Aditya hanya mengangguk saat mendengar ucapan Paman Yosef, meskipun dia sedikit heran, jika ayahnya membuat sandi rahasia itu dengan tanggal lahirnya, paman Yosef yang melihat Aditya sedang merenung menyadari betul jika Aditya sedang memikirkan ayahnya.
"ayah anda mungkin bagi anda adalah orang yang jahat, tetapi saya, ibu anda, nyonya sandra bahkan semua yang mengenalnya tahu betul sifat ayah anda, dia tidak pernah melupakan hari tanggal anda, beliau selalu mengingat anda, ingatlah apa yang sebenarnya terjadi pada anda, memori anda, bukanlah sesuatu yang sebenarnya terjadi karena unsur kesengajaan, suatu saat nanti anda akan tahu yang sebenarnya" ucap paman Yosef.
Kali ini Aditya tidak mendengus atau memaki ayahnya dengan sebutan si tua bangka lagi, dia terlihat diam dan merenung dengan bolpoin yang dia pegang, setelah m
"iy-iya Tuan, aku dan mbak Sandra benar-benar sudah seperti saudara, Tuan tidak perlu khawatir, aku senang bisa menjadi bagian dari kalian berdua" ucap Aletta terdengar sangat tulus dengan senyuman cantik menghiasi wajahnya yang memang sudah cantik itu, apalagi semenjak bersama Sandra, Aletta didandani dan memakai pakaian bagus setiap harinya, Alerta muda dan cantik itu telah kembali, awalnya dia begitu lusuh.Sandra juga ikut tersenyum saat melihat Aletta yang begitu tulus, dia sudah bertekad akan menganggap Aletta seperti adiknya sendiri, berhubung Aletta memang pada awalnya hidup sebatang kara, untuk itulah hingga dia mau dan terjebak dengan skandal perjanjian menikah dengan Fajar untuk hanya menghasilkan anak, tetapi karena kebaikan dan ketampanan Fajar, Aletta menjadi jatuh cinta pada lelaki itu, Sandra tahu sekarang status Aletta pun masih sebagai istri siri suaminya, tapi dia sud
Catrina dan professor Rahman pun mendengarkan baik-baik penjelasan mereka dan mengerti bahwa terbangunnya pemimpin besar perusahaan itu harus dirahasiakan demi keselamatan mereka dan ahli waris mereka satu-satunya yaitu Aditya Rashaad."oh rupanya putramu sudah besar sekarang sobat?" tanya professor Rahman setelah mendengar penjelasan nyonya Sandra, Tuan Fajar mengangguk bahagia.Dokter Catrina dan profesor Rahman keluar dari ruangan tempat tuan Fajar dirawat. Profesor Rahman juga menginstruksikan pada dokter Catrina selaku bawahannya, agar tuan Fajar segera dipindahkan ke kamar lain untuk pemulihan dan dengan keamanan yang lebih ketat dari kamar sebelumnya. Dokter Catrina pun langsung melakukan tugasnya.Sementara Aditya yang tidak mengetahui j
"tidak Adit, aku sungguh hanya tergila-gila padamu" jawab Catrina dengan wajah yang sendu dan memelas.Aditya terlihat canggung, dia memang telah sedikit membuka hatinya untuk Catrina, tapi dia tidak suka jika Catrina datang selalu dalam keadaan mabuk, jika orang tuanya tahu pasti akan sangat tidak nyaman jika dilihat, untuk itu Aditya hanya bisa menjauh dari Catrina yang semakin tidak terkendali. Terhitung sudah dua kali Catrina ditolak oleh Aditya sejak pertama kali menyatakan cintanya di hotel tempat dia tinggal.Catrina hanya bisa menangis, harga dirinya terasa sangat jatuh karena Aditya benar-benar terus menolak cintanya."apa kamu tidak memiliki perasaan untukku sedikit saja?" tanya Catrina terlihat dia sudah sadar meskipun belum sepenuhnya tetapi pik
Sore itu sepulang dari kantor, Aditya ke rumah sakit, dia tidak langsung menuju ruangan dimana orang tuanya berada, melainkan dia pergi ke arah Cafetaria, tempat dimana Catrina suka nongkrong disana bersama teman-temannya.Dicafetaria terlihat ada dokter Samantha, terlihat Samantha sedang meminum kopinya sendirian, Aditya tidak mempedulikannya saat Samantha berusaha menggodanya dengan terus memandang ke arahnya, Aditya memesan kopi juga, terlihat dia tidak tenang karena Catrina ternyata tidak berada di sana.Melihat Aditya diam saja bahkan tidak menyapanya, Samantha yang dicap gadis penggoda oleh teman-temannya itu terlihat berjalan kearahnya, Samantha memang gadis yang sangat cantik, tubuhnya tinggi juga langsing, jika orang melihat Aditya dengan Samantha pasti akan dianggap sepasang kekasih, mengingat merwka berdua begi
Samantha duduk di samping Catrina, lalu tersenyum dan berbicara lagi pada Catrina, "kamu ditolak yah sama tuh ganteng?" tanya Samantha tanpa basa basi hingga teman yang hadir sontak kompak memandang ke arah Catrina."sial! dasar pria tidak berperasaan, jika menolak ya menolak saja, tidak perlu mempermalukanku di hadapan Samantha" gerutu Catrina dalam hati, dia sangat kesal."woy, diem aja, atau kalian sudah pacaran tapi diam-diam ya?" tanya Ririn membuyarkan lamunan Catrina."gak mungkin, sudahlah Cat nyerah aja, aku mau maju sekarang, aku gak mau ketinggalan pria seperti itu" sahut Samantha."oh rupanya Sam belum tahu aku ditolak, kok aku jadi paranoid sih? orang ngomong gitu aku takut bange
Dokter Lina dan dokter Dewi yang melihat pemandangan itu tergiur ingin juga mencari pasangan semalam untuk bersenang-senang, berhubung mereka tidak memiliki pacar jadi mereka masih bebas berhubungan seperti itu. Riuh gemuruh DJ yang memainkan musiknya dengan piawai membuat Bar tersebut semakin malam semakin ramai.Aditya tampak tidak mempedulikan Catrina yang ikut bergabung menari bersama teman-temannya, bahkan Catrina dengan sengaja membuka kemeja dan hanya mengenakan tanktop sexy, dia fokus menikmati minuman yang dibuat oleh Dion dan Dion tidak berani mengganggunya atau menyinggung nama Catrina di hadapan Aditya yang terlihat sangat dingin dan berkharisma itu.Sedangkan Catrina setelah bergabung menari ria dengan teman-temannya tampak tidak fokus karena dia sibuk mencuri-curi pandangan pada Adity
Catrina tidak mengetahui jika Aditya benar-benar mengkhawatirkannya, ada perasaan cemburu saat pria berwajah oriental itu berjoget ria jedak jeduk bersama Catria, ada perasaan marah saat pria oriental itu berani memegang kulit mulus pada pinggang Catrina dan ada perasaan puas saat Catrina berani menampar si pria berwajah oriental itu. Aditya juga sengaja menunggu Catrina pulang sampai tempat tujuannya tetapi dia semakin khawatir saat teman-teman Catrina pergi satu persatu dengan pasangan mereka yang baru mereka temui beberapa menit di Bar itu. Saat Catrina pamit pergi pada Dion, Aditya juga pamit pulang, dia secepatnya menaiki motornya lalu mengikuti mobil Catrina dari belakang, saat dia santai mengikuti mengikuti mobil Catrina, tiba-tiba ada beberapa motor menyalipnya dari belakang, terlihat tiga motor itu mengikuti
Lalu Jonathan melihat ke arah belakang, dua teman lainnya juga terlihat babak belur, Jonathan bertanya-tanya siapa pria berhelm hitam ini karena setelah dia bersuara, dia langsung menutup kaca helmnya hingga menutupi bagian mata, hidung juga bibirnya, benar-benar tidak terdeteksi wajah dibalik helm itu.Jonathan berjalan mendekati Aditya, tetapi baru beberapa langkah saja terlihat Aditya mengangkat tubuh pria yang dia gusur tak berdaya tadi, lalu serta merta melemparkannya ke arah Jonathan dan teman satunya lagi.BRUK …Jonathan dan temannya terpental bersamaan ke arah depan mobil Catrina, karena dihantam tubuh temannya yang sudah tak berdaya tadi."Aw sial" des