Share

Bab 263

Penulis: Evelyn
last update Terakhir Diperbarui: 2024-10-16 18:00:00
“Katakan sesuatu, Ava,” ujar Travis dengan nada memohon.

Aku menatap mereka. Aku tidak yakin apa yang harus kurasakan. Ayah dan aku tidak akrab. Terutama setelah apa yang telah terjadi di antara Rowan, Emma, dan aku. Aku hanya tidak pernah berharap dia meninggal, tapi aku juga tidak bisa bilang kalau aku sedih.

Apakah ini akan membuatku jadi orang jahat? Bahwa pria yang kukenal sebagai ayahku selama ini meninggal, tapi aku malah tidak merasakan kesedihan?

“Aku tidak tahu apa yang harus kukatakan,” gumamku jujur.

Rowan mengarahkanku untuk duduk. Kami duduk di arah yang berlawanan dengan ketiga orang yang seharusnya merupakan keluargaku.

Aku memandangi mereka, lalu menggeleng kebingungan. Aku dulu merasa sayang pada mereka. Di luar kejahatan mereka, kasihku pada mereka bukan sesuatu yang bisa kusembunyikan. Tapi sekarang, aku tidak merasakan apa-apa. Tempat di mana kasihku pada mereka dulu tercurah sudah kosong. Tidak ada jejak kasih sayang lagi bagi mereka.

Hal ini membuatku bertan
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

  • PENYESALAN MANTAN SUAMI   Bab 264

    “Seperti yang sudah kukatakan berulang kali, kamu bukan keluargaku, jadi dia bukanlah ayahku. Selain itu, pria itu memperlakukanku seolah aku ini orang terkutuk. Aku tidak pernah berharap dia meninggal. Ditambah lagi, seharusnya dia memeriksa latar belakangnya sebelum membuat perjanjian dengan mereka.”“Jadi menurutmu ini salahnya sendiri dia bisa meninggal?” tanya Travis sambil menggertakkan giginya. Aku mengedikkan bahuku. “Apa yang kamu harapkan? Jangan khianati organisasi kriminal dan berharap bebas dengan hati riang.”“Tidak bisa kupercaya kamu akan berkata seperti itu,” lirih Ibu dengan berusaha menahan air matanya. “Dan tidak bisa kupercaya juga kalian di sini. Apa yang kalian lakukan di sini? Aku sudah membayangkan kalian bertiga untuk mendoakan aku meninggal dengan menderita.” Aku melawan balik dengan kepahitan di suaraku. Aku terkejut akan perkataan yang keluar dari mulutku. Seperti bukan aku saja. Seakan ada seseorang yang mengambil alih tubuhku. Aku tidak bisa menghentik

    Terakhir Diperbarui : 2024-10-16
  • PENYESALAN MANTAN SUAMI   Bab 265

    Beberapa jam berlalu sejak Noah membentak ketiga tamu tidak diinginkan itu. Mereka sekarang ada di halaman belakang untuk menikmati matahari. Noah terlihat sudah tenang, tapi aku sangat tahu dia. Dia orang yang tajam. Tatapannya masih menatap mereka dan mengawasinya, seolah dia menunggu mereka untuk berbuat salah. Liliana tengah tidur di kamarnya, dan aku di dapur untuk mengambil nafas. Ibu dan Travis terus mencoba untuk menggendong Liliana, tapi untuk beberapa alasan, hatiku tidak mau menyetujuinya. Itu bahkan bukan hal utama yang menggangguku. Yang menggangguku adalah Emma yang tidak menghargaiku dan perasaanku. Dia melakukan itu di rumahku sendiri. Aku paham bahwa aku bersalah padanya saat aku tidur bersama Rowan, tapi Rowan sekarang adalah suamiku. Seharusnya aku tidak merasa terganggu saat dia mencoba mendekat dengannya. Caranya tersenyum nakal, menggoyangkan pinggangnya saat lewat di dekatnya, dan menggesekkan tubuhnya saat dia didekatnya. Aku tidak mau cemburu, tapi nyatanya

    Terakhir Diperbarui : 2024-10-16
  • PENYESALAN MANTAN SUAMI   Bab 266

    “Terus kenapa?”Dia meraih lengannya dan sedikit mendorongnya. “Terus kenapa?” geramnya. “Dia istriku. Istriku. Dan kamu kasar dan tidak menghargainya sepanjang waktu!”“Rowan,” Travis mencoba untuk ikut campur, tapi Ibu menghentikannya. Sejujurnya aku tidak paham mengapa dia melakukannya. Ibu selalu memihak pada Emma. Perasaanku dinomor sekiankan. Emma-lah yang terutama, dan apa yang Emma mau, didapat olehnya. “Istrimu?” dengusnya. “Dia bukan siapa-siapa kecuali jalang yang merebutmu dariku, dan seakan itu belum cukup, dia menjebakmu saat dia hamil. Kamu milikku, Rowan. Akulah yang kamu cintai, ingat itu?”Aku tidak mendengar apa yang dikatakannya setelah itu sebab aku berjalan kedapur. Aku benar-benar jengkel. Aku juga tidak mau mendengar jika Rowan mengatakan kalau dia mencintainya. Itu bukan rahasia lagi kalau dia mencintainya. Memang, dia perhatian padaku sekarang, bahkan memberiku beberapa kecupan, tapi hatinya selalu milik Emma. Dia benar. Rowan itu milik Emma seutuhnya.Keti

    Terakhir Diperbarui : 2024-10-16
  • PENYESALAN MANTAN SUAMI   Bab 267

    Emma. Aku benci saat berada di rumah Rowan. Aku benci melihat Ava bersikap seolah Rowan masihlah suaminya. Maksudku, ayolah, amnesia? Kamu pasti bercanda. Yang membuatku lebih kesal lagi adalah Rowan yang begitu perhatian padanya. Dia milikku. Dia masih milikku, dan aku tidak mau melepaskannya. Ketika dia membentakku setelah aku menciumnya, itu membuatku benar-benar terkejut. Rowan tidak pernah meninggikan suaranya padaku. Hal itu membuatku bertanya-tanya soal kemungkinan apakah dia sudah selesai denganku. Membuatku bertanya-tanya apakah dia benar-benar mencintai Ava. Aku menggelengkan kepalaku, menepis pikiran itu. Pasti mustahil. Semua orang berkata padaku bahwa dia membencinya. Bahwa selama sembilan tahun terakhir, yang dilakukannya adalah menyakiti Ava karena memisahkan kami. Jadi, bagaimana ceritanya dia bisa tiba-tiba mencintainya? Sungguh tidak masuk akal. “Nona?” panggil si supir. Saat melihat ke arahnya, saat itulah aku sadar kami sudah sampai rumah dan Ibu serta Travis

    Terakhir Diperbarui : 2024-10-17
  • PENYESALAN MANTAN SUAMI   Bab 268

    “Barangkali kamu belum menyadarinya, perasaannya sudah tidak sama lagi,” ujarnya. “Kamu tidak boleh menghalanginya memenangkan Ava, ini peringatan. Kami membelamu tanpa sadar kami mengubahmu menjadi anak manja. Sudah berakhir hari ini. Kamu sudah berumur tiga puluh tahun. Astaga, dewasalah sialan!”Baik aku dan Travis memandang Ibu dengan terkejut. Dia tidak pernah mengumpat sebelumnya. Setelah itu, dia menjauh dari ruangan. Kami mendengar langkah kakinya dan dia menaiki tangga sebelum suara pintu dibanting dari kejauhan terdengar. Aku berbalik pada Travis. Dia kakakku. Dia selalu membelaku melawan Ava. “Tolong katakan kalau kamu tidak berpikir atau merasakan hal yang sama seperti Ibu,” mohonku dengan air mata di pelupukku. Dia tidak mungkin berlawanan denganku. Dia selama ini jadi pilar kekuatanku. Aku tidak tahu apa yang akan kulakukan kalau dia juga tidak setuju akan perilakuku. “Maafkan aku, Emma, tapi Ibu benar. Kamu orang dewasa. Kamu punya anak dan tanggung jawab, tapi kamu

    Terakhir Diperbarui : 2024-10-17
  • PENYESALAN MANTAN SUAMI   Bab 269

    Calvin. Aku sangatlah lelah. Sejujurnya, aku salut pada setiap janda di luar sana. Menjadi orang tua tunggal tidaklah mudah. Aku menjatuhkan diriku di sofa dengan merasa lelah. Pagi ini begitu sibuk. Aku perlu mengerjakan pekerjaan rumah dan sebagainya. Guntur membantu, tapi aku harus membawanya ke latihan sepakbola hari ini. Dia tidak mau pergi, dia benar-benar bersikeras. Bukannya aku memaksa dirinya ke olahraga yang tidak disukainya, hanya saja dia tahu Noah tidak akan turut hadir. Aku membuatnya mengerti keadaan Noah. Ava sudah bangun, jadi tentu saja Noah mau ada di dekatnya. Aku yakin akan memakan waktu cukup lama. Dia berhenti menjadi manja setelah diyakinkan bahwa Ava tidak akan ke mana-mana. Guntur akhirnya mengerti, dan dia setuju mau pergi hanya jika aku berjanji kita akan mengunjunginya nanti. Dia sedih saat tahu bahwa Ava, Noah, dan Liliana tidak akan kembali ke rumahnya yang di sebelah kami. Pikiranku terarah pada Ava. Aku merasa jahat, sebab terakhir kali kami ber

    Terakhir Diperbarui : 2024-10-17
  • PENYESALAN MANTAN SUAMI   Bab 270

    “Kenapa kamu berhenti?” dia menatapku dengan bingung, seolah dia tidak mengerti.“Serius kamu tidak tahu malu bertanya seperti itu?” geramku, merasa kesal atas perilakunya. “Keluar!”“Tidak. Aku tidak akan pergi. Tidak sampai kamu memberi tahuku apa yang telah kulakukan.”Sialan. Apakah dia benar-benar tidak tahu atau dia berpura-pura bodoh? Aku tidak bisa percaya bahkan dia sampai bertanya seperti itu. Tidakkah dia merasa perbuatannya ini salah? Atau inikah caranya memperlakukanku?“Calvin,” panggilnya dan dia meraih tanganku. Aku menjauh dan menatapnya taja,. Aku merasa jijik pada diriku sendiri. Tidak bisa kupercaya kubiarkan dia memperlakukan aku dan Guntur seperti sampah selama bertahun-tahun. “Katakan sesuatu padaku,” aku mengambil nafas panjang. “Apakah kamu mencintaiku?”Dia menatapku selama beberapa detik sebelum melihat ke arah lain. Sungguh sakit rasanya. Sakit sekali, tapi itulah jawaban yang kuperlukan. “Apakah kamu merasakan sesuatu padaku selain nafsu?” Suaraku terden

    Terakhir Diperbarui : 2024-10-17
  • PENYESALAN MANTAN SUAMI   Bab 271

    Ava. Aku bangun dengan lonjakan. Aku tidak tahu apa yang mengejutkanku. Mungkin itu adalah sebuah mimpi atau pecahan ingatanku. Aku tidak yakin, dan gambarannya tidak begitu jelas. Aku melepas diriku dari pelukan Rowan dan duduk. Sebuah nama terus terngiang di benakku. Ethan. Apakah aku mengenalnya? Seseorang yang harus kutahu? Apakah dia penting bagiku? Pertanyaan itu datang bertubi-tubi saat aku mencoba menerka siapa dia. Kamar kami diterangi oleh cahaya rembulan. Membuat suasana sekitar terasa seram. Terutama karena aku terbangun oleh apapun itu yang menghantui ingatanku. Aku menyalakan lampu, mencoba menenangkan rasa merindingku. “Ada yang salah, Ava?” Suaranya yang masih dipenuhi kantuk membuatku menoleh padanya.Dia terlihat sangat seksi. Matanya terlihat masih mengantuk, rambutnya berantakan, dan dia bertelanjang dada. Aku menelan ludah saat terus terpana melihatnya. Tak bisa disangkal, Rowan memang seakan sebuah pahatan karya seni yang seksi dan menggoda. “Ava?” ia meman

    Terakhir Diperbarui : 2024-10-18

Bab terbaru

  • PENYESALAN MANTAN SUAMI   Bab 498

    “Apakah makanannya sudah siap?” tanyaku ke pengurus rumah ketika aku memasuki dapur. Dia menjawab dengan senyuman lembut, “Belum, tapi akan siap dalam beberapa menit.”“Baiklah, biar aku menyiapkan mejanya.”Dia baru saja akan membantah, tapi dengan cepat kupotong argumennya. Aku mau membantu. Karena dia memasak, inilah setidaknya yang bisa kulakukan. “Apakah kamu perlu bantuan?”Aku menengadah dan melihat Ibu Gabriel dari sisi meja makan yang berlawanan. Aku menyusun piring di meja dan memberinya senyuman. “Iya. Tapi, aku hampir selesai.”Dia berjalan ke arahku dan mulai membantu menyusun gelas dan sendok. “Jadi, Hana, bagaimana perlakuan putraku terhadapmu?” tanyanya secara tiba-tiba. Aku tidak segera menjawab. Aku perlu beberapa saat untuk memikirkan pertanyaannya, bukan karena aku tidak tahu apa yang harus kukatakan, tapi karena nada suaranya. Dia bukan hanya sedang memulai perbincangan. Dia benar-benar ingin tahu bagaimana perlakuan Gabriel terhadapku. Sepertinya aku terdia

  • PENYESALAN MANTAN SUAMI   Bab 497

    “Kenapa aku membiarkan kalian berdua memengaruhiku dalam rencana kalian?” tanyaku dengan penuh nada frustasi sambil menatap Gabriel dan Lilly. “Sekarang, kita terlambat.”Mereka berdua sama sekali tidak terlihat merasa bersalah. Lilly tersenyum dan matanya berbinar akan kebahagiaan, sedangkan Gabriel mengulas senyumnya. Mereka berdua terlihat puas akan diri mereka sendiri. Aku menghela nafas kalah, bingung akan apa yang harus kuperbuat dengan mereka berdua. Aku bisa jelas melihatnya. Pasangan Ayah-anak itu selalu bekerja sama untuk membuatku kewalahan. Mereka selalu bergabung untuk ‘mengerjaiku’. Aku menatap sinis Lilly, lalu berucap, “Mana solidaritasmu?”“Ibu harus mengakui bahwa ini menyenangkan, ‘kan?” ujarnya sambil meraih lenganku dan Gabriel. Dia terlihat sangat bahagia. Bahkan, dia terlihat lebih bahagia dari biasanya sejak kami kemari. Tentu saja, kami memang bahagia, tapi tidak sebahagia ini. Lilly berhubungan baik dengan Eddy, tapi hubungannya tidak sebaik dengan hubunga

  • PENYESALAN MANTAN SUAMI   Bab 496

    Aku memutar badanku untuk melihat ke sekeliling, sebelum akhirnya menatap Gabriel yang menatapku dengan penuh harap. “Rumah ini besar sekali, Gabriel!” Aku tahu bahwa masih ada banyak ruangan lagi, tapi akan kujelajahi lagi nanti. “Ada berapa banyak kamar tidur di sini?”Dia mendekat ke arahku. “Delapan kamar tidur dan dua kamar tamu.”Aku terpaku sampai tidak bisa berkata apa-apa saat kulihatnya. Tentu, kami memang tumbuh di rumah yang besar, tapi rumah itu hanya sampai memiliki lima kamar tidur. Itu juga sudah lebih dari cukup. “Sepuluh kamar tidur itu terlalu banyak Gabriel,” ujarku sambil tertawa kecil gugup. Apa yang akan kami lakukan dengan ruangan sebanyak itu?Dia kembali mendekat padaku, sebelum melingkarkan lengannya di pinggangku dan menarikku ke arahnya. Aku menempatkan tanganku di dadanya dan merasakan detak jantungnya yang berdegup. “Aku serius saat mengatakan bahwa aku menginginkan anak lagi, Hana.” Pandangannya menelisik secara dalam ke diriku. “Aku hanya tengah berj

  • PENYESALAN MANTAN SUAMI   Bab 495

    Aku menatapnya dengan bingung. Aku mencoba untuk berbicara, tapi tidak ada yang bisa keluar dari mulutku saat pandanganku berganti dari Gabriel ke rumah itu. “Rumah ini cantik sekali!” seru Lilly. Keantusiasannya nampak saat dia melompat kegirangan, seolah dia benar-benar ingin meninggalkan kami dan memasuki rumah itu. “Di sinikah kita akan tinggal? Inikah rumah baru kita?”Pandangan Gabriel beralih dariku ke putri kami yang tersenyum lebar. “Kalau ibumu menyukainya, maka iya. Rumah ini akan menjadi rumah baru kita.”Pandanganku kembali ke rumah itu dan memandanganya dengan takjub. Rumah ini berdiri megah dengan berlatarkan perbukitan, kemegahannya terlihat dari berbagai sudut. Rumah ini perpaduan cocok antara elemen klasik dan modern, yang menggunakan eksterior marmer putih yang berkilauan di bawah cahaya matahari. Ada juga pahatan batu rumit di setiap sudut dan lekukan, membuat rumah ini terlihat elegan yang tidak akan lekang oleh waktu.Bagian pintu masuknya didominasi oleh sepasa

  • PENYESALAN MANTAN SUAMI   Bab 494

    Aku menggelengkan kepalaku dan menepis pemikiran itu. “Ibu tidak tahu. Ayah bilang ini kejutan.”“Aku suka kejutan!” serunya. “Astaga,” gumamku. “Ayo pergi.”Lilly secara hati-hati menaruh bukunya sebelum melompat turun dari ranjangnya. Dia meraih tanganku dan menarikku keluar dari kamarnya. Kami melihat Gabriel menunggu kami di pintu sambil menyilangkan kakinya, dan melipat tangannya di dada bidangnya. Dia mengenakan kaus berleher V hitam yang terlihat ketat di pundaknya. Paha berototnya dibalut oleh celana jins Calvin Klein. Pose tubuhnya seperti ini membuatnya lebih menarik. “Suka apa yang kamu lihat?” goda Gabriel dengan senyuman miring. Perkataannya menarikku dari pemikiranku. “Hmm,” gumamku.Lilly mendecakkan lidahnya, untuk mengingatkanku bahwa dia ada di sini. “Aku tahu Ayah itu tampan, tapi kalian berdua ini menjijikkan.”“Tunggu saja sampai kamu bertumbuh dewasa dan bertemu dengan pria yang membuat jantungmu berdegup,” godaku sambil mencubit pipinya dengan lembut. “Setiap

  • PENYESALAN MANTAN SUAMI   Bab 493

    Hana“Aku ingin kamu dan Lilly menemaniku ke suatu tempat,” ujar Gabriel.Aku di kamar kami dan melipat baju bersih. Memang, kami memiliki asisten rumah tangga, tapi aku tidak terbiasa untuk dibantu dalam pekerjaan rumah. Rasanya aneh bahwa aku terbiasa melakukan segalanya sendirian, dan sekarang ada orang lain yang melakukan hal itu untukku. Aku suka sibuk. Aku tidak bisa menghabiskan akhir pekan dengan tidak melakukan apa-apa. “Orangtuamu akan kemari untuk makan malam, Gabriel. Apakah kamu sudah melupakannya?” tanyaku. Aku membawa sebagian dari baju yang sudah terlipat itu dan berjalan menuju lemari kami yang luas, di mana aku menaruhnya sesuai tempatnya. Gabriel itu sepertiku, sangat rapi. Sedangkan Eddy tidak, dan hal itu sering membuatku kesal sampai aku marah. Kami menikah, jadi kami harus menemukan cara untuk betah tinggal bersama dengan kekurangan masing-masing. Memang tidak mudah, tapi kami selalu menemukan jalannya. Aku keluar dari tempat lemari dan melihatnya terduduk di

  • PENYESALAN MANTAN SUAMI   Bab 492

    HanaSudah hampir dua minggu sejak Gabriel membuat janji padaku yang meluluh lantakkan seluruh pertahananku, aku hampir memberinya kesempatan kedua. Aku bersumpah, aku tidak pernah berpikir bahwa aku akan sebahagia ini. Hidupku bersama Eddy memanglah indah, tapi saat bersama dengan Gabriel, hidupku jauh lebih indah lagi. Mungkin karena Gabriel-lah pria yang kucintai. Dialah pria yang memiliki tempat di hatiku selama hampir satu dekade. Bohong kalau kukatakan aku tidak takut. Masih ada sebagian kecil diriku yang berpikir segalanya akan berbalik. Lagipula, ini bukan kali pertama dalam hidupku, di mana orang yang kukasihi diambil dariku. Ada juga ketakutan bahwa segalanya berjalan dengan begitu mudah, ah kalian tahu lah. Seperti, bukankah seharusnya segalanya sedikit lebih sulit? Sedikit lebih susah. Sedikit lebih menantang ... atau hanya ini sisi diriku yang tidak mau maju?Mungkin aku terbiasa untuk tidak mendapat apa yang kuinginkan, yang mana membuatku bertanya-tanya ketika akhirn

  • PENYESALAN MANTAN SUAMI   Bab 491

    Dia sekali lagi memandang mobilnya sebelum melangkah masuk. Kemudian dia berhenti sejenak, matanya bergerak mengamati ruangan itu.Mungkin sudah bertahun-tahun sejak terakhir kali dia menginjakkan kaki di rumah ini. Terakhir kali, kalau tidak salah, adalah setelah dia ditembak saat pemakaman Ayah.Pandangannya terlihat muram. Aku bisa melihat bayangan kekelaman memenuhi pandangannya. Beban kenangan buruk yang dia bawa tentang rumah ini dan orang-orang di dalamnya. Apakah Guntur akan terbayang oleh hal yang sama karena aku? Karena apa yang telah aku lakukan?Aku tidak mau itu terjadi.Aku memang tidak banyak berada di sini setelah dia dan Rowan menikah, tetapi aku ada saat kami masih kecil. Aku tidak secara langsung mau mengakuinya sebagai saudaraku, seperti yang lainnya, aku mengabaikannya. Kami seharusnya menjadi saudara, tapi aku memperlakukannya seolah dia tidak pantas berada di sini. Orang lain juga melakukan hal yang sama. Saat melihatnya sekarang, aku bisa memahami apa yang Mia

  • PENYESALAN MANTAN SUAMI   Bab 490

    Perkataan Mia terus terngiang di kepalaku bahkan saat aku memasuki mobilku. Kebenaran itu brutal. Tidak mudah untuk menelan pil pahit, tetapi aku harus menelannya.Alih-alih keluar dari tempat parkir dengan terburu-buru seperti biasanya, aku hanya duduk di dalam mobil dan membiarkan air mata mengalir. Aku tidak bisa menghentikannya, meskipun aku mau. Ruangan itu dipenuhi suara tangisanku. Isakanku terasa menyiksa dari dalam, seolah-olah seluruh bebanku menghantamku sekaligus.Kepalaku terjatuh ke kemudi karena aku sudah tidak bisa lagi menahannya. Rasa maluku sudah tertanam di diriku. Rasa malu itu terukir jauh di dalam diriku seperti sebuah tato yang terkutuk.Kenapa aku membiarkan semuanya sampai sejauh ini? Kenapa aku menyakitinya seperti itu? Kenapa aku membiarkan keegoisanku merusak ikatan yang bisa aku miliki dengan Guntur?Kenapa. Kenapa. Kenapa?Kalau saja kutahu bahwa suatu hari nanti aku akan sangat ingin memeluk Guntur. Ingin menjadi bagian dari hidupnya. Ingin mendengar dia

DMCA.com Protection Status