Share

Bab 54

Penulis: Lara Aksara
last update Terakhir Diperbarui: 2024-12-30 05:00:09

Katon terkesiap. Ia bergerak cepat berlari bersamaan dengan tubuh Ratih yang memberontak dan berusaha melawan dekapan penculiknya. Namun, secepat langkah kaki Katon, secepat itu juga tubuh Ratih melemas. Tentu saja ia dibius karena sepintas Katon melihat tangan pria besar yang merenggut Ratih juga membekap mulut gadis itu.

Kedua pria tersebut mendorong tubuh lemas Ratih masuk ke dalam sebuah mobil Alphard hitam yang mendadak berhenti di dekat mereka. Teriakan Katon diabaikan kawanan tersebut. Pintu mobil itu menutup dan melaju sedetik sebelum Katon sempat meraih pegangan pintunya.

“Bangsat!!” Katon mengumpat keras. Tanpa membuang waktu, Katon berlari menuju taksi pesanan Ratih yang masih menunggu. Ia membuka dan menutup pintu dengan kasar, mengejutkan sopirnya. “Kejar mobil itu!” perintahnya kasar dalam Bahasa Inggris sambil menunjuk Alphard yang membawa Ratih.

Untuk sesaat pengemudi itu kebingungan. Ia menunggu penumpang wanita mengapa yang masuk penumpang pria yang marah-marah?
Bab Terkunci
Lanjutkan Membaca di GoodNovel
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi

Bab terkait

  • PLAYBOY KENA BATUNYA   Bab 55

    Sekali lagi Katon memejamkan mata putus asa dengan hatinya sendiri. Ia membuka mata lagi dan menatap ke arah pria yang memanggul Ratih. Pria itu kini masuk ke dalam flat. Suasana sangat sepi karena lewat tengah malam dan di pusat kota seharian adalah hari festival. Tentu semua orang kelelahan sekarang. Katon meremas jok dengan kalut. Pikirannya tidak tenang. Tiba-tiba dua orang masuk ke mobil. Satu di depan dan satu di belakang. Dua pria berwajah tegas. Rémy segera bicara dalam Bahasa Catalan yang sedikit saja dipahami Katon. Rémy sedang membagikan strategi. “Ini Katon, kawan wanita tersebut.” Akhirnya Rémy memperkenalkan Katon yang sudah merah padam karena tidak sabar. Bisa-bisanya mereka ngobrol kenalan di dalam mobil. Bagaimana kalo Ratih diperkosa di dalam sana! Katon bahkan tidak bisa mendengar ketika dua pria itu menyebutkan namanya. Ia hanya mengangguk dengan mata masih menatap pintu flat. “Ayo!” Akhirnya ucapan Rémy melegakan Katon. Mereka keluar dari mobil dan berjalan sa

    Terakhir Diperbarui : 2024-12-30
  • PLAYBOY KENA BATUNYA   Bab 56

    Unit flat milik kawanan penculik itu amburadul. Barang-barang yang hancur di mana-mana. Dua lawan Katon tidak sadarkan diri karena Katon terlalu emosi. Ratih yang pingsan, digendong Cia dan dibawa pergi ke rumah sakit menggunakan mobil Alpha Satu. Tentu saja pergi bersama Cia. Tinggal Lorna, Rémy dan Charlie Tiga yang tinggal di flat yang hancur dengan dua lawan setengah tewas, enam orang kawanan terikat dengan wajah dan badan carut marut. Lorna sendiri menderita luka di rahang kiri dan lengan atasnya. Charlie Tiga dan Rémy pun sama. Menderita luka di beberapa tempat di wajah dan badannya. Mereka berdiri sedangkan Katon masih terduduk lemas. Shock karena Ratih mengira dia sebagai salah satu komplotan pemerkosa. Katon membenamkan wajahnya ke dalam kedua tangan. Mengabaikan sensasi basah di sudut mata dan pelipisnya. Mungkin luka yang berdarah. Entahlah. Hati Katon sedang sesak luar biasa. “Ton,” bisik Lorna. Wanita itu membungkuk untuk menyentuh bahu Katon yang layu. “Bung, siapa n

    Terakhir Diperbarui : 2024-12-30
  • PLAYBOY KENA BATUNYA   Bab 57

    Tiba di kamar hotelnya, yang pertama ia lakukan adalah melempar dirinya sendiri ke atas tempat tidur dan tidur tengkurap. Katon tidak tahu berapa lama dia tidur tengkurap ketika bangun dengan rasa lapar luar biasa. Ia menelepon layanan kamar sekaligus meminta dikirimkan obat luka dan perban. Katon meminta bantuan staff hotel. Sementara ia makan, staf hotel pria mengurus luka di punggungnya. “Sir, luka ini terlihat cukup parah. Apakah Anda yakin akan dirawat di sini? Tidak sebaiknya dirawat di rumah sakit saja?” kata staf yang membersihkan dan mengobati luka sayatan di punggung Katon. “Apakah ada tanda infeksi?” tanya Katon sambil tetap makan dengan santai. “Tidak, Sir.” Bahkan dari suaranya saja, staf itu terdengar meringis menahan sakit melihat luka Katon. “Kalau begitu obati saja. Lalu tutup dengan perban. Aku baik-baik saja,” ujar Katon santai sambil meneruskan makannya. Staff hotel tersebut melaksanakan perintah Katon hanya karena ia tahu kalau tamu pria ini terkenal sebagai p

    Terakhir Diperbarui : 2024-12-31
  • PLAYBOY KENA BATUNYA   Bab 58

    Tigray adalah salah satu dari sepuluh wilayah di Ethiopia dan menjadi pusat konflik antara pemerintah Ethiopia dan pasukan bersenjata Sudan yang terletak di sebelah utara negara tersebut. Konflik ini dimulai pada 3 November 2020 dan berlangsung selama lebih dari dua tahun. Konflik ini telah menimbulkan krisis kemanusiaan yang serius, termasuk kelaparan, pengungsi, dan kekerasan pada penduduk setempat. Katon yang mendapat referensi dari Edo sebagai ketua tim, dengan cepat mendapat persetujuan dari Mirjana Spoljaric Egger sebagai President of the International Committee of the Red Cross. Surat perintahnya turun dengan cepat dan Katon bisa mendapat pelatihan dan persiapan yang memadai dari ICRC sebelum ditempatkan di daerah konflik perang. Dia mengikuti pelatihan selama empat minggu dari yang seharusnya dua bulan karena Katon sudah mahir menggunakan senjata api, memiliki ilmu bela diri dan menguasai beberapa bahasa asing yang membuatnya mudah mempelajari Amharic dan Tigrigna, dua baha

    Terakhir Diperbarui : 2024-12-31
  • PLAYBOY KENA BATUNYA   Bab 59

    Zena berteriak histeris ke arah anak-anak dan remaja, memperingatkan mereka agar menyelamatkan diri. Dengan cepat Katon meraih bahu wanita itu dan membawanya turun ke lantai. ”Tiaraaapp!!” teriak Katon ke arah anak-anak dan remaja yang ada seruangan bersama mereka. Semuanya, yang terbiasa mendengar suara Katon selama pendidikan, patuh tanpa menunda. Desingan peluru yang dikenali Katon dimuntahkan dari AK47 berterbangan di atas mereka. Mengobrak-abrik apapun yang ada di atas meja. Teko meledak pecah, menumpahkan isinya, airnya memercik ke udara dan membasahi meja. Gelas-gelas plastik di sekitar teko ikut terpental dan rusak tak berbentuk. Buah-buahan di atas nampan, hancur berhamburan diterjang puluhan peluru, mementalkan sekalian nampannya. Makanan di atas piring, semua tercerai-berai tanpa ampun. Katon yang mengenali AK47 dan cara kerjanya menunggu saat yang tepat. Selama benda itu memuntahkan peluru, ia terus menekan punggung Zena agar tubuh wanita itu rata dengan lantai. Dan di

    Terakhir Diperbarui : 2024-12-31
  • PLAYBOY KENA BATUNYA   Bab 60

    Katon merapatkan kembali punggungnya ke meja yang miring. Tangannya memegang desert eagle yang tak lagi berguna. Magasinnya kosong melompong. Napasnya keluar satu-satu karena terpacu adrenalin. Pria ini hanya menunggu saat yang tepat AK47 kembali berhenti beroperasi dan dia akan lari mengejar rombongan yang sudah lebih dulu pergi. KLIK! “Sekarang!” Katon yang sudah menunggu saat itu segera melesat lari. Sial! Yang tidak diperhitungkan Katon adalah, senjata AK47 yang lain. Ketika ia sudah keluar dari persembunyiannya. Kembali mesin magasin berputar dan rentetan peluru mengejar Katon. Menghantam sekitarnya. Pria itu berguling dan berlindung di balik lemari. Pintu keluar tinggal sejengkal dan ia memutuskan akan lebih baik pergi sekarang. Pilihannya hanya mati saat berusaha kabur atau mati karena dia di tempat. Katon kembali melesat, berlari ke arah pintu dan melewatinya. Mendadak dentuman besar menghajar ruangan yang tadi ditempati makan malam oleh para relawan. Katon yang baru saja m

    Terakhir Diperbarui : 2024-12-31
  • PLAYBOY KENA BATUNYA   Bab 61

    Pintu menjeblak terbuka dan terdengar napas terkesiap di belakang Aymo dan Rémy. Praka Kemal Idris yang muncul. “Ayo keluar, tetap waspada dan hati-hati.” Seketika hembusan napas lega terdengar di dalam ruangan. Bahu Edo dan Katon melemas. Dengan segera mereka mengkoordinasi anggota timnya bersama Aymo dan Rémy. Beta Dua dan Charlie Tiga diperintah Alpha Satu untuk keluar terlebih dahulu mengikuti Praka Kemal Idris. Mereka membawa sebagian relawan dan anak-anak. Alpha Satu sendiri bersama Delta Empat bertahan di dalam ruangan bunker sampai dengan semua anggota tim relawan, Zena dan para pengungsi keluar. Zena berhenti di pintu dan membiarkan para pengungsi remaja dibawa relawan-relawan wanita yang lain. “Kamu tidak apa-apa?” tanyanya perhatian ke arah Katon. Bagaimanapun, Katon yang merelakan dirinya keluar paling akhir dari gedung serba guna dan Zena melihat gedung yang meledak di belakang Katon, wajar jika sekarang ia bertanya khawatir pada rekan pengajarnya tesebut. “Aku oke,

    Terakhir Diperbarui : 2025-01-01
  • PLAYBOY KENA BATUNYA   Bab 62

    Perang yang terjadi di Tigray melibatkan dua negara yang cukup kuat di Afrika, yaitu Sudan dan Ethiopia. Perang ini disebabkan oleh pertikaian kedua negara yang saling klaim atas sebuah wilayah yang bernama Tigray. Sudan yang awalnya memulai pertikaian dengan mengklaim bahwa 90 persen wilayah Tigray merupakan wilayah mereka. Dalam merespons hal tersebut, Ethiopia pun langsung mengerahkan pasukannya demi menjaga wilayah Tigray yang memang sebelumnya merupakan wilayah negara tersebut secara administratif. Sayangnya, perang pun tidak dapat dihindari di wilayah perbatasan Tigray antara militer Sudan dan Ethiopia. Perang yang dimulai pada Desember 2020 lalu itu setidaknya menewaskan 52.000 jiwa dari kedua belah pihak. Saat ini gencatan senjata tengah dilakukan dan entah mengapa terjadi penyerangan ke kota Aksum saat gencatan senjata sedang digalakkan. Sebenarnya pemicu penyerangan bisa saja karena keberadaan relawan sehingga penyerang melakukan agresi akibat tidak mau ada perbaikan di

    Terakhir Diperbarui : 2025-01-01

Bab terbaru

  • PLAYBOY KENA BATUNYA   Bab 118

    Katon menahan napas dan mulai menata lengannya, lalu ia memutar perlahan melawan arah sebelumnya dan terdengar sekali lagi derak tulang sendi bahu kembali ke posisinya lagi. Ia melemaskan lengan sambil mempercepat langkah menuju ke wanita yang masih terkapar di tanah. “Hei, kamu tidak apa-apa?” tanya Katon seraya memeriksa nadi di leher wanita tersebut. Masih terasa tetapi lemah dan mata wanita itu tertutup dengan napasnya yang pendek-pendek. Dengan satu tangan masih memeriksa nadi leher wanita itu, Katon memakai tangan yang lain untuk merogoh ponsel dan menghubungi 192, panggilan darurat layanan keselamatan di Brazil. Tidak perlu waktu lama dari waktu menghubungi hingga tim medis datang. Katon yang berkewajiban menunggu mencoba menghubungi nomor ponsel Ratih tetapi tidak terjawab. Akhirnya Katon memilih menghubungi Morgan dan memberitahukan posisi dan keperluannya saat ini. “Mereka memintamu ikut ke Rumah Sakit?” tanya Morgan. “Ya, karena korbannya pingsan dan aku harus ikut untu

  • PLAYBOY KENA BATUNYA   Bab 117

    Katon dibantu Morgan menambatkan perahu mereka ke geladak pelabuhan sungai, mengikatnya dengan tali yang terbuat dari serat pohon. Setelah dua hari berlayar melalui hutan Amazon yang lebat, rombongannya akhirnya tiba kembali di pelabuhan sungai kota kecil Seringueiras. Matahari terbenam menyinari permukaan air, menciptakan kilauan emas di permukaan gelombang. Ratih melangkah keluar dari perahu, kakinya menginjak pasir halus. Sarah dan Emily mengikutinya. Wajah ketiganya tampak lelah. Namun, lega juga terpancar di sana. Katon yang telah selesai menambatkan perahu kini bekerja sama dengan Stuart, Christopher dan Daniel untuk menurunkan sisa barang-barang mereka dari atas perahu. Dengan membawa barang-barang yang tidak seberapa, rombongan meninggalkan pelabuhan dan memasuki kota Serinqueiras yang masih ramai menjelang senja ini. Mereka kembali check-in ke hotel kecil tempat mereka menginap saat tiba pertama kali di sini. Segera, Katon kehilangan tunangannya karena wanita itu tidak me

  • PLAYBOY KENA BATUNYA   Bab 116

    Rombongan Katon dan Ratih meninggalkan pemukiman Urarina tanpa dilepas oleh Palmera dan Omwezi. Mereka hanya diantar oleh Spit, sebagian pasukannya dan Kino yang memang selalu bersama mereka dua hari terakhir. Remaja pria itu memakai pakaian terbaiknya dan kulit tubuhnya dicat biru terang. Sekarang Katon paham mengapa petinggi Urarina dicat biru. Karena mengacu pada Virola dan bunga biru terangnya. Seolah pimpinan mereka diletakkan pada trah tertinggi dan tetap dalam lindungan Virola. Katon dan Kino berjalan beriringan di pusat rombongan, sedangkan Ratih memilih berjalan di belakang Katon. Langkah membawa mereka memasuki hutan kembali. Daun lebat dan rimbun menutupi langit, menciptakan keteduhan yang misterius. Udara lembap dan berbau tanah basah memenuhi hidung mereka. Mereka telah meninggalkan pemukiman Suku Kuno Urarina, dan sekarang, hutan hujan Amazon membuka di hadapan mereka. Mereka melangkah lebih dalam. Suara burung-burung hutan mengiringi mereka, menyanyikan lagu-lagu ya

  • PLAYBOY KENA BATUNYA   Bab 115

    Manusia-manusia modern menatap penuh horor, kedua tubuh yang perlahan menghilang dibalik belitan anakonda raksasa yang bergulung-gulung di tepi sungai. Mereka mendadak menyadari mengapa mereka semua dibawa kesini. Entah menjadi saksi sebuah penghukuman seperti sekarang atau malah menjadi yang terhukum. Mengingat mereka semua dibawa dengan terikat dan disiksa tak manusiawi, semuanya memiliki kesimpulan yang sama. Para manusia modern semula dibawa kesini untuk dikorbankan kepada anakonda raksasa. Entah apa yang diucapkan Kino sehingga hukuman berbalik arah hanya mengorbankan dua orang suku mereka sendiri. Sementara para manusia terasing menunduk penuh khidmat selama ssota meremukkan kedua tubuh warga mereka lalu menghilang kembali dalam air sungai. Setelah prosesi hukuman yang mengerikan itu berakhir. Palmera mengayunkan tangan kepada kedua wakilnya yang sontak bergerak serasi. Berjalan kembali ke arah rombongan jauh dari sungai tetapi sambil memetik bunga-bunga biru. Saat tiba kemb

  • PLAYBOY KENA BATUNYA   Bab 114

    Kembali semua terkesiap dan memekik terkejut. Stuart baru saja menembak wakil Palmera untuk memperingatkan agar orang itu diam tidak bergerak. Peluru Colt Stuart nyaris menghancurkan kaki wakil Palmera. “Hemat pelurumu, setan alas!” seru Morgan. “Dari tadi panggilin setan alas melulu. Setannya beneran keluar kamu yang pusing!” ejek Stuart ke muka Palmera yang merah padam. Ratih yang sudah membebaskan teman-temannya sekarang menuju ke arah Katon dan berusaha menyadarkan pria itu. “Jadi apa salah kami, Palmera? Mengapa kami dibawa ke sini? Tidak untuk wisata kurasa? Air terjunmu tidak sebagus itu. Dan kalau memang wisata kenapa kami diikat?” omel Stuart. “Kau butuh penterjemah kan sekarang? Hm? Atau kubunuh saja kau ya? Aku yakin teman-teman avatarmu sekalian wargamu bakalan menangis. Atau malah seneng kalau kamu mampus? Bagaimana?” Stuart berkata jahat sambil menempelkan moncong Colt pada dahi Palmera yang tetap menatap dengan marah. Terdengar suara ceklik ketika Stuart menarik tu

  • PLAYBOY KENA BATUNYA   Bab 113

    Sarah menjerit ketakutan dan kemudian menangis meraung-raung. Di dekatnya Ratih seketika berwajah pucat sedangkan Emily merosot pingsan dan tetap diseret oleh penawannya. Sekarang Katon tahu apa penyebab ketiga wanita tersebut berekspresi demikian. Seekor anakonda dengan lingkar tubuh sebesar pria dewasa. Tak diketahui berapa panjangnya karena ia melata di tanah, di antara batang pohon dan rerumputan sisi kanan mereka. Warna sisik anakonda itu kuning emas dan corak berlian berwarna hitam. Berbeda dengan anakonda hijau yang mereka lihat di sungai. Gerakannya yang melata sajalah yang membuatnya dikenali sebagai anakonda karena sejatinya, warna sisik dan motifnya malah mirip jaguar. Entah di mana kepala atau ekor anakonda itu. Tetapi melihat dari luncuran tubuhnya yang tampak di sela-sela rerumputan, anakonda tersebut berjalan mengiringi para tawanan dan Suku Kuno Urarina menuju pusat curug, air terjun yang indah di depan mereka. {Yang mulia ssota menunggu kita!} desis beberapa warga

  • PLAYBOY KENA BATUNYA   Bab 112

    {Lihat Palmera! Teman asingmu tidak tampak bersalah telah menyerang dan menghajar kami, hanya karena kami mengejarnya ke sungai} lapor Empewo. {Kami menuntut keadilan. Dia harus dihukum adat!} desis Ekitala. Wajah keduanya hancur dan masih menyisakan darah yang mengering. Namun, mereka bisa bicara dengan baik. Meletupkan emosi, meskipun mereka menggunakan bahasa kuno tetapi Katon dapat merasakan kemarahannya. Dan sekarang emosi yang sama terpantul di wajah Palmera. Perasaan Katon tidak enak. Ia ulurkan tangan kanannya dan sedikit merunduk. Ia bermaksud menenangkan Palmera dan meminta ijin meletakkan tempayan air untuk kemudian menjelaskan posisinya. Baru saja Katon meletakkan tempayan ke tanah, Kaki Ekitala menghajar dadanya dan membuatnya terpental ke belakang sejauh satu setengah meter. Tempayannya terbanting dan pecah, menumpahkan isinya kemana-mana. Katon terbatuk karena udara dipaksa keluar dari paru-parunya secara mendadak. Belum sempat ia bergerak lebih jauh, prajurit pe

  • PLAYBOY KENA BATUNYA   Bab 111

    Pagi menjelang. Udara terasa sangat dingin. Kabut bahkan menjalar masuk melalui bagian bawah pintu yang tidak tertutup sempurna, maupun jendela yang tak berpenutup. Tetapi Ratih yang membuka matanya terbangun dengan rasa nyaman. Selain kakinya tidak lagi sakit, iapun merasa hangat dan terlindungi. Sesaat kemudian barulah ia sadar kalau dirinya ada di dalam pelukan Katon dan mereka memakai satu selimut bersama. Ia memakai lengan Katon sebagai bantal, tangan Katon yang lain memeluknya. Kaki Katon melibat dan membungkus kakinya di dalam selimut. Wajah mereka sedemikian dekat. Ratih tidak ingat, kapan ia jatuh tertidur. Yang pasti, tunangannya masih sibuk memijit kakinya. Maka sekarang melihat Katon masih tertidur lelap, Ratih tidak tega langsung bergerak bangun dan berpotensi menganggu Katon. Ratih menatap wajah lelaki yang memaksakan diri menjadi tunangannya. Lelaki ini bernapas teratur. Dengkurnya halus bukan termasuk dengkur yang menganggu. Malah seperti musik yang menenangkan kar

  • PLAYBOY KENA BATUNYA   Bab 110

    Ratih berderap di depan Katon dan menyeret pria itu bersamanya. Katon tersenyum, melihat kuatnya cengkeraman Ratih di pergelangan dan jalannya yang cepat dan menghentak-hentak, sepertinya tunangan cantiknya ini memang baik-baik saja. Katon pasrah diseret oleh Ratih. Asal tangannya masih digandeng kekasihnya itu. Sepertinya obrolan sebelum perkelahian akhirnya menenangkan Ratih. Kemarahannya sekarang mungkin manifestasi dari rasa cemburu bercampur tersinggung atas perbuatan dua prajurit Palmera. Katon yang mengenal banyak wanita, bisa memperkirakan segala tindakan Ratih. Mereka masuk ke pemukiman dan hanya disambut sepi. Seluruh warga Urarina yang berusia dewasa mungkin masih di lapangan sementara wanita yang memiliki bayi dan anak-anak maupun remaja mungkin sudah masuk ke rumah masing-masing. Katon membayangkan Palmera sedang beraktifitas dengan Omwezi membuatnya menarik Ratih dan gadis itu mental ke belakang dan dipeluk Katon. “Kita pulang aja, yuk? Aduh!!” Ratih tidak tinggal

Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status