Gadis merasa ada yang aneh yang dilakukan oleh Syam, Gadis selalu saja melihat gerak-gerik Syam yang sepertinya selalu mempertemukan antara Luna dan juga Brian.
"Ada apa sih dengan Syam tiba-tiba dia datang dan mengajak aku dan juga Luna untuk berjalan-jalan tetapi begitu jauhnya kita berjalan-jalan kenapa dia membawa aku dan juga Luna bertemu dengan Brian," batin Gadis yang selalu saja penasaran.
Sebenarnya apa yang akan dilakukan oleh Syam kepada Gadis dan juga Luna. Sementara itu Luna terlihat sangat malu-malu ketika tahu di tempat itu ada Brian yang sedang berolahraga.
"Ih kamu tidak bilang kalau Brian ada di sini kan kita belum pulang ke rumah dan masih pakai pakaian kampus seperti ini!" Ujar Luna sambil mengerutkan dahinya dan memandang ke arah Syam.
"Sudahlah kamu tidak perlu munafik, kamu kan tidak keberatan kalau kamu bertemu dengan Brian, iya kan? aku tahu kok kalau kamu mengagumi Brian," ucapnya kepada Luna dengan tertawa
Luna merasa di
"Perkenalkan Bunda nama aku Gadis," ujar Gadis dengan tersenyum kepada Bunda Merlin dan juga Bunda Merlin pun berkenalan dengan Gadis dan juga tersenyum ramah."Oh iya Bunda tahu kok kalian capek kan Bunda buatkan minum dulu jangan langsung pulang ya," ujar Bunda Merlin kepada Gadis.Akhirnya Gadis dan Luna pun masuk ke dalam rumah. Gadis pun merasa sangat dihormati dengan keluarga Luna yang sangat baik.Bunda Merlin pun langsung saja ke dapur dan membuatkan minuman untuk teman dari anaknya itu."Bunda kamu kayaknya baik banget ya dia ramah banget deh," ucap Gadis yang selalu memuji Bunda Merlin kepada Luna."Iya dong Bunda itu orangnya sangat baik, aku sangat bangga mempunyai Ibu seperti beliau," ucap Luna dengan bangganya dia memuji Bundanya."Oh iya, Bunda kamu tahu tidak tadi kamu mau berjalan-jalan dengan Syam?" tanya Gadis kepada Luna.Luna pun menutup mulut Gadis dengan wajah yang sangat panik."Jangan keras-keras dong ngo
Luna tertawa sendiri ketika menghayal tentang Brian dan dia selalu saja menguji bahwa pria mempunyai paras yang sangat tampan dan juga mempunyai tubuh yang kekar dan juga berotot.Tanpa banyak memikir Luna selalu saja menyebut nama Brian ketika dia sedang sendirian dan juga tidak pernah telat untuk mengingatnya.Suatu hari ketika sedang bersiap untuk pergi ke kampus Bunda Merlin pun bertanya kepada dirinya."Sudah siap ke kampus ya?" Tanya Bunda Merlin dengan nada yang sangat lemah lembut bertanya kepada anak gadisnya yang sangat cantik itu."Iya nih Bunda lagi siap-siap untuk pergi ke kampus, soalnya hari ini dosennya sedikit lebih cepat masuknya daripada biasanya makanya itu Luna cepat-cepat untuk pergi ke kampus," ujar Luna dengan memandang wajah Bundanya."Oh seperti itu ya makanya itu tadi Bunda juga kok heran karena kamu kan tidak pernah sepagi ini untuk datang ke kampus," ucap Bunda Merlin."Ya Bunda aku kan sudah menjelaskan yang pen
Luna pun mendengarkan perkataan dari Gadis dan dia lebih memilih untuk diam tanpa berbicara sepatah katapun dan mengikuti proses pembelajaran di dalam kelas.Setelah proses pembelajaran selesai dan ketika dosen sudah keluar dari kelas Luna pun merasa lega dan langsung saja berbicara kepada Gadis."Ya ampun sumpah ya, aku kaget banget ketika dia bertanya seperti itu kepadaku dan tadi aku sedikit lagi sudah mau terlambat, kalau saja gak ada kamu tadi yang yang menyelamatkan aku huh," ucap Luna kepada Gadis karena merasa berterima kasih kepada Gadis yang telah menolongnya dan membuat alasan untuk dirinya."Ya ampun kamu tidak perlu seperti itu, kamu tahu kan Bapak dosen itu killer banget dan dia galak banget sumpah jadi aku akan melindungi kamu lah tidak mungkin aku melihat kamu seperti tadi," ucap Gadis kepada Luna.Ketika mereka mengobrol dan bercerita bahwa ada salah satu teman sekelas mereka yang berbicara di depan kelas."Teman-teman
"Apa sih kamu kenapa sih harus membahas karma! Itu sih urusan ku!" Tegas Brian kepada Syam dengan melangkah bergegas ke dalam kelas.Setelah beberapa saat dan sudah memasuki jam pulang Brian menunggu Luna di depan kelas. Selang beberapa waktu Luna keluar dari dalam kelas bersama Gadis dan juga teman-temannya dan langsung saja Brian memegang tangan Luna dan menariknya.Gadis pun sontak kaget melihat kelakuan Brian."Eh kenapa kok aku di tarik seperti itu?!" tanya Luna dengan memandang wajah Brian yang menarik tangan dari Luna."Aku mau berbicara soal baju untuk pergi ke pesta Anggun! Aku mau menawarkan kamu untuk membeli baju sekarang dan kamu tenang saja aku yang membayarnya semua," ucap Brian kepada Luna dengan menatap wajah Luna dengan sangat dekat.Luna pun gugur dan salah tingkah ketika mendengarkan semua perkataan dari Brian yang menawarkan membeli baju kepada Luna."Kamu serius?" tanya Luna kepada Brian.Gadis yang melihat
Ketika Luna sedang memikirkan alasan untuk dia keluar bersama Brian tiba-tiba ponselnya pun berbunyi dan ternyata Brian yang menelpon dirinya."Ya ampun, bagaimana ini aku harus berbicara apa kepadanya," batin Luna.Tetapi Luna dengan cepat dan sigap mengambil ponselnya dan mengangkat telepon dari Brian."Halo ..." ucap Luna memulai komunikasi kepada Brian."Iya Halo, kan aku sudah bilang kepada kamu, kalau aku mau menjemput kamu jadi bagaimana kamu sudah siap?" tanya Brian kepada Luna.Luna pun terdiam karena dia bingung harus berbicara apa kepada Brian karena dia belum berbicara semuanya kepada Ibundanya."Oh iya sedikit lagi ya nanti aku kabari kamu kalau aku sudah siap untuk kamu jemput," ucapnya kepada Brian."Oh ya oke kalau begitu, ya sudah ya aku tutup teleponnya ya," ujar Brian dengan mematikan teleponnya.Luna pun bingung dia harus berbicara seperti apa kepada Bundanya untuk diizinkan keluar bersama Brian.
"Oh iya tidak apa-apa kok, tapi setidaknya kamu menjaga bicara kamu ya, soalnya aku ini orangnya sensitif banget," ucap Luna dengan sangat lembut kepada Brian."Iya maafin aku ya kalau aku sedikit membuat hati kamu sakit dengan perkataanku, aku jadi tidak enak deh dengan kamu," ujar Brian kepada Luna.Akhirnya mereka berdua pun bergegas untuk pergi ke suatu tempat dimana tempat itu sangat bagus dan banyak sekali baju yang dipajang.ketika itu Luna cuci mata ketika memandang pakaian dan baju yang sangat indah dan juga cantik dipandang oleh mata."Ya ampun aku belum pernah lo kesini dan ini tuh seperti surga bagi perempuan," ujar Luna kepada Brian dengan tersenyum bahagia.Dia merasakan bahagia yang sangat luar biasa ketika melihat semua pakaian yang sangat cantik dan juga mewah."Ah masa sih kamu belum pernah ke sini di sini tempat baju dan gaun untuk ke pesta loh," ujar Brian kepada Luna."Ih kesini yuk, aku mau melihat yang itu loh," ujar L
"Tidak kok aku tidak kenapa-kenapa, aku hanya saja memikirkan bahwa dirimu sangat baik kepadaku sampai-sampai kamu mau membelikan aku gaun, hanya untuk pergi ke pesta ulang tahun Anggun bersamamu," ucap Luna dengan lantang kepada Brian yang bertanya kepada dirinya.Brian pun tersenyum dan memandang wajah Luna yang memerah.Tenanglah, aku tidak mau mendapatkan imbalan kok! Aku hanya ingin memberikan kamu dan itu memang benar-benar murni kemauanku," ujar Brian kepada Luna.Luna sangat bahagia ketika itu karena dia mendapatkan banyak perhatian dari Brian. Dia selalu saja membahagiakan dirinya dengan cara mendekatkan dirinya kepada Brian.Setelah beberapa saat Brian telah mengantarkan Luna pulang.Akhirnya Luna pun sampai di rumahnya dan Bunda Merlin bertanya kepada dirinya."Kenapa jam segini baru pulang?" tanya Bunda Merlin dengan tegas kepada anak gadisnya itu yang baru saja pulang bersama Brian."Bunda ini aku saja baru pu
Bunda Merlin tetap saja bertanya kepada Luna, sebenarnya apa yang terjadi mengapa dirinya sangat berbeda dengan yang biasanya.Bunda Merlin masih menatap dengan tajam mata anak gadisnya itu tetapi Luna selalu saja membuat Bunda Merlin tidak menanyakan hal itu lagi."Bunda, Bunda memangnya tidak percaya ya kepada Luna? mengapa Bunda sampai bertanya seperti itu?" tanya Luna dengan sangat lembut kepada Bunda Merlin.Dia sangat takut jika Bunda Merlin mengetahui bahwa perubahannya dilakukan untuk menutupi bahwa dirinya menyukai seorang lelaki idamannya."Bunda sama sekali tidak mengerti kenapa kamu menjadi seperti ini karena yang Bunda tahu kamu itu adalah anak yang baik, tapi sekarang kok Bunda perhatikan kamu sangat kasar sih!" tegas Bunda Merlin kepada Luna."Bunda aku tidak kasar kok kalau memang aku kasar kepada Bunda aku minta maaf ya Bunda, mungkin aku lagi kecapean saja karena banyak tugas di kampus," ujar Luna kepada Bunda Merlin.Sonta
"Sudah lah ya soalnya sedikit lagi dosen kita akan masuk kamu tidak boleh bersedih seperti itu," ucap Gadis yang masih terus mengerti Luna tersenyum ketika mendengarkan perkataan Gadis.Selang 2 jam kemudian ketika telah menyelesaikan kegiatan kampusnya tiba-tiba ketika dia ingin pergi ke kantin bersama Gadis karena datang menghampiri Luna untuk mencaci-maki Luna di hadapan teman-temannya.Karina pun langsung saja masuk ke dalam kelas ketika dosen keluar dari kelas Luna dan juga Brian."Ohh kamu ya yang ngerebut pacar aku! Kamu kira kamu itu cantikn jangan seenaknya saja ya mengambil punya orang!" ucap Karina dengan sangat kasar dengan menunjuk wajah Luna yang sedang duduk dihadapannya.Emosi Luna yang memuncak ketika melihat perilaku Karina yang marah besar kepada dirinya akan tetapi Gadis tak tinggal diam saja dan mendekati Luna agar Luna tidak terlalu takut dan tidak terlalu merasa sendirian."Ada aku disini kamu jangan takut aku tid
Luna sangat heran mendengarkan perkataan dari Brian, tingkah laku Brian seakan-akan dirinya tak pernah punya salah.Sebenarnya ada apa dengan Brian Luna pun tak tahu."Kenapa sih kamu tidak merasa kalau kamu itu salah apakah telah melupakan semuanya kejadian yang tadi malam?" tanya Luna dengan sangat kecewa kepada Brian.Brian membahas apa yang sudah terjadi."Kamu kenapa marah-marah terus sudahlah marah-marah nya, kita bicarakan itu hanya berdua jangan kamu melibatkan orang lain dalam permasalahan kita!" Tegas Brian memberitahu Luna agar tidak memberitahu orang lain tentang masalah mereka.Luna yang mendengarkan hal itu pun langsung saja bertambah marah karena menurut Luna dirinya juga berhak bahagia akan tetapi Brian selalu saja menyuruhnya untuk berdiam diri dan tak berkata sama kepada siapapun."Brian, aku ini seorang perempuan aku lemah aku hanya manusia biasa aku juga membutuhkan teman untuk bercerita cara untuk menceritakan sebu
"Sebenarnya aku tidak mau jujur kepadamu, tapi aku mau menceritakan semuanya kepadamu," ucap Luna yaang tiba-tiba ingin berbicara kepada Gadis dan mengungkapkan semua perasaannya dan menceritakan keadaan hati dan juga pikirannya kepada Gadis."Ya iyalah apa gunanya aku ada di sini dan menjadi teman kamu, kalau aku tidak bisa mendengarkan semua keluh kesahmu!" tegas Gadis yang mencoba untuk memancing Luna agar Luna berbicara kepadanya karena Gadis tidak ingin melihat Luna sangat murung dan tidak bisa berkata apapun dan sangat terlihat tidak berdaya di hadapan Gadis."Sebenarnya aku mempunyai masalah dengan Brian dan itu menyakitkan sekali aku tak tahu lagi mau berbicara apa tentang dirinya, sungguh aku kesakitan dengan perlakuannya," ujar Luna yang sangat sedih dan menatap dengan tatapan yang kosong."Ketika melihat hal itu dihadapannya Gadis pun merasa sangat tersentuh hatinya karena Luna tak biasanya mempunyai sikap dan sifat seperti orang yang sangat sedih sep
"Ayah cepat sembuh ya Ayah pokoknya tidak boleh memikirkan apapun yang sangat berat ya Ayah," ujar Luna dengan menasehati Ayah Rian karena Luna sangat menginginkan agar Ayahnya sehat kembali seperti dulu lagi dan Ayahnya pun tersenyum manis kepada Luna.Akan tetapi tiba-tiba ayah Rian bertanya kepada Luna tentang Brian."Ayah mau bertanya kepadamu tentang Brian, apakah kamu dekat dengan dia kamu jawab saja dengan yang sebenarnya karena Ayah ingin sekali kamu jujur kepada Ayah," Tegas Ayah Rian dengan menatap wajah Luna.Ketika mendengarkan perkataan dari Ayahnya Luna pun kaget dan bingung hendak berbicara apa kepada Ayahnya dia merasa tertekan dan takut untuk membicara yang sesungguhnya kepada Ayah Rian."Ada apa ya? kok ayah berbicara seperti itu tidak seperti biasanya Ayah menanyakan tentang hal itu kepada aku, memangnya ada apa sih Ayah?" tanya Luna dengan sangat penasaran menatap wajah Ayahnya akan tetapi Ayahnya tak membicarakan apapun kepada d
Luna masih saja bersedih karena memikirkan apa yang dilakukan oleh Brian kepadanya ketika itu dia tak bisa berkata apapun dan selalu saja berbaring bahkan semangat untuk kuliah pun tidak ada.Akan tetapi tiba-tiba ponsel Luna pun berbunyi dan akhirnya Luna pun meraih ponselnya di atas meja."Siapa sih yang menelepon aku jam begini rasanya aku males banget deh mengangkatnya! Tapi gimana lagi aku takutnya ada keperluan kampus," ujar Luna dengan sangat pelan dan meraih ponselnya yang di atas meja.Luna pun melihat siapa yang menelponnya dan ternyata yang menelponnya adalah Gadis yang merupakan sahabat terbaiknya.Luna mengangkat telepon Gadis dan berbicara kepadanya."Iya halo... Ada apa sih Gadis tumben banget kamu jam segini menelepon aku ada apa sih?l tanya Luna dengan nada yang sangat datar.Ketika mendengarkan perkataan dari teman itu Gadis penuh rasa sangat heran dan bertanya kepada Luna."Kamu kenapa sih sensi banget seperti
Lagi-lagi Luna merasakan hal yang sangat kecewa dirinya telah mempercayai Brian sangat dalam akan tetapi Brian tak menghiraukan ketulusannya.Luna sekarang tak berarah dirinya masih saja membayangkan bahwa Brian setia kepadanya."Ya ampun aku sedih banget begini sih sudah mau tengah malam aku ingin cerita kepada Gadis tapi aku takut kalau dia menertawakan aku dengan apa yang aku rasakan sekarang," ujar Luna dengan sangat pelan dirinya takut jika Gadis tak menghiraukan dirinya jika dirinya terlalu jadi budak cinta.Luna terus-menerus menangis membayangkan semua yang terjadi pada percintaannya bersama Brian akan tetapi berbeda dengan Brian yang selalu saja merasa bodo amat dengan apa yang terjadi pada Luna.ketika itu Brian langsung saja menemui Syam yang menjadi sahabat terbaiknya itu."Enaknya kayak gini aku langsung ke rumah Syam saja, aku mau menceritakan semuanya kalau aku pendam sendiri aku malah jadi pusing lebih baik aku pergi bertemu Syam sa
"Apa kurangnya aku kenapa sampai kamu berpacaran juga dengannya," ujar Luna dengan mata yang memerah dan emosi."Kalian berdua sama-sama cantik! aku tidak bisa untuk memilih salah satu dari kalian berdua jadi tolong mengerti! Aku tidak bisa memilih antara kamu atau dia," ucap Syam menjelaskan kepada Luna.Akan tetapi Brian tak merasa dirinya melakukan kesalahan dan tak bisa meninggalkan salah satu dari mereka berdua.Luna langsung saja merasa sangat terpukul karena perasaan yang pernah dimainkan oleh lelaki idamannya."Aku tanya kepadamu, apa kurangnya aku, aku telah mempercayaimu dengan sangat dalam tetapi kenapa kamu masih saja berani untuk membohongi aku menyanjungmu di hadapan Ayah dan juga Bunda dan apa yang apakah ini yang kamu berikan kepadaku! "Tegas Luna dengan sangat marah dan kecewa kepada Brian dan menatap wajah Brian dengan sangat penuh kemarahan.Brian yang melihat kemarahan Luna pun tampak biasa saja karena dirinya masih mempun
Akhirnya Luna yang melihat sebuah cafe dirinya pun langsung saja turun dan melihat menu makanan di cafe tersebut.Akan tetapi ketika datang di kafe tersebut dan ia mendapati mobil Brian yang terparkir di depan cafe tersebut."Loh, kayaknya aku tahu deh ini mobil Brian! Tapi kok dia di sini ya dan dia tidak mengabari aku sedikitpun memangnya dia bertemu siapa sih dan apa kenapa dia harus di cafe," batin Luna yang mulai penasaran karena dia telah melihat mobil yang terparkir di depan cafe di mana dia ingin membeli makanan untuknya.tanpa basa-basi Luna pun langsung saja masuk ke dalam Cafe dan memastikan sebenarnya Brian datang bersama siapa ke tempat cafe tersebut.Ketika masuk ke dalam Cafe Luna pun melihat Brian bersama Karina yang sangat terlihat bermesraan di hadapan Luna tak kuasa Luna melihat hal itu.Luna pun langsung saja meneteskan air mata dan tak bisa berkata-kata apapun."Ini yang sedangaku lihat benar atau tidak soalnya aku
"Ya sudahlah kalau begitu aku mau bersiap-siap dulu dan mengganti pakaianku untuk bertemu dengan kamu, oke aku share lokasi aku sekarang," ujar Karina kepada Brian.Mereka berbuat janji ingin bertemu lagi karena Karina telah mengatakan bahwa dirinya sangat rindu kepada Brian.Brian pun mematikan teleponnya dan bersiap-siap untuk menjemput Karina."Aduh capek juga ya mempunyai dua wanita yang satu ingin ketemu dan yang satunya juga selalu mau dimanja," ucap Brian dengan menyombongkan dirinya bahwa dirinya mempunyai dua orang wanita sekaligus.Ketika Brian sedang bersiap-siap sementara itu Luna pun juga bersiap-siap akan keluar dari dan mencari makan karena dirinya merasa sangat lapar."Ya ampun jam segini tidak biasanya juga aku laper banget gila kira-kira sudah tidur atau belum, tapi kalau aku membangunkan dia pasti aku dimarah oleh Bunda, ya sudahlah aku pergi sendiri saja naik motor hanya mencari makanan juga," ucap Luna dengan sangat pelan