"Oh iya, semoga kamu betah ya kuliah di sini! di sini anaknya juga ramah-ramah," ujar Gadis kepada Luna.
Gadis terlihat sangat baik kepada Luna dia selalu saja memberi tahu apapun yang Luna belum ketahui di kampus itu.
Setelah mata kuliah berakhir tiba-tiba ada seorang lelaki yang menghampiri Luna di mejanya laki-laki itu bernama Syam, yang tiba-tiba datang menghampiri meja Luna dan ingin berkenalan kepada Luna.
"Halo Luna apakah aku bisa berkenalan dengan kamu? hehehe!" seru Syam terhadap Luna yang masih malu-malu untuk beradaptasi dengan lingkungan yang baru.Luna pun tersenyum dan sedikit malu ketika Syam bertanya seperti itu kepada dirinya.
"Loh kok malah senyum saja sih, gimana aku boleh berkenalan kalau tidak kan kamu mahasiswa baru di sini jadi kita harus berkenalan dan saling tahu, siapa sebenarnya kamu," ujar Syam kepada Luna.
"Iya boleh kok apa sih yang tidak boleh kan aku juga di sini baru saja menjadi mahasiswa jadi aku harus memperbanyak temanku, Iyakan," ucap Luna dengan tersenyum kepada Syam.
Luna melihat Syam adalah sosok yang baik dan dia juga tidak mempunyai sifat yang jahat kepada Luna.
Syam, Luna dan juga gadis dan bercerita di dalam kelas mereka selalu bertanya.
Mengapa Luna pindah dari kampus Lamanya ke kampus yang baru tetapi Luna, ketika mendengarkan perkataan teman-temannya itu Luna selalu saja menyembunyikan sebenarnya mengapa dia pindah dari kampus selamanya.
"Kamu kenapa sih kok pindah dari kampus lama kamu kesini memangnya dari kampus yang lama kamu itu tidak asik ya?" tanya Syam kepada Luna.
"Sebenarnya bukannya tidak asik cuman kan aku lagi ada suatu saja jadinya aku harus pindah ke sini, tapi aku Alhamdulillah kok aku pindah di sini bertemu dengan orang-orang yang baik seperti kalian," ucap Luna dengan tersenyum kepada Gadis dan juga Syam.
"Yaelah kamu jangan seperti itu lah kita kan semua teman dan apalagi kamu orang baru di sini justru kita kalau ada orang baru seperti kamu, kita harus baik lah kan kamu belum punya teman juga jadi kita akan menjadi teman pertama kamu di kampus ini!" ucap Gadis kepada Luna.
Mereka terlihat sangat baik kepada Luna karena melihat perilaku Luna yang sangat baik dan mempunyai paras yang sangat cantik.
"Oh iya, kalau kamu di sini jangan kaget ya dengan yang namanya Brian karena dia itu adalah orang yang sangat cuek dan juga malas untuk bercerita," ucap Gadis dengan lantang kepada Luna.
"Memangnya Brian itu siapa?" tanya Luna dengan rasa penasarannya dia bertanya kepada Gadis dan juga Syam.
"Ya ampun ya sudahlah kamu tidak perlu siapa itu Brian jadi dia itu temanku tapi tidak lah kalau dia cuek hanya saja Gadis melebih-lebihkan saja berbicaranya hehehe," ujar Syam kepada Luna.
Luna pun tersenyum manis kepada kedua teman barunya itu.
Luna sangat beruntung mempunyai teman baru yang sangat baik kepadanya dan selalu saja mengajak dirinya untuk mengobrol banyak dan menceritakan semua yang ada di kampus barunya itu.
"Sudah lah kamu jangan bimbang ya. kalau kamu tidak mempunyai teman kamu sama aku saja disini aku juga akan menjadi teman baik kamu kok di sini aku janji!" ujar Gadis kepada Luna.
"Eh kalian berbicara saja dulu ya, aku mau ke kantin," ucap Syam kepada Luna dan syam meninggalkan Luna dan juga Gadis.
"Lihat tuh Luna begitu memang Syam selalu saja dia ingat kalau soal makanan tidak akan pernah lupa tentang makanan dia selalu saja gerak cepat hehehe," ujar Gadis kepada Luna dengan tersenyum manis kepadanya.
"Terima kasih ya, kalian juga sudah menyambut aku dengan baik! Aku juga di sini itu belum mempunyai teman tapi kalian sudah menegur aku duluan aku sangat senang kalau mempunyai teman sebaik kalian berdua!" seru Luna yang terlihat bahagia."Ya sudahlah santai saja aku juga ini orangnya, sama seperti kamu mudah bergaul dan juga mudah menegur orang," ucap Gadis.
"Iya terima kasih banyak ya Gadis," ucap Luna yang merasa sangat bersyukur mempunyai teman seperti Gadis.
"Ya sudah kalau begitu memangnya kamu tidak lapar? kalau kamu lapar, ayo kita ke kantin disana ada banyak makanan loh!" seru Gadis yang mengajak Luna pergi ke kantin untuk makan siang.
"Oh iya boleh tuh aku juga tadi sarapan hanya sedikit kalau begitu tunggu dulu ya, aku mau masukan buku-buku aku dan nanti kita langsung ke kantin!" tegas Luna kepada teman barunya itu.
Tak lama kemudian Gadis dan juga Luna pun bergegas untuk pergi ke kantin.
"Kamu mau makan apa? kalau mau makan bisa main aja sama aku ya karena aku kan tidak tahu di sini menunya apa saja," ujar Luna kepada teman barunya itu.
"Ya ampun kamu nanti tinggal lihat saja kok menunya banyak kalau kamu ingin yang lain juga ada kok disitu kamu tinggal pesan saja!" tegas Gadis kepada Luna yang masih malu-malu untuk bergaul di kampus barunya.
"Kamu tahu kan aku juga mahasiswa baru di sini jadi aku sedikit tidak enak
dengan suasana baru ini, jujur aku susah beradaptasi dengan lingkungan baru," ucap Luna kepada Gadis, Gadis pun tiba-tiba tertawa lepas di hadapan Luna."Kamu ini kenapa sih kamu kan sudah berkenalan dengan aku dan aku Insyaallah menjadi teman baik kamu kamu tidak perlu khawatir di kampus ini tidak ada kok yang makan orang, jadi kamu jangan khawatir seperti itu. kamu polos banget sih! mana kamu berbicaranya lembut banget lagi," ujar Gadis kepada Luna.
Gadis sudah menganggap Luna adalah saudara maka dari itu Gadis selalu saja baik kepada Luna karena dia tahu Luna adalah mahasiswa baru yang belum mempunyai teman.
"Terima kasih banyak ya, kamu sudah mengerti aku, aku tidak tahu lagi kalau tidak ada kamu mungkin aku hanya berdiam diri di kelas hehehe," ujar Luna.
"Sudahlah kamu jangan berbicara seperti itu, aku ini ikhlas berteman dengan kamu dan kalau memang kamu mahasiswa baru di kampus ini, memangnya kenapa kan tidak ada yang melarang mahasiswa baru ataupun mahasiswa lama!" tegas Gadis memberi pengertian kepada teman barunya itu.
"Iya iya, aku juga sih maunya seperti itu tapi ya kamu tahu sendiri kan aku sudah bilang tadi kalau aku sangat susah untuk beradaptasi dengan lingkungan baru tapi untung ada kamu!" tegas Luna kepada Gadis.
"Ya sudahlah, kamu jangan memikirkan hal itu intinya kan kamu sekarang tidak sendirian kamu mempunyai teman seperti aku dan kamu jangan merasa minder, walaupun kamu mahasiswa baru di sini kamu juga kan di sini mahasiswa," ujar Gadis.
Akhirnya tak lama, kemudian gadis dan juga lunas sampah ke kantin dan mereka berdua memesan menu makanan yang tersedia di kantin itu.
Saat gadis dan juga Luna memesan makanan yang ada di menu di kantin tersebut tiba-tiba ada seorang laki-laki yang membuat Luna kagum dan juga melihat tanpa mengedipkan mata.
"Eh kamu mau pesan apa? kok kamu malah bengong si ini Ibu kantin sudah menanyakan kamu mau mesan apa," ujar Gadis kepada Luna yang berdiam diri menatap seorang laki-laki yang menurut dirinya adalah seseorang yang sangat tampan.
Gadis begitu bingung melihat Luna yang berdiam diri dan memandang dengan pandangan kosong dan juga tersenyum.
"Ih kenapa sih anak ini apa yang terjadi dengan anak ini! tunggu ya Bu aku mau menyadarkan dia dulu agar dia tidak berdiam diri seperti itu," ucap Gadis kepada Ibu kantin yang sedang menawarkan menu makanan di kantin.
"Eh kamu kenapa sih sebenarnya? kok malah bengong seperti itu! ini lho menu makanannya bukan lihat di sana memangnya siapa sih yang kamu lihat?" tanya Gadis kepada Luna.
bersambung
Luna pun terkaget ketika tangan Gadis memukul bahunya dan juga dia tersadar bahwa dirinya sedang melihat seorang lelaki tampan yang duduk di kantin itu."Ya ampun aku tidak bermaksud untuk bengong hehehe," ujar Luna dengan nafas yang tidak beraturan."Kamu ini kenapa sih Apa sih yang kamu lihat kok tiba-tiba kamu diam seperti itu sudah jangan dipikir dulu! ini kamu mau makan apa di sini sudah ada semua menunya kamu tinggal pilih!" tegas Gadis kepada Luna.Akhirnya Luna pun memesan apa yang dia ingin makan.Setelah mereka memesan makanan akhirnya gadis pun mengajak Luna untuk duduk di meja dan menanyakan mengapa dirinya berdiam diri dan sempat melamun."Kamu ini kenapa sih? sinilah duduk sini dulu kita dulu di sini dan menunggu makanannya datang! aku mau tanya kamu kenapa sebenarnya tiba-tiba kamu diam seperti itu bikin aku jantungan saja!" seru gadis kepada Luna dengan bertanya sebenarnya apa yang terjadi kepada Luna."Hehehe tadi itu aku ti
"Oh Alhamdulillah kalau begitu biarkan dia istirahat dulu, nanti aku mau main sama dia Bunda!" seru Luna kepada Bunda Merlin mendengar Luna selalu saja berbagi cerita dengan anak gadisnya itu dan selalu ingin mengetahui bagaimana perkembangan dia di kampus barunya.Sementara itu Syam yang terkenal menjadi sahabat dari Brian itu belum pulang dari kampus.Ketika itu Brian dan juga Syam cerita dan duduk berdua di taman kampus."Aku mau tahu dong sebenarnya siapa sih anak baru di kelas kita! aku belum tahu dan tadi ingin aku melihatnya tapi sama sekali tidak sempat!" seru Brian kepada Syam."Oh itu namanya si Luna dia itu pindahan dari kampus apa gitu tadi dia bilang tapi aku lupa, memangnya kenapa sih tumben banget kamu nanyain siapa mahasiswa baru yang ada di kelas kita?" tanya Syam yang bingung dengan pertanyaan sahabatnya itu karena selama ini Brian sama sekali tidak memperdulikan siapapun yang ada di kelas dan juga selalu bersikap cuek."Ya
Akhirnya mereka pun makan bersama-sama satu keluarga dan mereka pun selalu saja berbahagia karena semua ketika berpindah merasakan hal kesenangan tersendiri di tempat yang baru."Ayah sebelum kita makan aku mau mengucapkan terima kasih banyak ya buat Ayah yang mau berkorban banyak untuk aku dan juga Lina," ujar Luna kepada Ayah Rian dengan memandang wajah Ayahnya itu.Luna tiba-tiba meneteskan air mata."Lah kok kamu menangis seperti itu sih? ada apa sih nak, kamu jangan seperti itulah nanti kalau kamu seperti itu mau buat Ayah menjadi bingung dan juga menjadi sedih," ucap Ayah Rian kepada Luna yang sedang meneteskan air mata di hadapannya."Ayah aku tidak perduli apa yang dikatakan orang tentang keluarga kita tapi aku merasa keluarga kita itu adalah keluarga yang harmonis yang selalu saja utuh dan selalu saja mendapatkan kebahagiaan," ucap Luna kepada Ayahnya itu.Dia merasa dirinya sangat bersalah telah banyak menuntut kepada Ayahnya.
"Ayah, Bunda Luna pamitan ya untuk pergi ke kampus," ujar Luna kepada Ayah dan Bundanya yang sedang duduk di meja makan."Ya sudah kalau begitu kamu hati-hati ya ingat belajar baik-baik dan jangan yang aneh-aneh diperbuat," ucap Bunda Merlin kepada anak gadisnya itu."Ya Bunda siap! aku tuh selalu ingat kok apa yang dikatakan Bunda dan aku tahu juga apa yang dikatakan oleh Bunda itu semuanya baik untuk aku kedepannya," ucapnya kepada Bunda Merlin dengan tersenyum bahagia di wajahnya.Akhirnya Luna pun pergi ke kampus sesampainya di kampusdia tidak sengaja bertemu dengan Brian ketika hendak masuk kelas.Luna tidak sengaja menabrak dan menjatuhkan buku yang dipegang oleh Brian."Prak,"Suara buku itu terjatuh di lantai."Ya ampun maaf ya aku tidak sengaja tadi kalau aku lihat kamu berjalan tadi pasti aku tidak akan menabrak kamu, maaf ya aku yang lalai tidak melihat kamu sedang berjalan di depanku," ujar Luna meminta maaf
"Ya ampun coba kamu lihat itu Brian juga belum mengerjakan tugasnya dan kamu lihat itu dosen memarahi dia sampai seperti itu terus gimana," ucap Gadis kepada Luna yang sedang ketakutan melihat Brian di depan kelas."Ya ampun aku udah tahu aku harus gimana ini, ya sudah kalau begitu aku juga mengangkat tangan ya mau gimana lagi orang aku juga tidak mengerjakan tugas!" ucap Luna dengan nada yang sangat lemas berpasrah diri untuk mendapatkan hukuman dari dosen.Akhirnya tidak lama kemudian Luna pun mengangkat tangannya dan bicara kepada dosennya."Saya Pak saya belum mengerjakan tugas karena saya belum terlalu mengerti bagaimana tugas yang kemarin itu," ucap Luna dengan sangat sopan kepada Bapak dosennya itu dan mengangkat tangannya."Ya sudah kalau begitu kamu harus maju kedepan sini bersama Brian! kalian ini memang tidak menghormati dosen ya! bukannya kamu mahasiswa baru tapi kenapa sudah membuat ulah!" tegas dosen itu kepada Luna dengan nada yang sangat
"Oh seperti itu ya, sebenarnya aku tidak mau bertanya sih tapi kan ya aku mau ngapain lagi di sini cuman dengan kamu jadi aku bertanya saja lah kenapa sebenarnya kamu mau pindahnya di kampus ini!" ucap Brian kepada Luna.Luna pun aku memandangi wajah Brian, dan wajah Brian sontak berubah menjadi merah karena ditatap oleh Luna."Biasa saja lah kenapa sih kok kamu takut banget ketika aku memandang wajahmu, oh iya, aku tahu dari teman-teman kalau kamu tuh orangnya sangat cuek, tapi kalau menurutku kamu tidak cuek kok," ucap Luna kepada Brian dengan senyum manis di wajahnya.Brian pun terdiam dan tidak berkata-kata apapun karena dia tidak ingin terlalu dekat dengan Luna."Kok kamu diam terus sih, berbicaralah supaya aku juga ada teman yang berbicara kalau cuman aku yang berbicara disangkanya aku orang gila lah," ucap Luna kepada Brian.Luna ingin sekali akrab kepada Brian karena dirinya tidak ingin mempunyai musuh ataupun orang yang tidak dikenal di kampus
Ketika di jalan hendak pergi ke kantin Brian pun berbicara sesuatu kepada Syam."Eh kamu tahu enggak sih tadi waktu di toilet aku melihat dengan jelas wajah mahasiswa baru itu!" tegas Brian kepada Syam."Ya terus memangnya kenapa kamu kayak tidak pernah melihat wanita saja sampai berbicara seperti itu kepadaku!" ucap Syam kepada Brian.Tiba-tiba Brian pun berhenti melangkah dan memegang pundak Syam.Brian memandang wajah Syam dan berkata lebih tegas kepada Syam."Kamu tahu kan aku seperti apa orangnya? kamu menyangka tidak sih, kalau aku bisa memandangi dia dengan dekat, waktu di hukum tadi!" seru Brian kepada Syam."eh, apaan sih kamu kok megang pundak aku seperti itu santai sajalah kenapa sih memangnya kalau kamu seperti itu, kan aku juga lebih senang soalnya kamu kelihatan seperti orang yang sangat cuek dan tidak mau bercampur dengan perempuan jadi ya biasa saja sih menurutku kalau kamu bisa memandang wajah mahasiswa baru
"Is Gadis kamu nih kenapa sih memangnya aku salah ya berbicara seperti itu tapi itu kok yang dia lakukan kepadaku dia memandangnya aku seperti orang yang sedang jatuh cinta!" seru Luna kepada teman baiknya itu yang sedang batuk dan juga menertawainya.Gadis selalu saja tertawa ketika mendengarkan perkataan dari temannya itu."Begini ya kamu jangan terlalu berfikir sampai ke sana karena kamu tahu sendiri kan, Brian itu adalah orang yang sangat cuek aku juga sudah menjelaskan semuanya kan dengan kamu!" seru Gadis.Gadis selalu saja beri tahu sesuatu kebenaran Brian tetapi sangat terlihat dari wajah yang sangat mengagumi Brian."Tidak sih aku tidak kepedean juga cuman aku hanya bertanya kepadamu, dia itu orangnya baik sepertinya karena dia tidak suka kepadaku ketika aku dan dia sama-sama dihukum," ucap Luna kepada Gadis."Ya kalau soal itu aku tidak tahu sih aku juga tidak tahu harus bilang apa dengan kamu tapi ya kamu tahu sendiri lah, bagaimana sifat
"Sudah lah ya soalnya sedikit lagi dosen kita akan masuk kamu tidak boleh bersedih seperti itu," ucap Gadis yang masih terus mengerti Luna tersenyum ketika mendengarkan perkataan Gadis.Selang 2 jam kemudian ketika telah menyelesaikan kegiatan kampusnya tiba-tiba ketika dia ingin pergi ke kantin bersama Gadis karena datang menghampiri Luna untuk mencaci-maki Luna di hadapan teman-temannya.Karina pun langsung saja masuk ke dalam kelas ketika dosen keluar dari kelas Luna dan juga Brian."Ohh kamu ya yang ngerebut pacar aku! Kamu kira kamu itu cantikn jangan seenaknya saja ya mengambil punya orang!" ucap Karina dengan sangat kasar dengan menunjuk wajah Luna yang sedang duduk dihadapannya.Emosi Luna yang memuncak ketika melihat perilaku Karina yang marah besar kepada dirinya akan tetapi Gadis tak tinggal diam saja dan mendekati Luna agar Luna tidak terlalu takut dan tidak terlalu merasa sendirian."Ada aku disini kamu jangan takut aku tid
Luna sangat heran mendengarkan perkataan dari Brian, tingkah laku Brian seakan-akan dirinya tak pernah punya salah.Sebenarnya ada apa dengan Brian Luna pun tak tahu."Kenapa sih kamu tidak merasa kalau kamu itu salah apakah telah melupakan semuanya kejadian yang tadi malam?" tanya Luna dengan sangat kecewa kepada Brian.Brian membahas apa yang sudah terjadi."Kamu kenapa marah-marah terus sudahlah marah-marah nya, kita bicarakan itu hanya berdua jangan kamu melibatkan orang lain dalam permasalahan kita!" Tegas Brian memberitahu Luna agar tidak memberitahu orang lain tentang masalah mereka.Luna yang mendengarkan hal itu pun langsung saja bertambah marah karena menurut Luna dirinya juga berhak bahagia akan tetapi Brian selalu saja menyuruhnya untuk berdiam diri dan tak berkata sama kepada siapapun."Brian, aku ini seorang perempuan aku lemah aku hanya manusia biasa aku juga membutuhkan teman untuk bercerita cara untuk menceritakan sebu
"Sebenarnya aku tidak mau jujur kepadamu, tapi aku mau menceritakan semuanya kepadamu," ucap Luna yaang tiba-tiba ingin berbicara kepada Gadis dan mengungkapkan semua perasaannya dan menceritakan keadaan hati dan juga pikirannya kepada Gadis."Ya iyalah apa gunanya aku ada di sini dan menjadi teman kamu, kalau aku tidak bisa mendengarkan semua keluh kesahmu!" tegas Gadis yang mencoba untuk memancing Luna agar Luna berbicara kepadanya karena Gadis tidak ingin melihat Luna sangat murung dan tidak bisa berkata apapun dan sangat terlihat tidak berdaya di hadapan Gadis."Sebenarnya aku mempunyai masalah dengan Brian dan itu menyakitkan sekali aku tak tahu lagi mau berbicara apa tentang dirinya, sungguh aku kesakitan dengan perlakuannya," ujar Luna yang sangat sedih dan menatap dengan tatapan yang kosong."Ketika melihat hal itu dihadapannya Gadis pun merasa sangat tersentuh hatinya karena Luna tak biasanya mempunyai sikap dan sifat seperti orang yang sangat sedih sep
"Ayah cepat sembuh ya Ayah pokoknya tidak boleh memikirkan apapun yang sangat berat ya Ayah," ujar Luna dengan menasehati Ayah Rian karena Luna sangat menginginkan agar Ayahnya sehat kembali seperti dulu lagi dan Ayahnya pun tersenyum manis kepada Luna.Akan tetapi tiba-tiba ayah Rian bertanya kepada Luna tentang Brian."Ayah mau bertanya kepadamu tentang Brian, apakah kamu dekat dengan dia kamu jawab saja dengan yang sebenarnya karena Ayah ingin sekali kamu jujur kepada Ayah," Tegas Ayah Rian dengan menatap wajah Luna.Ketika mendengarkan perkataan dari Ayahnya Luna pun kaget dan bingung hendak berbicara apa kepada Ayahnya dia merasa tertekan dan takut untuk membicara yang sesungguhnya kepada Ayah Rian."Ada apa ya? kok ayah berbicara seperti itu tidak seperti biasanya Ayah menanyakan tentang hal itu kepada aku, memangnya ada apa sih Ayah?" tanya Luna dengan sangat penasaran menatap wajah Ayahnya akan tetapi Ayahnya tak membicarakan apapun kepada d
Luna masih saja bersedih karena memikirkan apa yang dilakukan oleh Brian kepadanya ketika itu dia tak bisa berkata apapun dan selalu saja berbaring bahkan semangat untuk kuliah pun tidak ada.Akan tetapi tiba-tiba ponsel Luna pun berbunyi dan akhirnya Luna pun meraih ponselnya di atas meja."Siapa sih yang menelepon aku jam begini rasanya aku males banget deh mengangkatnya! Tapi gimana lagi aku takutnya ada keperluan kampus," ujar Luna dengan sangat pelan dan meraih ponselnya yang di atas meja.Luna pun melihat siapa yang menelponnya dan ternyata yang menelponnya adalah Gadis yang merupakan sahabat terbaiknya.Luna mengangkat telepon Gadis dan berbicara kepadanya."Iya halo... Ada apa sih Gadis tumben banget kamu jam segini menelepon aku ada apa sih?l tanya Luna dengan nada yang sangat datar.Ketika mendengarkan perkataan dari teman itu Gadis penuh rasa sangat heran dan bertanya kepada Luna."Kamu kenapa sih sensi banget seperti
Lagi-lagi Luna merasakan hal yang sangat kecewa dirinya telah mempercayai Brian sangat dalam akan tetapi Brian tak menghiraukan ketulusannya.Luna sekarang tak berarah dirinya masih saja membayangkan bahwa Brian setia kepadanya."Ya ampun aku sedih banget begini sih sudah mau tengah malam aku ingin cerita kepada Gadis tapi aku takut kalau dia menertawakan aku dengan apa yang aku rasakan sekarang," ujar Luna dengan sangat pelan dirinya takut jika Gadis tak menghiraukan dirinya jika dirinya terlalu jadi budak cinta.Luna terus-menerus menangis membayangkan semua yang terjadi pada percintaannya bersama Brian akan tetapi berbeda dengan Brian yang selalu saja merasa bodo amat dengan apa yang terjadi pada Luna.ketika itu Brian langsung saja menemui Syam yang menjadi sahabat terbaiknya itu."Enaknya kayak gini aku langsung ke rumah Syam saja, aku mau menceritakan semuanya kalau aku pendam sendiri aku malah jadi pusing lebih baik aku pergi bertemu Syam sa
"Apa kurangnya aku kenapa sampai kamu berpacaran juga dengannya," ujar Luna dengan mata yang memerah dan emosi."Kalian berdua sama-sama cantik! aku tidak bisa untuk memilih salah satu dari kalian berdua jadi tolong mengerti! Aku tidak bisa memilih antara kamu atau dia," ucap Syam menjelaskan kepada Luna.Akan tetapi Brian tak merasa dirinya melakukan kesalahan dan tak bisa meninggalkan salah satu dari mereka berdua.Luna langsung saja merasa sangat terpukul karena perasaan yang pernah dimainkan oleh lelaki idamannya."Aku tanya kepadamu, apa kurangnya aku, aku telah mempercayaimu dengan sangat dalam tetapi kenapa kamu masih saja berani untuk membohongi aku menyanjungmu di hadapan Ayah dan juga Bunda dan apa yang apakah ini yang kamu berikan kepadaku! "Tegas Luna dengan sangat marah dan kecewa kepada Brian dan menatap wajah Brian dengan sangat penuh kemarahan.Brian yang melihat kemarahan Luna pun tampak biasa saja karena dirinya masih mempun
Akhirnya Luna yang melihat sebuah cafe dirinya pun langsung saja turun dan melihat menu makanan di cafe tersebut.Akan tetapi ketika datang di kafe tersebut dan ia mendapati mobil Brian yang terparkir di depan cafe tersebut."Loh, kayaknya aku tahu deh ini mobil Brian! Tapi kok dia di sini ya dan dia tidak mengabari aku sedikitpun memangnya dia bertemu siapa sih dan apa kenapa dia harus di cafe," batin Luna yang mulai penasaran karena dia telah melihat mobil yang terparkir di depan cafe di mana dia ingin membeli makanan untuknya.tanpa basa-basi Luna pun langsung saja masuk ke dalam Cafe dan memastikan sebenarnya Brian datang bersama siapa ke tempat cafe tersebut.Ketika masuk ke dalam Cafe Luna pun melihat Brian bersama Karina yang sangat terlihat bermesraan di hadapan Luna tak kuasa Luna melihat hal itu.Luna pun langsung saja meneteskan air mata dan tak bisa berkata-kata apapun."Ini yang sedangaku lihat benar atau tidak soalnya aku
"Ya sudahlah kalau begitu aku mau bersiap-siap dulu dan mengganti pakaianku untuk bertemu dengan kamu, oke aku share lokasi aku sekarang," ujar Karina kepada Brian.Mereka berbuat janji ingin bertemu lagi karena Karina telah mengatakan bahwa dirinya sangat rindu kepada Brian.Brian pun mematikan teleponnya dan bersiap-siap untuk menjemput Karina."Aduh capek juga ya mempunyai dua wanita yang satu ingin ketemu dan yang satunya juga selalu mau dimanja," ucap Brian dengan menyombongkan dirinya bahwa dirinya mempunyai dua orang wanita sekaligus.Ketika Brian sedang bersiap-siap sementara itu Luna pun juga bersiap-siap akan keluar dari dan mencari makan karena dirinya merasa sangat lapar."Ya ampun jam segini tidak biasanya juga aku laper banget gila kira-kira sudah tidur atau belum, tapi kalau aku membangunkan dia pasti aku dimarah oleh Bunda, ya sudahlah aku pergi sendiri saja naik motor hanya mencari makanan juga," ucap Luna dengan sangat pelan