Home / Fantasi / PWSPD 2 : AKHIR DUNIA / BAB 28 RUMAH PERLINDUNGAN ANTASA

Share

BAB 28 RUMAH PERLINDUNGAN ANTASA

Author: Ummi
last update Last Updated: 2024-10-29 19:42:56

Pagi ini Rama membeli roti daging untuk sarapan mereka dan beberapa air mineral. Setelah selesai membereskan tenda, mereka dengan cepat melakukan perjalanan menuju rumah perlindungan Antasa yang Aryo maksud.

Mereka berjalan dengan Rama di depan bersama Lilia yang terbang di atasnya, ditengah ada Aryo, Susmita dan Denis, serta Fatta dan Baxia yang berkamuflase berada paling belakang untuk antisipasi monster jika muncul.

[Tuan Muda, aku mendeteksi kristal pelangi] Tiba-tiba saja Ara memberikan informasi.

"Bukankah kristal pelangi berada di alam Jien?" tanya Rama dengan sorot wajah berpikir.

[Benar, ada portal yang terbuka di sekitar sini] kata Ara lagi.

'Lilia, coba kau dan Baxia telusuri hutan ini, kata Ara ada portal yang terbuka.' jelas Rama.

'Baik Tuan Muda!!' sahut Lilia bersama Baxia, mereka berdua dengan cepat melesat dan mengitari sekitaran hutan.

Benar saja tidak jauh dari posisi Rama, ada portal yang terbuka di tengah danau.

'Tuan muda, portal ini berada di tengah-tengah
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

  • PWSPD 2 : AKHIR DUNIA   BAB 29 KRISTAL PELANGI

    "Lilia!! Baxia!! Serang mereka!!" Perintah Rama. Karena perintah Tuannya telah keluar, maka Lilia dan Baxia tak segan-segan menampakkan diri. Namun bukannya ketakutan, para Nukud kemudian bersiap dengan formasi mereka."Monster neraka... Monster neraka...datanglah, disini ada santapan untukmu, darah segar!!daging segar!! Untuk penghuni neraka keabadian!!" Semua Nukud merapalkan mantra dan terbukalah sebuah gerbang di dalam portal alam Jien. Sebuah gerbang neraka yang membuka pintu terhadap para roh kematian.[Monster neraka, penyantap mahluk hidup termasuk manusia, gerakannya lambat, namun ia memiliki kekuatan yang besar dan pertahanan yang kuat] jelas Ara. "Rrrr.... Rrraaaa.... Rrraaaoooww!!" Para Nukud memanggil monster neraka dengan bentuk manusia besar berkepala 3,mata mereka seperti mencuat keluar, Rambut mereka mekar seperti duri landak dengan taring yang menjulur hingga ke belakang telinganya. Dengan sigap Lilia dan Baxia menghajar dan membakar monster neraka. "Graaaahh!!"

  • PWSPD 2 : AKHIR DUNIA   BAB 30 KEADAAN DI RUMAH PERLINDUNGAN

    "Kita harus kabur!! Aku sudah lama curiga, rumah perlindungan ini sangat tidak beres!!" kata Gani, salah satu pahlawan yang mengalami kecacatan pada tangannya. Meski dalam keadaan cacat, Gani masih punya kuasa pada kekuatannya, meski tidak sehebat dulu. "Apa maksudmu? Setidaknya di sini kita bisa makan dengan nikmat, tempat terjamin dan juga tidak perlu menghadang portal-portal sialan itu!!" sahut Rendra, ia juga salah satu pahlawan yang mengalami kecacatan pada bagian tubuhnya, salah satu kakinya putus ketika melakukan penghadangan. Kebanyakan warga di rumah perlindungan adalah orang biasa dan para pahlawan yang mengalami kecacatan tubuh, mereka diberi tunjangan namun sudah tidak memungkinkan ketika melakukan penghadangan. "Kau tidak lihat situasi saat ini? Lihatlah, jika ada warga baru yang datang, maka akan ada warga lama juga yang menghilang!!" sahut Gani lagi, insting pahlawannya masih merasakan ada yang tidak beres dari rumah perlindungan ini. Bahkan mereka juga dilarang kelu

  • PWSPD 2 : AKHIR DUNIA   BAB 31 BERTEMU LAGI!

    Gani menatap Rama yang memulai pertarungan dengan beberapa orang memakai jubah bertudung layaknya penyihir. Rama bahkan memiliki 2 hewan spiritual tertinggi, Naga langit yang terkenal di kalangan pahlawan. "Apa dia benar-benar Rama?" gumam Gani, ia bahkan tak berkedip melihat pertarungan yang teramat dahsyat itu. Bahkan kini para Nukud yang mulai merapal mantra untuk membuka gerbang neraka mulai memunculkan sosok-sosok monster mengerikan. "Gani, tak ada waktu kita harus menyelamatkan Rendra dan warga lainnya!! Mumpung mereka sedang sibuk bertarung!!" kata Veri, membuat Gani tersadar dan dengan cepat melesat kearah gerobak tahanan. Meski dengan tangan satu, namun kekuatan pahlawan Gani masih aktif sehingga memudahkannya untuk menghancurkan gerobak tahanan itu. "Cepat keluar!!" seru Gani, salah satu Jien menyadarinya kemudian ia mulai bergulat menyerang Gani, beruntung Fatta dengan sigap membantu Gani. "Kau siapa Tuan?" tanya Fatta yang menyadari kehadiran Gani. "Aku Gani, aku sala

  • PWSPD 2 : AKHIR DUNIA   BAB 32 KEKUATAN MEREGENERASI

    "Ini seperti sihir!! Bagaimana bisa tanganmu seperti tidak pernah terputus?" Veri memegangi tangan Gani dan memperhatikannya dengan seksama. "Kakimu kembali utuh!! Benar-benar suatu keajaiban!!" Rory yang juga sedang memperhatikan kaki Rendra ikut berkomentar. "Apa yang terjadi pada kalian?" tanya prof Arkan penasaran."Ada seorang teman yang membantu, namun dia sudah pergi tadi dan kami membawa orang-orang yang ia titipkan di sini," jelas Gani yang sedang berakting, karena nyatanya Rama dan Fatta ikut bersama Aryo, Susmita dan Denis ke rumah perlindungan. Mereka harus kembali memastikan para Nukud dan Jien yang menyamar sudha tidak ada di dalam rumah perlindungan Antasa. "Sayang sekali, aku ingin bertemu dengan temanmu itu, banyak pahlawan cacat yang mungkin bisa ia bantu!" kata prof Arkan dengan wajah sedih."Lalu apa yang terjadi? Kudengar ada sebuah portal dan menumbalkan manusia?" tanya prof Arkan kembali."Portal? Portal apa? Kami hanya sedang berkeliling tadi kemudian bertemu

  • PWSPD 2 : AKHIR DUNIA   BAB 33 PROF ARKAN

    Sesampainya di ruangan yang merupakan kantin besar bagi warga di rumah perlindungan Antasa, Rama menatap ruangan itu takjub. Ruangan itu berbentuk bulat dengan 4 pintu masuk yang berbeda, ada 4 dapur yang menyiapkan semua makanan dan minuman yang siap saji. Setiap orang mengantri di setiap dapur tanpa adanya perbedaan. Baik pensiunan pahlawan maupun warga biasa mendapatkan perlakuan yang sama. "Ada 3 lantai di permukaan, lantai paling atas untuk para anggota dewan, lantai kedua untuk Lab, lantai ketiga pintu masuk dan pendaftaran, sedangkan lantai ke 4 dan 6 adalah kamar, lantai 5 ruangan makan ini," Gani memberitahukan informasi yang ia ketahui kepada Rama tentang rumah perlindungan Antasa, "Lantai ke 7 dan 8 adalah tempat bercocok tanam." Lanjut Gani, ia kemudian berbisik, "katanya masih ada lantai lainnya, namun tak ada yang tau itu tempat apa, bisa jadi tempat penyimpanan stok makanan!""Lab itu tempat apa?" tanya Rama, ia agak penasaran dengan tempat yang dimaksud Lab oleh Gani.

  • PWSPD 2 : AKHIR DUNIA   BAB 34 KEKUATAN PENYEMBUHAN RAMA

    Entah mengapa prof Arkan mengikuti Rama terus seharian ini, ia membicarakan banyak hal dan terkadang hanya memperhatikan apa yang Rama perbuat. Rama jadi teringat seseorang, paman Zao. Membuatnya rindu, terakhir kali ia ke Mekarsari, ia belum sempat ke Mekaragung. Bukan hanya paman Zao, Rama juga belum menemui yang lainnya. Entah mengapa ada rasa takut pula menghampiri Rama ketika bertemu mereka. Rama berbalik menatap prof Arkanq, "paman, mengapa kau mengikutiku?" tanya Rama, Fatta juga menatap prof Arkan. "Aku hanya ingin mengikutimu, apakah tidak boleh?" tanya prof Arkan dengan wajah tak berdosa. "Apa alasannya?" tanya Rama lagi. "Tidak ada alasan, kau bisa berbuat apapun, aku hanya ikut saja." jawab prof Arkan lagi. Rama menggeleng pelan, merasa ada yang aneh pada prof Arkan. "Apa paman ingin menanyaiku tentang sesuatu, atau paman penasaran pada sesuatu di dalam diriku?" tanya Rama lagi."Aku...!" Prof Arkan akan menjawab, tapi pembicaraan mereka terputus karena seseorang bagi

  • PWSPD 2 : AKHIR DUNIA   BAB 35 PENCIPTA ONSHOP

    Setelah mengetahui di mana kamar Rama dari dewan persiapan, prof Arkan maupun prof Syabil dengan cepat menuju ke kamar yang dimaksud. Sesampainya di sana Rama sedang rebahan santai, sementara Fatta sedang melatih ototnya. "Rama bisa kita bicara?" tanya prof Arkan, prof Syabil yang tidak mau kalah juga ikut merangsek maju. "Aku juga..." kata prof Syabil. Rama menatap kedua orang pria di depannya dan menghela napas. "Prof Arkan, apa yang kau ingin tanyakan?" tanya Rama dengan ekspresi serius. "Apa kau bisa ikut ke ruanganku?" tanya prof Arkan lagi, kali ini ia juga terlihat serius. Rama menghela napas kemudian berdiri. "Baiklah..." katanya. Fatta langsung mengikuti Rama karena itulah tugasnya."Bisakah dia tidak ikut?"tanya prof Arkan lagi. Fatta terlihat menatap Rama, Rama menggeleng dan berkata, "aku tidak pernah merahasiakan apapun darinya, kau bisa bicara tanpa sungkan, atau tidak sama sekali." kata Rama lagi. "Baiklah..." Prof Arkan jelas mengalah, ia lalu menatap prof Syabi

  • PWSPD 2 : AKHIR DUNIA   BAB 36 RENCANA LANJUTAN

    "Rama benar, semua kerusakan ini adalah ulah kita juga, akibat keserakahan dan ketamakan umat manusia, sehingga membuat dunia hancur!!" Jonas terlihat kalut, "aku hanya berharap mereka keturunanku bisa bertahan nantinya," katanya lagi sembari menopangkan tubuhnya di meja. "Rama, aku tau segala bentuk kerusakan ini ulah kita, namun bagaimana nasip para penerus yang tidak mempunyai salah? Apakah mereka harus merasakan kesulitan hidup di jaman ini? Apa kau tidak bisa menolong?" tanya prof Arkan lagi dengan tatapan sendu. Rama menggeleng, "aku hanya akan berusaha membuat portal itu tertutup, sementara ini ada yang harus aku lakukan di rumah perlindungan ini," kata Rama, ia lalu meminta Ara menyiapkan 3 botol elixir antimagic potion. Ara mengeluarkan 3 elixir antimagic potion, para prof tercengang melihat Ara bisa melakukan itu, mereka bahkan belum pernah melihat cairan yang Ara keluarkan. "Minumlah ini Jika kalian percaya padaku," Rama menyerahkan kepada mereka per botol elixir antimag

Latest chapter

  • PWSPD 2 : AKHIR DUNIA   BAB 148 ARASH!!

    Hari kelahiran sang putra Adipati "Oeeeekkkk.... Oeeeekkk!!" suara tangis bayi lelaki menggema di waktu subuh, saat itu hari mulai berganti dari gelap menuju terang. Di hari kelahirannya, burung-burung berkicau riang, angin berhembus dengan tenang. Melisa menatap bayi lelaki yang kini berada di pangkuannya dengan tatapan sayang. "Namamu Arash, artinya cahaya... Ibu harap kau akan menjadi cahaya yang menerangi kegelapan, cahaya yang menghangatkan." Melisa kemudian mencium lembut bayi lelakinya, air mata menetes di pipinya. "Ketahuilah Arash, ibu maupun ayahmu Rama, mencintaimu... Sangat mencintaimu nak!!" kata Melisa, ia begitu lemah, jadi ia memberikan bayi itu kepada Fatta. Melisa kemudian bersandar dan tak lama setelah itu ia menghembuskan napas terakhirnya dengan senyum dan bekas tetesan air matamata di pipinya. "Nona Melisa..." Fatta, Lilia dan Baxia menangis pilu mengantar kepergian dari Melisa. Melisa berjuang dengan sekuat tenaga saat mengandung Arash, karena ke

  • PWSPD 2 : AKHIR DUNIA   BAB 146 PENGORBANAN!!

    Rama menatap Ara tak percaya, bagaimana bisa ia menyegel Raja Iblis di dalam tubuh anaknya yang bahkan belum lahir? Rama akan merasa sangat berdosa kepada anaknya, ia akan menjadi seorang ayah durhaka kepada anaknya, tapi ia harus menyelamatkan orang banyak. Dia harus berkorban!! (Tuan Muda, aku hanya memberikan informasi yang kau butuhkan, apapun keputusanmu itu diluar kendaliku) Ara paham dengan perasaan yang kini menghampiri Rama. "Apa tidak ada cara lain?" tanya Rama dengan genangan airmata yang tertahan di matanya. "Bagaimana anakku akan menjalani harinya dengan jiwa Raja Iblis yang tersegel di dalam tubuhnya?" (Tidak ada waktu lagi Tuan Muda, kekuatan Raja Iblis semakin membesar, jika ia berhasil membentuk tubuhnya maka kau tidak akan bisa melawannya lagi) Ara juga merasakan kesedihan yang Rama rasakan karena mereka terhubung. Rama menatap nanar pusaran darah yang terlihat makin membesar, Rama kemudian mengaktifkan pusaka Naga dan menyerap jiwa Raja Iblis. Dia tidak me

  • PWSPD 2 : AKHIR DUNIA   BAB 145 PENYEGELAN RAJA IBLIS

    "Aku ingin bertemu Yang Mulia..." kata Rama kepada kasim Han, kasim Han terlihat bingung. "Tuan, tadi Yang Mulia berpesan untuk tidak mengganggunya, siapapun dilarang masuk." jelas Kasim Han. "Apa kau tidak bisa mengabarkan kepadanya kalau aku yang datang? Ada hal yang sangat penting yang harus aku laporkan..." kata Rama lagi, meski ia dekat dengan Raja Baskara, Rama tak pernah melanggar batas. Rama tetap menghormati temannya itu sebagai seorang Raja. "Baiklah Tuan Muda, aku akan mencoba memberitahunya..." kata kasim Han lagi, ia kemudian masuk ke dalam untuk melapor. Tidak berapa lama kasim Han keluar, ia terlihat menggelengkan kepalanya. "Tuan Muda, maaf Yang Mulia tidak bisa diganggu, ia hanya berpesan untuk datang ke pestanya malam ini dan kau bisa melapor saat itu..." kata kasim Han, kasim Han jelas mengenal Rama, ia juga tau seberapa dekat Raja Baskara dengan Rama. Namun ia juga tidak bisa memaksakan kehendak Raja Baskara yang saat ini tidak bisa di ganggu. Rama mengang

  • PWSPD 2 : AKHIR DUNIA   BAB 144 PERASAAN TIDAK NYAMAN

    Saat itu Alan sedang menatap dari kejauhan pertemuan Rama dengan pejabat Huang. Setelah beberapa lama akhirnya Rama, Fatta dan Rizal terlihat undur diri. Alan dengan jelas melihat tatapan pejabat Huang sangatlah penuh misteri saat menatap Rama. Bahkan Alan tak pernah menyangka kalau pejabat Huang adalah Raja Iblis yang menyamar. 'Mungkinkah pejabat Huang menyadari siapa bang Rama?' gumam Alan. "Bang Rama!!" tegur Alan ketika ia melihat Rama, Rizal dan Fatta mulai mendekat ke arah tempatnya bersembunyi. "Alan!!" Rama terlihat senang bertemu Alan, "mana Pandu?" tanya Rama setelah menyadari tidak adanya keberadaan Pandu di sekitar Alan. Karena setau Rama, Alan dan Pandu jarang terpisah. "Pandu sedang menjaga seorang gadis, kami hampir menabraknya semalam!! Dan... Ada yang ingin ku bicarakan denganmu bang!!" kata Alan dengan wajah serius. Baru kali ini Rama melihat Alan bicara serius. Artinya ia perlu tempat untuk bicara agar tidak ada yang bisa mendengar, setelah agak menj

  • PWSPD 2 : AKHIR DUNIA   BAB 143 PERTEMUAN RAMA DAN RAJA IBLIS

    Alan menatap gadis yang masih tak sadarkan diri itu, wanita ini memiliki kecantikan yang tidak biasa, riasannya terlihat tebal, karena kini riasan itu mulai luntur membuat wajah cantiknya tak terlihat. Namun Alan masih bisa tau kalau gadis yang kini ada di depannya memiliki wajah yang cantik. "Mengapa kau menatapnya seperti itu?" tanya Pandu. Alan meletakkan jari telunjuknya di bibir, "aku hanya heran apa yang membuatnya ketakutan hingga kabur dalam keadaan seperti ini?" kata Alan dengan suara pelan. Seorang pelayan wanita paruh baya masuk, Alan memintanya untuk membersihkan wanita itu. Setelah wanita paruh baya itu masuk, Alan dan Pandu segera keluar dari kamar. "Apa mungkin ia gadis yang dijual sehingga melarikan diri?" pikir Pandu. "Bisa jadi!! Tapi anehnya ia berlari dari arah hutan, dari mana kira-kira ia kabur?" pikir Alan, belum sempat ia mendapat jawaban dari apa yang ia pikirkan, terdengar suara teriakan dari arah kamar. "Kyyyaaaa!!" Alan dan Pandu masuk k

  • PWSPD 2 : AKHIR DUNIA   BAB 142 TERLAMBAT!!

    Rama, Fatta dan Rizal terlambat datang, ketika sampai di tempat kejadian sudah ada beberapa mayat dan prajurit yang terluka serta ada 4 kereta kuda. "Apa yang terjadi?" tanya Fatta kepada beberapa prajurit yang masih sadar. Namun mereka tak bisa menjawab karena masih terlalu lemah. "Fatta!! Rizal!! berikan ini terlebih dulu kepada mereka!!" kata Rama ketika melihat prajurit itu kesakitan, Fatta dan Rizal lalu bergerak dengan cepat mengobati prajurit yang masih bisa di tolong. "Siiiiinnng!!" Seketika rasa sakit karena tembakan dan sabetan pedang menghilang dari tubuh mereka. Mereka pulih dengan cepat. "Tuan terima kasih!!" Beberapa prajurit mulai menunduk hormat, bahkan Sersan Wawan juga langsung di bawa ke hadapan Rama. Bersyukurlah masih ada detak jantungnya, karena Elixir Healing potion tidak akan bisa menyelamatkan nyawa seseorang yang telah berhenti berdetak. "Glek!! Glek!! Glek!!" Sersan Wawan menghabiskan cairan yang Rama berikan dengan gerakan yang lemah, seketik

  • PWSPD 2 : AKHIR DUNIA   BAB 141 HARI PERAMPOKAN!!

    "Kau yakin ini rumahnya?" tanya Bakrie kepada Danang, Danang mengangguk dengan mantap. "Aku tidak akan melupakan tempat ini, di sinilah aku melihat siluman itu kak Bakrie!!" kata Danang tanpa keraguan. Bukan Bakrie tak percaya, hanya saja titik lokasi pertemuan antara ketuanya dan siluman Harimau juga berada di rumah ini. "Apakah mungkin orang itu adalah siluman Harimau?" gumam Bakrie ragu. "Maksudmu apa kak Bakrie?" tanya Danang bingung, jelas ia mendengar Bakrie mengatakan soal siluman Harimau tadi. "Apa yang kalian lakukan di sini?" tanya Cacao ketika Bakrie akan menyahut. Padahal Bakrie dan Danang sudah berada di tempat paling tersembunyi dan tak terlihat. "Wush!!" Danang sudah akan menyerang Cacao, namun gerakan pemuda itu sangat cepat dan tak terbaca mata biasa. "Wush!!" "Tap!!" "Brught!!" Dengan cepat Danang dijatuhkan oleh Cacao. "Tuan Cacao!! Maafkan kami!!" Bakrie yang mengetahui siapa Cacao langsung berlutut. "Kau mengenalku rupanya?" Cacao m

  • PWSPD 2 : AKHIR DUNIA   BAB 140 DONA

    "Bagaimana dengan persiapan kalian?" tanya Raja Iblis terhadap Badara, pelayannya yang merupakan siluman harimau itu menunduk. "Tuan, kami sedang merencanakan perampokan upeti dari beberapa desa, setelah upeti terkumpul, kita bisa membeli beberapa barang untuk melakukan ritual besar pembangkitanmu!!" jelas Badara."Jangan kecewakan aku Badara, dulu kalian telah gagal melakukan pembangkitanku, cukup satu kali aku memaafkan kecerobohan kalian!!" tegas Raja Iblis, ia mengibas jubahnya dengan kasar. "Tuan, kali ini kami tidak akan membiarkan ritual pembangkitanmu gagal!!" janji siluman Harimau. Mata Raja Iblis berkilat merah, jika marah ia akan semakin lapar, seharusnya ia akan makan 3 hari lagi, namun rasa laparnya semakin hari semakin besar. "Cacao!!" panggil Raja Iblis. Dengan secepat angin Cacao muncul di depan Raja Iblis dengan bersujud. "Tuan!!""Aku merasa lapar, carikan gadis untukku!!" Cacao terkejut, belum ada waktu seminggu dari hari terakhir Raja Iblis makan, ia sudah mu

  • PWSPD 2 : AKHIR DUNIA   BAB 139 MERASA TERSAINGI

    Rizal menunggang kudanya dengan cepat, ia harus segera menyampaikan informasi ini kepada Rama. Rizal hanya membawa bekal seadanya, ia akan memangkas waktu istirahat, karena begitu sampai dan bertemu Rama akan mudah untuk kembali. *** "Alan, apa yang kau lakukan di sini?" tanya pejabat Huang saat mendapati Alan membaca buku yang tidak biasa, buku itu dari masa depan dan diberikan oleh Rama. Alan menutup buku itu dengan tenang, ia sudah membuat sampul pada bagian buku sehingga orang lain tidak akan curiga, namun Alan tidak tau kalau Raja Iblis aka pejabat Huang, telah melihat sebagian isi buku yang Alan baca. "Hanya mengisi waktu sebelum masuk ke kelas, Tuan sendirian?" tanya Alan sopan. Ia selalu menatap takjub pejabat Huang, entah mengapa pejabat Huang selalu bisa membuat orang lain untuk senang berada di dekatnya. Karena pejabat Huang memang menggunakan kemampuan sihirnya agar orang lain menyukainya. "Benar, aku menerima undangan makan dari Raja Baskara. Apa kau mau ikut? Ak

DMCA.com Protection Status