Share

Bab 229

Author: Lara Aksara
last update Last Updated: 2025-02-21 04:50:00

Katon tidak menyadari bahaya yang mengintainya ketika ia meninggalkan restoran. Di dalam mobil hitam yang melaju melintasi jalan-jalan Chongqing yang padat, Katon dan Liang Zhiyuen yang mengemudikan mobil, berbicara tentang langkah selanjutnya. Katon mengendalikan tablet di tangannya, memnampakkan laporan-laporan yang dikirimkan Mei Lifen tentang proyek Lin.

Tentu saja Satria tahu bahwa ada hal-hal ilegal di dalamnya, tetapi dia dan Growth Earth Company tidak menyangka bahwa Lin memiliki dampak seluas ini. Setiap bisnis memang memiliki area abu-abu seperti yang Lin katakan. Tak dipungkiri, Growth Earth Company pun sama. Bedanya, mereka masih memiliki sedikit moralitas dengan tidak terlibat pada penjualan manusia maupun wanita dan segala isinya.

Senjata? Yea, Katon tidak memungkiri Grand-Mere mungkin melakukan itu. Tetap saja, menjalin bisnis terlalu dalam dengan Lin, bisa memantik resiko lebih besar.

"Aku tidak yakin kita bisa keluar dari ini dengan mudah, Liang. Lin punya kekuata
Locked Chapter
Continue Reading on GoodNovel
Scan code to download App

Related chapters

  • PLAYBOY KENA BATUNYA   Bab 230

    Di ujung dermaga, terdapat gang sempit yang terhubung dengan area perumahan kumuh Chongqing. Gang tersebut dikelilingi oleh tembok tinggi dengan lukisan mural yang memudar, tampak jauh dari kilauan pusat kota. Di tempat yang tak terduga inilah Liang Zhiyuen memimpin Katon menuju ke seseorang yang sudah lama ia percayai. Setelah berlari melewati beberapa lorong sempit, mereka tiba di depan sebuah pintu besi berkarat yang tertutup rapat. Liang Zhiyuen melirik sekeliling, merasa diawasi, sementara Katon menjaga tangan di balik jaketnya, dekat dengan gagang pistol kecil yang ia bawa. Liang Zhiyuen mengetuknya tiga kali, cepat dan teratur, dan dalam beberapa detik, pintu itu terbuka sedikit, memperlihatkan seorang pria bertubuh kekar dengan rambut yang super cepak. " Gē? Apa yang kau lakukan di sini?" Sesosok pria sebaya dengan Liang Zhiyuen membuka pintu dan menampakkan wajah terkejut. Meskipun begitu ia segera menarik Liang Zhiyuen masuk, dengan demikian Katon leluasa mengikutinya. Pn

    Last Updated : 2025-02-21
  • PLAYBOY KENA BATUNYA   Bab 1

    “Bagaimana kalau aku mengantarmu pulang malam ini?” ucap seorang lelaki di sebuah coffeshop kepada salah satu pelayan wanita yang cantik. Wanita itu tersenyum mendengar tawaran yang manis dan mengangguk. Pria itu bahkan bersikap gentleman dengan membantu sang wanita menutup coffeshop karena ini adalah shift terakhir. Mereka menyusuri pedestrian dan menyeberangi beberapa blok menuju apartemen sang wanita sambil mengobrol ringan. Beberapa kali sang wanita tertawa dan memukul bahu sang pria dengan mesra, pertanda obrolan mereka menyenangkan dan sangat intim. Pintu apartemen di lantai tiga, menjeblak terbuka saat didorong dengan paksa. Dua tubuh yang saling berpelukan berputar dan masuk ke dalam apartemen. Kedua manusia ini saling memagut dalam ciuman yang panas dan penuh gairah. Kepala sang wanita mendongak, mengikuti pria yang lebih tinggi darinya. Bibir saling mengecap, lidah melibat. Sang pria mendesak hingga sang wanita terdorong ke dinding tanpa melepas pagutan bibirnya. Meskipun

    Last Updated : 2024-11-24
  • PLAYBOY KENA BATUNYA   Bab 2

    “Eer ... siapa kalian?” tanya Katon keheranan. "Dengar, kau pikir kau bisa mendekati kekasihku begitu saja?" teriak salah satu dari enam pria tersebut sambil menunjuk jari pada Katon yang terkepung. Katon tersadar, ia sedang berhadapan dengan tidak lain dan tidak bukan adalah kekasih Alice dan teman-temannya. Katon berdiri dengan sikap yang berani, menatap tajam ke arah keenam pria yang mengancamnya. Dia tahu betul bahwa situasi ini bisa berujung buruk jika dia tidak berhati-hati. Beruntung Katon memiliki keahlian karate yang luar biasa. Dia terlatih dengan baik, dan dia tidak akan menyerah begitu saja. "Easy, Man!" ujar Katon dengan suara datar tanpa gentar kepada satu pria yang berusaha mengintimidasinya. "Aku tidak berniat mengganggu kekasihmu. Dan aku hanya mampir sesaat di apartemennya." Keenam pria Amerika itu saling pandang, menatap heran pada satu pria keturunan Amerika-Asia yang mereka kepung. Ini aneh. Pria itu tak kelihatan takut walau dikepung, membuat mereka ragu unt

    Last Updated : 2024-11-24
  • PLAYBOY KENA BATUNYA   Bab 3

    New York pagi hari. Katon membuka mata perlahan-lahan, ia bangun dari kasur empuk di apartemen mewahnya di Manhattan. Meskipun semalam ia baru saja berkelahi melawan enam orang, tidak ada tanda-tanda luka di tubuhnya. Dengan gerakan lincah, Katon bangkit dari tempat tidurnya dan bergegas menuju ruang olahraga pribadi. Baginya, latihan karate setiap pagi adalah kebutuhan. Latihan fisik dan mental ini menjadi sumber kekuatannya, memberikan ketenangan dan kesiapan untuk menghadapi segala tantangan yang akan datang. Setelah mengenakan pakaian olahraga yang nyaman, Katon mulai melakukan pemanasan dengan gerakan-gerakan yang lembut namun penuh konsentrasi. Tepat ketika Katon bersiap untuk memulai latihan karate yang intens, telepon genggamnya berdering. Dia mengambil ponsel dan melihat panggilan masuk dari Alice. Tanpa ragu, Katon menerima panggilan itu. "Pagi, Choco Girl! Apakah aku begitu mempesonamu sehingga sepagi ini kau sudah merindukanku?" sapa Katon dengan suara hangat. Alice t

    Last Updated : 2024-11-24
  • PLAYBOY KENA BATUNYA   bab 4

    Sebagai sahabat Katon, Morgan belajar pada kehidupan sahabat semenjak SMP-nya ini, yang entah bagaimana bisa keras dan berbahaya. Ia tidak langsung membuka pintu tapi memeriksa melalui kamera pengawas. “Tentu saja!” gerutu Morgan secepat matanya selesai memindai kamera pengawas. Pada kamera itu terpantul citra seorang wanita. Kulitnya sedikit kecoklatan, entah asli ataukah hasil dari berjemur di bawah matahari. Rambut panjangnya berwarna coklat keemasan. Wanita ini memiliki mata yang cantik yang saat ini memancarkan kekhawatiran. “Siapa?” tanya Morgan setelah memencet tombol interkom. “Uhm, ehm, apakah Katon ada? Dia baik-baik saja?” tanya wanita tersebut tanpa bisa menyembunyikan nada khawatir. “Motherfucker!” maki Morgan dalam hati. “Yea, ada. Dia ada. Dan pria itu baik-baik saja. Boleh aku tahu siapa namamu, Miss?” “Alice. Alice Wellington.” Morgan memastikan wanita itu ‘bersih’ dan dia membuka pintu sambil mengomel keras dalam hati. “Silakan masuk, Miss. Tunggulah di sini se

    Last Updated : 2024-11-24
  • PLAYBOY KENA BATUNYA   Bab 5

    “A-aku ingin minta maaf atas apa yang sudah diperbuat oleh Brad.” Alice tergugu di depan Katon. “It's okay, Alice. Jangan khawatirkan aku," jawab Katon menenangkan wanita yang sedang ada di hadapannya saat ini dan melanjutkan kalimatnya dalam hati, “Pacarmu yang babak belur.” “Katon nyaris terluka, untunglah patroli polisi lewat sehingga Katon selamat. Aku tidak bisa membayangkan apa yang terjadi padanya kalau tidak ada patroli polisi,” imbuh Morgan manipulatif, tidak jauh berbeda dengan Katon. Dari balik sikap dinginnya, Morgan sengaja tunjukkan ekspresi kesedihan, untuk menambah keyakinan dari drama yang sudah Morgan dan Katon skenariokan. Mendengar semua ini, Alice spontan menumpahkan derai air mata lagi, di balik katupan kedua tangan ke wajah cantiknya. Alice terlihat sekali, menyesali apa yang terjadi pada pria yang disukainya ini. Perasaan empati Alice muncul, ketika cinta juga memberikan simpati. Katon melemparkan tatapan tajam ke arah Morgan ketika Alice menutup wajah da

    Last Updated : 2024-11-24
  • PLAYBOY KENA BATUNYA   Bab 6

    Lelaki dewasa yang paling dekat dengan Katon berteriak sambil mengayunkan tongkat bisbolnya dengan ganas dan terarah ke kepala. Katon sudah tidak bisa lagi memikirkan posisi Morgan, terpaksa membiarkan sahabatnya bertarung demi dirinya sendiri. Katon membanting tubuhnya kesamping untuk menghindari pukulan tongkat bisbol sekaligus menyabet kaki penyerangnya. Pria lawannya jatuh berdebam di lantai keras dan mengeluarkan sumpah serapah. Katon kembali berdiri dan melancarkan pukulan ke arah dua pria yang mengeroyoknya dari sisi yang berbeda. Sudah tidak ada waktu untuk menggunakan jurus karate, Katon spontan menggunakan gaya petarung jalanan seperti yang Morgan biasa lakukan. Jab dan hook Katon bergantian menghajar musuh-musuhnya hingga jatuh. Upper cut-nya menghajar dagu satu musuh dan melemparkan lawan itu menabrak konter dapur, menghamburkan gelas di atasnya menjadi kepingan. Ketika mendapat ruang lebih leluasa, barulah Katon secara reflek mengeluarkan jurus karatenya. Katon mula

    Last Updated : 2024-11-26
  • PLAYBOY KENA BATUNYA   Bab 7

    “Lepaskan dia, Brad,” pinta Katon. Brad masih menyeringai kejam ke arah Katon, jelas dia tidak akan melepaskan Alice selama Katon masih menggenggam tongkat bisbol di tangannya. “Suruh pembantumu minggir atau aku tidak segan mengiris leher cantik ini supaya kamu tahu seberapa cerah warna darahnya?” ejek Brad kejam. Katon melambaikan tangannya kepada Morgan agar minggir yang langsung dituruti oleh pria besar itu. Brad kembali menyeret Alice yang ketakutan bersamanya, ia menuju ke pintu keluar sambil berjalan mundur, dengan sengaja mempertontonkan wajah putus asa dan ketakutan Alice ke arah Katon dan Morgan. Sesaat setelah ia berada di luar, Brad mendorong tubuh lemas Alice ke trotoar, membuat wanita itu jatuh tak berdaya. Katon membuang tongkat bisbolnya dan memburu keluar untuk menolong Alice. "Kamu baik-baik saja?" Katon meraih lengan gadis itu dan membawa ke pelukannya. Ia merasakan tubuh Alice menggigil ketakutan. Morgan yang ikut berlari keluar, menatap bergantian ke arah Katon

    Last Updated : 2024-11-28

Latest chapter

  • PLAYBOY KENA BATUNYA   Bab 230

    Di ujung dermaga, terdapat gang sempit yang terhubung dengan area perumahan kumuh Chongqing. Gang tersebut dikelilingi oleh tembok tinggi dengan lukisan mural yang memudar, tampak jauh dari kilauan pusat kota. Di tempat yang tak terduga inilah Liang Zhiyuen memimpin Katon menuju ke seseorang yang sudah lama ia percayai. Setelah berlari melewati beberapa lorong sempit, mereka tiba di depan sebuah pintu besi berkarat yang tertutup rapat. Liang Zhiyuen melirik sekeliling, merasa diawasi, sementara Katon menjaga tangan di balik jaketnya, dekat dengan gagang pistol kecil yang ia bawa. Liang Zhiyuen mengetuknya tiga kali, cepat dan teratur, dan dalam beberapa detik, pintu itu terbuka sedikit, memperlihatkan seorang pria bertubuh kekar dengan rambut yang super cepak. " Gē? Apa yang kau lakukan di sini?" Sesosok pria sebaya dengan Liang Zhiyuen membuka pintu dan menampakkan wajah terkejut. Meskipun begitu ia segera menarik Liang Zhiyuen masuk, dengan demikian Katon leluasa mengikutinya. Pn

  • PLAYBOY KENA BATUNYA   Bab 229

    Katon tidak menyadari bahaya yang mengintainya ketika ia meninggalkan restoran. Di dalam mobil hitam yang melaju melintasi jalan-jalan Chongqing yang padat, Katon dan Liang Zhiyuen yang mengemudikan mobil, berbicara tentang langkah selanjutnya. Katon mengendalikan tablet di tangannya, memnampakkan laporan-laporan yang dikirimkan Mei Lifen tentang proyek Lin. Tentu saja Satria tahu bahwa ada hal-hal ilegal di dalamnya, tetapi dia dan Growth Earth Company tidak menyangka bahwa Lin memiliki dampak seluas ini. Setiap bisnis memang memiliki area abu-abu seperti yang Lin katakan. Tak dipungkiri, Growth Earth Company pun sama. Bedanya, mereka masih memiliki sedikit moralitas dengan tidak terlibat pada penjualan manusia maupun wanita dan segala isinya. Senjata? Yea, Katon tidak memungkiri Grand-Mere mungkin melakukan itu. Tetap saja, menjalin bisnis terlalu dalam dengan Lin, bisa memantik resiko lebih besar. "Aku tidak yakin kita bisa keluar dari ini dengan mudah, Liang. Lin punya kekuata

  • PLAYBOY KENA BATUNYA   Bab 228

    Katon duduk di ruang pertemuan gedung pencakar langit milik Lin, menatap layar yang menampilkan rencana proyek infrastruktur raksasa. Sekretaris Lin Jianhong, seorang wanita kurus dan tinggi, menyanggul seluruh rambutnya ke atas kepala dan memakai kacamata runcing seperti mata kucing, sedang melakukan presentasi dengan tingkat kepercayaan diri tinggi. Ia berbicara dengan tenang, menjelaskan betapa besar peluang yang ada. Selama itu Lin Jianghong, terus menatap ke arah Katon dan tim-nya dengan pandangan tertarik. Saat sekretaris wanita Lin Jianhong selesai bicara, ia mengembalikan topik kepada bos-nya. "Katon, proyek ini akan menghubungkan Chongqing dengan dunia. Kita berbicara tentang jalur pengiriman yang bisa mengalahkan pelabuhan Shanghai. Dengan investasi Anda, kita bisa memulai dalam waktu enam bulan," ujar pria tua bersahaja itu dengan penuh percaya diri. Katon mendengarkan, tetapi pikirannya terus bergerak ke arah detail yang Lin sepertinya hindari. Angka-angka terlihat fant

  • PLAYBOY KENA BATUNYA   Bab 227

    Katon kembali menyeberangi lobi InterContinental Raffles City. Posturnya yang gagah dibalut setelan mahal bisa saja menarik perhatian wanita manapun. Tetapi, sejurus kemudian sepasang pria dan anita mendekat lalu berjalan bersama Katon, mengiringi seperti penjaga. Liang Zhiyuan berjalan dengan tegap, posturnya kokoh dan penuh otoritas, seolah setiap langkahnya memiliki tujuan. Otot-ototnya yang tegas menunjukkan kekuatan yang tak perlu dijelaskan. Di sisi lain, Mei Lifen, dengan tubuh ramping dan anggun, bergerak dengan kepercayaan diri yang halus namun memancarkan kecerdasan tajam, auranya tenang tapi berbahaya. “Jelaskan lagi padaku tentang Lin Jianghong,” perintah Katon pada Mei Lifen selama mereka berjalan. Selama mereka berjalan menuju mobil hingga berkendara, Mei Lifen tak henti bicara menjelaskan pada Katon. Lin Jianhong adalah sosok pebisnis yang berwibawa, tetapi di balik citra publiknya yang terhormat sebagai pengusaha sukses, dia sebenarnya adalah seorang tokoh krimina

  • PLAYBOY KENA BATUNYA   Bab 226

    Katon mendapat tugas dari Satria untuk memulai perjalanan bisnis ke Kota Chongqing yang terletak di barat daya Tiongkok. Salah satu kota di dunia yang terkenal akan sejarah dan perkembangan futuristiknya. Maka ia mengajak sang istri demi agar Ratih memperoleh pengalaman berharga. Ratih melangkah keluar dari bandara Chongqing dengan memeluk lengan Katon. Udara kota ini terasa berbeda, lembab namun hangat, seolah menyambutnya dengan sapaan kawan lama. Saat mobil membawa mereka menuju pusat kota, matanya tak bisa berhenti menelusuri setiap sudut yang asing dan megah. Di kejauhan, gedung-gedung pencakar langit menjulang tinggi, membelah langit dengan bentuk futuristik yang tak pernah ia bayangkan. Salah satu yang paling mencuri perhatian adalah pemandangan Jiefangbei CBD, pusat bisnis yang penuh dengan lampu-lampu neon yang berkedip, menciptakan efek cyberpunk yang mengesankan. Ratih membayangkan seolah-olah dia tengah berada di planet lain. Kota ini terasa hidup, tetapi juga misterius.

  • PLAYBOY KENA BATUNYA   Bab 225

    Pagi hari kedua di Everest Base Camp tiba dengan perlahan. Matahari baru saja muncul, suhu dingin masih menusuk hingga ke tulang. Di dalam tenda yang kecil tetapi hangat, Ratih terbangun dengan perlahan. Di sebelahnya, Katon masih terlelap, berbaring dengan nyaman di dalam sleeping bag yang sama dengannya. Ratih menyadari dirinya masih terbungkus dalam pelukan suaminya yang mencoba menghalau dingin yang menggigit. "Mas, bangun. Sudah pagi" bisiknya pelan, mendekatkan wajahnya ke Katon. Dengan lembut, ia mengecup bibir Katon, berharap ciuman manis itu bisa membangunkannya. Katon membuka mata dengan berat, dan ekspresi malas terlihat jelas di wajahnya. "Udah bangun, Neng. Bawahnya," ucapnya pelan sambil menguap lebar. Ratih tertawa kecil, lalu menepuk mesra lengan suaminya. "Jangan malas, Mas! Kamu janji ajak aku jalan-jalan hari ini." Dorongannya lembut, tetapi cukup kuat untuk membuat Katon perlahan duduk dan meregangkan badannya. Dingin pagi di EBC memang bisa membuat siapa saja i

  • PLAYBOY KENA BATUNYA   Bab 224

    Ratih akhirnya bisa bernapas lega. Hari-hari sebelumnya terasa begitu berat baginya saat harus berjuang melawan AMS Kini, dengan kekuatan baru, ia bersama suaminya Katon, melangkah keluar dari penginapan mereka di Dingboche. Langkahnya makin ringan karena Ratih tak perlu membawa beban apapun. Bersama dengan Rosalind da Morgan di belakangnya, Ratih mengikuti jejak langkah Katon yang berada di belakang Fey Foxie. Pasangan wanita itu, Jagawana terkuat, memilih menjadi penjaga di belakang Morgan dan Rosalind. "Mas, aku enggak percaya sudah sejauh ini. Masih sedikit pusing, tapi kurasa aku baik-baik saja," katanya bangga akan dirinya sendiri pada Katon. "Kamu luar biasa, Sayang. Jangan lupa untuk selalu minum air dan beristirahat saat perlu. Kita tidak perlu terburu-buru," ujar Katon menyemangati istrinya. Ratih mengangguk senang. Apa yang ia takutkan kalau ada Katon dan sekarang bisa tersenyum puas melihat barang bawaannya ada di punggung Fey Foxie sementara ia melenggang kangkung. Pe

  • PLAYBOY KENA BATUNYA   Bab 223

    Desa Dingboche, terletak di Nepal, adalah sebuah desa Sherpa yang terletak di ketinggian 4,410 meter di wilayah Khumbu. Desa ini dikenal sebagai "Summer Valley" karena cuacanya yang lebih hangat dibandingkan desa lain di sekitarnya. Dingboche tempat yang populer untuk aklimatisasi altitud sebelum menuju Basis Gunung Everest, selain memiliki pemandangan memukau, suhunya tidak terlalu menyiksa bagi pendaki yang berhenti dan berlatih beradaptasi sebelum naik ke tempat yang lebih tinggi. Desa ini juga dikelilingi oleh gunung-ganang Himalaya seperti Ama Dablam, Lhotse, dan Nuptse, yang membuatnya menjadi luar biasa mempesona. Ratih semakin membaik kondisinya ketika telah beristirahat setengah hari di Dingboche. Sesekali ia masih butuh menghirup oksigen portabel, oleh karena itu Ratih masih dikurung oleh Katon di dalam kamar. Sementara Rosalind dan Morgan, lebih sering berkeliling berdua. Sayangnya bukan untuk berkencan. Tetapi mengenali situasi apakah ada tentara Tibet yang mengendus pel

  • PLAYBOY KENA BATUNYA   Bab 222

    AMS atau Acute Mountain Sickness terjadi ketika seseorang berada di ketinggian yang lebih dari 2.500 meter di atas permukaan laut, menyebabkan tubuh kesulitan menyesuaikan diri dengan kadar oksigen yang lebih rendah. Jika AMS tidak segera membaik atau malah memburuk, komplikasi yang lebih serius bisa terjadi, seperti High Altitude Pulmonary Edema atau HAPE sebagian bisa meningkat ke High Altitude Cerebral Edema atau HACE. Gejala-gejala ini termasuk batuk basah, sesak napas parah, sakit kepala ekstrem, kebingungan, hingga pingsan. Pada tahap ini, tindakan segera adalah membawa penderita ke ketinggian yang lebih rendah, di mana kadar oksigen lebih tinggi. Jika AMS yang dialami Ratih semakin parah, Katon harus memutuskan segera turun. Pendakian lebih tinggi bisa memperburuk kondisi AMS, tetapi mereka juga bisa bertemu dengan tentara Tibet jika turun. Alternatifnya adalah memantau Ratih lebih dekat di Dingboche, yang berada pada ketinggian 4.410 meter. Perjalanan ke Dingboche mungkin bi

Scan code to read on App
DMCA.com Protection Status