Share

7. PENGUNTIT MISTERIUS

last update Terakhir Diperbarui: 2024-04-19 17:00:15

Adit terlihat terburu-buru menuntun motornya dari parkiran ke arah depan gerbang sekolah dan menunggu Rina di sana untuk diajak pulang bareng. Memang dia ragu kalau cewek itu langsung setuju, tapi kalau dia tak berusaha, lama-lama hubungan mereka hanya jalan di tempat terus, tak ada kemajuan sama sekali.

"Dit ngapain? Nongkrong yuk di giras sebelah sambil godain cewek lewat!"ajak Rudi, teman genknya, yang juga baru keluar dari parkiran

"Jangan sekarang! Aku lagi mau ngantar Rina pulang!" jawab Adit singkat.

"Ya udah kita tunggu aja kamu di sana, ntar kalau uda selesai, kamu nyusul aja ke giras! Kita disana sampai sore kok!" timpal Ivan yang berada di belakang Rudi.

"Nggak ah! Aku mau pulang trus belajar."

"Hah... belajar? Kok tiba-tiba? Aghhh... ini pasti karena kamu ketularan si kutu buku itu. Dit, pacaran itu boleh tapi nggak usah terlalu berlebihan gini lah!" protes Ivan dengan nada yang agak meninggi.

Tiba-tiba Adit melihat Rina keluar dari pintu gerbang dan segera mengikutinya. Dia sama sekali tidak memperdulikan kedua temannya yang memanggil-manggil. Perhatiannya hanya tertuju pada pacarnya yang sedang sibuk berlari menghindarinya.

Ivan dan Rudi hanya bisa melihat tingkah Adit yang menurut mereka konyol itu dari tempat mereka berdiri. Betapa mereka berdua kesal dan tak suka melihatnya. Ketua genk mereka yang terkenal dingin dan brutal, kini berubah jadi budak cinta seorang cewek kutu buku.

Dari awal mereka memang tak menyetujui saat tahu Adit dan Rina jadian. Mereka juga heran mengapa Adit malah memilih cewek seperti Rina untuk dipacari. Cewek itu, menurut mereka jauh sekali dari tipe-tipe cewek yang pernah dipacari Adit.

Terhitung sudah lima cewek anggota Cheerleader yang pernah dipacari Adit di kelas satu, semuanya hanya dipacarinya paling lama tiga bulan. Tidak hanya cantik, tapi mereka juga bertubuh seksi dan cukup terkenal di kalangan anak-anak cowok di sekolah mereka karena penampilan mereka yang menarik.

Ini jauh berbanding terbalik dengan Rina yang berbadan tambun, pendek serta dandanannya yang polos dan membosankan. Ditambah lagi, si cewek kutu buku itu tak mempunyai satu orang pun teman. Dia selalu menghabiskan waktu sendiri dan tampak terbiasa dengan hal tersebut.

Sebenarnya dia dijauhi bukan karena julukannya yang kutu buku, karena banyak juga murid-murid kutu buku di sekolah mereka yang rata-rata punya teman dan genk mereka sendiri. Rina dijauhi lebih karena sikapnya yang tak peduli dengan orang lain dan kerap kali menyombongkan harta dan kepandaiannya. Apalagi, dia justru yang terlihat tak suka disapa atau didekati orang lain. Semakin banyak yang menjauhinya, semakin dia merasa terlihat nyaman.

Itulah yang membuat semua anak tak suka dan selalu tak menganggap cewek itu, walaupun mereka sekelas. Adit pun tampaknya juga tak begitu menghiraukan keberadaan Rina. Namun yang membingungkan Rudi, Ivan dan seluruh teman-teman mereka adalah kenapa tiba-tiba kedua orang bertolak belakang itu bisa menjadi pasangan.

Daya tarik apakah yang dilihat Adit dari cewek kutu buku yang terkenal sombong itu?!

Yang tidak diketahui oleh Ivan dan Rudi adalah bahwa sudah lama Adit memperhatikan Rina. Memang awalnya dia tak terlalu tau tentang Rina karna dia lebih sering tidur di kelas dan membolos. Rina duduk di depannya, dia pun dia tak tahu. Hanya dari gosip dan obrolan teman-temannyalah dia tahu tentang cewek itu.

Sampai suatu saat sepulang sekolah, dia melihat cewek itu masuk diam-diam ke kamar mandi cowok. Dengan membawa gayung di tangannya, dia terlihat mengendap-endap masuk. Adit yang saat itu sedang merokok tepat di bawah pohon mangga, di seberang toilet itu, sedikit terusik dan penasaran apa yang akan dilakukan cewek itu di toilet cowok.

Tapi belum lagi dia masuk, Rina terlihat lari keluar dengan gayung di tangannya, disertai teriakan kesal seorang cowok dari dalam. Adit masuk untuk memeriksa, disanalah dia melihat cowok yang berteriak tadi. Kepala dan kemejanya terlihat sudah basah dan bau karena tampaknya Rina menyiram susu basi ke arah pria itu dari celah di bagian atas pintu kamar mandi tersebut. Adit tertawa terbahak-bahak setelah itu dan cukup terhibur dengan apa yang baru dilihatnya.

Beberapa hari kemudian, Adit bahkan melihat cewek itu jongkok di bawah salah satu motor dan memasukkan permet karet banyak-banyak ke dalam knalpotnya. Adit yakin betul motor itu bukan motor Rina karna setahunya cewek itu biasanya pulang dengan angkot atau dijemput mobil mewahnya. Hal ini membuat Adit heran. Buat apa cewek yang biasanya sombong dan terlihat mempunyai rutinitas yang sama tiap harinya, tiba-tiba saja beberapa hari ini terlihat bertingkah di luar kebiasaannya dan melakukan hal-hal yang aneh seperti itu.

Adit mulai tergelitik untuk menyelidikinya. Dia ketagihan memata-matai Rina sepulang sekolah, karena sewaktu-waktu cewek itu bisa melakukan hal yang aneh lainnya dan dia harus menyaksikkannya.

Datanglah hari yang ditunggunya. Adit melihat Rina nongrong lagi di bawah motor seseorang. Adit tau betul itu motor temannya, Paul. Melihat motor temannya akan dikerjai, sebenarnya Adit ingin menghentikan cewek itu, tapi rasa penasarannya menguasainya dan membuatnya hanya memperhatikannya diam-diam.

Dengan begitu cekatan, cewek itu terlihat mengoleskan lem super di kedua setang sepeda motor Paul dan setelah itu menuliskan sesuatu pada bagian tempat duduknya memakai stipo. Adit tak bisa membaca apa yang ditulisnya dari tempatnya bersembunyi. Namun Rina terlihat begitu geram saat menuliskannya. Dia bahkan sempat menendang keras motor itu sampai terjatuh ke samping.

Setelah Rina pergi, Adit langsung mendatangi motor itu dan melihat tulisan apa yang ada di tempat duduknya.

'BUAYA DARAT!' tertulis besar-besar dan terlihat susah dihapus.

Setelah melihat tulisan itulah, Adit akhirnya mengerti apa yang terjadi. Paul, temannya itu memang terkenal suka gonta-ganti cewek dan baru saja kemaren dia mencampakkan ceweknya begitu saja tanpa alasan yang jelas. Seingat Adit, Paul memang pernah cerita kalau dia sudah bosan dengan pacarnya dan sudah mengincar cewek lain untuk dijadikan pacar baru. Dan seperti yang sudah-sudah, Paul memutuskan pacarnya yang lama dan langsung jadian dengan cewek barunya.

Menurut rumor yang beredar juga kedua cowok yang sudah dijahili Rina adalah cowok playboy yang baru saja mencampakkan ceweknya begitu saja. Mungkin saja, Rina juga mengetahui hal itu dan berniat balas dendam diam-diam.

Adit senyum-senyum sendiri saat mengetahui hal itu. Dia tak menyangka cewek sombong yang terkenal tak peduli dengan sekitarnya itu bisa memikirkan pembalasan dendam sekonyol ini. Padahal hal ini sama sekali tak ada untungnya bagi dia, tapi Rina tetap memilih untuk membahayakan reputasinya sebagai murid berkelakuan baik dan melakukan semua ini.

Adit, entah kenapa menganggap tindakan cewek itu lucu dan membuatnya tertarik. Dia tertantang menaklukkan cewek itu dan menjadikannya miliknya. Dia ingin melihat ekspresi cewek itu saat dia jatuh cinta dan tergila-gila padanya. Adit ingin tahu juga bagaimana rasanya jadian dengan cewek seperti Rina. Yang jelas takkan semembosankan cewek-cewek cheerleader berotak udang nan matre yang pernah dipacarinya.

Kesempatan pun tiba saat melihat Rina makan sendirian sebelum bel pelajaran berbunyi. Adit sengaja melemparkan tasnya ke arah Rina supaya mengenai perempuan itu dan membuatnya marah.

Namun, walaupun perempuan itu terlihat kesal, dia tak membalas sedikitpun. Terdengar beberapa sumpah serapah dan gerutuan lirih dari mulutnya, tapi selain itu tak terlihat perempuan itu akan membalas perbuatan Adit.

Adit cukup kecewa mengetahui rencananya tak berhasil. Namun betapa tak menyangka kalau pembalasan itu akan datang beberapa hari setelahnya.

Dengan tanpa disangka-sangkanya, Rina datang ke mejanya dan menuangkan susu yang dibawanya tepat ke atas kepala Adit dan di depan teman-teman sekelas mereka pula.

Adit merasa inilah kesempatannya untuk menarik perhatian Rina, dia menarik perempuan itu ke gudang belakang sekolah dan berniat bicara baik-baik.

Tapi entah kenapa mereka malah berakhir bertengkar di dalam dan Rina malah menendangnya dan keluar begitu saja.

Karena geram, Adit lantas menciumnya beberapa hari kemudian dan menyuruh Paul untuk memotret mereka dan menyebarkan foto mereka kemana-mana supaya dia bisa memaksa Rina untuk jadian dengannya.

Kalau memang Rina tak bisa diajak bicara baik-baik, mungkin dia bisa mengancamnya, pikirnya. Tidak pernah ada cewek yang menolaknya sebelumnya dan dia juga takkan membiarkan perempuan itu menolaknya.

Namun yang tidak disadari Adit adalah sepanjang dia bersama Rina, justru dialah yang telah memberi terlalu banyak, terlalu banyak berubah dan terlalu banyak menuruti Rina.

Dia yang berencana akan menundukkan Rina, justru membiarkan cewek itu melakukan apa yang dia mau padanya dan justru dialah yang sering mengejar-ngejar cewek itu kemana-mana.

Tidakkah Adit sadar bahwa perlahan dia juga bahkan memberi wanita itu hatinya dan tak menyadari bahwa wanita itu bisa menghancurkannya kapan saja?

***

Bab terkait

  • PERNIKAHAN DIBALUT KEBENCIAN   8. HANCUR BERANTAKAN

    Rina sebal kenapa harus setiap hari Valentine semua cewek di kelasnya menggila dan girang tak karuan. Semua jadi tampak pink setiap kali hari yang diklaim sebagai hari cinta kasih ini tiba. Coklat dan boneka bertebaran di sana-sini, seakan-akan hal itu wajib dan bagi yang tidak merayakannya akan tersisih dan tampak menyedihkan.Menurut Rina semua itu sia-sia dan terlalu membuang banyak waktu serta biaya. Baginya aneh merayakan hari kasih sayang yang ujungnya juga tak abadi. Bukannya saat berpisah, cokelat itu takkan terasa manis lagi dan boneka-boneka itu hanya akan jadi sampah saja.Pernah satu kali mamanya memberinya boneka sebagai lambang kasih sayang di hari Valentine. Tanpa pikir panjang, Rina langsung memberikannya pada cucu pembantunya. Mamanya yang tampaknya menjunjung tinggi hari kasih sayang itu benar-benar tak tahu kalau yang dibutuhkannya bukan boneka tapi waktu mengobrol sebentar saja dengannya.Baginya adalah aneh melihat orang-orang yang tak

    Terakhir Diperbarui : 2024-04-20
  • PERNIKAHAN DIBALUT KEBENCIAN   9. WANITA SIMPANAN

    Otak Rina sebenarnya tidak bisa mengerti kenapa dia bisa-bisanya mau disuruh-suruh buat kue coklat segala oleh si Adit. Bukankah harusnya dia lebih melawan dan menolak permintaan Adit? Lagipula memang kenapa kalau gara-gara itu Adit terus-terusan ngambek dan tak mau bicara lagi dengannya? Bukankah ini seharusnya bagus mengingat dia tak suka tingkah Adit yang selalu saja menguntitnya kemanapun dia pergi?Bukannya malah mengambil kesempatan emas ini, Rina malah memilih menghabiskan waktu berjam-jam hanya untuk membuat sebuah kue coklat untuk Adit. Alhasil dia membuat Mbok Sa pun jadi ketambahan kerjaan karena harus membantu dia di dapur. Manalagi kuenya berkali-kali gagal dan membuat meja dapur semakin berantakan dengan bekas alat-alat masak yang dia pakai dan semua loyang yang berisi kue gagal miliknya.Setelah hampir delapan jam kue tersebut akhirnya jadi juga. Bentuknya memang tak seindah kue-kue buatan toko-toko terkenal yang pernah dikunjunginya, tapi jika diban

    Terakhir Diperbarui : 2024-04-20
  • PERNIKAHAN DIBALUT KEBENCIAN   10. BASAH BERDUA

    Adit membawa Rina ke tempat bibinya, yang tinggal di Batu, Malang. Dia tahu benar mereka akan diterima baik di situ. Bibinya sejak dulu sangat menyayangi dia dan kakaknya. Seringkali beliau berani melawan kakaknya demi membela kedua keponakannya. Bibi kesayangan Adit ini hidup sendiri di rumahnya, yang telah ditempatinya dari mulai dia menikah dulu. Sayangnya, bibinya ini tak pernah mempunyai keturunan dan suaminya meninggal karna kecelakaan sepuluh tahun setelah pernikahan mereka. Semua keluarga mendesak beliau menikah kembali supaya tidak kesepian, tapi beliau begitu setia dengan almarhum suaminya yang sangat dicintainya itu. Itulah yang membuat Adit dan kakaknya sering mengunjungi dan menginap di rumah bibinya. Dengan cara itu, mereka berharap bibinya bisa menghilangkan rasa kesepiannya, walau sedikit saja.Mereka sampai di sana pas jam enam sore dan seperti dugaannya, bibinya itu terlihat girang saat membukakan pintu pagar untuk Adit. Beliau memandang bingung

    Terakhir Diperbarui : 2024-04-20
  • PERNIKAHAN DIBALUT KEBENCIAN   11. TERTANGKAP BASAH

    Yang pertama menarik bibirnya dan melepaskan pelukan adalah Rina. Dia mengalihkan pandangannya begitu dia menyudahi kecupan itu. Adit memperhatikan perubahan ekspresi cewek itu dari terlihat bingung hingga berubah menjadi malu dan kesal. Tanpa disangka, Rina menjauh dan berjalan keluar dari sungai itu, meninggalkan Adit begitu saja.Adit bingung dan tak habis pikir, bagaimana bisa emosi cewek itu berubah secepat itu. Jelas-jelas tadi Rina membalas ciumannya dan juga tak kalah bersemangatnya saat menyambut ciumannya tadi. Lalu kenapa hanya beberapa detik saja sikapnya tiba-tiba berubah. Adit sama sekali tak merasa dia ada melakukan kesalahan apapun."Jangan-jangan dia merasa jijik padaku, gara-gara apa yang barusan terjadi tadi!" pikir Adit dalam hati. Tak ayal dia merasa sedih saat menyadari kemungkinan itu. Meninggalkan apa yang ada di pikirannya, dia berusaha mengejar Rina. Mau tak mau mereka harus pulang hari ini dan masalah mereka berdua bisa menunggu

    Terakhir Diperbarui : 2024-04-20
  • PERNIKAHAN DIBALUT KEBENCIAN   12. KEBOHONGAN YANG MENYAKITKAN

    Cuaca tampaknya terlalu cerah, jika dibandingkan dengan suasana hati Adit saat ini. Hatinya gundah gulana karena bel sudah berbunyi tapi Rina sama sekali tak terlihat. Ditambah lagi, sejak kemarin tak sekalipun pacarnya itu menjawab telpon dan pesan-pesannya.Adit takut terjadi apa-apa pada Rina. Betapa dia menyesal tak masuk saja dan melindungi Rina kemarin. Dia terlalu berhati-hati dan tampaknya itu malah menyulitkan Rina, pikirnya.Semua murid tampaknya sudah masuk ke dalam kelas dan hanya Adit saja yang tertinggal sendirian di lapangan. Bapak satpam sudah menyuruhnya masuk berkali-kali dengan nada kesal. Akhirnya Adit pun menurut, sambil terus berusaha menghubungi Rina.Saat itulah tiba-tiba gerbang sekolah kembali terbuka. Sebuah mobil mewah masuk dan berhenti tepat di sebelah Adit berdiri. Tidak pernah satu pun mobil yang berani memarkirkan mobilnya di area lapangan sekolah. Parkir mobil sudah disediakan di sebelah sekolah. Semua guru dan murid, baik kepala sekolah pun hanya bol

    Terakhir Diperbarui : 2024-04-21
  • PERNIKAHAN DIBALUT KEBENCIAN   13. DIKECEWAKAN BERKALI-KALI

    Seminggu berlalu dan semuanya masih saja sama. Adit masih saja tak bisa mendekati Rina. Melewati kelas Rina saja dia sudah dihadang beberapa murid yang tiba-tiba saja menjadi pengawal dadakan Rina. Beberapa kali juga Adit mencoba menelpon Rina, tapi tampaknya cewek itu sudah memblokir nomer Adit dan itu membuatnya semakin susah menjangkau Rina.Jalan satu-satunya adalah pergi ke rumah Rina dan menunggunya di sana sampai dia mau menemui Adit. Tidaklah mudah memang karena orang tua Rina pasti melarang menemuinya. Tapi Adit pikir jika dia tak berusaha, dia tak bisa menggali kebenaran dari mulut pacarnya itu. Yang dikhawatirkannya adalah bahwa sebenarnya pacarnya itu sangat membutuhkannya saat ini.Sejak pukul satu siang, sepulang sekolah, Adit sudah nongkrong di depan rumah Rina sambil berusaha memanggil nama cewek itu berkali-kali supaya dia keluar. Sayangnya, pintu rumah itu tetap tertutup rapat dan tak ada seorangpun yang keluar. Adit memarkirkan sepedanya di sebelah pohon rindang di

    Terakhir Diperbarui : 2024-04-21
  • PERNIKAHAN DIBALUT KEBENCIAN   14. LEMAH DI BAWAH CIUMANNYA

    Rina mencoba keras melepaskan cengkraman Adit di bagian depan bajunya dan berkali-kali menjauhkan kepalanya untuk menghindari cumbuan kasar cowok itu pada bibirnya. Tangan Adit pun berpindah pada bagian belakang leher Rina. Dia memegang leher cewek itu dan memaksa wajah yang ketakutan itu memandang lurus padanya. "Kenapa menghindar? Bukankah biasanya kau suka dengan semua ini dan malah membalasnya dengan cukup lihai untuk ukuran cewek kuper sepertimu! Gini aja... kalau kau menurut, akan aku biarkan kau keluar tanpa lecet sedikitpun beberapa menit lagi, gimana... tertarik???"Badan Rina bergetar mendengar perkataan itu dan matanya tampak menghindar dari wajah Adit yang berada seinchi saja dari wajahnya. Dia menggerakkan tangannya dan mendorong badan Adit sekuat tenaga supaya menjauh darinya. Kakinya pun berusaha menendang ke arah pangkal paha Adit dengan bertubi-tubi.Sayangnya badan Adit yang lebih berotot dan lebih tinggi darinya, menahan pinggulnya dengan pinggul cowok itu dan meng

    Terakhir Diperbarui : 2024-04-21
  • PERNIKAHAN DIBALUT KEBENCIAN   15. SEPULUH TAHUN KEMUDIAN

    SEPULUH TAHUN KEMUDIAN Sepuluh tahun berlalu dan banyak yang sudah berubah setelah itu. Dari anak gadis yang berumur tujuh belas tahun, Rina telah tumbuh dewasa dan menjadi seorang wanita berumur dua puluh tujuh tahun. Waktu yang panjang itu berhasil mengubah jalan hidup wanita paruh baya ini. Sejak kali terakhir dia berpisah dengan Adit, nasib wanita ini secara dramatisnya berubah seratus delapan puluh derajat. Ini dimulai saat papanya, yang memiliki banyak simpanan itu, ditipu oleh dua wanita selingkuhannya. Mereka mengenalkan papa Rina pada seorang pebisnis, yang usut punya usut berhasil membuat Sigit Wibowo melakukan investasi di sebuah bisnis yang katanya bisa memberi keuntungan yang berlipat kali ganda. Rayuan wanita dan ditambah lagi dicekokin minuman berkali-kali, papanya dengan gampangnya melakukan investasi pada perusahaan yang sama sekali belum dia kenal. Pria hidung belang itu bahkan berani meminjam uang pada rentenir untuk membiayai bisnis

    Terakhir Diperbarui : 2024-04-21

Bab terbaru

  • PERNIKAHAN DIBALUT KEBENCIAN   51. AKIBAT MENCUMBU PRIA LAIN

    Dengan tenang, Adit mengelap air yang disiramkan Rina ke wajahnya dengan tisu dan masih melanjutkan kata-katanya yang penuh duri. Dia tak tahu kenapa dia bersikap sekejam ini, yang jelas lidahnya tak mau berhenti untuk menyakiti wanita itu. Apalagi saat mengingat ekspresi jijik Rina kemarin saat dia baru saja membela kehormatannya."Melihat dari besarnya kemarahanmu, terlihat sekali kalau perkataanku ada benarnya. Jika tidak, mana mungkin kau terlihat seperti cacing kepanasan kayak gini!" serang Adit lagi.Rina menggigit bibirnya untuk menahan diri menjelaskan bahwa saat itu dia terlalu mabuk untuk membedakan antara Sam dan bosnya, sehingga kejadian yang memalukan itu terjadi.Kalau Adit tau yang sebenarnya, pria itu pasti akan mencercanya lagi dan memaksanya untuk mengakui perasaannya untuk bosnya itu. Kalau itu terjadi, Rina pasti akan habis-habisan dihina. Melihat dari sikap Adit dulu padanya waktu menjodohkannya pada Miss Betty, pria itu takkan memberinya ampun saat tau kalau just

  • PERNIKAHAN DIBALUT KEBENCIAN   50. EFEK DARI CEMBURU

    Adit memincingkan matanya saat sinar matahari pagi dengan kejamnya menyerang wajahnya tanpa henti. Dia mengangkat kepalanya dari bantal dan melihat ke sekeliling ruangan. Tapi gerakan itu justru membuat kepalanya pusing dan seperti sedang dihantam berkali-kali."Dimana kita? Kenapa kau tak mengantarkan aku ke rumah?" protesnya saat melihat Susan yang sedang berdiri di depan kaca besar dan memeriksa penampilannya."Kau pikir gampang memindahkanmu kemarin. Kau jatuh begitu saja di ruang pesta. Butuh sampai empat orang sampai bisa menggotongmu ke tempat ini. Lagipula pak Jimmy yang menyuruh, mana mungkin aku membantah!"Adit memijit keningnya yang terasa berdenyut-denyut dan bangkit dari tempat tidur untuk mengambil ponselnya. "Waduh celaka... Moza pasti nyariin aku semalaman! Diam dulu ya jangan sampai anakku tau kau ada di sini! Dia paling tak suka aku bergaul denganmu," seru Adit dan segera menghubungi ponsel Mbak Saroh. Dia bahkan tak menghiraukan wajah c

  • PERNIKAHAN DIBALUT KEBENCIAN   49. AMARAH ADIT

    Rina duduk dengan tegang. Firasatnya nggak enak. Seakan-akan ada berita buruk yang akan diterimanya. Bahkan teh dan beberapa kue yang dihidangkan di depannya, tak bisa menghilangkan perasaan terintimidasi yang dialaminya.  Tante Sam memandang Rina seksama dari atas kepala sampai bawah kakinya. Wanita tua itu seakan ingin mengetahui karakter Rina dari apa yang dikenakannya di tubuhnya. Baginya, calon pasangan hidup keponakannya pastilah nanti jadi bagian dari keluarganya juga. Jadi bagaimana pun juga, dia harus memperhatikan apakah calon istri keponakannya itu cocok bersanding dengan keponakannya atau tidak. Dari apa yang dilihatnya, dia suka dengan cara Rina membawa diri. Dia tidak terlihat urakan dan tidak juga terlihat kuno. Wanita itu bahkan bisa menjawab dengan baik pertanyaan apapun yang diajukan Jimmy kepadanya. Kesopanannya pun menjadi nilai tambah yang penting. Calon istri keponakannya itu terlihat terus menjaga sikap serta cara duduknya di depannya dan s

  • PERNIKAHAN DIBALUT KEBENCIAN   48. BIBIR YANG ASING

    Gedoran di pintu bilik toilet mengejutkan Adit dan membuatnya menengadah. “Lagi ada orang di dalam!” serunya dari dalam untuk memperingatkan. Tampaknya yang menggedor tadi mengerti dan pindah ke bilik sebelah.Celakanya, tanpa disadari Adit, Rina tiba-tiba membuka kunci pintu dan keluar begitu saja, masih dengan langkah yang terhuyung-huyung. Adit sontak langsung mengejarnya keluar. Untung saja tidak ada siapa-siapa di area wastafel waktu dia keluar dari bilik toilet.Rina yang masih terpengaruh oleh kejadian di toilet tadi, merasa kesal karena bibir Adit yang tiba-tiba menghilang dari hadapannya. Dengan bibir yang masih membengkak, Rina berjalan mencari apa yang diingininya. Karena pusing dia berjalan perlahan sambil memejamkan mata. Baru beberapa langkah saja, tiba-tiba langkahnya terhenti karena baru saja menubruk badan seseorang. Dia meraba badan yang sedang ada di depannya. Dengan tak memikirkan tingkahnya yang sudah di luar batas, tangan Rina menang

  • PERNIKAHAN DIBALUT KEBENCIAN   47. TERPERANGKAP BERSAMAMU

    Sekujur badan Rina terasa bergetar karena terharu melihat banyaknya tepuk tangan para tamu pada saat dia selesai menunjukkan kemampuannya bermain piano. Sepuluh tahun lebih sudah dia kehilangan piano kesayangannya untuk membayar utang ayahnya. Jangankan memainkan tuts-tuts piano, menyentuh saja dia enggan setelah hari itu. Dia takut detik dia menyentuh piano, dia akan tergiur untuk bermain piano terus dan melupakan kalau dia harus menyibukkan diri untuk mencari nafkah daripada menghabiskan waktu untuk menghibur diri terus-menerus.Sam menggenggam tangan sahabatnya itu saat melihat wajah tak percaya diri Rina dan tangannya yang gemetaran. Dia mengaitkan tangan itu pada lengannya dan menuntunnya kembali ke arah meja minuman dan membiarkan wanita itu meminum dua gelas cairan yang berwarna hijau itu lagi.“Wow… anda mainnya bagus sekali! Kalau boleh saya tahu… apakah anda juga bisa mengajar piano ke anak kecil?” tanya seorang tamu wanita paruh baya yang tampaknya menga

  • PERNIKAHAN DIBALUT KEBENCIAN   46. WANITA BERGAUN MERAH

    Rina sebenarnya enggan diajak menemani Sam ke pesta ulang tahun suami dari tante sahabatnya itu. Dia tau betul pesta paman Sam pastilah besar dan akan didatangi banyak orang penting dan dari kalangan atas rata-rata semuanya.Tapi karena Sam terlihat sedih, Rina jadi tak bisa menolak. Apalagi saat ia mengeluh karna paman dan tantenya akan mengenalkannya dengan deretan wanita-wanita yang tak dikenalnya dan membuatnya kelelahan sepanjang pesta itu. Jika Rina ikut, setidaknya Sam bisa terlepas dari rutinitas dijodohkan sana sini oleh tante dan pamannya.Mendengar pengakuan sahabatnya itu dan juga ekspresi sedihnya yang cukup membuatnya iba, Rina akhirnya menyetujui permintaan Sam.Tanpa basa-basi, Sam langsung membawa Rina ke butik tantenya dan memilihkan gaun merah ketat yang dapat membalut tubuh Rina bagaikan kulit kedua dari bagian dada wanita itu sampai  ke bawah lutut. Gaun itu cukup berpotongan rendah dan mencetak bulatan bagian atas tubuh Rina

  • PERNIKAHAN DIBALUT KEBENCIAN   45. PERTEMUAN YANG TIDAK DIDUGA

    Adit gelisah luar biasa setelah kepergian Rina. Perasaannya nggak enak kali ini. Dia tak mengira PENGAGUM RAHASIA yang dimaksud Rina bisa setampan itu. Dia terlalu meremehkan pengasuhnya. Wanita itu rupanya cukup pandai menggaet pria yang cukup lumayan. Bisa dibilang pria seperti Sam itu digolongkan sebagai pria idaman wanita jaman sekarang.Adit tau dia juga tidak jelek. Tak sedikit juga wanita yang mengejar-ngejar dia. Tapi kali ini dia sadar, dia menemukan saingan yang seimbang yang dapat membahayakan posisinya di hati Rina.Dilihat dari cara pengasuhnya itu melihat Sam, Adit yakin tempat pria itu di mata Rina cukuplah spesial. Dan itulah yang membuatnya gusar. Dia baru saja merencanakan untuk mendekati Rina lagi dan entah kenapa si pengagum rahasia itu muncul dan mengacaukan semuanya. Gara-gara pria itu, Rina jadi memandangnya sebelah mata dan tampak kehilangan minat.Panik, Adit mengambil ponselnya dan mencoba menghubungi Rina. Dia ingin meluruskan te

  • PERNIKAHAN DIBALUT KEBENCIAN   44. DATANGNYA SI PENGAGUM RAHASIA

    Setiap kali melihat bunga pemberian pengagum rahasia 'terkutuk' itu, Adit menjadi kesal. Dia tau betul bunga itu dari seorang pria yang menaruh hati pada pengasuh anaknya. Kalau saja dia bisa mendekati bunga itu, dia pasti langsung membuangnya ke tempat sampah. Hanya saja, wanita keras kepala itu terus saja mengunci kamarnya dan tak sekalipun memperbolehkannya masuk.Berani benar si pengirim bunga itu, pikirnya. Tak hanya si pengirim itu berani menggoda pengasuhnya dengan seikat bunga, dia bahkan berani mengirimkannya ke rumah Adit. Yang jelas... Adit merasa si pengirim itu tak menghormatinya sebagai bos Rina dan pemilik rumah ini.Yang lebih membuat darahnya mendidih adalah puluhan bahkan ratusan kali pengasuhnya membicarakan bunga 'terkutuk' itu dan memamerkannya pada Moza. Dia masih tak mengerti mengapa wanita itu masih menyimpan bunga itu, walaupun sudah dua hari berlalu. Keadaan bunga itu juga tak sesegar dan seindah hari pertama, tapi dengan bahagianya Rina t

  • PERNIKAHAN DIBALUT KEBENCIAN   43. PENGAGUM RAHASIA

    Adit memegangi hidungnya yang berdarah gara-gara tinju kuat dari pengasuhnya. Dia tahu Rina tadi sudah memperingatkannya, tapi dia sebenarnya tak menyangka wanita itu akan benar-benar melakukannya. "Tuh kan pakkk... aduh darahnya jadi kemana-mana! Duduk dulu pak... biar saya ambilkan tisu." Rina menyambar tisu yang ada di meja, menggulungnya kecil dan memasukkannya ke lubang hidung Adit. Darah Adit yang jatuh ke lantai juga dibersihkannya menggunakan tisu. "Aku nggak ngerti... kenapa sih aku selalu jadi korban pukulanmu? Tidak bisakah kau bereaksi lebih lembut... lebih feminin gitu!" protes Adit sambil mendongakkan kepalanya ke belakang. "Jangan mendongak pak. Kepalanya tetap lurus aja!" sahut Rina sambil membetulkan kepala Adit. "Lagipula dari awal kan bapak sudah aku peringatkan! Salah bapak sendiri... nggak mendengarkan perkataan saya!" "Akh... sudahlah... susah ngomong sama kamu. Selalu aja nggak mau ngalah! Tolong ambilin teh dulu. Minum

DMCA.com Protection Status