Share

bab 28: jejak yang tertinggal

Setelah sosok bayangan besar itu lenyap, suasana menjadi hening. Hanya angin malam yang lembut meniupkan dedaunan di sekitar mereka. Meski pertempuran sudah usai, rasa tenang tidak sepenuhnya hadir di hati Pendekar Buta dan Sri Langit. Keduanya masih merasakan bahwa ada sesuatu yang belum selesai.

Pendekar Buta berdiri di tengah medan yang berantakan. Tongkatnya ia tancapkan ke tanah, membiarkan dirinya menikmati jeda sejenak setelah pertarungan yang sangat melelahkan. Di sisinya, Sri Langit tampak termenung, menatap tanah yang hancur akibat serangan-serangan dahsyat tadi. Keringat masih menetes di dahinya, tapi sorot matanya tajam, seakan-akan sedang mencari sesuatu di kejauhan.

“Aku tak bisa percaya semuanya berakhir seperti ini,” gumam Sri Langit pelan, suaranya hampir tidak terdengar.

Pendekar Buta menoleh sedikit ke arah sumber suara itu. Meski tidak bisa melihat, ia tahu persis apa yang sedang dirasakan Sri Langit. “Tidak ada yang benar-benar berakhir, Langit. Ini hanya awal dar
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status