Share

PULANGLAH!

Author: Rosemala
last update Last Updated: 2023-08-24 15:43:36

337

“Nai, kamu baik-baik saja?”

Dua sejoli yang tengah duduk berhadapan di meja makan, menoleh bersamaan. Raut sama tergambar di wajah keduanya. Sama-sama kaget. Hanya saja si lelaki terlihat memucat. Terlebih saat pandangannya bukan hanya menangkap sosok Dewa, tetapi dua laki-laki lainnya.

Sementara yang wanita menelan ludahnya. Tangannya yang tengah mengaduk sesuatu dalam cangkir, berhenti bergerak. Ditatapnya tiga laki-laki pelindung hidupnya bergantian dengan mata memanas sebelum menjatuhkan pandangan kembali ke cangkir yang tengah diaduknya.

Hening. Semua orang mendadak mematung di tempat masing-masing pasca pertanyaan Dewa.

“Kak, apa yang Kakak lakukan di sini? Kenapa membuat kami khawatir?” Malvino yang cepat menguasai keadaan, maju dan berdiri di samping Dewa yang malah mematung tanpa kata.

Tidak ada jawaban dari mulut wanita yang menekuri cangkir di hadapannya. Ia malah asyik kembali mengaduk minuman itu. Sikapnya tentu saja membuat semua orang hera. Amanda aneh, membuat Malv
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP
Comments (10)
goodnovel comment avatar
Tynuk Arselo Jomber
ealah Amanda Amanda bikin tensi naik niihh hadeeehhh
goodnovel comment avatar
Idatul Ibrahim
lahai.. nyampah pulak dgn manda nih!
goodnovel comment avatar
Mary Angel
pengen ngepret si Amanda dah...
VIEW ALL COMMENTS

Related chapters

  • PELAYAN GENDUT TUAN SULTAN   JANGAN BODOH!

    338“Mr Jamal, bisakah memberi waktu kami untuk bicara dengan Amanda?” Akhirnya Sultan mengambil keputusan karena melihat gelagat anak-anaknya yang seolah akan bertengkar. Ditatapnya mantan besan yang terlihat kuyu itu. Sultan bahkan tidak menanyakan keberadaan Shofia padahal dokter senior itu tidak terlihat sejak tadi.“Tentu saja, Pak Sultan. Silakan bicara dengan leluasa. Anggap saja rumah sendiri,” jawab Jamal sembari meminta Shakeil agar pergi dari sana. Meninggalkan keluarga Sultan yang memanas.Shakeil yang walaupun tampak keberatan, akhirnya bangkit dan pergi setelah menatap Amanda yang hanya menatap kosong ke depan.Setelah Jamal dan anaknya tidak lagi berada di ruangan itu, Sultan meninta kedua anak laki-lakinya duduk. Pun dengan dirinya yang sengaja duduk di bekas kursi Shakeil. Tepat di hadapan Amanda. Sementara Dewa dan Vino duduk di samping kiri kana Amanda. Mengapit gadis itu.Keheningan menyelimuti untuk sementara waktu. Sultan mencari kalimat yang pas untuk mulai bica

    Last Updated : 2023-08-25
  • PELAYAN GENDUT TUAN SULTAN   TERLANJUR SAKIT

    339“Apa yang kamu katakan?”Tiga pria dalam hidup Amanda berdiri dari duduk mereka dengan raut wajah serupa, kaget tiada tara. Tiga pasang bola mata bahkan seolah ingin loncat dari rongganya.Ruangan senyap, hanya deru napas yang dipenuhi keherenan dan emosi yang terdengar bersahutan. Amanda masih duduk di tempatnya dengan tenang. Ia bukan tidak tahu tiga lelaki itu tengah kecewa dengannya. Dan ia sudah memperkirakan ini akan terjadi.Perlahan, Amanda mendongak. Mengedarkan pandangan di antara tiga laki-laki yang kini berdiri menatapnya dengan wajah berkerut mereka.“Aku akan rujuk dengan Shakeil, apa itu masalah?” tanya Amanda dengan tenang seolah yang diucapkanya bukan masalah besar.“Kakak bertanya itu masalah? Tentu saja itu masalah. Bahkan masalah besar!” Vino yang sejak tadi tidak bisa mengendalikan emosi, menyahut lebih dulu. “Tidak bisakah Kakak mengingat bagaimana sakitnya saat pengecut itu menyakitimu dengan kebohongannya?” tanya Vino lagi dengan dada yang mulai bergerak ce

    Last Updated : 2023-08-25
  • PELAYAN GENDUT TUAN SULTAN   AKU TIDAK PANTAS

    340“Aku tidak akan pulang. Aku akan tetap di sini dan melanjutkan pernikahan dengan Shakeil apa pun yang terjadi.” Tiga pria mengusap wajah dengan kasar. Entah apa yang harus mereka lakukan lagi. Amanda tetap pada keputusannya. “Sayang, bukankah keinginanmu sejak dulu bersatu dengan Dewa? Kini, jalan kalian sudah terbuka lebar. Apalagi yang kau tunggu?” Sultan menatap nanar sang putri yang jalan pikirannya tidak bisa ditebak. Entah apa yang dipikirkannya. Sultan frustrasi, ia tidak rela jika sang putri tercinta lebih menghancurkan hidupnya dengan tetap bersama Shakeil. “Itu dulu, Pa. Sebelum Papa menghancurkan harapanku. Menghancurkan hidupku. Kini, tidak ada lagi yang tersisa. Semua telah sirna.” Sultan menggeleng kuat. Hatinya bagai diremas-remas mendengar penuturan Amanda. Tidak ada yang lebih menyakitkan selain melihat putri kesayangan hancur karena ulahnya sendiri. “Sayang, demi Tuhan Papa tidak rela melihatmu seperti ini. Semua masih bisa diperbaiki. Jangan bodoh dengan ter

    Last Updated : 2023-08-26
  • PELAYAN GENDUT TUAN SULTAN   TAK INGIN MENYESAL LAGI

    341Dengan hati remuk-redam, ketiga pria harus rela meninggalkan Amanda karena keputusan wanita itu tidak bisa lagi diganggu gugat. Tak ada yang bisa mereka lakukan lagi di sana. Karena kenyataannya Amanda memang tidak diculik atau dipaksa. Ia dengan sukarela ikut Shakeil ke sana. Sebagai seorang ayah, Sultan tidak dapat berbuat apa pun karena selain Amanda yang memutuskan sendiri, hubungannya dengan sang anak tengah tidak baik-baik saja. Mereka pergi setelah meminta izin memeluk Amanda yang diam saja seperti patung. Tidak bereaksi apa pun saat keluarganya memeluk satu per satu. Terutama saat Dewa memeluk dengan erat, seolah tak ingin melepasnya lagi. Tanpa Dewa tahu jika Amanda dengan sekuat tenaga menahan hatinya agar tidak terlihat lemah. Sultan, Malvino, dan terutama Dewa harus pergi seperti seorang pecundang yang kalah berperang. Tidak rela, tetapi mau bagaimana lagi? Mereka tidak bisa memaksa. Karena Amanda yang mau. Kecuali jika Shakeil yang memaksanya. Mereka bisa melaporkan

    Last Updated : 2023-08-26
  • PELAYAN GENDUT TUAN SULTAN   APA BEDANYA?

    342Tubuh Dewa terjengkang setelah dua pukulan bersarang di wajahnya. Lelaki muda berkacamata yang tubuhnya bergetar, pelakunya. Tangannya yang baru melayangkan pukulan, mengepal penuh amarah.Dewa yang terjerembab di antara kursi dan meja, menggelengkan kepala untuk membuang rasa pusing dan kunang-kunang di matanya. Setelahnya bangkit dengan gerakan cepat dan langsung pula melayangkan pukulan sama kepada laki-laki berkacamata di hadapannya.Satu pukulan Dewa dapat terhindarkan oleh Shakeil, tetapi tidak yang lainnya. Pukulan susulan tepat mengenai perut laki-laki itu. Disusul pukulan lainnya di wajah, leher, dada dan bagian tubuh lainnya. Dewa yang kemarahannya sudah bergejolak entah sejak kapan, kini merasa mendapat jalan untuk meluapkannya. Dengan membabi buta, pemuda itu terus melayangkan pukulannya di sekujur tubuh Shakeil.Shakeil sendiri tidak mau kalah, ia juga membalas setiap kali ada kesempatan.Baku hantam antara dua laki-laki muda tak dapat terelakkan. Keduanya saling men

    Last Updated : 2023-08-27
  • PELAYAN GENDUT TUAN SULTAN   PERMINTAAN KAKAK MADU

    343 Amanda duduk dengan kaku. Tubuhnya seolah mati rasa. Tatapannya jatuh di seraut wajah wanita bule yang terbingkai kerudung warna hitam. Entah apa yang harus ia pikirkan saat ini. Di hadapannya duduk wanita dengan anak perempuan di pangkuannya. Entah sudah berapa lama Amanda mematung seperti ini, ia tidak tahu apa yang harus dikatakannya menyadari jika wanita tersebut adalah kakak madunya. Ya, wanita itu adalah istri pertama Shakeil yang sengaja datang dari Amerika karena mendapat kabar ibunya Shakeil meninggal dunia. Amanda tidak pernah menyangka jika mereka akan bertemu dan saling menatap seperti ini. Mungkin Shakeil sudah memberi tahu wanita itu sebelumnya, hingga ia tidak begitu terkejut saat mereka bertemu. Wanita itu langsung mengenali dirinya. Mungkin karena satu-satunya perempuan yang ada di sana. “Jadi, kamu benar Amanda?” tanya wanita muda berkerudung hitam dengan bahasa Inggris aksen Amerika. Amanda taksir usianya tidak terpaut jauh dengannya, mungkin hanya beberapa

    Last Updated : 2023-08-28
  • PELAYAN GENDUT TUAN SULTAN   DIAMLAH!

    344Amanda memijat pelipis. Kepalanya berdenyut. Berbagai masalah terasa memenuhi kepalanya. Bercampur-aduk menciptakan kesemrawutan yang sulit diurai.Ia ingin calon anak yang sedang tumbuh di rahimnya mendapatkan perhatian yang utuh, juga ingin memenuhi permintaan mendiang dokter Shofia yang pernah berbicara dalam kesadarannya yang singkat saat ia menjenguk ke rumah sakit. Saat itu wanita yang sangat menyayanginya itu meminta ia tetap mendampingi Shakeil.Walaupun begitu besar kekecewaan Shofia terhadap Shakeil, tetapi wanita itu tetap menginginkan yang terbaik untuk putra sulungnya.Di sisi lain, Amanda juga ingin hidupnya yang lain. Bahagia bersama laki-laki yang ia cintainya. Sayangnya, ia yang bahkan kini sudah berbadan dua, merasa tidak pantas lagi bersanding dengan Dewa. Terlalu sayang jika Dewa hanya mendapatkan wanita seperti dirinya, sedangkan pemuda itu berhak mendapatkan yang lebih baik. Tidak adil bagi Dewa jika mendapatkan barang bekas pakai seperti dirinya.Kini, kehad

    Last Updated : 2023-08-28
  • PELAYAN GENDUT TUAN SULTAN   KAMU MASIH YANG DULU

    345Dewa memekik saat tangannya terasa perih. Bukan itu saja, kakinya juga terasa sangat sakit. Pemuda itu refleks melepaskan bekapan dan dekapan di tubuh Amanda. Dan dengan terpincang-pincang, meringis merasakan sakit di tangan dan kakinya.Amanda sendiri berdiri dengan melipat tangan di dada setelah berhasil menggigit sekuat tenaga tangan Dewa dan menginjak kakinya, juga dengan tenaga yang kuat.“Rasain!” umpatnya dengan sinis dan hendak berlalu. Namun, suara Dewa menahan langkahnya.“Nai, tunggu! Abang mau bicara,” cegah Dewa dengan masih meringis karena ternyata gigi Amanda berhasil menembus kulit tangannya hingga meninggalkan jejak dan mengeluarkan sedikit darah.Amanda menghentikan langkah, tetapi tidak menoleh.“Nai … apa kamu setega itu sama Abang? Kamu bahkan tidak mau melirik Abang sedikit pun sejak pertemuan kita lagi. Apa sebesar itu kesalahan Abang?” Suara Dewa terdengar memelas.Amanda berkedip lemah sebelum membalikkan tubuhnya. Lalu menatap heran wajah memelas yang mem

    Last Updated : 2023-08-29

Latest chapter

  • PELAYAN GENDUT TUAN SULTAN   HINGGA MAUT YANG MEMISAHKAN

    445 “Jadi begitu, De. Kamu sama Amanda tidak masalah, kan?” Sultan menatap sepasang suami istri muda yang duduk di hadapannya. Di mana bayi tiga bulan terus mengeluarkan suara-suara lucu khas bayi dalam pangkuan Dewa. “Papa sudah ingin pensiun. Menikmati hidup berdua saja dengan Mama kalian. Ya, itung-itung bulan madu lagi untuk mengganti masa-masa awal pernikahan kami yang sempat carut-marut.” Dewa, Amanda, dan Vino yang duduk di sofa lainnya saling pandang sebelum memiringkan bibir masing-masing. ‘Siapa yang nikah, siapa yang bulan madu.’ Batin mereka mengejek. “Vino memang baru memasuki dunia ini, dan ia juga masih sangat muda. Tapi jika ia ada kemauan untuk belajar, pasti bisa kok. Apalagi didampingi wanita yang berbakat. Papa yakin perusahaan tidak akan dibawa tenggelam. Lagipula, Papa tidak akan melepas sepenuhnya. Ada orang kepercayaan Papa yang akan membimbing dan mengawasi Vino.” Sekali ini Dewa melirik Amanda di sampingnya seraya membenahi bayi Devano yang sudah mulai t

  • PELAYAN GENDUT TUAN SULTAN   DUA KALI

    443“Abang, emang nggak berat?” tanya Kirani sesaat setelah Vino menurunkan tubuhnya di sofa. Ia baru saja dari kamar mandi. Dan sejak kejadian jatuh itu, Vino selalu membopongnya setiap hendak ke kamar mandi.Kedua tangan Kirani masih melingkar manja di leher sang suami, hingga lelaki itu meminta dilepaskan dengan isyarat dagu. Awalnya Kirani tak mau melepaskan tangannya. Tentu saja untuk menggoda sang suami.“Ok,” ujar wanita itu akhirnya seraya melepaskan tangannya karena Vino menatapnya tanpa kedip seolah bersiap kembali menerkamnya. Mereka baru saja menyelesaikan satu ronde percintaan pagi ini. Masa iya mau mengulang lagi bahkan sebelum sarapan.Sungguh, mereka tidak menyangka jika pernikahan akan seindah ini. Tiga hari di hotel, hanya makan, tidur, dan bercinta. Begitu seterusnya selama tiga hari tanpa melakukan apa pun lagi.“Nggak berat, kan, aku?” ulang Kirani karena Vino belum menjawab pertanyaanya.“Nggak,” jawab Vino yang duduk di sampingnya. Tangannya meraih remote TV, m

  • PELAYAN GENDUT TUAN SULTAN   KEMBALIKAN

    442“Manis,” ujar Kirani seraya menarik wajahnya. Menjauhkan dari wajah lelaki di bawahnya. Semburat merah langsung menghiasi wajahnya. Ia ingin beranjak, tetapi tangannya ditahan.“Apanya yang manis?” tanya sang lelaki dengan tatapan lekat. Melihat wanita yang duduk di pangkuannya tersipu, adalah sesuatu yang membuatnya gemas. Padahal mereka sudah dua hari menikah. Tak terhitung sudah berapa kali melihat tubuh polos masing-masing. Tapi wanitanya selalu saja tersipu dan malu-malu.Tangan sang lelaki menarik lembut pinggang wanitanya agar kembali mendekat, kemudian berbisik di telinganya.“Apanya yang manis, hem?”Semburat merah tak henti-hentinya menghiasi wajah wanita yang pagi ini hanya memakai kemeja putih milik sang suami. Kemeja yang terlihat kebesaran di tubuh mungilnya, tetapi sangat seksi di mata sang suami.Cup.Sebuah kecupan singkat mendarat di bibir sang wanita.“Ini yang manis?”“Ish, Abang apaan, sih?” Tangan sang wanita mengibas di depan wajah merahnya.“Jadi, kamu baru

  • PELAYAN GENDUT TUAN SULTAN   SUAMI ISENG

    441Kirani mengerjap sebelum menoleh perlahan ke sisi kanannya di mana seorang lelaki tengah tertidur pulas dengan setengah tengkurap. Ditatapnya dengan seksama wajah yang walaupun terlihat lelah, tetapi senyum kebahagiaam dan kepuasan berpendar di sana. Tak terasa kedua sudut bibirnya tertarik ke samping. Ia ikut tersenyum melihat wajah sang lelaki yang penuh kepuasan.Pandangannya beralih perlahan menyusuri tangan kekar sang lelaki yang menumpang di atas tubuhnya. Dengan hati-hati, Kirani mengangkat tangan itu dan munurunkan dari atas tubuhnya, ia ingin ke kamar mandi. Rasa tidak nyaman di tubuh bagian bawah, membuatnya ingin ke kamar mandi.Namun, saat ia mencoba untuk bangkit, rasa tidak nyaman itu berubah perih yang membuatnya urung bangkit. Kirani menyibak selimut putih yang menutupi tubuhnya. Tapi gegas ia menutupnya lagi saat sadar jika tubuhnya masih polos.Wanita itu kembali merebahkan kepalanya. Matanya memejam, hingga semua yang terjadi semalam, terbayang dengan jelas. Die

  • PELAYAN GENDUT TUAN SULTAN   TRIK

    441Vino duduk di tepi ranjang pengantin yang sudah dihias demikian rupa. Aroma mawar yang segar menguar dari kelopak-kelopak merah yang terhampar di atas kasur. Kedua tangan pemuda tersebut menopang tubuhnya di belakang punggung. Wajahnya menengadah dengan bibir terus menyunggingkan senyum.Terbayang bagaimana Kirani memeluknya sepanjang jalan tadi karena ketakutan. Triknya membuat wanita yang sudah disahkan tadi pagi berhasil. Ia tidak lagi melepaskan pelukan bahkan hingga mereka tiba di hotel.Padahal semua hanya akal-akalannya saja. Vino tahu jika gadis itu sebenarnya hanya pura-pura tidur, untuk menghindarinya.“Kena, kau!” gumamnya geli masih sambil tersenyum-senyum sebelum menyadari sesuatu.Vino menegakkan duduknya, kemudian menoleh dan memandang pintu kamar mandi di kamar hotel itu. Baru disadarinya jika Kirani sudah sangat lama berada di dalam sana. Terlalu asyik melamun, membuat Vino bahkan melupakan jika ia tengah menunggu wanita itu keluar.Sang pemuda berdiri, kemudian b

  • PELAYAN GENDUT TUAN SULTAN   TAK ADA YANG TIDAK BAHAGIA

    438“Dilihatin terus bininya. Nggak bakal aku ambil juga.” Sebuah sindiran disertai tepukan di pundak Vino membuat pemuda itu mengerjap dan menoleh. Hingga tampak olehnya Dewa yang tengah memiringkan bibir di sampingnya.“Abang manusia paling maruk dan munafik kalau sampai ngambil istriku juga.” Vino balas melemparkan sindiran pedas.“Sudah ditinggal nikah sama perempuan lain, eh masih mau diambil lagi? Ter-lan-jur.”“Ter-la-lu, kali ….”“Suka-suka akulah.” Setelah mengatakan itu, Vino langsung berjalan menyongsong mempelai wanitanya yang baru selesai berganti kostum.Ya, hari ini adalah hari yang telah ditentukan untuk menyatukan cintanya dengan Kirani. Hari yang akan Vino catat dalam buku besar hidupnya sebagai hari bersejarah di mana ia akhirnya melepas masa lajang dengan gadis yang sejak lama menarik perhatiannya.Hari ini adalah hari bahagia yang bukan saja untuknya dan Kirani, tetapi juga untuk kedua keluarga. Terbukti dari wajah-wajah keluarga inti yang berbinar dan berseri ba

  • PELAYAN GENDUT TUAN SULTAN   LAMARAN SUNGGUHAN

    438 “Hallo, jagoan. Tunggu, ya, nanti Om buatkan teman bermain yang lucu-lucu buat kamu.” Lontaran Vino yang tengah menggoda bayi laki-laki berumur dua bulan membuat ruangan yang baru saja dipakai acara lamaran menjadi hangat dan ceria. “Kamu mau teman bermain laki-laki atau perempuan? Atau dua-duanya?” tanya sang pemuda lagi seolah sedang bicara dengan orang dewasa. Semua orang yang berada di ruangan itu tersenyum melihatnya. Kecuali gadis berhijab yang memerah pipinya. “Apa? Dua-duanya? Ya, udah, nanti Om Vino ganteng bikinin dua-duanya sekaligus biar ramai, ya. Biar kamu banyak teman mainnya.” Sebuah toyoran pelan mendarat di kepala Vino pasca kalimat itu terucap dari bibirnya. Pemuda itu mendongak. Tapi tak lama kembali menghadapkan wajahnya ke arah bayi laki-laki yang juga menatapnya dengan bibir mungilnya bergerak-gerak lucu. Vino tak peduli walaupun Amanda baru saja menoyornya gemas. “Lihat, ibumu, Jagoan! Dia iri. Karena bapakmu cuma bisa bikin satu aja. Eh, tapi nanti b

  • PELAYAN GENDUT TUAN SULTAN   NASI SUDAH MENJADI BUBUR

    437 Malvino berdiri menunduk di antara orang-orang berpakaian serba hitam. Hatinya tak urung teriris menyadari jika sahabat kecilnya kini sudah terbujur kaku di balik gundukan tanah merah yang sedang ia dan orang-orang itu kelilingi. Berkali-kali tetesan embun jatuh dari pelupuk matanya tanpa siapa pun tahu. Sebuah kacamata hitam menutupi kenyataan jika sejak awal datang ke sana, matanya sudah basah. Vino tidak pernah menyangka jika nasib Nada akan berakhir setragis ini. Ia harus meregang nyawa di tangan laki-laki yang sudah membuatnya berbadan dua, setelah sebelumnya bayi yang ia kandung juga harus keluar paksa. Vino menahan napas, membayangkan jika Nada harus mengirimnya pesan dengan menahan sakit yang teramat. Tuhan selalu punya rencana yang tak terduga. Di saat ia hampir saja menjadi kambing hitam atas meninggalnya Nada karena semua diarahkan padanya sebagai pembunuh, di saat itu seorang wanita datang ke apartemen Nada dan memergoki jika Nada tengah meregang nyawa di tangan su

  • PELAYAN GENDUT TUAN SULTAN   BOCAH

    436Vino tersenyum saat mengingat bagaimana reaksi Kirani tadi. Bola mata kecil gadis itu sampai nyaris loncat dari rongganya sebelum akhirnya menunduk dengan pipi merona.“Sudah Vino, jangan mengganggu Kirani. Mama hanya memintamu menyerahkan makanan. Sana tunggu di luar lagi.” Ucapan sang ibu membuyarkan kenikmatannya menatap wajah merah karena malu itu.“Jangan hiraukan dia, Kiran. Laki-laki memang begitu, tidak malu mengabarkan dirinya masih perjaka padahal kita tidak pernah bertanya.” Viola mengusap lengan Kirani yang masih menunduk.“Kenapa harus malu, Ma? Itu bukan aib, kan? Itu justru kebanggaan kami. Dan itu sangat penting diketahui wanita yang akan menikah dengan kami karena akan menjadi nilai plus—”“Sudah, sudah. Tidak perlu memaksa, berikan Kirani waktu untuk berpikir. Karena keputusan yang tepat akan didapat dengan berpikir jernih tanpa emosi. Kalau kamu terus menggodanya seperti ini, bisa-bisa ia memutuskan tidak lagi mempertimbangan kamu saat ini juga karena ketakutan

DMCA.com Protection Status