Share

HARGA DIRI

Penulis: Rosemala
last update Terakhir Diperbarui: 2023-10-07 22:46:55

380

“Apa yang terjadi dengan adik kamu, De?”

Dewa menahan napas mendengar pertanyaan sang ayah di seberang telepon. Tidak menyangka jika kabar itu sudah sampai telinga Sultan di Jakarta sana.

“Aku belum memastikannya, Pa. Baru mendengar beritanya sore hari saat jam kampus menjelang pulang.”

“Apa kau sudah bertemu Vino?”

“Sudah, Pa. Tadi Vino ke kantor, hanya saja kami belum bicara banyak. Tadi Vino buru-buru pergi. Aku juga sedang banyak pekerjaan kan, pasca cuti panjang. Dan lagi ….”

“Dan apa?”

“Hhmmm … Amanda sudah menungguku di kantor.”

“Oh. Di mana kalian sekarang? Apa Vino bersama kalian?”

“Hhmmm, anu Pa, kami … di hotel.”

Sepi. Suara Sultan tak lagi terdengar setelah Dewa berucap demikian. Hingga Amanda yang baru terjaga dari tidurnya karena kelelahan, memanggil Dewa dengan manja.

“Abang ….” Amanda yang tidak tahu jika Dewa tengah menelepon ayahnya, langsung bangkit dengan mata terpejam. Kedua tangannya langsung dilingkarkan di leher sang lelaki dari belakang. Wajahnya diletakka
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (4)
goodnovel comment avatar
Vanny Rivai
sultaan, ayoo ingaat jgn memaksakan kehendak..... cari jalan keluar aja yg lain
goodnovel comment avatar
Tati Marliah
Nai jd hyper haha
goodnovel comment avatar
virnaputriberliani
Aduhhh Nai sdh sembuh jd ketagihan malah.. hihi.. nah loh Vin kamu mo dipindah ke jkt.. gawat nih ga bisa pedekete sama kiran lg..
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

  • PELAYAN GENDUT TUAN SULTAN   RUMIT

    381Sultan berjalan menuju bangunan kecil di depan sebuah rumah, begitu turun dari mobilnya. Bangunan kecil yang masih terlihat sepi, tetapi pintunya tampak sudah terbuka. Pria paruh baya tersebut meminta sopir untuk menunggunya di halaman karena ia mungkin lama di sana.Pria tersebut langsung mengetuk pintu dan mendapati wanita paruh baya berkacamata tengah menekuri sebuah buku besar dan tumpukkan pakaian yang sudah dipress rapi bergantian.“Selamat pagi, Bu Endang.” Sultan langsung menyapa hingga wanita yang tengah serius itu sedikit terhenyak. Keningnya berkerut dalam, saat mendapati besannya dari Jakarta sepagi ini sudah berada di depan kios laundry-nya.“Pak Sultan?” balasnya dengan heran seraya menutup buku yang sedang ditekurinya dengan serius.“Apa saya mengganggu?” tanya Sultan dengan ramah.“Oh, sama sekali tidak, Pak. Maaf saya tidak tahu Pak Sultan mau ke sini pagi-pagi. Ayo silakan, Pak.” Endang mengangguk ramah seraya menunjuk rumah dengan ibu jarinya pertanda mempersila

    Terakhir Diperbarui : 2023-10-09
  • PELAYAN GENDUT TUAN SULTAN   KAMU AKAN MENYESAL

    382Sultan mengusap wajah berkali-kali. Ia baru saja keluar dari bangunan kampus tempat Malvino menuntut ilmu. Menemui para petinggi kampus untuk menyelesaikan masalah anak bungusnya yang ternyata benar kata Kirani tidak sesederhana yang ia duga.Pihak lawannya sudah membuat surat laporan perihal penganiayaan yang dilakukan Malvino. Padahal pihak kampus sudah meminta agar semua diselesaikan dengan baik-baik dan kekeluargaan. Namun, dengan dalih bukan baru sekali Malvino berbuat demikian, akhirnya pihak Andrew memilih jalur hukum.Sultan menyandar frustrasi. Entah apa yang melatarbelakangi putra bungsunya itu berlaku demikian. Rasanya jika hanya karena perempuan, terlalu berlebihan. Bukankah ada banyak wanita di kampus, di kota atau di dunia ini? Kenapa hanya karena seorang perempuan ia sampai mempertaruhkan masa depannya?Apa pemuda itu tidak tahu bagaimana suramnya masa depan jika sudah merasai berurusan dengan polisi? Apa ia tidak tahu bagaimana dinginnya lantai di balik jeruji besi

    Terakhir Diperbarui : 2023-10-11
  • PELAYAN GENDUT TUAN SULTAN   ADIK YANG ASING

    383“Apa sebenarnya yang terjadi?” tanya Dewa sore ini. Ia yang mendapat kabar dari Sultan jika Vino harus berurusan dengan polisi, langsung mendatangi rumah keluarga Kirani sepulang kantor.Dewa tidak menyangka jika masalahnya seserius ini. Yang membuatnya heran kenapa melibatkan dua keluarganya. Dua adiknya. Jelas Dewa merasa tidak enak hati dengan Sultan yang tertekan karena anak bungsunya harus berurusan dengan hukum. Bagaimana pun, keluarganya di Jakarta terpandang dan terkenal bersih. Tidak pernah terjerat persoalan hukum. Ini hanya gara-gara seorang perempuan, harus berurusan dengan polisi.“Coba kamu ceritakan, Kiran,” ujar Dewa lagi saat Kirani hanya diam.Semua anggota keluarganya kini berkumpul di ruang tengah. Endang bahkan sengaja menutup kios loundrynya untuk menyelesaikan masalah keluarga ini.Sejak kedatangan Sultan tadi pagi, Endang merasa tidak enak hati terhadap keluarga besannya itu. Apalagi kini mendapat kabar jika putra bungsunya harus berurusan dengan polisi kar

    Terakhir Diperbarui : 2023-10-14
  • PELAYAN GENDUT TUAN SULTAN   CERITA LAMA

    384[Kamu beneran mau pulang ke Indo?]Vino mengetik pesan di laman aplikasi hijau dengan mata berbinar. Ditegakkan punggungnya saking antusias.[Iya, tapi mungkin ke Jakarta saja. Tidak ke Yogya.]Masuk balasan dari seseorang yang nama kontaknya tertulis Nada-ku di pojok kiri atas.[Benarkah? Ini surprise.][Ya, aku sudah lebih baik.][Aku senang mendengarnya. Aku orang yang paling senang mendengar kamu lebih baik.][Terima kasih. Apa kamu masih di Yogya?][Sepertinya aku juga akan kembali ke Jakarta.][What? Benarkah? Ini surprise. Aku tidak sabar kembali ke Indo.][Kita akan bertemu lagi di Jakarta.][Aku tidak sabar menanti saat itu. Vino, aku kangen kamu.]Malvino tersenyum tipis sebelum mengakhiri acara chat-nya. Pemuda itu meletakkan ponsel di atas nakas sebelum mengembus napas kasar. Kemudian merebahkan tubuhnya yang terasa lelah. Beberpa hari bolak-balik ke kantor polisi untuk memberikan keterangan. Diganjalnya kepala dengan kedua tangan. Pandangannya lurus menatap langit-lan

    Terakhir Diperbarui : 2023-10-16
  • PELAYAN GENDUT TUAN SULTAN   MUSTAHIL

    385“Bu Endang?” Sultan yang membuka pintu langsung bergumam heran. Keningnya berkerut dalam. Ia yang meninggalkan anak-anaknya yang masih juga berdebat, akhirnya memutuskan membuka pintu sendiri. Keheranan langsung menguasai begitu mendapati istri Hisam itu berdiri di sana.Sultan mengedarkan pandangan ke belakang punggung Endang. Mencari sosok lain yang mungkin membersamai wanita itu. Tapi tak seorang pun ia lihat. Endang hanya sendiri di ambang pintu.“Saya sendiri, Pak.” Mengerti dengan keheranan Sultan, Endang menginfokan jika dirinya memang hanya datang seorang diri.Sultan mengerjap sebelum akhirnya mempersilakan tamunya masuk. Kemudian memanggil anak-anaknya. Dewa yang datang lebih dulu langsung menyalami tangan sang wanita. Disusul Amanda dan Malvino yang melakukan hal sama.Untuk Malvino, Endang memeluk tubuh pemuda itu setelah punggung tangannya dicium sang pemuda.Malvino yang tidak menduga, hanya diam dengan mengedarkan matanya ke arah keluarganya.“Maafkan Ibu, Nak Vino.

    Terakhir Diperbarui : 2023-10-17
  • PELAYAN GENDUT TUAN SULTAN   JANGAN MENCARIKU

    Gendut386 Kirani turun dari motor dan langsung berjalan menuju teras. Tangan Sultan adalah yang pertama kali diraihnya. Diciumnya dengan takzim sebelum beralih ke arah Endang yang menatapnya. “Ibu kenapa pergi malam-malam tidak bicara dulu dengan kami? Aku dan adik-adik mengkhawatirkan Ibu. Nih, adik-adik dari tadi terus menelepon menanyakan Ibu.” Kirani menggenggem kedua tangan sang ibu dan menatapnya dengan khawatir. “Ibu ingin menemui dulu Nak Vino sebelum ia kembali ke Jakarta, Kiran. Ibu tidak akan bisa tidur jika belum menemuinya.” Kirani tertegun mendengar ucapan sang ibu. Setelahnya melirik Vino sebentar tanpa ekspresi. “Tapi kenapa harus menyelinap? Kenapa tidak bicara dengan kami?” “Ibu yakin kamu tidak akan mengizinkan.” Kirani memejam setelah menelam ludahnya. Ia memang tidak suka dan tidak akan setuju jika tahu ibunya akan ke sana. Malam-malam pula. “Tidak harus malam, bukan? Bisa besok pagi?” “Ibu takut Nak vino keburu pergi, dan tidak sempat menemuinya.” Kirani

    Terakhir Diperbarui : 2023-10-20
  • PELAYAN GENDUT TUAN SULTAN   WANITA TIDAK PERNAH SALAH

    387 Menjadi satu-satunya anak perempuan di keluarga yang mendapat banyak cinta dari anggota keluarga lain, membuat Amanda terus menempel dengan sang ayah juga adiknya. Selama perjalanan mengantar Sultan dan Vino menuju bandara, tak henti wanita itu memeluk keduanya bergantian. Dewa yang duduk di samping sopir hanya geleng-geleng kepala melihatnya. Ia sangat tahu wanita yang kini menjadi istrinya adalah anak kesayangan semua orang di rumah. Karenanya kemarin saat didera berbagai masalah, semua orang ikut menderita. Semua ikut bersedih. Bersyukur kini semua sudah berlalu. Tinggal bagaimana dirinya membuat wanita itu bahagia. Karena bila dirinya mengecewakan Amanda, maka otomatis seluruh keluarganya akan memusuhinya. Amanda melambaikan tangan setelah sekali lagi memeluk dua laki-laki dari tiga laki-laki penting dalam hidupnya. “Titip salam buat Mama, ya, Pa. Aku kangen Mama,” ujarnya sesaat setelah melerai pelukan. Sultan tersenyum dan membelai pipi sang anak. “Saat kalian pulang ke

    Terakhir Diperbarui : 2023-10-21
  • PELAYAN GENDUT TUAN SULTAN   TEMAN LAMA

    388Vino tersenyum dan bangkit dari duduknya saat dilihatnya seseorang menghampiri. Matanya berbinar seketika saat seseorang yang menghampiri dikawal pria berpakaian safari tiba dan tersenyum.Pemuda itu langsung mengulurkan tangan dengan mata tak lepas dari wajah cantik berambut panjang. Outfit didominasi warna putih melekat pas di tubuh langsing bak modelnya sang wanita.“Kamu cantik sekali, Nada.” Alih-alih mengucap salam, kalimat yang pertama kali terucap dari mulut Vino justru pujian untuk sang sahabat yang lama tidak dijumpainya.“Jangan gombal di pertemuan pertama. Nanti kamu jatuh cinta.” Jawaban santai sang wanita membuat Malvino terbahak sebelum menarik kursi kosong agar Nada duduk di sana. Seorang pelayan yang akan melakukannya bahkan ia larang.“Kalau aku beneran jatuh cinta sama kamu, bagaimana?” Vino memajukan wajahnya. Sengaja ingin menggoda sang wanita setelah mereka duduk berhadapan.Nada mengibaskan tangannya. “Nanti judulnya suamiku, sahabat kecilku. Atau menikahi s

    Terakhir Diperbarui : 2023-10-23

Bab terbaru

  • PELAYAN GENDUT TUAN SULTAN   HINGGA MAUT YANG MEMISAHKAN

    445 “Jadi begitu, De. Kamu sama Amanda tidak masalah, kan?” Sultan menatap sepasang suami istri muda yang duduk di hadapannya. Di mana bayi tiga bulan terus mengeluarkan suara-suara lucu khas bayi dalam pangkuan Dewa. “Papa sudah ingin pensiun. Menikmati hidup berdua saja dengan Mama kalian. Ya, itung-itung bulan madu lagi untuk mengganti masa-masa awal pernikahan kami yang sempat carut-marut.” Dewa, Amanda, dan Vino yang duduk di sofa lainnya saling pandang sebelum memiringkan bibir masing-masing. ‘Siapa yang nikah, siapa yang bulan madu.’ Batin mereka mengejek. “Vino memang baru memasuki dunia ini, dan ia juga masih sangat muda. Tapi jika ia ada kemauan untuk belajar, pasti bisa kok. Apalagi didampingi wanita yang berbakat. Papa yakin perusahaan tidak akan dibawa tenggelam. Lagipula, Papa tidak akan melepas sepenuhnya. Ada orang kepercayaan Papa yang akan membimbing dan mengawasi Vino.” Sekali ini Dewa melirik Amanda di sampingnya seraya membenahi bayi Devano yang sudah mulai t

  • PELAYAN GENDUT TUAN SULTAN   DUA KALI

    443“Abang, emang nggak berat?” tanya Kirani sesaat setelah Vino menurunkan tubuhnya di sofa. Ia baru saja dari kamar mandi. Dan sejak kejadian jatuh itu, Vino selalu membopongnya setiap hendak ke kamar mandi.Kedua tangan Kirani masih melingkar manja di leher sang suami, hingga lelaki itu meminta dilepaskan dengan isyarat dagu. Awalnya Kirani tak mau melepaskan tangannya. Tentu saja untuk menggoda sang suami.“Ok,” ujar wanita itu akhirnya seraya melepaskan tangannya karena Vino menatapnya tanpa kedip seolah bersiap kembali menerkamnya. Mereka baru saja menyelesaikan satu ronde percintaan pagi ini. Masa iya mau mengulang lagi bahkan sebelum sarapan.Sungguh, mereka tidak menyangka jika pernikahan akan seindah ini. Tiga hari di hotel, hanya makan, tidur, dan bercinta. Begitu seterusnya selama tiga hari tanpa melakukan apa pun lagi.“Nggak berat, kan, aku?” ulang Kirani karena Vino belum menjawab pertanyaanya.“Nggak,” jawab Vino yang duduk di sampingnya. Tangannya meraih remote TV, m

  • PELAYAN GENDUT TUAN SULTAN   KEMBALIKAN

    442“Manis,” ujar Kirani seraya menarik wajahnya. Menjauhkan dari wajah lelaki di bawahnya. Semburat merah langsung menghiasi wajahnya. Ia ingin beranjak, tetapi tangannya ditahan.“Apanya yang manis?” tanya sang lelaki dengan tatapan lekat. Melihat wanita yang duduk di pangkuannya tersipu, adalah sesuatu yang membuatnya gemas. Padahal mereka sudah dua hari menikah. Tak terhitung sudah berapa kali melihat tubuh polos masing-masing. Tapi wanitanya selalu saja tersipu dan malu-malu.Tangan sang lelaki menarik lembut pinggang wanitanya agar kembali mendekat, kemudian berbisik di telinganya.“Apanya yang manis, hem?”Semburat merah tak henti-hentinya menghiasi wajah wanita yang pagi ini hanya memakai kemeja putih milik sang suami. Kemeja yang terlihat kebesaran di tubuh mungilnya, tetapi sangat seksi di mata sang suami.Cup.Sebuah kecupan singkat mendarat di bibir sang wanita.“Ini yang manis?”“Ish, Abang apaan, sih?” Tangan sang wanita mengibas di depan wajah merahnya.“Jadi, kamu baru

  • PELAYAN GENDUT TUAN SULTAN   SUAMI ISENG

    441Kirani mengerjap sebelum menoleh perlahan ke sisi kanannya di mana seorang lelaki tengah tertidur pulas dengan setengah tengkurap. Ditatapnya dengan seksama wajah yang walaupun terlihat lelah, tetapi senyum kebahagiaam dan kepuasan berpendar di sana. Tak terasa kedua sudut bibirnya tertarik ke samping. Ia ikut tersenyum melihat wajah sang lelaki yang penuh kepuasan.Pandangannya beralih perlahan menyusuri tangan kekar sang lelaki yang menumpang di atas tubuhnya. Dengan hati-hati, Kirani mengangkat tangan itu dan munurunkan dari atas tubuhnya, ia ingin ke kamar mandi. Rasa tidak nyaman di tubuh bagian bawah, membuatnya ingin ke kamar mandi.Namun, saat ia mencoba untuk bangkit, rasa tidak nyaman itu berubah perih yang membuatnya urung bangkit. Kirani menyibak selimut putih yang menutupi tubuhnya. Tapi gegas ia menutupnya lagi saat sadar jika tubuhnya masih polos.Wanita itu kembali merebahkan kepalanya. Matanya memejam, hingga semua yang terjadi semalam, terbayang dengan jelas. Die

  • PELAYAN GENDUT TUAN SULTAN   TRIK

    441Vino duduk di tepi ranjang pengantin yang sudah dihias demikian rupa. Aroma mawar yang segar menguar dari kelopak-kelopak merah yang terhampar di atas kasur. Kedua tangan pemuda tersebut menopang tubuhnya di belakang punggung. Wajahnya menengadah dengan bibir terus menyunggingkan senyum.Terbayang bagaimana Kirani memeluknya sepanjang jalan tadi karena ketakutan. Triknya membuat wanita yang sudah disahkan tadi pagi berhasil. Ia tidak lagi melepaskan pelukan bahkan hingga mereka tiba di hotel.Padahal semua hanya akal-akalannya saja. Vino tahu jika gadis itu sebenarnya hanya pura-pura tidur, untuk menghindarinya.“Kena, kau!” gumamnya geli masih sambil tersenyum-senyum sebelum menyadari sesuatu.Vino menegakkan duduknya, kemudian menoleh dan memandang pintu kamar mandi di kamar hotel itu. Baru disadarinya jika Kirani sudah sangat lama berada di dalam sana. Terlalu asyik melamun, membuat Vino bahkan melupakan jika ia tengah menunggu wanita itu keluar.Sang pemuda berdiri, kemudian b

  • PELAYAN GENDUT TUAN SULTAN   TAK ADA YANG TIDAK BAHAGIA

    438“Dilihatin terus bininya. Nggak bakal aku ambil juga.” Sebuah sindiran disertai tepukan di pundak Vino membuat pemuda itu mengerjap dan menoleh. Hingga tampak olehnya Dewa yang tengah memiringkan bibir di sampingnya.“Abang manusia paling maruk dan munafik kalau sampai ngambil istriku juga.” Vino balas melemparkan sindiran pedas.“Sudah ditinggal nikah sama perempuan lain, eh masih mau diambil lagi? Ter-lan-jur.”“Ter-la-lu, kali ….”“Suka-suka akulah.” Setelah mengatakan itu, Vino langsung berjalan menyongsong mempelai wanitanya yang baru selesai berganti kostum.Ya, hari ini adalah hari yang telah ditentukan untuk menyatukan cintanya dengan Kirani. Hari yang akan Vino catat dalam buku besar hidupnya sebagai hari bersejarah di mana ia akhirnya melepas masa lajang dengan gadis yang sejak lama menarik perhatiannya.Hari ini adalah hari bahagia yang bukan saja untuknya dan Kirani, tetapi juga untuk kedua keluarga. Terbukti dari wajah-wajah keluarga inti yang berbinar dan berseri ba

  • PELAYAN GENDUT TUAN SULTAN   LAMARAN SUNGGUHAN

    438 “Hallo, jagoan. Tunggu, ya, nanti Om buatkan teman bermain yang lucu-lucu buat kamu.” Lontaran Vino yang tengah menggoda bayi laki-laki berumur dua bulan membuat ruangan yang baru saja dipakai acara lamaran menjadi hangat dan ceria. “Kamu mau teman bermain laki-laki atau perempuan? Atau dua-duanya?” tanya sang pemuda lagi seolah sedang bicara dengan orang dewasa. Semua orang yang berada di ruangan itu tersenyum melihatnya. Kecuali gadis berhijab yang memerah pipinya. “Apa? Dua-duanya? Ya, udah, nanti Om Vino ganteng bikinin dua-duanya sekaligus biar ramai, ya. Biar kamu banyak teman mainnya.” Sebuah toyoran pelan mendarat di kepala Vino pasca kalimat itu terucap dari bibirnya. Pemuda itu mendongak. Tapi tak lama kembali menghadapkan wajahnya ke arah bayi laki-laki yang juga menatapnya dengan bibir mungilnya bergerak-gerak lucu. Vino tak peduli walaupun Amanda baru saja menoyornya gemas. “Lihat, ibumu, Jagoan! Dia iri. Karena bapakmu cuma bisa bikin satu aja. Eh, tapi nanti b

  • PELAYAN GENDUT TUAN SULTAN   NASI SUDAH MENJADI BUBUR

    437 Malvino berdiri menunduk di antara orang-orang berpakaian serba hitam. Hatinya tak urung teriris menyadari jika sahabat kecilnya kini sudah terbujur kaku di balik gundukan tanah merah yang sedang ia dan orang-orang itu kelilingi. Berkali-kali tetesan embun jatuh dari pelupuk matanya tanpa siapa pun tahu. Sebuah kacamata hitam menutupi kenyataan jika sejak awal datang ke sana, matanya sudah basah. Vino tidak pernah menyangka jika nasib Nada akan berakhir setragis ini. Ia harus meregang nyawa di tangan laki-laki yang sudah membuatnya berbadan dua, setelah sebelumnya bayi yang ia kandung juga harus keluar paksa. Vino menahan napas, membayangkan jika Nada harus mengirimnya pesan dengan menahan sakit yang teramat. Tuhan selalu punya rencana yang tak terduga. Di saat ia hampir saja menjadi kambing hitam atas meninggalnya Nada karena semua diarahkan padanya sebagai pembunuh, di saat itu seorang wanita datang ke apartemen Nada dan memergoki jika Nada tengah meregang nyawa di tangan su

  • PELAYAN GENDUT TUAN SULTAN   BOCAH

    436Vino tersenyum saat mengingat bagaimana reaksi Kirani tadi. Bola mata kecil gadis itu sampai nyaris loncat dari rongganya sebelum akhirnya menunduk dengan pipi merona.“Sudah Vino, jangan mengganggu Kirani. Mama hanya memintamu menyerahkan makanan. Sana tunggu di luar lagi.” Ucapan sang ibu membuyarkan kenikmatannya menatap wajah merah karena malu itu.“Jangan hiraukan dia, Kiran. Laki-laki memang begitu, tidak malu mengabarkan dirinya masih perjaka padahal kita tidak pernah bertanya.” Viola mengusap lengan Kirani yang masih menunduk.“Kenapa harus malu, Ma? Itu bukan aib, kan? Itu justru kebanggaan kami. Dan itu sangat penting diketahui wanita yang akan menikah dengan kami karena akan menjadi nilai plus—”“Sudah, sudah. Tidak perlu memaksa, berikan Kirani waktu untuk berpikir. Karena keputusan yang tepat akan didapat dengan berpikir jernih tanpa emosi. Kalau kamu terus menggodanya seperti ini, bisa-bisa ia memutuskan tidak lagi mempertimbangan kamu saat ini juga karena ketakutan

DMCA.com Protection Status