kami lagi."Dia membela diri dengan terisak-isak. Kalau dia masih memiliki cara lain, seorang pria dewasa sepertinya tidak akan memohon ampun di pinggir jalan. Meskipun reputasinya buruk dan dia tidak terlalu mementingkan harga diri, siapa yang akan menginjak harga diri sendiri?"Aku memang pernah memukulmu dulu, tapi kamu juga memukulku. Bisa dibilang kita hanya berselisih, bukan menindas secara sepihak. Beberapa waktu lalu kamu mematahkan satu kakiku dan aku pun nggak pergi mencarimu."S

  • Pak Theo, Nyonya Pergi Berkencan Lagi   Bab 808 Cindy akan Segera Pulang

    Sepertinya suasana hati Celine sangat baik, dia meluapkan semua emosinya yang terpendam selama ini. Dia menopang dagunya sambil melebarkan senyuman di sudut bibirnya. Dari sisi mana pun, senyuman ini tampak sangat provokatif dan bibir merahnya sedikit terbuka.Melihatnya hendak mengatakan sesuatu, Carlos mengerutkan kening dan langsung menyelanya, "Diam."Dia hanya bisa berpikir bahwa Celine sengaja membuatnya kesal karena sudah dicueki selama dua tahun ini. "Dulu siapa yang bersikeras ingin menikah denganku?"Celine mengangkat kepalanya untuk meneguk habis arak di dalam gelas. Cairan dingin mengalir ke tenggorokannya dan masuk ke perutnya. Detik berikutnya, sensasi terbakar pun menyebar dari perutnya ke sepanjang pembuluh darah di tubuhnya.Perlahan-lahan muncul rona merah di kulit putihnya. Matanya berkilau, seolah-olah sedang dimasuk cinta.Melihat gelas kosong di tangan Celine, kerutan di alis Carlos menjadi makin dalam. "Apa kamu sapi? Siapa yang mengajarimu cara meminum arak?"Aw

  • Pak Theo, Nyonya Pergi Berkencan Lagi   Bab 807 Apa Kamu Tahu Malu?

    Carlos hendak membungkuk untuk memeriksa kondisi Merlin. Mendengar ucapan ini, dia tidak tahu apakah dirinya harus melanjutkan tindakannya.Lilya yang berada di luar mendengar kebisingan dari kamar Celine. Dia mengira Celine terjatuh karena tidak leluasa bergerak, dia bergegas memasuki kamar. "Celine, ada apa?"Begitu selesai berbicara, dia langsung melihat Merlin yang terbaring diam di atas lantai. "Merlin ... kok bisa pingsan? Carlos, cepat telepon ambulans. Hasan, Hasan ...."Celine menyela teriakannya. "Dia pura-pura."Lilya berhenti berteriak, dia menatap Celine dengan kaget. "Kalau nggak percaya, tusukkan saja beberapa jarum ke tubuhnya. Kujamin dia akan melompat tinggi."Setelah dia selesai berbicara, Merlin yang berbaring di lantai mengerang pelan dan tampak sangat kesakitan. Dia memegang kepalanya sambil membuka mata. Begitu membuka mata, dia melihat sekeliling dan pada akhirnya pandangannya tertuju pada Carlos. "Kak Carlos, ada apa denganku?"Carlos tertegun.Begitu pula deng

DMCA.com Protection Status