Share

BAB 85

Penulis: Faisalicious
last update Terakhir Diperbarui: 2025-03-16 11:02:37

BAB 85 – CAHAYA DAN BAYANGAN DI ZONA HUTAN HITAM

Kabut tipis masih menggantung di antara pepohonan raksasa di Zona Hutan Hitam. Cahaya matahari sulit menembus dedaunan yang lebat, membuat suasana tetap kelam meski sudah siang. Namun, di tengah hutan yang mencekam ini, suara pertempuran terus bergema. Di suatu tempat di dalam hutan, sekelompok pemuda berlari melewati akar-akar besar yang menjalar di tanah, napas mereka terengah-engah.

“Mereka masih mengejar?!” seru seorang gadis bertubuh mungil dengan rambut kecokelatan yang diikat dua.

Di belakangnya, seorang pemuda dengan pedang di punggungnya mengangguk cepat. “Mereka tidak akan berhenti begitu saja, Saeko!”

Saeko menggigit bibirnya, lalu melirik ke belakang. Bayangan-bayangan berkelebat di antara pepohonan, mata merah bersinar dalam gelap. Mereka adalah sekelompok pemburu dari Sekte Taring Gelap, yang terkenal karena keahlian mereka dalam memburu lawan

Lanjutkan membaca buku ini secara gratis
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi
Bab Terkunci

Bab terkait

  • PENDEKAR PEWARIS SISTEM   BAB 86

    BAB 86 – BAYANGAN YANG MENGINTAIHutan Hitam semakin berbahaya. Darah bercipratan di tanah, beberapa mayat monster penjaga tergeletak di antara akar-akar besar, tetapi masih banyak yang tersisa. Kael, Aya, Saeko, Alric, dan Dragan kini bertarung bersama, setidaknya untuk sementara, melawan ancaman yang lebih besar. Dragan mengayunkan tinjunya dengan kekuatan luar biasa, menghantam dada salah satu Penjaga Hitam.“DUARR!!” Makhluk itu terdorong ke belakang, namun tidak jatuh. Tubuhnya yang dilapisi semacam baja alami membuatnya nyaris tidak terluka.“Tsk! Keras sekali tubuhnya!” geram Dragan. Di sisi lain, Aya menghunus dua panah lagi dan menarik busurnya. Mata peraknya memancarkan cahaya redup saat dia menggunakan teknik khususnya.“Fleche Perak : Lima Nafas Pembunuh.” Lima panah meluncur ke udara dalam pola spiral, masing-masing mengenai sambungan tubuh makhluk itu, di antara celah armor alami

    Terakhir Diperbarui : 2025-03-16
  • PENDEKAR PEWARIS SISTEM   BAB 87

    BAB 87 – PERTARUNGAN DI ZONA GUNUNG BATUZona Gunung Batu adalah salah satu wilayah paling berbahaya di turnamen ini. Berbeda dengan Hutan Hitam yang dipenuhi kabut dan makhluk kegelapan, Gunung Batu adalah tempat yang kering, terjal, dan penuh jurang tajam. Angin kencang bertiup sepanjang hari, membawa butiran debu yang bisa menyakiti mata. Di antara pilar-pilar batu yang menjulang tinggi, sekelompok peserta tengah menghadapi tantangan berat.“HATI-HATI!!”Seorang pemuda dengan rambut merah menyala melompat ke belakang tepat sebelum sebuah batu besar menghantam tempatnya berdiri. "BOOM!!" Debu mengepul, menutupi pandangan sejenak.Pemuda itu, Rhegar Flint, menggeram sambil menyeka keringat dari dahinya. “Mereka makin agresif!”Di seberangnya, beberapa lawan dengan pakaian abu-abu berdiri tegak. Sekte Batu Langit. Kelompok ini terkenal dengan teknik pertahanan mereka yang luar biasa. Mereka bis

    Terakhir Diperbarui : 2025-03-16
  • PENDEKAR PEWARIS SISTEM   BAB 88

    BAB 88 – GELOMBANG BARU DI TURNAMEN SERIBU BESARZona Gunung Batu masih bergema dengan suara pertempuran. Angin kencang menerbangkan debu dan pasir, menambah kesan brutal di tempat ini. Beberapa kelompok masih bertarung, sementara yang lain memilih untuk mundur dan mengatur strategi. Di balik pilar batu yang menjulang tinggi, seorang pemuda berambut hitam pendek dengan mata tajam duduk bersila. Pakaian abu-abunya sedikit terkoyak akibat pertempuran sebelumnya, tapi tatapan matanya tetap tajam, penuh perhitungan.Dialah Renjiro Kurogane, pendekar pedang dari Sekte Matahari Hitam. Di sampingnya, seorang gadis bertubuh kecil dengan rambut pirang bergelombang sedang bersandar di dinding batu. Dia tampak kelelahan, tapi tetap waspada. Gadis itu adalah Elise Vermillion, pengguna teknik aliran angin dari Sekte Seribu Daun."Berapa banyak kelompok yang tersisa di sekitar sini?" tanya Elise, suaranya sedikit serak.Renj

    Terakhir Diperbarui : 2025-03-17
  • PENDEKAR PEWARIS SISTEM   BAB 89

    BAB 89 – MISTERI DI DANAU TANPA DASARZona Danau Tanpa Dasar. Di tengah kabut yang menggantung rendah, permukaan air danau yang luas tampak begitu tenang, seolah tak pernah terusik. Namun, semua peserta yang ada di zona ini tahu betapa berbahayanya tempat ini. Danau ini bukan hanya sekadar danau biasa. Banyak yang percaya bahwa airnya terhubung dengan dimensi lain, tempat di mana makhluk-makhluk tak dikenal bersembunyi. Tak sedikit peserta yang menghilang begitu saja setelah menyentuh permukaannya.Di tepi danau, sebuah kelompok kecil sedang berkumpul. Lima orang berdiri mengitari api unggun kecil, mencoba menghangatkan tubuh mereka di tengah hawa dingin yang menyelimuti daerah ini. Seorang pemuda berambut biru gelap dengan mata tajam mengamati permukaan air dengan penuh kewaspadaan. Di punggungnya tergantung tombak panjang dengan ukiran naga di gagangnya. Namanya Lucian Vale, murid dari Sekte Lautan Timur.Di sampingnya, seorang gadis den

    Terakhir Diperbarui : 2025-03-17
  • PENDEKAR PEWARIS SISTEM   BAB 90

    BAB 90 – BAYANGAN DI DASAR DANAUMeskipun pertempuran telah berakhir, suasana di sekitar danau tetap menegang. Air yang sebelumnya bergelombang kini kembali tenang, seolah tak pernah ada sesuatu yang keluar dari dalamnya.Lucian Vale berdiri di tepi danau, matanya menatap permukaan air dengan penuh kewaspadaan. Sesuatu masih mengintai di dalam sana."Aku tidak suka ini," gumam Selene Ardent sambil mengusap belati di jari-jarinya. "Makhluk tadi terlalu kuat untuk sekadar penjaga biasa."Varian Solis, yang sejak tadi diam sambil mengamati aliran energi di udara, mengangguk setuju. "Dan yang lebih aneh… setelah mati, tubuhnya langsung hancur. Seolah-olah dia bukan berasal dari dunia ini.""Mungkin benar begitu," Iris Nocturne berbisik.Kelima orang itu saling berpandangan. Apakah mungkin ada sesuatu di dasar danau yang lebih besar dari makhluk tadi?Gaius Bronn menghela napas berat. "Kalau kalian semua mau berdiri di sini da

    Terakhir Diperbarui : 2025-03-17
  • PENDEKAR PEWARIS SISTEM   BAB 91

    BAB 91 – Zona Labirin IlusiKabut tipis menggantung di udara, mengalir seperti napas makhluk tak terlihat yang mengawasi setiap langkah para peserta. Dinding-dinding labirin menjulang tinggi, terbuat dari batu hitam berkilauan, seolah memerangkap cahaya di dalamnya. Atmosfer di tempat ini tidak hanya menyesatkan, tetapi juga mengganggu indera.Di suatu sudut labirin, tiga sosok bergerak hati-hati."Jangan percaya dengan matamu sepenuhnya di tempat ini," ujar Arian Faulkner, seorang pemuda berambut hitam dengan jubah panjang berwarna perak. "Labirin ini diciptakan untuk membingungkan kita. Percaya instingmu lebih dari apapun."Di sampingnya, seorang gadis berambut biru gelap dengan mata tajam, Elara Voss, mengangguk. "Aku tahu… tapi semakin lama kita berada di sini, semakin sulit membedakan mana yang nyata dan mana yang ilusi."Di belakang mereka, seorang pria bertubuh kekar dengan wajah penuh luka, Darius Havelock, hanya mendengus. "Ak

    Terakhir Diperbarui : 2025-03-17
  • PENDEKAR PEWARIS SISTEM   BAB 92

    BAB 92 – LABIRIN YANG TERUS BERUBAHArian, Elara, dan Darius berjalan menyusuri lorong panjang yang masih dipenuhi kabut. Meskipun ilusi sebelumnya telah sirna, suasana di dalam labirin tetap menyesakkan. Setiap langkah terasa seolah mereka masih diawasi oleh sesuatu yang tak kasatmata."Apa menurut kalian... kita benar-benar sudah keluar dari ilusi?" tanya Elara pelan, matanya menyapu setiap sudut lorong yang mereka lewati."Aku tak tahu," jawab Arian jujur. "Labirin ini memiliki cara licik untuk mempermainkan pikiran kita. Mungkin saja, ini hanya ilusi lain."Darius mendengus. "Kalau begitu, kita hadapi saja dengan cara yang sama, tebas sampai semuanya lenyap."Elara memutar matanya. "Ya, tentu saja. Dan bagaimana jika yang kita tebas itu ternyata dirimu sendiri?"Darius terdiam sejenak, lalu hanya mengedikkan bahu. "Setidaknya aku akan mati dengan cara yang keren."Arian menghela napas panjang. "Fokuslah. Jika kita kehilangan

    Terakhir Diperbarui : 2025-03-17
  • PENDEKAR PEWARIS SISTEM   BAB 93

    BAB 93 – AKHIR PERTEMPURAN DI ZONA ZONA UJIANKabut ketidakpastian yang menyelimuti Turnamen Seribu Besar akhirnya mulai tersibak seiring berakhirnya pertempuran di masing-masing zona ujian. Lima wilayah brutal yang menguji batas kekuatan, kecerdasan, dan ketahanan setiap peserta kini mulai menunjukkan pemenangnya. Satu per satu, regu terbaik muncul dari tiap zona, mereka yang bertahan hingga akhir, membuktikan diri sebagai yang terkuat dan pantas melangkah ke tahap berikutnya.Bayangan pepohonan raksasa masih menari di bawah sinar bulan ketika Kael Rensworth, Aya Kisaragi, dan Saeko akhirnya berdiri tegak di depan gerbang keluar Hutan Hitam. Mereka bertiga berdiri di antara puluhan tubuh yang tergeletak tak sadarkan diri, korban dari pertempuran panjang melawan sesama peserta dan makhluk buas yang menghuni tempat itu.Darah mengalir dari luka di pelipis Kael, tetapi tatapannya tetap tajam. Pedang di tangannya berlumuran darah, dan napasnya masih berat. "S

    Terakhir Diperbarui : 2025-03-18

Bab terbaru

  • PENDEKAR PEWARIS SISTEM   TAMAT

    Bab 140 – Sampai JumpaKenta menatap langit malam yang dipenuhi bintang. Angin sepoi-sepoi bertiup melewati wajahnya, membawa ketenangan yang aneh. Dunia ini… dunia nyata… terasa begitu berbeda dari dunia sistem yang selama ini ia jalani.Ia sudah kembali. Segalanya sudah berakhir. Namun, entah kenapa hatinya masih terasa berat. Maya… Apakah ia benar-benar pergi? Apakah tidak ada cara lain untuk bertemu dengannya lagi? Kenta mengepalkan tangannya, lalu menghela napas panjang.“Kau terlihat seperti orang yang kehilangan sesuatu.”Sebuah suara yang familiar terdengar dari belakangnya. Kenta menoleh dan mendapati seseorang berdiri di sana, seseorang yang seharusnya tidak mungkin ada di dunia ini.Matanya melebar. “…Maya?”Maya berdiri di sana, mengenakan pakaian serba putih yang bercahaya samar di bawah sinar bulan. Wajahnya tetap seperti yang Kenta ingat, tenang, lembut, dan penuh teka-

  • PENDEKAR PEWARIS SISTEM   BAB 139

    Bab 139 – Tamat: Menerima KenyataanKenta berdiri di depan sebuah gedung tua yang terlihat tak terawat.Alamat yang tertulis di surat membawanya ke sini. Bangunan ini berada di pinggiran kota, jauh dari keramaian. Tidak ada tanda-tanda kehidupan di sekitarnya, hanya cahaya redup dari lampu jalan yang sesekali berkelap-kelip.Hatinya masih dipenuhi keraguan."Apa ini jebakan?" pikirnya.Namun, jika ini adalah satu-satunya petunjuk untuk menemukan Maya atau mendapatkan jawaban tentang apa yang terjadi, ia tidak bisa mundur sekarang.Ia menarik napas dalam, lalu mendorong pintu kayu besar di hadapannya.Saat Kenta melangkah masuk, suara derit kayu memenuhi ruangan.Bangunan ini tampaknya adalah sebuah gudang lama. Debu memenuhi lantai, dan beberapa rak besi di sudut tampak berkarat.Namun, yang paling menarik perhatiannya adalah sosok seorang pria tua yang duduk di kursi kayu, tepat di tengah ruangan.Pria itu

  • PENDEKAR PEWARIS SISTEM   BAB 138

    Bab 128 – Arch Akhir: Tanpa Maya, Kenta Hanya PecundangKenta duduk di tepi tempat tidurnya, menatap kosong pada lantai kamarnya yang berantakan. Kertas-kertas catatan, botol minuman kosong, dan beberapa buku berserakan di sana. Cahaya matahari sore masuk melalui jendela, tetapi ia tidak merasa hangat sedikit pun.Sudah sebulan sejak ia kembali ke dunia nyata. Sudah sebulan sejak ia melihat sosok Maya di gang sempit itu atau lebih tepatnya, sejak ia berhalusinasi melihatnya. Kenta menarik napas panjang, lalu menghembuskannya dengan berat."Bangkitlah sekali lagi, Kenta."Kata-kata itu masih terngiang di benaknya. Tapi bagaimana caranya? Tanpa sistem, tanpa status, tanpa teknik bertarung, tanpa Maya… ia bukan siapa-siapa. Di dunia sistem, ia bisa mengalahkan lawan yang lebih kuat, menerobos batasan dirinya, dan berdiri sebagai pemain terkuat.Di dunia ini? Ia bahkan tidak bisa mendapatkan pekerjaan paruh waktu karena riwayat medisnya. S

  • PENDEKAR PEWARIS SISTEM   BAB 137

    Bab 137 – Arch Akhir: Kembali Sebagai Kenta si Pecundang di Dunia NyataBIP. BIP. BIP.Suara mesin monitor berdenting pelan di ruangan yang sunyi. Aroma antiseptik bercampur dengan udara dingin dari pendingin ruangan. Kelopak mata Kenta bergerak sedikit, lalu perlahan membuka.Seketika cahaya putih menyilaukan matanya.Ia merasakan sesuatu yang berat di tubuhnya—seperti ada beban yang tak kasat mata menekannya. Sensasi itu terasa aneh, jauh berbeda dari medan perang yang selama ini ia jalani.Kenta mencoba menggerakkan jarinya.Lambat.Lemah.Seolah-olah tubuhnya adalah milik orang lain."Dimana aku…?" gumamnya dengan suara serak.Matanya perlahan menyesuaikan diri. Ia bisa melihat langit-langit putih, ventilasi udara yang mengeluarkan suara halus, dan… tabung infus yang terhubung ke tangannya.Ini rumah sakit.Aku… kembali?Hatinya berdebar. Ia b

  • PENDEKAR PEWARIS SISTEM   BAB 136

    Bab 127 – Arch Akhir: Menempuh Jalan untuk KembaliLangit masih dipenuhi retakan dimensi yang berpendar dalam warna keemasan dan hitam. Sisa-sisa kekuatan yang bertarung di medan perang tadi kini mereda, menyisakan ketegangan yang menggantung di udara.Di tengah-tengahnya, Kenta berdiri dengan tatapan teguh, meski dalam hatinya masih ada goncangan yang tak bisa ia redam.Ia telah membuat keputusannya.Sekarang, ia hanya perlu mencari jalan untuk mewujudkannya.Maya berdiri di hadapannya, matanya yang tajam menelisik ekspresi Kenta. "Kau sudah memutuskan?"Kenta mengangguk. "Ya."Maya menghela napas, lalu melangkah mendekat. "Jika kau benar-benar ingin kembali… maka ada satu cara. Tapi aku tidak yakin kau akan menyukainya."Kenta menajamkan pandangannya. "Apa itu?"Maya terdiam sejenak sebelum akhirnya berbicara. "Sistem yang telah memulihkan dirinya sepenuhnya kini memiliki fungsi otomatis untuk mengembalika

  • PENDEKAR PEWARIS SISTEM   BAB 135

    Bab 134 – Arch Akhir: Lalu Bagaimana Caraku Kembali?Langit masih dipenuhi retakan-retakan dimensi. Pusaran energi kekacauan melayang di udara, menciptakan percikan cahaya yang terus menerus menyambar seperti petir abadi. Di tengah kehancuran yang melanda, Kenta berdiri terengah-engah, tubuhnya dipenuhi luka dan pakaiannya compang-camping.Di hadapannya, Maya menatapnya dengan ekspresi yang sulit ditebak. Mereka baru saja mengungkap kebenaran tentang sistem, tentang asal usul dunia ini, dan mengapa Kenta menjadi bagian dari semua ini.Namun, satu pertanyaan besar masih menggantung di benaknya."Lalu… bagaimana caraku kembali?"Suara Kenta terdengar serak, nyaris berbisik. Entah kenapa, setelah semua ini, pertanyaan itu baru benar-benar menghantamnya dengan kesadaran yang menyakitkan.Apa yang akan terjadi setelah semuanya berakhir?Maya menutup matanya sejenak sebelum menjawab."Itu bukan sesuatu yang mudah dijawab

  • PENDEKAR PEWARIS SISTEM   BAB 134

    Bab 134 – Pemecahan Misteri Asal Usul Sistem (Bagian 3) – Mengapa Kenta Terpilih sebagai Player?Celah besar yang terbuka di atas mereka memperlihatkan lapisan dimensi lain—cahaya keemasan yang berkilauan bersanding dengan pusaran kegelapan yang meliuk-liuk, seolah mencoba menelan satu sama lain.Kenta masih berdiri diam, mencoba mencerna semua yang baru saja terungkap.Maya adalah bagian dari sistem.Ia adalah keseimbangan, eksistensi yang tidak seharusnya ada.Dan kini, ada satu pertanyaan yang masih belum terjawab.Mengapa dirinya yang terpilih sebagai Player?Dari semua orang di dunia ini—dari sekian banyak individu yang memiliki potensi—mengapa ia, Kenta, yang harus menanggung beban ini?Maya menatapnya dengan tatapan lembut, seakan tahu apa yang sedang dipikirkannya."Kau akhirnya sampai pada pertanyaan itu, ya?" katanya pelan.Kenta mendongak, menatap Maya dengan

  • PENDEKAR PEWARIS SISTEM   BAB 133

    Bab 133 – Pemecahan Misteri Asal Usul Sistem (Bagian 2) – Siapa Maya?Langit retak.Sebuah celah menganga di atas mereka, mengungkapkan kilauan cahaya keemasan dan kegelapan pekat yang berputar seperti pusaran tak berujung.Kenta dan Maya berdiri di tengah kekosongan itu. Mereka baru saja kembali dari Gerbang Ingatan, tempat di mana mereka menyaksikan bagaimana dunia dan Wadah Sistem tercipta. Namun, masih ada pertanyaan besar yang belum terjawab.Siapa Maya sebenarnya?Kenta menoleh ke arah Maya, yang berdiri dalam diam, wajahnya sulit dibaca. Sejak awal perjalanannya, Maya selalu berada di sisinya, terkadang sebagai sekutu, terkadang sebagai musuh. Namun, dalam ingatan yang mereka lihat tadi, Maya sama sekali tidak muncul.Itu tidak masuk akal. Jika Maya adalah bagian dari Wadah Sistem, seharusnya ada petunjuk tentang keberadaannya dalam sejarah itu.“Maya…” Kenta akhirnya berbicara, suaranya terdengar

  • PENDEKAR PEWARIS SISTEM   BAB 132

    Bab 132 – Pemecahan Misteri Asal Usul Sistem (Bagian 1)Langit yang semula dipenuhi kilatan cahaya akibat pertarungan dahsyat mulai meredup, menyisakan langit kelam yang perlahan kembali tenang. Kenta berdiri di tengah reruntuhan, napasnya terengah-engah sementara tubuhnya dipenuhi luka. Maya, yang berdiri tak jauh darinya, juga dalam kondisi serupa.Keduanya selamat… untuk saat ini.Namun, perasaan ganjil menyelimuti udara. Seakan ada sesuatu yang belum berakhir.Kenta menatap ke langit, dan untuk sesaat, ia merasa seperti dunia ini berbicara padanya.“Warisan yang kau kejar… kini tinggal satu misteri terakhir.”Seketika, kesadaran Kenta terguncang. Suara itu—ia pernah mendengarnya sebelumnya, dalam mimpi-mimpi samar yang terus menghantuinya.Maya berjalan mendekat, matanya menyorot keprihatinan. “Kau merasakannya juga, bukan?”Kenta mengangg

Jelajahi dan baca novel bagus secara gratis
Akses gratis ke berbagai novel bagus di aplikasi GoodNovel. Unduh buku yang kamu suka dan baca di mana saja & kapan saja.
Baca buku gratis di Aplikasi
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status